Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Perbedaan Revolusi Industri 4.0


Dan Society 5.0

OLEH :

PRASETYO

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS SOSIAL SAINS

TA 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang mana atas berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “revolusi industry 4.0 dan
society 5.0”. Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah “revolusi industry 4.0 dan society 5.0”. dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. Wassalamualaikum wr. Wb
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Sebanyak 52,6 juta lapangan kerja di Indonesia terancam tergantikan oleh sistem otomatis jika
kita mengutip kajian McKinsey Global Institute.Dalam studi terbarunya, konsultan manajemen
multi nasional itu bahkan memperkirakan sekitar 800 juta pekerja di seluruh dunia akan
kehilangan pekerjaan pada 2030. Sementara, World Economic Forum pada September lalu
merilis laporan bertajuk ‘Future of Jobs Report 2018.’ Di mana, diketahui beberapa pekerjaan
tidak lagi dibutuhkan dan akan digantikan dengan profesi baru mulai tahun 2022.

Beberapa pekerjaan dimaksud antara lain input data atau data entri akan digantikan dengan data
analyst, akunting dan payroll diperkirakan digantikan AI atau kecerdasan buatan dan machine
learning specialist, dan perakitan serta pekerja pabrik akan diganti analis data
spesialis.Pemerintah harus mampu mengantisipasi pekerjaan baru yang muncul dan pekerjaan
lama yang hilang di era Industri 4.0. pemeritah harus menyadari hal tersebut karena akan ada
pekerjaan baru yang muncul dan pekerjaan lama yang hilang di era Industri 4.0.

Saat kita masuk era Revolusi Industri 4.0. maka akan ada 3,7 juta pekerjaan baru akan
muncul sebagai dampak ekonomi digital dan 52,6 juta pekerjaan berpotensi
hilang.Pertanyaannya kemudian apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi ancaman PHK
(pemutusan hubungan kerja) besar-besaran. ?Bayangkan ada 52,6 juta pekerjaan berpotensi
hilang, sementara pekerjaan baru yang akan muncul hanya 3,7 juta .padahal selama ini yang
digembar-gemborkan pemerintah adalah pelatihan dan peningkatan keterampilan untuk mengisi
pekerjaan baru yang tersedia. Lalu pertanyaan berikutnya adalah bagaimana dengan jutaan
pekerja yang terancam kehilangan pekerjaan. Apa perlindungan yang telah disiapkan oleh
pemerintah ?

Jepang melounching society 5.0 pada tanggal 21 Januari 2019. Hal ini dimaksudkan untuk
mengantisipasi revolusi 4.0. yang akan mendegradasi peran manusia. Untuk itualah konsep
society 5.0 sebagai jawabannya. Yaitu sebuah konsep yang berpusat pada manusia dengan
menggunakan basis teknologi. Konsep ini menyebabkan manusia tidak kehilangan peranya
dalam era digital. Manusia sebagai masyarakat tetap hidup sebagai pusat peradaban..

Oleh karena itu perlu adanya regulasi untuk melindungi pekerja dari ancaman kehilangan
pekerjaan. Sebab, Revolusi Industri 4.0 adalah keniscayaan yang tidak bisa dihentikan. Tetapi
pemerintah harus melakukan langkah-langkah untuk menghindari dampak terburuk bagi kaum
buruh, apalagi ditengah bonus demografi yang dihadapi oleh indonesia di tahun 2035.Untuk
itulah society 5.0 adalah jawaban atas masalah yang timbul di era revolusi industri 4.0, dimana
manusia sebagai pusat perdaban yg berbasis teknologi. Jangan sampai terbalik manusia menjadi
korban teknologi yg tumbuh berkembang
BAB 2 PEMBAHASAN

Revolusi Industri 4.0

Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe
di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide “Industri 2.0” dan
“Industri 3.0” baru muncul, sebelumnya cuma dikenal dengan nama “Revolusi Teknologi” dan
“Revolusi Digital”. Nah, lo mungkin bisa nebak, setelah 2 revolusi itu, revolusi macam apa lagi
sih yang bisa terjadi?
Perhatikan deh, semua revolusi itu terjadi menggunakan revolusi sebelumnya sebagai dasar.
Industri 2.0 takkan muncul selama kita masih mengandalkan otot, angin, dan air untuk produksi.
Industri 3.0 intinya meng-upgrade lini produksi dengan komputer dan robot. Jadi, industri 4.0
juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Jadi, kemajuan apa saja yang
muncul di dunia komputer kita akhir-akhir ini?
Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua komputer tersambung ke sebuah
jaringan bersama. Komputer juga semakin kecil sehingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan
kita, makanya kita jadi punya smartphone. Bukan cuma kita tersambung ke jaringan raksasa, kita
jadinya SELALU tersambung ke jaringan raksasa tersebut. Inilah bagian pertama dari revolusi
industri keempat: “Internet of Things” saat komputer-komputer yang ada di pabrik itu
tersambung ke internet, saat setiap masalah yang ada di lini produksi bisa langsung diketahui
SAAT ITU JUGA oleh pemilik pabrik, di manapun si pemilik berada!

Ponsel pintar (smartphones) yang senantiasa membuat kita terhubung dengan dunia luar adalah
instrumen penting dalam revolusi industri 4.0.

Kedua, kemajuan teknologi juga menciptakan 1001 sensor baru, dan 1001 cara untuk
memanfaatkan informasi yang didapat dari sensor-sensor tersebut yang merekam segalanya
selama 24 jam sehari. Informasi ini bahkan menyangkut kinerja pegawai manusianya. Misalnya,
kini perusahaan bisa melacak gerakan semua dan setiap pegawainya selama berada di dalam
pabrik. Dari gerakan tersebut, bisa terlihat, misalnya, kalau pegawai-pegawai tersebut
menghabiskan waktu terlalu banyak di satu bagian, sehingga bagian tersebut perlu diperbaiki.
Masih ada 1001 informasi lainnya yang bisa didapat dari 1001 data yang berbeda, sehingga
masih ada 1001-1001 cara meningkatkan produktivitas pabrik yang semula tak terpikirkan.
Karena begitu banyaknya ragam maupun jumlah data baru ini, aspek ini sering disebut Big Data.

Ketiga, berhubungan dengan yang pertama dan kedua, adalah Cloud Computing. Perhitungan-
perhitungan rumit tetap memerlukan komputer canggih yang besar, tapi karena sudah terhubung
dengan internet, karena ada banyak data yang bisa dikirim melalui internet, semua perhitungan
tersebut bisa dilakukan di tempat lain, bukannya di pabrik. Jadi, sebuah perusahaan yang punya 5
pabrik di 5 negara berbeda tinggal membeli sebuah superkomputer untuk mengolah data yang
diperlukan secara bersamaan untuk kelima pabriknya. Tidak perlu lagi membeli 5 superkomputer
untuk melakukannya secara terpisah.
Keempat, ini yang sebetulnya paling besar: Machine learning, yaitu mesin yang memiliki
kemampuan untuk belajar, yang bisa sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan sehingga
melakukan koreksi yang tepat untuk memperbaiki hasil berikutnya. Ini bisa dilukiskan dengan
cerita “AlphaZero AI”. Sebelum Machine Learning, sebuah komputer melakukan tugasnya
dengan “Diperintahkan” atau “Diinstruksikan” oleh manusia.

Mengkombinasikan keempat hal ini artinya perhitungan yang rumit, luar biasa, dan tidak
terpikirkan tentang hal apapun bisa dilakukan oleh superkomputer dengan kemampuan di luar
batas kemampuan manusia. Kenyataannya tentu saja saat ini belum sekeren itu. Point keempat,
yaitu AI dan Machine Learning, masih amat terbatas untuk tugas-tugas tertentu. Bukan cuma
Indonesia, negara-negara maju seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat saja masih terus
menerus memperdebatkan konsekuensi dari revolusi industri keempat ini, sebab revolusi ini
MASIH berlangsung, atau bahkan BARU DIMULAI. Tantangannya masih banyak. Koneksi
internet misalnya, belum universal. Masih ada beberapa daerah yang tak memiliki koneksi
internet, bahkan di Amerika Serikat sekalipun. Selain itu, koneksi internet berarti munculnya
celah keamanan baru. Perusahaan saingan pasti berusaha mengintip kinerja dan rancangan
produksi lewat celah keamanan komputer pengendali produksi yang kini bisa diakses dari
internet.

Society 5.0

Secara sederhana, Society 5.0 dapat diartikan sebagai suatu konsep masyarakat yang berpusat
pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based). Contoh aplikasi yang
akan diterapkan oleh pemerintah Jepan dengan adanya konsep peradaban baru ini diantaranya
sebagai berikut.
Masalah

 Jepang menghadapi masalah tingginya generasi tua yang mana pengeluaran untuk biaya
pengobatan serta pelayanan nya semakin meningkat
 Kemajuan Jepang membuat minimnya ketersediaan tenaga buruh ahli dan tingginya biaya
perawatan infrastruktur

Solusi

 Menggunakan data medical records untuk membantu mempercepat penanganan kesehatan


 Membuat sistem remot untuk pelayanan kesehatan
 Menggunakan AI dan robot sebagai perawat
 Sensor, AI, dan robot akan digunakan untuk membantu pemeliharaan jalan, terowongan,
jembatan dan infrastruktur lainnya

 Revolusi Industri merujuk kepada perubahan yang terjadi pada manusia dalam melakukan
proses produksi dalam dunia industri. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan bersatunya
berbagai teknologi yang memanfaatkan Internet of Things (alat yang dapat mengirim data
melalui internet), lalu di simpan ke dalam Big Data (data yang terhimpun dalam jumlah
sangat besar), yang kemudian diproses oleh Artificial Intelligence (kecerdasan buatan).
Hal ini dapat melahirkan “pabrik cerdas” dan “robot cerdas” yang memaksimalkan fungsi
internet.

 Sedangkan konsep Society 5.0 muncul akibat revolusi industri 4.0 dimana Society 5.0
merupakan suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan
berbasis teknologi (technology based) yang dikembangkan oleh Jepang. Jika sebelumnya
masyarakat informasi (Society 4.0) mencari, mengambil, dan menganalisis informasi atau
data di dunia maya melalui internet. Pada era Society 5.0 sejumlah besar informasi didapat
dari sensor di ruang fisik kemudian terakumulasi di dunia maya. Di dunia maya, data
besar ini dianalisis oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dan hasil
analisisnya diumpankan kembali ke manusia dalam ruang fisik dan dalam berbagai
bentuk.

 Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 yang merubah dunia secara cepat dan signifikan,
tentu memberikan dampak bagi ketahanan nasional. Ancaman ketahanan nasional bukan
lagi berbentuk fisik, melainkan digital. Dunia yang semakin terkoneksi dan kompetitif
menjadi tantangan baru yang harus dihadapi oleh Indonesia.

 Revolusi Industri 4.0


Boleh dibilang, inilah era yang sedang kita masuki sekarang, dimana sendi kehidupan
manusia didominasi oleh kemajuan teknologi informasi. Internet, data, dan artificial
intelligence adalah sederet teknologi yang menopang revolusi ini.
Revolusi
 Peradaban 5.0
Jika perkembangan teknologi sudah sebegitu majunya, lalu apalagi yang harus
diperbaharui? Mungkin itu yang ada di pikiran sebagian orang, tapi tidak dengan ide yang
dirumuskan oleh pemerintahan Jepang.

PENUTUP

KESIMPULAN
Kita saat ini sedang dalam masa bersejarah, masa saat revolusi industri keempat sedang
dibicarakan, dipersiapkan, diperdebatkan, dan dimulai. Melihat pola sejarah, akan terjadi
perubahan besar di dunia ini. Jutaan pekerjaan lama yang semula mapan, yang semula
diandalkan oleh kakek-nenek bahkan ayah-ibu kita akan menghilang. Jutaan pekerjaan baru yang
tak terpikirkan oleh kita akan muncul.
Setiap revolusi industri sebetulnya adalah proses yang rumit dengan pengaruh luar biasa luas
maupun dalam di masyarakat. Artikel ini baru menyentuh permukaan setiap revolusi industri, di
saat revolusi industri keempat sedang berlangsung. Jadi, sebenarnya kita masih belum tahu
sejauh mana revolusi industri 4.0 ini akan memberikan dampak bagi peradaban manusia. Namun,
gue mengajak lo semua untuk berspekulasi, dengan basis segala hal yang terjadi pada ketiga
revolusi industri sebelumya, kita bisa menerka apa yang akan terjadi di masa mendatang.
setiap revolusi industri, walaupun mengguncang Ekonomi, Politik, bahkan budaya, meski
memiliki banyak sekali sisi negatif dan masalah, selalu membawa kita ke masyarakat yang lebih
baik. Revolusi industri keempat akan menggilas banyak orang, tetapi siapa bilang orang-orang
yang tergilas itu tidak bisa bangkit dan memanfaatkan roda penggilas mereka.
DAFTAR PUSTAKA

https://digitalentrepreneur.id/revolusi-industri-4-0/
https://www.indotelko.com/kanal?c=id&it=10-langkah-indonesia-industri-4-0
https://indonesiabaik.id/infografis/keterampilan-untuk-hadapi-revolusi-industri-40

Anda mungkin juga menyukai