Anda di halaman 1dari 33

PENGANGGARAN UNTUK

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN


SUDIRMAN. S.E., M.AK
Deskripsi Anggaran
Perusahaan seharusnya sudah mengetahui berapa
biaya operasi, biaya bahan baku dan biaya lain-lain
sebelum perusahaan itu beroprasi untuk satu periode
kedepan. Untuk bisa mengetahui itu semua, hal
mendasar yang perlu disiapkan adalah anggaran.
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun
secara sistematis yang meliputi semua aktivitas
perusahaan yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan
moneter yang berlaku dalam jangka waktu tertentu.
Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian
Perencanaan dan Pengendalian benar saling
berhubungan, dimana perencanaan adalah pandangan
kedepan untuk melihat tindakan yang seharusnya
dilakukan, tentunya setelah perencanaan matang dan
dilaksanakan perlu adanya pengendalian atau kontrlol
agar rencana yang telah dibuat bisa berjalan
sebagaimana mestinya. Dimana pengendalian aalah
melihat kebelakang, menentukan apakah yang
sebenarnya telah terjadi, dan membandingkannya
dengan hasil yang yang telah direncanakan. Kemudian
perbandingan ini dapat digunakan untuk
menyesuaiakan anggaran yaitu melihat ke masa depan
sekali lagi.
Manfaat Anggaran
Sebuah sistem penganggaran memberikan beberapa manfaat untuk
suatu organisasi :
1. Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan
2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk
memperbaiki pengambilan keputusan
3. Menyediakan standar evaluasi kinerja
4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.

Sebagai bagian terpenting dari sistem penganggaran,


pengendalian dicapai dengan membandingkan hasil aktual dengan
yang dianggarkan secara periodik (sebagai contoh, setiap bulan,
triwulan, semester atau tahun).
Penyusunan anggaran mengharuskan kerja sama antara area dan
aktivitas dalam organisasi. Sehinggan koordinasi sangat dianjurkan
agar sesuai dengan tujuan organisasi.
Menyiapkan Anggaran Induk
Anggaran induk (master budget) adalah rencana
keuangan komprehensif bagi organisasi secara
keseluruhan. Anggaran induk biasanya untuk periode
satu tahun sesuai dengan tahun fiskal perusahaan.
Anggaran tahunan bisa dipecah menjadi kuwartal atau
semester bahkan bulanan. Penggunaan periode lebih
kecil memungkinkan para manajer untuk lebih sering
membandingkan data aktual dengan data yang
direncanakan.
Dimana anggaran induk dibagi atas dua :
1. Anggaran Operasional (operational budget)
2. Anggaran Keuangan (financial budget)
Anggaran Operasioanal
anggaran operasioanl terdiri atas perkiraan laporan
laba rugi yang disertai dengan laporan pendukung
berikut :
• Anggaran Penjualan
• Anggaran Produksi
• Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
• Anggaran Tenaga Kerja Langsung
• Angaran Overhead
• Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
• Anggaran Persediaan Akhir barang Jadi
• Anggaran Harga Pokok Penjualan
• Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan (sales budget) adalah projeksi yang disetujui komite
anggaran yang menjelaskan penjualan yang diharapkan dalam satuan unit
dan uang.
Langkah awal dalam pembuatan anggaran penjualan adalah
mengembangkan prediksi penjualan. Hal ini biasanya tanggung jawab
departemen pemasaran. Satu pendekatan untuk memprediksi penjualan
adalah dari bawah ke atas (bottom-up approach) yang mensyaratkan setiap
tenaga penjualan memberikan prediksi penjualan.
Prediksi penjualan hanyalah prediksi awal. Prediksi penjualan diberikan
kepada komite anggaran untuk dipertimbangkan. Komite anggaran dapat
memutuskan perkiraan teralu pesimistis atau optimistis, dan merevisinya
sesuai keadaan. Sebagai contoh, jika komite memutuskan perkiraan terlalu
pesimis, maka langkah yang diambil adalah menyarankan meningkatkan
kegiatan promosi dan merekrut tenaga penjualan tambahan, agar target bisa
tercapai.
Berikut contoh laporan anggaran penjualan yang disajikan pada laporan 1.
dimana kasus pada Texas Rex, Inc perusahaan yang memproduksi pakaian
sebagai souvenir untuk restorannya.
Laporan 1
Texas Rex, Inc
Anggaran Pennjualan
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Unit 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700

Harga jual per unit x Rp 10 Rp 10 Rp 10 Rp 10 Rp 10


Anggaran penjualan Rp 10.000 Rp 12.000 Rp 15.000 Rp 20.000 Rp 57.000

Perhatikan bahwa, target penjualan texas rex berfluktuasi setiap kuartal, dikarenakan pada
kuartal 3 dan 4 adalah musim dengan penyelenggaraan evend terbanyak, diharapkan
banyaknya pengunjung evend beranding lurus dengan pengunjung resto dan berpotensi
meningkatkan penjualan kaos souvenir.

• Anggaran Produksi
Anggaran produksi (production budget) menjelaskan banyaknya unit yang
di produksi untuk memenuhi kebutuhan pejualan dan kebutuhan persediaan
akhhir. Berdasarkan laporan 1, diketahui banyaknya kaos yang dibutuhkan
untuk memenuhi permintaan penjualan pada tiap kuartal hingga akhir tahun.
Jika tidak ada persediaan, maka kaos yang di produksi sama dengan
yang terjual. Sebagai ilustrasi, anggaplah perusahaan memproduksi
lebih dari target penjualan untuk menjaga jaga lonjakan penjuaan.
Untuk menghitung persediaan akhir,
Unit di produksi = perkiraan penjualan + persediaan akhir – pers. Awal
Ilustrasi disajikan pada lapoean 2.

Laporan 2
Texas Rex, Inc
Anggaran Produksi
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Penjualan (laporan 1) 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
Persediaan akhir diharapkan 240 300 400 200* 200

Jumlah kebutuhan 1.240 1.250 1.900 2.200 5.900


Dikurang: Pers. Awal (180) (240) (300) (400) 180
Unit yang di produksi 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
dari kasus di laporan 2. kebutuhan produksi untuk kuartal pertama.
Dimana Texas rex mengantisipasi penjualan sebanyak 1.000 unit dan
mengharapkan persediaan apersediaan akhir 240 kaos, jadi tidak berarti
kaos yang doproduksi sebanya 1.240. kaos yang diproduksi hanya 1.060
itu dikarenakan pada persediaan akhir tahun sebelumnya atau
persediaan awal kuartal 1 terdapat 180 unit kaos.
Dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama persediaan awal untuk
satu kuartal selalu sama dengan persediaan akhir kuartal sebelumnya.
Kedua, kolom tahun bukanlah penjumlahan akhir persediaan untuk ke
empat kuartal. Perhatikan bahwa persediaan akhir kuartal 4 adalah 200
unit jadi persediaan akhir untuk tahun tersebut (2008) adalah 200 unit.

• Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung


Setelah penghitungan target produksi diselesaikan, selanjutnya kita
menghitung anggaran penggunaan bahan baku langsung. Anggaran
pembelian bahan baku langsung (direct material purchase budget)
menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap periode.
Jumlah bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi
bergantung pada unnit yang akan diproduksi.
Anggaplah Texas Rex, Inc dalam memproduksi kaos membutuhkan
dua jenis bahan baku langsung, yaitu kaos polos dan tinta. Dimana kaos
polos seharga Rp 3 dan tinta (untuk sablon) seharga Rp 0,20 per ons.
Salam satu unit texas rex membutuhkan satu unit kaos dan 5 ons tinta.
Dalam kasus ini pada kuartal pertama pabrik akan membutuhkan 1.060
kaos polos dan 5,300 ons tinta (5 ons x 1.060 kaos). Berikut contoh
laporannya pada laporan 3.
Jumlah persediaan bahan baku langsung ditentukan oleh kebijakan
perusahaan mengenai persediaan. dKebijjakan Texas Rrex dalam kasus
ini mengharuskan 10% dari kebutuhan produksi bulan berikutnya
dimasukkan sebagai persediaan bahan baku langsung akhir pada bulan
berjalan. Di asumsikan texas rex memiliki 58 kaos dan 390 ons tinta
pada januari 2008 (persediaan awal).
Laporan 3
Texas Rex, Inc
Anggaran Bahan Baku Langsung
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008
Kuartal
Kaos Polos 1 2 3 4 Tahun
Unit yg diproduksi (laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Bahan baku langsung per unit x 1 x 1 x 1 x 1 x 1
Kebutuhan produksi 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Persediaan akhir yang diinginkan 126 160 180 106* 106
Jumlah kebutuhan 1.186 1.420 1.780 1.906 5.826
Dikurang; persediaan awal (58) (126) (160) (180) (58)
Bahan baku langsung yg dibeli 1.128 1.294 1.620 1.726 5.768
Biaya per kaos polos x 3 x 3 x 3 x 3 x 3
Jumlah biaya pembelian kaos polos Rp 3.384 Rp 3.882 Rp 4.860 Rp 5.178 Rp 17.304

perhatikan persediaan akhir yang diinginkan pada kuartal pertama, disitu


angka 126 diperoleh dari 10% dari penjualan kuartal kedua, itu sesuai
dengan kebijakan persediaan akhir bahan baku langsung perusahaan
(texas rex). *Kita tidak mengetahui produksi untuk kuartal pertama
tahun berikutnya, karena penganggaran yang dibuat masih tahun 2008,
jadi persediaan akhir 160 diperoleh dengan menerkah besaran produksi
tahun berikutnya.
Laporan 3
Texas Rex, Inc
Anggaran Bahan Baku Langsung
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008
Kuartal
Tinta 1 2 3 4 Tahun
Unit yg diproduksi (laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Bahan baku langsung per unit x 5 x 5 x 5 x 5 x 5
Kebutuhan produksi 5.300 6.300 8.000 9.000 18.600
Persediaan akhir yang diinginkan 630 800 900 530* 530
Jumlah kebutuhan 5.930 7.100 8.900 9.530 29.130
Dikurang; persediaan awal (390) (630) (800) (900) (390)
Bahan baku langsung yg dibeli 5.540 6.470 8.100 8.630 28.740
Biaya per kaos polos x RP 0,20 x Rp 0,20 xRp 0,20 xRp 0,20 Rp 0,20
Jumlah biaya pembelian Tinta Rp 1.108 Rp 1.294 Rp 1.620 Rp 1.726 Rp 5.748

Keseluruhan biaya bahan baku


langsung : Rp 4.492 Rp 5.176 Rp 6.480 Rp 6.904 Rp 23.052
Sama dengan kasus pada Bahan Kaos tadi, persediaan akhir tinta pada kuartal
pertama sebesar 630 itu merupakan 10% dari kebutuhan produksi kuartal
berikutnya. Selanjutnya kita melihat bahwa 5.930 ons tinta dibutuhkan pada
kuartal pertama. Dan sudah ada 390 ons dalam persediaan awal bahan baku
untuk tinta, itu berarti sisa 5.540 ons tinta yang dibutuhkan. Kita kalikan 5.540
ons dengan biaya tinta per ons sebesar Rp 0,20, jadi perkiraan tinta yang
dibutuhkan untuk kuartal pertama adalah Rp 1.108.
Selanjutnya setelah mengetahui kebutuhan bahan baku dari dua bahan
langsung yang terpakai, dimana kuartal pertama kebutuhan kaos Rp 3.384
dan tinta Rp 1.108 jadi keseluruhan biaya bahan langsung untuk kuartal
pertama adalah (Rp 3.384 + Rp 1.108 = 4.492).

• Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) menunjukan jam
tenaga kerja langsung yang dibutuhkan. Sama halnya dengan biaya bahan
baku langsung, anggaran jam tenaga kerja langsung ditentukan oleh
hubungan antara jam tenaga kerja langsung dan output. Sebagai contoh, jika
satu batch 100 kaos berlogo membutuhkan 12 jam tenaga kerja langsung.
Maka waktu jam tenaga kerja langsung per kaos berlogo adalah 0,12 jam.
Untuk melihat gambaran perhitungan anggaran jam tenaga kerja langsung,
bisa dilihat pada laporan 4.
Laporan 4
Texas Rex, Inc
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Unit yang diproduksi (Laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Jam tenaga kerja langsung per unit (jam) x 0,12 x 0,12 x 0,12 x 0,12 x 0,12
Jumlah jam yang dibutuhkan 127,2 151,2 192 216 686,4
Rata – rata upah per jam x Rp10 x Rp 10 x Rp 10 x 0,12 x 0,12
Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp 1.272 Rp 1.512 Rp 1.920 Rp 2.160 Rp 6.864

Berdasar laporan 4 diatas, jumlah biaya tenaga kerja langsung untuk kuartal
pertama yaitu Rp 1.272. diperoleh dari unit yang diproduksi pada kuartal
pertama dikali dengan jam yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit kaos
bergambar lalu hasilnya dikali dengan upah per jam untuk setiap tenaga kerja
langsung. Untuk memperoleh jam tenaga kerja langsung per unit, perlu
ditentukan dulu apakah pembagian menggunakan batch atau lusin, itu
tergantung keputusan manajemen, jadi misal ditentukan per batch, dimana 1
batch itu setara dengan 100 unit kaos berlogo, lalu untuk memproduksi 100
kaos berlogo dibutuhkan 12 jam, maka 12 jam dibagi dengan 100 diperolehlah,
0,12 jam untuk satu unit (kaos berlogo).
• Anggaran Overhead
Anggaran overhead (overhead budget) menunjukan biaya yang
diharapkan dari semua komponen produksi tidak langsung, atau yang
tidak berhubungan langsung dengan produk.
Berbeda dengan bahan langsung, tenaga kerja langsung,
hubungannya antara input dan output. Biaya overhead itu dipengaruhi
oleh serangkaian aktivitas dan penggerak yang terkait. Untuk
menentukan bagaimana overhead berubah sesuai penggeraknya,
pengalaman masa lalu menjadi panduan.
Biaya overhead pada dasarnya biaya yang tidak berhubungan
langsung dengan produk. Sebagai contoh, anggaplah terdapat dua
kelompok biaya overhead yang dibuat. Satu untuk overhead aktivitas
yang berubah sesuai dengan jam tenaga kerja langsung dan satu untuk
semua aktivitas yang bersifat tetap. Tarif overhead variabel adalah Rp 5
per jam tenaga kerja langsung. Overhead tetap dianggarkan Rp 6.580
per tahun (Rp 1.645 per kuartal) sudah termasuk penyusutan tiap
kuartal sebesar Rp 540.
Laporan 5
Texas Rex, Inc
Anggaran Overhead
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Jam TKL yang di anggarkan (Laporan 4) 127,2 151,2 192,0 216,0 686,4
Tarif overhead variabel x 5 x 5 x 5 x 5 x 5
Overhead variabel yang dianggarkan Rp 636 Rp 756 Rp 960 Rp 1.080 Rp 3.432
Overhead tetap yang dianggarkan 1.645 1.645 1.645 1.645 1.645
Jumlah biaya overhead Rp 2.281 Rp 2.401 Rp 2.605 Rp 2.275 Rp 10.012

• Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi


Anggaran persediaan barang jadi (ending finished goods inventory
budget) memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga
bertindak sebagai input penting untuk persiapan anggaran harga pokok
penjualan.
Untuk menyiapkan anggaran ini, biaya per unit untuk memproduksi
kaos berlogo harus dihitung dengan menggunakan informasi pada
laporan 3,4 dan 5. Biaya per unit kaos berlogo dan biaya persediaan
akhir disiapkan pada laporan 6 berikut.
Laporan 6
Texas Rex, Inc
Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008
Perhitungan biaya per unit :
Bahan baku langsung (Rp 3 + Rp 1) (Informasi pada lap 3) Rp 4,00
Tenaga kerja langsung (0,12 jam @ Rp 10) 1,20
Overhead
Variabel (0,12 jam @ Rp 5) 0,60
Tetap (0,12 jam @ 9,59)* 1,15**
Jumlah biaya per unit Rp 6,95
Penjelasan mengenai tanda (* dan **)
* Overhead tetap yang dianggarkan (Laporan 5) / Jam tenaga kerja langsung yang dianggarkan (laporan 4) = Rp 6.580 / 686,4
= 9,59**
** Dibulatkan

unit biaya per unit Jumlah


Barang jadi (akhir) : kaos berlogo 200 Rp 6,95 Rp 1.390
Barang jadi (akhir) kaos berlogo disini, diperoleh dari laporan 2
persediaan barang jadi akhir sebesar 200, jadi 200 unit ini hanya
persediaan akhir yang akan menjadi persediaan awal periode
berikutnya. Jadi nilai 200 unit (Rp 1.390) tidak akan menjadi harga pokok
penjualan yang dianggarkan pada tahun 2008.
• Anggaran Harga Pokok Penjualan
Asumsikan, persediaan awal barang jadi bernilai Rp 1.251 (180 x Rp 6,95) angka
180 diperoleh dari laporan 1 (persediaan awal) lalu angka Rp 6,95 diperoleh dari
jumlah biaya per unit, diasumsikan harga per unit kaos polos sama pada tahun 2007
dengan 2008. laporan harga pokok penjualan yang dianggarkan dapat disiapkan
dengan menggunakan laporan 3,4 ,5 dan 6. Anggaran harga pokok penjualan
mengungkapkan harga yang dianggarkan untuk barang yang akan dijual.

Laporan 7
Texas Rex, Inc
Anggaran Harga Pokok Penjualan
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008

Bahan Baku Langsung digunakan (Laporan 3)* Rp 22.880


TKL yang digunakan (Laporan 4) 6.864
Overhead (Laporan 5) 10.012
Harga Pokok Produksi dianggarkan Rp 39.756
Barang Jadi Awal 1.251
Barangyang Tersedia untuk dijual Rp 41.007
Dikrangi; Barang Jadi Akhir (Laporan 6) ( 1.390)
Harga Pokok Penjualan yang dianggarkan Rp 39.617

*Kebutuhan produksi = (5.720 kaos polos x Rp 3) + (28.600 ons tinta x Rp 0,20)


= Rp 22.880
Perhatikan bahan baku langsung yang digunakan, kenapa nilai yang dimasukkan
adalah total kebutuhan produksi antara Kaos polos ditambah dengan tinta, bukan
jumlah biaya pembelian bahan baku? Itu karena pada laporan 7 ini kita sedang
menganggarkan harga pokok penjualan, dimana anggaran HPP mengungkapkan harga
yang diharapkan akan dijual pada tahun tersebut (2008). Jadi persediaan akhir tinta
dan kaos tidak masuk kategori harga yang diharapkan dijual pada tahun tersebut.

• Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi


Anggaran berikutnya yang disiapkan adalah anggaran beban penjualan dan
administrasi (salling and administrative budget), menguraikan pengeluaran yang
direncanakan untuk aktivitas non produksi. Sama halnya dengan overhead, beban
penjualan dan administrasi dapat dibagi dalam komponen tetap dan variabel.
Anggaran beban penjualan dan administrasi diilustrasikan pada laporan 8.
Jadi anggaran beban penjualan dan ADM menrupakan pengeluaran yang tidak ada
hubungannya dengan produksi suatu produk. Komponen beban penjualan dan ADM
variabel besarannya tergantung oleh banyaknya unit yang direncanakan dijual, dan
beban penjualan dan ADM tetap besarannya tidak bergantung pada unit yang terjual,
melainkan pengeluaran rutin tahunan perusahaan yang bersifat tetap.
Laporan 8
Texas Rex, Inc
Anggaran Harga Pokok Penjualan
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Penjualan per unit yang
direncanakan (laporan 1) 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700

Beban penjualan dan


Administrasi per unit variabel x Rp 0,10 x Rp 0,10 x Rp 0,10 x Rp 0,10 x Rp 0,10
Jumlah beban variabel Rp 100 Rp 120 Rp 150 Rp 200 Rp 570
Pengeluaran tetap penjualan dan ADM
Gaji Rp 1.220 Rp 1.220 RP 1.720 Rp 1.220 Rp 5.380
Utilitas 50 50 50 50 200
Iklan 100 200 300 500 1.100
Penyusutan 150 150 150 150 600
Asuransi 200 200 200 200 800
Jumlah beban tetap Rp 1.720 Rp 1.820 Rp 2.420 Rp 2.120 Rp 8.080
Jumlah beban penjualan dan ADM RP 1.820 Rp 1.940 Rp 2.570 Rp 2.320 Rp 8.650

.
• Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan
Dengan selesainya laporan harga pokok penjualan
yang dianggarkan dan anggaran beban penjualan dan
ADM, Texas Rex memiliki semua anggaran
operasional yang dibutuhkan untuk menyiapkan
perkiraan laba bersih. Untuk mengilustrasikan
laporan laba rugi disajikan pada laporan 9.
Laba operasional (opertional income) tidak sama
dengan laba bersih (net income) perusahaan. Dalam
laporan 9 terdapat pengurangan beban bunga yang
disajikan pada laporan 10. utang pajak bergantung
pada aturan pajak yang berlaku.
Jadi sebaiknya, sebelum mengerjakan laporan laba
rugi, baiknya laporan kas, neraca dan ekuitas
diselesaikan terlebih dahulu.
Laporan 9
Texas Rex, Inc
Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008
Penjualan (Laporan 1) Rp 57.000
Dikurangi: Harga pokok penjualan (laporan7) ( 39.617)
Margin kotor Rp 17.383
Dikurangi beban penjualan dan ADM (Laporan 8) ( 8.650)
Laba Operasional Rp 8.733
Dikurangi: Beban bunga (laporan 10)* (60)
Pendapatan sebelum pajak penghasilan Rp 8.673
Dikurangi: Pajak Penghasilan (PPH) ( 2.550)
Laba Bersih Rp 6.123

Dari laporan 1 sampai laporan 9 itu merupakan


anggaran operasional , selanjutnya kita masuk pada
anggaran keuangan, dimana didalamnya terdapat,
anggaran kas, anggaran neraca dan anggaran untuk
pengeluaran modal.
ANGGARAN KEUANGAN
Anggaran yang tersisa dalam anggaran induk
adalah anggaran keuangan, terdiri dari:
1. Anggaran kas
2. Anggaran Neraca
3. Anggaran untuk pengeluaran modal

• Anggaran Kas
Pemahaman arus kas adalah hal penting dalam
pengelolaan bisnis. Dengan mengetahui waktu
kemungkinan terjadinya kekurangan dan kelebihan
kas, manajer berencana meminjam uang dan
mengembalikan ketika waktu kelebihan kas.Anggaran
kas diilustrasikan pada tampilan 13-1.
Saldo awal kas xxx
Ditambah; Penerimaan kas xxx
Kas yang tersedia xxx
Dikurangi; pengeluaran kas xxx
Dikurangi; minimum saldo kas xxx
Kelebihan (kekurangan) kas xxx
Ditambah; kas dari pinjaman xxx
Dikurangi; pembayaran kembali pinjaman xxx
Ditambah; saldo minimum kas xxx
Saldo akhir kas xxx
Tampilan 13-1, Anggaran Kas

Tampilan 13-1 merupakan langkah untuk menghitung anggaran kas, dimana diawali
oleh saldo awal kas yang kemudian dijumlahkan dengan segala macam proses
penerimaan kas untuk mengetahui jumlah kas yang tersedia, kemudian dikurang
dengan segala macam pengurangan kas untuk mengetahui apakah kebutuhan kas
tahun tersebut kelebihan atau kekurangan dalam membiayai operasional dan
produksi, jika mengalami kekurangan kas, perlu ditambah dengan melakukan pijaman
kas kemudian ketika waktu pembayaran pijaman tiba harus dilakukan pengurangan
kas untuk memperoleh saldo akhir kas.
Untuk memudahkan memahami anggaran kas,kita ilustrasikan sumber kas keluar
dan masuk texas rex kedalam anggaran kas.
Ilustrasi Anggaran kas Texas Rex.
a. Saldo kas minimum Rp 1.000 dibutuhkan untuk tiap kuartal. Uang
dapat dipinjamkan dan dibayar kembali dalam kelipatan Rp 1.000.
Tingkat suku bungaadalah 12 persen per tahun. Pembayaran bunga
hanya dilakukan untuk jumlah pinjaman pokokyang harus dibayar
kembali. Semua pinjaman dilakukan pada awal kuartal dan semua
pembayaran dilakukan pada awal kuartal.
b. Seperempat dari jumlah penjualan berbentuk tunai, 90% dari
penjualan kredit ditagih pada kuartal penjualan, dan sisanya yang
10% ditagih pada kuartal berikutnya. Penjualan kuartal keempat
tahun 2007adalah Rp 18.000
c. Pembelian bahan baku langsung dilakukan secara kredit; 80%
pe,belian dibayar pada kuartal pembelian. Sisanya 20% dibayar pada
kuartal berikutnya. Pembelian pada kuartal keempat tahun 2007
adalah Rp 5.000
d. Penyusutan yang dianggarkan adalah Rp 540 per kuartal untuk
overhead dan Rp 150 per kuartal untuk beban penjualan dan ADM
(lihat laporan 5 dan 8).
e. Anggaran modal 2008 mengungkapkan rencana untuk membeli
tambahan peralatan cetak. Pengeluaran kas untuk peralatan yang
sebesar Rp 6.500 akan dilakukan dalam kuartal pertama. Perusahan
berencana membiayai pembelian peralatan dengan kas operasi, dan
mennambahnya dengan pinjaman jangka pendek sebanyak yang
diperlukan.
f. Pajak penghasilan perusahaan sekitar Rp 2.550 dan akan dibayar
pada akhir kuartal keempat. (laporan 9).
g. Saldo awal kas sama dengan Rp 5.200
Laporan 9
Texas Rex, Inc
Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2008
Kuartal
1 2 3 4 Tahun Sumber
Saldo awal kas Rp 5.200 Rp 1.023 Rp 1.611 Rp 3.726 Rp 5.200 g
Penagihan;
Penjualan tunai 2.500 3.000 3.750 5.000 14.250 b,lp 1
Penjualan kredit:
Kuartal berjalan 6.750 8.100 10.125 13.500 38.475 b,lp 1
Kuartal sebelumnya 1.350 750 900 1.125 4.125 b,lp 1
Lanjutan slide 27 Kuartal
1 2 3 4 Tahun Sumber
Dikurang pengeluaran:
Bahan baku langsung:
Kuartal berjalan (Rp 3.594) (Rp 4.141) (Rp 5.184) (Rp 5.523) (Rp 18.442) c,lp 3
Kuartal sebelumnya ( 1.000) ( 898) ( 1.035) ( 1.296) ( 4.229) c,lp 3
Tenaga kerja langsung ( 1.272) ( 1.512) ( 1.920) ( 2.160) ( 6.864) Lp 4
Overhead ( 1.741) ( 1.861) ( 2.065) ( 2.185) ( 7.852) d,lp 5
Penjualan dan ADM ( 1.670) ( 1.790) ( 2.420) ( 2.170) ( 8.050) d,lp 8
Pajak penghasilan - - - ( 2.550) ( 2.550) f,lp 9
Peralatan ( 6.500) - - - ( 6.500) e
Jumlah pengeluaran (Rp 15.777) (Rp 10.202) (Rp 12.642) (RP 15.884) (Rp 54.487)
Saldo kas minimum ( 1.000) ( 1.000) ( 1.000) ( 1.000) ( 1.000) a
Jumlah kas dibutuhkan (Rp 16.777) (Rp 11.202) (Rp 13.642) (Rp 16.884) (Rp 55.487)
Kelebihan (kekuarangan) kas (Rp 977) Rp 1.671 Rp 2.762 Rp 6.503 Rp 6.563

Jumlah pembiayaan kas:


Pinjaman Rp 1.000 - - - Rp 1.000 a
Pembayaran kembali - (1.000) - - (Rp 1.000) a
Bunga - ( 60) - - (60) a
Jumlah pembiayaan Rp 1.000 (Rp 1.060)
Saldo akhir kas Rp 1.023 Rp 1.611 Rp 3. 726 Rp 7.503 (Rp 7.503)
Berdasarkann informasi laporan 10, tentang anggaran kas Texas Rex, banyak dari informasi
yang dibutuhkan untuk menyusun anggaran kas berasal dari anggaran operasional, dari laporan
1,3,4,5 dan 8. namun informasi tersebut tidak memberikan semua informasi yang dibutuhkan
secara langsung. Pola penagihan dan pembayaran untuk bahan baku langsung harus diketahui
sebelum arus kas penjualan dan pembelian bahan baku secara kredit diterapkan. Seperti yang
dicontohkan pada bahan baku langsung dimana pembayaran bahan baku langsung yang dibeli
dibayar secara kredit sesuai pola atau aturan yang diterapkan, dimana aturan tersebut
ditetapkan di penjelasan poin c pada uraian soal.
Yang juga perlu dipahami mengenai saldo kas minimum, dimana saldo kas minimum bukan
pengeluaran. Saldo kas minimum hanya sebagai pengingat atau pengatur bahwa minimal kas
yang dibutuhkan perusahaan adalah Rp 1.000 (besaran saldo kas minimum berbeda setiap
perusahaan, tergantung kebijakan).
Saldo kas minimum juga digunakan sebagai penjumlah dengan jumlah pengeluaran untuk
mengetahui besaran kas yang dibutuhkan. Jika kas yang tersedia lebih besar dari kebutuhan kas
maka itu hasilnya positif, dan tidak perlu dilakukan pinjaman. Tetapi ketika kas yang dipegang
lebih kecil dari kas yang dibutuhkan maka perlu dilakukan pinjaman.
Begitu juga untuk saldo akhir kas, untuk mencarinya kita hanya perlu mengurangkan Kas
yang tersedia dengan Jumlah pengeluaran, apabila hasilnya lebih dari saldo minimum yang
ditetapkan maka tidak perlu dilakuakan pinjaman. Dan apabila terdapat pinjaman maka kas
tersedia dikurang dengan pengeluaran ditambah dengan pinjaman. Lalu jika terjadi pembayaran
pinjaman dan bunga, maka untuk mencari saldo akhir kas, kas yang tersedia dikurang dengan
pengeluaran lalu dikurang lagi dengan pijaman yang dibayar plus bunganya.
• Neraca yang Dianggarkan
Neraca yang dianggarkan bergantung pada informasi yang terkandung pada neraca saat ini
(2007) lalu ditambahkan dengan informasi yang terdapat pada anggaran lain di anggaran induk.
Untuk memahami neraca yang dianggarkan disajikan pada laporan 11 lalu neraca saat ini (2007)
tercantum pada tampilan 13-2..
Neraca
31 Desember 2007
Aktiva (Tampilan 13-2)
Aktiva lancar :
Kas Rp 5.200
Piutang dagang 1.350
Persediaan bahan baku 252
Persediaan barang jadi 1.251
Jumlah aktiva lancar Rp 8.053
Aktiva tetap :
Tanah Rp 1.100
Gedung dan peralatan 30.000
Akumulasi penyusutan ( 5.000)
Jumlah aktiva tetap 26.100
Jumlah aktiva Rp 34.153
Kewajiban dan Modal

Kewajiban jangka pendek :


Utang dagang Rp 1.000
Modal pemilik :
laba ditahan (deviden) Rp 33.153
Jumlah modal pemilik 33.153
Jumlah kewajiban dan modal Rp 34.153
Laporan 111
Neraca
31 Desember 2008
Aktiva
Aktiva lancar :
Kas Rp 7.503 (a)
Piutang dagang 1.500 (b)
Persediaan bahan baku 424 (c)
Persediaan barang jadi 1.390 (d)
Jumlah aktiva lancar Rp 10.817
Aktiva tetap :
Tanah Rp 1.100 (e)
Gedung dan peralatan 36.500 (f)
Akumulasi penyusutan ( 7.760) (g)
Jumlah aktiva tetap 29.840
Jumlah aktiva Rp 40.657
Kewajiban dan Modal
Kewajiban jangka pendek :
Utang dagang Rp 1.381 (h)
Modal pemilik :
laba ditahan (deviden) Rp 39. 276 (i)
Jumlah modal pemilik 39.276
Jumlah kewajiban dan modal Rp 40.657
Penjelasan pada laporan 11
a. Saldo akhir dari laporan 10
b. 10% dari penjualan kredit kuartal 4 (0,75 x Rp20.000) lihat laporan 1 dan 10
c. Dari laporan 3 [(106 x Rp3) + (530 x Rp 0,20)]
d. Dari laporan 6
e. Dari neraca 31 Desember 2007
f. 31 desember 2007, saldo (Rp 30.000) + pembelian peralatan baru Rp 6.500, lihat
neraca 2007 dan laporan 10
g. Dari neraca 31 desember 2007, lporan 5 dan laporan 8 ( Rp 5.000 + Rp 2.160 + Rp
600)
h. 20% dari pembelian kuartal 4 (0,20 x Rp 6.904) lihat laporan 3 dan 10
i. Rp 33.153 + Rp 6.123 (31 Desember 2007, saldo + laba bersih dari laporan 9).

diatas adalah penjelasan dari anggaran neraca tahun 2008, informasinya banyak
diperoleh dari angaran operasional dan anggaran keuangan yang kita buat
sebelumnya.
Anggaran Untuk Evaluasi Kinerja
Anggaran adala alat pengendalian yang berguna. Akan tetapi, dua pertimbangan
utama harus diperhatikan agar dapat digunakan dalam evaluasi kinerja. Pertama
adalah menetapkan bagaimanjumlah yang dianggarkan seharusnya dibandingkan
dengan hasil aktual. Pertimbangan kedua melibatkan anggaran atas perilaku manusia.
selanjutnya mengenai evaluasi kinerja menggunakan anggrana bisa adik – adik
sekalian pelajari di buku yang menjadi pedoman ajar kita.
Saya berharap materi ini bisa dipahami, walaupun pada dasarnya ini cukup rumit
dan panjang tapi bukan halangan untuk tidak memahaminya selagi kalian mau
membaca. Jadi baca baik baik, materi yang diberikan, sandingkan dengan buku yang
menjadi bahan ajar kita. Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai