Anda di halaman 1dari 15

Pertemuan -14

TANTANGAN MODERNISASI

Oleh :

Dr. Suparno, SH.,MH.,MM


PEMBAHASAN
1 Konsep Manusia Modern

2 Pengaruh modernisasi terhadap kehidupan manusia

3 Sumbangan Islam dalam mengatasi persoalan manusia


modern
Konsep Manusia Modern
Modernisasi merupakan suatu usaha untuk hidup sesuai dengan zaman
dan konstelasi dunia sekarang. Untuk orang Indonesia sendiri, hal ini
berarti mengubah berbagai sifat dalam mentalitas yang tidak cocok
dengan kehidupan sekarang.

Hal ini dapat juga didefinisikan dengan makna yang lain sebagai suatu
proses pergeseran sikap dan mentalitas warga masyarakat untuk bisa
hidup sesuai dengan tuntutan zaman.

Modernisasi lazim dikonsepsikan sebagai suatu proses perubahan sosial


akibat dari adanya industrialisasi. Modernisasi yang terjadi bersamaan
dengan revolusi industri di Eropa Barat pada abad 17.
Modernisasi yang bermaksud pada terjadinya perubahan-perubahan yang diarahkan
kepada suatu bentuk yang modern telah menciptakan manusia-manusia modern.

Dalam sosiologi, manusia-manusia modern ini memiliki ciri umum sebagai berikut :
1. Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru maupun penemuan-
penemuan baru, dan tidak ada sikap prasangka buruk.
2. Senantiasa siap untuk menerima perubahan-perubahan setelah ia menilai
kekurangan-kekurangan yang dihadapi pada saat itu.
3. Mempunyai kepekaan terhadap masalah yang terjadi di sekitarnya, dan mempunyai
kesadaran bahwa masalah-masalah tersebut berkaitan dengan dirinya.
4. Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap mengenai dirinya.
5. Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa mendatang.
6. Senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada dirinya dan yakin bahwa
potensi tersebut akan dapat dikembangkan.
7. Peka terhadap perencanaan.
8. Tidak menyerah atau tidak pasrah terhadap nasib yang sudah digariskan.
9. Percaya pada kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam peningkatan
kesejahteraan umat manusia.
10. Menyadari dan menghormati hak-hak, kewajiban-kewajiban, serta kehormatan
pihak lain.
Proses perubahan sosial di Indonesia yang berkaitan dengan manusia
modern selaku pelaku modernisasi dalam perubahan sosial? Rupanya hal
ini juga telah berkembang pesat dan dapat dilihat dalam beberapa bidang
kehidupan, antara lain :

1. Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya


dengan adanya sistem pendidikan yang berbasis pada teknologi,
informasi, dan komunikasi.
2. Bidang politik dan ideologi (demokrasi), misalnya
dalam pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden secara
langsung oleh rakyat tanpa melalui perwakilan.
3. Bidang ekonomi, misalnya dengan adanya pengembangan
perbankan sebagai sistem perekonomian dan juga industrialisasi
sebagai basis mata pencaharian masyarakat.
Pengaruh modernisasi terhadap kehidupan manusia

Globalisasi telah memberikan dampak terhadap proses perubahan sosial


dalam masyarakat. Salah satu proses perubahan sosial yang disebabkan oleh
globalisasi adalah terjadinya modernisasi. Modernisasi bisa dikatakan
sebagai perubahan sosial yang direncanakan.

Dilansir dari buku Eksiklopedia Sosiologi Perubahan Sosial (2018) karya Joan
Hesti dan kawan-kawan, modernisasi adalah sebuah bentuk transformasi
dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah lebih baik
dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju,
berkembang, dan makmur.
Modernisasi bisa juga diartikan sebagai suatu proses
perubahan dari masyarakat tradisional ke wujud
masyarakat yang modern. Faktor utama penyebab
modernisasi adalah berkembang pesatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat.

Modernisasi merupakan proses yang sangat luas dan


kompleks. Tidak hanya mencakup bidang teknologi
saja, modernisasi juga mencakup bidang lain, seperti
politik, ekonomi, dan sosial.
Tidak bisa dimungkiri bahwa masyarakat mau tidak mau harus
menghadapi modernisasi sebagai bentuk perubahan sosial.
Memang modernisasi awalnya akan mengakibatkan disorganisasi
dalam masyarakat.

Apalagi jika sudah menyangkut nilai-nilai dan norma masyarakat.


Akan tetapi, proses modernisasi tidak bisa dilihat hanya dari sisi
negatifnya saja. Proses modernisasi juga harus dilihat dari sisi
positifnya juga. Sehingga modernisasi bisa dilihat sebagai sebuah
proses perubahan sosial yang utuh.
Dampak positif Dampak positif modernisasi, sebagai
berikut:

1. Adanya transfer teknologi dari negara maju kepada


negara berkembang sehingga berdampak pada
kemajuan pembangunan.
2. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Adanya modernisasi membuat cara berpikir
masyarakat berubah, semula irasional menjadi
rasional.
4. Tingkat kehidupan menjadi lebih baik karena
berkembangnya proses industrialisasi.
Dampak negatif Dampak negatif modernisasi, yakni:

1. Budaya dalam negeri perlahan tergeser oleh budaya luar


negeri karena kemudahan masyarakat untuk mengakses
budaya luar negeri tanpa adanya filter sama sekali.
2. Munculnya budaya hedonisme dan masyarakat konsumtif.
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap
bahwa tujuan hidup yang paling utama adalah kesenangan
dan kenikmatan. Bagi penganut budaya ini, mereka
menjalani hidup sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa
nafsu yang tanpa batas.
3. Sikap individualisme lebih mendominasi.
Sumbangan Islam dalam mengatasi
persoalan manusia modern
1. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan modern selama ini diartikan dengan banyak makna,
tapi untuk memudahkan pembahasan, kita batasi pengertian kata itu
sebagai definisi untuk tingkat mutakhir perkembangan peradaban umat
manusia secara keseluruhan yang karena berbagai hal, kebetulan,
dimulai oleh bangsa-bangsa dari kawasan Eropa Barat Laut. Ciri
peradaban mutakhir itu ialah teknologi. Teknologi ini, pada gilirannya,
ditopang oleh suatu sistem kognitif yang dilandasi oleh empirisme, dan
inilah yang kita masudkan dengan ilmu pengetahuan modern. Selain
empirisme yang amat menonjol, ilmu pengetahuan modern juga berbeda
dengan ilmu pengetahuan klasik karena sikapnya yang selalu memandang
ke depan, sehingga ilmu pengetahuan menjadi tidak berhenti pada suatu
tapal batas (frontier). Karena itu, eksplorasi dan riset merupakan bagian
mutlak ilmu pengetahuan modern
2. Politik

Dalam wacana pemikiran Islam tentang politik, salah satu yang menjadi
tema sentral pada masayarakat modern saat ini adalah tentang
demokrasi. Demokrasi, dalam pengertian seperti itu, sebagaimana
dikatakan John L. Esposito dan James P. Piscatory, paling tidak ada tiga
kelompok pemikiran. Yaitu, kelompok yang menolak, yang menyetujui
prinsip-prinsipnya tetapi mengakui adanya perbedaan, dan yang
menerima sepenuhnya.
3. Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah sesuatu yang jarang terlepas kaitannya dengan


politik. Jika usaha untuk membangun negara dengan tatanan Islam sulit
terpenuhi, demikian pula dengan tatanan ekonominya. Oleh sebab itu
tidak ada suatu negeri Islam pun yang telah merdeka dari penjajahan
yang kemudian kembali menggunakan atribut Islam sebagai metode
penyusunan lembanganya. Bahkan nama “Baitul Maal” pun sudah
tersingkir dari kosa kata pemerintahan mereka. Yang tertinggal oleh
mereka adalah negara bekas jajahan yang meniru penjajahnya dengan
pemerintah yang baru dan berasal dari mereka sendiri. Mereka merdeka
secara politik, tetapi tidak secara sistem, terutama sistem ekonomi.
Tanpa diketahui, sistem yang mereka wariskan juga membawa penyakit
yang inhern dalam sistem itu, seperti inflasi, pengangguran, resesi dan
sebagainya.
4. Isu-isu Sosial

Formula syari’at yang berkembang luas di dunia Islam selama ini lebih
diwarnai oleh ayat-ayat dan faham-faham yang mendukung adanya
perbedaan hak dan perlakuan hukum antara laki-laki dengan
perempuan, demikian halnya dengan hak dan kewajiban antara muslim
dan non-muslim. Perbedaan hak dan kewajiban itu dipandang sebagai
sesuatu yang seharusnya demikian menurut syari’at; sebagai sesuatu
yang qat’I yang tidak mungkin lagi untuk diubah.
Isu sosial lain yang menjadi perhatian masyarakat modern saat ini
adalah status wanita dalam Islam. Masalah ini sering diperbincangkan
oleh masyarakat muslim sendiri dalam polemik-polemik yang seru dan
kontroversial. Namun, hingga sekarang belum memunculkan pemikiran
baru dan serius. Jika ada usaha-usaha baru untuk merevisi status wanita
yang ditetapkan oleh syari’at, segera muncul suara-suara yang tidak
hanya menolak, tapi bahkan mengkafirkan. Fatima Mernissi, Guru Besar
di Universitas Rabat, merupakan contoh paling populer.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai