ini. Secara sederhana, globalisasi dapat diartikan sebagai proses pengglobalan yang
melibatkan seluruh dunia.
Menurut kamus Oxford, globalisasi adalah situasi di mana budaya dan sistem ekonomi yang
berbeda di seluruh dunia dapat saling terhubung dan menjadi serupa karena pengaruh
perusahaan multinasional dan perkembangan komunikasi yang lebih baik.
Misalnya, Toyota, sebuah perusahaan otomotif, memiliki pabrik di Indonesia yang hasil
produksinya dijual hingga ke Argentina, dengan kantor pusat di Jepang.
Perusahaan multinasional ini dianggap sebagai pelopor dalam membuka batas wilayah
antarnegara, yang kemudian mendorong proses globalisasi.
Dalam era ini, jarak tempuh antar wilayah semakin singkat dan komunikasi dapat dilakukan
secara langsung melalui internet yang menjangkau seluruh dunia.
Proses globalisasi dapat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti:
Misalnya, perkembangan teknologi kendaraan listrik atau start-up digital yang dimulai di
negara maju kini menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Aspek ekonomi menjadi motor utama proses globalisasi dunia, terutama dengan terbentuknya
kebijakan pasar bebas yang meluas.
Hal ini memungkinkan perdagangan barang dan perpindahan tenaga kerja di berbagai wilayah
sehingga sistem ekonomi dunia terintegrasi.
Aspek politik dan hukum diwarnai oleh kerjasama internasional, di mana lembaga-lembaga
dunia seperti Organisasi Perdagangan Dunia dan Bank Dunia berperan penting dalam
menentukan arah kebijakan negara-negara di seluruh dunia.
Aspek kebudayaan adalah yang paling terlihat dalam proses globalisasi, mencakup corak
kehidupan masyarakat termasuk gaya hidup keseharian.
Bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat
dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun)
dalam evolusi kependudukan yang dialaminya.
Lingkungan alam adalah lingkungan yang sudah ada tanpa harus dibuat
oleh manusia. Lingkungan alam yaitu daratan (tanah), perairan dan udara.
Alam mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Alam adalah
penyedia bahan-bahan makanan, pakaian, penghasil tanaman, dan sumber
kesehatan serta keindahan.
Bentuk globalisasi :
a. Bidang budaya, seperti di beberapa cafe berkelas saat ini ditemukan
budaya lokal seperti becak, dokar kecil, sepeda ontel dan sebagainya
4). Kriminalitas
Dasar Pemetaan
-Menurut Komposisi
1). Peta Rupabumi ialah peta yang menampilkan kenampakan Bumi secara umum, tanpa
menonjolkan salah satu informasi, informasi yang ditampilkan kenampakan alam,
kenampakan buatan manusia dan garis kontur.
b. Komponen Peta
Judul Peta: Gambaran umum tentang isi peta secara keseluruhan, letak judul peta biasanya di
bagian atas peta.
Skala Verbal: Skala yang berupa kalimat-kalimat penjabaran yang merepresentasikan suatu
jarak pada peta. Contoh = Jarak setiap 1 cm pada peta mewakili 10 meter pada jarak
sebenarnya.
Skala Grafis: Skala yang berupa diagram, merepresentasikan jarak dengan diagram
Perhitungan skala
b). Membandingkan peta tak berskala dgn peta lain yang mencakup daerah sama dan
memiliki skala : P2 = d1/d2 × P1
c). membandingkan suatu objek pada peta tidak berskala dgn objek sama di permukaan bumi
yang sudah diketahui ukurannya, contoh :
-Petunjuk Arah: berfungsi untuk menunjukan arah mata angin pada peta, simbolnya huruf ‘U’
-Simbol dan Legenda: sebagai tanda mewakili kenampakan objek sebenarnya di peta.
-Simbol titik: simbol yang digunakan untuk menyatakan posisi atau lokasi suatu tempat,
jenisnya: piktorial, geometris, huruf
-Simbol luasan/area: simbol yang digunakan untuk menunjukan area tertentu, contohnya:
simbol hutan, persawahan, perkebunan, rawa
Garis lintang/ paralel adalah garis sejajar dengan ekuator, membagi bumi jadi bagian utara
dan selatan.
Garis bujur/ meridian merupakan garis vertikal, membagi permukaan bumi menjadi bagian
barat dan timur.
Inset: berfungsi memperjelas posisi suatu objek atau wilayah yang dipetakan.
-Inset lokasi: memberi gambaran umum pada sekitar wilayah yang dipetakan
c. Proyeksi peta: penggambaran peta banyak distorsi ( penyimpangan ) oleh karena itu perlu
adanya teknik supaya mengurangi kesalahan, maka dibentuklah proyeksi peta.
+ kerucut-> Proyeksi yang memetakan wilayah di lintang 45° dibedakan menjadi kerucut
transversal, kerucut normal dan kerucut miring.
+ Proyeksi Konform: besar sudut atau arah yang digambarkan di atas peta, sama dgn sudut
arah di permukaan bumi.
+ Proyeksi normal: sumbu simetris proyeksi ini berimpit dengan sumbu bumi
+ Proyeksi miring: sumbu simetris proyeksi, membentuk sudut miring dengan sumbu bumi
+ Proyeksi transversal: sumbu simetris proyeksi ini tegak lurus dengan sumbu bumi
2. Prinsip Pemetaan
a. Kerja Lapangan
Jenis alat ukur ynag biasa dipakai: bak ukur, rol meter, kompas, theodolit, waterpass
Penentuan arah utara berguna untuk menjadi pedoman pengukuran sudut arah, pembuatan
tanda orientasi. Arah utara dibedakan menjadi utara magnetis, utara grid dan utara geografis
Merupakan titik bantu agar semua wilayah yang dipetakan dapat terukur secara lengkap.
Jarak antartitik ukur dihitung mulai dari titik awal dilanjutkan ke titik-titik ukir yang sudah
ditentukan memakai meteran dan dicatat dengan tabel pengukuran.
Pencatatan kenampakan objek di sebelah kanan atau kiri titik ukur dicatat pada tabel
pengukuran.
b. Tahap pengolahan
Ini diperlukan sebab ada banyak kesalahan dalam tahap pengukuran, oleh sebab itu, data perlu
dikoreksi, dihitung serta diolah kembali.
c. Penyajian Data
Ialah penggambaran peta berdasar hasil pengolahan dan analisis data. Kartografer melengkapi
peta dengan plotting, dan komponen peta.
-Sumber Tenaga pasif: sumber tenaga yang berasal dari alam (matahari, bulan)
-Sumber Tenaga aktif: sumber tenaga yang berasal dari buatan manusia (lampu blitz)
–Wahana: untuk membawa sensor/alat perekam objek (satelit, balon udara, pesawat terbang)
d. Perolehan Data:
e. Pengguna Data:
– Pemerintah
– Perorangan, kelompok
3. Bermacam Citra
a). Foto udara vertikal: foto udara yang dibuat dengan kamera tegak lurus
b). Foto udara condong: foto udara yang dibuat dengan posisi kamera menyudut terhadap
tegak lurus permukaan bumi
c). Foto udara sangat condong: foto udara yang dibuat dengan posisi kamera menyudut sangat
besar hinggal tampak cakrawala pada fotonya
a). Foto inframerah warna/warna semu, adalah objek berwarna tidak sama dengan warna
objek yang direkam
b). Foto warna asli, adalah objek pada foto memiliki warna sama dgn warna objek aslinya
b. Citra Nonfoto
– Resolusi adalah kemampuan sistem optik elektronik untuk membedakan informasi spasial
+ Resolusi Spasial ialah kemampuan sensor merekam objek terkecil pada piksel citra
+ Resolusi Temporal ialah frekuensi perekaman ulang satelit di daerah sama dalam waktu
tertentu
Merupakan kegiatan mengkaji citra untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti penting
objek tertentu
a. Ciri Spektral: ciri objek yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dan
objek
b. Ciri Temporal: ciri objek yang terkait dengan waktu perekaman, umur objek dan unsur
objek
c. Ciri Spasial: ciri objek yang berkaitan dengan ruang meliputi bentuk, ukuran, rona, tekstur,
pola, asosiasi, situs dan bayangan.
Bentuk: struktur objek pada citra yang menunjukan suatu kenampakan di permukaan bumi
Ukuran: atribut objek berupa luas, volume, ketinggian tempat, kemiringan objek
Situs: menunjukan lokasi umum objek yang berkaitan dengan objek lain
Bayangan: memperjelas kenampakan bila tidak menutupi objek lain
Akusisi ialah pemasukan dan perekaman data ke dalam komputer (memakai digitizer,
komputer dan scanner)
Editing ialah perbaikan atau koreksi data dari hasil digitasi.
Pembangunan Topologi Data, tahap ini dilakukan untuk membedakan antara garis, titik dan
area.
Pemberian Atribut, tahap ini ialah pemberian identitas pada data
Transformasi Koordinat, tahap transformasi koordinat dari hasil digitasi ke koordinat yang
sesuai lapangan.
Buffering ialah pembuatan poligon baru berdasarkan jarak yang telah ditentukan, baik pada
data titik, data garis, data area atau poligon.
Scoring dilakukan untuk memberi nilai untuk parameter yang dipakai dalam analisis
Overlay ialah penggabungan 2 data grafis atau lebih secara tumpang susun untuk memperoleh
data grafis baru yang memiliki satuan pemetaan, yang memiliki macam-macam metode
overlay:
a). Identity: ialah tumpang susun 2 data grafis dengan memakai data grafis pertama sebagai
acuan batas luarnya.
b). Union: ialah tumpang susun yang berupa penggabungan antara 2 data grafis atau lebih
c). Intersection: ialah tumpang susun berupa penggabungan antara dua data grafis dengan
prinsip pertampalan
d). Up date: merupakan metode overlay yang menumpangsusunkan data dengan menghapus
informasi grafis pada data dengan informasi data kedua
Biasanya disajikan dengan bentuk peta dengan skala tertentu sesuai tujuan penggunaan peta
itu disajikan dengan layout yang dibuat secara manual atau digital
Itulah tadi rangkuman materi Geografi untuk kelas 10 Bab 2 yang tentang Pengetahuan
Dasar Pemetaan secara ringkas namun lengkap. Ikuti juga rangkuman Bab 3
Penelitian Geografi. Semoga kalian menjadi lebih memahami pelajaran geografi.***