Oleh :
Thierry Rain Dhafin Montoya
140910190048
Nilai :
• Modul 5
a. Percobaan 1
Analisis :
Pada percobaan 1 dilakukan metode gauss menggunakan
pseucode yang ada pada diktat. Pada program dapat dilihat
praktikan mendeklarasikan / mengubah persamaan dalam
bentuk matriks. Lalu praktikan membuat variable bernama A.
hal yang sama dilakukan untuk hasil persamaan dan dibuat
variable dengan nama B. selanjutnya untuk memecahkan
persamaan maka dibuat matriks Augmentasi yang
dideklarasikan dengan perintah aug [A,b]. lalu dilakukan
operasi bilangan elementer dengan memasukan perintah seperti
L1, L2, dan L3. Lalu hasilnya akan didisplay pada command
window seperti yang dilihat diatas. L1 adalah nilai yang
membuat baris 2 kolom 1 = 0 dengan pivotnya yaitu baris 1
kolom 1, L2 adalah nilai yang membuat baris 3 kolom 1= 0
dengan pivotnya yaitu baris 1 kolom 1.
b. Percobaan 2
Analisis :
Pada percobaan 2 dilakukan metode gauss menggunakan
pseucode yang ada pada diktat. Pada program dapat dilihat
praktikan mendeklarasikan / mengubah persamaan dalam
bentuk matriks. Lalu praktikan membuat variable bernama A.
hal yang sama dilakukan untuk hasil persamaan dan dibuat
variable dengan nama B. selanjutnya untuk memecahkan
persamaan maka dibuat matriks Augmentasi yang
dideklarasikan dengan perintah aug [A,b]. lalu dilakukan
operasi bilangan elementer dengan memasukan perintah seperti
L1, L2, dan L3. Lalu hasilnya akan didisplay pada command
window seperti yang dilihat diatas. L1 adalah nilai yang
membuat baris 2 kolom 1 = 0 dengan pivotnya yaitu baris 1
kolom 1, L2 adalah nilai yang membuat baris 3 kolom 1= 0
dengan pivotnya yaitu baris 1 kolom 1.
Analisis :
Penyelesaian persamaan linier dengan 4 variabel dapat
diselesaikan dengan cara yang sama seperti dua percobaan
sebelumnya. Perbedaannya adalah nilai dari n variabel
ditambahkan untuk menunjukkan ukuran matriks. A for loop
juga digunakan, yang menggunakan pivot dari setiap baris dan
setiap kolom untuk menghitung nilai variabel w yang berisi
nilai 0, dan menggunakan nilai variabel w untuk menghitung
nilai setiap baris dan setiap kolom. Hasil perhitungan
persamaan linier tersebut ditampilkan pada tampilan sintaks
aug. Nilai x1, x2, x3 dan x4 dapat diurai dan kemudian
ditampilkan di Command Window.
Pernyataan yang digunakan di sini adalah for loop (digunakan
untuk menggunakan nilai L1 dan L2 untuk menghitung semua
nilai baris 2 dan 3). Variabel L3 adalah nilai pada baris ketiga
dan kolom kedua = 0, dan pivot adalah nilai pada baris kedua
dan kolom kedua. Kemudian, lanjutkan untuk menjalankan
loop for untuk menghitung semua nilai
d. Percobaan 4 - Overdetermine
Analisis :
Jika jumlah persamaan lebih kecil dari jumlah variabel, sistem
linier dikatakan terlalu ditentukan. Sistem harus memiliki
banyak solusi. Ini bisa terjadi jika jumlah persamaan lebih besar
dari banyak pengubah. Namun, dalam hal ini, prosedur
matematika biasa tetap dapat digunakan untuk mencari solusi
persamaan tersebut. Nilai x yang diperoleh ditampilkan di
tampilan sintaks.
e. Percobaan 5 – Underdetermine
Analisis :
Jika ada lebih banyak persamaan daripada variabel, sistem
linier dikatakan underdetermined. Ini terjadi ketika jumlah
persamaan lebih besar dari banyak pengubah. Untuk
mendapatkan nilai persamaan digunakan kondisi
overdetermined, namun nilai variabel terakhir diasumsikan nol,
seperti yang ditunjukkan oleh variabel z dengan fungsi kosong.
Kemudian, nilai x yang diperoleh ditampilkan di tampilan
sintaks.
ANALISIS