Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

HAKIKAT DAN PERJALANAN HIDUP MANUSIA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama

Oleh:

1. Aulia Ayuningthyas C2215201012


2. Dewi Tri mulyani C2215201019
3. Ikeu Rizqia Utami C2215201015
4. Meilani Wulandari C2215201010
5. Nova Zalianti C2215201007
6. Rosye Syifa Fadillah C2215201027

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2022
Hakikat dan perjalanan hidup manusia
Hidup atau kehidupan hakikatnya adalah menempuh suatu perjalanan. Tidak seorang-pun
berhenti menempuh perjalanan itu, selama ia hidup. Tumbuh-tumbuhan selalu melakukan
perjalanan. Hewan darat dan laut-pun juga selalu melakukan perjalanan. Bahkan, semesta tidak
pernah berhenti bergerak. Semua makhluk berjalan atau bergerak pada porosnya masing-masing.
Perjalanan kehidupan manusia sudah diatur oleh Tuhan, bahkan agar perjalanan itu efektif
mencapai tujuan hakikinya. Maka, sebelum mereka dilepas (start) lahir ke dunia, mereka
ditunjukkan tujuan yang harus ditempuhnya. Peristiwa ini dikenal sebagai perjanjian antara
manusia dengan Tuhannya.
“Tatkala Allah SWT bertanya kepada, ”Bukankan Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab,
”Betul (Engkau adalah Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan ini) agar di hari kiamat
nanti kami tidak mengatakan, Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Allah).” (QS Al-A’raf/7: 172).
Dalam kitabnya, Tafsir al-Quran al-Adzhim, Ibnu Katsir menjelaskan, iman dan syahadah seperti
disebut dalam ayat di atas, adalah iman dalam bentuk fitrah yang merupakan kecenderungan atau
watak dasar manusia. Berdasarkan tafsir ayat tersebut, maka pada hakikatnya setiap orang
memiliki ke-iman-an dalam dirinya. “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.” (QS Ar-Rum/30: 30).
Inilah habitat tujuan perjalanan hidup manusia. Diawali dengan dialog untuk melahirkan dan
menumbuhkan kesadaran diri. Menyadari siapa dirinya, apa tujuannya, bagaimana ia harus
menempuh perjalanan itu, pedoman apa yang seharusnya menjadi pegangannya. Kesadaran diri
(self awarness) akan tertanam dalam alam bawah sadarnya dan menjadi pedoman dalam hidup,
apabila ia tetap menempuh laku suluk (perjalanan) yang digariskan.
Setidaknya terdapat dua hal yang seharusnya ditempuh oleh seseorang dalam melakukan
perjalanan hidup dan kehidupan, yaitu; mujahadah dan riyadhah. Mujahadah adalah upaya
sekeras mungkin melawan hawa nafsu. Hawa nafsu bersumber dari kecintaan yang berlebihan
terhadap dunia. Jika kecintaan demikian tidak dibatasi, maka akan memungkinnya menjadi awal
kehancuran diri dan tatanan sosial. Rusaknya sifat kemanusiaan adalah berawal dari menurutkan
nafsu. Karena hakikatnya nafsu adalah bersifat menyerang. Riyadhah adalah melakukan praktik-
praktik ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Tuhan (tujuan hakikat hidup/suluk).
Umumnya praktik riyadhah dilakukan secara istiqomah/pembiasaan. Menurut teori perilaku
bahwa perilaku seseorang dapat ditumbuhkan melalui proses pembiasaan. Misalnya,
membiasakan diri setiap malam sholat tahajud, membaca al-Qur’an dua lembar setiap sholat lima
waktu, berdzikir, membaca sholat setiap pagi dan petang, beristighfar setiap pagi dan petang, dan
masih banyak lainnya—yang penting adalah istiqomah meski sedikit.
Dalam konsep perjalanan (suluk)-nya, Ibnu Arabi menjelaskan bahwa dalam menempuh
perjalanan itu, seseorang akan menemui dua hal, yaitu maqomat (tempat/stasiun) dan hal
(keadaan). Maqomat merupakan stasiun yang harus dilewati oleh pejalan spiritual sebelum bisa
mencapai ujung perjalanannya. Begitu pula, perjalanan manusia selalu dilalui dari satu tahap,
etape, periode ke tahap, etape dan periode berikutnya. Maqomat adalah halte kehidupan yang
harus dilalui dan tempat penghentian sementara.
Haal (keadaan) adalah kondisi atau keadaan yang menyelimuti qalbu seseorang. Haal (keadaan)
bersifat tidak stabil, dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi internal dan eksternal seseorang.
Kebanyakan haal (keadaan) qalbu seseorang banyak dipengaruhi atau bereaksi terhadap kondisi
eksternalnya. Jika kondisi eksternal seseorang masih banyak mengendalikan, maka seseorang
harus terus berusaha membaliknya, yaitu mengendalikan situasi eksternalnya. Dalam konsep
tradisi filsafat stoic seseorang harus berusaha mencintai takdir (amor fati) agar dapat
mengendalikan kondisi eksernalnya.
Kemampuan untuk mengendalikan kondisi eksternalnya atau tidak cepat bereaksi terhadap
situasi diluar dirinya akan melahirkan sikap bijak dan perilaku yang baik (berakhlak tinggi).
Kemampuan mengendalikan situasi dan kondisi eksternal adalah menjadi indikasi dari semakin
dewasa, cerdas, atau mampu berfikir tingkat tinggi. Reaktif dalam konsepnya, Piaget bahwa
seseorang masih didominasi motorik kasar. Motorik kasar adalah kondisi di mana
pengetahuan/rasio seseorang belum menjadi dasar sikap dan perilaku.
Motorik halus harus mendominasi menggerakkan sikap dan perilaku seseorang. Motorik halus
adalah elemen dasar dalam otak manusia sehingga dapat berfikir, bersikap dan berperilaku logis
dan etis. Motorik halus ini pula yang dalam konsep neurology disebutnya sebagai sumber
berkembangnya otak manusia (cortex prefrontalis). Cortex prefrontalis menjadi media
berkembangnya akhlak yang baik. Oleh karena itu, dalam perjalanan manusia seharusnya
memperkuat cortex prefrontalis. Bagaimana cara? Sebagaimana dijelaskan di atas, yaitu;
melakukan mujahadah dan riyadhah secara terus menerus tidak berkesudahan.
Pada akhirnya, perjalanan hidup manusia adalah usaha yang tidak berkesudahan bermujahadah
dan melakukan riyadhah agar dapat mencapai hakikat tujuan hidup secara efektif dan efisien.
Semakin meninggalkan perilaku mujahadah dan riyadhah, maka ia semakin jauh dari hakikat
pencapaian tujuan hidupnya. Keduanya (mujahadah dan riyadhah) adalah teknik menghaluskan
dan membaikkan akhlak. Dengan demikian, akhlak yang baik dapat menghantarkan pencapaian
tujuan hidup sejati.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai