Teori Elastitas
Seismologi Rebound
Hiposenter
Episenter
Asal Mula Terjadi
Gempa
Analitik Pemodelan
Solusi analitik
Pengukuran gempa menggunakan Sesimometer = alat yang digunakan untuk mencatat gempa
Pencatatan gempa dilakukan pada minimal 3 tempat pencatat gempa atau 3 stasiun
hubungan antara jarak episenter dengan selisih gelombang primer serta gelombang sekunder
(rumus laska)
D = [(S-P)-1] x 1 megameter
Keterangan:
D = Jarak episenter (km)
S = gelombang sekunder tercatat pertama kali dalam seismograf (menit)
P = Saat gelombang primer tercatat pertama kali dalam seismograf (menit)
1 megameter = 1.000 Km
Deskrit dan Liniearisasi
Hubungan dari jumlah data dan parameter disebut sebagai hubungan yang
liniear.Persamaan tersebut akan memenuhi bentuk d = Gm. Transformasi dari nilai
tersebut disebut sebagai linearisasi parameter. Dan proses menuju kesana
dinamakan linearisasi. dimana d merupakan data yang dinyatakan dalam vektor
kolom sedangkan m merupakan model parameter yang juga dinyatakan dalam
Ketika.
vektor kolom, dan G disebut matrik kernel.
Regresi linear sederhana
Dalam suatu kasus, tidak semua data observasi berhimpit pada satu garis lurus. Apabila
dilakukan sebuah fitting terhadap semua titik data observasi yang terletak pada satu
garis, maka garis yang diperoleh disebut sebagai garis regresi. Contohnya ketika terdapat
satu set data observasi yang ditulis sebagai (x1, y1),(x2, y2),...,(xn, yn), garis regresi
dinyatakan sebagai
y = a 0 + a1 x
dimana ei disebut error, residual, atau sering juga disebut misfit ataupun kesalahan suatu
prediksi. Ketika regresi ini diterapkan pada data observasi dari seismometer, maka x dan y
merupakan parameter dari hasil yang di dapat. Dan error diperoleh dari observasi.
Pada setiap data observasi untuk kasus inversi biasanya over determined apabila garis
regresinya tidak berhimpit pada setiap data observasi.
Least Square
Jika melakukan plot pada sumbu x dan y , bisa didekati oleh garis misalnya y = a1xi + a0.
Pendekatan dengan garis tersebut berarti persamaan dengan pendekatan secara liniear
seperti persamaan berikut
P(xi) = a1xi + a0
Karena semua data yang diperoleh tidak akan bernilai 0,
Dengan menggunakan metode least square akan didapatkan minimumisasi fungsi eror
mendekati 0 dengan melakukan modifikasi pada fungsi error-nya sehingga dapat ditulis
dalam persamaan berikut:
Solusi pemodelan
Start
For n=1;10
Penentuan Episenternya :
gm=to+(1/vp)*(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2));
dgm_dx=(1/vp)*(-(x-M(1)))./(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2));
dgm_dy=(1/vp)*(-(x-M(2)))./(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2));
J=[dgm_dx dgm_dy];
Mo=M;
M=Mo+inv(J'*J)*J'*(ti-gm)
M1=[M1 M];
Mn=M1';
Episenter
Fisnish
Fungsi umum
𝐺𝑚 = 𝑡₀ + (1/𝑣) ∗ 𝑥 − 𝑚1 2 + 𝑦 − 𝑚2 2
𝑑𝑔𝑚 (− 𝑥 − 𝑚1 )
= (1/𝑣𝑝) ∗
𝑑𝑥 𝑥 − 𝑚1 2 + 𝑦 − 𝑚2 2
𝑑𝑔𝑚 (− 𝑥 − 𝑚2 )
= (1/𝑣𝑝) ∗
𝑑𝑦 𝑥 − 𝑚1 2 + 𝑦 − 𝑚2 2
Coding Mathlab
Coding Mathlab
Coding Mathlab
Coding Mathlab
Coding Mathlab
Coding Mathlab
Coding Mathlab
Coding Mathlab
Kontur Episenter Gempa
TERIMA KASIH
Pembukaan, slide 2-4:
5-7
8-10
14-20 dan penutup