Tampilan 3-5
• Metode Tinggi-Rendah
Geometri dasar menjelaskan, bahwa dua titik diperlukan untuk menarik
dan membuat suatu garis. Metode tinggi rendah adalah metode untuk
membuat persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua
titik (titik tinggi dan titik rendah) yang akan digunakan untuk menghitung
parameter perpotongan dan kemiringan. Perhatikan bahwa titik tinggi dan
rendah ditentukan oleh jumlah tinggi dan rendah variabel bebas. Perlu
diingat bahwa metode ini adalah prediksi saja, tidak menggambarkan yang
sebenarnya. Karena dalam menghitung biaya tetap dan biaya variabel yang
sudah tercampur itu tidak bisa diketahui secara pasti, maka dilahirkanlah
beberapa metode untuk memprediksi keluaran dari biaya tetap dan variabel
tersebut.
Persamaan untuk menentukan biaya variabel
dan biaya tetap per unit adalah dengan metode
tinggi rendah :
– keluaran rendah)
Dan
Biaya Tetap = Jumlah biaya titik tinggi – (Biaya Variabel per unit x
Keluaran Tinggi)
Atau
Biaya Tetap = Jumlag Biaya titik rendah – (Biaya variabel per unit x
Dalam kasus Reddy Heaters (perhatikan tmpilan 3-5) , titik
tinggi adalah 500 jam penyetelan dengan biaya sebesar
Rp.3.750. titik rendah adalah 1100 jam dengan biaya
Rp.1.000. setelah titik tinggi dan rendah ditentukan, maka
nilai biaya tetap dan variabel dapat dihitng sebagai berikut.
Anggaplah, jika untuk bulan juni diharapkan waktu penyetalan sebanyak 350 jam,
rumus biaya diatas akan memprediksi jumlah biaya bulan juni.
untuk memahami lebih lanjut menhenai kelemehan dan kenggulan metode tinggi
rendah ini silahkan kalian baca di buku Akuntansi manajemen yang ada atau bisa cari
via googling.
• Metode Scatterplot Biaya
Penyetelan
Metode Scatterplot adalah suato
Rp.4.500
metode penentua persamaan suatu
4.000
garis dengan menggambarkan data 5
dalam suatu grafik. Langkah 3.500
Biaya Variabel per unit = (Biaya titik 3 – Biaya Titik 1) / ( waktu titik 3 dan waktu titik 1)
= (Rp 2.250 – Rp 1.000) / (300 – 100)
= Rp 1.250/200
= Rp 6,25
Jadi, biaya variabel per jam penyetelan adalah Rp 6,25. Dengan menggunakan biaya variabel
per unit langkah selanjutnya adalah menghitung komponen biaya tetapnya. Kita bisa
menggunakan titik 3 maupun titik 1. perhatikan contoh berikut :
Sebagai contoh, anggaplah pada bulan ke 6 atau bulan juni, diharapkan waktu
penyetelan 350 jam, berapa biaya untuk 350 jam penyetelan?
Jumlah Biaya = Biaya Tetap + ( Biaya Variabel per unit x waktu penyetelan )
= Rp 375 + ( Rp 6,25 x 350)
= Rp 2.562,50
Sebagai penjelasan, dari rumus jumlah biaya tadi, diperoleh hasil biaya tetap Rp 375
dan biaya Variabel Rp 2.187,50.
Kembali untuk memahami keunggulan dan kelemahan dari
metode scatterplot ini silahkan baca buku akuntansi
manajemennya atau dengan metode googling.
• Metode Kuadrat Terkecil
Kembali kita akan membahas suatu konsep tentang suatu
garis yang paling sesuai dengan titik titik yang ditunjukkan dalam
grafik scatter. Kita akan menjadikan grafik scatter sebagai suatu
alat ukur untuk menarik garis yang paling sesuai. Apa yang
dimaksud paling sesuai? Secara intuitif, garis paling sesuai
adalah garis dimana titik-titik data berada paling dekat
dengannya.
Dengan metode kuadrat terkecil (methode of least squares)
menguadratkan setiap deviasi, dan menjumlahkan deviasi
tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan. Rumus metode
kuadrat terkecil untuk mencari total biaya adalah sebagai
berikut.
•
Y = a + (bX)
dimana:
Y = Total biaya
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel
X = Tingkat aktivitas (output)
n = Jumlah data
dalam mencari a dan b kita bisa menggunakan formulasi manual
atau regresi komputer. Adapun rumus untuk mencari a dan b adalah
sebagai berikut.
a
Dalam metode kuadrat terkecil ini kita kembali kan
menggunakan data Reddy Heaters,data sebelumnya
telah dilengkapi sesuai format dari metode kuadrat
terkecil,adapun hasilnya adalah sebagai berikut.
Bulan Y X XY X² Y²
Januari 1,000 100 100,000 10,000 1,000,000
Februari 1,250 200 250,000 40,000 1,562,500
Maret 2,250 300 675,000 90,000 5,062,500
April 2,500 400 1,000,000 160,000 6,250,000
Mei 3,750 500 1,875,000 250,000 14,062,500
Setelah data10,750
Jumlah ∑ disiapkan,
1,500 kita 3,900,000
kemudian550,000
memasukkan
27,937,500
𝑅𝑝3.900.000∗5−𝑅𝑝1.500∗𝑅𝑝10.750
¿
𝑅𝑝550.000∗5−(𝑅𝑝1.500)²
= Rp 6,75
2. a
= Rp 125
Selain cara manual tadi formulasi kuadrat terkecil
juga bisa diperoleh dengan penggunaan program
regresi, salah satunya kita bisa gunakan microsoft excel
untuk menghitungnya. Penjelasan mengenai program
regresi secara komputerisasi bisa kalian lihat di,
https://
www.youtube.com/watch?v=JkF3fYrAh84&t=72s
disitu akan dijelaskan step by step mengenai
program regresi.walaupun data yang digunakan
berbeda, yang menjadi point dari video tersebut
adalah langkah-lngkah program regresi, selanjutnya
anda bisa aplikasikan dengan data yang ada pada reddy
heaters.
Rumus kuadrat terkecil tadi telah menemukan nilai dari a (biaya tetap)
dan b (biaya Variabel), jadi biaya tetap untuk penyeteal dalam lima bulan
terakhir adalah Rp 125 dan biaya variabel per unitnya adalah Rp. 6,75.
Jadi rumus Biaya untuk biaya penyetalan, jika digambarkan dalam
persamaan adalah sebagai berikut :