Anda di halaman 1dari 23

Disajikan pada Kuliah “Akuntansi Biaya”

Fakultas Ekonomi – Universitas Pakuan


Yan Noviar N, MM.,SE.
PERILAKU BIAYA

 Prilaku biaya adalah perubahan biaya yang terjadi akibat


perubahan dari aktivitas bisnis
 Klasifikasi biaya berdasarkan Prilaku biaya dapat digolongkan
ke dalam :
1. Biaya Variabel
2. Biaya Tetap
3. Biaya Campuran
KASUS - BIAYA VARIABEL

 Harga pokok kayu jati yang dibutuhkan per satuan kursi sebesar
Rp. 20.000, jika perusahaan memproduksi kursi jati sebanyak 25 kursi
maka total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 500.000,-, jika
memproduksi sebanyak 50 unit total biaya yang dikeluarkan sebesar
Rp. 1.000.000,-, jika memproduksi sebanyak 75 unit total biaya yang
dikeluarkan sebesar Rp. 1.500.000,-, .
 Dilihat kasus diatas jika unit berubah maka total biaya juga berubah,
dimana perubahan total biaya sebanding dengan perubahan
aktivitas/volume. Dan biaya per-unitnya tidak berubah dan bersifat tetap
yaitu sebesar harga pokok kayu jati .
JAWABAN

Volume Harga Pokok/unit Total Biaya


25 unit Rp. 20.000 Rp. 500.000
50 unit Rp. 20.000 Rp. 1.000.000
75 unit Rp. 20.000 Rp. 1.500.000
Y (rupiah)
1,5 jt

1 jt

0,5 jt

0 25 50 75 X (unit)
KASUS - BIAYA TETAP

 PT. ABC tahun 2003 memproduksi 100 unit kursi jati dan pada tahun
2004 memproduksi 125 unit kursi jati . Perusahaan membayar sewa
tempat per tahun sebesar Rp. 2.500.000,- dan kapasitas maksimum
sebanyak 150 unit. Tahun 2005 perusahaan menerima pesanan
sebanyak 50 unit. Pertanyaannya jika perusahaan menerima pesanan
tersebut, maka perusahaan harus menambah mesin. Akibatnya
biaya tetap meningkat sebesar Rp, 1.175.000,- . Ditambah karena
adanya peningkatan inflasi yang tinggi, perusahaan memutuska
untuk menaikan gaji karyawan sebesar 10% dari total biaya tetap.
 Pertanyaannya : hitunglah total biaya tetap per unit sebelum dan
sesudah kenaikan ?
JAWABAN

Keterangan 2003 2004 2005 2006

Unit 100 125 175 175

Total Biaya Tetap Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000 Rp. 3.675.000 Rp. 4.042.500

Biaya Tetap per-unit Rp. 25.000 Rp. 20.000 Rp. 21.000 Rp. 23.100
ANALISIS PERILAKU BIAYA TETAP

 Ternyata dari kasus diatas biaya tetap pada periode waktu tertentu akan
tetap , tetapi pada periode waktu tertentu bisa berubah. Dalam hal ini
perubahan terjadi pada tahun 2005, ketika perusahaan menerima
pesanan 50 unit yang menyebabkan produksi yang terjadi melebihi
produksi optimal/ aktivitas maksimum. Dan akibatnya perusahaan harus
menambah mesin sehingga secara otomatis biaya tetap akan bertambah
seperti, Biaya perawatan, penyusutan mesin, bahkan perusahaan harus
menambah jumlah karyawannya.
 Total biaya tetap setelah menerima pesanan sebesar : Rp. 3.675.000,-
(2.500.000 + 1.175.000) dan pada tahun 2005 manajemen melakukan
kebiijakan kenaikan gaji sebesar 10% dari total biaya tetap . Maka total
biaya tetap = Rp. 4.042.500,- (110% x 3.675.000). Akibat ini semua total
biaya tetap dan perunitnya berubah.
BIAYA SEMI VARIABEL

 Biaya campuran adalah biaya yang mengandung biaya variabel dan


biaya tetap, biaya ini disebut juga biaya semi variabel.
 Contoh : biaya listrik, telepon, air, bensin, gas, perlengkapan dll.
Y (rupiah)

Biaya Variabel

Biaya Tetap
X (unit)
BIAYA SEMI TETAP

 Biaya Tetap adalah biaya yang berubah sesuai dengan volumenya secara
bertahap
 Contoh : biaya gaji penyelia
Y (rupiah)

Biaya Variabel

Biaya Tetap
X (unit)
PEMISAHAN BIAYA TETAP DENGAN
BIAYA VARIABEL
 Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel sangatlah penting terutama
dalam hal perencanaan, pengendalian biaya pada tingkat aktivitas yang
berbeda.
 Pemisahan ini diperlukan untuk tujuan :
1. Perhitungan tarif biaya
2. Perhitungan biaya langsung dan analisis varians
3. Analisis titik impas dan analisis biaya volume
4. Analisis biaya diferensial dan komparatif
5. Analisis maksimisaisi laba
6. Analisis anggaran modal
7. Analisis profitabilitas pemasaran
TIGA METODE PEMISAHAN BIAYA
TETAP DENGAN BIAYA VARIABEL

Metode Titik Tertinggi dan Terendah


(Hight Low Points Method)

Metode Titik Sebaran


(Scattergraph Method)

Metode Kuadrat Terkecil


(Least Square Method)
METODE TITIK TERTINGGI DAN
TERENDAH

 Metode yang menghitung biaya tetap dan biaya variabel dengan


menggunakan dua titik yang berbeda yaitu titik tertinggi dan titik
terendah , titik yang dipilih adalah titik periode dan titik aktivitas tertinggi
dan terendah. Periode yang dipilih yidak selalu menunjukan jumlah biaya
tertinggi atau terendah dan apabila periode tertinggi dan terendah biaya
tidak sama maka titik yang dipilih berdasarkan aktivitas, karen aktivitas
dipandang sebagai pemicu biaya.
KASUS
 Data biaya perawatan dan data jam tenaga kerja langsung PT. Solo
PT. Solo
Biaya Perawatan dan Data Jam Kerja Langsung
Bulan Biaya Perawatan Jam TK Langsung
Januari Rp. 1.024.000 3.400
Pebruari Rp. 992.000 3.800
Maret Rp. 950.000 3.900
April Rp. 1.120.000 5.600
Mei Rp. 848.000 3.200
Juni Rp. 800.000 2.400

 Dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah ,


hitunglah tarif biaya variabel dan biaya tetap
Aktivitas Biaya
Tertinggi (April) 5.600 Rp. 1.120.000
Terendah (Juni) 2.400 Rp. 800.000
Selisih 3.200 Rp. 320.000

Tarif Variabel =
320.000 = Rp. 100
3.200

Tertinggi Terendah
Total Biaya Rp. 1.120.000 Rp. 800.000
Biaya Variabel Rp. 560.000 Rp. 240.000
Biaya Tetap Rp. 560.000 Rp. 560.000

 Biaya Variabel = 100 x 5.600 x = 560.000 Tertinggi


 Biaya Variabel = 100 x 5.600 x = 560.000 Tertinggi
Scattergraph Method

 Merupakan suatu plot dari biaya terhadap tingkatan kegiatan dimasa lalu
dan merupakan netode analisa sederhana yang menggunakan 2 variabel,
biaya yang dianalisa disebut variabel dependen dan di plot digaris vertikal
atau pada sumbu Y sedangkan aktivitas terkait disebut variabel
independen yang di plot digaris horizontal atau pada sumbu X, dimana
variabel dependen adalah biaya dan variabel independen adalah tenaga
kerja langsung, jam mesin dll.
KASUS - Scattergraph Method
Berikut biaya reparasi dan data jam mesin yng disajikan oleh PT. Surakarta :

Bulan Jam Mesin Biaya Reparasi


Januari 7.000 Rp. 13.000.000
Pebruari 5.600 Rp. 1 1.960.000
Maret 6.800 Rp. 12.820.000
April 8.400 Rp. 13.560.000
Mei 7.400 Rp. 14.000.000
Juni 6.000 Rp. 12.260.000
Juli 5.000 Rp. 11.560.000
Agustus 4.400 Rp. 11.120.000
September 4.000 Rp. 10.840.000
Oktober 7.400 Rp. 14.200.000
November 9.000 Rp. 14.400.000
Desember 8.2000 Rp. 13.000.000
Total 79.200 Rp. 152.720.000
Hitunglah biaya tetap, tarif biaya variabel dan
grafik scattergraph ?

 Sumbu X menunjukan jam kerja mesin


 Sumbu Y menunjukan biaya reparasi
 Komponen biaya tetap Rp. 8.000.000,- per bulan merupakan
perpotongan garis kecendrungan dengan sumbu vertikal
 Setelah diketahui secara estimasi biaya tetap, maka dengan mudahnya
kita dapat menentukan estimasi biaya variabel perjam mesin dapatdibuat
untuk biaya reparasi
 Peningkatan dalam biaya reparasi ketika jam mesin meningkat dapat
dihitung sbb :
Jawaban - Scattergraph Method

 Total Biaya Tahunan = Rp. 152.720.000


 Total Biaya Tetap Tahunan = Rp. 96.000.000
 Total Biaya Variabel = Rp. 56.720.000

 Tarif Biaya Variabel = Rp. 56.720.000 = Rp. 716,16 per jam mesin
79.200
Grafik

16

14

12

10

0
0 2 4 6 8 10
Least Square Method
 Metode ini disebut juga metode regresi yang meisahkan biaya menjadi
tetap dan variabel dengan menggunakan persamaan matematis.
Metode ini metode yang efektif dan sederhana untuk mengukur rata-
rata perubahan variabel dependen yang berkaitan dengan kenaikan
unit dalam jumlah sat atau lebih variabel independen. Kelebihannya
memasukan semua titik data.
 Metode ini lebih banyak digunakan dan dianggap lebih akurat
dibandingkan dua metode sebelumnya. Persamaan yang digunakan
adalah persamaan garis lurus :

 y = biaya y = a +bx
 a = Biaya tetap
 b = biaya variabel
 x = volume
Kasus - Least Square Method
PT. RIAW
Biaya Perawatan dan Data Jam Kerja

Bulan Biaya Perawatan Jam Kerja Langsung


Januari 768.000 6800
Pebruari 744.000 6000
Maret 744.000 6800
April 708.000 7800
Mei 600.000 8400
Juni 636.000 6400
Juli 600.000 5200
Agustus 600.000 5200
September 636.000 6200
Oktober 660.000 7000
November 696.000 8600
Desember 816.000 9600
Total 8.208.000 84.000
Rata-rata per bulan 684.000 7.000
Jawaban - Least Square Method

<1> <2> <3> <4> <5> <6>


Bulan Biaya Listrik Penyimpangan Jam Tenaga Penyimpangan Dikuadratkan (x-x)2 X (Y1-Y)
dari rata2 biaya Kerja Langsung dari rata-rata 4 4X2

Januari 768.000 84.000 6.800 (200) 40.000 (16.800.000)


Pebruari 744.000 60.000 6.000 (1.000) 1.000.000 (60.000.000)
Maret 744.000 60.000 6.800 (200) 40.000 (12.000.000)
April 708.000 24.000 7.800 800 640.000 19.200.000
Mei 600.000 (84.000) 8.400 1.400 1.960.000 (117.600.000)
Juni 636.000 (48.000) 6.400 (600) 360.000 28.800.000
Juli 600.000 (84.000) 5.200 (1.800) 3.240.000 151.200.000
Agustus 600.000 (84.000) 5.200 (1.800) 3.240.000 151.200.000
September 636.000 (48.000) 6.200 (800) 640.000 38.400.000
Oktober 660.000 (24.000) 7.000 - -
November 696.000 12.000 8.600 1.600 2.560.000 19.200.000
Desember 816.000 132.000 9.600 2.600 6.760.000 343.200.000

Total 8.208.000 - 84.000 - 20.480.000 544.800.000


Jawaban - Least Square Method
 Tarif variabel dapat dihitung dengan menggunakan persamaan garis lurus
= y = a + bx
𝑋1 = 544.800.000 = Rp. 26.601,56
𝑋
20.480

 Rp. 684.000 = a + (26.602x 7.000)


 Rp. 684.000 = a + (186.214)
 a = 497.786

 Fungsi estimasi biaya = Rp. 497.786 + 26.602 per jam mesin

Anda mungkin juga menyukai