Anda di halaman 1dari 12

Nama : T.

Rykard Yudha Pratama


NIM : 1404107010057
Jurusan : Teknik Geofisika
Mata Kuliah : Pemodelan dan Simulasi Geofisika

1. Pemodelan Geofisika adalah suatu cara untuk memperoleh dengan memodelkan sesuatu
dari data lapangan atau data observasi yang didapatkan berdasarkan dari pengukuran data-
data lapangan metode geofisika seperti geolistrik, seismik dan gravity untuk mengetahui
karakteristik yang ada dibawah permukaan dengan memodelkannya sehingga didapatkan
parameter-parameter yang bisa dijadikan model.

 Metode Seismik

Data Seismik Data Seismik


Pengukuran (t0) Teori/Sintetik (t1)

Perhitungan dan Analisa Error


1
𝑡 = ∫ 𝑑𝑠
𝑣

e<e0 (e=error/kesalahan Tidak Perbaikan perkiraan


akustik impedansi

Model Initial
Ya
Penyelesaian

Tampilan (v)
Parameter Model : Kecepatan
Parameter Data : Waktu (t)

 Metode Gravitasi

Data Gravity Data Gravity


Lapangan (g0) Teori/Sintetik (g1)

Perhitungan dan Analisa Error

e<e0 Tidak Perbaikan Perkiraan


(e=error/kesalah Potensial Gravity
an
Model Initial
Ya
Penyelesaian

Tampilan (𝝆)

Parameter Model : Densitias


Parameter Data : Percepatan Gravitasi

 Metode Geolistrik

Data Geolistrik Data Geolistrik


Lapangan (v0) Teori/Sintetik(r1)
Perhitungan dan
Analisa Error

e<e0 Tidak Perbaikan perkiraan


(e=error/kesalah tahanan jenis
an
Model Initial
Ya
Penyelesaian

Tampilan (v)

Parameter Model : Resistivitas


Parameter Data : Tegangan dan Arus

2. Penetuan Lokasi Gempa


 Single station

Kelebihan penentuan dengan single stasiun 3 komponen, dapat digunakan sebagai


pendahuluan/pendugaan awal dari sumber gempa bumi. Prosesnya paling sederhana hanya
menggunakan impuls pertama dan amplitudo dari tiap-tiap komponen. Adapun kekurangannya
adalah akan ada komponen yang amplitudo akan menjadi nol, jika sensornya terlalu dekat /tepat
dengan sesar. Sudut kedatangan gelombang/incident angle akan bernilai nol/mendekati 0 jika
datangnya terlalu tegak. Impuls pertama harus benar-benar jelas/clear, supaya dalam pendugaan
awal sumber gempa bumi tidak salah.

 Multiple station

Kelebihan dan kekurang annya adalah lebih akurat dan meyakinkan dibandingkan single
station, tidak membutuhkan Impuls pertama jelas/clear. Metoda ini kurang baik untuk medium
yang heterogen. Membutuhkan minimal 3 stasiun , sebaran stasiun yang baik dengan epicenter
berada di tengah (Azimuth gap kecil)

 Computer Implementation

Implementasi Computer untuk menghitung waktu hypocenter dan origin,

𝑡𝑖𝑎𝑟𝑟 = 𝑡𝑖𝑎𝑟𝑟 (𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 , 𝑧𝑖 , 𝑥𝑜 , 𝑦𝑜 , 𝑧𝑜 ) + 𝑡𝑜= 𝑡𝑖𝑎𝑟𝑟 + 𝑡𝑜

Dimana 𝑡𝑖𝑎𝑟𝑟 adalah waktu tempuh yang dihitung sebagai fungsi dari lokasi stasiun yang
diketahui (𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 , 𝑧𝑖 ), lokasi hypocenter yang diasumsikan (𝑥𝑜 , 𝑦𝑜 , 𝑧𝑜 ) dan model kecepatan.

Perbedaan keseluruhan antara observed dan kalkulasi travel times (residual) diminimalkan.
Residual 𝑟𝑖 untuk stasiun i didefinisikan sebagai perbedaan antara observed dan kalkulasi travel
times, yang sama dengan perbedaan antara observed dan kalkulasi travel times.

𝑟𝑖 = 𝑡𝑖𝑜𝑏𝑠 − 𝑡𝑖𝑎𝑟𝑟

Dimana 𝑡𝑖𝑜𝑏𝑠 adalah travel time yang teramati. Fungsi 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎 adalah fungsi nonlinear dari
parameter model. Jadi meskipun𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎 cukup sederhana untuk menghitung, terutama ketika
menggunakan model bumi 1D atau perjalanan tabel waktu, non linearitas 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎 mempersulit inversi
parameter hypocentral. Non linearitas di lokasi 2D sederhana di mana 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎 dari titik (x, y) ke
stasiun (xi, yi) dapat dihitung sebagai

√(𝑥 − 𝑥𝑜 )2 + (𝑦 − 𝑦𝑜 )2
𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎 =
𝑣
Dimana v adalah kecepatan.
 Error Quantification and Statistic

Yang menyebabkan Eror dalam perhitungan dan statistik penentuan hypocenter dan
Origin Time: model kecepatan yang digunakan (karena struktur bumi yang sebenarnya adalah
heterogen,tetapi asumsi yang sering kita gunakan adalah homogen). konfigurasi/geometri stasiun
pengamat, (dapat kita lihat dari hasil bentuk RMS pada metode grid search yang berbentu ellips).

eror pada Hyposenter dan OT kita definisikan dengan varians – covarians matrik.

elemen diagonalnya adalah varians dari parameter lokasi xo, yo, zo dan to . notasi matriksnya :

Partikel motion komponen horizontal


Perekaman lokasi gempa.
3. Model data sintetik dengan noise 0,1
 Pertama, kita buat model lapangan sesuai yang kita inginkan dengan mengganti
mtruem di data sintetik

 Kemudian save >> run. Maka akan didapat model lapangan


 Selanjutnya untuk mencari nilai d (data lapangan) dari model lapangan yang telah
kita buat, ketik d di command window. Maka akan muncul data lapangan. Data ini
kemudian di copy >> paste di notepad, kemudian save dengan nama rykard
 Untuk mencari solusi dari data lapangan yang kita buat, kita dapat menggunakan metode
Least Square dan metode SVD. Untuk metode Least Square kita dapat buka program LS.m
yang telah ada, kemudian menuju line 66, ganti d=load(‘data_lapangan.txt’) menjadi
d=load(‘rykard.txt’)

4. Analisis data pemodelan geofisika dari Metode least square dan Metode SVD
 Kemudian save lalu run, maka akan muncul solusi dari data lapangan menggunakan
metode Least Square.
 Dari gambar diatas, solusi yang didapat masih bercampur dengan ill conditioned matrix
(Kondisi Matrik yang buruk)
 Kemudian untuk mendapatkan solusi menggunakan metode SVD, kita buka program
SVD.m yang telah ada, kemudian menuju line 69. Kita ganti mtruem di SVD.m dengan
mtruem yang telah kita buat di rykard
 Metode SVD telah menghilangkan pengaruh ill conditioned matrix. Sehingga solusi
yang dihasilkan lebih smooth.
 Metode SVD telah menghilangkan pengaruh ill conditioned matrix. Sehingga solusi yang
dihasilkan lebih smooth.
 Dari kedua solusi didapat perbedaan bahwa untuk metode Least square solusi yang
dihasilkan masih terdapat ill conditioned matrix, sementara untuk metode SVD solusi yang
dihasilkan sudah tidak terdapat ill conditioned matrix.

Anda mungkin juga menyukai