Anda di halaman 1dari 3

Apa itu era society 5.

merupakan sebuah konsep di mana kehidupan manusia dipermudah dengan adanya teknologi, dan
teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri.

Konsep Society 5.0 sejatinya tidak berbeda jauh dengan konsep sebelumnya, yakni Society 4.0.
Perbedaannya terletak pada konteks yang menjadi fokus. Di mana Society 4.0 fokus pada
konteks pengembangan teknologinya, sedangkan Society 5.0 lebih fokus pada konteks
manusia.

Untuk memahami perkembangan Society 5.0 ini, kita perlu memahami juga generasi-generasi
sebelumnya dimulai dari Society 1.0 hingga Society 4.0.

Society 1.0: Era berburu dan manusia baru mengenal tulisan


Society 2.0: Era pertanian di mana manusia mengenal cocok tanam
Society 3.0: Era industri di mana manusia mulai menggunakan mesin untuk aktivitas sehari-
hari
Society 4.0: Era teknologi komputer hingga internet untuk menunjang kegiatan manusia
Society 5.0: Era teknologi di mana semua teknologi merupakan bagian dari manusia itu
sendiri
Komponen utama Society 5.0 adalah manusia yang dapat menciptakan nilai baru melalui
perkembangan teknologi. Perkembangan ini diharapkan dapat meminimalisir kesenjangan
sosial dan masalah ekonomi.

Saat ini, salah satu negara yang telah berhasil menerapkan Society 5.0 adalah Jepang.

Mungkin segala kemajuan ini terdengar sedikit mengkhawatirkan karena tugas manusia bisa
dengan mudah digantikan oleh teknologi mesin. Namun, Society 5.0 sebenarnya memberikan
banyak manfaat positif bagi kehidupan manusia. Berikut kita bahas apa saja manfaatnya.

Problem di era society 5.0

1. Banyak yang berpendapat bahwa Society 5.0 adalah kelanjutan dari revolusi
Industri 4.0, sehingga hal tersebut menjadi pandangan yang umum.
2. Apakah era society dengan era society 4.0 saling berkaitan? Secara umum,
Industri 4.0 dan Society 5.0 memiliki prioritas yang berbeda. Industri 4.0 berfokus
pada pengembangan industri untuk menggunakan teknologi guna mempermudah
kehidupan masyarakat, sedangkan Society 5.0 berfokus pada penggunaan
teknologi namun tetap mengandalkan manusia sebagai pemeran utamanya.
Meskipun memiliki fokus yang berbeda, Industri 4.0 dan Society 5.0 saling
terkaitan dan melengkapi satu sama lain dalam hal perkembangan teknologi dan
perubahan sosial. Industri 4.0 menyediakan landasan teknologi yang dibutuhkan
untuk mewujudkan visi dan mempercepat transisi menuju Society 5.0 di mana
teknologi digunakan secara menyeluruh untuk mencapai kemajuan sosial dan
kualitas hidup yang lebih baik. Keduanya dapat dilihat sebagai tahapan
perkembangan yang saling berkaitan.Dapat disimpulkan bahwa Industri 4.0 dan
Society 5.0 adalah dua gagasan yang saling mendukung dalam perkembangan
teknologi dan perubahan sosial. Industri 4.0 berperan penting dalam mendorong
kemajuan Society 5.0 dengan memanfaatkan teknologi digital dan otomasi di
sektor industri guna menciptakan produk dan layanan yang lebih berkelanjutan
serta mudah dijangkau oleh masyarakat. Tentunya, terdapat tantangan dan risiko
yang harus dihadapi untuk mencapai keseimbangan yang optimal antara Industri
4.0 dan Society 5.0. Contohnya, risiko pengangguran akibat otomatisasi produksi
atau bahaya terkait privasi dan keamanan data ketika menggunakan teknologi
canggih. Karena itu, diperlukan perencanaan dan pengelolaan yang efektif agar
teknologi tersebut dapat dimanfaatkan secara positif dan memberikan manfaat
bagi masyarakat secara keseluruhan. Meskipun terdapat kemajuan teknologi dan
industri yang pesat, sebagai manusia, kita tetap perlu menjaga sifat kemanusiaan
kita. Kita perlu terus berkomunikasi dan menjalin hubungan interpersonal yang
berarti sebagai makhluk sosial yang utuh.

Problematika yang terjadi karena era society 5.0


1. Namun, era Society 5.0 juga memberikan dampak negatif yaitu
banyaknya pekerjaan dan profesi lama yang hilang tergerus oleh
waktu, lingkungan yang terancam, dan tersisihnya SDM yang tidak
unggul, tidak berkompeten serta tidak mampu beradaptasi dengan
perkembangan teknologi karena tidak mampu bersaing.
2. Pada artikel berjudul Internet Addiction Disorder, Christina Gregory, PhD
mengungkapkan terdapat tanda dan gejala gangguan kecanduan internet
yang dapat muncul dalam manifestasi emosional dan fisik. Beberapa gejala
emosional gangguan kecanduan Internet yang mungkin termasuk seperti
Depresi, ketidakjujuran, perasaan bersalah,geliah, perasaan euforia saat
menggunakan komputer, tidak mampu membuat prioritas atau menjaga
jadwal, mengisolasi diri, menghindari pekerjaan, mood swings(tiba2
menangis, ketawa,), ketakutan, merasa kesepian, menunda-nunda.
3. Sedangkan untuk gejala fisik gangguan kecanduan internet yang mungkin
termasuk seperti:Sakit punggung, sakit kepala, insomnia, kebersihan
pribadi yang buruk (misalnya tidak mandi agar tetap online), sakit leher,
mata kering dan masalah penglihatan lainnya, gizi buruk dan penambahan
atau penurunan berat badan (makan berlebihan atau tidak makan agar tidak
jauh dari komputer) Profesor DR KH Jalaluddin Rakhmat MSc masih
dalam buku beliau mengutip Ivan Goldberg dan Kimberly Young yang
menemukan kesamaan antara adiksi berjudi dan adiksi napza dengan orang
yang diduga mengalami adiksi internet. Kesamaan tersebut diantaranya
adalah Loss of Control atau kelakuan yang berulang-ulang dengan tidak
memperdulikan akibat-akibatnya.
4.

Anda mungkin juga menyukai