Anda di halaman 1dari 3

2.

3 MENGURAIKAN AS-SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM


Al-sunnah memiliki makna yang berasal dari bahasa istilah, maupun menurut para ulama. Al-sunnah memiliki
peranan sebagai sumber dalam ajaran Islam untuk menjadi penjelas dari isi kandungan dalam al-Qur’an, karena Al-
qur’an membutuhkan penjelasan yang lebih mendalam lagi dan Nabi sangat mengharapkan umatnya untuk mengikuti
ajaranya. Agama Islam yang didasarkan oleh Al-Qur’an maupun Al-Hadits yang menjadikan pedoman bagi kaum
muslim memiliki manfaat tidak hanya mengatur dalam segi ibadah saja, juga mengarahkan umat dalam memberikan
tuntutan dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan kerja. Gerakan inkar as-sunnah di indonesia hingga membuat
kemajuan yang menyebabkan kehebohan umat muslim sampai halaman harian koran dan majalah. Ada pula yang
berpendapat bahwa berzina merupakan bid’ah. Bid’ah tersebut memiliki dua arti, yaitu mazmummah dan mahmudah
.
2.4 MENDESKRIPSIKAN IJTIHAD ARTI DAN KEDUDUKANNYA SERTA METODENYA
Al-Quran dan Hadits sebagai sumber utama hukum Islam memiliki jumlah yang terbatas, namun hal-hal yang muncul
dalam kehidupan ini kompleks dan tidak terbatas. Untuk menghadapi masalah yang lebih rumit dan penuh kebaruan,
kadang-kadang tidak ada hukum khusus dalam Al-Quran dan Hadits, sehingga ijtihad diperlukan untuk situasi ini.
Salah satu alasan dalam pembentukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah untuk menanggapi dan menjawab
banyak masalah agama yang muncul di masyarakat. Sebagai lembaga yang menaungi komunitas Islam dengan
otoritas untuk mengeluarkan fatwa, MUI harus memiliki metode dalam melakukan ijtihad. Berdasarkan kenyataan
itu, makalah ini berupaya untuk mengeksplorasi metode ijtihad yang digunakan MUI dan implementasinya dalam
masalah fatwa. Penelitian ini menemukan bahwa metode ijtihad MUI menggunakan tiga pendekatan yaitu
Pendekatan Nash Qath'i, pendekatan Qauli, dan pendekatan Manhaji berdasarkan konteksnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa sumber ajaran agama Islam adalah
mempunyai tiga unsur atau komponen awal mula pembentuknya yaitu di antaranya seseorang yang
sebagai pembawa ajaran tersebut yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang kemudian sesuatu yang
memberikan wahyu tersebut yaitu Malaikat Jibril dan dari mana sumber wahyu tersebut adalah Tuhan
Allah SWT ketiga komponen tersebut adalah awal dari lahirnya sumber ajaran agama Islam. Maka
bila kemudian ditangkap oleh pemikiran kita ketiga unsur dari adanya sumber ajaran Islam adalah Al
Quran sebagai Kalamu Allah yang merupakan manifestasi dari Wahyu dan Al Hadist sebagai
bimbingan dan keteladanan Nabi Muhammad kepada umatnya dalam menjalani agama Islam degan
baik dan benar. Setelah itu sahabat Rasulullah mempelajari Al Quran dan Al Hadist tersebut sehingga
mereka berpengetahuan dan mempunyai kebijakan yang tidak diragukan lagi kebenarannya dan itulah
ijtihad para ulama sebagai sumber ajaran Islam yang ketiga, jadi bila kita simpulkan bahwa sumber
ajaran agama Islam adalah ada tiga yaitu:
1. Al Quran Al Karim
2. Al Hadist dan As Sunnah Rasulullah
3. Ijtihad para Ulama
Hal di atas dapat digunakan sebagai bahan dalam metodologi studi Islam, mempelajari Islam melalui
metode dengan bahan untuk mempelajari agama Islam dari sumber ajaran agama Islam adalah
keadaan mempelajari agama Islam yang paling dasar dilakukan setelah kemudian dipelajari dengan
metode pendekatan dengan aspek-aspek multi-inter disipliner.

3.2 Saran

Bahwa dalam mempelajari agama Islam adalah hendaknya dimulai dari sumber ajaran agama tersebut
di mana di dalam sumber ajaran tersebut terdapat hal yang otentik dan mendasar untuk diketahui
sehingga pengetahuan mengenai ajaran agama Islam tersebut akan dicapai dan diperoleh dengan
dengan baik dan benar.
Mempelajari agama Islam secara komprehensif adalah hal yang wajib dilakukan sehingga diperlukan
metodologi dalam mempelajarinya maka akan tercapai pengetahuan akan agama Islam dengan sesuai
apa yang diharapkan dan dapat mencapai tujuan dari studi Agama Islam tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Choiri, A., & Setiaji, B. (2014). Al-Quran dan al-Sunnah sebagai Sumber Ajaran Islam (Kajian Kritis
Pemahaman Minardi Mursyid di Solo Raya).
Aji, A. M., & Habibaty, D. M. (2020). Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang penyelenggaraan
ibadah dalam situasi terjadi wabah covid-19 sebagai langkah antisipatif dan proaktif persebaran virus
corona di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai