Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1

JUDUL PERCOBAAN :RANGKAIAN FLIP FLOP DENGAN KAPASITOR


HARI/TANGGAL PERC. :JUMAT, 25 DESEMBER 2020

NAMA : EDYSUL ISDAR (60400119009)


INDAH ERNAWATI(604001190)
ASMA ULHUSNA AL HASRI(604001190)
JURUSAN : FISIKA
KELOMPOK : 4(EMPAT)
ASISTEN : AHMAD ALBAR

LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Judul Percobaan


Judul percobaan pada praktikum ini adalah rangkaian flip flop dengan
kapasitor.

I.1 Latar Belakang


Pada umumnya flip-flop banyak kita jumpai seperti flip flop peranti dasar
untuk menyimpan informasi pada sistem digital. Piranti ini selalu
mempertahankan keadaan biner selama ada daya yang masuk. Ada beberapa tipe
flip-flop yang berbeda, tergantung implementasi sirkuit. Namun, seluruh tipe flip-
flop memiliki karakteristik, yaitu seluruh flip-flop memiliki dua output yang
saling berlawanan nilainya dan seluruh flip-flop adalah peranti bistable; yaitu
peranti yang memiliki dua output stabil. Agar dapat mewujudkan hal tersebut,
maka diperlukan sebuah alat, komponen atau system yang dapat memproses suatu
data dengan cepat dan akurat.
Flip flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu
bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau
mengganti isi dari bit yang disimpan. Gerbang flip-flop adalah sebuah sirkuit yang
memiliki dua keadaan stabil yang dapat digunakan untuk menyimpan suatu
keadaan informasi. Keadaan ini dapat diubah dengan mengganti sinyal input dan
akan menghasilkan satu atau dua output. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu
komponen eletronika dasar seperti transistor, resistor, dan dioda yang dirangkai
menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial. Rangkaian
flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur dengan jam
atau pulsa, yaitu sistem-sistem tersebut bekerja secara sinkron dengan deretan
pulsa berperiode T yang disebut jam sistem (system clock).
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai penerapan dari salah satu
rangkaian elektronika yaitu rangkaian flip-flop seperti pada penggunaan lampu
berjalan atau lampu berkedip yang memiliki interval tertentu. Contoh aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari salah satunya ialah lampu merah. Mungkin orang
banyak yang tidak mengerti atau tidak tau bagaimana cara kerja lampu merah itu
sendiri. Untuk mengetahui cara kerja kita dapat menggunakan rangkaian
sederhana yang tersusun dari Flip-lop dan satu gerbang logika.
Berdasarkan uraian di atas hal yang melatarbelakangi dilakukannya
percobaan ini adalah untuk memahami prinsip kerja dari suatu rangkaian flip flop
dan untuk mengetahui komponen apa yang sangat berperan aktif dalam rangkaian
flip flop itu sendiri.

I.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana memahami prinsip kerja dari rangkaian flip-flop?
b. Apa saja komponen yang berperan aktif dalam rangkaian flip-flop?

I.4 Tujuan Percobaan


Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk memahami prinsip kerja dari rangkaian flip-flop.
b. Untuk mengetahui komponen apa saja yang sangat berperan aktif dalam
rangkaian flip-flop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Rangkaian Flip Flop

Ayat yang berhubungan dengan percobaan ini adalah Q.S An Nur:35

ُ ‫شق َّية َو ََل َغ ْرب َّية ُن‬ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ َ ُ ٌّ ِّ ُ ٌ َ ْ َ ُ ‫ه‬


‫ور‬ ٍ ِ ٍ ِ ْ َ ‫اَّلل كوكب دري يوقد ِمن شج َر ٍة مبارك ٍة زيتون ٍة َل‬
َ ‫اح ف ُز َج‬ ُ ‫اح ۖ ْالم ْص َب‬ ٌ ‫اْل ْرض ۚ َم َث ُل ُنوره َكم ْش َكاة ف َيها م ْص َب‬ َْ َ َ َ َّ
ۖ ‫اج ٍة‬ ‫ِي‬ ِ ِ ِ ٍ ِ ِِ ِ ‫ات و‬ ِ ‫السماو‬
ُ ‫َل ُنور ۗ َي ْهدي ه‬
‫اَّلل‬ ٰ ََ ٌ ُ ٌ َ ُ ْ َ َْ َْ ََْ ُ
‫ع‬ ‫ور‬ ‫ن‬ ۚ ‫ار‬ ‫ن‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫م‬‫ت‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ل‬‫و‬ ‫ء‬ ‫ض‬ ُ ‫اج ُة َك َأ َّن َها َي َك ُاد َزْي ُت َها‬
‫ي‬ ُّ
َ ‫الز َج‬
ِ ٍ ‫ي‬ ِ
ٌ ‫شء َعل‬ َ ُ
ِّ ُ َ ‫ه‬ َّ َ َ ْ ُ ‫ل ُنوره َم ْن َي َش ُاء ۚ َو َي ْض ُب ه‬
َ ‫اَّلل اْل ْمث‬
‫يم‬ ِ ٍ ْ ‫اس ۗ واَّلل ِبكل َ ي‬ ِ ‫لن‬ ‫ل‬ ِ ‫ال‬ ِ ِِ ِ
Artinya : “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan
cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di
dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan)
tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan
dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang
tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja)
hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di
atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-
Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu”. (Q.S: An Nur: 35).

Ditafsirkan oleh Al-Mukhtashar/ Markaz Tafsir Riyadh. Allah adalah pemberi


petunjuk bagi para penghuni langit dan bumi. Perumpamaan petunjuk keumanan
dan al-Qur’an dalam hati orang-orang beriman seperti ruang di dinding yang di
dalamnya terdapat lampu yang meneranginya, dan lampu ini terdapat di dalam
kaca yang seperti bintang yang bersinar layaknya mutiara. Hubungan ayat ini
dengan penelitian ini afalah Apabila kita amati sebuah bola lampu yang diletakkan
di dinding dalam ruangan yang gelap, ketika lampu dinyalakan akan memberikan
cahaya/pelita ke seluruh ruangan, bola lampu tersebut seperti sebuah lubang yang
bercahaya dan cahayanya tidak tembus ke ruangan lainnya. Efek cahaya itu akan
semakin jelas terlihat apabila lampu tersebut ditempatkan semakin tinggi, seperti
sebuah bintang yang bercahaya. Sama halnya dengan rangkaian flip flop apabila
suatu rangkaian diberikan sebuah tegangan maka akan meghasilkan sebuah
kedipan lampu pada LED dan efek cahaya itu akan semakin jelas apabila
menggunakan kapasitor yang mempunyai tegangan yang lebih tinggi.
Flip-flop adalah peranti dasar untuk menyimpan informasi pada sistem
digital. Piranti ini selalu mempertahankan keadaan biner selama ada daya yang
masuk. Ada beberapa tipe flip-flop yang berbeda, tergantung implementasi sirkuit.
Namun, seluruh tipe flip-flop memiliki karakteristik, yaitu seluruh flip-flop
memiliki dua output yang saling berlawanan nilainya dan seluruh flip-flop adalah
peranti bistable; yaitu peranti yang memiliki dua output stabil. Tipe flip-flop yang
paling dasar adalah latches, yang merespon perubahan level sinyal masukan.
Sedangkan tipe berikutnya adalah flip-flop yang tersusun dari lathes dan
merespon perubahan masukan hanya pada saat transisi sinyal masukan kontrol
(sinyal clock).

Gambar 2.1 Diagram blok SR (Zuhal, 2004)


SR Latch memiliki dua input, yaitu S dan R, serta dua output, yaitu dan ̅ .

Gambar 2.2 SR Latch dengan menggunakan gerbang NOR (Zuhal,2004)


Input Output
S R Q ̅
0 0 Qp ̅p
0 1 0 1
1 0 1 0
1 1 Tidak didefinisikan
Tabel 2.1 Tabel kebenaran SR Latch dengan gerbang NOR (Zuhal, 2004)

Dapat disimpulkan bahwa kombinasi S=0 dan R=0 menghasilkan output yang
sama dengan output sebelumnya. Notasi p menyatakan previous atau sebelumnya.
Kombinasi S=1 dan R=1 tidak didefinisikan karena akan menghasilkan Q dan ̅
=0 sehingga melanggar aturan Q dan ̅ yang nilainya harus berlawanan(Zuhal,
2004).
Rangkaian flip-flop yang dapat menghindari pemacuan (race) adalah
rangkaian flip-flop JK Master Slave (MS). Flip-flop ini merupakan kombinasi dari
dua buah penahan yang diatur dengan Master (majikan) yang diatur oleh sinyal
pendetak yang bernilai positif dan Slave (budak) yang merupakan penahan yang
diatur oleh sinyal pendetak negatif. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut. Pada
saat sinyal berapa pada tingkat energi tinggi, Master aktif dan Slave tidak aktif.
Pada saat sinyal berdetak pada tingkat rendah, Master menjadi tidak aktif dan
Slave menjadi aktif. Sesuatu yang dilakukan Master akan diikuti oleh Slave, yaitu
bila Master dibuat keadaan menjadi keadaan SET pada sinyal pendetak 1 (tinggi),
maka Slave akan menjadi SET ketika sinyal pendetak menjadi 0 (rendah). Begitu
pula sebaliknya, apa yang dilakukan oleh Slave tidak akan diikuti oleh
Master(Widjanarka, 2006).
Beberapa penerapan yang penting dari flip-flop adalah flip-flop dapat
digunakan sebagai bagian dari rangkaian memori, untuk menghapus getaran
tombol, sebagai bangunan penghalang pada rangkaian sekuensial seperti counter
dan register, dan sebagai rangkaian penunda (delay). Lebih lengkapnya mengenai
aplikasi flip-flop sebagai debounce eliminator atau penghilang getaran adalah
sebagai berikut. Untuk pedoman interfacing ke sistem digital, biasanya tombol
dorong (push Buton key) digunakan. Tombol ini ketika ditekan beberapa saat, ma
terjadi buka dan tutupnya sakelar sebelum terjadinya pembacaan yang stabil.
Masalah ini disebut sebagai Key debounce. Masalah ini tidak diinginkan dan
harus dihindari(Godse, 2009).
Penggabungan master-slave dapat dibangun dari berbagai macam tipe flip-
flop. Pada gambar ditunjukkan salah satu cara untuk membuat master-slave JK
flip-flop. Rangkaian ini terdiri dari clocked JK flip-flop sebagai master dan
clocked SR flip-flop sebagai slave. Seperti master-slave SR, keluaran master flip-
flop menjadi masukan slave flip-flop. Sinyal pewaktu (clock) terhubung searah ke
master flip-flop, tetapi pewaktu juga terhubung melalui inverter ke slave flip-flop.
Bahkan informasi yang dibawa oleh masukan J dan K disalurkan ke keluaran
master flip-flop pada pulsa pewaktu positif dan informasi tersebut dijaga hingga
terjadi pulsa pewaktu negatif, sehingga informasi dibolehkan untuk melewati
keluaran slave flip-flop. Keluaran slave flip-flop terhubung sebagai input ketiga
dari master JK flip-flop(Godse, 2009).

Gambar 2.3 rangkaian master-slave JK flip-flop(Godse,2009)


Gambar 2.4 Bentuk gelombang masukan dan keluaran master-slave JK flip-
flop(Godse, 2009)

D (data) flip-flop merupakan sebuah modifikasi dari synchronous


(clocked) SR flip-flop sebelumnya yang dapat dibangun dengan gerbang NAND
maupun NOR.

Tabel 2.2 Tabel kebenaran D flip-flop dengan gerbang NAND(Karris, 2007)

Tabel kebenaran di atas menunjukkan bahwa keadaan Qn+1 adalah sama dengan
keadaan masukan D, dan dengan alasan ini D flip-flop sering disebut sebagai flip-
flop transfer data(Karris, 2007).
Sebuah masukan clock dapat ditambahkan ke rangkaian asynchronous
untuk membentuk clocked SR flip-flop. Selama clock berada pada nilai 0,
keluaran dari kedua gerbang AND adalah 0, dan kemudian keadaan flip-flop tidak
berubah. Nilai S dan R hanya ditunjukkan dari masukan flip-flop (S dan R)
selama pulsa clock. Lalu clock mengontrol semua perubahan dari rangkaian
synchronous. Diberikan kondisi sekarang masukan S dan R, lalu keadaan
selanjutnya dari flip-flop dapat diketahui. Tabel di bawah ini diperoleh dari
penyusunan ulang tabel keadaannya, maka keadaan selanjutnya dapat diketahui
dengan mudah sekali dengan keadaan sekarang dan kondisi masukan yang kita
ketahui. Persamaan karakteristik diperoleh dari tabel keadaan yang diperoleh dari
operasi flip-flop pada bentuk persamaannya. Ini diperoleh dengan penggambaran
dan penyederhanaan Q(t+1) pada kondisi dari S, R, dan Q(t) pada K-map, dimana
kondisi masukan yang “tidak diperbolehkan” disebut sebagai don’t Care(Shiva,
1998).

Gambar 2.5 Clocked SR flip-flop (a) rangkaian, (b) grafik simbol, (c) tabel
keadaan, dan (d) persamaan karakteristik(Shiva, 1998)

Perhatikan masukan yang ada pada J dan K. Aliran tegangan yang


dibutuhkan untuk mengendalikan flip-flop dan masukannya adalah CLK.
Keluaran dari JK flip-flop ini adalah Q dan ̅ . ̅ merupakan pelengkap dari Q.
Jika nilai masukan clock=1, J, dan K adalah 0, maka keluaran flip-flop sama
dengan yang sebelumnya. Jika masukan clock bernilai 1sedangkan J =0 dan K=1,
maka nilai keluaran Q=0 dan ̅ =1. Flip=flop dikatakan pada keadaan RESET,
yaitu saat Q diset dengan nilai keluaran = 0. Jika J=1 dan K=0, maka nilai
keluarannya akan saling bertukar, dan keadaan ini yang disebut sebagai keadaan
SET. Jika nilai masukan J dan K bernilai 1, flip-flop berada pada keadaan toogle.
Artinya nilai keluaran Q dan ̅ akan selang-seling bila Clock bernilai =1(Salwani,
1990).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Waktu dan Tempat


Waktu dilaksanakannya percobaan ini pada jam 13.30 – 15.00 WITA, pada
hari Jumat, 25 Desember 2020, di Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar.

III.2 Alat dan Bahan


Alat dan komponen yang digunakan dalam percobaan ini adalah
a. Project board
Berfungsi sebagai alat bantu untuk membuat sebuah prototype dengan
menghubungkan komponen menjadi suatu rangkaian tertentu tanpa proses
penyolderan
b. Resistor
Fungsi resistor pada rangkaian elektronika adalah sebagai penahan atau
penghambat tegangan dan arus
c. Elektrolit Condensator
Fungsi elco dalam suatu rangkaian elektronika yaitu di pakai untuk
mengetahui nilai kapasitas sebuah elco didalam satuan uf (mikro farad)
d. Transistor
Berfungsi Sebagai pengatur stabilitas tegangan, Dapat menahan sebagian
arus yang mengalir, Menguatkan arus dalam rangkaian.
e. Lampu LED
Berfungsi untuk memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju.
f. Kabel penghubung
Berfungsi untuk menghubungkan antar komponen sehingga membentuk
sebuah rangkaian.
g. Kapasitor
Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua
III.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan komponen dari alat pada percobaan adalah sebagai berikut.

b. Menentukan rangkaian D1 di atas pasang kapasitor yang jenisnya sama


missal 220 µF/ 16 V
c. Menghubungkan sumber tegangan (control dan catat sumber tegangan yang
digunakan)
d. Menyalakan stopwatch sebagai alat ukur waktu lampu kedap kedip (flip
Flop)
e. Melakukan sebanyak lima kali setiap mengunakan 1 kapasitor
f. Melakukan langkah 1 dan 4 dengan kapasitas kapasitor yang berbeda pada
poin 1 tapi nilainya sama
g. Melakukan 1 sampai 5 dengan kapasitas kapasitor yang nilainya berbeda.
III.4 Tabel Pengamatan
Tabel 1: Pengukuran waktu flip flop dengan kapasitas kapasitor yang sama
Kapasitas Kapasitor Waktu Flip Flop
NO
(µF) LED 1 dan 3 LED 2 dan 4
0,65

1 100

2 220
3 470

Tabel 2: Pengukuran waktu flip flop dengan kapasitas kapasitor yang berbeda
Waktu Flip Flop
Kapasitas
Kapasitas Kapasitor
NO Kapasitor
2 (µF) LED 1 dan 3 LED 3 dan 4
1 (µF)

1 470 100

470 220
2

3 220 100
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil dan Pembahasan


IV.1.1 Hasil Percobaan
Hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1: Pengukuran waktu flip flop dengan kapasitas kapasitor yang sama
Kapasitas Kapasitor Waktu Flip Flop
NO
(µF) LED 1 dan 3 LED 2 dan 4
0,41 0,65
0,57 0,57
1 100 0,64 0,48
0,65 0,48
0,56 0,65
1,14 1,16
0,90 1,05
2 220 1,15 1,01
1,08 0,95
1,05 1,03
2,13 2,43
2,11 2,32
² 470 2,39 2,09
2,22 2,31
2,20 2,33
Tabel 2: Pengukuran waktu flip flop dengan kapasitas kapasitor yang berbeda
Waktu Flip Flop
Kapasitas
Kapasitas Kapasitor
NO Kapasitor
2 (µF) LED 1 dan 3 LED 3 dan 4
1 (µF)

1,17 0,67
1,08 0,67
1 470 100 1,24 0,50
1,10 0,49
1,15 0,61
1,46 1,74
1,40 1,52
2 1,47 1,61
470 220 1,43 1,52
1,41 1,54
0,55 0,57
0,41 0,86
3 220 100 0,36 0,76
0,57 0,96
0,42 0,98

Pembahasan
Flip-flop merupakan suatu rangkaian elektronika yang memiliki dua
kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip-flop
merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil.
Dikatakan Multivibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada
Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat
tegangan keluarannya.
Pada percobaan ini dilakukan dua kali percobaan. Percobaan yang pertama
pengukuran waktu flip-flop dengan kapasitas kapasitor yang sama menghasilkan
data untuk kapasitas kapasitor 100 µF diperoleh waktu flip-flop untuk LED 1 dan
3 yaitu 0,41 sekon, dan LED 2 dan 4 yaitu 0,65 sekon. Untuk kapasitas kapasitor
220µF maka diperoleh waktu flip-flop untuk LED 1 dan 3 yaitu 1,14 sekon, dan
LED 2 dan 4 yaitu 1,16 sekon. Untuk kapasitas kapasitor 470µF diperoleh waktu
flip flop untuk LED 1 dan 3 yaitu 2,13 sekon , dan LED 2 dan 4 yaitu 2,43 sekon.
Sedangkan pada percobaan kedua yaitu pengukuran waktu flip flop dengan
kapasitas kapasitor yang berbeda menghasilkan data untuk kapasitas kapasitor 470
µF dan 100 µF diperoleh waktu fli- flop pada LED 1 dan 3 yaitu yaitu 1,17 sekon
dan LED 2 dan 4 yaitu 0,67 sekon. Pada kapasitas kapasitor 470 µF dan 220 µF
diperoleh waktu flip flop pada LED 1 dan 3 yaitu 1,46 sekon, dan pada LED 2 dan
4 diperoleh waktu 1,74 sekon. Dan pada kapasitas kapasitor 220 µF dan 100 µF
diperoleh waktu flip-flop pada LED 1 dan 3 yaitu 0,55 sekon, dan pada LED 2
dan 4 diperoleh waktu 0,75 sekon.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh sehingga dapat disimpulkan bahwa
semakin besar nilai kapasitas kapasitor yang digunakan, maka semakin lama
waktu LED untuk menyala atau berkedip. Dan begitupun sebaliknya, semakin
kecil nilai kapasitas kapasitor yang digunakan, maka akan semakin singkat waktu
yang diperlukan LED untuk menyala atau berkedip.
BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :

a. Flip flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan


satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk
menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Gerbang flip-flop
adalah sebuah sirkuit yang memiliki dua keadaan stabil yang dapat
digunakan untuk menyimpan suatu keadaan informasi.
b. Prinsip kerja rangkaian flip-flop adalah jika diberi tegangan listrik,
maka kapasitor akan menyimpan arus listrik dimana kapasitor
mengalami pengisian arus sehingga lampu akan mati. Sedangkan saat
melepas arus kapasitor mengalami pengosongan sehingga lampu akan
menyala.
c. Komponen yang sangat berperan aktif dalam rangkaian flip-flop adalah
kapasitor yang akan meneruskan arus kepada resistor kemudian pada
transistor yang berjanji sebagai elektronik karena beroperasi pada
daerah saturasi (jenuh) dan mengalirkannya pada LED sehingga
memancarkan cahaya dan mengemb .likannya pada kapasitor.

V.2 Saran
Saran pada percobaan ini adalah sebaiknya lampu LED lebih diperbanyak lagi
dengan warna yang bervariasi seperti merah dan hijau agar data yang diperoleh
lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA

Godse, D.A. 2009. Digital Electronics (Digital Logic Design). India : Technical
Publications
Karris, ST. 2007. Digital Circuit Analysis and Design Alt Simulink Modeling and
Introduction do CPLDs and FPGAs Second Edition. USA : Orchard
Publications
Salwani. 1990. Asas Elektronik Edisi 2. Malaysia:Universiti Teknologi Malaysia
Shiva, SG. 1998. Introduction do Logic Design Second Edition. USA : Marcel
Dekker
Widjanarka, W. 2006. Teknik Digital. Jakarta : Penerbit Erlangga
Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektroteknik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai