Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

Perilaku sosial masyarakat hari ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan


teknologi, hal ini dibuktikan dengan ramainya aktivitas manusia di sosial media
dibanding dunia nyata, ditambah keadaan dunia hari ini yang belum stabil akibat
adanya suatu wabah yg bernama covid-19, memaksa manusia untuk berfikir
cerdas agar tetap survive dalam keadaan tersebut, maka segala bentuk aktivitas
saat ini dijalankan secara digital. Memang tidak bisa dipungkiri sebelum adanya
virus tersebut manusia sudah banyak berpikir mengenai arahnya perkembangan
dunia ini, buktinya pada akhir abad ke 17 ditemukanlah mesin uap yang mana
saat itu merupakan alat bantu pertama dalam berbagai kegiatan industri, itulah
awal mula adanya gerakan industri dengan nama revolusi industri 1.0 dengan
konsep dari revolusi sendiri yaitu perkembngan sesuatu secara cepat. Dengan
interval perubahan per satu abad, saat ini Gerakan tersebut sudah sampai pada
fase ke 4 yaitu revolusi industri 4.0 .

Tidak hanya revolusi industri yang mempengaruhi akan perubahan perilaku


manusia. Namun perubahan perilaku manusia juga dapat dipenngaruhi oleh
perkembangan sistem sosial yaitu Society. Sama halnya dengan revolusi industri,
Society juga mengalami perkembangan dari zaman ke zaman karena Society
sendiri telah ada sejak peradaban dunia dimulai. Diawali dengan Society 1.0
dimana kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup bermasyarakat yaitu dengan
berburu. Society 2.0 dalam kegiatanya masyarakat sudah mulai mengenal
bagaimana bercocok tanam dan berternak untuk dalam bertahan hidup. Karena
dalam kegiatanya manusia tidak harus berpindah-pindah dan berburu. Society 3.0,
dengan ilmu pengetahuan dalam perkembanganya manusia mulai memahami dan
mendalami dunia industri untuk memudahkan segala kegiatannya dalam
memenuhi kebutuhan hidup bermasyarakat. Society 4.0 , dengan berkembang
pesatnya ilmu pengetahuan. Manusia dapat membangun era tekonlogi sehingga
lahirlah sebuah internet dan industri-industri semakin berkembang. Hal tersebut
tiada lain untuk membantu memudahkan kegiatan manusia aspek apapun .Pada
era Society 5.0 dikatakan bahwa kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya akan menjadi praktis dan otomatis.

Era Society 5.0 dalam perkembangannya didukung oleh revolusi Industri 4.0,
karena teknologi informasi dan inovasi dalam dunia industri untuk masyarakat
umum lahir dari revolusi Industri 4.0. Society 5.0 adalah jawaban atas tantangan
yang diakibatkan Industri 4.0 yang berdampingan dengan gangguan atau
permasalahan seperti kesenjangan manusia antara kehidupan maya dan dunia
nyata. Society 5.0 merupakan konsep masyarakat dimana komponen utamanya
yaitu manuisa yang dapat menciptakan nilai baru melalui perkembangan
teknologi. Indonesia sebagai negara berkembang dalam menerapkan society 5.0
bisa dikatakan belum siap menerapkan konsep tersebut, karena Indonesia sendiri
masyarakatnya masih kurang paham akan konsep tersebut. Ini semua dipengaruhi
dengan tingkat Pendidikan mereka yang masih belum merata dan kurangnya
tenaga ahli yang paham akan teknologi. Bisa dikatakan hanya segelintir
masyarakat yang tahu akan revolusi indistri 4.0 dan society 5.0 yaitu para kaum
akademis yang melek akan konsep tersebut. akibat revolusi industri 4.0 terjadi
perubahan sosial diindonesia khususnya dalam berperilaku individu dan
masyarakat, seperti halnya masyarakat Indonesia terpolarisasi oleh kemajuan
teknologi yaitu media sosial yang didukung dangan kecerdasan buatan. Secara
tidak langsung kecerdasan buatan ini memberikan informasi kepada masyarakat
tidak peduli informasi yang diberikan itu baik atau buruk. sehingga menyebabkan
perbedaan pendapat yang nantinya mempengaruhi prilaku individu di masyarakat.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, penulis


tertarik untuk meneliti “dampak perkembngan society 5.0 terhadap peubahan
sosial perilaku individu masyarakat”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dampak
perubahan society 5.0 terhadap perilaku individu masyarakat dan seberapa siap
Indonesia dalam menerapkan society 5.0. Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini mencakup dua aspek yaitu aspek teoritis dan aspek praktis. Secara
teoritis manfaat dibuatnya penelitian ini untuk menambah khasanah atau wawasan
tentang perkembangan society 5.0 dan perubahan sosial. Secara praktis dibuatnya
jurnal ini bermanfaat baik untuk mahasiswa, masyarakat umum dan khususnya
untuk kader HMI seluruh Indonesia.

II. DASAR TEORI DAN METODE PENELITIAN


A. Teori Perubahan Sosial

Menurut Soedjatmoko perubahan besar ini disebabkan oleh tiga faktor


utama, yaitu pertama, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kedua,
faktor kependudukan, dan ketiga, faktor ekologi dan lingkungan hidup.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai oleh manusia pada
saat ini sungguh sangat mencengangkan. Beragam teknologi yang telah
dikembangkan oleh para ilmuwan sehingga mampu mengubah dunia menjadi
sedemikian “sempit”.

Jacobus Ranjaba (2017:5). Soerjono Soekanto dalam memberikan arti


perubahan sosial, masih terikat pada uraian sejarah pemikiran sosiologi tentang
perubahan sosial yang tampaknya memang sulit untuk merumuskan pengertian
evolusi, pembangunan dan perkembangan tanpa silang arti sebagai perubahan
sosial untuk semua gejala dengan merujuk kepada pendapat William F. Ogbum,
dengan mengemukakan ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi
unsur-unsur kebudayaan, baik yang material maupun yang immaterial, yang
ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap
unsur-unsur immaterial

Dalam kehidupan masyarakat manusia, ada pandangan segolongan atau


sekelompok yang mempunyai rasa membangun dimana selalu menginginkan
adanya kemajuan-kemajuan dan perombakan-perombakan sesuai dengan
tuntutan zaman. Setiap masyarakat baik yang tinggal di desa maupun di kota,
tentunya mengalami perubahan dan dinamika sosial budaya. Perubahan dan
dinamika sosial ini merupakan akibat dari adanya interaksi antarmanusia dan
antarkelompok. Artinya, karena masyarakat selalu melakukan interaksi sosial,
maka sebuah perubahan sosial tidak bisa di hindari. Proses dinamika atau
perubahan sosial pada dasarnya dapat dianalisis atau diamati lebih dalam. Untuk
menganalisis proses-proses dinamika serta perubahan masyarakat dan
kebudayaan, maka diperlukan pemahaman dalam konsep-konsep perubahan
sosial itu sendiri.

1. Teori Fungsional

Lewia A. Coser (dalam Jacobus Ranjabar 2017:48) membicarakan


tentang teori fungsional yang digunakan untuk membahas masalah sosial dan
dinamika histori. Ia mengemukakan bahwa konflik itu mencegah suatu
pembekuan system sosial dengan mendesak akan adanya tekanan inovasi dan
kreativitas, misalnya kemajuan teknologi yang distimulasikan dari konflik
aktivitas manuisa dalam menjalankan kehidupan sehari hari. Proses-proses itu
merujuk kepada perubahan dalam sistem dan terdapat pula perubahan dalam
sistem dan terdapat pula perubahan sistem menurut tipe perubahan dalam
system, dan teerdapat pula perubahan sistem menurut tipe perubahan Marxis,
tetapi Choser lebih menekankan pada akibat integratif dari suatu konflik, bukan
akibat yang disintegratif.

Para penganut yanh fungsional menerima perubahan sebagai suatu yang


konstan dan tidak memerlukan penjelasan, kerena perubahan dianggap
mengacaukan keseimbangan masyarakat (Poul B. Horton-Chaster L. Haunt,
1984:210). Proses pengacuan itu berhenti pada saat perubahan tersebut telah
diintergasikan kedalam kebudayaan. Perubahan yang ternyata bermanfaat
(fungsional) diterima dan perubahan lain yang terbukti tidak berguna
(disfungsional) ditolak. Perubahan dalam bentuk proses kemasyarakatan tertentu
senantiasa terjadi, tetapi perubahan struktur yang sesungguhnya adalah soal
luarbiasa, dan biasanya disebabkan kekutan luar yang menimpa system sosial.
Pusat utamanya adalah masyarakat dan kebudayaan. Perubahan struktur berarti
perubahan dalam nilai-nilai dasar yang menyatukan masyarakat itu. Bersamaan
dengan itu, terjadi perubahan di tingkat lain tetapi inoi tidak akan terjadi dalam
perubahan structural.
2. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian menggunakan metode kualitatif. Penelitian


ini didesain dalam bentuk penelitian kepustakaan (Library Research) dengan jenis
library research (studi kepustakaan), yaitu jenis penelitian yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan data-data dari buku-buku, jurnal, artikel, dan tulisan-tulisan
tertentu. Library research berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka
dengan membaca, mencatat, dan mengolah dokumen bahan-bahan penelitian.

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan teknik deskriptif, yaitu suatu


bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena
itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan,
dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Dengan
pendekatan teori-teori perubahan sosial untuk mengkaji dampak dari polarisasi
media sosial terhadap perubahan sosial di era digital agar masyarakat bisa lebih
bijak dalam mengunakan media sosial dan terhindar dari potensi terjadina
perpecahan.

Metode yang digunakan yaitu jenis kualitatif ini begitu signifikan dengan
penelitian Kuantitatif yaitu tidak menekankan pada hasil angka-angka, kualitatif
lebih dominan kata-kata, dan itulah yang menjadikan penelitian kualitatif ini
bersifat deskriptif yang artinya dapat berupa gejala yang dikategorikan seperti
dokumen, foto, video, catatan, ataupun artefak.

III. PEMBAHASAN

Setiap perkembangan revolusi industri selalu dibarengi dengan tahapan


masyarakat yanhg disebut society. Akan tetapi revolusi industri 1.0 baru dimulai
pada awal abad ke 18 dimana manusia saat itu baru mengenal teknologi dengan
penemuan pertama saat itu adalah mesin uap yang menjadi alat bantu dalam
beberapa bidang industri, bertepatan dengan tahap masyarakat ke tiga yaitu
society 3.0 . hal itu disebabkan karena society sudah muncul saat peradaban
manusia dimulai, pada waktu itu manusia masih berkegitan berburu serta
berpindah tempat kekuasaan untuk bertahan hidup. Pada era ini revolusi industri
4.0 muncul lebih

Anda mungkin juga menyukai