PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang tidak bisa lepas dari sebuah interaksi, entah itu
dengan individu lainnya, kelompok sosial, lingkungan, bahkan dengan segala alat yang
digunakan dalam kehidupan sehari-harinya. Akibat dari interaksi individu inilah lahir
sebuah tataran atau pola kehidupan manusia yang baru. Hal ini disebabkan oleh perubahan
dari kebiasaan masing-masing individu, kemudian individu tersebut saling berinteraksi
dengan individu lainnya, karena adanya interaksi antar individu inilah timbul sebuah
perubahan sosial.
Perubahan sosial merupakan hal yang mutlak akan terjadi. Entah itu disadari ataupun
tidak, manusia tidak bisa melarikan diri dari sebuah perubahan sosial. Apalagi mereka
adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari sebuah interaksi dengan individu atau
kelompok sosial.
Namun disini saya lebih tertarik untuk membahas perubahan sosial yang terjadi akibat
kemajuan sains dan teknologi. Di abad ke 21 ini, kita telah memasuki dimensi baru dalam
kehidupan manusia. Dimensi yang mungkin tidak pernah terfikirkan oleh manusia jaman
dahulu. Sehingga menarik untuk membahas lahirnya sebuah generasi baru, yang saya
sebut dengan “generasi digital”.
Perkembangan teknologi informasi dalam sepuluh tahun terakhir sangat
mencengangkan terutama dengan hadirnya perangkat komunikasi seluler, media online,
online games dan teknologi web. Belum lagi kemunculan aplikasi social networking
seperti Facebook, Twitter, MySpace, Blogs, yang membuat penggunanya staying
connected dengan berbagai perangkat komunikasi seperti Blackberry, IPhone, IPad, PC
Tablet, dan sebagainya. Bagi kalangan anak muda, memiliki perangkat komunikasi seperti
di atas lebih banyak sebagai bagian dari ‘life style’ dan banyak digunakan hanya untuk
merepresentasikan dirinya, meskipun fitur-fitur dalam perangkat komunikasi tersebut
masih bisa dieksplorasi lebih dalam dengan fitur beragam.
Dengan perkembangan teknologi informasi inilah yang mendorong sebuah generasi
baru yang disebut sebagai generasi digital natives. Namun, kita juga tidak bisa
memungkiri bahwa selain ada digital natives ini, juga masih ada digital immigrant, yaitu
mereka yang beralih dari era konvensional ke era digital ini.
Dalam tulisan ini, penulis ingin membahas mengenai kemajuan teknologi informasi
sebagai pendorong lahirnya sebuah generasi baru, yaitu generasi digital atau yang lebih
popular disebut sebagai digital natives.
B. Rumusan Masalah
Dalam tulisan ini, penulis ingin memberikan penjelasan dari permasalahan, yaitu:
“Bagaimana teknologi yang berkembang bisa berpengaruh pada perubahan sosial.”
C. Tujuan
Makalah ini ingin memperlihatkan bagaimana teknologi yang berkembang di masa ini
bisa berpengaruh pada perubahan sosial di tataran individu dan masyarakat. Terutama
dengan terciptanya sebuah generasi baru, yaitu dengan lahirnya generasi digital di
Indonesia.
Generasi baru ini juga tentunya mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baru pula.
Dalam makalah ini juga ingin memberikan gambaran tentang kebiasaan generasi baru
yang lahir di era digital ini.
D. Batasan Masalah
Dalam makalah ini, saya ingin membatasi pembahasan tentang perubahan sosial yang
terjadi di dalam masyarakat akibat dari munculnya internet sebagai salah satu teknologi
informasi dan komunikasi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Perubahan Sosial
Manusia merupakan sebuah individu, namun untuk memenuhi kebutuhan mereka,
individu ini akan berinteraksi dengan individu lainnya sehingga membentuk sebuah
komunitas sosial. Dan ini berarti manusia merupakan makhluk sosial. Karena adanya
interaksi inilah timbul sebuah perubahan sosial yang ada dalam diri manusia.
Untuk mendefinisikan perubahan sosial, saya mengambil beberapa pendapat dari para
ahli sosiologi yang dikutip dalam bukunya Herwantiyoko yang diberi judul “Pengantar
Sosiologi Dan Ilmu Sosial Dasar”. Beberapa pendapat dari pengertian sosiologi adalah
sebagai berikut :
1. Kingsley Davis, mengartika perubahan sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh
dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan
antara buruh dan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam
organisasi ekonomi dan politik
2. Mac Iver mengemukanan bahwa perubahan sosial sebagai perubahanperubahan dalam
hubunga sosial (Social Relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan
(equilibrium) hubungan sosial
3. Gillin dan Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology maupun karena adanya difusi
ataupun pertemuanpertemuan baru dalam masyarakat.
4. Selo Soemarjan merumuskan sebagai segala perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok di dalam masyarakat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial merupakan perubahan
yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspekaspek struktur dari
suatu masyarakat, ataupun akibat terjadinya perubahan lingkungan seperti perubahan
geografis, perubahan sistem hubungan sosial, dan juga akibat dari kemajuan sains dan
teknologi.
2. Penemuan-penemuan baru
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam jangka waktu
yang tidak terlalu lama, adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru,
jalannya unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-
cara unsur kebudayaan baru yang bisa diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam
masyarakat yang bersangkutan. Penemuan baru sebagai akibat terjadinya peruahan-
perubahan dapat dibedakan dalam pengertian discover dan invention.
Discover adalah penemuan unsur kebudayaan yang naru, baik berupa aliran
ataupun berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan
individu para individu. Discovery akan menjadi invention, jika masyarakat sudah
mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru tersebut.
Harwantiyoko. 1991. Pengantar Sosiologi dan Ilmu Sosial Dasar. Jakarta. Gunadarma.
Agung Wasesa, Silih. 2011. Political Branding & Public Relation, Saatnya Kampanye Sehat,
Hemat, dan Bermartabat. Jakarta. Gramedia
Situs Kompas Online (www.kompas.com) Tiap hari ada 33 juta orang Indonesia membuka
facebook.
(http://tekno.kompas.com/read/2013/09/20/1629066/Tiap.Hari.33.Juta.Orang.Indonea.
Buka.Facebook)