Anda di halaman 1dari 4

Essay

Implementasi society 5.0

Dewasa ini di Indonesia sedang sibuk memperbincangkan dalam menghadapi revolusi


industry 4.0, namun beda halnya dengan Negara jepang dari tahun 2017 sudah mulai berinovasi
kemudian merancang terobosan terbaru. Pernahkah terbayangkan bagaimana kehidupan manusia
dengan dibarengi kecanggihan teknologi dan akibat dari kemajuan teknologi dimasa mendatang.
Mungkin dari sebagian orang dapat menerima dan ikut serta berperan dalam perkembangan
teknologi yang semakin pesat namun, lain halnya dengan sebagian orang lainnya mungkin akan
ada rasa cemas dan takut dalam menghadapi perkembangan teknologi . Namun kita sebagai
makhluk sosial tidak mungkin menyerah dan tertinggal dari perkembangan teknologi ini. Untuk
menghindari hal itu terjadi, perlu adanya pemahaman pengguanaan dalam teknologi yang dapat
mengefisienkan pekerjaan manusia. Kita harus mengetahui bagaimana cara menggunakan
teknologi tanpa adanya pengalihan fungsi bahkan malah mengintegrasi manusia itu sendiri.

Pertemuan forum ekonomi dunia di Davos, Swiss Negara matahari terbit melahirkan
terobosan terbarunya yang disampaikan oleh perdana mentri Shinzo Abe bahwa jepang akan
melakukan distribusi besar-besaran didunia teknologi dan sisi humanisme. Konsep ini dikenal
dengan Society 5.0 atau “Super Smart Society” yang Akhir tahun ini di Indonesia sudah mulai
diperbincangkan.

Sebelumnya, pengulasan kembali revolusi dari society 1.0 sampai 5.0

Society 1.0 ditandai dengan masyarakat berburu dan berkumpul serta hidup berdampingan
dengan alam.

Society 2.0 ditandai dengan munculnya sekelompok orang yang bersosialisasi dengan budidaya
pertanian, peningkatan organisasi dan membangun jiwa kebangsaan.

Selanjutnya society 3.0 dengan ditandai masyarakat yang mempromosikan industrilisasi


sehingga terjadi urbanisasi secara besar-besaran dari desa ke perkotaan. Pada Abad ke-18
Revolusi industry 1.0 mulai berlangsung dengan ditandai berkembangnya mekanisasi terhadap
industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara.

Revolusi tahap ke-2 dimana ditandai dengan kemajuan teknologi dan ekonomi dengan adanya
pengembangan kapal tenaga uap, rel dan diakhiri pada abad ke 19 dengan adanya mesin
pembakaran dan tenaga pembangkit listrik.

Revolusi ke 3 ditandai dengan adanya perkembangan elektronik dan ditemukannya computer


yang dapat mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan industri. Revolusi industry ke-3 ini
melahirkan society 4.0 dimana kegiatan masyarakat seperti berkomunikasi sudah menggunakan
teknologi untuk menghubungkan aset tidak berwujud dan menggabungkannya membentuk
jaringan informasi.
Dengan ditemukannya computer dan diikuti dengan teknologi internet. Revolusi industry 3.0
merupakan pondasi berlanjutnya revolusi 4.0 dengan ditandai dengan segala teknologi informasi
yang berkembang dengan cepat dan serba terkoneksi. Era ini dikenal dengan IoT (Internet of
Thing) bahkan sudah menjadi internet of everything dengan munculnya kecerdasan buatan atau
AI ( artificial intelegence) self-driving car, big data, 3D printing, augmented reality, autonomous
robot dan teknologi pintar lainnya. seperti society masyarakat

Tepatnya pada tanggal 21 Januari 2019 Pemerintah jepang meluncurkan society 5.0
dengan ditandai perkembangan kehidupan masyarakat dengan ditekankan pada kemajuan
teknologi yang digunakan. Society 5.0 berarti masayarakat 5.0 adalah konsep perkembangan
masyarakat yang berpusat pada manusia (human centered) dan berabasis teknologi (tectonology
based) yang dikembangkan oleh jepang.

Society 5.0 mengedepankan dalam integrasi dunia maya dan ruang fisik. Sedangkan
peran manusia didalamnya sebagai pusat control (human-centered) dan menghapus kesenjangan
antar manusia.

Alasan jepang menerapkan Society 5.0

1. Jumlah penduduk yang mengalami penurunan dalam dekade terakhir. Ada lebih dari 5
juta penduduk jepang (26%) yang berusia lebih dari 65 tahun sehigga dapat berpengaruh
terhadap pekerjaan. Maka dari itu jepang menggunakan otaknya dengan merancang suatu
terobosan yang dapat membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan menerapkan
society 5.0.
Mengapa penduduk jepang menurun? Ada beberapa factor kompleks diantanya:
 Akibat dari Perang Dunia II yang menyisakan kesengsaraan yang pedih dengan
meninggalnya ratusan ribu jiwa penduduk jepang,
 Bencana alam yang sering terjadi di Negara Jepang sehingga sekarang sudah
dibuat bangunan-bangunan yang tahan terhadap bencana alam seperti rumah
yang tahan terhadap gempa
 Menurunnya minat terhadap menikah. Alasnya adalah biaya hidup yang mahal
seperti tempat tinggal dan pendidikan anak tidaklah murah, para wanita di Jepang
lebih mementingkan karier terus bekerja dan tidak menikah
 Adanya robot penghibur pria yang (robot android) yang sangat mirip manusia
sehingga para pria yang enggan untuk berkeluarga namun tidak mau kesepian
akan membeli robot tersebut.

Dengan sedikitnya jumlah penduduk dan angka penduduk produktif di Jepang tidak membuat
jepang keteteran. Jepang menggunakan otaknya dalam menyelesaikan kekhawatiran akan
keefisiensian suatu kerjaan sehingga untuk membantu pekerjaannya, masyarakat di Jepang
menerapkan Society 5.0
2. Society 5.0 di luncurkan bertujuan untuk mengantisipasi revolusi 4.0. yang akan
mendegradasi(menurunkan) peran manusia. Untuk itualah konsep society 5.0 sebagai
jawabannya. Yaitu sebuah konsep yang berpusat pada manusia dengan menggunakan
basis teknologi. Konsep ini menyebabkan manusia tidak kehilangan peranya dalam era
digital. Manusia sebagai masyarakat tetap hidup sebagai pusat peradaban. Karena pada
era revolusi 4.0 banyak pekerjaan yang hilang sedangkan muncul pekerjaan baru hanya
beberapa. Menurut penelitian saat kita masuk era Revolusi Industri 4.0 maka akan ada 3,7
juta pekerjaan baru akan muncul sebagai dampak ekonomi digital dan 52,6 juta pekerjaan
berpotensi hilang.
3. Negara Jepang dengan menerapkan society 5.0 dapat memimpin dunia dalam
transformasi berikutnya. Namun bukan hanya mencakup teknologi saja melainkan
menjangkau pada digitalisasi masyarakat itu sendiri.

Apa yang membedakan antara society 5.0 dengan revolusi 4.0?

Pada adasarnya society 5.0 lebih mengedepankan kesejahteraan manusia dimana


teknologi yang ada disekitar dapat mempermudah dan membantu dalam proses humanity.
Seperti teknologi kesehatan yang dapat mempermudah dalam pengobatan.
Sebagai contoh yaitu pemerintah jepang meluncurkan inovasi mengirim barang dengan
menggunakan drone. Daerah ploksok yang susah dijangkau dan peroktaan yang
membutuhkan waktu lama saat pengiriman barang karena macet, Drone dapat digunakan
untuk membantu manusia dalam keefisienan waktu dalam proses pemingiriman barang,
sehingga semua lapisan masyarakat tidak merasa diasingkan. Di Negara Cina sebenarnya
sudah ada jenis pengiriman menggunakan drone namun tujuan dari Negara tersebut
adalah untuk produktivitas.
Hal yang ditakutkan adalah munculnya robot humanoid yang dapat menggantikan peran
manusia namun jika kecerdasan buatan ini dapat dimanfaatkan oleh manusia akan
bernilai positif sehingga perkembangan revolusi industry 4.0 dengan merubah bigdata
yang dikumpulkan menjadi kemampuan manusia dalam meningkatkan kemanusiaan.
Contoh yang kedua yaitu mobilisasi. Kendaraan yang kita gunakan terkadang dapat
membahayakan kita sendiri jika kita sebagai pengguna tidak dapat menggunakannya
dengan baik dan orang yang tidak dapat mengendarai karena factor fisik. Di Negara
Jepang sudah meluncurkan inovasi mobilisasi yang tidak perlu dikendarai, secara
otomatis akan mengantarkan penumpang yang sudah ditentukan menggunakan
kecanggihan teknologi.
Contoh ketiga yaitu Negara Jepang sudah menerapkan segala aktifitas seperti
pembayaran listrik, mematikan lampu dan segala aktifitas di dalam rumah tangga dapat di
atur oleh teknologi yang bertujuan untuk membantu manusia meringankan pekerjaannya
terkhusus ibu rumah tangga. Dan lain sebagainya
Dapat kita lihat bahwa society 5.0 adalah happier life, hal ini berlaku untuk kita semua
bukan hanya jepang. Perkembangan teknologi yang berlangsung begitu cepat membuat
manusia membutuhkan control dalam kehidupannya. Control ini adalah bukan hanya
manusia dengan manusia namun juga manusia dengan tuhan agar terciptanya
keseimbangan dalam hidup.

Anda mungkin juga menyukai