Abstrak: Era Society 5.0 telah dideklarasikan di tahun 2019 di Jepang sebagai
respon terhadap transformasi digital yang dibawa oleh revolusi industry 4.0.
Mahasiswa Islam di Indonesia memiliki kewajiban untuk tampil dan memainkan
peran sebagai pembawa perubahan, kontrol sosial dan stok sumber daya kekuatan
untuk bangsa ini. Sehingga kemampuan untuk menjawab tantangan zaman penjadi
faktor penentu mahasiswa dalam memainkan perannya. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka untuk melihat
peluang dan tantangan mahasiswa islam yang ada di Indonesia dengan analisis
dampak yang ditimbulkan akibat transformasi digital yang terjadi dalam rangka
menyongsong era sociwty 5.0.
keniscayaan yang tidak dapat dielakkan oleh umat manusia. Teori gerak
menjelaskan bahwa setiap waktu maka proses gerak akan terus terjadi, sehingga
setiap saat pula perubahan akan terus ada dan dinamis dalam kehidupan. Dalam
sejarah umat manusia, perubahan dalam kehidupan terus berjalan yang dimulai
dari kejadian Adam sampai pada perkembangan umat manusia yang hampir
melakukan tindak perubahan dengan menemukan berbagai macam hal yang dapat
manusia sebagai khalifah di muka bumi (khalifa fil ardh) [Quran: 2/31]. Segala
percobaan dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas setiap kegiatan yang
akan dilaksanakan sehingga dapat menghasilkan jumlah yang efisien yang besar
sangat sederhana sampai padah hal yang sangat besar untuk memenuhi tingkat
kebutuhan dan keinginan untuk kepuasan sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Dari waktu ke waktu, kemajuan tersebut terus berlangsung dari tekhnologi
hidup dan proses perkembangan dari individu samai pada masyarakat sosial yang
luas.
Era perkembangan tersebut telah melalui berbagai fase baik yang memiliki
nama ataupun yang tidak memiliki nama. Melihat sejarah, perkembangan yang
pertama kali disebut sebagai revolusi industry 1.0 dimulai dari abad ke 18 di
Inggris dengan ditemukannya mesin uap yang digunakan dalam proses produksi
yang membuat produksi menjadi murah menjadi bagian dari revolusi industry 2.0.
selanjutnya revolusi industry 3.0 yang terjadi pada tahun 1970-an dengan
dari perubahan pola pikir dn cara hidup manusia. Ditambah lagi dengan penemuan
pertukaran informasi menjadi lebih mudah dan akses ke belahan dunia menjadi
lebih cepat dan hemat biaya. Akan tetapi disisi lain, proses perkembangan
tekhnologi tersebut mengakibatkan apa yang disebut oleh yasfar amir piliang
sebagai pelipatan dunia [Piliang: 2011]. Yang mana hal tersebut menjadi proses
dan relasi yang sangat kompleks yang bersifat mutidimensi dan multibentuk
dengan melibatkan berbagai aspek kehidupan dan aspek dunia yang ada
didalamnya. Salah satu bentuk pelipatannya adalah pelipatan ruang dan waktu
pemampatan waktu yaitu menjadikan jarak yang terdapat dalam ruang menjadi
semakin kecil dengan cara memperkecil waktu yang diperlukan dalam menjelajahi
jarak yang ada didalamnya. Pemempatan ruang dan waktu tersebut menjadikan
(atau melipat gandakan) tindakan dan perilaku dalam sebuah ruang dan waktu
yang sama. Misalnya di waktu yang lalu kita melakukan setiap hal dengan
bersamaan dalam satu waktu yang sama ( semisal menyetir sambil menonton,
satuan waktu tertentu (detik, menit, jam, hari) dalam rangka memperpendek jarak
dan durasi tindakan dengan tujuan mencapai efesiesi waktu dengan sebanyak
mungkin tindakan dalam sedikit mungkin waktu atau produktivitas tindakan lewat
Pelipatan dunia itulah yang kemudian menjadi hal yang terjadi pada era
revolusi industry 4.0, dimana hal tersebut menjadikan transformasi digital dengan
menghubungkan dengan mudah antara dunia nyata dengan dunia maya, pekerjaan
Revolusi industry 4.0 ini telah mengubah cara hidup, gaya hidup dan cara
kerja manusia secara fundamental. Industry 4.0 ini memiliki ruang lingkup dan
skala dan kompleksitas yang sangat luas. Sehingga kemajuan dari tekhnologi ini
mengisyaratkan bahwa industry 4.0 akan semakin merambah pada seluruh aspek
kehidupan manusia. Manusia yang tidak memiliki kualitas yang mumpuni akan
tergerus oleh mesin-mesin canggih yang diakuisisi oleh tekhnologi, sehingga
pekerjaan manusia semakin lama semakin kehilangan tempat. Oleh karena itu,
tersebut.
Masuk pada tahun 2019 di Jepang, dicetuskan sebuah konsep era baru
yaitu society 5.0 atau masyarakat 5.0. Sebuah era dimana tidak hanya terbatas
pada sector manufaktur tetapi juga memecahkan masalah sosial dengan bantuan
integrasi antara ruang fisik dengan ruang virtual [Skobelev & Borovik:
2017]. Dalam konsep ini, salah satu ide dasar adalah diharapkannya produk
kecerdasan buatan akan mampu untuk mentransformasikan big data dari produk
transaksi internet di segala aspek kehidupan yang akan menjadi kearifan baru
membagikan informasi di dunia internet, maka society 5.0 merupakan era dimana
teknologi menjadi bagian dari diri manusia sendiri. Era ini menjadikan internet
bukan hanya sebagai informasi tetapi merupakan hal untuk menjalani kehidupan.
antara peran kecersasan buatan dan internet atau tekhnologi terhadap kemampuan
dari sumber daya manusia yang tersedia. Hal tersebut berarti bahwa arus
tekhnologi itu kemudian membutuhkan kemampuan dari SDM yang ada, untuk
kemudian mengisyaratkan bahwa perlu persiapan yang baik dan matang dari
manusia itu sendiri agar mampu untuk memiliki paradigma berpikir yang lebih
serius. Maka dibutuhkan suatu komunitas yang tanggap sebagai perespon dari
perkembangan zaman tersebut, sebagai role model dari masyarakat, dan sebagai
menimbulkan efek chaos atau efek yang dapat membuat masyarakat larut dalam
khussunya di Indonesia. Sejarah mencatat bahwa perubahan besar bangsa ini tak
pernah lepas dari peran serta dan campur tangan golongan mahasiswa. Dari
pembangunan di zaman orde baru sampai pada lengsernya orde baru menuju era
yang harus memiliki intelektual yang tinggi yang memandang segala sesuatu
dengan pandangan yang jernih, menilai dengan kritis serta dewasa dan memiliki
karya yang berguna untuk masyarakat sebagai bentuk dari tanggung jawab
indonesiadapat kita perhatikan terdapat empat hal yaitu era pendobrak nilai, era
revolusi fisik era politik masuk kampus dan era pemantapan peran [Tilaar: 2001].
belanda membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hina dan kehilangan
Era revolusi fisik dilihat bahwa mahasiswa ikut serta dalam engambilan
mahasiswa terlihat didalam tentara pelajar yang tergabung dalam IPPI [Nasir:
2012].
perjuangan politik. Era kampus menjadi arena erebutan politik antar kelompok
yang memiliki kepentingan. Sehingga akibanya adalah pertarungan tersebut juga
turut serta melibatkan mahasiswa yang ada di dalamnya dan kejadian tersebut
nasional dimana era ini adalah upaya untuk menata kembali kehidupan kampus
muda yang memiliki kemampuan unggul dan berkualitas yang mampu untuk hadir
pembangunan bangsa karena mahasiswa adalah sumber dari kekuatan moral yang
ada dalam bangsa Indonesia. [Syam: 2005] oleh karenanya, mahasiswa harus
Trahison des Cleres bahwa kecendikiawanan itu memunya tiga tolak ukur yaitu
keadilan, kebenaran dan rasio [Kosasih, K.: 2017]. Sangat Nampak bahwa
seseorang yang harus mampu membawa sebuah perubahan dalam suatu kelompok
kepekaan tinggi terhadap apa yang terjadi dalam tubuh masyarakat yang ada
yang luas.yang ketiga sebagai moral force atau kekuatan moral berarti mahasiswa
merupaka oknum yang harus menjadi contoh dalam berperilaku termasuk dalam
menjadi role model dari cara bersikap yang menjadi suri tauladan untuk
masyarakat. Yang terakhir adalah iron stock atau stok kekuatan yang berarti
kemampuan dan akhlak yang mulia sebagai generasi penerus bangsa. Dalam hal
melebihi orang biasa yang tidak berstatus mahasiswa sehaingga harus mampu
perubahan zaman dengan kemamuan berpikir yang cepat, kritis, dan dapat
mengambil tindakan secara cepat dan tepat dan memilih keputusan yang dapat
memiliki peran besar tentunya adalah “mahasiswa islam” yang harus mampu
jawaban terhadap segala persoalan yang hadir sebagai akibat dari perkembangan
ilmu pengetahuan. Sehingga mahasiswa islam harus mampu untuk membekali diri
menjadi intelektual muslim yaitu orang yang mampu untuk melakukan perannya
yang benar-benar bernafaskan islam, pemikiran mereka terikan bukan hanya pada
terhadap ajaran islam tidak bisa tawar-menawar karena mereka adalah intelektual
bahwa ada begitu banyak intelktual muslim muda yang berasal dari kalangan
orang-orang tersebut. Tentunya hal tersebut menjadi tanggung jawab moral dan
intelektual yang harus dipikul oleh para mahasiswa islam generasi sekarang.
yang menuntut mahasiswa islam untuk menjadi orang yang duduk di bangku
terdepan melihat dan menjawab agenda perubahan zaman yang semakin modern.
Era society 5.0 yang telah dijelaskan sebelumnya menjadi hal yang
kemudian harus ditanggapi dengan cepat oleh mahasiswa islam dengan mampu
bagian dari tekhnologi yang dapat digunakan untuk mejadi alat dalam
dan komunikasi yang mamu untuk bersaing secara global, sehingga penguasaan
terhada teknologi menjadi hal yang penting untuk semua orang dan penting bagi
pada di temukannya mesin uap yang menandai dimulainya revolusi industry 1.0
industry 4.0 ataupun society 5.0. hanya di kalangan akademis yang melek akan
Oleh karena itu, mahasiswa islam harus mampu memiliki hal-hal yang
dari revolusi industry 4.0 menuju era society 5.0 yang menuntut untuk penciptaan
sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu bertautan atau berintegrasi
dengan tekhnologi serta menggeser tekhnologi berpusat pada manusia dan bukan
manusia yang berpusat pada tekhnologi. Tentunya melihat hal tersebut, maka
dianalisis dan dipahami agar dapat dimanfaatkan serta di taklukkan agar mampu
menjadi sebuah kekuatan. Sehingga penulisan jurnal ini adalah untuk melihat
peluang dan tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa islam dalam menyongsong
era society 5.0 melalui analisis terhadap proses transformasi secara global.
data kualitatif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku orang-orang
pada pendirian organisasi Budi Utomo oleh pelajar STOVIA pada tahun 1908.
aspek budaya dan pendidikan [Hatta: 1980]. Selepas dari pendirian tersebut maka
pelopori oleh mahasiswa itu, maka mulailah muncul kesadaran nasional untuk
pemuda I yang diselenggarakan pada pada tangga 30 April-2 Mei 1926 yang
yang menjadi satu kekuatan penuh dengan menghasilkan sumpah yang dikenal
sebagai sumpah pemuda [Pertiwi: 2013]. Dalam sejarah gerakan tersebut,
beberapa tokoh islam sangat berpengaruh pada pendirian budi utomo sampai pada
2. Tahun 1928-1945
Perjalanan dari tahun 1928 ke 1945 melalui berbagai fase gerakan yang
Nagasaki oleh sekutu. Peristiwa itu kemudian sampai pada telinga Syahrir
sehingga menyebabkan kaum muda pada waktu itu mengaggap bahwa proklamasi
kemerdekaan sudah tepat untuk segera diselenggarakan. Namun pada saat itu
terjadi perselisihan antara kaum muda dengan tua terkait waktu pelaksanaan.
Permintaan proklamasi oleh kaum muda kemudian oleh soekarno dan hatta
dengan tegas menolak permintaan itu, walaupun hal itu sempat menimbulkan
1984]. Karena penolakan tersebut maka kaum muda segera mengadakan rapat dan
islam berpengaruh dalam agenda tersebut Sukardi, Chairul Saleh, Yusuf Kunto,
Wikana, Sayuti Melik, Adam Malik dan beberapa lainnya, salah satunya adalah
Lafran Pane.
3. Tahun 1945-1965
Pasca kemerdekaan tahun 1945, mulailah kemudian kehidupan perguruan
tinggi banyak yang berjalan, sampai pada tahun 1947 Lafran Pane sebagai salah
keislaman, dan kemahasiswaan pada waktu itu. Kehadiran HMI ini sebagai wadah
4. Tahun 1965-1998
gerakan mahasiswa pada fase ini menjadi bagian penting pada gerakan
prademokrasi saat itu [Uhlin: 1998] sehingga pada tahap ini gerakan mahasiswa
bergeser dari gerakan elitism menjadi gerakan populis [Sanit: 1999]. Mahasiswa
oleh elemen mahasiswa islam termasuk HMI, KAMMI yang kemudian berhasil
mahasiswa islam muda diantaranya Fahri Hamzah, Fadli Zon, Anas Urbaningrum,
dkk.
5. Tahun 1998-Sekarang
Pasca reformasi gerakan-gerakan mahasiswa seakan redup dengan tidak
peran vital gerakan mahasiswa lahir karena disadari dan diakui bahwa mahasiswa
saat ini tidak memiiki basis pemikiran yang kuat, maka dalam proses kaderisasi
lebar melalui koneksi internet yang kemudian menjadi peluang besar terhadap
dalam menyongsong era society 5.0 mahasiswa harus mampu menangkap dan
era 4.0 maka dunia pengetahuan membuka pintu selebar mungkin untuk dapat
Artificial Intelligence (AI) bergerak semakin cepat dan mengalami kemajuan pesat
dalam setiap bidang kehidupan manusia. Mulai dari perawatan kesehatan, kontrol
alami mansusia membuat potensi individu bisa menjadi lebih maksimal dan
dijadikan sebagai basis kekuatan untuk menyongsong kehadiran era society 5.0 di
masyarakat yang dipelopori oleh mahasiswa terutama mahasiswa islam yang ada
di Indonesia.
empiris dan dikotomik [Al-attas: 1998]. Bagi mereka ilmu itu berdiri sendiri dan
ilmu sains itu sendiri. Akibatnya adalah kemajuan tekhnologi tersebut kemudian
menimbulkan pola hidup yang materialis, hedonis, dan liberal. Akibatnya adalah
itu juga akan menyasar mahasiswa islam di Indonesia pada umumnya sehingga
dengan industry 4.0 yang menitik beratkan pekerjaan pada tekhnologi, era society
5.0 lebih menekankan pada integrasi antara peran manusia dengan tekhnologi
untuk membentuk suatu system yang mampu untuk memecahkan problem sosial
yang terjadi dengan integrasi ruang fisik dan virtual [Skobelev: 2017] karena
society 5.0 memiliki konsep big data yang dikumpulkan oleh Internet of Things
(IoT) dan dirubah oleh Artificial Inteligence (AI). Kemudian melihat hari ini, di
Indonesia sendiri mahasiswa islam secara khsus masih banyak ditemukan yang
proses integrasi di era 5.0 merupakan hal yang paling utama yang harus dapat
munculnya infrastruktur pendidikan yang baru seperti yang trjadi sekarang dimana
tersendiri dari mahasiswa islam masa kini yang harus mampu untuk kreatif serta
seorang manusia yang berkompeten dan berkualitas dalam segala aspek. Era
society 5.0 kedepannya menuntut untuk ketersediaan sumber daya manusia yang
Oleh sebab itu sumber daya manusia (SDM) harus memiliki kerajinan,
positif serta meninggalkan tingkah laku yang tidak baik dalam bekerja [Emillia:
2020]. Tuntutan penyediaan sumber daya manusia itulah yang harus mampu
dijawab dan dipenuhi oleh mahasiswa islam di Indonesia yang meruakan salah
satu Negara dengan sumber daya manusia yang melimpah, sehingga kualitas harus
IV. Kesimpulan
Mahasiswa islam harus mampu untuk menjawab tantangan zaman terlebih
peran mahasiswa menuju masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh allah swt.
Referensi
Al-Attas, S. M. N., & Rakhmat, J. (1984). Konsep Pendidikan dalam Islam: Suatu
Rangka Pikir Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam. Mizan.
Anggresta, V. (2019). Literasi Manusia Untuk Menyiapkan Mahasiswa Yang
Kompetitif Di Era Industri 4, 0. Faktor: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 6(3).
Aqarindra, R. B. (2015). Gerakan mahasiswa pasca reformasi: Dinamika
Gerakan di FISIP Universitas Airlangga Menurut Aktivis Mahasiswa Dalam
Perspektif Konstruksi Sosial (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
AIRLANGGA).
Danuri, M. (2019). Perkembangan dan transformasi teknologi
digital. INFOKAM, 15(2).
Emillia, D. K., & Damiri, D. J. (2020). Transformasi Sumber Daya Manusia
Menghadapi Pasar Tenaga Kerja Era Revolusi Industri 4.0. KREATIF: Jurnal
Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang, 8(1), 91-103.
Harahap, N. J. (2019). Mahasiswa dan Revolusi Industri 4.0. ECOBISMA (Jurnal
Ekonomi, Bisnis dan Manajemen), 6(1), 70-78.
Hotimah, U., & Raihan, S. (2020). Pendekatan heutagogi dalam pembelajaran di era
society 5.0. Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(2), 152-159.
Istichomaharani, I. S., & Habibah, S. S. (2016). Mewujudkan peran mahasiswa
sebagai agent of change, social control, dan iron stock. In Prosiding Seminar
Nasioanal dan Call For Paper ke (Vol. 2, pp. 1-6).
Kosasih, K. (2017). Peranan Organisasi Kemahasiswaan Dalam Pengembangan
Civic Skills Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(2), 188-198.
Mintasih, D. (2018). Mengembangkan literasi informasi melalui belajar berbasis
kehidupan terintegrasi PBL untuk menyiapkan calon pendidik dalam menghadapi
era revolusi industri 4.0. ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal, 6(2), 271-290.
Moleong, Lexy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nasir, M. (1978). Peranan Cendekiawan Muslim, (Jakarta : DDII)
Nasir, M. (2012). Mahasiswa Islam dalam Perspektif Pendidikan
Global. Dinamika Ilmu: Jurnal Pendidikan, 12(1).
Nurhamidah, S. R. PERISTIWA RENGASDENGKLOK.
Pertiwi, C. Y. E. (2013). PERANAN PEMUDA DALAM PERGERAKAN
NASIONAL INDONESIA TAHUN 1908–1928.
Piliang, Y. A. (2011). Dunia yang dilipat: Tamasya melampaui batas-batas kebudayaan.
Matahari.
Poesponegoro, M. D., & Notosusanto, N. (1984). Sejarah Nasional
Indonesia (Vol. 6). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah
dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
Prasetyo, B., & Trisyanti, U. (2018). Revolusi industri 4.0 dan tantangan
perubahan sosial. IPTEK Journal of Proceedings Series, (5), 22-27.
Rinardi, H. (2017). Proklamasi 17 Agustus 1945: Revolusi Politik Bangsa
Indonesia. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 2(2), 143-150.
Sabri, M. (2014). HMI, Cak Nur dan Gelombang Intelektualisme Islam Indonesia
Jilid 2. Jurnal Diskursus Islam, 2(2), 317-334.
Skobelev, P. O., & Borovik, S. Y. (2017). On the way from Industry 4.0 to
Industry 5.0: From digital manufacturing to digital society. Industry 4.0, 2(6),
307-311.
Syam, Syaifullah. 2005. Pola Adaptasi Mahasiswa Baru Jurusan PMPKN FPIPS
UPI, Studi Analitis Pada Mahasiswa Baru Jurusan PMPKN FP
Tilaar, A.R, (2001). Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam
perpektif Abad 21, Cet.IV ( Magelang : Indonesia Tera)
Uhlin, A. (1998). Oposisi Berserak. Arus Deras Demokratisasi Gelombang Ketiga
di Indonesia
Wardani, R. (2018). 21st Century Educator: Menyongsong Transformasi
Pendidikan 4.0. In Slide Seminar Nasional Dinamika Informatika Senadi UPY.
WEKKE, I. S., LUBIS, M. A., & SITOMPUL, A. UPAYA PERJUANGAN
POLITIK NILAI DAN NASIONALISME: KAJIAN GERAKAN MAHASISWA
ISLAM DI INDONESIA.
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Usman
Tempat & Tanggal Lahir : Luwu, 01 April 1993
Utusan : HMI Cabang Gowa Raya
Status Keluarga : Belum Menikah
Alamat : Perumahan Patri Abdullah
No. Telpon/WA/Email : 082293407188
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN FORMAL
Universitas : UIN Alauddin Makassar
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Angkatan/Tahun Masuk : 2016
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DI HMI
Basic Training/Kom-Cab/Tahun : HMI Kom. Tarbiyah dan Keguruan
Cabang Gowa Raya/2012
Intermediate Training/Cab/Tahun : Cabang Sumbawa 2015
PENGALAMAN ORGANISASI
: Wasekum PTKP HMI Kom. Tarbiyah 2014
Ketua Bidang PTKP HMI Kom. Tarbiyah 2015
Wasekum Bidang PTK Cabang Gow Raya 2017
Direktur Forum Komunikasi Alternatif
(FORMAL) Sulawesi Selatan (Sekarang)
(Usman)