Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Ada beberapa metode numerik yang dapat diimplementasikan untuk mengkaji
keadaan energi (energy state) dari sebuah sistem potensial sumur berhingga. Diantara
metode-metode yang dikenal adalah metode bagi dua (bisection), metode Secant,
Newton-aphson, metode posisi palsu dan yang lainnya. !etode-metode ini tentunya
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. "etapi, secara umum metode
Newton-aphson merupakan metode yang biasa digunakan diantara yang lainnya
mengingat kecepatan kon#ergensi serta kesederhanaan algoritmanya. $enelitian ini
dilakukan untuk mengkaji beberapa metode numerik tersebut untuk penyelesaian masalah
swanilai atau keadaan energi pada sistem yang berada dibawah pengaruh medan
potensual sumur berhingga.
Dalam bahasa matematika, masalah pencarian keadaan energi terikat ini terkait
dengan pencarian akar persamaan nolinier. %leh sebab itu, metode numerik yang
diimplementasikan adalah metode pencarian akar persamaan non linier.
Dalam kaitannya dengan permasalahan yang dikaji, &ungsi gelombang merupakan
besaran yang memegang peran penting dalam mekanika kuantum. Sebab di dalam
besaran tersebut memuat semua in&ormasi yang berkaitan dengan sistem. Sebegitu
pentingnya hingga seluruh karakteristik sistem ditentukan oleh besaran ini.
Dalam kajian ini akan dijabarkan bagaimana keterkaitan &ungsi gelombang yang
telah diketahui secara kasar (karena koe&isien-koe&isien yang menempel pada &ungsi
'
tersebut belum diketahui) dapat digunakan untuk menentukan harga energi pada keadaan
yang bersesuaian.
Sistem yang ditinjau pada penelitian ini adalah sistem yang dipengaruhi oleh
medan potensial berbentuk sumur berhingga. Sebagaimana keadaan (arah yang terjebak
di dalam suatu medan potensial tertentu, maka muncul keadaan-keadaan terkuantisasi
dengan keadaan energi spesi&ik (tidak sembarangan). $artikel dalam keadaan terjebak ini
akan melakukan gerak osilasi dengan &rekuensi dan periode tertentu. )al ini bisa
ditunjukkan dengan bentuk &ungsi gelombang yang mewakilinya. *ika partikel berada
pada keadaan energi dasar, maka gerakan yang dilakukan oleh (arah menjadi lebih
lambat dibandingkan dengan (arah yang berada pada keadaan terteksitasi pertama.
Demikian pula, (arah yang berada pada keadaan terteksitasi kedua mengalami gerakan
yang lebih cepat dibandingkan dengan partikel pada keadaan terksitasi pertama. +egitu
seterusnya, (arah yang berada di keadaan energi yang lebih tinggi mengalami gerakan
lebih cepat dibandingkan (arah yang berada pada keadaan energi lebih rendah ( Supardi,
,--,).
Tujuan Penelitian
$enelitian yang sudah dilakukan bertujuan mengkaji kehandalan metode numerik
Newton-aphson untuk memperoleh harga-harga energi pada setiap keadaan pada sebuah
sistem yang berada dibawah pengaruh medan potensial sumur berhingga. Dari
penggunaan metode Newton-aphson tersebut kemudian akan dibandingkan dengan
metode pendekatan numerik lain.
Manfaat Penelitian
,
)asil dari kajian komputasi numerik ini dapat digunakan sebagai pembanding
hasil analitis matematis pada penyelesaian persamaan Schroedinger sistem tersebut. *uga,
penelitian ini memberikan sumbangan melalui pemodelan sistem yang dipengaruhi oleh
potensial kotak.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di dalam !ekanika /uantum, pemodelan terhadap suatu bentuk medan potensial
merupakan hal yang sangat penting. $emodelan dengan bentuk medan potensial tertentu
akan memberikan sumbangan pada penggambaran mengenai karakteristik (arah yang
dipengaruhinya (Supardi, ,--,). /arakteristik (arah ini ditunjukkan oleh keberadaan
energi-energi terikatnya serta perilaku &ungsi gelombang yang bersesuaian dengan
keadaan tersebut.
0ntuk peninjauan pada karakteristik (arah yang dipengaruhi oleh medan potensial
sumur berhingga, besaran yang sangat penting adalah energi dan tinggi potensial sumur.
Apabila dalam sistem ini besarnya energi yang dimiliki (arah lebih besar dari tinggi
potensial yang ada (atau E V > ) maka yang terjadi adalah pelepasan (arah tersebut dari
sistem atau dalam hal ini tidak ada lagi keadaan terikat (/oonin at al., '11-). "etapi jika
(arah yang terjebak dalam medan potensial ini memiliki energi E V < , maka yang terjadi
adalah terciptanya keadaan-keadaan energi terikat (energy state). /eadaan-keadaan
terikat yang tercipta oleh sistem ini jumlahnya tertentu bergantung kepada tinggi
rendahnya potensial, lain halnya dengan potensial 2oulomb yang bekerja pada atom
hidrogen seperti yang dinyatakan oleh model +ohr.
3
E
V

!a
4ambar '. $otensial sumur berhingga
Dalam mekanika kuantum persamaan Schroedinger memainkan peranan penting
sebagaimana persamaan gerak Newton dalam mekanika klasik. $emecahan terhadap
persamaan tersebut akan memberikan in&ormasi tentang banyak hal yang ingin diketahui
mengenai karakteristik (arah (De 5ries et al., '113). $ersamaan Schrodinger dalam ruang
satu dimensi dinyatakan oleh
( )
( ) ( ) ( )
,
,
,
-

,
d x
V x x E x
m dx

+ =
h
(')
$enyelesaian &ungsi gelombang

untuk setiap daerah dapat dinyatakan sebagai


berikut
0ntuk
x a <
( ) ( )
'
e6p x C x =
dengan ( )
, ,
-
,m E V = h
(,)
0ntuk
a x a < < +
( ) ( ) ( ) cos sin x A kx B kx = +
dengan
, ,
, k mE = h (.)

x a > +
( ) ( )
,
e6p x C x =
dengan ( )
, ,
-
,m E V = h
(3)
$ersamaan (,), (.) dan (3) ini merupakan penyelesaian penting yang akan menjadi titik
tolak pencarian keadaan-keadaan terikat. Sayangnya, penyelesaian persamaan
Schroedinger tersebut masih belum diketahui secara eksplisit koe&isien-koe&isiennya.
0ntuk menentukan koe&isien-koe&isien yang dicari dan spektrum keadaan terikatnya,
maka akan digunakan syarat kontinuitas yaitu harga

dan turunannya pada perbatasan


dinding
di
x a =
, ( ) ( ) ( )
'
e6p cos sin C a A ka B ka =
(7)
7
turunan di
x a =
, ( ) ( ) ( )
'
e6p sin cos C a kA ka kB ka = +
(8)
di
x a =
, ( ) ( ) ( )
,
e6p cos sin C a A ka B ka = +
(9)
turunan di
x a = +
, ( ) ( ) ( )
,
e6p sin cos C a kA ka kB ka = +
(:)
$ersamaan (7), (8), (9) dan (:) memberikan inspirasi bahwa masalah ini
selanjutnya dapat dibawa ke dalam masalah pencarian harga-harga akar persamaan E
sedemikian hingga persamaan non-liner, ( ) - f E =
dapat dipenuhi.
Dalam kenyataannya, akar-akar dari persamaan non linier tersebut tidak mudah
untuk ditemukan secara analitik, kecuali pada kasus-kasus sederhana. %leh sebab itu,
alasan utama penyelesaian masalah-masalah persamaan tersebut menggunakan
pendekatan numerik adalah bahwa penyelesaian menggunakan cara analitik biasanya
akan menemui kesulitan, meskipun persamaan yang dikerjakan kelihatannya sederhana.
)al inilah yang menjadi asal-muasal metode numerik diperlukan untuk mendekati
penyelesaian masalah ini ($ress et al., '1:9).
Met"#e Pen$arian Akar Persa%aan
Ada beberapa cara pendekatan numerik yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah menemukan harga-harga akar persamaan non linier. $ada penelitian ini metode
numerik yang akan dikaji adalah metode gra&ik, metode bagi dua dan metode Newton-
aphson.
Met"#e &rafik
$encarian akar-akar persamaan dengan menggunakan metode gra&ik merupakan
cara paling sederhana dibandingkan dengan yang lain. 0ntuk mendapatkan akar-akar
persamaan ini cukup dilakukan pengeplotan terhadap &ungsi yang dimaksud. Sebagai
8
ilustrasi dapat dilihat pada gambar ,. Dengan menarik garis dari perpotongan antara
gra&ik ( ) f E
dengan sumbu-E, maka dapat diperkirakan akar-akar persamaan yang
dimilikinya. /elemahan dari metode ini adalah bahwa harga akar yang ditemukan
memiliki akurasi yang sangat kasar.
!'! Met"#e Bagi Dua (Bise$ti"n)
!etode bagi dua merupakan metode numerik paling sederhana diantara metode-
metode analisis lain dalam pencarian akar persamaan nonlinier. !etode ini termasuk
metode yang robust, atau tahan uji ($ress, at al., '1:9). Salah satu kekurangan metode ini
adalah bahwa harus diberikan dua terkaan awal, yaitu
a
x
dan
b
x
yang mengurung sebuah
akar persamaan, sehingga apabila ( )
a a
f f x =
dan ( )
b b
f f x =
, maka akan dipenuhi
-
a b
f f
. 2ontoh dari masalah ini digambarkan pada gambar .. Apabila dipenuhi
-
a b
f f =
maka salah satu dari
a
x
dan
b
x
yang berada pada
'
x atau keduanya merupakan
akar persamaan yang dicari.
9
4ambar ,. $encarian akar persamaan dengan metode gra&ik.
!'* Met"#e Ne+t"n,-a.hs"n
!etode Newton-aphson merupakan metode yang paling sering digunakan
diantara metode-metode pencarian akrar persamaan yang dikenal. ;de dari metode ini
adalah, jika diberikan satu terkaan awal pada titik ( ) ( )
,
i i
x f x
maka dapat ditarik garis
singgung hingga memotong sumbu x. "itik potong dengan sumbu x ini biasanya
merupakan terkaan akar yang lebih baik dibandingkan terkaan sebelumya. $endekatan
geometris tersebut dapat dilihat pada gambar 3.
:
4ambar .. $encarian akar persamaan dengan metode bagi
dua.
4ambar 3 !etode Newton-aphson
Disamping menggunakan pendekatan geometris, metode ini juga dapat diturunkan
dari ekspansi deret "aylor disekitar titik
-
x x =
, yaitu
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )
, ,
- - - - - -
'
< <<
,
f x f x x x f x x x f x O x x = + + + (,-9)
Dengan mengabaikan suku kuadratik dan suku-suku yang lebih tinggi dan dengan
mengambil ( ) - f x =
, maka diperoleh harga
x
sebagai
( )
( )
-
' -
-
<
f x
x x
f x
=
(,-:)
Atau dalam bentuk hubungan rekursi (,-:) dapat dinyatakan kembali dalam bentuk
( )
( )
'
<
n
n n
n
f x
x x
f x
+
=
(,-1)
Secara geometris,
' n
x
+
dapat dita&sirkan sebagai harga pada sumbu
x
yang mana sebuah
garis melalui titik ( ) ( )
,
n n
x f x
memotong sumbu x tersebut.
1
BAB III
MET/DE PENELITIAN
$enelitian tentang masalah ini telah dilakukan di =aboratorium >isika /omputasi
*urusan $endidikan >isika 0ni#ersitas Negeri ?ogyakarta. !etode penyelesaian yang
digunakan adalah beberapa algoritma numerik antara lain, metode gra&ik, metode bagi
dua dan metode Newton-aphson.
Sebelum dilakukan komputasi numerik terhadap harga energi pada setiap
keadaan, lebih dahulu dicari bentuk persamaan non linier yang dinyatakan dalam #ariabel
bebas energi. 0ntuk tujuan ini, perlu dilakukan penyederhanaan terhadap ungkapan (7),
(8), (9) dan (:). Setelah dilakukan langkah penyederhaan, maka diperoleh harga besaran

dalam A dan B yaitu


( ) ( )
( ) ( )
sin cos
cos sin
A ka B ka
k
A ka B ka

+
=

di
x a =
(1)
dan
( ) ( )
( ) ( )
sin cos
cos sin
A ka B ka
k
A ka B ka


=
+
di
x a = +
('-)
Satu-satunya cara yang dapat dilakuakan agar dua persamaan untuk

konsisten adalah
menghilangkan salah satu konstanta tersebut untuk kondisi-kondisi yang dipeneuhi,
Saat - A &ungsi cosinus paritas @' ( ) tan k ka =
('')
Saat - B &ungsi sinus paritas -' ( ) cot k ka =
(',)
'-
*ika ungkapan (1) dan ('-) dinyatakan secara eksplisit terhadap #ariabel E, maka
diperoleh ungkapan
0ntuk paritas @'
( ) ( )
( ) ( )
, , , ,
-
, cos , , sin , - m E V a m E mE a mE = h h h h
('.)
0ntuk paritas -'
( ) ( )
( ) ( )
, , , ,
-
, sin , , cos , - m E V a m E mE a mE + = h h h h
('3)
0ntuk kepentingan komputasi numerik, maka ungkapan ('.) dan ('3) baik diungkapkan
dalam besaran-besaran uni#ersal atau besaran tak berdimensi. %leh sebab itu, diambil
asumsi
,
,
,ma E
=
h
dan
,
-
- ,
,ma V
=
h
('7)
Selanjutnya, ungkapan ('.) dan ('3) dapat dinyatakan kembali sebagai
( ) ( ) -
cos sin - =
('8)
( ) ( ) -
sin cos - + =
('9)
Dari ungkapan ('8) dan ('9) sudah siap untuk dilakukan perhitungan numerik untuk
memperoleh swanilai

untuk tiap keadaan.


''
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
$ada penelitian ini telah diambil harga tinggi potensial
-
'-- =
. Dengan ketinggian
potensial demikian diharapkan muncul beberapa keadaan energi terikat tertentu. 0ntuk
memperoleh gambaran mengenai bengkitnya beberapa keadaan energi tersebut digunakan
beberapa pendekatan numerik dan gra&is.
$emecahan masalah yang pertama telah dilakukan dengan menggunakan metode
gra&is. $endekatan penyelesaian melalui metode ini dapat dilihat pada gambar (7) dan (8).
)asil numerik yang ditampilkan oleh metode ini dapat diketahui dengan memperhatikan
titik perpotongan &ungsional energi dengan sumbu absis. 4ambar (7) ditampilkan pro&il
&ungsional energi untuk paritas @' dengan titik-titik perpotongan &ungsional kira-kira di
titik-titik ,.-, ':.-, 31.-, 1..-. Sedangkan gambar (7) ditampilkan titik-titik perpotongan
di 1.-, .9.-, 9-.- untuk paritas -'. "itik-titik perpotongan antara &ungsional energi dengan
sumbu absis tersebut menyatakan aras-aras keadaan energi terikat pada sistem potensial
sumur berhingga. *ika diperhatikan, harga-harga pendekatan numerik yang diberikan
metode ini sangat kasar. )al ini terlihat pada hasil yang tidak tampak angka signi&ikan di
belakang koma.
/ecepatan kon#ergensi ke arah keadaan energi terikat menggunakan metode bagi
dua dan Newton-aphson ditampilkan pada gambar (8) da(9). 4ra&ik tersebut
',
memperlihatkan watak metode pendekatan itu saat digunakan untuk mencari keadaan-
keadaan energi terikat.
'.
4ambar 7. $encarian keadaan energi menggunakan
metode gra&ik untuk paritas genap
4ambar 8. $encarian keadaan energi menggunakan
metode gra&ik untuk paritas genap
+ila diperhatikan secara seksama gra&ik kon#ergensi pencarian keadaan energi
pada gambar (9) dan (:), metode Newton-aphson memiliki kecepatan kon#ergensi lebih
tinggi dibandingkan dengan metode bagi dua, setidaknya pada saat pencarian keadaan
energi dasar hingga keadaan terksitasi ke-3. Sedangkan, untuk keadaan energi pada aras
ke-7 dan ke-8, kedua metode hampir bersamaan mencapai kon#ergensi. !elalui
perhitungan secara numerik diperoleh tujuh keadaan energi terikat untuk sistem yang
dipengaruhi oleh medan potensial sumur berhingga. /etujuh keadaan energi tersebut
dapat dilihat pada tabel '.
"abel '. hasil pendekatan numerik keadaan energi pada sistem yang berada di bawah
pengaruh medan potensial sumur berhingga
Aras energi ke Anergi /eterangan
- ,.-.91- /eadaan dasar
' :.'.7:7 /eadaan tereksitasi ke-'
, ':.,3,,8 /eadaan tereksitasi ke-,
. .,.,7.3- /eadaan tereksitasi ke-.
3 31.181,, /eadaan tereksitasi ke-3
7 9-.17-.8 /eadaan tereksitasi ke-7
8 1..8:-:- /eadaan tereksitasi ke-8
$ada keadaan &isis yang sesungguhnya, model potensial sumur berhingga ini
banyak ditemukan pada kasus-kasus atomik maupun subatomik. Salah satu keadaan yang
jelas nyata adalah inti atom, dimana potensial di dalamnya adalah kempes (flat), seperti
bentuk dalam dari tetesan cairan berbentuk bola.
'3
'7
4ambar 8. $encarian keadaan energi untuk keadaan dasar, tereksitasi ke-',
tereksitasi ke-, dan tereksitasi ke-. dengan metode Newton-apson dan metode
bagi dua. "anda B metode bagi dua dan -B metode Newton-aphson. $erhatikan,
kecepatan kon#ergensi metode Newton-aphson lebih cepat dibandingkan dengan
metode bagi dua.
'8
4ambar 9. $encarian keadaan energi untuk keadaan tereksitasi ke-3, tereksitasi ke-
7 dan tereksitasi ke-8 dengan metode Newton-apson dan metode bagi dua. "anda
B metode bagi dua dan -B metode Newton-aphson.
BAB V
KESIMPULAN
/esimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
antara lain
!etode Newton-aphson memiliki kecepatan kon#ergensi lebih tinggi
dibandingkan dengan metode bagi dua.
)asil pendekatan numerik yang diberikan oleh metode Newton-aphson memiliki
ketelitian lebih baik dibandingkan dengan metode gra&ik.
*umlah keadaan energi pada sistem yang berada di bawah pengaruh medan
potensial sumur berhingga pada ketinggian sumur '-- berjumlah tujuh keadaan.
'9
DA0TA- PUSTAKA
De 5ries, $aul =. '113. A First Course In Commputational !ysics, New ?ork B *ohn
Ciley D Sons, ;nc.
/oonin, Ste#en A ., !eredith, dawn 2. '11-. Computational !ysics, 0SA B Addison-
Cesley $ublishing 2ompany, ;nc.
$ress )., >lannery $., "eulosky A., 5etterling ". '1:9. "umerical recipes, 2ambridge B
$ress Syndicate o& the 2ambridge 0ni#ersity.
Supardi. ,--,. $erilaku >ungsi 4elombang Sistem $otensial Sumur +erhingga, #urnal
endidikan $atematika dan %ains, VII,
':

Anda mungkin juga menyukai