Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

NAMA : YOGA ANGGA TRINANDA


NIM : G2A016093

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEMARANG

2016/2017
1.Pendapat Anda tentang hubungan dan pentingnya mata kuliah Bahasa Indonesia
bagi Anda sebagai mahasiswa khususnya profesi Anda sebagai calon perawat

Sebagai mahasiswa, menurut saya bahasa indonesia sangatlah penting karena disamping
sebagai alat komunikasi ada juga fungsinya yaitu sebagai penanda kepribadian semakin kita
baik dalam berkomunikasi maka pribadi kita akan dinilai baik
Sebagai calon perawat, menurut saya bahasa indonesia dalam keperawatan berperan dalam
komunikasi terhadap para client karena perawat dituntut untuk bisa berkomunikasi sopan dan
santun.

2.Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia


Menurut (Fuad, 2009 : 21) fungsi ejaan dalam bahasa indonesia ada 3 :
a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta
c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia
Cakupan Ejaan
Menurut (Fuad, 2009 : 24) cakupan ejaan ada 3 yaitu :
a. Pemakaian huruf
1. Huruf abjad
2. Huruf vokal
3. Huruf konsonan
4. Gabungan huruf konsonan
5. Huruf kapital
6. Huruf miring
7. Huruf tebal
b. Penulisan kata
1. Kata dasar
2. Kata turunan
3. Bentuk ulang
4. Gabungan kata
5. Suku kata 8
c. Pemakaian tanda baca
1. Tanda titik (.)
2. Tanda koma (,)
3. Tanda titik koma (;)
4. Tanda titik dua (:)
5. Tanda hubung (-)
6. Tanda pisah ()
7. Tanda tanya (?)
8. Tanda seru (!)
9. Tanda elipsis ()
10. Tanda petik ( )
11. Tanda petik tunggal ( )
12. Tanda kurung (( ))
13. Tanda kurung siku ([ ])
14. Tanda garis miring (/)
15. Tanda penyingkat atau apostrof ()
3. ALASAN MENGAPA BAHASA MELAYU DIGUNAKAN SEBAGAI BAHASA INDONESIA
Menurut Trianto, A. (2007:75) alasan bahasa melayu digunakan menjadi bahasa indonesia :
1. Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,
2. Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,
3. Keikhlasan suku daerah lain ,danBahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan.

ALASAN BAHASA INDONESIA MEMILIKI BANYAK RAGAM


Menurut Chaer, A. (2011:15) faktor banyak ragam bahasa indonesia yaitu :
Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda seperti wilayah
Jawa dan Papua dan beberapa wilayah Indonesia lainnya
Faktor Sejarah
Setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek moyang sendiri - sendiri dan berbeda -
beda.
Faktor Perbedaan Demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan
yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume
suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat penduduk yang menggunakan
bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling berdekatan dengan
intonasi volume suara yang kecil.
MACAM- MACAM RAGAM BAHASA
Menurut Chaer, A. (2011:20) macam-macam ragam bahasa yaitu:
1.Bahasa Baku
Bahasa Baku adalah ragam bahasa yang penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik.
Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat
resmi.
2.Bahasa Cakapan (Bahasa akrab)
Bahasa Cakapan adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan
bicara sebagai sesama, lebih muda, dan topik pembicara bersifat tidak resmi.
3. Bahasa Hormat
Bahasa Hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang
dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
4. Bahasa Kasar
Bahasa Kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan
orang yang saling mengenal.
5. Bahasa Lisan
Bahasa Lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang
dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Bahasa lisan lebih
ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk
mendukung komunikasi yang dilakukan. Ragam lisan dapat kita temui, misalnya pada saat
orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dan ragam lisan
yang non standar, misalnya dalam percakapan antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan
non formal lainnya.
6. Bahasa Resmi
Bahasa Resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
7. Bahasa Tulis
Bahasa Tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang
dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual.
Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis
yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan.
Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.

4.CIRI RAGAM BAHASA BAKU


Menurut Chaer, A. (2011:57) ciri ragam bahasa baku ialah :
a.kemantapan dinamis
b. kecendikiaan
c.keseragaman kaidah
5. ALASAN MENGAPA PERLU MEMBACA
Menurut Tarigan, H. G. (1979:32) alasan mengapa perlu membaca yaitu :
Dengan membaca kita menjadi tau apa yang kita tidak tau sebelumnya , kita juga bisa
menambah wawasan kita dalam bidang-bidang tertentu
Macam Ragam Bahasa
a) Ragam bahasa lisan Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan,
terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu
pemahaman.
b) Ragam bahasa tulis Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya
c) Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek) Luasnya pemakaian bahasa dapat
menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh
orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di
Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli.
d) Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur Bahasa Indonesia yang digunakan
oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak
berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing,
misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas
e) Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh
setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap
pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai

6. Menemukan informasi khusus


Menurut Mukulecky (1990: 138-139) menemukan informasi khusu ada 4 :
(1) seorang pembaca perlu memastikan bahwa dirinya mengetahui informasi yang
diperlukan,
(2) seorang pembaca harus melihat baris demi baris, kalimat per kalimat scara cepat,
(3) seorang pembaca perlu mengingat dan berpikir tentang informasi yang diperlukan selama
ia melakukan proses membaca, dan
(4) pembaca perlu memperlambat proses skimming-nya ketika mendapatkan kalimat-kalimat
yang memungkinkan ia memperoleh informasi yang dicarinya.

Menemukan informasi rinci


(1) bacalah paragraf pertama dan kedua untuk mendapatkan overview dari sebuah artikel,
(2) pada paragraf keiga dan selanjutnya, mulailah tinggalkan bagian-bagian yang tida
diperlukan dan bacalah kalimat-kalimat dan frasa-frasa kunci untuk mendapatkan pikiran
utama dan beberapa detail yang dibutuhkan dan
(3) bacalah seluruh paragraf terakhiryang biasanya merupakan sebuah rangkuman dari sebuah
artikel (Mikulecky)
7. Menemukan informasi dari buku teks, artikel ilmiah, artikel ilmiah
popular, dan artikel dalam internet
Menurut Alisjahbana, S. T. (1975:35) cara menemukan informasi adalah :
Perhatikan penggunaan urutan seperti angka, huruf, langkah, pertama, kedua, atau
selanjutnya.
Carilah kata yang dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya.
Terkadang penulis menempatkan kata kunci di batas paragraph
Langkah atau proses scanning yang lain yakni bisa dilakukan dengan cara berikut :
1) Menggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur ke bawah menemukan
informasi yang telah ditetapkan,
2) Setelah ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan keterangan lengkap dari
informasi yang dicari, dan
3) Pembaca dituntut memiliki pemahaman yang baik berkaitan dengan karakteristik yang
dibaca (misalnya, kamus disusun secara alfabetis dan ada keyword di setiap halaman bagian
kanan atas, ensiklopedi disusun secara alfabetis dengan pembalikan untuk istilah yang terdiri
dari dua kata, dan sebagainya).

8. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan dan Sejarah bahasa


Indonesia sesudah kemerdekaan
Menurut Alisjahbana, S. T. (1975:65) sejarah bahasa indonesia sebelum dan
sesudah kemerdekaan yaitu :
a. Periode sebelum sumpah pemuda
tahun 1928
Bangsa Indonesia sangat berhasrat mempelajari
B.Belanda karena untuk mendapatkan kepandaian dan
meingkatkan derajat yang sama dengan bangsa Belanda.
Ahli pendidkan Belanda Dr. G.J Nieuweahuis senantiasa
memasukkan pengaruh kebudayaan Belanda ke
Indonesia, tapi ditentang oleh bangsa Belanda yang
berkeyakinan bahwa kepandaian akan mendorong
bangsa Indonesia menuntut persamaan hak dan
kedudukan. Akhirnya, didirikan Inlandsih Onderwijs
Comisie untuk mewadahi B.Belanda bagi bangsa
Indonesia.

Periode sumpah pemuda 1928-


Proklamasi kemerdekaan RI 1945
Tahun 1928, para pemuda pejuang mengikrarkan
Trisakti Sumpah Pemuda. Sejak peristiwa itu, B.
Melayu berubah nama menjadi B.Indonesia.
Tahun 1933 berdiri angkatan sastrawan Pujangga Baru
diplopori oleh tiga A, yaitu Sultan Takdir Alisyahbana,
Amir Hamzah, dan Armin Pane.
Sebagai alat komunikasi antara para sastrawan dan
masyarakat dibuatlah majalah Pujangga Baru, maka B.
Indonesia mulai tumbuh dan berkembang dari B.Melayu
angkatan Balai Pustaka yang berdialek Minangkabau
menjadi B.Melayu modern, yakni B.Indonesia.

b. Periode proklamasi kemerdekaan RI


1945 - Sekarang
_ Tahun 1950,B.Indonesia diakui Belanda dan dunia
internasional sebagai bahasa pergaulan dan resmi serta
bahasa iptek.
_ Tahun 1954, diadakan Kongres B.Indonesia Kedua di
Medan oleh para ahli bahasa, wakil-wakil pers dan
undangan dari negara tetangga.
_ Tahun 1978, diadakan Kongres B.Indonesia di
Jakarta,usaha pembinaan dan penyempurnaan serta
penyeragaman B.Indonesia dengan semboyan
Pergunakanlah B.Indonesia yang Baik dan Benar
melaui media masaa: TVRI, radio, surat kabar dan
majalah-majalah

1. Kedudukan bahasa Indonesia


a. bahasa nasional
b. bahasa negara

2. Fungsi bahasa Indonesia


a. lambang kebanggaan nasional
b. lambang jati diri nasional
c. alat pemersatu
d. alat perhubungan antardaerah dan
antarbudaya

a.Ragam Bahasa
Menurut (Bachman, 1990:12) ragam bahasa yaitu :
adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,
menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicara

b. ASPEK RAGAM BAHASA


Menurut (Bachman, 1990:17) aspek ragam bahasa adalah sebagai berikut :
1.Tata Bahasa (Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur Kalimat, Kosa Kata)
2.kosa kata

c.Ciri Bahasa indonesia ragam ilmiah


Menurut (Bachman, 1990:17) Ciri bahasa indonesia ragam ilmiah ada 4 yaitu :
lugas jelas
objektif
cendekia
ringkas dan padat

a.Teknik membuat kutipan


Menurut Farkhan, M. (2015 : 32) teknik membuat kutipan langsung dan tidak langsung
asalah sebagai berikut :
Kutipan langsung dapat dilakukan dengan cara :
dalam bentuk aslinya, tidak disingkat, tidak dipotong, dan tidak diterjemahkan;
dalam bentuk terjemahan;
dalam bahasa aslinya, kemudian diterjemahkan;
atau aslinya dimasukkan dalam lampiran, dan terjemahannya dimasukkan dalam teks.
Kutipan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara :
menggunakan kata-kata sendiri, akan tetapi pengertiannya tidak berbeda dengan
ide/bahan/data orang lain yang dikutip;
membuat tabel, peta, diagram dari data orang lain;
menyusun bagan data orang lain;
menyadur pendapat orang lain.

b.Cara membuat footnote


Menurut Farkhan, M. (2015 : 43) cara membuat footnote adalah :
Setiap kutipan baik kutipan langsung maupun kutipan yang tidak langsung harus diberi
nomor pada akhir kutipan dengan angka arab yang diketik setengah spasi di atas garis
ketikan teks naskah. Nomor kutipan harus berurut sampai akhir bab. Kutipan atas pendapat
yang bersumber pada tulisan orang lain yang dirujuk dalam naskah essay harus disebutkan
sumbernya dengan menggunakan catatan kaki (footnote). Catatan kaki ini menunjukkan
dan menginformasikan sumber kutipan. Catatan kaki dapat digunakan pula untuk
memberikan komentar mengenai sesuatu yang dikemukakan di dalam teks.
Penulisan catatan kaki dilakukan dengan mencantumkan nama, tahun terbit, judul
buku, nama penerbit, kota, dan halamannya. Jika nama pengarang terdiri dari 2 (dua)
orang, maka keduanya harus dicantumkan dalam catatan kaki. Jika nama pengarang
terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama akhir dari pengarang pertama
yang ditulis dan di belakangnya ditulis et all (artinya dengan orang lain) bagi tulisan
dan penulis dari luar Indonesia atau menggunakan (dan kawan-kawan) jika tulisan
atau penulis dari Indonesia, tetapi dalam daftar pustaka harus dicantumkan semua nama
pengarangnya. Judul buku dalam catatan kaki harus diketik dengan cetak miring.
Penulisan halaman disingkat dengan hlm.
Penulisan catatan kaki dapat dilakukan pula dengan menggunakan
singkatan ibid, cit., dan loc. cit.
Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya dalam halaman yang
sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dan
belum disela oleh sumber lain.
Op.cit.merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan yang telah
disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk kepada sumber yang sudah
disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya
berbeda.
Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang sama telah
disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak menunjukkan kepada halaman
yang sama dari sumber yang sama yang sudah disebut terakhir, tetapi telah disela oleh
sumber lain.
Penggunaan ibidtidak perlu menuliskan nama pengarangnya karena
penggunaan ibid tersebut hanya dilakukan ketika sumber yang telah dikutip belum
disela dengan sumber lainnya. Sebaliknya, penggunaancit. dan loc.cit. tetap harus
menuliskan nama pengarangnya yang diikuti dengan tulisan op.cit. atau loc.cit.

c. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet :


Menurut Kridalaksana, H. (1974:45) menjelaskan bahwa :
pertama; tulis nama,kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah
itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi,
keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu
beri tanda koma,kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok.Penulisan daftar pustaka
dalam pengambilan data dari buku :
pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama
belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan
dilanjutkan dengan nama depan,kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku
ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan
(tanda titik),keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik
dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik).

d.Pengertian membaca kritis


Menurut Kridalaksana, H. (1974:55) menjelaskan bahwa pengertian membaca
kritis :
Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan Sastra
Universitas Negeri Makassar dalam bukunya, mengatakan bahwa kegiatan membaca kritik
untuk menulis pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi
yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.

e. Membaca cepat
Menurut Kridalaksana, H. (1974:67) menjelaskan bahwa membaca cepat adalah :
Membaca cepat adalah kecakapan membaca dan memahami teks dalam tingkatan
tinggiRata-rata orang dengan pendidikan setingkat sekolah tinggi membaca sekitar
300 kata per menit, berarti bahan itu tidaklah bersifat teknis. Di sisi lain, pembaca cepat dapat
membaca lebih dari 1000 kata per menit.

f.Membaca cepat/sekilas untuk mencari topik


Menurut Ahmad, L. (2010:59) menjelaskan bahwa membaca cepat adalah :
Terkadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci, melainkan kita hanya
ingin mengetahui apa yang dibicarakan dalam tulisan yang kita baca. Kita membaca dengan
cepat/sekilas dari awal hingga akhir. Kita tidak memfokuskan diri pada bagian-bagian
tertentu. Kita membaca dengan cepat /sekilas untuk mencari inti persoalan yang dibahas dari
suatu tulisan sehingga dari kegiatan membaca tersebut kita dapat menentukan topik tulisan
yang dibaca.

g. Membaca cepat untuk informasi khusus


Menurut Ahmad, L. (2010:45) menjelaskan bahwa membaca cepat untuk informasi khusus
yaitu :
Membaca cepat dapat dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus dari sebuah tulisan.
Dalam melakukan kegiatan ini perhatian kita hanya tertuju pada bagian-bagian yang kita
inginkan. Bagian-bagian terebut mengandung informasi yang dibutuhkan. Sedangkan bagian-
bagian yang tidak kita inginkan akan diabaikan atau tidak kita perhatikan.

h.Membaca teliti untuk informasi rinci


Menurut Harnas, K. A. (1989:88) membaca teiti untuk informasi rinci yaitu :
Terkadang kita juga menginginkan informasi yang rinci tentang suatu hal, untuk
mendapatkan informasi tersebut kita akan melakukan kegiatan membaca dengan
memfokuskan bacaan pada bagian-bagian yang mengandung informasi yang ingin diketahui
secara rinci. Ketika sampai pada bagian yang dinginkan, kita membacanya dengan teliti
sampai kita benar-benar memahami informasi yang kita peroleh. Sedangkan bagian-bagian
lain yang tidak kita perlukan tidak dibaca lebih lanjut.

a. Membaca Kritis Buku Ilmiah


Menurut Wiryodijoyo, S. (1989:13) membaca kritis buku ilmiah :

1. Memanfaatkan indeks utk menemukankonsep penting


2. Menemukan konsep penting utk menulis AI
3. Menentukan dan menandai bagian2 bukuyg akan dikutip
4. Menentukan posisi penulis sbg pengutip(implikasi mengutip)
b.Membaca tulisan/artikel ilmiah
Menurut Wiryodijoyo, S. (1989:20) membaca tulisan/artikel ilmiah yaitu:
Membaca tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca jenis tulisan lain karena jenis
informasinya yang berbeda. Tulisan ilmiah biasanya berisi informasi yang merupakan hasil
penelitian. Ini berbeda dengan jenis tulisan lain yang informasinya bisa berupa pendapat dan
kesan pribadi yang belum dibuktikan melalui penelitian dan prosedur ilmiah.

c.Membaca Kritis Tulisan/Artikel Populer


Menurut Priyatni, E. T. (2010:33) membaca kritis tulisan/artikel populer yaitu :
1. Mengenali isu yg dibahas
2. Mementukan relevansi isu dg tulisan yg akan dibahas
3. Sebagai bahan/inspirasi dlm menulis
d.Membaca Kritis Artikel dalam Internet
Menurut Mulyanto, A. (2008:12) membaca kritis artikel dalam internet yaitu :
1. Selektif thd artikel di internet
2. Menentukan isu artikel
3. Manfaatkan secara kritis bahan bahan dalam jaringan internet
DAFTAR PUSTAKA
1. Badudu, Y. (1984). Ejaan Bahasa Indonesia. Pustaka Prima.

2. Indonesia, P. P. B. (1975). Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia


yang disempurnakan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Trianto, A. (2007). BAHASA INDONESIA:-Jilid 2. ESIS.

4. Chaer, A. (2011). Ragam bahasa ilmiah. Rineka Cipta.

5. Tarigan, H. G. (1979). Membaca: sebagai suatu keterampilan


berbahasa.

6. Kuswari, A. (2012). Membaca Intensif.

7. Tampubolon, D. P. (1987). Kemampuan membaca: teknik


membaca efektif dan efisien. Angkasa.

8. Alisjahbana, S. T. (1975). Tatabahasa baru bahasa Indonesia (Vol.


1). Dian Rakyat.

9. Kridalaksana, H. (1974). Fungsi bahasa dan sikap bahasa:


kumpulan karangan. Nusa Indah.

10.Kuswari, A. (2012). Membaca Intensif.

11.Wainwright, G. R. (2006). Manfaatkan teknik-teknik teruji untuk


membaca lebih cepat dan mengingat secara maksimal. Gramedia
Pustaka Utama.
12. Ahmad, L. (2010). Speed reading: Teknik dan metode membaca cepat. Jogjakarta: APlus
Books.

Anda mungkin juga menyukai