Metode Numerik
Oleh :
Fakultas Teknik
2021
Kata Pengantar
Segala puji syukur mari panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini
masih diberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan resume materi ini tentang “Solusi Persamaan
Nirlanjar” tepat pada waktunya. Terima kasih pula kepada Bapak Andrian Firdaus
Yusuf Al-Qordhowi, ST.,MT selaku dosen pengampu mata kuliah Metode
Numerik yang telah memberikan tugas ini sehingga menambah wawasan kami.
Resume materi sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Metode Numerik. Dalam resume materi ini membahas tentang sistem
persamaan nirlanjar, metode-metode penyelesaiannya serta keberadaan akar ganda
dan akar polinom. Kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
resume ini, dan kami berharap semoga resume ini bermanfaat bagi kami dan
khususnya pembaca pada umumnya.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas resume ini
dan tulisan-tulisan lainnya pada waktu mendatang.
Penyusun
Pembahasan
Dalam bidang sains dan rekayasa, para ahli ilmu alam dan rekayasawan
sering berhadapan dengan persoalan mencari solusi persamaan yang lazim disebut
akar persamaan (roots of equation) atau nilai-nilai nol yang berbentuk f(x) = 0.
Beberapa persamaan sederhana mudah ditemukan akarnya/solusinya. Begitu juga
dengan persamaan kuadratik yang akar-akarnya mudah ditemukan dengan cara
pemfaktoran.
Struktut jenis ini dapat diuraikan untuk sistem persamaan aljabar lanjar
simultan.Diagram gaya benda bebas diperlihatkan untuk tiap simpul dalam
gambar diatas.
Menurut hukum Newton, resultan gaya dalam arah mendatar maupun tegak harus nol pada
tiap simpul, karena sistem dalam keadaan diam. Oleh karena itu, untuk simpul 1
Untuk simpul 2,
Untuk simpul 3,
Gaya 1000 pon ke bawah pada simpul 1 berpadanan dengan F = -1000, sedangkan semua
F. Persoalan rangka statis ini dapat di tuliskan sebagai sistim yang disusun oleh enam
persamaan lanjar dengan 6 peubah yang tidak diketahui:
Keenam persamaan di atas di tulis ulang kembali dalam susunan yang terartur berdasarkan
urutan peubah F1.F2.F3.H2.V2.V3
Ax = b
Masalah yang ditanyakan adalah nilai F1.F2.F3.H2.V2 dan V yang memenuhi keenam
persamaan tersebut secara simultan. Metode penyelesaian sistem persamaan lanjar seperti
diatas merupakan contoh pembahasaan Bab 4.
Dengan menggunakan perkalian matriks, kita dapat menulis rumus diatas sebagai
persamaan matriks
Yang dalam hal ini
Yaitu
Solusi rumus diatas adalah himpunan nilai x yang memenuhi n buah persamaan. Metode
penyelesaian sistem persamaan lanjar dengan determinan (aturan Cramer) tidak praktis
untuk sistem yang besar. Beberapa metode penyelesaian praktis sistem persamaan lanjar
yang di bahas disini adalah
- Metode eliminasi Gauss
- Metode eliminasi Gauss-Jordan
- Metode matriks balikan
- Metode dekomposisi LU
- Metode lelaran Jacobi
- Metode lelaran Gauss-Seidel
Walaupun metode penyelesaian SPL beragam, namun sebagaian besar metode tersebut,
terutama metode 1 sampai 4, tetap didasarkan kepada metode yang paling dasar, yaitu
eliminasi Gauss.
Sekali Xn Xn3 Xn2 ...... X+1 Diketahui, maka nilai x dapat dihitung dengan
Kondisi a=0 sangat penting, sebab bila akk = 0, persamaan mengerjakan pembagian
dengan nol. Apabila kondisi tersebut tidak di penuhi, maka SPL tidak mempunyai
jawaban.
Di dalam bab 4 ini, Pendeklarasiannya adalah sebagai berikut ini:
Contoh Soal
TATA-ANCANG PROVOTING
Prinsip tata-ancang pivoting adalah sebagai berikut jika app (p-1) = 0, cari baris k dengan
a=0 dan k>p, lalu pertukaran baris pdan baris k. Metode eliminasi Gauss dengan tata-
ancang privoting di sebut metode eliminasi Gauss yang diperbaiki
Contoh Soal
Selesaikan sistem persamaan lanjar berikut dengan metode eliminasi Gauss yang
menerapkan tatancang pivoting
Setelah operasi baris 1, elemen a22 yang akan menjadi pivot pada oprasi baris 2 ternyata
sama dengan nol. Karena itu, pada operasi baris 2, elemen baris 2 di pertukarkan dengan
elemen baris 3. Tanda (*) menyatakan pertukaran baris terjadi akibat proses pivoting.
Sekarang elemen a22 =4 ≠ 0 sehingga operasi baris elementer dapat diteruskan. Tetapi
karena matriks A sudah membentuk matriks u proses eliminasi selesai. Solusinya diperoleh
dengan teknik penyulihan mundur yaitu x= -1. X2=1,dan x =1.
Melakukan pertukaran baris untuk menghindari pivot yang bernilai nol adalah cara
pivotting yang sederhana (simple pivoting). Masalah lain dapat juga timbul bila elemen
pivot sangat dekat ke nol, karena jika elemen pivot sangat kecil (CHA91). Ingatlah
kembali bahwa kita bekerja dengan mesin (komputer) yang beroprasi dengan pembulatan
bilangan riil. Jadi ,disamping menghindari pembagian dengan nol , tatancang pivotting
dapat juga diperluas untuk mengurangi galat pembulatan.
Contoh soal
Contoh soal 2
PENSKALAAN
Selain dengan pivoting sebagaian, penskalaan (scaling) juga dapat digunakan untuk
mengurangi galat pembulatan pada SPL yang mempunyai perbedaan koofesien yang
mencolok. Situasi demikian sering di temui dalam praktek rekayasa yang menggunakan
ukuran satuan yang berbeda-beda dalam menentukan persamaan simultan. Misalnya pada
persoalan rangkaian listrik, tegangan listrik dapat dinyatakan dalam satuan yang berkaisar
dari mikrovolt sampai kilovolt. Pemakaian satuan yang berbeda-beda dapat menuju ke
kooofesien yang besarnya sangat berlainan. Ini berdampak pada galat pembulatan, dan
karena itu mempengaruhi pivoting (CHA91). Dengan penskalaan berarti kita menormalkan
persamaan
Contoh Soal :
Selesaikan sistem persamaan lanjar berikut sampai 3 angka bena dengan menggunakan
metode eliminasi Gauss yang menerapkan pensekalaan dan tanpa penskalaan:
Daftar Pustaka