Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

BASIS DATA

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
praktikum Basis Data

Semester 2 Tahun Akademik 2020/2021

Oleh:

Nama : Muhamad Ropi Taofiq Hidayat

NPM : 207006003

LABORATORIUM INFORMATIKA
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2021
BAB VI

Operator dan Fungsi


A. Tujuan Praktikum
Praktikan diharapkan dapat :
1. Menggunakan Operator Aritmatika pada MySQL
2. Menggunakan Fungsi Trigonometri pada MySQL
3. Menggunakan Fungsi Matematika pada MySQL

B. Dasar Teori
1. Menggunakan Operator Aritmatika
Semua database yang mendukung perintah SQL juga mendukung operator
aritmatika. Beberapa operator yang biasa digunakan adalah “*”, “/”, “%”, “+”
dan “-“. Berikut keterangan lengkapnya :
Operator Keterangan Prioritas
* Perkalian Pertama
/ Pembagian Kedua
% Sisa bagi Ketiga
+- Penjumlahan, Pengurangan Keempat

a. Operasi Perkalian dengan *


Operator yang digunakan untuk operasi perkalian adalah tanda asterix (*).
Dengan menggunakan operator ini, kita dapat mengalikan dua nilai atau lebih
yang berbeda.
Contoh :

VI-1
VI-2

Analisis :
Contoh diatas merupakan implementasi dari penggunaan operator perkalian
dengan menggunakan tanda “*”. Bilangan diatas merupakan perkalian antara dua
bilangan asli yaitu 10 dikali 5, sehingga program menampilkan bahwa 12 * 5
sama dengan 50 dan perkalian antara bilangan desimal atau pecahan, dengan
bilangan asli. Maka hasilnya pun adalah bilangan desimal atau bilangan asli,
contoh diatas yaitu 2.5 dikali 4, sehingga program menampilkan bahwa 2.5 * 4
sama dengan 10.0.

b. Operasi Pembagian dengan /


Operator yang digunakan untuk operasi pembagian adalah (/). Dengan
menggunakan operator ini, Anda dapat membagi suatu bilangan dengan
bilangan yang lain. Contoh:

Analisis :
Contoh diatas merupakan 3 contoh implementasi dari penggunaan operator
pembagian dengan menggunakan tanda slash “/”. Pada contoh pertama, 10
dibagi oleh 2 sehingga menghasilkan 5.0000 (lima koma nol), namun pada
kasus ini yang ditampilkan adalah 4 angka dibelakang koma.
c. Operasi Penjumlahan dengan +
VI-3

Operator yang digunakan untuk operasi penjumlahan atau penambahan


adalah (+). Dengan menggunakan operator ini, anda dapat menjumlahkan
dua bilangan atau lebih.
Contoh :

Analisis :
Contoh diatas merupakan implementasi dari penggunaan operator
penjumlahan dengan menggunakan operator “+”. Pada contoh kali ini 6
ditambah 4 sehingga menghasilkan 10.
Dan contoh lainnya merupakan penggabungan antara penjumlahan dengan
perkalian. Dengan kasus yang berbeda diterapkan dalam satu perintah. Pada
contoh kali ini yaitu membandingkan “4 + 2 * 2” dengan “(2 + 4) * 2”,
pada tampilan diatas jelas terlihat berbeda. Bilangan pertama menghasilkan
8, sedangkan bilangan kedua menghasilkan 12.
d.Operasi Pengurangan dengan –
Operator yang digunakan untuk operasi pengurangan adalah (-). Dengan
menggunakan operator ini, anda dapat mengurangi suatu bilangan dengan
bilangan lain.
Contoh :
VI-4

Analisis :
Contoh diatas merupakan implementasi dari penggunaan operasi
pengurangan dengan menggunakan operator “–“. Pada contoh kali ini yang
diproses yaitu hasil pengurangan antara 8 dengan 4 sehingga menghasilkan
angka 4.
Dan contoh lainnya merupakan penggabungan antara operator pengurangna
dengan operator penjumlahan dengan dua kasus yang berbeda tanda yaitu
antara penggunaan tanda kurung dengan yang tidak menggunakan tanda
kurung. Pada contoh kali ini kasus yang pertama yaitu “6 – 2 + 8” sehingga
menghasilkan 12, jika tidak menggunakan tanda kurung maka program
akan mengeksekusi secara mendatar, karena tanda kurang dan tanda jumlah
memiliki predikat yang sama.
e. Mencari Sisa Pembagian dengan %
Operator yang digunakan untuk mencari sisa pembagian adalah (%). Dengn
menggunakan operator ini, anda dapat mengetahui berapa sisa pembagian
dari suatu operasi pembagian.
Contoh :

Analisis :
Contoh diatas merupakan implementasi dari penggunaan tanda persen “%”
untuk mencari sisa hasil bagi. Pada contoh kali ini “5 % 2” sehingga
menghasilkan 1. Secara konsepnya program akan membagi terlebih dahulu
bilangan tersebut, kemudian menampilkan hasil baginya.
Dan contoh lainnya merupakan implementasi dari operator “%” untuk
mencari sisa hasil bagi dengan menampilkan dua perintah yang dieksekusi
secara bersamaan. Pada contoh kali ini yang ditampilkan adalah sisa hasil
bagi dari 7 % 2 dan 7 % 4 yang dipisahkan oleh tanda koma “,”.
VI-5

2. Menggunakan Fungsi Trigonometri


a. Menghitung Nilai Radians
Dalam menghitung nilai trigonometri dari suatu sudut, besar sudut
tersebut harus dalam bentuk radian. Fungsi yang digunakan untuk
mencari nilai radian adalah RADIANS. Berikut contohnya :

Analisis :
Contoh diatas merupakan cara untuk menghitung nilai Radians dari
sudut. Pada kasus diatas yaitu mencari nila radian dari 30o sehingga
menghasilkan bilangan desima dengan angka 0.5235987755982988.
b. Mendapatkan Derajat Sudut
Fungsi DEGRESS dapat kita gunakan untuk mengembalikan nilai
radian ke dalam bentuk derajat. Contohnya sebagai berikut :

Analisis :
Contoh diatas merupakan implementasi dari fungsi DEGRESS untuk
mengembalikan nilai sudut dari radians dengan dibandingkan dengan
mencari RADIANS. Pada contoh kali ini yaitu menampilkan
RADIANS 90 dan DEGREES 1.5707963267948966 maka hasilnya
seperti terlihat pada tampilan diatas.
c. Menghitung Nilai Cosinus
Jika kita ingin menghitung nilai kosinus dari suatu derajat, fungsi
yang digunakan adalah COS. Contohnya sebagai berikut :

Analisis :
VI-6

Contoh diatas merupakan implementasi dari fungsi COS, artinya


mencari nilai cosinus dari suatu radianas derajat sudut. Pada contoh
kali ini yaitu menampilkan cosinus dari radians 30 o dan cosinus dari
radians 90o sehingga program secara otomatis menampilkan hasil dari
nilai cosinus dari sudut – sudut tersebut.
d. Menghitung Nilai SIN
Jika kita ingin menghitung nilai sinus dari suatu derajat, fungsi yang
digunakan adalah SIN. Contohnya sebagai berikut :

Analisis :
Contoh diatas merupakan implementasi dari fungsi SIN, artinya
mencari nilai sinus dari suatu radians derajat sudut. Pada contoh kali
ini yaitu menampilkan nilai sinus dari radians 45o dan sinus dari
radians 60o sehingga program secara otomatis menampilkan hasil dari
nilai sinus dari sudut – sudut tersebut.
e. Menghitug Nilai Tangen
Jika kita akan menghitung nilai tangen dari suatu derajat, fungsi yang
digunakan adalah TAN. Contohnya sebagai berikut :

Analisis :
Contoh diatas merupakan implementasi dari fungsi TAN, artinya
mencari nilai tangen dari suatu radians derajat sudut. Pada contoh kali
ini yaitu menampilkan nilai tangen dari radians 45o dan tangen dari
radians 60o sehingga program secara otomatis menampilkan hasil dari
nilai tangen dari sudut – sudut tersebut.
3. Menggunakan Fungsi Matematika
a. Membulatkan Suatu Bilangan Pecahan dengan ROUND
Fungsi ROUND digunakan untuk membulatkan bilangan desimal
menjadi satu nilai di atasnya ataupun nilai di bawahnya. Hal ini dapat
dilakukan sesuai dengan kondisi nilai desimal yang ada di
belakangnya. Contohnya sebagai berikut:
VI-7

Pada contoh dibawah hasil dari pembulatan nilai desimalnya yang


dipakai hanya 1 digit. Berikut contoh dan hasilnya:

Analisis :
Contoh diatas merupakan perintah untuk membulatkan suatu bilangan
pecahan ke bilangan asli (tanpa koma). Pada contoh kali ini, ada 2
kasus berbeda yang ditampilkan secara bersamaan, yaitu round(2.45)
menghasilkan angka 2 dan round(2.55) menghasilkan angka 3.
Artinya ketika nilai kurang dari .50 maka dilakukan pembulatan ke
bawah, sedangkan ketika nilai lebih dari .50 maka dilakukan
pembulatan ke atas, kasus tersebut sesuai dengan konsep dari
Matematika.
Berbeda dengan kasus sebelumnya yaitu membualatkan menjadi
bilangan asli, pada kasus bagian ini yaitu pembuatan dengan
menambahkan aturan angka di belakang koma dengan format
“round(nilai_pecahan, jumlah_blk_koma)” maka ketika kasusnya
round(2.550, 1) artinya membulatkan dengan 1 angka dibelakang
koma, round(2.252, 2) artinya membulatkan dengan 2 angka
dibelakang koma.
b. Pembulatan Pecahan Keatas dengan CEILING
Fungsi CEILING dapat digunakan untuk membulatkan suatu
bilangan desimal menjadi satu nilai di atasnya. Contohnya sebagai
berikut:

Analisis :
Contoh diatas merupakan pembulatan pecahan ketas. Pada contoh kali
ini yang dibulatkan yaitu nilai 2.23 dengan hasil pembulatan 3, dan -
2.55 dengan hasil -2. Artinya berapapun nilai angka dibelakang koma,
maka akan dibulatkan ke nilai diatasnya. Namun pada kasus negatif
VI-8

yaitu -2.55 hasil pembulatannya adalah -2, karena nilai -2 lebih besar
dari pada -2.55.

c. Pembulatan Pecahan Ke Bawah dengan FLOOR


Berbeda dengan fungsi sebelumnya, fungsi FLOOR digunakan untuk
membulatkan suatu bilangan desimal menjadi satu nilai di bawahnya.
Contohnya sebagai berikut

Contoh diatas merupakan pembulatan ke bawah dengan menggunakan


perintah floor. Ada beberapa kasus pada contoh kali ini, yang pertama
yaitu floor(2.01) maka pembulatan menjadi angka 2, selanjutnya yang
ke dua yaitu floor(2.80) maka pembulatan menjadi angka 2. Kedua
kasus ini artinya berapapun angka belakang koma, pembulatan
dilakukan ke bawah. Sedangkan yang ke tiga yaitu floor(-2.45)
menghasilkan – 3 dan yang ke empat yaitu floor(-2.75) menghasilkan
– 3, karena -3 predikat nilainya lebih rendah.

d. Mencari Nilai Pembagian dengan DIV


Fungsi DIV digunakan untuk mendapatkan nilai hasil pembagian dari
dua buah bilangan. Nilai yang dihasilkan dari fungsi ini bebentuk
bilangan asli tanpa pecahan. Contohnya sebagai berikut:

Analisis :
Contoh diatas merupakan cara untuk mencari nilai hasil bagi dengan
menggunakan “DIV” yang dibandingakan dengan mencari hasil bagi
dengan menggunakan operator “/”. Perbedaanyan yaitu jika
menggunakan “DIV” hasil berupa bilagan bulat, sedangkan jika
menggunakan operator “/” hasil berupa bilagnan desimal. Pada contoh
kali ini, 5 div 2 menghasilkan 2 sedangkan 5 / 2 menghasilkan nilai
2.5000, maka terlihat jelaslah perbedaan keduanya.

e. Mendapatkan Sisa Pembagian dengan MOD


VI-9

Fungsi MOD digunakan untuk mendapatkan modulus atau sisa


pembagian dari operasi pembagian. Jika pada fungsi DIV hasil dari
sisa pembagiannya diabaikan, maka pada fungsi ini malah yang
menjadi hasilnya. Contohnya sebagai berikut:

Analisis :
Contoh diatas merupakan cara untuk mencari sisa hasil bagi dengan
menggunakan “DIV” yang dibandingakan dengan mencari sisa hasil
bagi dengan menggunakan operator “%” keduanya memiliki
kesamaan hasil. Pada contoh kali ini 9 mod 4 menghasilkan 1.
f. Mendapatkan Nilai Terkecil dengan LEAST
Fungsi LEAST digunakan untuk mendapatkan nilai terkecil dari
sederetan bilangan atau data yang ada. contohnya sebagai berikut:

Analisis:
Contoh tersebut merupakan cara untuk mencari nilai terkecil dari
suatu deret bilangan. Pada contoh kali ini terdapat suatu deretan (1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) sehingga menghasilkan nilai terkecil yaitu 1.

g. Mendapatkan Nilai Terbesar dengan GREATEST


Berbeda dengan fungsi sebelumnya, fungsi GREATEST digunakan
untuk mendapatkan nilai terbesar dari sederetan data yang ada.
Contohnya sebagai berikut:

Analisis :
VI-10

Contoh tersebut merupakan cara untuk mencari nilai terbesar dari


suatu deret bilangan, pada contoh kali ini terdapat suatu deretan (1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) sehingga menghasilkan nilai terbesar yaitu 9.

h. Operasi Perpangkatan dengan POW


Fungsi POW digunakan untuk mencari nilai pangkat dari suatu
bilangan. Anda pasti sudah paham, bahwa pangkat merupakan operasi
perkalian suatu nilai dengan dirinya sendiri sebanyak jumlah
pemangkatnya. Perintahnya sebagai berikut:
POW(bilangan, pemangkat)

Pada praktiknya, penggunaan fungsi POW dapat digantikan dengan


POWER, kedua fungsi ini menghasilkan nilai yang sama. Perhatikan
contoh berikut:

Analisis :
Contoh diatas merupakan mencari nilai hasil dari pemangkatan suatu
bilangan dengan menggunakan perintah POWER yang dapat disingkat
dengan perintah POW. Pada contoh kali ini ada beberapa contoh yaitu
pow(2, 3) artinya 2 pangkat 3, maka hasilnya 8, kemudian power(2, 4)
artinya 2 pangkat 4 sehingga hasilnya adalah 16, begitu juga pada
pow(2, 4) menghasilkan nilai 16.

i. Mengacak Susunan Angka dengan RAND


Fungsi RAND digunakan untuk menghasilkan susunan angka yang
bersifat acak. Perintahnya sebagai berikut:
RAND([jumlah])

Pada sintaks di atas, Anda juga diizinkan tidak mendefinisikan jumlah


bilangannya, karena sifatnya hanya pilihan. Misalnya:
VI-11

Analisis :
Perintah diatas merupakan perintah untuk menampilkan susunan
angka secara acak. Pada contoh kali ini yang ditampilkan adalah
rand(), rand (2 rand(10), dan rand(20).

j. Mencari Nilai Akar dai Suatu Bilangan dengan SQRT


Fungsi SQRT dapat digunakan untuk mencari akar kuadrat dari suatu
bilangan. Anda tentu masih ingat dengan akar kuadrat, bukan? Jika
belum jelas, Anda dapat melihat analogi berikut:

bilanganA * bilanganA = hasil


bilanganA = ?
SQRT(hasil) = bilanganA

Jadi, akar merupakan perkalian dua bilangan yang sama sehingga


menghasilkan suatu bilangan hasil. Perintahnya sebagai berikut:
SQRT(bilangan)

Untuk dapat lebih mudah memahami perintah di atas, silahakn


mempraktikkan beberapa perintah berikut:
Berikut adalah perintah yang digunakan untuk menghitung nilai akar
kuadrat dari 81. Lihat dan praktikkan perintah berikut.

Analisis :
Perintah tersebut merupakan perintah untuk menampilkan hasil dari
akar kuadrat dengan perintah SQRT. Pada contoh kali ini nilai yang
ditampilkan adalah akar kuadrat dari 36 yang ditulis dengan “sqrt(81)”
sehingga menghasilkan angka 9. Seperti kita ketahui bahwa 9 *
9hasilnya adalah 81.
k. Mendapatkan Nilai PI
Fungsi PI dalam MySQL digunakan untuk mendapatkan nilai PI
(3,14). Perintahnya sebagai berikut:

Analisis :
VI-12

Perintah tersebut digunakan untuk mengetahui/mendapatkan nilai PI


yang merupakan nilai yang sering digunakan dalam perhitungan
lingkaran.

l. Mengambil Panjang Desimal dari Bilangan dengan TRUNCATE


Fungsi TRUNCATE digunakan untuk mengambil jumlah digit
bilangan desimal sebanyak yang kita mau, dan tidak mengubah nilai
dari bilangan primanya. Misalnya:

Analisis :
Seperti terlihat pada tampilan diatas, bahwa fungsi TRUNCATE
berfungsi untuk mengambil jumlah digit bilangan desimal. Pada
contoh kali ini kasus yang pertama yaitu truncate(5,23, 1) artinya
bahwa dari bilangan desimal tersebut akan diambil 3 digit terakhir,
maka hasilnya adalah 5.2.

4. Menggunakan Fungsi Logaritma


a. Mengenal Logaritma
Logaritma merupakan jumlah perpangkatan dari suatu bilangan.
Logaritma basis 2Log2 merupakan nilai pangkat dari bilangan 2.
Sedangkan logaritma basis 10 merupakan nilai pangkat dari bilangan
10. Untuk lebih memahaminya, perhatikan ilustrasi berikut:

23 = 2 x 2 x 2 = 8
Jadi, 2 Log 8 = 3

Begitu juga dengan logaritma basis 10, perhatikan ilustrasi berikut:

103 = 10 x 10 x 10 = 1000
Jadi, 10 Log 1000 = 3

b. Nilai Logaritma Basis 2 dengan LOG


Untuk mencari nilai logaritma basis 2, Anda dapat menggunakan
fungsi LOG2. Perintahnya sebagai berikut:
VI-13

Analisis :
Contoh diatas merupakan perintah untuk menampilkan nilai logaritam
dari suatu bilangan. Pada contoh kali ini yaitu menampilkan hasil log
2 dari 16, maka hasilnya adalah 4 dan hasil 2 pangkat 4 yang hasilnya
16.

c. Nilai Logaritma Basis 10 dengan LOG10


Untuk mencari nilai logaritma basis 10, Anda dapat menggunakan
fungsi LOG 10. Perintahnya sebagai berikut:

Analisis :
Sama halnya dengan Contoh sebelumnya yaitu untuk mencari nilai
logaritma. Pada contoh kali ini yang dicari adalah nilai logaritma 10
dari 10000, maka hasilnya adalah 4. Seperti kita ketahui bahwa
power(10, 4) adalah 10000.

Anda mungkin juga menyukai