Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Perubahan yang terjadi di dalam masyarakat disebut perubahan sosial, yaitu gejala umum yang terjadi
sepanjang masa pada setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi karena didasari oleh sifat dan hakikat
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.Setiap masyarakat pasti pernah mengalami perubahan
dalam hidupnya, baik itu perubahan kecil maupun perubahan besar. Hal tersebut didasari, karena
perubahan adalah proses modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.Hal ini bisa
terjadi karena manusia merupakan makhluk yang selalu ingin berubah, aktif, kreatif,inovatif, agresif,
selalu berkembang dan responsif terhadap perubahan yang terjadi di dalam masyarakat .Laju perubahan
antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya atau antara kurun waktu satu dan kurun waktu
lainnya memiliki tingkat kecepatan yang berbeda-beda sehingga dapat menimbulkan perubahan baik ke
arah kemajuan (progress) maupun kemunduran Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan
kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna
memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam melakukan berbagai aktivitas schari-hari. Pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia melibatkan Negara-negara lain. Dalam banyak proyek
pengembangan ilmu pengetahuan seperti penelitian-penelitian, beasiswa, dan institusi pendidikan,
Negara-negara lain banyak terlibat baik dari segi pembiayaan maupun segi pengadaan fasilitas.

Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi
dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi,
modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya
berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. Selain itu, ini juga
menunjukkan suatu proses dari serangkaian upaya untuk menuju atau menciptakan nilai-nilai (fisik,
material dan sosial).

Masyarakat selalu berubah, dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat merupakan hal yang wajar dan
tidak dapat dihindari, walaupun perubahan pada masyarakat yang satu akan berbeda dengan perubahan
pada masyarakat yang lain. Demikian pula dengan proses modernisasi. Modernisasi pada masyarakat
tertentu akan berbeda dengan masyarakat yang lain baik dari prosesnya maupun pada penerimaannya,
tergantung dari kebutuhan dan keinginan dari masyarakatnya. Perubahan yang terjadi karena proses
modernisasi akan membelenggu masyarakat pada budaya konsumtif, hedonisme, dan lain sebagainya.
Modernisasi merupakan salah satu bentuk perubahan sosial masyarakat dari masyarakat tradisional
menuju masyarakat yang maju mengikuti perkembangan masyarakat lainnya yang dianggap lebih maju.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1). Seperti apa sejarah teori sosial perubahan modern?

2). Bagaimana Teori ketergantungan Sosial modern

3). Bagaimana Teori sistem Sosial modern?


BAB 2

PEMBAHASAN

1.1 Teori modernisasi selalu berkaitan dengan perubahan sosial dalam masyarakat, meskipun begitu modernisasi
pada hakekatnya tidak terbatas pada pembangunan, industrialisasi, dan demokratisasi saja, akan tetapi
menyangkut pula barbagai bidang kehidupan lainnya yang saling berhubungan sehingga kemajuan suatu bidang
kehidupan akan diikuti oleh bidang-bidang kehidupan yang lain.landasari bagi teori sosiologi dan tokohnya. Teori
ini mencuat pada pertengahan abad 20, yang berlatar belakang dari adanya kehidupan pada negara barat terutama
Eropa seperti, Negara Inggris yang melakukan perkembangan indutri besar-besaran.Sedangkan untuk pengertian
teori modernisasi ini adalah teori ahli yang banyak melihat proses perubahan dalam masyarakat yang melakukan
mobilitas sosial dari awalnya kondisi tradisional menuju modern.

Teori modernisasi klasik berlangsung pada akhir 1950-an setelah Perang Dunia II hingga 1970-an.Bermula dari
munculnya Amerika Serikat sebagai negara adidaya. Sementara negara-negara Barat lainnya, seperti Inggris Raya,
Perancis, dan Jerman, dilemahkan oleh Perang Dunia II. Amerika Serikat muncul sebagai pemenang perang, dan
menjadi pemimpin dunia dengan implementasi Marshall Plan untuk merekonstruksi Eropa Barat akibat
perang.Kemudian, terjadinya penyebaran gerakan komunis global. Seiring dengan China dan Korea, negara bekas
Uni Soviet juga memiliki pengaruh di Eropa Timur. Setelah itu diikuti munculnya bangsa baru di Dunia Ketiga
sebagai akibat runtuhnya kekuasaan kolonial Eropa di Amerika Latin, Asia, dan Afrika. Negara-bangsa yang
sedang berkembang ini sedang mencari strategi pembangunan untuk memajukan ekonomi mereka dan memperkuat
kemandirian politik mereka.

TOKOH-TOKOH MODERN SOSIAL

A.Pearsons

Menurutnya, teori modernisasi adanya teori yang berhubugan dengan pandangan mengenai pentingnya
westernisasi dalam upaya mendongkrak karakteristik negara berkembang untuk mengikuti pola pembangunan
yang dilakukan oleh negara di eropa barat.

B.Huttington

Menurutnya, teori modernisasi adalah teori yang ersifat revolusioner, sebagai bentuk pendorong perubahan sosial
yang cepat. Teori ini tidak bisa dinidari setiap manusia dan akan mempengaruhi pada kehidupan masyarakat
global. Pada teori ini lebih mengutamakan tentang pembangunan, ekonomi, dan globalisasi.

C.Royrrod dan Evsey Domar

Kedua tokoh ini menbarakan bahwa dalam modernisi pola perekonomi dalam perkembangan global harus
ditingkatan dengan cara investasi. Bentuk investasi bukan hanya meningkatkan pendapatkan akan tetapi secara
khusus akan mampu memberikan pekerjaan bagi masyarakat lainnya.

D.Max weber

Ahli sosiologi ini mengemukakan bahwa teori modernisasi adalah bagian daripada etika protestan yang memberi
penekanan dalam budaya dan peran agama dalam pembentukan kapitalisme yang dilakukan oleh masyarakat,
khususnya masyarakat yang bergama protestan.
F. David McClelland

Menurutnya, yang seorang ahli psikologi sosial yang memberikan penjelasan bahwa modernisasi akan mendorong
setiap individu untuk mempercepat proses pembangunan dengan memberikan pedoman untuk masyarakat agar
menjadi wiraswasta dengan nch yang tinggi.

G. W.W. Rostow

Menurutnya, teori modernisasi adalah teori yang memberikan padangan bahwa setiap manusia harus memiliki
pedoman hidup dalam menjadi aktivitas ekonomi dan menjaga keseimbangan sosial, cara yang bisa dilakukan ialah
dengan melakukan tahap pembangunan.

H. Bert. F. Hoselitz

Menurutnya, teori modernisasi adalah teori yang menkankan pada dorongan seseoran untuk memberikan
pedoman dalam hidup, selain ini pedoman ini diperlukan kesadaran terhadap faktor ekonomi dan non ekonomi
dalam perkembangan manusia seutuhnya.

I.Alex Inkeles

Teori yang dikenalkan oleh Alex ini berhubungan erat dengan manusia modern. Di dalamnya memberikan pandangan tentang
pekerjaan dan aspek lingkungan material masyarakat. Dalam pedoman yang diberikan ialah melakukan pembangunan untuk
mencapai kemajuan.

Dari penjelasan mengenai teori modernisasi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa intisari dari teori ini adalah
dorongan perubahan sosial dari masyarakat sederhana menjadi masyarakat maju, dengan sumber ekonomi dan pembangunan
yang dilakukan.

Adapun kelamahan dalam teori medernisasi ini adalah penjelasan, terhadap proses perjananan negara barat menuju pada
masyarakat maju atau (modern). Cara barat dalam melakukan eksploitasi, penjajahan, kolonialisme praktik yang menjadikan
negara lain sebagai bahan mencipatakan kamajuan di negara menjadi salah satu unsur penyimpangan sosial, karena dinggap
merugikan bagi negara lainnya.

FENOMENA TEORI SOSIAL

Fenomena teori modernisasi di Indonesia, misalnya saja dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita seolah tidak
bisa lepas dari media sosial yang ternyata menjadi kebutuhan, media sosial berperan penting dalam menjaga
interaksi sosial dalam masyarakat. Padahal sebelum media sosial ditemukan masyarakat melakukan interaksi
dengan cara tradisional, salah satunya menggunakan cara berkunjung (silaturrahmi) sebagai adat budaya asli
Indonesia.Fenomena lainnya, mengenai aplikasi contoh modernisasi ini bisa dilihat dalam perkembangan era
teknologi pada saat ini. Masyarakat melakukan transaksi jual beli secara online, selain mendapatkan harga lebih
murah juga para belanja bisa mendapatkan barang dengan sangat mudah. Kondisi ini menjadi salah satu tahapan
bagi masyarakat Indonesia bahwa telah mengenali modernisasi.

Fenomena lainnya juga berbentuk sebagai berikut:

•Bidang Kejahatan Siber

: Dengan teknologi yang semakin maju, informasi sangat mudah didapat.

Adapun bentuk kejahatan siber antara lain pembajakan akun, online bullying dan pembobolan website.
•Bidang Pertanian

:Pada sektor pertanian terjadi perubahan sosial pada bidang teknologi danm asuknya berbagai jenis pupuk.

•Musik

Bidang musik tentu akan menjadi contoh perubahan sosial bidang budaya. Dulu musik daerah mungkin cukup
populer dan masih banyak diputar.Namun, kini ada pengaruh musik western yang masuk sehingga jenis musik pop,
rock, hip hop dan Electro Dance Music (EDM) juga semakin populer.

•Ekonomi

Perubahan sosial budaya juga memengaruhi sektor ekonomi. Contohnya masyarakat lebih menggemari produk
impor dibanding produk-produk dalam negeri.Seperti adanya tren liburan ke luar negeri yang dilakukan kalangan
masyarakat di sektor ekonomi kelas menengah ke atas.

•Pakaian

Pakaian merupak salah satu perubahan yang paling mungkin dilihat adalah pakaian. Gaya berpakaian pada
zaman dulu berbeda dengan zaman sekarang. Jika kita melihat sebuah foto atau film dan memperhatikan
baju yang dipakai, kita bisa memperkirakan tahun atau era saat foto atau film tersebut dibuat.

•Alat-alat Rumah Tangga

Masyarakat pada zaman dulu menggunakan alat-alat rumah tangga yang berbeda dengan yang kita pakai
saat ini, meskipun fungsinya kurang lebih sama. Salah satu contohnya adalah peralatan masak. Dulu
orang menggunakan dandang, sekarang orang menggunakan rice cooker.

•Gaya Rambut

Selain pakaian, rupanya penampilan fisik juga menjadi salah satu indikator perubahan sosial. Salah
satunya gaya rambut. Selain itu, riasan atau dandanan juga bisa menunjukkan suatu era atau masa dan
berubah seiring waktu. Dandanan orang tua kita zaman muda dahulu berbeda dengan dandanan kita
zaman sekarang. Banyak model rambut pada saat ini seperti istilah potongan:Wolfcut,Cepmek,dll.

•Mata Pencaharian

Mata pencaharian atau pekerjaan juga menunjukkan perubahan sosial. Contohnya masyarakat Indonesia
pada zaman dulu mayoritas bekerja sebagai petani. Namun saat ini, masyarakat lebih banyak bekerja di
industri seperti pabrik atau pekerja kantoran.

•Sistem Produksi

Sistem produksi berbicara tentang bagaimana suatu proses produksi dijalankan pada masyarakat dan
menggerakkan perekonomian. Pada zaman dahulu, laki-laki bekerja di luar sementara perempuan tinggal
di rumah. Namun saat ini, banyak juga perempuan yang bekerja di luar bersama laki-laki.

•Cara Berkomunikasi

dulunya orang berkomunikasi dengan cara tradisional yang memakan waktu lama, kini orang bisa
bertukar pesan dan berkomunikasi secara cepat dengan adanya teknologi.
Macam-macam bentuk dari Perubahan Sosial Modern:

-Perubahan Lambat (Evolusi)

:Merupakan perubahan yang memerlukan waktu lama. Biasanya berupa rentetan perubahan-perubahan
kecil yang saling mengikuti secara lambat.

-Perubahan Cepat (Revolusi)

:Merupakan perubahan yang berlangsung cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan
bermasyarakat.

-Perubahan Kecil

:Merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak berpengaruh langsung

-Perubahan Besar

:Merupakan perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya.

-Perubahan yang Tidak Dikehendaki

:Merupakan perubahan sosial yang tidak direncanakan dan terjadi di luar pengawasan masyarakat atau
kemampuan

Perubahan Struktural

:Merupakan perubahan yang sangat mendasar dan menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
2.2 Teori Ketergantungan Sosial

Ketergantungan sosial adalah ketidakseimbangan hubungan antara negara maju dan negara berkembang
dalam pembangunan perekonomian, yang kemudian memunculkan suatu ketergantungan di antara
negara-negara tersebut.Sehingga prihal ini ketergantungan sosial adalah hubungan yang terjalin antara
negara maju dan negara berkembang, dimana berkembang pesatnya ekpansi atau perluasan oleh negara
maju dengan sistem kapitalisme yang dianut, mampu berpengaruh terhadap negara berkembang yang
tercakup dalam negara dunia ketiga.

Sejarah Awal mula teori ketergantungan (dependency theory) dikembangkan pada akhir tahun 1950-
an oleh Raul Presibich (Direktur Economic Commission for Latin America, ECLA). Dalam hal ini Raul
Presbich dan rekannya bimbang terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju yang tumbuh
pesat, namun tidak serta merta memberikan perkembangan yang sama kepada pertumbuhan ekonomi di
negara-negara miskin.Bahkan dalam kajiannya mereka mendapati aktivitas ekonomi di negara-negara
yang lebih kaya sering kali membawa kepada masalah-masalah ekonomi di negara-negara miskin.Lahirnya
teori dependensi juga merupakan merupakan jawaban atas krisis teori Marx ortodoks di Amerika Latin.
Menurut Marxsis ortodoks, Amerika Latin harus melihat tahap revolusi industri "borjuis" sebelum
melampaui revolusi sosialisasi proletar. Namum demikian revolusi Republik Rakyat Tiongkok tahun 1949
dan Revolusi Kuba pada akhir tahun 1950-an mengajak pada kaum cedikiawan bahwa negara dunia
ketiga tidak harus selalu mengikuti tahap-tahap perkembangan tersebut.Tertarik pada model
pembangunan RRC dan Kuba, banyak intelktual radikal di Amerika latin berpendapat bahwa negara-
negara di Amerika Latin dapat saja berlangsung menuju dan berada pada tahapan revolusi sosialis.Teori
dependensi ini segera menyebar dengan cepat dibelahan Amerika Utara pada akhir tahun 1960-an oleh
Andre Gunder Frank, yang kebetulan berada di Amerika Utara pada tahun 1960-an.Di Amerika Serikat
teori ini memperoleh sambutan hangat, karena kedatangannya hampir bersamaan waktunya dengan
lahirnya kelompok intelektual muda radikal, yang tumbuh dan berkembang subur pada massa revolusi
kampus dilampung barat, akibat pengaruh kegiatan protes antiperang, gerakan kebebasan wanita, dan
menyebarnya kerusuhan rasial pada pertengan tahun 1960 yang diikuti oleh inflasi kronis, develuasi mata
uang dollar Amerika dan perasaan kehilangan kepercayaan diri pada masa awal tahun 1970-an, menyebab
hilangnya kenyakinan landasan moral Teori modernisasi.

TOKOH-TOKOH TEORI KETERGANTUNGANR

A.Raúlúl Prebisch

Prebisch membahas keusangan konsep pembagian kerja secara internasional yaitu Internasional Division
of Labour (IDL). IDL lah menurut Presbich yang menjadi penyebab utama munculnya masalah
pembangunan di Amerika Latin . Adanya teori pembagian kerja secara internasional (IDL), yang
berdasarkan pada teori keunggulan komparatif, membuat negara-negara di dunia melakukan spesialisasi
produksinya. Oleh karena itu, negara-negara di dunia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu negara-negara
pusat/pusat yang menghasilkan barang industri dan negara-negara periferal/pinggiran yang memproduksi
hasil-hasil pertanian. Keduanya saling melakukan perdagangan, dan menurut teori ini, seharusnya
menunjukkan hal yang sebaliknya. Negara-negara pusat yang melakukan spesilisasi pada industri
menjadi kaya, sedangkan negara pengirian ( pheriphery ) tetap saja miskin. [Padahal seharusnya kedua
negara sama kaya karena perdagangannya saling menguntungkan.
B. Neo-Marxisme

Teori depedensi juga memiliki warisan pemikiran dari Neo-Marxisme keberhasilan dari revolusi Tiongkok
dan Kuba ketika itu telah membantu tersebarnya perpaduan baru pemikiran-pemikiran Marxisme di
universitas-universitas di Amerika latin yang menyebabkan generasi baru dan dengan lantang menyebut
dirinya sebagai Neo-Marxisme.Beberapa pendapat Neo-Marxisme:

-Neo-Marxisme melihat imprealisme dari sudut pandang negara pinggiran. Dengan lebih memberikan
perhatian pada akibat imperialisme pada negara-negara dunia ketiga.

-Neo-Marxisme percaya, bahwa negara dunia ketiga telah matang untuk melakukan revolusi sosialis.

-Neo-Marxisme lebih tertarik pada arah revolusi Tiongkok dan Kuba, ia berharap banyak pada kekuatan
evolusi potensial dari para petani pedesaan dan perang gerilya tentara rakyat.

C.Paul Baran

Paulul baran adalah seorang pemikir Marxisme yang menolak pandangan Marx tentang pembangunan
dinegara-negara dunia ketiga. Bila Marx mengatakan bahwa sentuhan negara-negara kapitalis maju ke
negara-negara pra-kapitalis yang terbelakang akan membangun negara-negara yang terakhir ini untuk
berkembang, seperti negara-negara kapitalis di Eropa . Baran berpendapat lain, menurutnya, sentuhan ini
akan mengakibatkan negara-negara kapitalis terhambat kemajuannya dan akan terus hidup dalam
keterbelakangan. Dengan pendapatnya yang berbeda dengan Marx, Baran menyatakan bahwa
perkembangan kapitalisme di negara-negara pinggiran berbeda dengan perkembangan kapitalisme di
negara-negara pusat. Di negara pinggiran sistem kapitalisme seperti terkena penyakit kretinisme. Orang
yang terkena penyakit ini tetap kerdil dan tidak bisa besar. Menurut baran kapitalisme di negara-negara
pusat bisa berkembang karena adanya tiga prasyarat:

1.Meningkatnyaningkatnya produksi diikuti dengan tercabutnya masarakat petani di pedesaan.

2 .Meningkatnya produksi komoditas da terjadinya pembagian kerja mengakibatkan sebagian orang


menjadi buruh yang menjual tenaga kerjanya sehingga sulit menjadi kaya, dan sebagian lagi menjadi
majikan yang bisa mengumpulkan harta. Mengumpulnya harta di tangan para pedagang dan tanah tuan.

Fenomena Teori Ketergantungan

Fenomena terjadinya ketergantungan sosial antara negara maju dan berkembang dalam bidang
perekonomian dapat dilihat dari contoh:

Jika dilihat dari bidang perekonomiannya, Negara Indonesia dewasa ini, termasuk dalam contoh negara
yang memiliki ketergantungan sosial dengan negara maju. Dari hubungan ketergantungan ini kemudian
menghantarkan Indonesia pada jumlah hutang yang banyak kepada negara-negara maju.Teori
ketergantungan (dependensi) berkaitan dengan utang luar negeri, menyatakan bahwa bantuan luar negeri
dijadikan alat oleh negara maju untuk mempengaruhi hubungan domestik dan luar negeri negara
penerima bantuan, yang kemudian merangkul elit politik lokal di negara penerima bantuan yang
bertujuan dalam komersilisasi dan keamanan nasional.Melalui jaringan internasional, bantuan luar negeri
ditujukan untuk mengeksploitasi sumber daya alam negara penerima bantuan. Dari perspektif negara
pemberi bantuan, ada dua aspek penting yang dikembangkan, yang pertama adalah motivasi
politik (political motivation) dan motivasi ekonomi (economi motivation), dimana keduanya mempunyai
keterkaitan yang sangat erat yang satu dengan yang lainnya .Motivasi pertama inilah yang kemudian
menjadi acuan bagi AS untuk menguncurkan dana bantuan dalam merekonstruksi kembali
perekonomian Eropa Barat setelah hancur saat PD II, dan program ini dikenal dengan nama Marshall
Plan

Indonesia sendiri seperti yang kita ketahui mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah,
baik dari hasil hutan, hasil tambang, hasil biota laut, dan sebagainya. Hal ini tentunya dapat menjadi
menjadi potensi yang luar biasa yang harus dikembangkan dan dikelola dengan optimal.Namun sejauh
ini Indonesia memiliki kendala dalam pengelolaan potensi sumber daya alam yang melimpah, adanya
ketimpangan antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia.Dalam hal ini minimnya sumber
daya manusia yang kurang mendukung menjadikan pengelolaan sumber daya alam yang tidak optimal.
Minimnya pengelolaan kekayaan alam atau kurang optimalnya pengelolaan menjadikan Indonesia harus
kehilangan potensi penghasilan negara yang melimpah, yang nantinya dapat mensejahterakan
rakyatnya.Hal ini merupakan salah satu dampak ketergantungan Indonesia terhadap asing, dimana
Indonesia mendapatkan bantuan dana berupa hutang, kemudian secara tidak langsung pihak asing dapat
menguasai pengelolaan sumber daya alam, terlihat dari dibiarkankannya perusahaan asing
memperpanjang kontrak-kontrak pengelolaan bahan tambang yang penting bagi negara.

Akibat penguasaan dalam pengelolaan sumber daya alam misalnya bahan-bahan tambang seperti emas
dan batu bara oleh pihak asing membuat bangsa Indonesia kehilangan peluang pendapatan yang sangat
besar. Dalam hal ini rakyat Indonesia bekerja hanya sebagai tenaga kerja, sedangkan pihak asing yang
leluasa mendominasi pencarian keuntungan yang banyak.Contoh nyatanya dapat dilihat dari dampak
yang buruk dari kontrak-kontrak kerja dan penguasaan kekayaan alam yaitu tambang emas oleh
PT.Freeport parah terjadi di Indonesia bagian Timur dimana rakyat setempat masih belum dapat
menikmati hasil yang cukup dari kekayaan alam yang dikontrakan kepada negara-negara
asing.Keberadaan PT. Freeport yang memiliki potensi tambang emas yang melimpah justru tidak
memberikan keuntungan yang banyak pada Indonesia, terutama pada masyarakat setempat. Hal ini
merupakan contoh ketergantungan Indonesia pada pihak asing, sehingga kurang optimalnya dalam
pengelolaan potensi sumber daya alam.

2.3 Teori Sistem Sosial Modern

teori sistem , juga disebut teori sistem sosial , dalam ilmu sosial , studi tentang masyarakat sebagai
susunan elemen yang kompleks, termasuk individu dan kepercayaan mereka, karena mereka berhubungan
dengan keseluruhan (misalnya, negara). Studi tentang masyarakat sebagai sistem sosial memiliki sejarah
panjang dalam ilmu sosial. Asal -usul konseptual dari pendekatan ini umumnya penggambaran hingga
abad ke-19, khususnya dalam karya sosiolog dan filsuf Inggris Herbert Spencer dan ilmuwan sosial
Prancis Émile Durkheim .

Sejarah teori ini dimulai pada abad ke-19, Spencer, yang dipengaruhi oleh teori evolusi naturalis Inggris
Charles Darwin, memperdebatkan bentuk kesatuan dari sistem sosial. Dalam pendekatannya, sistem
masyarakat terus berkembang menjadi kondisi kesempurnaan yang bahkan lebih kompleks. Namun,
bentuk-bentuk alternatif dari teori sistem sosial mengemukakan pandangan yang sangat berbeda tentang
evolusi sosial. Dalam perspektif itu, masyarakat tidak berkembang menuju keadaan yang sempurna;
sebaliknya, itu mencapai keadaan yang semakin kompleks. Ini disebut diferensiasi struktural. Diferensiasi
struktural mengacu pada adaptasi masyarakat terhadap lingkungannya melalui perubahan dalam
kompleksitas internalnya.

Aspek penting dari diferensiasi sosial adalah cara adaptasi terjadi, atau bagaimana perubahan dalam
struktur sistem berhubungan dengan proses sistem. Di satu sisi, masyarakat dapat dipandang sebagai
suatu organisme total yang ditopang oleh berbagai proses yang mendukung fungsi dan mempertahankan
hidupnya. Sebuah pandangan alternatif berpendapat bahwa stabilisasi dalam sistem sosial terjadi bukan
karena adanya rencana rasional untuk bertahan hidup secara keseluruhan, tetapi hanya karena kebetulan
berhasil.Teori sistem juga terlibat dalam menganalisis bagaimana masyarakat beradaptasi dengan
lingkungannya melalui penyesuaian dalam strukturnya, dengan maksud penting untuk memahami tatanan
sosial. Teori mengungkap kompleksitas evolusi sosial dan, pada dasarnya, tekanan kemungkinan terbatas
untuk mengarahkan masyarakat. Di sisi lain, karena masyarakat sangat kompleks, ilmuwan sosial tetap
dapat menghargai berbagai kemungkinan adaptif untuk sistem sosial.

TOKOH-TOKOH TEORI SISTEM SOSIAL MODERN:

A.Setiaditiadi dan Kolip (2013)

Sistem sosial adalah hubungan antar unsur atau elemen di kehidupan masyarakat, misalnya tindakan
masyarakat, lembaga sosial, nilai dan norma sosial yang bergerak dinamis.

B.Sulaeman (1995)

Sistem sosial adalah alat analisis realita sosial dalam menjelaskan kelompok masyarakat sebagai bagian
dari sistem sosial.

C.Wirawan (2012)

Sistem sosial adalah sistem tindakan yang terbentuk dalam sistem sosial, terdiri dari individu, kelompok
sosial, dan norma sosial yang berlaku di kehidupan masyarakat.

D.Jhonson (1986)

Sistem sosial adalah kumpulan dari tindakan sosial individu maupun kelompok dalam kehidupan
masyarakat.

E.Talcot Parsons

Sistem sosial adalah pola interaksi sosial yang terdiri dari unsur sosial yang melembaga dan teratur.
Karakteristik dari sistem sosial adanya peran dari setiap individu atau kelompok sosial di masyarakat,
dimana hubungan antar peran tersebut saling berhubungan dan bergantungan satu sama lain.

Fenomena Sistem sosial modern

Fenomena sistem sosial yang ada di masyarakat dan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
adalah sebagai berikut;

A.Kerja Bakti di Masyarakat

:Kerja bakti adalah salah satu antar warga untuk bisa melakukan kegiatan secara bersama-sama, sehingga
akan tercipta rasa kenyamanan untuk melaksanakan suatu proyek kegiatan untuk kepentingan umum.
Kerja bakti tersebut biasanya akan timbul karena adanya inisiatif dari warga atau sekelompok orang di
dalam masyarakat atau adanya perintah dari atasan. Contoh kerja bakti misalnya membersihkan saluran
air dan lainnya.

B Musyawarah

:Contoh lain dari sistem sosial adalah musyawarah di dalam suatu masyarakat untuk memutuskan hal
yang di anggap merupakan kepentingan bersama. Hal tersebut biasanya merupakan inisiatif dari warga
sendiri yang di pimpin oleh atasan atau seseorang yang di akui sebagai pemimpin di dalam sebuah
masyarakat.

C.Keluarga

:Keluarga dalam sistem sosial bisa dikatakan bahwa para anggota keluarga memiliki interaksi sosial yang
sangat dekat satu sama lain. Mereka saling tergantung. Keluarga berfungsi sebagai satu kesatuan.
Anggotanya tidak dapat bertahan hidup atau berfungsi sendiri.Disini

D.Agama

Bentuk penggambaran dalam sistem sosial lainnya yaitu prihal agama. Dimana sistem sosial dalam
masyarakat beragama hindu yang menggunakan struktur tertutup bisa terjadi dalam pembagian kasta,
prihal kasta ini menentukan status sosial atas keturunannya.
BAB 3

. KESIMPULAN

Modernisasi merupakan teori yang digunakan untuk menjelaskan proses perkembangan dalam suatu
masyarakat.Teori modernisasi diartikan sebagai pandangan terhadap perubahan sosial budaya di
lingkungan masyarakat yang berkaitan dengan perubahan kehidupan dari tradisional menuju
modern.Berdasarkan materi diatas dapat diambil kesimpulan berupa:

1.Teori modernisasi diartikan sebagai pandangan terhadap perubahan sosial budaya di lingkungan
masyarakat yang berkaitan dengan perubahan kehidupan dari tradisional menuju modern.Contoh
kecilnya kita yang dulu selalu membaca koran saat ingin mengetahui berita terkini,sekarang bisa dengan
mudah untuk mengetahui informasi dari gadget dimanapun dan kapanpun.

2.Ketergantungan sosial adalah ketidakseimbangan hubungan antara negara maju dan negara berkembang dalam
pembangunan perekonomian, yang kemudian memunculkan suatu ketergantungan di antara negara-negara
tersebut.Sehingga prihal ini ketergantungan sosial adalah hubungan yang terjalin antara negara maju dan negara
berkembang.

3.Teori sistem adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada
suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/bali/berita/d-6422403/15-contoh-perubahan-sosial-dalam-kehidupan-sehari-
hari/amp

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6479011/apa-itu-perubahan-sosial-pengertian-dan-contohnya-di-
era_xfffe_modern

https://amp.kompas.com/skola/read/2022/08/02/133000669/teori-modernisasi-pengertian-sejarah-asumsi-
dan_xfffe_dampaknya

https://www.gramedia.com/literasi/teori-modernisasi/

https://id.scribd.com/doc/178226688/Teori-Modern-Perubahan-Sosial

Buku sosiologi Prof.Dr Sujorno

https://www.studocu.com/id/document/universitas-jember/perubahan-sosial-dan-pembangunan/teori-
perubahan-sosial-dan-pembangunan/36962635

Anda mungkin juga menyukai