Anda di halaman 1dari 58

ANALISA DAN ESTIMASI BIAYA

By : Ir. Agustian Suseno, ST. SE. MM. IPM.


Estimasi Biaya
1.Penting bagi manajemen untuk memahami
bagaimana hubungan antara biaya dengan
faktor-faktor yang memicu perubahan biay
a (cost driver)
2.Estimasi biaya membantu manajemen
untuk memprediksi berapa besarnya biaya
pada level aktivitas yang direncanakan ter
masuk menyusun perencanaan kegiatan da
n menyusun anggaran
Perubahan total biaya dapat dijelaskan oleh
perubahan level aktivitas tunggal. Sebagai contoh variasi
dalam jam kerja mesin mempengaruhi total biaya, atau variasi jam kerja
tenaga kerja langsung mempengaruhi total biaya. Perubahan total biaya
dalam contoh ini hanya disebabkan oleh satu jenis level ativitas apakah ja
m kerja mesin atau jam kerja tenaga kerja langsung, bukan oleh keduanya
.

Perilaku biaya dapat digambarkan dalam fun


gsi linier untuk level aktivitas pada rentang relevan.

Fungsi biaya linier adalah fungsi biaya yang


menggambarkan hubungan antara total biaya den
gan level aktivitas tunggal dalam bentuk garis luru
s.
persamaan matematika yang
menggambarkan bagaimana
biaya berubah
terhadap setiap perubahan level aktivitas. Co
ntoh :
Y Y
T
o
ta
l
bi
Rp 3,5 juta a
y
a
s
e
w
a
Jumlah karyawan X
Jumlah karyawan X

Y= 200, Y
Y=3,500,000
000X
T
o
t
al
bi
Rp 2 juta a

Y=2,000,000 + 100,000X
y
a
s
e
w
a
Jumlah karyawan X
Estimasi biaya dengan pendekatan k
ualitatif
Metode Engineering (work-measurement method)
Metode Analisis Akun
Metode Konferensi
Estimasi biaya dengan pendekatan kuantita
tif
metode high-low
least-square
Mengestimasi biaya dengan menganalisa
hubungan antara input dan output secara fisik.
membutuhkan analisis dan penelaahan secara si
stematis untuk mengetahui kebutuhan bahan ba
ku, tenaga kerja, perlengkapan pendukung dan
fasilitas lain dalam rangka membuat produk
atau jasa tertentu
Estimasi biaya yang dihasilkan hampir mendekat
i keadaan yang sesungguhnya, namun metode i
ni kurang praktis dan membutuhkan waktu yan
g lama untuk melakukannya.
Biaya dipisahkan berdasarkan hasil analis
is akun-akun buku besar dengan memp
ertimbangkan aktivitas yag diidentifikasi
.
Menggunakan pengalama
n dan justifikasi
untuk mengklasifikasikan biaya,
Contoh Item Biaya Jumlah Biaya Tetap Biaya
(Rp000) Variabel
Harga pokok penjualan 10,000 10,000
Biaya sewa kantor 600 600
Biaya gaji administrasi 2,000 2,000
Biaya bunga pinjaman 1,000 1,000
Biaya komisi penjualan 5,000 5,000
Total 3,600 15,000
Kuantitas 300 unit 300 unit
Per unit 12 50
Mengumpulkan opini dan analisis yan
g diperoleh dari berbagai sumber ten
tang biaya dan faktor-faktor yang me
micu perubahannya.
Pendapat-pendapat dari tenaga ahl
i yang berpengalaman dan menguasa
i bidangnya.
1.Menentukan obyek biaya yang
akan
6 langkah dalam melakukan estimasi biaya:

diestimasi
2.Menentukan cost driver.

3.Mengumpulkan data atas obyek biaya yan


g akan diestimasi dan cost driver.
4.Menggambarkan data dalam scatter-plot

5.Memilih metode kuantitatif yang akan dit


erapkan
6.Menganalisis keakurasian estimasi biaya
Sepanjang semester kedua tahun 2011, PT. Jaya Abadi
memiliki data terkait biaya pemeliharaan mesin dan ju
mlah unit yang diproduksi,. Manajemen ingin melakuk
an estimasi berapa biaya pemeliharaan mesin untuk me
nyusun anggaran 2012.
Penyelesaian :

1.Menentukan obyek biaya yang akan diestimasi


Dalam contoh ini : Biaya pemeliharaan mesin
2.Menentukan cost driver
cost driver : unit yang diproduksi
3. Mengumpulkan data biaya

4. Menggambarkan data dalam scatter-plo


t
29,000

27,000
Des
Nov
25,000
Sep
23,000
Okt
21,000 Jul

19,000 Agt

17,000

15,000
370 400 470 525 530 600
5. Memilih metode kuantitatif yang akan diterapka
n : metode high-low atau metode regresi
least-square
Metode high-low.
1.diidentifikasi aktivitas pada tertinggi dan aktivitas pada titik
terendah. aktivitas tertinggi 600 unit di bulan Desember dan a
ktivitas terendah 370 unit di bulan Agustus
2.diidentifikasi biaya pada aktivitas tertinggi yakni 600 unit, bia
ya pemeliharaan mesin sebesar Rp26,400 ribu dan pada aktivit
as terendah yakni 370 unit, biaya pemeliharaan mesin sebesar
Rp19,500 ribu
3.data yang ada diselesaikan dengan menggunakan persamaan
fungsi biaya sebagai berikut

Y = biaya pemeliharaan mesin X


19,500
= jumlah unit yang diproduksi
a = biaya tetap (yang akan dicari) 26,400
b = biaya variabel (yang akan dica
ri)
1. Mencari nilai biaya variabel (b), dengan formula sebagai berikut :

2. Mencari nilai biaya tetap (a), dengan formula sebagai berikut :

Biaya tetap (a) = Total biaya (Y)-Total biaya variabel (b.X)

Y
5. Memilih metode kuantitatif yang akan diterapka
n : metode high-low atau metode regresi
least-square
metode regresi least-square

1. Biaya tetap (a) dicari dengan rumus beriku


t:
1. Biaya variabel (b) dicari dengan rumus berikut :

Berdasarkan hasil perhitungan di atas,


-dimana biaya tetap (a) atau konstanta dari persamaan re
gresi
sebesar 8,073.81
-biaya variabel (b) atau slope dari persamaan regresi 30.8
0
-persamaan regresi dinyatakan sebagai berikut:
Apabila manajemen merencanakan memproduksi 80
0 unit pada bulan Januari tahun yang akan datang
maka estimasi biaya pemeliharaan mesin adalah :

Y Y Y
Menganalisis keakurasian metode estimasi
biaya
No Fitur-fitur yang dibandingkan Metode high-low Metode regreasi
least-square
1 Data yang digunakan hanya data pada Semua data
high point dan low p digunakan
oint
2 Akurasi hasil Kurang akurat Lebih akurat, karena
melibatkan seluruh
data yang tersedia
3 Upaya dan biaya yang dibutuhkan Lebih sedikit dan Lebih besar dan
biaya murah biaya lebih mahal
4 Fleksibilitas jumlah cost driver Hanya satu cost Memungkinkan lebih
driver dari satu cost driver

5 Faktor-faktor non kuantitatif tidak dapat Dapat


(kondisi-kondisi tertentu yang mungk dipertimbangkan dipertimbangkan
in berpengaruh), misal bulan ramai da sebagai dummy vari
n bulan sepi, musim panas, able
hujan, dst
KONSEP BIAYA
BIAYA:

AKIBAT YANG TIMBUL DALAM MENCAPAI TUJUAN TERTENTU

HARGA TUKAR DARI PENGORBANAN YANG DILAKUKAN

PENGORBANAN ATAU PEMBEBANAN

Dinilai dengan
Uang
BIAYA = ONGKOS

JUMLAH YANG DIBAYARKAN UNTUK SESUATU / HARGA PASAR YA


NG WAJAR DARI SESUATU YANG DIBERIKAN SEBAGAI PENGGANTI
DARI SESUATU YANG DIETRIMA

PENGUKURAN KEUNTUNGAN PERIODIK

PENGENDALIAN ONGKOS

BUAT AP PERENCANAAN KEUNTUNGAN


A SEEEH
HH? PENETAPAN AHRGA JUAL

DATA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN


KLASIFIKASI BIAYA

SIFAT DAN HUBUNGANNY JUMLAH SATUAN PRODU


A DENGAN PRODUK K DAN TINGKAT KEGIAT
AN

BIAYA

PRODUKSI KOMERSIAL
OPERASIONAL B. PEMASARAN
/ OVERHEAD COST B. ADMINISTRASI

BIAYA PRIMER
- B. BAHAN LANSUNG
- B. BURUH LANGSUNG

BIAYA TAK LANGSUNG


- BAHAN TAK LANGSUNG
- BURUH TAK LANGSUNG
- B. TAKLANGSUNG LAINNYA
Konsep biaya
dalam ekonomi mikro

Proses
Produksi jasa
Biaya Produksi
Biaya langsung
Biaya tdk langsung
Biaya pasar
+
Output Profit marjin
Jumlah dan =
kualitas Harga dasar
Komponen dasar Biaya Produksi
didalam Sistem Produksi

Profit
Margin
Biaya Harga
pasar Dasar
B.Tak Biaya
langsung Total
Basic
Bahan L. Biaya Price
Biaya Pabrik
Primer
Buruh L.
BIAYA BAHAN BIAYA BURUH BIAYA ADMINISTRASI
LANGSUNG LANGSUNG

- Kayu untuk membuat - Tukang kayu - Pegawai administrasi


kursi - Tukang pelitur - Biaya akuntan
- Plastik bungkus jok kursi - Karet bus - Telepon, listrik, surat
- Karet busa

BIAYA BAHAN TAK BIAYA BURUH BIAYA PEMASARAN


LANGSUNG TAK LANGSUNG

- Olie mesin, sumber - Satpam - Iklan


tenaga - Petugas gudang - Salesman
- Lap dan sapu pembersih - Sopir truk/forklift - Sewa kendaraan
ruangan - Supervisor - Entertainment
- Air pencuci
- Suku cadang pabrik
contoh
Buat contoh perusahaan produksi / manufaktur d
an uraikan biaya-biayanya!

5 menit dari sekarang!


Biaya buruh langsung
Biaya bahan langsung
Biaya adminitrasi
Biaya bahan tak langsung
Biaya buruh tak langsung
Biaya pemasaran
KEUNTUNGAN

HARGA JUAL PRODUK


HARGA
POKOK
PRODUKSI
PAJAK

KEUNTUNGAN BERSIH
KEUNTUNGAN
KOTOR
Contoh perhitungan harga pokok produksi
Misalkan akan dihitung harga pokok pembuatan lemari untuk p
enyimpanan yoghurt yang terbuat dari plat besi dengan jumlah
pesanan sebanyak 100 buah dengan perincian biaya menurut
biaya bahan langsung, biaya buruh langsung, biaya tak langsu
ng dan biaya komersialnya adalah seperti yang disajikan pada
Tabel 1.

Perhitungan Harga Pokok Pembuatan


Klasifikasi Biaya Menurut Jumlah Satuan Produk

Biaya Pokok
= Biaya tetap + biaya variabel

Parameter :
volume atau jumlah satuan produk atau tingkat kegiatan yan
g dihasilkan oleh unit usaha.
Biaya Tetap
Dikeluarkan secara periodik
Besarnya tetap
Tidak dipengaruhi banyaknya satuan produk
Tidak dipengaruhi kegiatan yang dihasilkan.

Biaya tetap antara lain :


1). Biaya penyusutan (Depresiasi)
Secara periodik dikeluarkan sebagai konsekuensi atas penurunan kinerja
Biaya kompensasi u/ penggantian asset bila habis umur pakainya

Hal ini timbul karena :


Aus / Rusak akibat pemakaian
Tidak sesuai lagi dengan jaman.
Umur ekonomi =
umur dari suatu asset yang berakhir hingga secara ekonomi peng
gunaan asset tersebut tidak menguntungkan lagi secara ekonomi,
walaupun secara teknis asset tersebut masih dapat dipakai.

Umur teknis =
umur asset yang berlaku hingga secara teknis asset yang dipakai
tidak dapat dipergunakan lagi.
MENGHITUNG PENYUSUTAN

Contoh cara hitung depresiasi dengan Metode Garis Lurus (straig


ht line)

P-S
d = ----------
P = harga beli asset
N S = nilai rongsok (akhir)
N = umur asset
2). Bunga modal, dapat dihitung dengan rumus :
Bunga Modal = i.P atau
Bunga Modal = i.P(N+1)/2N i = suku bunga bank (%)

3). Biaya asuransi, dihitung dengan rumus :


Asuransi = a% x P
a = nilai % premi asuransi

4). Pajak, dihitung dengan rumus :


Pajak = p% x P
p = nilai % pajak

5). Biaya sewa tempat (lahan)


6). Biaya perawatan dan perbaikan asset (alat, mesin / bangunan)
Komponen biaya tetap biasanya dinyatakan dalam satuan waktu t
ertentu secara periodik, misalnya per tahun.
Biaya Variabel
Biaya variabel :
1). Biaya bahan bakar
2). Biaya Olie
Biaya yang besarnya ditentukan oleh 3). Biaya/Upah pekerja (haria
n)
jumlah satuan produk
4). Biaya energi (listrik)
tingkatan kegiatan, 5). Biaya untuk penyediaan ai
r
artinya bila satuan produk atau tingkat kegiatannya meningkat,
maka biaya variabelnya akan meningkat pula.

Contoh :
Biaya pemakaian bahan bakar (meningkat bila kegiatan produksi makin banyak)

Biaya variabel ( ton, jam, dsb).


Klasifikasi biaya menurut jumlah satuan produk berguna dalam analisis BEP.

Contoh perhitungan biaya menurut jumlah satuan produk


Suatu perusahaan yang membuat produk olahan susu, berupa yoghurt membutuhkan invest
asi mesin pendingin susu dengan data sebagai berikut :
perhitungan biaya menurut jumlah satuan produk
Market Power
Mempengaruhi Progress and fairness

A. Invention
B. Innovation
C. Imitation of product
and process
D. Distribution of wealt
h
E. Income
F. Opportunity
G. Freedom of choice
H. Social and politic
Cost- Basic Price Price
Basic Price Based

Profit Losses
Margin

Distribution
cost

Basic
Indirect Price
cost Total Price
cost
Direct Production
material. cost
Primary
Direct cost
Labor
Cost- Basic Price Price
Total Cost Based

Profit
Margin

Distribution Losses
cost

Basic
Indirect Price
cost Total
cost
Direct Production Price
material. cost
Primary
Direct cost
Labor
Progress

Individu Pekerja :
Gaji
Motivasi
Technological
kreativitas Progress

Pengembangan
usaha
Perusahaan :
Penelitian
Pengembangan
LEMARI
PAJAK PENJUALAN
PERKIRAAN KEUNTUNGA

HARGA JUALNY
A BERAPA YAA
A??
MISAL
KEUNTUNGAN KOTOR = 30% HARGA POKOK
PAJAK = 10% HARGA JUAL
HARGA JUAL PRODUK = Rp. 63.700
= Rp. 49.000 + Rp. 14.700
KEUNTUNGAN = 10% X Rp. 63.500
= Rp. 6.370
KEUNTUNGAN SETELAH PAJAK
= Rp. 63.700 Rp. 49.000
= Rp. 8.330 per produk
Konsep biaya dalam ekonomi mikro
Biaya tetap investasi terpasang biaya variabel terkait dengan buruh

Rupiah
Biaya total

Biaya variabel

Biaya tetap

Kuantitas
Konsep biaya
dalam ekonomi mikro

Kuantitas prod Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya


uksi tetap variabel Total Rata-rata Marginal
Q Ct Ca Cm

1 Cf Cv Cf+Cv Cf+Cv d Ct
2 Q dQ
3
4
5
6
Average dan Marginal Cost
Rupiah Marginal cost (MC)

Biaya rata-rata
Average Cost ( AC )

Kuantitas
Long run Average Cost
Rupiah
SRAC1
SRAC3 SRAC5

Long run average Cost


( LRAC )

Kuantitas
Pasar, output dan Prices
Market determinants

Family Demand
Individual Quality
Income Price Market
Quantity Structure
needs

Demand
Supply
Production Supply
Process of Quality
Transportation price
services Quantity
Market orientation

Pricing policy
and
Market

Consumer Producer
Equilibrium and and
mechanism Demand Supply function
Function
Penentuan Titik Impas Usaha (BEP)

MANFAAT
Tingkat penjualan & keuntungan yang ditargetkan.
Tingkat penjualan minimum agar penjualan tidak rugi.
Tingkat sensitivitas harga produk yang ditawarkan.

BEP = suatu kondisi dimana besarnya total

pendapatan = Total pengeluaran (biaya).


Total Pendapatan ( TP ) = Harga produk (P) x Vol produk (Q)
TP =PxQ
Total Pengeluaran (TC) = Biaya Tetap (BT) + { BV x Q)}
TC = BT + BV x Q
Kondisi pada Titik Impas akan memberikan nilai

TP = TC
PxQ = BT + BV x Q
(P - BV) x Q = BT

B
Q pada BEP = --------------
(P - BV)

BEP = Titik impas Usaha (dalam satuan produk/tingkat keg


iatan) dlm satuan volume produksi atau volume kegiatan
BT = Biaya Tetap (Rp. per tahun)
BV = Biaya variabel (Rp. per satuan produk atau tingkat k
egiatan)
HJP = Harga jual produk
Mekanisme Keseimbangan Pas
ar

Price Supply

P1 Kelebihan supply

P0
Kekurangan supply
P2
Demand

Quantity
Contoh perhitungan titik impas
Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan Unit Produksi
Pengolahan Susu segar PT X bermaksud mengembangkan produk
baru berupa produk yoghurt.

Produk tersebut dibuat dalam kemasan plastik dengan harga jual t


iap kemasan adalah sebesar Rp. 3000,-.
Dari bagian produksi diperoleh data :
biaya tetap untuk membuat produk Rp. 10 000 000/bln
biaya variabelnya Rp. 500/ satu satuan volume produk.

Berapakah jumlah produk minimum yang harus dibuat agar


penjualannya tidak rugi ? Gambarkan kurva titik impas antara
pendapatan dan pengeluaran dari penjualan produk tersebut.
Pembahasan :
Jumlah produk (Q) yang minimum agar tidak rugi tercapai pada ko
ndisi dimana total pendapatan sama dengan total pengeluaran

Hubungan ini dapat dinyatakan dengan formulasi sebagai berikut :

Total Pendapatan = Total Pengeluaran


Total Pendapatan (TP) = 3000 x Q
Total Pengeluaran (TC) = 10000000 + 500 x Q

3000 x Q = 10000000 + 500 x Q


2500 x Q = 10000000
Q = 10000000 / 2500
Q = 4000 unit

Q dalam hal ini adalah jumlah produk minimum pada kondisi titik i
mpas (BEP).
Rp. Pendapatan
Biaya pokok

12 juta

Biaya tetap

4000 unit Jumlah Produk (Q)


MANFAAT ANALISIS BEP
Mendapatkan volume produk yang paling minimum,
Perencanakan tingkat keuntungan
Target keuntungan (profit planning)
Formulasinya adalah sebagai berikut :
dari contoh soal di atas,
jika keuntungan hasil usaha yang diinginkan adalah sebesar Rp. 10000000/
bulan,
maka jumlah produk yang harus terjual adalah :

Keuntungan = total pendapatan - total pengeluaran


10000000 = 3000 Q - (10000000 + 500 Q)
20000000 = 2500 Q
Q = 20000000 / 2500
Q = 8000 unit

Dengan demikian agar keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 10000000,


maka jumlah produk yang harus terjual adalah sebanyak 8000 unit.
Kekurangan yang terdapat pada analisis BEP :

Harga diasumsikan tetap pada seluruh kisaran (range) produk yan


g dihasilkan.
Kenyataannya harga tidak dapat berlaku terus tetap karena pada k
ondisi tertentu atau jumlah produk tertentu harga mengalami peru
bahan.
Biaya variabel yang dimasukkan dalam perhitungan dianggap seb
agai fungsi linier tetap padahal bisa berubah ubah.

Sebagai contoh misalnya akan terdapat discount pada biaya varia


bel untuk suatu jumlah produksi yang melewati batas tertentu.
Kapasitas produksi hanya relevan untuk kapasitas produksi yang
ada
Diproyeksikan hanya untuk jangka pendek (short run)
Perhitungan hanya didasarkan atas satu jenis produk.
Average dan Marginal Cost
Rupiah Marginal cost (MC)

Average Cost ( AC )

Average revenue ( AR )

Marginal revenue ( MR )

Kuantitas
Pasar Monopoli dan Oligopoli
Marginal Pricing

Rupiah Marginal cost (MC)

Average Cost ( AC )
P

C
Average revenue ( AR )

Marginal revenue ( MR )
Q Kuantitas
Pasar Persaingan sempurna
Marginal Pricing
Rupiah Marginal cost (MC)

Average Cost ( AC )

P
Average revenue ( AR )
C

Q Kuantitas

Anda mungkin juga menyukai