Anda di halaman 1dari 7

NAMA : EDYSUL ISDAR

NIM : 60400119009
KELAS :A

UJIAN TENGAH SEMESTER METODE KOMPUTASI II

1. Jelaskan metode di bawah ini


a. Metode Lower Upper
Jawab:
Metode Lower Upper merupakan suatu metode penyelesaiaan dalam mencari
determinan suatu matiks ordo tinggi secara efektif, efisien, dan dengan hasilyang sangat
mendekati nilai eksaknya. Pada metode LU Decomposition, matriks A ditulis ulang
sebagai perkalian matriks L dan U (matriks A diurai menjadi matriks L dan U). Matriks
L dan U merupakan matriks segitiga. Matriks B tidak berubah, karena matriks A tidak
berubah, melainkan hanya ditulis ulang.
b. Metode Gauss Jordan
Jawab:
Metode Gauss Jordan merupakan metode eliminasi yang membuat nol elemen-elemen
di bawah maupun di atas diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks
tereduksi yang berupa matriks diagonal satuan (Semua elemen pada diagonal utama
bernilai 1, elemen-elemen lainnya nol). Metode eliminasi Gauss-Jordan kurang efisien
untuk menyelesaikan sebuah SPL, tetapi lebih efisien daripada eliminasi Gauss jika kita
ingin menyelesaikan SPL dengan matriks koefisien sama.
c. Nilai dan vektor eigen
Jawab:
Nilai Eigen adalah nilai karakteristik dari suatu matriks berukuran n x n, sementara
vektor Eigen adalah vektor kolom bukan nol yang bila dikalikan dengan suatu matriks
berukuran n x n akan menghasilkan vektor lain yang memiliki nilai kelipatan dari
vektor Eigen itu sendiri. Definisi tersebut berlaku untuk matriks
dengan elemen bilangan real dan akan mengalami pergeseran ketika elemen
berupa bilangan kompleks. Untuk setiap nilai Eigen ada pasangan vektor Eigen yang
berbeda, namun tidak semua persamaan matriks memiliki nilai Eigen dan vektor Eigen.
d. Metode terbuka dan tertutup
Jawab:
1) Metode terbuka merupakan metode yang tidak memerlukan selang untuk
mengurung akar. Yang diperlukan tebakan awal akar atau dua buah tebakan yang
tidak perlu mengurung akar. Hampiran akar didasarkan pada hampiran akar
sebelumnya melalui prosedur iterasi. Terkadang iterasinya bisa konvergen ke akar,
atau isa pula divergen. Jika iterasinya konvergen, makakonvergensi tersebut
berlangsung sangat cepat dibandingkan metode tertutup.
2) Metode tertutup merupakan merupakan meode yang menggunakan selang [a,b]
untuk mencari akar yang berada pada selang tersebut. Dalam selang tersebut dapat
dipastikan minimal terdapat satu buah akar, karena itu metode jenis ini selalu
berhasil menemukan akar. Ada dua metode klasik yang termasuk ke dalam metode
tertutup, yaitu metode bagi dua dan metode regula-falsi.
e. Interpolasi linear, kuadratik, dan kubik
Jawab:
1) Interpolasi linier merupakan sebuah metode yang dapat diaplikasikan untuk
menaksir suatu titik harga tengahan melewati suatu garis lurus terhadap setiap dua
titik masukan yang bisa berurutan. Interpolasi ini berada pada tingkat pertama dan
melewati suatu garis lurus di setiap dua titik masukan yang mana berurutan. Dua
titik masukan ini bisa digunakan untuk menaksir suatu harga-harga tengahan pada
antara titik-titik suatu data yang sudah tepat.
2) Interpolasi kuadratik merupakan metode yang menggunakan pangkat – pangkat
dengan 3 titik pada pembentukan pada garisnya. Telah banyak penggunaan
interpolasi linier yang tidak maksimum pada penggunaannya ketika dipakai pada
fungsi yang berpangkat dua, sehinggga pada interpolasi kuadratik itu pun ada
supaya fungsi dengan pangkat 2 mampu terselesaikan dan bisa dicari pada titik
barunya dengan efektif.
3) Interpolasi kubik merupakan metode yang akan membuat spline terintegrasi
karena setiap bagian individu diwakili oleh kurva kubik (polinomial derajat 3),
maka masing-masing bagian individu juga dapat dianalisis sebagai kurva kubik.
2. Analisis kelebihan metode regulasi falsi dibandingkan dengan metode bisection, dan
metode Newton Raphson dengan metode secant, khususnya dalam hal mendapat nilai akar
persamaan (konvergen)
Jawab:
a. Bisection adalah metode pencarian akar pada sebuah interval yang membagi dua
bagian, lalu memilih dari dua bagian ini dipilih bagian mana yang mengandung akar
dan bagian yang tidak mengandung akar dibuang. Meskipun bisection selalu
menemukan akar, tetapi kecepatan konvergensinya sangat lambat. Kecepatan
konvergensi dapat ditingkatkan bila nilai f(a) dan f(b) juga turut diperhitungkan.
Logikanya, jika f(a) lebih dekat ke nol daripada f(b) tentu akar lebih dekat ke x = a
daripada ke x = b. Metode yang memanfaatkan niai f(a) dan f(b) ini adalah metode
regula-falsi (metode posisi palsu). Dengan metode regula-fasi dibuat garis 16 lurus
yang menghubungkan titik (a,f(a)) dan (b,f(b)). Perpotongan garis tersebut dengan
sumbu-x merupakan taksiran akar yang diperbaiki.
b. Diantara semua metode pencarian akar, metode Newton-Rhapsonlah yang paling
terkenal dan paling banyak dipakai dalam terapan sains dan rekayasa. Metode ini
paling disukai karena konvergensinya paling cepat diantara metode lainnya. Tahapan
iterasi metode Newton-Rhapson memerlukan perhitungan turunan fungsi, f’(x). Tetapi,
tidak semua fungsi dapat dicari turunannya dengan mudah, terutama fungsi yang
bentuknya rumit. Sehingga metode secant dibutuhkan agar turunan tersebut dapat
dihilangkan dengan cara menggantinya dengan benuk lain yang ekivalen.

3. Jika diketahui suatu matrix 𝐴 = [ 3 −1 0, −1 2 −1, 0 −1 3 ]


a. Hitunglah persamaan karakteristik, 𝑝(𝜆), dari matrik A dengan manual(tulis tangan)
b. Tentukan Nilai eigen dan vektor eigen dari matrik A dengan manual (tulis tangan)
Jawab:
6. Gunakan Interpolasi Lagrange untuk menaksir konsentrasi oksigen yang larut untuk T =
10.4 Pada konsentrasi klorida 10 mg/L (dikerjakan oleh absen ganjil) dan 20 mg/L
(dikerjakan oleh absen genap)
Jawab:
7. Buatlah visualisasi 3D dari fungsi 𝑧 = 𝑥 ∗ 𝑦 ∗ 𝑒 −𝑥 2−𝑦 2 dimana batas −2 ≤ 𝑥, 𝑦 ≤ 2
dengan menggunakan bahasa pemrograman Octave.
Jawab:
%.......................................................................
% UTS nomor 7
% Oleh: Edysul Isdar
% Visualisasi 3D
%.......................................................................
clear all;
clc;
disp('***************************************************************');
disp(' UTS nomor 7 ');
disp(' Visualisasi 3D menggunakan fungsi mesh(data) ');
disp('***************************************************************');
x = linspace(-2,1,2);
y = x;
[x,y] = meshgrid(x,y);
z= x*y*e^((-x^2)-(y^2));
mesh(z)
grid on
title('Visualisasi 3D','fontsize',14)
xlabel('koordinat pada sumbu -x','fontsize',14)
ylabel('koordinat pada sumbu -y','fontsize',14)
zlabel('koordinat pada sumbu -z','fontsize',14)
8. Buatlah visualisasi 2D dari fungsi 𝑦 = 𝑠𝑖𝑛(2𝑥) + cos(𝑥) dan 𝑦 = 2 ∗ 𝑠𝑖𝑛(𝑥 2 ) dimana 0 ≤
𝑥 ≤ 360 (dalam derajat), dan grafik tersebut dibuat dalam 1 background dengan
menggunakan perintah subplot.
Jawab:
clear all; % menghapus data yang tersimpan dalam memori
clc; %membersihkan command windows
disp ('***************************');
disp(' UTS Program ');
disp('Program Membuat Grafik Fungsi sinus');
A = 2; % Amplitudo
Sudut_theta = [0:360];
y = cos(Sudut_theta*pi/180); % membuat data dari fungsi cosinus
y1 = A*sin(Sudut_theta*pi/180); % membuat data dari fungsi sinus
subplot (2,1,1);
plot(Sudut_theta,y,'om',Sudut_theta,y1) % fungsi visualisasi
xlabel('Data pada Sumbu X', 'fontsize',14,'fontname','Arial') % membuat
keterangan pd sumbuh x
ylabel('Data pada sumbu Y','fontsize',14,'fontname','Arial') % membuat
keterangan pd sumbuh y
title ('VISUALISASI FUNGSI 2D','fontsize',14,'fontname','Arial') %
membuat keterangan judul
grid on

Anda mungkin juga menyukai