Minimum Curvature
Minimum Curvature merupakan salah satu metode interpolasi yang menganalogikan
suatu permukaan adalah bidang elastis yang dihamparkan ke seluruh titik data sedemikian
sehingga hanya sedikit lekukan yang terbentuk. Metode ini melakukan generalisasi permukaan
secara halus. Oleh karena itu, metode ini dapat membuat permukaan sehalus mungkin pada data
yang diinterpolasi. Pada dasarnya, metode ini bukanlah metode yang non-eksak pada software
Oasis Montaj dan akan menghasilkan grid secara berulang dengan menerapkan persamaan
matematis pada grid tersebut sebagai upaya untuk memperhalus grid. Setiap melewati grid
nantinya akan dihitung sebagai satu iterasi. Nilai tiap grid dihitung secara berulang hingga
perubahan berturut-turut dalam nilai kurang dari nilai Residual Maksimum atau jumlah iterasi
maksimum tercapai (bidang iterasi maksimum). Metode ini juga secara luas digunakan dalam
ilmu bumi karena hasil interpolasi dengan metode Minimum curvature dengan perbedaan yang
sangat tipis, piringan linier elastis melewati setiap nilai data dengan jumlah minimum yang dapat
berubah. Rumusan matematis dalam metode minimum curvature dapat dilihat dari penggunaan
iterasi maksimum metode numerik oleh Smith dan Wessel (1990). Rumusan tersebut dinyatakan
sebagai berikut:
AX + BY + C = Z(X,Y)
Dengan penggunaan algoritma interpolasinya dinyatakan dengan rumus:
Terdapat beberapa batasan masalah yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi masing-masing
data, antara lain:
Bi-Directional Line
Interpolasi Bi-Directional atau interpolasi Dwimatra adalah interpolasi dengan dua
peubah atau dapat dikatakan sebagai interpolasi dua dimensi (tweening). Pada dasarnya,
interpolasi adalah melakukan penyisipan di antara dua bagian yang berbeda atau memperkirakan
nilai dari suatu fungsi antara nilai yang telah diketahui. Pada Oasis Montaj, interpolasi digunakan
untuk menggabungkan beberapa efek yang ingin dilakukan pada suatu objek. Namun, ada
kalanya dibutuhkan perkiraan nilai fungsi dengan dua peubah. Fungsi dengan dua peubah, x dan
y, secara umum dinyatakan sebagai:
Z = f(x,y)
Grafik fungsi Z akan berbentuk permukaan atau selimut kurva dengan alasnya adalah
bidang x-y. Jadi, nilai-nilai Z terletak pada permukaan tersebut. Jika Z diinterpolasikan dengan
interpolasi dwimatra, maka harus ditentukan orde dalam arah-x dan order dalam arah y. Pada
setiap arah, harus dipilih peubah yang konstan. Artinya, dalam arah-y, nilai x yang dipegang
akan konstan, begitupun dalam arah-x, nilai y yang dipegang harus konstan. Misal, Z dihampiri
dengan suatu polinom dua-peubah yang dalam hal ini, orde dalam arah-x adalah 2 dan orde
dalam arah-y adalah 3. Maka, bentuk fungsi Z adalah:
Pada Oasis Montaj, opsi ini akan menghasilkan file grid menggunakan proses dua
langkah, yaitu setiap garis diinterpolasi sepanjang garis aslinya untuk menghasilkan nilai data
pada perpotongan setiap garis grid yang diperlukan dengan nilai yang diamati. Selanjutnya,
titik-titik yang berpotongan dari setiap garis kemudian diinterpolasi dalam arah lintas garis untuk
menghasilkan nilai pada setiap titik kisi yang diperlukan. Bi-Directional sendiri merupakan
teknik numerik untuk garis survei yang paralel dan digunakan jika data yang dikumpulkan
seperti pada gambar di bawah ini
Kriging
Metode Kriging merupakan metode yang mengestimasi stochastik dimana menggunakan
kombinasi linear dari bobot untuk memperkirakan nilai di antara sampel data. Metode ini
umumnya digunakan untuk memperkirakan nilai dari bahan tambang. Asumsi dari metode ini
adalah jarak dan orientasi antara sampel data menunjukkan korelasi spasial yang penting dalam
hasil interpolasi. Kecepatan perhitungan dengan menggunakan metode Kriging bergantung dari
banyaknya sampel data yang digunakan dan cakupan dari wilayah yang diperhitungkan. Kriging
dapat menghubungkan titik-titik bernilai ekstrim tanpa mengisolasinya sehingga tidak terbentuk
efek “mata sapi” karena metode ini menggunakan semivariogram yang merepresentasikan
perbedaan spasial dan nilai di antara semua pasangan sampel data. Semivariogram juga
menunjukkan bobot yang digunakan dalam interpolasi. Semivariogram dihitung berdasarkan
sampel dengan suatu jarak (h), beda nilai (Z), dan jumlah sampel data (n) yang dapat dilihat
melalui persamaan di bawah ini:
Pada jarak yang dekat (sumbu horizontal), semi varian akan bernilai kecil, tetapi pada
jarak yang lebih besar, semi varian akan bernilai tinggi yang menunjukkan bahwa variasi dari
nilai Z tidak lagi berhubungan dengan jarak sampel titik. Jenis Kriging yang bisa dilakukan
umumnya dengan cara spherical, circular, exponential, gaussian, dan linear. Tahapan dalam
menggunakan metode ini antara lain, analisis statistik dari sampel data, pemodelan variogram
menggunakan rumusan matematis di atas, lalu membuat hasil interpolasi, dan menganalisis nilai
varians. Kriging pada software Oasis Montaj dapat difungsikan sebagai interpolator yang eksak
atau sebagai penghalus, bergantung pada parameter yang digunakan. Hasil prediksi Kriging lebih
akurat daripada metode regresi. Metode ini sangat tepat digunakan bila diketahui korelasi spasial
jarak dan orientasi data. Oleh karena itu, metode ini sering digunakan dalam bidang kebumian.
Metode ini memperbolehkan error yang berkorelasi, sehingga semakin dekat nilai masukan,
semakin kuat korelasi keluaran. Regresi menggunakan satu himpunan parameter estimasi untuk
semua nilai masukan, sementara Kriging mengadaptasi parameternya (pembobotan) untuk
memprediksi perubahan nilai masukan.
Pada Oasis Montaj, Kriging adalah teknik Gridding statistik untuk data yang acak, yang
merupakan data garis non-paralel atau data garis yang tegak lurus. Data seperti itu disebut acak
karena memberikan tampilan acak saat lokasi data diplot, juga garis data dengan garis survei
yang tegak lurus memiliki arah yang acak. Gambar di bawah ini mengilustrasikan bentuk data
yang acak:
Dengan :
f(x_i,y_i ) = fungsi anomali regional
b = konstanta polinomial
x_i = koordinat pada sumbu x di setiap titik pengmatan
y_i = koordinat pada sumbu y di setiap titik pengmatan
n = orde