Anda di halaman 1dari 11

1.

1 Anggaran Induk (Master Budget)


Anggaran induk (Master Budget) adalah rencana keuangan komprehensif untuk
organisasi atau perusahaan. Biasanya, anggaran induk ini disusun untuk periode satu
tahun sesuai dengan tahun fiskal perusahaan. Anggaran tahunan sendiri dipecah menjadi
anggaran triwulanan dan anggaran bulanan. Hal ini memungkinkan manajer untuk dapat
membandingkan data aktual dengan data yang dianggarkan lebih komprehensif, sehingga
masalah dapat diperhatikan dan diselesaikan lebih cepat.
Anggaran induk dapat dibagi menjadi anggaran operasional (operating budgets) dan
anggaran keuangan (financial budgets). Anggaran operasional menggambarkan aktivitas
yang menghasilkan pendapatan dari suatu perusahaan: penjualan, produksi, dan
persediaan barang jadi. Hasil akhir dari anggaran operasional adalah proforma atau
laporan laba rugi yang dianggarkan. Sedangkan anggaran keuangan merinci arus kas
masuk dan keluar dan posisi keuangan secara keseluruhan. Arus kas masuk dan keluar
yang direncanakan muncul dalam anggaran kas. Posisi keuangan yang diharapkan pada
akhir anggaran periode ditampilkan dalam neraca yang dianggarkan, atau proforma. Oleh
karena banyak aktivitas pembiayaan tidak diketahui sampai anggaran operasi diketahui,
maka anggaran operasi harus disiapkan terlebih dahulu.
A. Anggaran Operasional (Operating Budget)
Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua
kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode
tertentu. Karena itu anggaran operasional mencakup:
1. Anggaran Penjualan (Sales budget)
Anggaran penjualan adalah proyeksi yang menggambarkan penjualan yang
diharapkan dalam unit dan dolar. Anggaran penjualan ini merupakan dasar untuk
penyusunan anggaran operasional lainnya, sehingga anggaran ini haruslah dibuat
seakurat mungkin. Langkah pertama dalam membuat anggaran penjualan adalah
mengembangkan perkiraan penjualan. Ini biasanya menjadi tanggung jawab
Departemen Pemasaran. Salah satu pendekatan yang paling sering digunakan
dalam menyusun anggaran penjualan adalah pendekatan bottom-up, yang
mengharuskan wiraniaga perorangan untuk mengirimkan penjualan prediksi, dan
kemudian dikumpulkan untuk membentuk perkiraan penjualan total.
Jika komite anggaran merasa bahwa perkiraan penjualan terlalu pesimis dan
tidak selaras dengan rencana strategis organisasi, maka ia dapat
merekomendasikan tindakan tertentu untuk meningkatkan penjualan di luar
tingkat perkiraan, seperti meningkatkan kegiatan promosi dan mempekerjakan
tenaga penjual tambahan.
Schedule 1 berikut menunjukan sales budget (anggaran penjualan) dari Texas
Rex, perusahaan yang menjual T-shirt (single product).

Sedangkan untuk perusahaan multi-product, anggaran penjualan mencerminkan


penjualan untuk setiap produk dalam satuan unit dan dolar.
2. Anggaran Produksi (Production budget)
Anggaran produksi menggambarkan berapa banyak unit yang harus diproduksi
untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan memenuhi kebutuhan persediaan akhir.
Dari Schedule 1, kita tahu berapa kaos yang dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan penjualan untuk setiap kuartal dan untuk tahun ini. Jika tidak ada
persediaan awal atau persediaan akhir, T-shirt yang akan diproduksi akan sama
persis dengan unit yang akan dijual. Ini akan menjadi kasus di perusahaan JIT
(manufaktur just-in-time). Namun, banyak perusahaan manufaktur yang
menggunakan persediaan sebagai penyangga terhadap ketidakpastian permintaan
atau produksi.
jumlah unit yang harus diproduksi=¿
jumlah penjualan yang diharapkan+ persediaan akhir−persediaan awal

Sebagai contoh, asumsikan bahwa kebijakan perusahaan Texas Rex


mensyaratkan 20 persen dari penjualan kuartal berikutnya dalam persediaan akhir
pada akhir kuartal saat ini, dan persediaan awal T-shirt untuk kuartal pertama
tahun ini adalah 180 unit.
Berdasarkan Schedule 1, kita dapat mengetahui bahwa untuk kuartal pertama,
perusahaan menganggarkan penjualan sebanyak 1.000 T-shirt. Selain itu,
perusahaan menginginkan 240 T-shirt dalam persediaan akhir pada akhir kuartal
pertama (20% x 1.200 unit). Dengan demikian, dibutuhkan 1.240 T-shirt selama
kuartal pertama. Di mana 1.240 T-shirt ini berasal? Dari persediaan awal pada
kuartal 1 sebanyak 180 unit, dan 1.060 unit T-shirt yang akan diproduksi selama
kuartal pertama.

3. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung (Direct materials purchases


budget)
Anggaran pembelian bahan langsung menjelaskan jumlah dan biaya bahan
baku untuk dibeli di setiap periode waktu, tergantung pada penggunaan bahan
yang diharapkan dalam produksi dan kebutuhan persediaan bahan baku
perusahaan. Perusahaan perlu menyiapkan anggaran pembelian bahan langsung
yang terpisah untuk setiap jenis bahan baku yang digunakan.
Jumlah bahan langsung yang dibutuhkan untuk produksi tergantung pada
jumlah unit yang akan diproduksi. Sebagai contoh, misalkan T-shirt berlogo Texas
Rex membutuhkan dua jenis bahan mentah:
- kaos polos seharga $3 per unit
- tinta (untuk layar pencetakan) seharga $0,20 per ons.
Untuk membuat 1 unit T-shirt, perusahaan membutuhkan satu unit kaos polos
dan lima ons tinta untuk setiap kaos berlogo yang diproduksinya. Lalu, jika Texas
Rex ingin memproduksi 1.060 T-shirt pada kuartal pertama, maka dibutuhkan
1.060 kaos polos dan 5.300 ons tinta (5 ons x 1.060 unit T-shirt). Setelah
perkiraan penggunaan bahan dihitung, maka pembelian (dalam unit) dapat
dihitung sebagai berikut:
purchases=direct m aterials neede d for production+desired direct materials∈ending inventory−d

Jumlah bahan langsung dalam persediaan ditentukan oleh kebijakan


perusahaan. Misalnya, kebijakan Texas Rex adalah memiliki 10 persen dari
produksi kuartal berikutnya dalam persediaan akhir kuartal saat ini. Mari kita
asumsikan bahwa pabrik tersebut memiliki 58 kaos polos dan 390 ons tinta di
tangan pada 1 Januari. Dua anggaran pembelian bahan langsung untuk Texas Rex
disajikan dalam Schedule 3.

4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung (Direct labor budget)


Anggaran tenaga kerja langsung menunjukkan total jam tenaga kerja langsung

yang dibutuhkan dan biaya terkait untuk jumlah unit dalam anggaran produksi.
Seperti bahan baku langsung, jam tenaga kerja langsung yang dianggarkan
ditentukan oleh hubungan antara tenaga kerja dan output. Misalnya, jika satu
batch berisi 100 logo T-shirt dan membutuhkan 12 jam tenaga kerja langsung,
maka waktu tenaga kerja langsung per logo T-shirt adalah 0,12 jam.
Mengingat tenaga kerja langsung yang digunakan per unit output dan unit
yang akan diproduksi dari anggaran produksi, anggaran tenaga kerja langsung
dihitung seperti yang ditunjukkan pada Schedule 4. Dalam anggaran tenaga kerja
langsung, tingkat upah ($10 per jam dalam contoh ini) adalah upah rata-rata yang
dibayarkan kepada pekerja langsung yang terkait dengan produksi T-shirt. Karena
ini adalah rata-rata, maka kemungkinan tingkat upah yang dibayarkan kepada
setiap pekerja itu berbeda-beda.
5. Anggaran Overhead (Overhead budget)
Anggaran overhead merupakan suatu perencanaan yang terperinci mengenai
biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi
selama periode yang akan datang. Contoh biaya overhead misalnya tagihan listrik,
air, telepon, biaya pemasaran, komisi, bonus karyawan, dan lain sebagainya.
Adapun cara menentukan anggaran overhead ini bervariasi, tergantung pada
driver masing-masing. Misalnya, untuk menentukan besarnya komisi yang akan
diberikan kepada karyawan, maka driver atau dasar penentuannya adalah direct
labour-hour atau jam tenaga kerja langsung. Sebagai contoh, mari kita asumsikan
bahwa dua kumpulan biaya overhead dibuat, satu untuk aktivitas overhead yang
berkaitan dengan tenaga kerja langsung (variable overhead) dan satu untuk semua
aktivitas lainnya, yaitu fixed overhead.
- Tariff overhead variabel $5 per jam tenaga kerja langsung;
- Overhead tetap dianggarkan sebesar $6.580 per tahun ($1.645 per kuartal).

6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi (Ending finished goods inventory


budget)
Anggaran persediaan barang jadi akhir menyediakan informasi yang
dibutuhkan untuk neraca dan juga berfungsi sebagai input penting untuk
penyusunan anggaran harga pokok penjualan. Untuk menyiapkan anggaran ini,
unit cost produksi setiap kaos berlogo harus dihitung menggunakan informasi dari
Schedule 3, 4, dan 5. Biaya satuan kaus berlogo dan biaya persediaan akhir yang
direncanakan ditunjukkan pada Schedule 6.

7. Anggaran Harga Pokok Penjualan (Cost of goods sold budget)


Dengan asumsi bahwa persediaan awal barang jadi bernilai $1.251, maka
anggaran harga pokok penjualan yang dapat disiapkan menggunakan data yang
ada pada Schedule 3, 4, 5, dan 6. Anggaran harga pokok penjualan ini
mengungkapkan biaya yang diharapkan dari barang yang akan dijual.

8. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi (Selling and administrative


expenses budget)
Anggaran berikutnya yang harus disiapkan adalah anggaran biaya penjualan
dan administrasi, yang menguraikan pengeluaran yang direncanakan untuk
aktivitas non manufaktur. Seperti anggaran overhead, anggaran biaya penjualan
dan administrasi juga dapat dipecah menjadi komponen tetap dan variabel.
Anggaran biaya penjualan dan administrasi diilustrasikan dalam Schedule 8.

9. Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan (Budgeted income statement)


Dengan selesainya anggaran beban penjualan dan administrasi, Texas Rex
telah memiliki semua anggaran operasional yang diperlukan untuk menyiapkan
perkiraan penghasilan operasional. Laporan laba rugi yang dianggarkan ini
ditunjukkan pada Schedule 9. Pendapatan operasional tidak setara dengan
pendapatan bersih perusahaan. Sehingga, untuk menghitung pendapatan bersih,
beban bunga dan pajak harus dikurangkan dari pendapatan operasional.

B. Anggaran Keuangan (Financial Budget)


1. Anggaran Kas (Cash Budget)
Anggaran kas (cash budget) adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu
selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa permintaan kas,
maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.
The cash budget

Untuk mengilustrasikan anggaran kas, asumsikan hal berikut untuk Texas Rex:
a. Saldo kas minimum $1.000 diperlukan untuk akhir setiap kuartal. Uang dapat
dipinjam dan dilunasi dalam kelipatan $1.000. Bunga adalah 12 persen per
tahun. Pembayaran bunga dilakukan hanya untuk jumlah pokok dilunasi.
Semua peminjaman dilakukan pada awal kuartal, dan semua pembayaran
dilakukan pada akhir kuartal.
b. Seperempat dari semua penjualan adalah tunai, 90 persen dari penjualan
kredit dikumpulkan kuartal penjualan, dan 10 persen sisanya dikumpulkan
sebagai berikut seperempat. Penjualan untuk kuartal keempat tahun 2005
adalah $18.000.
c. Pembelian bahan langsung dilakukan secara kredit; 80 persen pembelian
adalah dibayar pada kuartal pembelian. 20 persen sisanya dibayar di kuartal
berikutnya. Pembelian untuk kuartal keempat tahun 2005 adalah $5.000.
d. Depresiasi yang dianggarkan adalah $540 per kuartal untuk biaya overhead
dan $150 per kuartal untuk biaya penjualan dan administrasi (lihat Schedule 5
dan 8).
e. Anggaran modal tahun 2008 mengungkapkan rencana untuk membeli
peralatan sablon tambahan. Pengeluaran tunai untuk peralatan, $6.500, akan
berlangsung di kuartal pertama. Perusahaan berencana untuk membiayai
akuisisi peralatan dengan kas operasi, melengkapinya dengan pinjaman
jangka pendek seperlunya.
f. Pajak penghasilan perusahaan kira-kira $2.550 dan akan dibayarkan pada
akhir tahun kuartal keempat (Schedule 9).
g. Saldo awal kas sama dengan $5.200.
h. Semua jumlah dalam anggaran dibulatkan ke dolar terdekat.
Untuk menyusun anggaran kas memerlukan informasi yang berasal dari anggaran
operasional. Bahkan, Schedule 1, 3, 4, 5, dan 8 berisi input penting dalam
penyusunan anggaran kas.

Penerimaan Kas Texas Rex untuk Tahun 2008:


Neraca Saldo Texas Rex – 31 Desember 2007

2. Neraca yang Dianggarkan (Budgeted Balance Sheet)


Neraca yang dianggarkan bergantung pada informasi terkandung dalam neraca
saat ini dan anggaran lainnya di master budget. Schedule 11 berikut
menggambarkan neraca yang dianggarkan untuk 31 Desember 2008.

Diagram Anggaran Induk dan Hubungannya


3. Anggaran Belanja Modal (Budget for Capital Expenditures)
Anggaran belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset
tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Belanja modal meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah, gedung
dan bangunan, peralatan, aset tak berwujud.

Anda mungkin juga menyukai