1.5.2.2. Menanya
Dari algoritma di atas buat beberapa pertanyaan, seperti berikut.
44 Pemrograman Dasar SMK Kelas X Sem 1
contoh operator „x‟ adalah simbol untuk mewakili perkalian, „+‟ mewakili penjumlahan dan
seterusnya.
Ketika hasil dari suatu ekspresi diberikan pada sebuah variabel, maka ini disebut dengan
penugasan (assignment).
Contoh
HargaAkhir=HargaNormal-HargaDiskon
Volume=p x l x t
Nilai=80
Format penulisan assignment berbeda-beda dalam berbagai bahasa pemrograman, pada Bahasa
C digunakan tanda „=‟, pada bahasa Pascal dituliskan „:=‟, di beberapa penyajian algoritma ada
yang menggunakan tanda „=‟ atau menggunakan perintah “SET”.
Pembahasan pada buku ini akan menggunakan tanda „=‟ untuk algoritma dengan bahasa natural,
pseudocode, maupun pada flowchart. Di buku lain bisa jadi menggunakan tanda yang berbeda,
dan ini tidak menjadi masalah yang berarti.
Berikut ini operator-operator dasar yang dapat dilakukan pada operasi tipe data sederhana.
1. Operator Aritmatika
Operator aritmatika adalah operasi hitung dari bilangan-bilangan. Terdapat dia macam tipe
data bilangan yaitu integer dan bilangan real. Operator-operator yang berlaku keduanya hampir
sama, kecuali untuk bagian pembagian. Berikut ini adalah operator-operator untuk tipe data integer
dan bilangan real.
Operator Aritmatika pada Bilangan Integer
Operator Keterangan Contoh
+ Menjumlhan dua bilangan 7+3=10
- Mengurangi bilangan pertama 7-3=4
dengan bilangan kedua
x atau * Mengalikan dua bilangan 7x3=21
Div Membagi bilangan pertama dengan 7 div 3 = 2
bilangan kedua, di mana hasilnya
adalah bagian bulat dari hasil
pembagiannya, selanjutnya disebuat
pembagian bilangan bulat
Mod Sisa bagi dari hasil pemebgaian 7 mod 3= 1
bilangan bulat antara bilangan
pertama dengan kedua
Contoh 1
Perhatikan algoritma berikut
Algoritma Berhitung
a, b, c, dan Hasil adalah integer
Langkah-langkah:
1) Beri nilai a sama dengan 20
2) Beri nilai b sama dengan 6
3) Beri nilai c sama dengan 3
4) Hitung Hasil= a div b
5) Hitung Hasil=Hasil + a mod c
6) Cetak nilai Hasil
2. Operator Relasional
Dalam sebuah algoritma, terkadang diperlukan suatu persyaratan. Misalkan algoritma
menentukan akar persamaan kuadrat. Hasil akar persamaan kuadrat tergantung dengan nilai
diskriminan atau disingkat D. Jika D> 0 maka kedua akarnya bilangan real, jika D=0 maka akarnya
adalah akar tunggal , atau jika D<0 maka tidak mempunyai akar. Hasil dari pernyataan D>0 atau
Bab 1 Dasar-dasar Algoritma 47
D=0 atau D<0 akan adalah suatu keadaan yang bernilai benar atau salah. Pernyataaan tersebut
merupakan suatu hubungan antara dua buah variabel atau dua buah nilai. Bagaimana hubungan D
dengan 0 apakah lebih besar, sama dengan atau lebih kecil. Oleh karena itu tanda >, =, < disebut
sebagai operator relasional.
Operator Penjelasan Contoh
== Periksa apakah nilai keduanya a==10, periksa apakah nilai
sama variabel a sama dengan 10
<> Periksa apakah nilaia keduanya a<>,1, periksa apakah nilai
tidak sama variabel a sama dengan 10
> Periksa apakah nilai pertama a>10, periksa apakah nilai
lebih besar dari nilai kedua variabel a sama dengan 10
< Periksa apakah nilai pertama A<10, periksa apakah nilai
lebih keci dari nilai kedua variabel a sama dengan 10
>= Periksa apakah nilai pertama a>10, periksa apakah nilai
lebih besar atau sama dengan variabel a sama dengan 10
nilai kedua
<= Periksa apakah nilai pertama A<10, periksa apakah nilai
lebih kecil atau sama dengan variabel a sama dengan 10
nilai kedua
Operator relasional tidak hanya berlaku pada tipe data bilangan (integr dan real) namun berlaku
pula untuk tipe data lain seperti karakter, string maupun boolean.
Sebagai contoh:
„a‟ < „c‟ memberikan nilai true
Jika (Nama)=‟Dwi‟ maka ....
Jika (StatusLulus=True) maka ....
Selama (n>100) lakukan ....
.
Operasi relasional seringkali muncul pada kondisi bersyarat, yaitu pemenuhan suatu syarat
untuk melakukan proses lanjutan. Meskipun pembahasan kondisi bersyarat masih pada Bab
selanjutnya, tak ada salahnya kita mengenal bentuknya terlebih dahulu untuk memahami
pentingnya operasi relasional.
Contoh 2
Perhatikan algoritma berikut
Algoritma CekGenapGanjil
Input:Sebuah bilangan asli, sebut a
48 Pemrograman Dasar SMK Kelas X Sem 1
Langkah-langkah
1) Masukkan sebuah bilangan, baca sebagai a
2) Hitung SisaBagi=a mod 2
3) Jika Sisabagi==1 maka Tuliskan “a adalah bilangan ganjil”
Jika tidak maka Tuliskan “a adalah bilangan genap”
3. Operator Boolean
Banyak algoritma yang dalam prosesnya menyatakan lebih dari satu persayaratan. Sebagai contoh
di berbagai bentuk algoritma dalam kehidupan sehari-hari:
Jika puding telah dingin dan padat
Jika komputer tidak bisa booting dan terdengar bunyi beep sekali maka ....
Selama koneksi internet tidak putus atau server tidak mati lakukan ....
Cuci hingga bersih dan wangi
Dan sebagainya
Masih banyak lagi contoh lain yang menggunakan lebih dari satu pernyataan yang digabungkan.
Penggabungan pernyataan yang bernilai benar atau salah (data boolean) seperti ini dapat
dilakukan dengan mengunakan operator-operator boolean sebagai berikut.
Prioritas Operator
Dalam algoritma pemrograman ketika sebuah ekspresi mengandung lebih dari dua operator maka
harus diperhatikan skal prioritas. Sebagaimna yang telah kita pelajari di mata pelajaran matematika
bahwa hasil dari operasi 2+3*4 adalah 14, bukan 20, di mana perkalian diprioritaskan terlebih
dahulu daripada penjumlahan. Sedangkan pada operasi 12/2*3, karena bagi (/) dan kali (*)
mempunyai prioritas yang sebanding atau sama, maka operasi dilakukan cari depan, 12 dibagi
dengan 2 baru hasilnya dikali 3 sehingga menghasilkan nilai 18, bukannya 2. Berikut ini skala
prioritas operator dalam algoritma pemrograman.
Operator Tingkat Prioritas
NOT 1
*, /, DIV, MOD, AND 2