Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM METODE NUMERIK

NAMA : Thierry Rain Dhafin Montoya


NPM / KELAS : 140910190048 / Kelas B
NAMA DAN NO. MODUL : Naïve Gauss Elemination / 5
NAMA ASISTEN : Ingram Ariel
KELOMPOK :6
ANGGOTA KELOMPOK : Chantara Tisya Arisoni 140910190044
Afiifah Yuliandra 140910190045
M. Iqbal Fadillah 140910190047
M. Rakha Iqbal S. 140910190049
M. Aydiner Rizqur R. 140910190050
Hajma Allamah Shofa 140910190051
Ilham Nurfalah 140910190052

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM METODE NUMERIK

Oleh :
Thierry Rain Dhafin Montoya
140910190048

Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat kredit semester genap


praktikum Metode Numerik pada Jurusan Teknik Elektro.

Nilai :

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Jatinangor, 29 Maret 2021

Asisten Laboratorium Dosen Pembimbing Praktikum

(Ingram Ariel) (Emilliano ,S.Pd., M.T., Ph.D.)


HASIL PERCOBAAN

• Modul 5
a. Percobaan 1

Analisis :
Pada percobaan 1 dilakukan metode gauss menggunakan
pseucode yang ada pada diktat. Pada program dapat dilihat
praktikan mendeklarasikan / mengubah persamaan dalam
bentuk matriks. Lalu praktikan membuat variable bernama A.
hal yang sama dilakukan untuk hasil persamaan dan dibuat
variable dengan nama B. selanjutnya untuk memecahkan
persamaan maka dibuat matriks Augmentasi yang
dideklarasikan dengan perintah aug [A,b]. lalu dilakukan
operasi bilangan elementer dengan memasukan perintah seperti
L1, L2, dan L3. Lalu hasilnya akan didisplay pada command
window seperti yang dilihat diatas. L1 adalah nilai yang
membuat baris 2 kolom 1 = 0 dengan pivotnya yaitu baris 1
kolom 1, L2 adalah nilai yang membuat baris 3 kolom 1= 0
dengan pivotnya yaitu baris 1 kolom 1.

Pernyataan yang digunakan di sini adalah for loop (digunakan


untuk menggunakan nilai L1 dan L2 untuk menghitung semua
nilai baris 2 dan 3). Variabel L3 adalah nilai pada baris ketiga
dan kolom kedua = 0, dan pivot adalah nilai pada baris kedua
dan kolom kedua. Kemudian, lanjutkan untuk menjalankan
loop for untuk menghitung semua nilai di baris ke-3 untuk
menampilkan nilai matriks yang dihitung sebagai sintaks
tampilan aug. Lakukan proses penghitungan nilai x1, x2, dan
x3 menggunakan perhitungan matematis biasa. Kemudian
tampilkan nilai x1, x2, x3 pada tampilan sintaks.

b. Percobaan 2
Analisis :
Pada percobaan 2 dilakukan metode gauss menggunakan
pseucode yang ada pada diktat. Pada program dapat dilihat
praktikan mendeklarasikan / mengubah persamaan dalam
bentuk matriks. Lalu praktikan membuat variable bernama A.
hal yang sama dilakukan untuk hasil persamaan dan dibuat
variable dengan nama B. selanjutnya untuk memecahkan
persamaan maka dibuat matriks Augmentasi yang
dideklarasikan dengan perintah aug [A,b]. lalu dilakukan
operasi bilangan elementer dengan memasukan perintah seperti
L1, L2, dan L3. Lalu hasilnya akan didisplay pada command
window seperti yang dilihat diatas. L1 adalah nilai yang
membuat baris 2 kolom 1 = 0 dengan pivotnya yaitu baris 1
kolom 1, L2 adalah nilai yang membuat baris 3 kolom 1= 0
dengan pivotnya yaitu baris 1 kolom 1.

Pernyataan yang digunakan di sini adalah for loop (digunakan


untuk menggunakan nilai L1 dan L2 untuk menghitung semua
nilai baris 2 dan 3). Variabel L3 adalah nilai pada baris ketiga
dan kolom kedua = 0, dan pivot adalah nilai pada baris kedua
dan kolom kedua. Kemudian, lanjutkan untuk menjalankan
loop for untuk menghitung semua nilai di baris ke-3 untuk
menampilkan nilai matriks yang dihitung sebagai sintaks
tampilan aug. Lakukan proses penghitungan nilai x1, x2, dan
x3 menggunakan perhitungan matematis biasa. Kemudian
tampilkan nilai x1, x2, x3 pada tampilan sintaks.
.
c. Percobaan 3

Analisis :
Penyelesaian persamaan linier dengan 4 variabel dapat
diselesaikan dengan cara yang sama seperti dua percobaan
sebelumnya. Perbedaannya adalah nilai dari n variabel
ditambahkan untuk menunjukkan ukuran matriks. A for loop
juga digunakan, yang menggunakan pivot dari setiap baris dan
setiap kolom untuk menghitung nilai variabel w yang berisi
nilai 0, dan menggunakan nilai variabel w untuk menghitung
nilai setiap baris dan setiap kolom. Hasil perhitungan
persamaan linier tersebut ditampilkan pada tampilan sintaks
aug. Nilai x1, x2, x3 dan x4 dapat diurai dan kemudian
ditampilkan di Command Window.
Pernyataan yang digunakan di sini adalah for loop (digunakan
untuk menggunakan nilai L1 dan L2 untuk menghitung semua
nilai baris 2 dan 3). Variabel L3 adalah nilai pada baris ketiga
dan kolom kedua = 0, dan pivot adalah nilai pada baris kedua
dan kolom kedua. Kemudian, lanjutkan untuk menjalankan
loop for untuk menghitung semua nilai

d. Percobaan 4 - Overdetermine

Analisis :
Jika jumlah persamaan lebih kecil dari jumlah variabel, sistem
linier dikatakan terlalu ditentukan. Sistem harus memiliki
banyak solusi. Ini bisa terjadi jika jumlah persamaan lebih besar
dari banyak pengubah. Namun, dalam hal ini, prosedur
matematika biasa tetap dapat digunakan untuk mencari solusi
persamaan tersebut. Nilai x yang diperoleh ditampilkan di
tampilan sintaks.
e. Percobaan 5 – Underdetermine

Analisis :
Jika ada lebih banyak persamaan daripada variabel, sistem
linier dikatakan underdetermined. Ini terjadi ketika jumlah
persamaan lebih besar dari banyak pengubah. Untuk
mendapatkan nilai persamaan digunakan kondisi
overdetermined, namun nilai variabel terakhir diasumsikan nol,
seperti yang ditunjukkan oleh variabel z dengan fungsi kosong.
Kemudian, nilai x yang diperoleh ditampilkan di tampilan
sintaks.
ANALISIS

Inti dari program ini adalah menemukan penyelesaian persamaan


menggunakan matlab. Praktikan diminta untuk menggunakan Metode Gauss
Jordan Back Subtitution. Pada praktikum , dilakukan prosedur yaitu praktikan
mengkonversikan fungsi fungsi yang diberikan menjadi fungsi yang dipahami
oleh Matlab. Lalu praktikan membuat rumus matlab lalu dikuti dengan fungsi
yang sudah di konversikan.
Praktisi juga dapat mempelajari cara mencari solusi untuk berbagai
persamaan. Kondisi eksisting, misalnya over-determinasi dan
underdetermintaion. Jika kondisi yang ditentukan terlalu banyak adalah kondisi
di mana banyak persamaan lebih kecil dari pengubah, hal sebaliknya berlaku
untuk kondisi yang ditentukan itu sendiri. Oleh karena itu, terdapat perbedaan
yang signifikan dalam proses perhitungannya.
KESIMPULAN

Tidak ada kendala pada pengerjaan praktikum, Dalam praktikum ini


membuktikan matlab dapat menyelesaikan persamaan, dengan hasil yang tepat.
Terbukti dari praktikum yang praktikan lakukan bahwa dalam menyelesaikan
persamaan metode gauss Jordan backhand. Hasil dari metode merupakan akar
dari fungsi yang sama. Dalam nilainya, metode yang telah dilakukan mempunyai
nilai yang sama.
Praktisi sudah memahami modul-modul yang disediakan, dan dapat
menggunakan MATLAB serta fitur atau fungsi dasar di MATLAB. Bahasa
pemrograman yang digunakan sangat mudah karena menggunakan bahasa
pemrograman matriks.

Anda mungkin juga menyukai