Anda di halaman 1dari 24

Nama Lengkap : Ni Ketut Febriyani

NIM : 2107531089
Program/Jurusan : S1 Akuntansi
No Absen : 35
Nama Ton : Buffett
No Ton : 02

Apa yang Anda Ketahui Tentang Era Society 5.0 dan Sebutkan Tantangan yang Akan
Dihadapi Serta Solusi yang Dapat Diberikan

Pada dasarnya, kehidupan manusia selalu berkembang menuju arah yang lebih
maju, lebih praktis, dan tentunya lebih baik daripada sebelumnya. Berbagai perubahan di
berbagai aspek kehidupan pun tak dapat dihindari. Sadar atau tidak sadar bahwa kita kini
telah dihadapkan pada suatu era baru, yaitu Era Society 5.0. Era Society 5.0 merupakan
kelanjutan dari Era Revolusi Industri 4.0, yang mana pada masa ini lebih menekankan sebuah
revolusi pada bisnis saja, sedangkan pada Era Society 5.0 dengan segenap perkembangan
teknologinya akan menciptakan sebuah nilai baru yang akan menghilangkan kesenjangan
sosial, usia, jenis kelamin, bahasa, dan menyediakan produk serta layanan yang dirancang
khusus untuk beragam kebutuhan individu dan kebutuhan sosial. Era Society 5.0 sendiri
memiliki pengertian, yaitu era yang digagas pertama kali oleh pemerintah Jepang, yang
menempatkan manusia selalu hidup berdampingan dengan teknologi. Adapun prinsip dasar
dalam Era Society 5.0 adalah terciptanya keseimbangan antara lingkungan ekonomi manusia
dengan lingkungan sosialnya. Sehingga berbagai permasalahan yang muncul pada Era
Revolusi Industri 4.0, seperti berkurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya interaksi sosial
antar masyarakat, dan dampak industrialisasi lainnya dapat terselesaikan.
Adapun tantangan yang akan dihadapi pada saat memasuki Era Society 5.0, yaitu
dalam hal sumber daya manusia. Mengingat pada Era Society 5.0 ini manusia dituntut untuk
memiliki skill dan pengetahuan yang luas, maka akan menjadi tantangan tersendiri apabila
seseorang tidak dapat mengikuti dan menyesuaikan diri pada setiap perubahan yang terjadi.
Kualitas sumber daya manusia dikatakan menjadi tantangan dalam perkembangan Era Society
5.0 ini karena manusia merupakan indikator utama yang akan mengalami perubahan itu
sendiri. Kualitas sumber daya manusia erat kaitannya dengan kemampuan manusia dalam
menerima, menggunakan, serta mengembangkan teknologi itu sendiri dalam segala aspek
kehidupannya. Apabila kualitas sumber daya manusia masih rendah, maka sebuah negara
tentunya akan kesulitan menerima era baru ini.
Oleh karena itu, menurut saya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat
dijadikan sebagai solusi untuk menghadapi tantangan Era Society 5.0 ini. SDM yang
berkualitas tentunya diperoleh melalui proses, sehingga dibutuhkan suatu program
pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Terdapat dua jenis
pengembangan SDM, yaitu pengembangan SDM secara formal dan pengembangan SDM
secara informal. Pengembangan SDM secara formal artinya SDM yang diberikan tugas dan
kewajiban oleh suatu lembaga untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Pengembangan
SDM secara formal dilakukan karena adanya tuntutan kebutuhan saat ini maupun di masa
yang akan datang. Sedangkan, pengembangan SDM secara informal memiliki makna
pengembangan kualitas SDM yang dilakukan secara individual atas dasar kesadaran dan
keinginan sendiri untuk meningkatkan kualitas diri sejalan dengan perkembangan zaman.
Oleh karena itu, melalui pengembangan SDM, baik secara formal maupun informal
diharapkan mampu menciptakan kualitas sumber daya manusia yang unggul, kompetitif,
adaptif, serta inovatif, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pada Era Society 5.0 ini.
Nama : I Gede Bagus Dananjaya
NIM : 2107531055
Jurusan : S1 Akuntansi
No. Absen : 33
Nama Ton : KEYNES
No. Ton : 03

Apa yang anda ketahui tentang era society 5.0 dan sebutkan tantangan yang akan
dihadapi serta solusi yang dapat diberikan

Saat ini negara sudah mengalami perkembangan era industri yang sangat pesat.
Dari yang semula nya hanya mengenal tulisan, berburu, bercocok tanam, kini sudah
mengenal yang namanya teknologi. Jika dibandingkan dengan masa lalu, banyak regenerasi
atau revolusi era yang sudah terjadi. Dimulai dari era 1.0, 2.0, 3.0, 4.0, hingga yang saat ini
sedang kita hadapi adalah era 5.0 yang dinamakan era society 5.0. Era society 5.0 merupakan
masa di mana manusia tidak hanya membutuhkan atau mengandallkan manusia sebagai
tenaga kerja nya, tetapi lebih mengandalkan teknologi yang mengarah ke sesuatu yang sudah
tidak lagi membutuhkan bantuan sumber daya manusia.
Era society 5.0 pertama kali diperkenalkan di negara Jepang. Di mana yang bisa
kita lihat, negara Jepang adalah negara yang sangat maju dalam teknologinya. Di sana,
sumber daya manusia tidak lagi dipekerjakan menggunakan tenaga nya, melainkan
digantikan dengan teknologi – teknologi yang sangat canggih, yang tidak membutuhkan
sumber daya manusia. Contohnya adalah penggunaan robot sebagai penyokong atau sebagai
tenaga kerja yang dipergunakan untuk melayani manusia satu dengan lainnya. Penggunaan
robot atau teknologi canggih sejenisnya di Jepang, bukanlah hal yang tidak lazim lagi pada
zaman sekarang ini. Karena di Jepang, semuanya berlomba – lomba untuk berinovasi
menciptakan teknologi yang unggul, canggih, dan mampu berdaya guna untuk sistem
kehidupan masyarakat saat ini dan masa depan.
Namun, dengan adanya era society 5.0 yang kita hadapi saat ini membuat banyak
sekali perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyak sumber
daya manusia yang mulai menganggur karena tidak mampu menyaingi kecanggihan
teknologi – teknologi yang diciptakan oleh manusia itu sendiri. Banyak juga terjadi
pemberhentian tenaga kerja manusia dikarenakan pengaruh teknologi yang menggantikan
seluruh aspek kegiatan yang biasa dilakukan oleh manusia lainnya. Selain itu, besar tantangan
yang akan dihadapi oleh seluruh manusia dalam menghadapi era society 5.0 ini. Selain
membunuh harapan tenaga kerja manusia yang mengharapkan pekerjaan untuk mencukupi
kebutuhan hidup, dengan adaya teknologi secanggih robot membuat manusia lupa akan
kewajibannya dan malas melakukan sesuatu.
Biasanya, manusia pasti mengalami titik di mana ia merasakan malas untuk
melakukan sesuatu, dan membutuhkan sesuatu yang mampu membantu mempermudah segala
urusan kehidupannya. Dengan berada pada era society 5.0 ini membuat manusia
memanfaatkan kecanggihan teknologi dan menggunakan peralatan canggih untuk menopang
aktivitas sehari – hari. Seperti penggunaan robot pada restaurant – restaurant di Jepang.
Penggunaan robot yang dipergunakan adalah dengan tujuan menggantikan tenaga kerja
manusia yaitu sebagai pramusaji atau pelayan. Di samping tren teknologi canggih ini, tanpa
disadari hal tersebut membuat berkurangnya jumlah tenaga kerja yang berasal dari manusia
langsung. Tanpa disadari juga ini menurunkan jumlah angka tenaga kerja manusia.
Di mana artinya, secara global nantinya jumlah manusia akan berkurang, karena
sudah pasti orang – orang akan fokus untuk bekerja dan mengembangkan teknologi, karena
bagi mereka sekarang sudah sangat banyak penggunaan teknologi untuk membantu
berlangsungnya aktivitas manusia. Itu membuat daya tarik mereka untuk memikirkan
keturunan atau keberlanjutan kehidupan generasi selanjutnya menjadi menurun, alias tidak
memikirkan untuk melahirkan keturunan yang seharusnya meneruskan keberlangsungan
tatanan silsilah keluarga. Jika ditelusuri, sangat banyak dan besar tantangan era society 5.0
ini. Banyak manusia yang hanya memikirkan diri sendiri, tidak memikirkan keadaan sekitar
karena terlalu fokus akan pekerjaannya saja dan tidak mau kalah saing dengan manusia
lainnya. Banyak pula manusia yang tidak mau peduli dengan generasi mendatang.
Teknologi bukan sesuatu yang salah di era saat ini, tetapi teknologi merupakan
aspek penting yang sangat mempengaruhi kehidupan kita di masa mendatang. Generasi saat
ini juga harus memikirkan generasi mendatang agar tatanan kehidupan berjalan dengan baik
dan semestinya. Tetapi tidak dengan mengurangi jumlah tenaga kerja sumber daya manusia
yang dikalahkan dengan teknologi canggih seperti saat ini. Karena populasi manusia di
seluruh dunia juga patut dijaga kelestariannya, agar dapat terus berinovasi menghasilkan ide
– ide terbaik yang dapat menyelamatkan kehidupan generasi mendatang.
Di lihat dari permasalahan secara global mengenai era society 5.0 ini, solusi yang
lebih tepat untuk menghadapi era society 5.0 adalah dengan tetap melestarikan sumber daya
manusia itu sendiri lebih tepatnya tenaga kerja nya. Karena meskipun teknologi sudah sangat
canggih dan melampaui batas di luar nalar dan logika manusia, sumber daya manusia terlebih
pikiran, ide, dan logika manusia sangat dibutuhkan juga. Robot dan teknologi – teknologi
canggih lainnya juga terbentuk karena akal pikiran manusia itu sendiri yang menciptakannya.
Tanpa adanya manusia, tidak akan ada teknologi canggih seperti pada era society 5.0 saat ini.
Selain itu, baik pemerintah maupun lembaga atau instansi harus mempersiapkan
tenaga kerja yang kompeten dan ferlatih. Hal itu bisa dimulai dari wilayah Perguruan Tinggi
dengan bergabung menjadi salah satu bagian dari kampus merdeka. Di mana itu merupakan
salah satu program pemerintah untuk mewujudkan insan yang kompeten dan ahli di
bidangnya. Itu juga merupakan solusi untuk mempertahankan sumber daya manusia
menghadapi era society 5.0 ini. Dengan adanya program kampus merdeka, diharapkan
sumber daya manusia berkualitas lahir, bersinergi, dan mampu membawa perubahan di era
society 5.0 ini tanpa mengurangi kualitas dirinya.
Nama : I Gede Bagus Windu Yoga Ananda
NIM : 2107531177
Jurusan : S1 Akuntansi
No. Absen : 40
Nama Ton : HICKS
No. Ton : 14

APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG ERA SOCIETY 5.0


DAN SEBUTKAN TANTANGAN YANG AKAN DIHADAPI
SERTA SOLUSI YANG DAPAT DIBERIKAN

Era society 5.0 dewasa ini menjadi topik krusial utamanya bagi sejumlah negara yang
belum tuntas mengubah gaya hidup masyarakat melalui revolusi industri 4.0 menuju
modernisasi. Bersumber pada buku berjudul “Etika dan Bisnis dalam Jurnalisme”
Muhammad Badi menyampaikan bahwa revolusi industri 4.0 masih berfokus pada
pengembangan teknologi, sedangkan pada masa society 5.0 sudah mulai berfokus
pengembangan manusia menuju super-smart society. Tujuan society 5.0 sendiri adalah
membentuk hubungan antara individu dan masyarakat yang dimediasi oleh teknologi,
sehingga akan dihasilkan sistem yang beroperasi ke seluruh masyarakat secara terintegrasi.
Era ini diharapkan menjadi suatu solusi baru untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan
menjamin masa depan yang mantap secara global berlandaskan target pencapaian SDG.
Perubahan yang akan terjadi yakni untuk membawa masyarakat dimana setiap orang
dapat menciptakan nilai-nilai setiap saat, dimana saja, dengan aman dan selaras dengan alam,
serta bebas dari berbagai kendala yang ada saat ini. Dalam skala ekonomi, konsep
penyelesaian masalah dan penciptaan nilai menyatakan sebuah masyarakat sebagai tempat
nilai-nilai tercipta. Era ini menciptakan keragaman sebuah masyarakat karena setiap orang
mempunyai kemampuan berbeda, desentralisasi masyarakat karena setiap orang dapat
memperoleh kesempatan setiap saat dimana pun, ketangguhan masyarakat untuk dapat hidup
menghadapi tantangan dalam keamanan serta keberlanjutan dan keselarasan lingkungan. Hal
ini mendorong tatanan sistem sosial-ekonomi yang berkelanjutan serta inklusif, dengan
dukungan teknologi digitas seperti analisis big data, artificial intelligence (AI), Internet of
Things (IoT), dan teknologi robotika.
Badan Pusat Statistik mencatat penggunaan internet di Indonesia mengalami
peningkatan sejak tahun 2014 – 2021. Didukung kondisi pandemi saat ini, menyebabkan
penggunaan internet Indonesia sampai tahun 2021 telah mencapai 202,6 juta yang mana 96,4
persen diantaranya adalah pengguna smartphone dalam mengakses internet. Data ini
menunjukkan bahwa penggunaan internet Indonesia memiliki potensi menjadi bagian society
5.0. Pertumbuhan penggunaan internet ini menyebabkan perubahan signifikan pada gaya
hidup dan berubahnya pola konsumsi informasi masyarakat, selain itu perkembangan
platform media sosial turut mendorong munculnya para wirausaha yang kreatif dan inovatif
dengan memanfaatkan peluang bisnis secara daring. Hal ini juga menjadi tantangan yang
harus dihadapi generasi muda sebagai generasi terdepan juga tersigap dalam menyelesaikan
permasalahan sosial (sosial control), yaitu akumulasi data yang melimpah dan perkembangan
teknologi yang sangat pesat. Adapun strategi yang harus dilakukan generasi dalam
menghadapi era society 5.0 yaitu mengikuti perkembangan zaman dengan baik, bersifat
terbuka, tidak apatis dan pragmatis, membangun jiwa kepemimpinan, meningkatkan kualitas
berbicara, menguasai bahasa asing, teknologi IT, kemampuan menulis, dan berani
mengemukakan pendapat. Dalam hal ini meningkatkan pemahaman kepada para pemuda
tentang pengertian dan pentingnya inovasi digital pada masa sekarang, harus lebih cerdas
mengelola data ruang karena di era society 5.0 milenial akan membantu untuk mensiptakan
calon pemimpin bangsa dan dapat mengawalkan serta memanusiakan zaman.
Bila menilik bidang ilmu penulis, kemajuan teknologi bukanlah ancaman bagi
akuntan, melainkan dapat dipandang sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang untuk
meningkatkan efektifitas dalam bekerja. Era society 5.0 yang fokus terhadap pengembangan
manusia untuk dapat bekerja bersama teknologi mengakibatkan berkurangnya keperluan
terhadap profesi akuntan di masa depan, tetapi keberadaan teknologi tersebut tidak akan
sepenuhnya menggantikan pekerjaan manusia. Era ini tentu akan merubah peran seorang
akuntan seperti: (1) menjadi penasihat bisnis umum, spesialis dan rekan bisnis, (2) menjadi
penyedia insight atas data; identifikasi pertanyaan atas data, analisis statistikal, cek kualitas
data, interpretasi hasil olah data, (3) menjadi mitra dengan teknologi; manipulasi data,
bekerja dengan robot atau mesin sejenisnya, melatih model kecerdasan buatan (artificial
intelegence) serta (4) berkembang ke area-area baru; keberlanjutan, nonfinancial reporting,
cyber security. Perubahan peran tersebut harus dibarengi dengan penguasaaan keterampilan
baik keterampilan umum maupun keterampilan khusus. Sesuai standar kompetensi,
keterampilan khusus yakni mampu menerapkan pemikiran inovatif, sistematis, logis, dan
kritis dalam ruang lingkup implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi, juga menguasai
teknik, prinsip, dan pengetahuan tentang penggunaan teknologi informasi, sedangkan
keterampilan khusus yang dimaksud yakni mampu secara mandiri mendesain proses bisnis
dalam suatu sistem informasi akuntansi yang mendukung penyediaan informasi berbasis
teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan manajemen dengan pendekatan siklus
pengembangan sistem (System Development Life Cycle). Apabila sudah menguasai
keterampilan tersebut, maka perlu merespon masa depan dengan cara investasi pada
pengembangan kemampuan digital, menerapkan prototype teknologi baru, pendidikan
berbasis international certification dan digital skills, responsif terhadap industri, bisnis, dan
perkembangan teknologi, serta kurikulum dan pembelajaran berbasis human-digital skills.
Dapat disimpulkan bahwa perubahan teknologi yang cepat di sektor informasi dan
komunikasi akibat dampak dari inovasi mengharuskan individu untuk mampu beradaptasi
dan mengembangkan diri menjadi lebih kreatif dan inovatif serta tanggap menangkap
berbagai peluang melalui pemberdayaan teknologi dan media. Sudah sepatutnya masyarakat
menjadikan momentum ini untuk mempercepat transformasi atas kedua era ini (revolusi
industri 4.0 dan era society 5.0) secara simultan. Perpaduan antara keduanya dapat dijadikan
cetak biru nasional Indonesia. Perlu adanya tindakan yang cepat dan jangan sampai terlambat,
sehingga kepentingan nasional dan keberlanjutan atas eksistensi bangsa dapat terjamin
melihat angka populasi generasi tua akan semakin banyak yang malah akan membuat krisis
populasi produktif.
Nama : Nadia Agnes Melinda
NIM : 2107531102
Jurusan : Akuntansi
No. Absen : 33
Nama Ton : Pigou
No. Ton : 09

APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG ERA SOCIETY 5.0 DAN SEBUTKAN
TANTANGAN YANG AKAN DIHADAPI SERTA SOLUSI YANG DAPAT
DIBERIKAN

Era society 5.0 merupakan sebuah bukti yang menyatakan bahwa masyarakat di
dunia sudah berkembang dan melewati era revolusi industri 4.0. Dalam era tersebut,
perubahan yang telah terlaksana berhasil memajukan kualitas hidup masyarakat di dunia.
Misalnya, penerapan Big Data, Internet on Things, Artificial Intelligence, dan robot. Seiring
dengan perubahan yang drastis di dunia dan kebutuhan manusia yang meningkat, maka era
society 5.0 mulai memasuki kehidupan masyarakat masa kini.
Pada era ini, manusia dituntut untuk dapat menjadi faktor utama yang menerima
dan mengelola berbagai perubahan teknologi di era sebelumnya. Teknologi ini berkembang
sangat pesat sehingga manusia juga harus mengimbangi perubahan tersebut, hal ini bertujuan
agar perubahan yang telah terjadi dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, serta
memudahkan segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, kita harus
memanusiakan manusia dengan teknologi yang telah diterima sebelumnya.
Dalam proses mengimbangi perubahan tersebut, terdapat suatu tantangan yang
membuat manusia kesulitan dalam menjalani proses tersebut. Tantangan ini berupa
banyaknya data yang disediakan dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga
manusia kesulitan untuk mendapatkan data yang akurat. Misalnya, berita dengan opini yang
beragam dan tersebar sangat cepat melalui sosial media tanpa dapat dibuktikan kebenarannya.
Hal ini dapat mempengaruhi pikiran orang lain, bahkan dapat menumbuhkan nilai
radikalisme di kalangan masyarakat. Misalnya, berita yang tersebar luas tentang
ketidakpercayaan masyarakat terhadap tenaga medis dan kebijakan pemerintah di masa
pandemi Covid-19 ini. Tersebarnya berita tanpa bukti tersebut dapat menggerakan beberapa
orang untuk melakukan aksi demo yang menimbulkan kekerasan, mereka menuntut adanya
perubahan dalam waktu cepat tentang kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.
Menurut saya, disinilah waktu yang tepat bagi kita sebagai manusia agar dapat
memanfaatkan teknologi dengan baik. Misalnya, mengadakan seminar secara online dengan
mengusung tema tentang menjaga persatuan dan kesatuan melalui fakta kebijakan pemerintah
terhadap pandemi. Karena dengan mengikuti kebijakan pemerintah, maka tidak hanya diri
sendiri yang dapat terhindar, melainkan kita juga dapat melindungi orang di sekitar kita dari
pandemi ini. Dengan berkurangnya jumlah pasien yang terkena wabah Covid-19, maka kita
dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 yang telah lama mewabah di berbagai negara.
Bila seluruh manusia memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari di
masa pandemi ini, maka segala kewajiban dan kebutuhan hidup akan terpenuhi dengan
teknologi tersebut. Misalnya, mencari kebenaran dari berita yang tersebar serta memahami
sisi positif dan negatif dari fakta tersebut, agar kita tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal
yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Akan lebih baik jika kita menghentikan
penyebaran berita tersebut dan mengingatkan orang lain untuk menghentikannya juga.
Saat ini, hanya partisipasi manusia yang sangat dibutuhkan untuk mengelola
teknologi agar segala sesuatu berjalan dengan mudah. Manusia harus mau mempelajari
berbagai teknologi baru, sehingga ketertinggalan akan teknologi dapat dikurangi. Bahkan,
kita dapat menghapuskan ketertinggalan tersebut dengan membantu sesama dalam
mempelajari teknologi baru. Misalnya, mengajarkan cara memanfaatkan teknologi
komunikasi dengan bijak dan tidak menimbulkan perpecahan. Selain itu, kita juga bisa
mengajarkan bagaimana cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui teknologi.
Nama : Ni Luh Putu Nirmala Jayanti
NIM : 2107531026
Jurusan : Akuntansi
No. Absen : 31
Nama Ton : Fisher
No. Ton : 08

Apa yang anda ketahui tentang era society 5.0 dan sebutkan tantangan yang akan
dihadapi serta solusi yang dapat diberikan

Beberapa waktu lalu, baru saja kita diperkenalkan dengan konsep revolusi
industri 4.0 yang memuat berbagai inovasi dan transformasi teknologi yang semakin
memudahkan kehidupan manusia. Namun, kali ini tepatnya pada 21 Januari 2019, Jepang
memperkenalkan konsep society 5.0 yang dinilai mengembangkan empat konsep revolusi
industri sebelumnya. Hal ini tentu masih asing bagi sebagian masyarakat, muncul dalam
benak kita sebenarnya “Apa yang dimaksud dengan society 5.0?
Kantor Kabinet Jepang mengemukakan definisi society 5.0 sebagai era dimana
masyarakat sebagai pusat dalam menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian
atau solusi masalah sosial melalui sistem yang mengintegrasikan ruang maya serta fisik.
Penyeimbangan melalui sistem memungkinkan dalam meminimalisir kesenjangan antara
manusia dan masalah ekonomi di era serba teknologi sekarang ini.
Inovasi revolusi industri 4.0 seperti Big Data, Internet of Things (IoT), Industrial
Internet of Things (IioT), Sistem Fisik Siber (CPS), Artificial Intelligence (AI), dan
sebagainya. Hal ini dinilai tidak seimbang karena era revolusi 4.0 mendominasi daripada
peran manusia sehingga membuat Jepang melahirkan konsep society 5.0.
Konsep-konsep yang telah ada sebelumnya lebih dikembangkan lagi di dalam
konsep society 5.0. Mulai dari revolusi industri 1.0 masa saat manusia masih berada di era
berburu dan mengenal tulisan, revolusi industri 2.0 era manusia mengenal pertanian dan
bercocok tanam, revolusi industri 3.0 manusia telah memasuki era industry yakni mulai
menggunakan mesin, revolusi industri 4.0 manusia telah mengenal komputer sampai internet
dan society 5.0 era dimana teknologi berdampingan dengan manusia untuk meningkatkan
kualitas hidup serta menyelesaikan berbagai permasalahan kedepannya.
Aspek yang diterapkan dalam konsep society 5.0 yakni aspek keberlanjutan yang
merupakan pengembangan dari 4 konsep sebelumnya. Japan Government 2018 menyuarakan
tujuan akhir dari isu keberlanjutan adalah pemenuhan kebutuhan manusia modern melalui
pemanfaatan teknologi sehingga tercipta kenyamanan dalam menjalani kehidupan. Oleh
sebab itu teknologi industry 4.0 jika disandingkan dengan society 5.0 tidak banyak memiliki
perbedaan.
Penerapan society 5.0 bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang mampu
menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat di seluruh dunia serta menjadi kunci
mengatasi permasalahan dengan tujuan keadilan, kemerataan, kemakmuran bersama sehingga
menggapai manusia cerdas era 5.0. Hal ini tentu membawa keuntungan jika bisa
direalisasikan dengan sempurna.
Keuntungan yang bisa diterima dari penerapan society 5.0 adalah penyediaan
layanan kesehatan yang digital. Perawatan medis memungkinkan dengan cara jarak jauh
sehingga masyarakat terutama lansia tidak harus sering ke rumah sakit. Hai ini diterapkan
dengan menghubungkan dan berbagi data medis sehingga perawatan medis menjadi efektif.
Terhadap mobilitas, dengan diterapkan society 5.0 tidak mengharuskan orang-
orang berpergian jauh untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat tidak perlu
khawatir dengan kurangnya tenaga distribusi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Jika
ingin berpergian dengan kendaraan otonom akan mempermudah perjalanan.
Infrastruktur penggunaan teknologi baru seperti Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), robot, sensor untuk sistem inspeksi dan pemeliharaan yang memerlukan
keterampilan khusus, memungkinkan deteksi tempat yang perlu diperbaiki serta
meminimalisir kecelakaan sehingga keselamatan dan produktivitas dalam konstruksi akan
meningkat.
Dengan society 5.0, kecerdasan buatan (artificial intelligence) akan bisa
mentransformasi jutaan data melalui internet di segala bidang kehidupan (the Internet of
Things) menjadi hal baru sehingga tercipta peluang serta peningkatan kemampuan manusia.
Di bidang pendidikan, siswa atau mahasiswa tidak diharuskan untuk belajar
secara tatap muka tetapi sistem belajar dengan cara daring (virtual) dikombinasikan dengan
luring. Mungkin saja siswa atau mahasiswa dalam proses pembelajarannya berhadapan
dengan robot untuk menggantikan pendidik atau dikendalikan pendidik dari jarak jauh.
Sehingga proses belajar mengajar bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Selain banyaknya manfaat yang diperoleh ada juga tantangan yang dihadapi
dalam penerapan society 5.0. Adapun tantangan yang akan dihadapi, yaitu kurangnya kualitas
dan mutu SDM (Sumber Daya Manusia) dalam memanfaatkan kemanjuan teknologi sehingga
kesiapan Indonesia terbilang kurang cepat dalam menanggapi era society 5.0. Kemampuan
adaptasi di era baru saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat yang unggul.
Indonesia pada tahun 2025 memiliki SDM yang cukup melimpah yang menjadi
modal dalam mengembangkan dan membangun bangsa. Untuk menciptakan masyarakat yang
kompeten, kreatif dan inovatif solusinya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan
menjadi lebih baik lagi sehingga nantinya masyarakat mampu bersaing dalam era society 5.0.
Selain masyarakat mahasiswa juga perlu siap dan mampu berpikir Higher Order
Thinking Skills (HOTS) sebagai solusi dan inovasi untuk menghadapi tantangan global
era society 5.0. Meninimalisir kesenjangan-kesenjangan baik itu pola pikir dan orientasi
teknologi mahasiswa diperlukan sejak dini sehingga manusia dan teknologi bisa berintegrasi
kedepannya.
Maka bisa disimpulkan, pada masa society 5.0 manusia perlu cepat tanggap
dalam memecahkan berbagai permasalahan dan menghasilkan solusi yang cepat. Saat ini
kebutuhan yang serba digital. Kebutuhan masyarakat yang serba digital seperti sekarang ini
memerlukan adaptasi terhadap teknologi.
Peningkatan kualitas SDM menjadi solusi agar masyarakat bisa terus berinovasi
dan berkontribusi dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya. Peran mahasiswa juga
penting sebagai penerus bangsa agar bisa mengembangkan sikap dan pola pikir yang maju
agar dapat menghadapi tantangan di era society 5.0.
Nama : Alinda Chandra Theana
NIM : 2107531218
Jurusan : Akuntansi
No. Absen : 55
Nama Ton : Kahneman
No. Ton : 07

Apa yang Anda Ketahui tentang Era Society 5.0 dan Sebutkan Tantangan yang Akan
Dihadapi serta Solusi yang Dapat Diberikan

Pesatnya kemajuan teknologi informasi tidak dapat terelakan. Bagai air mengalir,
perkembangan iptek tidak berhenti pada satu titik. Awal Januari 2019, Jepang
mengemukakan sebuah gagasan baru yang disebut era society 5.0 yang dapat dikatakan
sebagai perluasan dari revolusi industri 4.0. Teknologi yang ada pada revolusi industri 4.0
yaitu artificial intelligence (kecerdasan buatan), internet on things , dan big data (data yang
terhimpun dalam jumlah sangat besar) melahirkan inovasi seperti pabrik pintar dan robot
pintar sebagai perwujudan memaksimalkan fungsi internet serta iptek (Ahmadi & Ibda,
2020). Lambat laun iptek akan lebih mendominasi peran manusia. Hal tersebut
melatarbelakangi era society 5.0. Era society 5.0 memiliki konsep segala aspek kehidupan
berpusat pada manusia dengan berbasis teknologi sehingga dapat diartikan bahwa era society
5.0 berfokus pada penyelesaian tantangan dan masalah sosial dengan memanfaatkan
teknologi pada revolusi industri 4.0 (Raharja, 2019, p. 12).
Manusia dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan iptek sehingga tidak ada
lagi istilah peran manusia tergantikan oleh kecanggihan teknologi. Orang-orang yang paham
terkait TI (teknologi informasi) tidak akan mengalami kendala yang berarti. Namun, bagi
mereka yang tidak melek di bidang ini akan merasa tertinggal dan beranggapan bahwa
perkembangan iptek hanyalah sebuah petaka. Padahal, dunia semakin maju dan persaingan
semakin ketat sehingga hanya beberapa orang yang dapat bertahan. Kesenjangan ini akan
merambat ke kehidupan bermasyarakat. internet dan teknologi sejatinya bukan hal baru bagi
Indonesia. Sayangnya, masyarakat lebih memanfaatkan iptek untuk menggunakan media
sosial. Dewasa ini, anak-anak sekolah dasar pun lihai menggunakan sosial media. Tantangan
terbesar Indonesia dalam menghadapi era society 5.0 adalah ketidaksiapan sumber daya
manusia dalam menguasai teknologi informasi (Jannah et al, 2021, p. 188). Jika tidak
ditanggapi dengan serius, Indonesia akan selalu kalah saing dengan negara-negara maju yang
memanfaatkan iptek sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Tantangan
akan semakin serius jika Indonesia sampai harus bergantung pada negara lain untuk
memenuhi kebutuhan iptek dalam mengatasi permasalahan.
Menanggapi tantangan era society 5.0 dapat dimulai dengan memperkuat bidang
pendidikan guna menghasilkan generasi penerus bangsa yang intelektual. Disinilah peran
generasi z diperlukan. Usia yang masih produktif sudah selayaknya menjadi alasan untuk
terus belajar dan berproses. Kemampuan bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah lebih
penting dari sekadar paham akan teori-teori pelajaran. Untuk itu, lembaga-lembaga
pendidikan hendaknya menyajikan pendidikan berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills)
kepada pelajar / mahasiswa. Terbiasa berpikir kritis akan menyebabkan pelajar /mahasiswa
cermat dalam menanggapi informasi, membuat keputusan-keputusan kompleks, dan berpikir
kreatif dalam memecahkan persoalan (Wibawa & Agustina, 2019, p. 140). Pembentukan pola
pikir yang kritis dan cermat dalam mengambil keputusan akan meningkatkan sumber daya
manusia yang unggul (SDM).
Keunggulan SDM tentu membawa pengaruh yang signifikan karena sejatinya
manusialah yang menciptakan teknologi dan internet. Dengan demikian, solusi dari tantangan
society 5.0 perlahan-lahan terjawab. Perlu dicatat pula bahwa orang-orang yang mampu
bertahan di tengah persaingan yang makin ketat bukanlah orang yang pandai melainkan orang
yang adaptif terhadap perubahan. Kepribadian adaptif perlu ditanam sejak dini. Harapannya,
jika mampu bersikap adaptif, kita akan selalu terbuka pada perubahan sehingga selalu
berusaha untuk meningkatkan kompetensi diri, tekun belajar, dan mau berproses.
Keunggulan intelektual memang sangat penting, namun sebagai generasi muda
Indonesia kita tetap harus berpegang teguh pada Pancasila. Perlu diresapi kembali beberapa
poin dalam pendidikan nasional yaitu melahirkan insan cerdasm dan berkarakter Pancasila.
Apabila keunggulan SDM tidak dibarengi dengan karakter Pancasila, generasi muda bisa saja
terpecah dalam kelompok-kelompok dan tidak bersatu karena perbedaan akan paham
karakter. Akhirnya, tantangan society 5.0 tidak akan terselesaikan. Jadi, generasi muda
hendaknya meningkatkan kemampuan intelektual dibarengi sifat yang berkarakter Pancasila.
Nama : Ni Nyoman Hana Dewi Utami
NIM : 2107531234
Jurusan : S1 Akuntansi
No. Absen : 58
Nama Ton : Phillips
No. Ton : 05

Apa Yang Anda Ketahui Tentang Era Society 5.0 dan sebutkan tantangan yang akan
dihadapi serta solusi yang dapat diberikan

Adanya society 5.0 yang saya ketahui yaitu merupakan konsep lanjutan dari
revolusi industri 4.0 yang sebelumnya bertujuan mengubah perekonomian sekarang dibantu
dengan teknologi. Adanya era ini bisa banyak membantu kegiatan manusia saat masa
pandemi ini.
Berawal dari ke khawatiran akan revolusi industri 4.0 yang tidak berjalan sesuai
dengan apa yang sebenarnya jepang telah menggagas inovasi dalam kehidupan masyarakat
dalam pemanfaatan teknologi, salah satunya adalah melalui society 5.0. konsep ini
memungkinkan untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern, karena
teknologi akan hidup berdampingan dengan manusia. Society 5.0 diresmikan pada bulan
januari 2021 dan dibuat atas revolusi industri 4.0 yang ditakutkan akan mendegradasi umat
manusia. Society 5.0 ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menyelesaikan
permasalahan yang ada saat ini.
Society merupakan pengembangan dari konsep-konsep sebelumnya untuk
membenahi beberapa masalah yang dihadapi saat ini. Dimana bagi saya society 5.0 ini
berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia yang membuat para pelajar harus lebih
kreatif dan inovatif. Dampak dari society 5.0 ini tentu ada positif dan negatif. Adanya
pandemi covid-19 menjadi salah satu hal yang sudah bisa dilihat akan adanya society 5.0
dengan menggunakan teknologi selama pandemi covid-19. Pandangan saya ini sudah
merupakan penerapan yang terjadi saat ini, dimana pendidikan Indonesia saat ini masih
terbilang kurang. Selain pendidikan Indonesia era ini membuat UMKM menuju digital.
Adanya berbagai macam kebijakan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran
covid-19 salah satunya pembelajaran secara daring. Pada masa ini teknologi sangatlah
berguna dan penting karena dapat membantu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Sehingga
menurut saya society 5.0 berperan penting dalam bidang pendidikan karena dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan era society 5.0
ini mengharuskan pendidik untuk lebih kreatif serta inovatif dalam mengajar dan kita sebagai
pelajar harus lebih aktif dalam menghadapi era society 5.0. Perkembangan teknologi yang
semakin maju membuat semua hal menjadi semakin mudah dengan menggunakan teknologi
atau keceerdasan buatan yang membantu proses data sehingga kita bisa menerima hasil yang
sudah jadi, semua ahidup akan menjadi lebih praktis dan otomatis.
Tantangan pada society 5.0 seperti manusia akan ketergantungan dengan
teknologi, berinteraksi dengan sesama akan jarang dilakukan karena sudah dapat dilakukan
melalui teknologi. Selain itu manusia juga bisa saja meninggalkan kebudayaan yang ada
karena semuanya dilakukan berpusat pada teknologi. Selain itu tantangan yang akan dihadapi
di masa society 5.0 nanti yaitu manusia akan kalah bersaing dengan para robot itu, mengingat
robot itu memiliki kemampuan lebih dari rata-rata manusia dan manusia akan lebih merasa
perlu meningkatkan pemikiran untuk bisa memenuhi kebutuhan. Hal ini berdampak pada
manusia untuk terus menggali informasi, serta menciptakan inovasi baru yang dimana
gunanya unruk menunjang kelangsungan hidupnya. Tantangan lain seperti adanya banyak
permasalahan yang terjadi pada saat ini disebabkan karena teknologi yang semakin maju,
banyak anak dibawah umur yang sudah menggunakan teknologi. Hat itu membuat pendidikan
di sekolah dasar menurun karena ketertarikan anak kecil terhadap teknologi yang ada.
Hal-hal yang menjadi penghambat jalannya society 5.0 diantaranya adalah
kurangnya keterampilan tenaga kerja yang memadai, masalah keamanan teknologi
komunikasi, kurangnya pemahaman akan teknologi modern dan ada pemikiran bahwa society
5.0 akan merugikan atau membuat menjadi tidak produktif. Padahal bagi saya jika teknologi
yang digunakan saat ini bisa saja membuat generasi sekarang sukses, karena pada masa
pandemi ini segala pekerjaan dikerjakan di rumah yang membuat lebih efisien.
Semua permasalaahan yang terjadi akan dapat diselesaikan perlahan, pelan tapi
pasti. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memberikan pengetahuan atau pengertian
yang mudah dipahami oleh akan dibawah umur tentang dampak dari penggunaan teknologi.
Setelah itu membatasi untuk memggunakan gadget dan melebihkan waktu untuk belajar.
Dalam hal ini peran mahasiswa juga penting akan ikut serta untuk memajukan Indonesia
melalui karya yang beragam inovatif. Bagi saya sebaiknya manusia di era ini harus bersikap
dan berpikir maju, dan harus mengikuti pola perkembangan zaman, namun tidak lupa dengan
identitas bangsa Indonesia.Pada bidang pendidikan tantangan bagi pengajar yang sebelumnya
biasanya mengajar secara tatap muka tetapi sekarang mengajar secara daring melalui
berbagai macam jenis fitur dari teknologi yang dibuat. Adanya perubahan dari revolusi
industri 4.0 ke society 5.0 pasti ada negara atau daerah yang belum siap dengan perubahan
ini.
Solusi untuk menghadapi tantangan society 5.0 yaitu pada era society 5.0 ini nilai
karakter harus dikembangkan, adanya kesadaran akan hal ini, hal yang begitu besar ada saat
ini bisa di lewati dengan empati dan toleransi yang harus dipupuk dan mengembangkan
kompetensi yang berfikir kritis, inovatif, dan kreatif. Walaupun dibantu dengan teknologi
yang sangat modern kita sebagai masyarakat Indonesia tetaplah harus ingat akan budaya kita.
Kita harus meningkatkan karakter diri, memanfaatkan teknologi dengan baik dan benar
sehingga hal yang positif pun akan datang. Beda hal nya juga teknologi tidak dimanfaatkan
dengan baik, apapun yang dikerjakan tidak akan membuahkan hasil yang baik. Jadi haruslah
kita mempunyai pemikiran yang lebih pada saat ini untuk dalam segala hal. belajar untuk
meningkatkan diri dalam hal publikasi pada era ini juga merupakan solusi yang bagus,
teruslah belajar karena generasi penerus bangsa.
Nama : I Nyoman Gede Berata Suteja
NIM : 2107531037
Prodi : S1 Akuntansi
No. Absen : 31
Nama Ton : HAYEK
Ton : 01

APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG ERA SOCIETY 5.0


DAN SEBUTKAN TANTANGAN YANG AKAN DIHADAPI
SERTA SOLUSI YANG DAPAT DIBERIKAN

Global society merupakan konsep yang digagas oleh negara jepang yang mana
memungkinkan manusia untuk berkolaborasi lebih jauh dengan teknologi berbasis
pengetahuan seperti artificial intelligence yang di akui dapat memecahkan berbagai macam
permasalahan sosial dengan terintegrasi, global society 5.0 adalah masyarakat yang berpusat
pada manusia dengan tujuan menyeimbangkan anatara kemajuan teknologi, ekonomi dan
permasalahan sosial, seperti yang kita ketahui era 5.0 adalah sebuah masa yang memiliki arus
yang sangat cepat, didukung dengan revolusi 4.0 sehingga menghasilkan berbagai macam
perangkat, dan artificial intelligence, dengan berbagai macam perkembangan ini tentu
Sumber Daya Manusia penggeraknyapun harus mencapai 4.0 juga, society 5.0 bukan lagi
hanya sekadar modal, namun data yang menghubungkan dan menggerakan segalannya baik
dalam menciptakan teknologi atau bahkan dalam pemecahan permasalahan ketimpangan atau
kesenjangan sosial, berkaca dari literasi digital indonesia yang rendah, saya rasa masih
banyak hal yang harus di revisi dan di benahi untuk mencapai masyarakat global society 5.0.
Dari segi Sumber Daya Manusia pelatihan berbagai macam teknologi sangat
diperlukan karena era society 5.0 sangat memerlukan keterampilan manusia dalam
menggunakan serta memanfaatkan teknologi, bias dari penggunaan teknologi akan
berdampak pada sifat dan karakter asli manusia, apabila manusia terkena dampak negatif dari
pola perkembangan teknologi yang sangat cepat, manusia akan kehilangan jati dirinya
sebagai mahkluk sosial, dengan demikian maka akan timbul sifat individu yang secara alami
muncul karena kurangnnya pemahaman serta penguasaan teknologi 4.0, ketika manusia tidak
bisa menguasai teknologi, maka secara otomatis mereka akan tersingkirkan dengan mereka
yang dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi, apabila kita menggali dampak negatifnya
maka akan terbuka banyak sekali dampak negatif dari era society, mulai dari individualisme
yang tinggi, angka literasi digital yang rendah, tergantikannya tenaga kerja dengan robot
buatan, apabila itu terjadi maka akan tercipta sebuah ketimpangan sosial ditengah
masyarakat, bukan hanya ketimpangan, permasalahan utama berada di dalam individu
manusia tersebut, dengan peralatan yang canggih, serta kemampuan dari teknologi dengan
menyelesaikan berbagai macam pekerjaan secara masal dengan waktu yang singkat akan
membuat rasa malas manusia menjadi muncul, sehingga efek ketergantungan pada artificial
intelligence akan merenggut semangat hidup dan produktivitas manusia.
Sebaliknya jika kita mengambil dampak positif dari era society 5.0 ini, maka kita
akan menemukan banyak sekali manfaat didalamnya, dimulai dari cepatnnya arus informasi,
yang mana di masa sekarang persebaran informasi merupakan sebuah fokus utama karena
melalui penyebaran informasi yang cepat, suatu negara menjadi mengetahui tentang
persebaran bahkan perkembangan informasi baik di luar maupun di dalam negaranya, dari
cepatnya arus informasi akan berdampak dari kecepatan, efisiensi dan efektifitas waktu, jika
pada zaman dahulu kita hanya mendapatkan informasi dari media cetak koran, sekarang kita
dapat mengakses seluruh informasi dengan bantuan gawai dan internet, akan tetapi dari
cepatnnya arus informasi persebaran hoax sangat cepat tersebar, sangat dibutuhkan ketelitian,
analisis serta literasi digital yang baik, karena dari sebuah berita hoax yang tersebar akan
tercipta perpecahan dan situasi tidak kondusif ditengah masyarakat.
Dampak yang lain diberikan adalah efisiensi waktu karena nantinya pekerjaan
manusia akan di bantu oleh artificial berupa robot, yang mana teknologi ini membantu
manusia untuk bekerja lebih cepat, dengan skala besar, tentu dengan presisi, dengan
teknologi yang memudahkan manusia memproduksi barang secara massal, dalam penyaluran
barang terutama dalam keadaan genting dapat menggunakan teknologi Drone sebagai
perantara pembantu dalam menyalurkan makanan ataupun perlengkapan pendukung dalam
proses penyelamatan.
Society 5.0 merupakan era dimana umur manusia dikatan mampu untuk
mencapai 100 tahun, oleh karena itu, diperlukan ekosistem kolaboratif yang menyatukan ide
– ide, gagasan – gagasan antara akademis dengan pemangku jabatan di suatu negara, ketika
kesinambungan terjalian diantaranya, sehingga dapat merepresentasikan beragam ide pikiran
menjadi sebuah gagasan teknologi yang memiliki kebermanfaatan bagi lingkungan
masyarakat sekitarnya.
Society menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia, ynag mana paradoks,
hoax dan toxic productivity, industry dan perusahan saling berlomba – lomba mengemukakan
idenya dan temuannya dengan mematok harga yang sangat mahal akan tetapi, belum tentu
temuannya memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat, berdasarkan berbagai macam
peramasalahan yang dihadapi dalam era society 5.0 diperlukan literatur digital serta analisis
SWOT terhadapat suatu penelitian yang dilakukan, inovaasi memang baik, akan tetapi
apabila tidak di ikuti dengan penalaran serta kajian yang mumpuni tidak menutup
kemungkinan akan terjadi miss technology.
Solusi yang dapat yang saya tawarkan adalah kolaboraksi antara bidang
akademis dengan pemerintahan mengenai teknologi yang ingin diajukan, pembukaan sesi
diskusi bersama yang menghadirkan tenaga ahli dari bidang teknologi yang di garap,
transparansi terhadap data dan informasi terhadap masyarakat, dengan keterbukaan
pemerintahan terhadap masyarakat akan membangun hubungan baik antara pemerintah
dengan rakyat, setelah menyelesaikan teknologi yang akan dipasarkan, ada baiknya jika
pemerintah membuka pelatihan mengenai teknologi yang diajukan, dengan begitu masyarakat
akan belajar secara otodidak mengenai literasia digital, perkembangan teknologi dan
diharapkan mampu mengimplementasikan teknologi tanpa mengurangi sedikitpun karakter
pemuda pancasila, tekenologi ibaratkan agama, apabila agama tanpa pengetahuan akan
menjadi pincang, dan pengetahuan tanpa didasari buta, tetaplah menjadi pemuda generasi
emas unggulan bangsa, hidup Indonesia.
Nama Lengkap : Richardeo Caezarade Budikarya
NIM : 2107531113
Program Studi : S1 Akuntansi
No. Absen : 41
Nama Ton : Kiyosaki
No. Ton : 13

“Apa yang anda ketahui tentang era society 5.0 dan sebutkan tantangan yang akan
dihadapi serta solusi yang dapat diberikan “

Pada era society 4.0 merupakan era dimana kita sebagai manusia telah mengenal
komputer dan kita juga sudah mengetahui bagaimana cara pemograman komputer. Era
society 4.0 juga kita sudah mengenal internet. Dengan internet kita dapat mengakses berbagai
informasi sehingga kita bisa mengetahui banyak hal. Kita yang telah mendapatkan banyak
pengetahuan maka kita juga bisa menciptakan suatu hal yang dapat bermanfaat bagi kita.
Era di mana kita sudah bisa menciptakan banyak hal memalui pengetahuan kita
merupakan era society 5.0. Di era society 5.0 kita sebagai manusia merupakan pemeran
utama. Kita sebagai pemeran utama dapat memanfaatkan banyak hal terutama internet.
Internet saat ini tidak hanya memberikan informasi tetapi internet merupakan hal yang sangat
penting di era society 5.0. Internet dapat memudahkan pekerjaan kita dan hampir semua bisa
dilakukan lewat internet.
Saat ini di era society 5.0 kita bisa menciptakan banyak hal terutama yang saat ini
telah banyak diciptakan robot – robot yang dapat memudahkan pekerjaan manusia terutama
di pabrik – pabrik yang memproduksi barang yang besar. Dengan memudahkan pekerjaan
manusia maka itu akan meminimalisir terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Tetapi dengan
adanya robot – robot yang menggantikan tugas manusia maka itu akan meningkatkan
banyaknya pengangguran karena banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena telah
digantikan oleh robot. Dan untuk mengatasi hal tersebut
Lewat internet juga pekerjaan bagi setiap orang menjadi mudah seperti ketika kita
akan melakukan rapat ataupertemuan kita sudah dapat melakukannya lewat aplikasi –
aplikasi yang ada. Hal itu memudahkan bagi kita tanpa harus datang secara langsung ke
tempat rapat, terutama jika rapat itu untuk orang yang berbeda negara, maka akan sangat
dimudahkan. Tetapi melalui hal – hal seperti itu, kita akan kurang dengan bersosialisasi
dengan orang – orang. Meskipun tetap namanya sosialisasi tetapi akan terasa beda jika kita
bersosialisasi atau melakukan pertemuan secara langsung dengan orang – orang.
Selain dua hal tersebut, di era society 5.0 saat ini banyak tantangan yang kita
hadapi dalam kehidupan kita. Dan untuk menghadapi tantangan – tangan yang ada saat ini,
kita harus punya kesadaran diri untuk menghadapinya. Saat ini sangat mudah beredar
informasi – informasi yang tidak benar sehingga dapat menimbulkan permasalah di
masyarkat. Oleh karena itu kita harus memilah – milah mana informasi yang tidak benar dan
mana informasi yang benar. Saat ini juga kita dimudahkan untuk memperoleh pengetahuan –
pengetahuan yang baru tetapi ada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab yang
menggunakan pengetahuan yang ia dapatkan untuk hak yang tidak baik seperti merakit bom
dan membuat senjata api. Hal itu menjadi tantangan tidak hanya bagi pemerintah tetapi bagi
kita juga sebagai masyarakat untuk mencegah hal – hal tersebut terjadi. Cara kita mencegah
hal tersebut dapat terjadi dengan kita melaporkan ketika kita menjumpai hal – hal yang
mencurigakan di sekitar kita.
Jadi, kesadaran diri merupakan hal yang sangat penting di era society 5.0 untuk
menghadapi tantangan – tantangan yang ada. Tanpa kesadaran dari diri kita masing – masing
maka akan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan baik itu bagi diri kita sendiri maupun dalam
lingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA

Nastiti, F. Ely & Abdu, A. Rizqi Ni’mal (2020). Kesiapan pendidikan Indonesia
menghadapi era society 5.0. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 5(1), 64. Diakses 20
Agustus 2021, dari Universitas Duta Bangsa
Surakarta. http://journal2.um.ac.id/index.php/edcomtech/article/view/9138/pdf

Sasikirana, V. & Herlambang, Y. Tri .(2020). Urgensi merdeka belajar di era


revolusi industri 4.0 dan tantangan society 5.0. E-Tech, 8(2), 2. Diakses 20 Agustus 2021,
dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru. http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/RESEARCH/article/download/4728/pdf

Setiawan, D. & Lenawati, M. (2020). Peran dan strategi perguruan tinggi dalam
menghadapi era society 5.0. Journal of Computer, Information System, & Technology
Management, 3(1), 3. Diakses 20 Agustus 2021, dari Universitas PGRI
Madiun. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/e-tech/article/view/110765/pdf

Rezky, M. Predy, Sutarto, J., Prihatin, T., Yulianto, A., & Haidar, I.
(2019). Generasi milenial yang siap menghadapi era revolusi digital (society 5.0 dan
revolusi industri 4.0) di bidang pendidikan melalui pengembangan sumber daya manusia.
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Universitas Negeri Semarang 2019. Diakses
dari file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/424-Article%20Text-1098-1-10-
20200115.pdf

Anda mungkin juga menyukai