Anda di halaman 1dari 16

BAB 3

PERILAKU BIAYA

3.1. Kategori Perilaku Biaya

Perilaku Biaya (cost behavior) adalah pola yang menggambarkan bagaimana jumlah
biaya bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis. Berikut ini tiga jenis perilaku biaya:
a. Biaya variabel (variable cost)
b. Biaya tetap (fixed cost)
c. Biaya campuran (mixed cost)

3.2. Biaya Aktivitas

Suatu biaya dikategorikan sebagai biaya variabel atau biaya tetap tergantung pada basis
aktivitas. Basis aktivitas merupakan ukuran yang menyebabkan suatu biaya menjadi bervariasi
atau tidak.Basis aktivitas sering disebut sebagai pemicu biaya (cost driver).
3.3. Biaya variabel

Biaya variabel (variable cost) yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan aktivitas dan volume produksi, sementara jumlah per unitnya tidak berubah.
3.4. Biaya tetap

Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh tingkat
aktivitas dalam kisaran relevan tertentu.
3.5. Biaya campuran

Biaya campuran (mixed cost) adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya biaya
variabel sekaligus biaya tetap.
3.6. Kisaran Relevan dan Horizon Waktu

Kisaran Relevan adalah kisaran aktivitas yang mengasumsikan bahwa perilaku variabel
dan tetap adalah valid. Kisaran relevan pada biaya variabel terkait dengan hubungan linear biaya
variabel dengan tingkat aktivitas. Sedangkan kisaran relevan dengan biaya tetap terkait dengan
tidak berubahnya biaya tetap dalam kisaran aktivitas tertentu.
Horizon waktu. Penentuan apakah suatu biaya merupakan biaya variabel atau biaya tetap
tergantung pada horizon waktunya. Dalam dimensi jangka panjang, semua biaya merupakan
biaya variabel. Sedangkan dalam dimensi jangka pendek, ada biaya yang termasuk biaya variabel
ada juga yang termasuk biaya tetap.

3.7. Sumber Daya, Aktivitas, Dan Perilaku Biaya


Sumber Daya Fleksibel

Sumber daya fleksibel adalah sumber daya yang diperoleh saat diperlukan dan tidak
membutuhkan komitmen jangka panjang.
Sumber Daya Terikat

Sumber daya terikat adalah sumber daya yang diperoleh di muka tanpa
mempertimbangkan apakah sumber daya yang tersedia tersebut sepenuhnya habis digunakan
atau tidak.
Biaya Bertahap

Biaya bertahap adalah biaya yang bersifat tetap pada kisaran aktivitas tertentu dan
bersifat variabel antarkiasan aktivitas.

3.8. Teknik Pemisahan Biaya Campuran

Biaya campuran merupakan biaya gabungan dimana dalam satu biaya mengandung unsur biaya
variabel dan biaya tetap. Satu biaya ini masih putih abu-abu kandungan satu biaya ini
kemungkinan komposisi biaya tetap nya lebih besar dibanding biaya variabel, begitu juga
sebaliknya. Dalam menentukan biaya yang tepat dalam mengambil keputusan ini, akuntan
manajemen harus bisa memperkirakan berapa biaya yang efisien demi kelancaran operasional.
Satu biaya ini dapat kita pisahkan berapa yang masuk ke biaya tetap dan berapa yang masuk ke
biaya variabel.

Ada tiga pendekatan yang lazim digunakan dalam memisahkan biaya variabel dan biaya tetap
dalam biaya campuran. Ketiga metode tersebut adalah

1. Metode grafik (scatterplot method)


2. Metode titik tertinggi dan terendah (highest and lowest point method)
3. Metode regresi kuadrat terkecil (least squares regression method).
Metode grafik
Grafik biaya mencerminkan sebaran biaya untuk berbagai tingkat aktivitas. Grafik biaya
Digambar dengan sumbu horizontal menunjukkan tingkat biaya. Misalkan : PT “ABC”
bergerak di bidang manufaktur produk paving. Dalam menjalankan operasional perusahaan
paving ini, muncul biaya pemeliharaan mesin paving. Prmicu biaya pemeliharaan ini adalah
jam mesin.
Tahapan Analisis Biaya
Berikut ini disajikan tabel jam mesin dan biaya pemeliharaan :
Bulan Jam mesin Jumlah biaya pemeliharaan
Januari 100 Rp 200.000
Februari 440 Rp 580.000
Maret 480 Rp 590.000
April 130 Rp 300.000
Mei 260 Rp 420.000
Juni 500 Rp 680.000

Tahapan membuat grafik biaya pemeliharaan secara manual :


1. Membuat garis horizontal dan beri nama jam mesin. Tandai garis dengan titik 100, 130,
260, 440,480, dan 500 sesuai dengan skalanya.
2. Membuat garis vertical dan beri nama biaya pemeliharaan. Tandai garis ini dengan titik
200.000, 300.000, 420.000, 580.000, 590.000, dan 680.000 sesuai dengan skalanya.
3. Menandai titik pada bidang antara garis horizontal dan garis vertical yang menunjukkan
pertemuan 100 jam dan Rp 200.000, 260 jam dan Rp 420.000, dan seterusnya hingga 500
jam dan Rp 680.000.
4. Menarik garis lurus (linier) yang paling mencerminkan hubungan antara jam mesin dan
biaya pemeliharaan.
Berikut Ini Grafik Biaya Pemeliharaan

600.000

500.000
Biaya pemeliharaan

400.000

300.000

200.000
130.000

100.000

0 100 200 300 400 500 600

Jam mesin

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat garis biaya pemeliharaan kira-kira berada pada angka
Rp 130.000 di sisi vertikal. Pada sisi vertikal Rp 130.000, ini menunjukkan biaya tetap.
Selanjutnya bagaimana dengan biaya variabel nya? Caranya adalah dengan menggunakan
sampling pada biaya Rp 580.000 dengan pemicu sebesar 440 jam. Maka pemisahan biaya
variabel variabel dan biaya tetap adalah :
Jumlah biaya pemeliharaan Rp 580.000
Biaya tetap (Rp 130.000)
Biaya variabel Rp 450.000
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diperoleh biaya tetap sebesar Rp 130.000 dan biaya
variabel Rp 450.000.
𝑅𝑝 450.000
Biaya variabel per unit = 440 𝑗𝑎𝑚

Biaya variabel per unit = Rp 1.023/jam

Selain menggunakan garis secara manual seperti contoh di atas, grafik juga bisa di buat
dengan menggunakan excel. Berikut ini cara membuat grafik biaya pemeliharaan
menggunakan excel :
1. Masukkan data jam mesin dan biaya pemeliharaan di excel sebagaai berikut :
2. Blok sel c3 sampai dengan d8 di kategori scatterplot sebagai berikut :

3. Pilih chart layout sehingga muncul grafik di bawah ini :


Rp800,000

Rp700,000

Rp600,000

Rp500,000

Rp400,000
Series1
Rp300,000

Rp200,000

Rp100,000

Rp0
0 100 200 300 400 500 600

Langkah selanjutnya adalah memperkirakan berapa biaya pemeliharaan yang dikeluarkan


oleh PT “ABC” pada bulan Juli. Pada bulan juli ditaksir mesin beroperasi selama 350 jam.
Maka langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
a. Menentukan persamaan terlebih dahulu. Biaya variabel Rp 1.023/jam. Biaya tetap Rp
130.000.
Y = Rp 130.000 + (Rp 1.023 x 350 jam)
b. Menghitung total biaya biaya pemeliharaan sebagai berikut :
Y = Rp 130.000 + (Rp 1.023 x 350 jam)
Y = Rp 130.000 + Rp 358.050
Y = Rp 488.050
c. Berdasarkan perhitungan di atas maka estimasi biaya pemeliharaan pada bulan Juli
sebesar Rp 488.050.
d. Grafik yang dapat disajikan sebagai berikut :
Rp800,000

Rp700,000

Rp600,000

Rp500,000
titik pada
Rp400,000
bulan juli Series1
Rp300,000

Rp200,000

Rp100,000

Rp0
0 100 200 300 400 500 600

Kelebihan dan kelemahan metode grafik sebagai berikut :


Kelebihan metode grafik dalam memisahkan biaya campuran sebagai berikut :
1. Visualisasi garis persamaan estimasi. Secara kasat mata titik-titik ini dapat ditarik garis
yang mencerminkan kondisi yang sebenarnya sehingga dapat menentukan besarnya biaya
tetap dengan lebih mudah.
2. Visualisasi ketepatan pemilihan pemicu biaya. Visualiasasi ini digunakan untuk
menggambarkan apakah pemicu biaya misalnya jam kerja ini telah tepat digunakan
dalam perhitungan biaya campuran. Kemungkinan bisa juga pemicu jam kerja ini tidak
tepat dalam pemisahan biaya campuran ini.
Kelemahan metode grafik dalam memisahkan biaya campuran yaitu metode ini
menghubungkan garis melalui titik-titik yang menyentuh sebagian titik-titik yang dianggap
mewakili hubungan pemicu. Disinilah ilmu kira-kira dalam menarik garis lurus ini. Sehingga
metode ini di anggap kurang akurat dalam memisahkan biayaa campuran.

Metode Titik Tertinggi Dan Terendah (Highest and Lowest Point Method)
Metode titik tertinggi dan terendah adalah metode estimasi unsur variabel dan tetap biaya
campuran dengan mengidentifikasi biaya yang berubah dan biaya yang tidak berubah dengan
adanya perubahan aktivitas antara aktivitas tertinggi dan terendah. Berikut ini langkah-
langkah untuk memisahkan biaya campuran dengan menggunakan metode titik tertinggi dan
terendah sebagai berikut :
1. Menyusun data aktivitas dan biaya historis yang terjadi dalam beberapa periode
pengamatan.
2. Identifikasi biaya aktivitas tertinggi, biaya tertinggi, aktivitas terendah, biaya terendah.
3. Menentukan biaya variabel dengan cara pembagaian antara perubahan biaya aktivitas
dengan perubahan aktivitas. Berikut ini rumus untuk menghitung biaya variabel :
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
Biaya variabel = 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

4. Menentukan biaya tetap dengan cara mencari selisih antara biaya aktivitas titik tertinggi
dengan biaya variabel per jam dikalikan dengan aktivitas tertinggi. Berikut ini rumus
untuk menghitung biaya tetap :
Biaya tetap = biaya aktivitas tertinggi x (biaya variabel/jam x aktivitas tertinggi)

Misal :
PT “ABC” bergerak di bidang manufaktur produk paving. Dalam menjalankan
operasional perusahaan paving ini, muncul biaya pemeliharaan mesin paving. Prmicu
biaya pemeliharaan ini adalah jam mesin. Berikut ini disajikan tabel jam mesin dan biaya
pemeliharaan :
Bulan Jam mesin Jumlah biaya pemeliharaan
Januari 100 Rp 200.000
Februari 440 Rp 580.000
Maret 480 Rp 590.000
April 130 Rp 300.000
Mei 260 Rp 420.000
Juni 500 Rp 680.000

Tahapan Analisis Biaya :


1. Data aktivitas dan biaya historis sudah tersedia di atas
2. Mengidentifikasi biaya tertinggi, aktivitas tertinggi, biaya terendah, aktivitas terendah
sebagai berikut :
Aktivitas Jam mesin Keterangan Jumlah biaya
Aktivitas tertinggi 500 jam Biaya pemeliharaan Rp 680.000
Aktivitas terendah 100 jam Biaya pemeliharaan Rp 200.000
Aktivitas tertinggi belum tentu biaya aktivitasnya tinggi, begitu juga biaya tinggi
belum tentu aktivitasnya juga tinggi. Oleh karena itu, harus hati-hati dalam
menentukan titik tertinggi dan terendah. Kata kunci untuk menentukan metode titik
tertinggi dan titik terendah ditentukan berdasarkan aktivitas tertinggi.
3. Perhitungan rumus untuk menghitung biaya variabel :
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
Biaya variabel = 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝑅𝑝 680.000−𝑅𝑝 200.000
Biaya variabel = 500 𝑗𝑎𝑚−100 𝑗𝑎𝑚

𝑅𝑝 480.000
Biaya variabel =
400 𝑗𝑎𝑚

Biaya variabel = Rp 1.200/jam

4. Perhitungan rumus untuk menentukan biaya tetap sebagai berikut :


Cara 1 :
Biaya tetap = biaya aktivitas tertinggi x (biaya variabel/jam x aktivitas tertinggi)
Biaya tetap = Rp 680.000 x (Rp 1.200/jam x 500 jam)
Biaya tetap = Rp 80.000
Cara 2 :
Biaya tetap = biaya aktivitas terendah x (biaya variabel/jam x aktivitas terendah)
Biaya tetap = Rp 200.000 x (Rp 1.200/jam x 100 jam)
Biaya tetap = Rp 80.000
5. Setelah dihasilkan biaya variabel per jam Rp 1.200 dan biaya tetap Rp 80.000 per
bulan, langkah selanjutnya menentukan berapa estimasi biaya pemeliharaan pada
bulan berikutnya :
a. Menentukan fungsi persamaan biaya dengan teknik metode tertinggi dan terendah
sebagai berikut :
Y = jumlah biaya pemeliharaan
X = jam mesin
Y = Rp 80.000 + Rp 1.200 X
b. Pada bulan juli di taksir mesin mampu beroperasi selama 350 jam. Maka untuk
mengestimasi biaya pemeliharaan pada bulan juli sebagai berikut :
Biaya tetap per bulan Rp 80.000
Biaya variabel = Rp 1.200 x 350 jam Rp 420.000 +
Total biaya pemeliharaan bulan Juli Rp 500.000
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dengan menggunakan metode titik tertinggi
dan terendah, maka dapat disimpulkan bahwa estimasi biaya pemeliharaan PT
“ABC” pada bulan Juli sebesar Rp 500.000
Kelebihan dan Kekurangan metode titik tertinggi dan terendah sebagai berikut :
1. Rumus perhitungan yang sederhana
2. Rumus perhitungan yang mudah dipahami

Metode Regresi Kuadrat Terkecil

Metode regresi kuadrat terkecil adalah metode estimasi unsur variabel dan tetap biaya
campuran dengan meregresi aktivitas terhadap biaya aktivitas tersebut. Persamaan regresi
pada metode kuadrat terkecil sebagai berikut :

Y = a + bX

a = konstanta (menggambarkan biaya tetap)


b = koefisien (menggambarkan biaya variabel)
Y = biaya campuran
X = aktivitas
Tahapan analisis biaya untuk memisahkan biaya campuran sebagai berikut :

1. Menyusun data aktivitas dan biaya historis dalam berbagai periode pengamatan.
2. Menentukan biaya variabel dengan formula sebagai berikut :
(𝑁 𝑥 ∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋 𝑥 ∑ 𝑌)
b=
𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋 )2
3. Menentukan biaya tetap dengan formula sebagai berikut :
∑ 𝑌−𝑏 ∑ 𝑋
a=
𝑁
keterangan :
N = jumlah pengamatan
b = biaya variabel
a = biaya tetap

misal :
PT “ABC” bergerak di bidang manufaktur produk paving. Dalam menjalankan
operasional perusahaan paving ini, muncul biaya pemeliharaan mesin paving. Prmicu
biaya pemeliharaan ini adalah jam mesin. Berikut ini disajikan tabel jam mesin dan biaya
pemeliharaan :
Bulan Jam mesin Jumlah biaya pemeliharaan
Januari 100 Rp 200.000
Februari 440 Rp 580.000
Maret 480 Rp 590.000
April 130 Rp 300.000
Mei 260 Rp 420.000
Juni 500 Rp 680.000

Tahapan Analisis Biaya :


1. Menyusun aktivitas
Bulan Jam mesin Jumlah biaya pemeliharaan
Januari 100 Rp 200.000
Februari 440 Rp 580.000
Maret 480 Rp 590.000
April 130 Rp 300.000
Mei 260 Rp 420.000
Juni 500 Rp 680.000

2. Menghitung biaya variabel


(𝑁 𝑥 ∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋 𝑥 ∑ 𝑌)
b=
𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋 )2

(6 𝑋 1.046.600.000)−(1.910 𝑋 2.770.000)
b=
(6 𝑥 768.500)−(1.910)2

988.900.000
b=
962.900

b = 1.027
berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel diperoleh nilai Rp 1.027/jam.

3. Menghitung biaya tetap dengan rumus sebagai berikut :


∑ 𝑌−𝑏 ∑ 𝑋
a=
𝑁
2.770.000−(1.027 𝑥 1.910)
a=
6
808.427
a=
6

a = 134.738

berdasarkan hasil perhitungan biaya tetap diperoleh nilai Rp 134.723/bulan.

Misal : pada bulan Juli perusahaan mengestimasi mesin paving mampu beroperasi selama 350
jam, maka perhitungan biaya pemeliharaan sebagai berikut :
Y = Rp 134.723 + Rp 1.027X
Y = Rp 134.723 + Rp 1.027 X 350
Y = Rp 134.723 + Rp 359.450
Y = Rp 494.173

Hasil perhitungan diperoleh biaya pemeliharaan dengan metode regresi terkecil pada bulan Juli
sebesar Rp 494.173.

Selain menggunakan perhitungan rumus di atas, perhitungan metode regresi terkecil juga dapat
menggunakan bantuan alat SPSS. Berikut ini software SPSS :
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 134737.771 32261.436 4.176 .014

X 1027.002 90.144 .985 11.393 .000

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan perhitungan SPSS di atas maka diperoleh nilai a (biaya variabel) Rp 134.738 dan
nilai b (biaya tetap) Rp 1.027. hasil ini menunjukkan bahwa baik perhitungan metode regresi
dengan rumus secara manual maupun dengan menggunakan alat bantu SPSS maka hasilnya
sama.

3.2. Latihan Soal


PT “ABC” bergerak di bidang manufaktur produk paving. Dalam menjalankan
operasional perusahaan paving ini, muncul biaya pemeliharaan mesin paving. Prmicu
biaya pemeliharaan ini adalah jam mesin. Berikut ini disajikan tabel jam mesin dan biaya
pemeliharaan :
Bulan Jam mesin Jumlah biaya pemeliharaan
Januari 200 Rp 300.000
Februari 240 Rp 480.000
Maret 380 Rp 590.000
April 330 Rp 250.000
Mei 260 Rp 420.000
Juni 600 Rp 780.000
Estimasi jam mesin pada bulan Juli 375 jam
Berdasarkan data aktivitas di atas, buatlah :
a. Estimasi biaya pemeliharaan pada bulan Juli dengan metode grafik!
b. Estimasi biaya pemeliharaan pada bulan Juli dengan metode tertinggi dan terendah!
c. Estimasi biaya pemeliharaan pada bulan Juli dengan metode kuadrat terkecil baik dengan
rumus manual maupun dengan bantuan SPSS!

Anda mungkin juga menyukai