Syaifullah
041911233153
E3-1 Activity Level Cost
High Low
Total cost ................................... $1,300 $1,100
Variable cost:
$.40 × 2,600 hours...................1,040
$.40 × 2,100 hours........ 840
Fixed cost .................................. $ 260 $ 260
E3-2
$1,000
$900
$800
$700
SUPPLIES COST
$600
$500
$400
$300
$200
$100
$0
0 200 400 600 800
Total Biaya total merupakan gabungan antara biaya yang berpola tetap (biaya tetap) dan
berpola variable ( biaya variable). Umumnya untuk penyederhanaan dianggap pola tersebut
berbentuk garis lurus dan linier, untuk hal tersebut, diperlukan beberapa asumsi, yaitu :
Hubungan teknis antara input dan output bersifat linier, misalnya setiap satuan output
memerlukan jumlah input yang sama besarnya.
Jumlah input yang diperlukan harus sama dengan jumlah input yang digunakan
Harga perolehan input bersifat linier dengan kuantitas input yang digunakan
Asumsi tersebut hampir tanpa pengecualian dapat diterima oleh para akuntan dan manajer
dalam menentukan pola tingkah laku biaya. Pada kenyataannya banyak hal yang membuat
sesuatu biaya mutlak berperilaku tetap atau variable.
Misalnya biaya bahan baku tidak mutlak biaya variable, karena suatu pembelian bahan baku
dalam kuantitas yang lebih banyak kemungkinan besar akan mempunyai harga yang lebih
rendah disbanding jika dibeli dalam jumlah yang lebih sedikit. Karena asumsi tersebut maka
pola tingkah laku biaya yang tidak linear (nonlinear) tidak dikemukakan pada pembahasan
ini.
Biaya variable total jumlahnya dipengaruhi oleh besar-kecilnya volume kegiatan. Dengan
perkataan lain biaya variable total merupakan hasil perkalian antara biaya variable per unit
dengan volume kegiatan. Dengan demikian fungsi biaya tersebut diatas dapat pula dinyatakan
sebagai berikut :
Jika,
Biaya total dinyatakan dengan symbol Y
Volume kegiatan dinyatakan dengan symbol X
Biaya tetap total dinyatakan dengan symbol a
Biaya variable per unit dinyatakan dengan symbol b
Maka fungsi biaya tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut :
Y = a + b.X
Ada beberapa metode untuk menentukan pola perilaku biaya dengan analisis perilaku biaya
masa lalu, antara lain :
Merupakan sebuah cara /metode untuk menganalisis biaya masa lalu pada volume kegiatan
yang tertinggi dan volume kegiatan yang terendah. Contoh : Biaya reparasi dan pemeliharaan
aktiva tetap pabrik tahun 1988 adalah sebagai berikut :
Berdasarkan data diatas, volume produksi tertinggi adalah bulan April 1988 yaitu, 1.300 unit
dengan biaya Rp. 250.000, sedangkan volume produksi terendah adalah bulan September
1988 yakni 100 unit dengan biaya Rp. 150.000. Selanjutnya volume produksi dan biaya pada
kedua titik tertinggi dan terendah tersebut dianalisis dengan cara menghitung selisih diantara
keduanya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Selisih tersebut merupakan unsure variable dari biaya yang bersangkutan. Selisih per unit
yakni dengan membagi selisih biaya dengan selisih volume merupakan biaya variable per
unit atau dalam fungsi biaya tersebut diatas dinyatakan dalam symbol b. Untuk a (biaya tetap
total) dihitung dengan cara menghitung selisih antara total biaya dengan total biaya variable,
sebagai contoh untuk biaya pada bulan April 1988 :
Total biaya (Y) = Rp. 250.000
Total biaya variable (Rp. 500.000 x 300) = Rp. 150.000
Total biaya tetap (a) = Rp. 100.000
Dengan demikian fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan dapat dinyatakan sbg berikut :
Y = 100.000 + 500 . x
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa dalam metode titik tertinggi dan titik terendah
yang pertama kali ditentukan adalah biaya variable. Setelah biaya variable per unit dapat
ditentukan baru ditentukan biaya tetapnya.
Analisis perilaku biaya dalam metode ini adalah dengan terlebih dahulu menentukan unsur
biaya tetap dari biaya yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan metode pertama yang
menentukan unsure variable terlebih dahulu.
Penentuan unsur biaya tetap dilakukan dengan cara menghentikan kegiatan perusahaan untuk
sementara waktu. Dengan cara ini diketahui besarnya biaya yang terjadi jika perusahaan
berhenti kegiatannya. Biaya yang timbul selama kegiatan perusahaan dihentikan disebut
biaya cadangan (standby cost), yang merupakan unsure biaya tetap dari biaya yang dianalisis.
Selisih antara biaya cadangan dengan biaya yang terjadi selama kegiatan perusahaan berjalan
merupakan unsure biaya variable.
Contoh :
Biaya listrik pada tingkat produksi 100.000 unit adalah Rp. 1.200.000 sedangkan biaya listrik
yang harus dibayar pada saat kegiatan produksi dihentikan (produksi sama dengan nol)
adalah sebesar Rp. 800.000. dari data tersebut diatas penentuan pola perilaku biaya listrik
adalah sbb :