Anda di halaman 1dari 28

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Negara Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia sudah diajarkan sejak tingkat SD, SMP, dan SMA. Oleh karena itu sebaiknya setelah jenjang SMA bahasa Indonesia sudah dikuasai atau setidaknya mempunyai pengetahuan yang memadai tentang Bahasa Indonesia. Namun faktanya, masih sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan berbahasa Indonesia secara maksimal. Alasan inilah yang membuat Dirjen depdiknas RI memutuskan memasukan Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah yang wajib diajarkan di seluruh perguruan tinggi dan seluruh jurusan. Tujuannya untuk mengasah kemampuan berbahasa dan mengembangkan kepribadian para mahasiswa. Sudah menjadi suatu kewajiban bagi kita selaku Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menguasai dan menerapkan bahasa Indonesia dalam kehidupan seharihari dengan baik dan benar, sehingga bahasa Indonesia dapat terjaga keasliannya. Selain itu karena alasan di atas, terdapat beberapa hal lain yang membuat bahasa indonesia harus dijadikan mata kuliah di perguruan tinggi. 1.2.Rumusan Masalah Dalam makalah ini kami merumuskan beberapa masalah dengan pertanyaan: 1. Bagaimana sejarah di tetapkannya bahasa Indonesia? 2. Tujuan dan manfaat apakah yang didapat dari mata kuliah Bahasa Indonesia? 3. Seperti apakah penggunaan Bahasa Indonesia sehari-hari oleh mahasiswa? 1.3.Tujuan 1. Memahami benar mengenai bahasa; 2. memberikan pengetahuan lebih dan manfaat yang didapat dari mata kuliah Bahasa Indonesia; 3. Penggunaan Bahasa Indonesia sehari-hari oleh mahasiswa.

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Bahasa Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Sifat bahasa: (a) sistemis yaitu terdiri atas pola-pola yang beraturan dan saling berkaitan; (b) arbitrer yaitubentuk dan makna bersifat manasuka sesuai dengan masyarakat pemakainya; (c) konvensional yaitu bentuk dan makna ditentukan berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakai; (d) dinamis yaitu bentuk dan makna berkembang/berubah sesuai perkembangan.

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya. Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat: 1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia; 2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia; 3. Alat untuk mengidentifikasi diri. Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam/Keragaman Bahasa: 1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb; 2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa Benyamin S, dan lain sebagainya; 3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya;

4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan; 5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan; 6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku). Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi. Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri.
2.2.Sejarah Bahasa Indonesia Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialekbahasa Melayu. Telah berabad-abad bahasa Melayu dipakai sebagai alat perhubungan antarpenduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa. Pada masa penjajahan Belanda , bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan yang luas. Bahkan komunikasi antara pemerintah Belanda dan penduduk Indonesia yang memiliki berbagai macam bahasa juga menggunakan bahasa Melayu. Pada tahun 1928 saat dilangsungkannya Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober, bahasa Melayu diubah namanya menjadi bahasa Indonesia dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional dalam sumpah pemuda. Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda. Pelarangan ini mempunyai dampak yang positif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Saat itu pemakaian bahasa Indonesia semakin meluas. Bahasa Indonesia dipakai dalam berbagai aspek kehidupan termasuk kehidupan politik dan pemerintahan yang sebelumnya lebih banyak menggunakan bahasa Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan UUD 1945 yang di dalamnya terdapat pasal yang menyatakan bahwa Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia. Pernyataan dalam pasal tersebut mengandung konsekuensi bahwa selain menjadi bahasa nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan

sebagai bahasa Negara sehingga dipakai dalam semua urusan yang berkaitan dengan pemerintahan dan negara. Pada masa kemerdekaan, bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang amat pesat. Setiap tahun jumlah pemakai bahasa Indonesia semakin bertambah. Perhatian pemerintah Indonesia terhadap perkembangan bahasa Indonesia juga sangat besar. Hal ini terbukti dengan dibentuknya sebuah lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang saat ini dikenal dengan nama Pusat Bahasa. Berbagai upaya mengembangkan bahasa Indonesia telah ditempuh oleh Pusat Bahasa seperti adanya perubahan ejaan bahasa Indonesia dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Suwandi, hingga sekarang berlakuEjaan yang Disempurnakan (EYD).

2.3.Tujuan dan Manfaat Mata Kuliah Bahasa Indonesia Tujuan Mempelajari Bahasa Indonesia secara umum ini dilakukan untuk: 1. Menumbuhkan sikap bahasa yang positif terhadap bahasa Indonesia; 2. Menjadi bahasa pemersatu dari berbagai bahasa dari tiap daerah di Indonesia; 3. Kebanggaan terhadap bangsa Indonesia; 4. Kesetiaan akan bahasa Indonesia; 5. Meningkatkan kesadaran akan adanya norma dalam berbahasa dan secara khusus bertujuan untuk terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jika dilihat dari tujuan diberikannya mata kuliah ini sebenarnya cukup jelas apalagi di zaman seperti ini khususnya anak muda generasi penerus Bangsa saat ini kurang sadar akan pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar, kurang merasa bangga dengan bahasa nasional, contohnya adanya bahasa gaul yang malah lebih sering digunakan sehari-hari sampai diterbitkan pula kamus bahasa gaul, apakah ini berarti bahasa Indonesia sudah dilupakan? Maka dari itu dengan adanya mata kuliah bahasa Indonesia ini setidaknya mempunyai harapan untuk para penerus bangsa agar tidak pernah melupakan bahasa Ibu mereka, yaitu bahasa Indonesia. Adapun aspek aspek yang diperlukan dalam penguasaan bahasa Indonesia yaitu: 1. Fonologi: Ilmu yang mempelajari tentang bunyi bahasa; 2. Morfologi: Ilmu yang mempelajari tentang bentuk kata; 3. Sintaksis: Ilmu yang mempelajari kaidah penyusunan kata; 4. Semantik: Ilmu yang mempelajari makna kata.

2.4.Analisis angket Pertanyaan dalam angket yang disebarkan adalah sebagai berikut: 1. Menurut anda, apakah MKDU Bahasa Indonesia itu penting? Berikan alasan. 2. Adakah pengaruh dari MKDU Bahasa Indonesia dengan jurusan yang anda ambil? Berikan alasannya. 3. Menurut anda, sebaiknya MKDU Bahsa Indinesia diadakan hingga semester berapa? Berikan pula alasannya. 4. Apa yang anda rasakan saat belajar bahasa Indonesia di perguruan tinggi sementara jurusan yang anda ambil bukan bahasa Indonesia? 5. Apakah anda sebagai warga negara Indonesia masih ingin mempelajari bahasa Indonesia? Berikan alasannya? 6. Bagaimana cara anda melestarikan bahasa Indonesia yang baik dan benar dikehidupan sehari-hari? Berdasarkan hasil angket yang disebar dari 10 mahasiswa di FPOK, FMIPA, FPEB, FPTK, didapatkan hasil: 1. Bahwa MKDU bahasa Indonesia itu penting untuk dipelajari di perguruan tinggi, dikarenakan Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu, karena di universitas setiap mahasiswa berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kemudian, MKDU bahasa Indonesia sebagai panduan untuk penyusunan dan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar dalam komunikasi ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, dll); 2. Bahwa MKDU bahasa Indonesia berpengaruh terhadap program studi (Prodi) yang diambil, dikarenakan MKDU bahasa Indonesia sangat membantu dalam pembuatan makalah, karya ilmiah, proposal, skripsi sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD); 3. Bahwa MKDU bahasa Indonesia sebaiknya diadakan hingga semester 3, hal tersebut dikarenakan sebagai dasar pembentukan dalam penulisan makalah juga bekal untuk pembuatan skripsi;

4. Bahwa mempelajari MKDU bahasa Indonesia bagi mahasiswa di universitas sama halnya seperti mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA, namun pembahasan di universitas lebih spesifik dan mendalam; 5. Bahwa mahasiswa masih tetap ingin mempelajari bahasa Indonesia dikarenakan agar mereka mampu bertata bahasa dengan baik dan benar, bahasa Indonesia-pun penting untuk dilestarikan oleh penutur aslinya; 6. Bahwa terdapat beberapa cara untuk melestarikan bahasa Indonesia di kehidupan sehari-hari, diantaranya menggunakan EYD yang baik, berkomunikasi dan berbahasa dengan memperhatikan tata bahasa yang baik.

BAB III PENUTUP


3.1.Kesimpulan dan Saran Bahwa MKDU bahasa Indonesia itu penting untuk dipelajari diperguruan tinggi, dikarenakan Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu, karena di universitas setiap mahasiswa berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kemudian, MKDU bahasa Indonesia sebagai panduan untuk penyusunan dan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar dalam komunikasi ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, dll), selain itu mempelajari MKDU bahasa Indonesia bagi mahasiswa di universitas sama halnya seperti mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA, namun pembahasan di universitas lebih spesifik dan mendalam, dan sebagian besar mahasiswa masih tetap ingin mempelajari bahasa Indonesia dikarenakan agar mereka mampu bertata bahasa dengan baik dan benar, bahasa Indonesia-pun penting untuk dilestarikan oleh penutur aslinya. Diharapkan makalah ini dapat mengingatkan pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya bahwa bahasa Indonesia perlu dipelajari, karena dengan cara ini juga kita secara tidak langsung telah melestarikan bahasa kita. Siapa lagi yang akan melestarikan bahasa Indonesia ini kalau bukan kita sebagai warga Indonesia itu sendiri.

Pentingnya Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi


Paragraf Argumentasi

Pentingnya Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi


Mata kuliah Bahasa Indonesia harus diajarkan di perguruan tinggi karena dalam perguruan tinggi, kita akan sering membuat karya ilmiah. Bukan hanya karya ilmiah yang akan kita buat, melainkan laporan praktikum, skripsi, thesis dan karya tulis lainnya. Di perguruan tinggi, kita akan mempelajari Bahasa Indonesia dimana kita dituntut untuk mempertahankan Bahasa Indonesia. Ini dituntut supaya tidak luntur oleh kalangan banyak pemuda dan pengaruh budaya asing yang cenderung mempengaruhi pikiran generasi muda. Di dalam mata kuliah Bahasa Indonesia, kita pasti mempelajari dan memahami arti pentingnya tata bahasa dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam pembuatan karya ilmiah dan sejenisnya. Setelah kita bisa memahami EYD dengan baik dan benar, kita akan bisa mengetahui konsep penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dimanapun kita berada. Sebagai seorang mahasiswa, selayaknya kita menambah kosakata yang sesuai dengan keilmuan yang kita tekuni di perguruan tinggi. Kita harus bisa menggunakan diksi-diksi yang baik dan kalimat-kalimat yang efektif sesuai jenjang pendidikan, bukan seperti anak SMA dan SMP lagi. Dengan demikian, sangat penting untuk mengadakan mata kuliah Bahasa Indonesia di setiap perguruan tinggi.

Pentingnya Mempelajari Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi# BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahir dan dibesarkan di Indonesia tentu membuat saya mau tak mau harus mempelajari segala hal tentang Indonesia, termasuk salah satunya adalah bahasa Indonesia yang merupakan bahasa persatuan seperti yang terumus dalam isi sumpah pemuda pada 28 oktober 1928. Saya sangat bangga menjadi salah satu dari ratusan juta penduduk yang memiliki bahasa ini. Tentu banyak sekali pengalaman yang pernah saya alami ketika saya mempelajari hingga mempraktekkan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang saya pelajari sejak pra sekolah, dalam hal ini berbagai aspek pengenalannya dikenalkan dalam lingkup keluarga sebagai sarana komunikasi. Selanjutnya bahasa Indonesia juga menjadi mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas. Hal tersebut membuat saya menjadi semakin paham akan bahasa Indonesia, bukan hanya sebagai sarana komunikasi semata, namun juga sebagai media identitas bangsa yang sangat berharga. Masa-masa sekolah mendidik saya untuk memahami penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, hingga sampai saat ini bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional. Hal tersebut menjadi salah satu bukti bahwa bahasa Indonesia merupakan salah satu kebanggaan Indonesia yang harus dilestarikan. Meskipun disamping bahasa Indonesia terdapat banyak sekali bahasa-bahasa daerah yang juga harus selalu diupayakan penggunaanya sehingga tidak akan hilang seiring berjalannya waktu dan berkembangnya bahasa asing yang juga tak kalah penting untuk dipelajari. Hingga kini, dalam menjalani perkuliahan, bahasa Indonesia tetap menjadi salah satu mata kuliah yang wajib untuk dipelajari oleh seluruh mahasiswa program studi apapun. Karena ini sangat berkaitan dengan intelektualitas seseorang dalam menyampaikan pendapatnya, baik secara lisan maupun tulisan. Pentingkah Mata kuliah Bahasa Indonesia harus diajarkan di perguruan tinggi? jawabannya iya, kenapa? pertama karena kita sendiri tinggal di Indonesia dan sebagai warga negara Indonesia alangkah lucunya jika kita tidak mempelajari bahasa dari negara kita sendiri. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional negara Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia sudah diajarkan sejak tingkat SD, SMP, dan SMA. Oleh karena itu sebaiknya setelah jenjang SMA bahasa Indonesia sudah dikuasai atau setidaknya mempunyai pengetahuan yang memadai tentang Bahasa Indonesia. Namun faktanya, masih sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan berbahasa Indonesia secara maksimal. Selain itu bahasa Indonesia itu penting untuk dipelajari diperguruan tinggi, dikarenakan di universitas setiap mahasiswa berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kemudian, bahasa Indonesia sebagai panduan untuk penyusunan dan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar dalam komunikasi ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, dll), selain itu mempelajari bahasa Indonesia bagi mahasiswa di universitas sama halnya seperti mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA, namun pembahasan di universitas lebih spesifik dan mendalam, dan sebagian besar mahasiswa masih tetap ingin mempelajari bahasa Indonesia dikarenakan agar mereka mampu bertata bahasa dengan baik dan benar. Untuk mengetahui lebih lanjut seberapa penting mempelajari mata kuliah bahasa Indonesia di perguruan tinggi, saya akan

memaparkannya pada bab selanjutnya. 1.2. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu Pentingkah mata kuliah bahasa Indonesia dipelajari di Perguruan Tinggi ? 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan penulis mengangkat permasalahan tersebut di atas yaitu : - Agar pembaca dapat mengetahui seberapa penting mata kuliah bahasa Indonesia dipelajari di perguruan tinggi. - Agar pembaca dapat memahami hakikat bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari.

BAB II PEMBAHASAN Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai alasan masih diperlukannya belajar bahasa Indonesia, alangkah baiknya jika kita mengetahui dahulu apa itu bahasa. Bahasa adalah alat yang mampu menciptakan sebuah komunikasi yang baik antara seseorang dengan seorang lainnya agar tercipta interaksi yang baik di masyarakat. Dengan merujuk kepada pengertian bahasa yang telah diuraikan sebelumnya, maka kita akan dengan mudah mengetahui pengertian dari bahasa indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa, bahasa yang digunakan oleh masyarakat indonesia pada umumnya dalam berinteraksi dengan masyarakat. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi (nasional) yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, masih banyak orang yang menganggap bahasa Indonesia itu sulit. Sejak duduk di Sekolah Dasar (SD) sampai masuk ke jenjang Perguruan Tinggi (PT), kita masih dipertemukan dengan pelajaran bahasa Indonesia. Sebenarnya banyak alasan dan faktor-faktor yang menjadi pemicu mengapa bahasa Indonesia masih saja dipelajari. Pertama, alasan yang paling utama dan sudah menjadi fakta umum adalah bahwasannya bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sudah sejak lama dikumandangkan oleh para pemuda bahkan sebelum adanya UUN 1945. Sudah sewajarnya, kita sebagai bangsa Indonesia menjadikan bahasa indonesia sebagai identitas negara kita yang diakui oleh undangundang dan diakui di mata dunia. Kedua, bahasa Indonesia adalah pemersatu. Para pemuda di zaman dahulu telah berhasil menyatukan bangsa Indonesia dengan bahasa yang satu bahasa Indonesia melalui semangat Sumpah Pemuda 1982. Sebagai penerus para pejuang kita harus menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia. Ketiga, sangat penting bahasa Indonesia untuk dipelajari secara baik dan benar sebagai alat untuk mengenali dan mengambangkan kebudayaan yang bangsa Indonesia miliki. Bagaimana mungkin kita mengapresiasi hasil karya seperti syair, puisi, cerita dan lainnya jika kita tidak mengerti dan memahami serta mempelajari karya-karya tersebut. Tugas kitalah untuk mengembangkan dan menjaga serta mengapresiasi kebudayaan itu agar dapat dikenali terus. Dan cara untuk melakukan semua ini adalah

dengan terus mempelajari bahasa Indonesia. Keempat, komunikasi yang dilakukan oleh setiap orang tidak hanya secara lisan melainkan secara tulisan. Dalam hal ini bahasa Indonesia dipelajari untuk penulisan kata yang baik dan benar juga dalam penulisan kata baku. Tidak mungkin kita menulis surat resmi dengan kata-kata yang berantakan, ataupun dengan menggunakan bahasa lisan yang tidak ada intonasi, nada bicara ataupun mimik wajah. Mempelajari bahasa Indonesia dalam hal ini berfungsin agar tidak ada kesalahpahaman. Kelima, dapat saling memahami. Dengan saling memahami dengan orang lain kita akan mudah dalam belajar, bekerja, atau melakukan berbagai aktivitas. Semakin kita mampu memahami orang lain, maka orang lain akan semakin memahami kita. Dengan begitu, kita akan semakin populer dan semakin berhasil dalam bermasyarakat. Keenam, dalam bermasyarakat kita sering mendengarkan pembicaraan orang lain, membaca tulisan orang lain, mewicara atau berbicara dengan orang lain. Dalam hal ini, bahasa Indonesia sangat dibutuhkan karena bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Ketujuh, sebelum memahami struktur bahasa asing, alangkah baiknya jika kita mampu memahami struktur bahasa bangsa sendiri. Aneh rasanya jika kita sebagai bangsa Indonesia tidak mampu memahami struktur kalimat bahasa Indonesia. Jika seandainya kita tidak memiliki pengetahuan dasar tentang penggunaan bahasa Indonesia dan tidak mampu berbahasa Indonesia, akankah kita dapat dengan mudah menyerap segala informasi, jika saja tidak memiliki kemampuan membaca dan mendengar yang memadai? Atau andai saja kita telah mampu membaca dan mendengar dengan Memadai, akankah kita mampu membagi informasi yang didapatkan tanpa memiliki kemampuan mewicara dan menulis? Ketidakmampuan dalam berbahasa Indonesia, menurut Effendi akan menyebabkan kita menjadi orang yang buta informasi dan juga buta kemajuan zaman. Lebih dari itu kita tidak akan mAmpu membagi ilmu dan informasi dengan orang lain. Mengingat akan pentingnya bahasa Indonesia, sudah selayaknya dan seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia mempelajari dan mendalami serta melestarikan bahasa Indonesia dengan terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan tentang bahasa Indonesia. Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satunya yang terpenting untuk kita sebagai mahasiswa adalah mampu menciptakan suatu karya tulis yang baik dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bernalar. Dalam maraknya era globalisasi masa kemajuan informatika dan komuniakasi setiap individu dituntut untuk menyumbangkan karya kreativitasnya dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Terutama bagi kalangan mahasiswa yang dituntut untuk selalu berkarya baik berbentuk tulis maupun non tulisan. Akan tetapi dalam dunia tulis menulis di kalangan mahsasiswa, masih banyak kerancuan-kerancuan yang menyimpang dari kaidahnya dalam tulisan-tuliasan. Apa lagi budaya menulis yang sesuai kaidah EYD sudah mulai terlupakan akibat dari kemajuan tekhnologi dan informatika yang bersifat instan. Selain itu gairah tulis menulis telah mengalami penurunan, sehingga tidak heran dalam kalangan mahasiswa lebih menyukai copy paste dari karya orang ataupun membeli karya orang yang diaku sebagai karyanya. Padahal dengan kemajuan tekhnologi dan informatika, membuka lahan yang seluas-luasnya bagi manusia untuk terus berkarya dan menuangkannya segala bentuk kreativitasnya, terutama dalam bentuk tulisan. Misalnya dalam dunia internet tersedia berbagai informasi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta wadah yang siap menampung segala kreativitas dan uneg-uneg

manusia yang berupa tulisan seperti situs blog maupun jejaring social. Akan tetapi kebanyakan mahasiswa Indonesia masih mengenyampingkannya dan belum dapat menggunakannya secara maksimal sebagai media mempublik karya. Pesatnya perkembangan arus informasi sekarang ini, menuntut masyarakat akademik di perguruan tinggi untuk memiliki kemampuan menulis guna menunjang pembelajaran serta dalam rangka menyemarakkan dan menggairahkan kebudayaan nasional. Di kalangan intelektual, gagasan lebih sering disampaikan secara lisan melalui seminar, diskusi interaktif, debat, dan sejenisnya, namun sering tidak dilengkapi dengan bahan tertulis. Membuat karya tulis masih merupakan pekerjaan yang amat berat bagi sebagian orang, termasuk mahasiswa (Supriadi, 1997: 109). Kemahiran berbahasa Indonesia bagi mahasiswa di Indonesia tercermin melalui tatapikir, tataucap, tatatulis, dan tatalaku berbahasa Indonesia dalam konteks ilmiah atau akademis. Oleh karena itu, bahasa Indonesia masuk ke dalam kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian mahasiswa, yang kelak akan menjadi insan terpelajar yang terjun ke dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pemimpin dalam lingkungan mereka masing-masing. Mahasiswa diharapkan kelak dapat menyebarkan pemikiran dan ilmu mereka, mereka diberi kesempatan untuk melahirkan karya tulis ilmiah dalam berbagai bentuk, dan menyajikannya dalam forum ilmiah. Kesempatan berlatih diri dalam menulis akan mengambil proporsi sebesar 70% dibandingkan dalam penyajian lisan. Jadi, praktik penggunaan bahasa Indonesia dalam dunia akademik karya ilmiah mendapatkan perhatian yang sangat tinggi dalam perkuliahan pengembangan kepribadian (Yacub Nasucha, dkk., 2009: 1). Pelaksanaan pembelajaran Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi yang sampai dengan saat ini masih saja mengalami kendala-kendala. Kendala-kendala ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor dosen dan mahasiswa itu sendiri. Satu hal yang sangat memprihatinkan, pembelajaran bahasa Indonesia bagi mahasiswa Indonesia dianggap tidak berhasil. Salah satu indikatornya adalah nilai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia yang kadang masih rendah dan tidak jarang pula masih tertinggal jauh dari Mata Kuliah eksak dan bahasa asing. Faktor lain yang menyebabkan lemahnya penguasaan bahasa Indonesia di perguruan tinggi, antara lain: (1) Bahasa Indonesia merupakan Mata Kuliah minoritas di beberapa perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta; (2) Ada beberapa pendapat yang menganggap bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah, hal ini ditegaskan oleh pendapat James Sneddon, associate professor dari Griffith University, yang menyayangkan bentuk promosi yang menekankan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah. Hal ini memberi dampak yang negatif terhadap bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dianggap tidak penting seperti di Jepang, mahasiswa-mahasiswa yang dianggap kurang pandai selalu diarahkan untuk mengambil bahasa Indonesia. Akhirnya bahasa Indonesia berkesan sebagai bahasa yang hanya cocok dipelajari oleh orang-orang yang bodoh saja. Menurut Sneddon (dalam Wieke, 2009: 1) yang telah banyak menulis buku tentang pengajaran bahasa Indonesia, sebagaimana layaknya sebuah bahasa, bahasa Indonesia sama susahnya dengan bahasa lain. Bahasa Indonesia harus dipelajari dengan serius seperti halnya belajar bahasa Inggris, Perancis dan lain-lain; (3) Bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang kurang populer dibanding dengan bahasa Inggris atau bahasa Arab; dan (4) Buku ajar yang digunakan selama ini belum memenuhi kebutuhan mahasiswa dan dosen. Landasan dan pola pengembangan kurikulum di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri didasarkan pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama pada pasal 3 tentang

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Lebih lanjut ditegaskan lagi pada pasal 36, ayat (3) tentang kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (1) Peningkatan iman dan takwa; (2) Peningkatan akhlak mulia; (3) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (4) Keragaman potensi daerah dan lingkungan; (5) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (6) Tuntutan dunia kerja; (7) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (8) Agama; (9) Dinamika perkembangan global; dan (10) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Dalam pasal 38, ayat (3) juga disebutkan tentang kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. Kebijakan bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, secara operasional bertujuan untuk mewujudkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa profesi dan keilmuan dinyatakan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 232/U/2000 tentang pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi serta Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Pemerintah dalam hal ini Mendiknas, memberi keleluasaan kepada pengelola lembaga pendidikan tinggi untuk mengembangkan kurikulum mereka sendiri. Pemerintah hanya memberikan rambu-rambu pedoman pengembangannya, selain itu disebutkan pula bahwa bahasa Indonesia masuk dalam kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK). Alasan bahasa Indonesia masih harus dijadikan Mata Kuliah dan dipelajari di semua jurusan atau program di seluruh fakultas di perguruan tinggi tiada lain karena Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, Pasal 37 Ayat 2 mewajibkan perguruan tinggi menyelenggarakan beberapa Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian yang lebih umum disingkat menjadi MPK. Satu di antara beberapa MPK adalah Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Sebelumnya, Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan sejenisnya diwadahi dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), lalu berkembang menjadi Mata Kuliah Umum (MKU), dan terakhir menjadi MPK. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kompetensi umum dan kompetensi khusus pada pembelajaran Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia di perguruan tinggi, adalah: (1) Kompetensi umum: mahasiswa mampu mengungkapkan pikiran dan gagasan secara efektif, efisien, dan komunikasi dalam menulis ilmiah, laporan, surat, proposal, dan mampu berbahasa lisan dalam berbahasa lisan secara spontan maupun terencana; (2) Kompetensi khusus: mahasiswa berpengetahuan memadai dan merasa bangga tentang arti, sejarah, kedudukan, fungsi Bahasa Indonesia; mampu menjelaskan ciri ragam bahasa ilmiah dan mengaplikasikannya dalam kinerja akademik; mampu membaca kritis bagi keperluan penulisan ilmiah dan kegiatan akademis; mampu menjelaskan ciri-ciri makalah akademik, artikel, laporan, proposal, surat resmi, naskah dan praktik berpidato, berdiskusi yang efektif, efisien, dan komunikatif; mengaplikasi proses penulisan makalah ilmiah, artikel, laporan, proposal, surat resmi, dan naskah pidato dengan

ragam bahasa baku; mengaplikasi langkah-langkah presentasi ilmiah secara efektif dan menarik dalam situasi formal; dan terampil menyajikan presentasi ilmiah dengan multimedia (Syiahbuddin, 2006: 2-3). Adapun Visi dan Misi dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, yaitu Visi: Menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu sarana pengembangan kepribadian insan terpelajar yang mahir berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan santun. Misi: (1) Membina mahasiswa bangga berbahasa Indonesia dalam berbagai forum dan bertanggung jawab untuk memeliharanya dengan sungguh-sungguh; (2) Memotivasi mahasiswa merefleksikan nilai-nilai budaya melalui bahasa persatuannya dalam kehidupan sehari-hari; (3) Membina pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi semakin berkualitas sesuai dengan pembelajaran yang berkualitas dalam menggunakan bahasa Indonesia dan mengaplikasikannya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya dengan rasa tanggung jawab sebagai warga Negara Indonesia dan warga dunia (Widjono, H. S., 2007: 5). Tujuan instruksional umum Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia adalah diharapkan setelah selesai mengikuti perkuliahan MPK Bahasa Indonesia, mahasiswa memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Sikap positif ini diwujudkan dengan kesetiaan berbahasa Indonesia; kebanggaan akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi dan pengembang ilmu dan teknologi secara menyeluruh untuk meningkatkan kehidupan bangsa, negara, dan juga agama; kesadaran berbahasa Indonesia sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dengan perkataan lain, Mata Kuliah ini ditujukan mengarahkan mahasiswa pada kepribadian yang mengindonesia. Adapun tujuan instruksional khusus Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia adalah diharapkan setelah selesai mengikuti perkuliahan MPK Bahasa Indonesia, mahasiswa mampu dan terampil menuangkan gagasan secara lisan maupun tertulis baik ilmiah maupun tak ilmiah dengan bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat dan sesuai dengan kaidah yang berlaku (Abdul Hamid, 2010:1). Pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 43/DIKTI/Kep./2006 dijelaskan pula tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) di Perguruan Tinggi, yakni Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Merujuk pada SK tersebut Bahasa Indonesia harus diajarkan di semua program studi D-3 dan S-1 sebagai Mata Kuliah pengembangan kepribadian. Dengan demikian, semakin lebar peluang untuk mengembangkan Bahasa Indonesia secara lisan dan tertulis untuk semua mahasiswa yang berlatar belakang geografis berbeda-beda (Rahayu, 2007: 3). Hal ini dilakukan mengingat peran bahasa Indonesia sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga perguruan tinggi diminta untuk memberikan ruang lebih besar terhadap pendalaman Bahasa Indonesia (Dendy Sugono, 2009: 1).

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Dengan menilik pada pembahasan data di atas, maka penulis dapat menyimpulan bahwa sudah selayaknya dan seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia mempelajari dan mendalami serta melestarikan bahasa Indonesia dengan terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan tentang bahasa

Indonesia. Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satunya yang terpenting untuk kita sebagai mahasiswa adalah mampu menciptakan suatu karya tulis yang baik dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bernalar. Alasan bahasa Indonesia masih harus dijadikan Mata Kuliah dan dipelajari di semua jurusan atau program di seluruh fakultas di perguruan tinggi tiada lain karena Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, Pasal 37 Ayat 2 mewajibkan perguruan tinggi menyelenggarakan beberapa Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian yang lebih umum disingkat menjadi MPK. Satu di antara beberapa MPK adalah Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Sebelumnya, Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan sejenisnya diwadahi dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), lalu berkembang menjadi Mata Kuliah Umum (MKU), dan terakhir menjadi MPK. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 3.2. Saran Dari hasil paparan di atas mengenai pentingnya mempelajari bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, saya sebagai penulis hanya bisa menyarankan kepada para pembaca agar mampu menyadari bahwa mempelajari bahasa Indonesia sangatlah penting. Tentunya pemerintah mempunyai tujuan tersendiri sehingga di tingkat Perguruan Tinggi pun kita masih harus mempelajari bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa sebaiknya mempelajari bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh demi tercapainya tujuan pendidikan nasional

Pentingkah bahasa Indonesia Dipelajari di Perguruan Tinggi

BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH : SAPRIAH (12250123) SITI SULIS SETIANI (12250130) TRI ASTUTI ( 12250143) WIDYA WATI (12250138) YULINDA (12250155)

PBI 04

Pentingkah Bahasa Indonesia dipelajari di Perguruan Tinggi???

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah sangatlah penting, bahkan tidak hanya di Perguruan Tinggi tapi di seluruh lembaga pendidikan dan seluruh warga Negara

Indonesia wajib dan perlu mempelajarinya. Mengapa? Mengingat kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional (Sumpah pemuda 28 Oktober 1928) dan Bahasa Negara ( UUD, 18 Agustus 1945). Bahasa Indonesia dan Kepribadian Bangsa Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah terbentuk dalam kurun waktu kurang lebih satu abad. Dalam perjalanan sejarah itu, seluruh akal budi, pengalaman batin manusia Indonesia terdokumentasikan dalam bahasa Indonesia. Di antara yang terdokumentasikan itu ialah nilai-nilai luhur yang khas hanya dimiliki orang Indonesia. Misalnya: bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh; berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Dari ungkapan itu dapat diketahui bangsa Indonesia sebagaimana tercermin dalam bahasa Indonesia menjunjung nilai-nilai persatuan, kebersamaan, dan kesetaraan. Nilai-nilai luhur yang khas milik bangsa Indonesia itulah kepribadian Indonesia. Sebagaimana keadaan bahasa Indonesia, kepribadian itu pun senantiasa bergerak secara dinamis. Meski demikian, dinamika itu hendaknya diarahkan jangan sampai mengikis jati diri bangsa. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi disamping dimaksudkan untuk memupuk rasa memiliki, mencintai, dan bangga menggunakannya, juga agar para mahasiswa sampai dengan setelah menjadi sarjana memiliki tanggung jawab untuk terus membina Bahasa Indonesia dan mengembangkan kemampuan dirinya dalam

menggunakan Bahasa Indonesia. Alasan lain pentingnya Bahasa Indonesia dipelajari di Perguruan Tinggi, karena di Perguruan Tinggi kita akan sering membuat karya ilmiah, misalnya saja laporan praktikum, skripsi, tesis dan karya tulis lainnya. Dalam pembuatan karya ilmiah seorang penulis akan dihadapkan pada masalah-masalah yang

renik. Misalnya masalah ketepatan ejaan : asas bukan azas, kualitas bukan kwalitas, jadwal bukan jadual, atau ketepatan tanda baca: Rumah itu kecil, tetapi indah; Meskipun di pinggiran kota, lokasinya bebas banjir, bukan Rumah itu kecil tapi indah; Meskipun di pinggiran kota, namun lokasinya bebas banjir.

Sebagaimana telah diketahui, karya ilmiah berhubungan terutama dengan bahasa tulis, dan merupakan hasil olah pikir yang memerlukan kecerdasan dan kecermatan. Kecerdasan dan kecermatan berpikir itu hendaknya juga tercermin dalam pemakaian bahasanya. Dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia, sikap dan perilaku cerdas, cermat, teliti diharapkan tertanam dalam diri para mahasiswa. Perilaku cerdas, cermat dan teliti merupakan salah satu cerminan pribadi manusia profesional yang sangat dibutuhkan dalam era globalisasi dewasa ini.

Jadi, kesimpulan dari uraian di atas adalah, Mempelajari Bahsa Indonesia di Perguruan Tinggi sangatlah penting, karena Bahasa Indonesia adalah identitas diri bangsa Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa ini, kita dituntut untuk bertanggung jawab, mempertahankan dan menggunakan Bahasa Indonesia karena itu merupakan jati diri bangsa kita.

Pentingnya Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media yang digunakan anggota suatu kelompok social untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan sebagai identitas diri. Bahasa dapat menggiring kita menembus ruang dan waktu. Melalui bahasa, kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan, sejarah, maupun adat istiadat suatu bangsa dalam masa tertentu. Bahasa mampu merekam berbagai hal tersebut dalam bentuk lisan maupun tulisan. Semua itu merupakan fungsi bahasa yang telah lama diemban oleh bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Negara Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia sudah diajarkan sejak tingkat SD, SMP, dan SMA. Oleh karena itu sebaiknya setelah jenjang SMA bahasa Indonesia sudah dikuasai atau setidaknya mempunyai pengetahuan yang memadai tentang Bahasa Indonesia. Namun faktanya, masih sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan berbahasa Indonesia secara maksimal. Alasan inilah yang membuat Dirjen depdiknas RI memutuskan memasukan Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah yang wajib diajarkan di seluruh perguruan tinggi dan seluruh jurusan. Tujuannya untuk mengasah kemampuan berbahasa dan mengembangkan kepribadian para mahasiswa. Sudah menjadi suatu kewajiban bagi kita selaku Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menguasai dan menerapkan bahasa Indonesia dalam kehidupan seharihari dengan baik dan benar, sehingga bahasa Indonesia dapat terjaga keasliannya. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia yang dikrarkan sejak 28 Oktober 1928 oleh para pejuang bangsa sampai dengan saat ini masih tetap eksis. Bahasa Indonesia sampai dengan saat ini masih dirasakan perannya dalam berbagai sendi kehidupan, antara lain sebagai alat komunikasi antarwarga dan antarmasyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia masih tetap memegang peranan penting dan masih tetap merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Bukti menunjukkan bahwa bahasa Indonesia masih lebih dominan digunakan di dalam berbagai kegiatan, seperti rapat-rapat, siaran radio, TV, pidato kenegaraan, pidato politik, pelaksanaan administrasi kedinasan, dan bahasa pennngantar pada setiap level pendidikan. Bahkan saat ini, sebagian besar komunikasi tidak resmi antarwarga pun sudah sering menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa daerah masing-

masing.Bahasa Indonesia yang seharusnya menjadi bahasa kedua setelah bahasa daerah (bahasa ibu), kini justru bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa pertama, sedangkan bahasa daerah telah menjadi bahasa kedua bahkan telah menjadi bahasa ketiga (bahasa asing) bagi pemilikinya. Bahasa Indonesia merupakan kebanggaan bagi bangsa Indonesia bukan hanya karena fungsinya sebagai alat komunikasi lisan dan tulis, tetapi juga secara objektif berfungsi sebagai: (1) alat pemersatu, (2) pemberi kekhasan, (3) pembawa kewibawaan, dan (4) kerangka acuan (Alwi 2000:15; HP Ahmad dan A. Alek; Muslich, 2010; Pateda dan Yennie P. Pulubuhu. 2007; Rahayu, 2007; Sugono, 2009; dan Widjono, 2010). Di samping itu Mendiknas (Bambang Sudibyo dalam Nurjamal dan Sumirat, 2010: 209), mengatakan bahwa Bahasa Indonesia tak hanya digunakan dan dipelajari di tanah air, tetapi juga telah tersebar dan telah dipelajari di berbagai perguruan tinggi mancanegara. Bukti menunjukkan bahwa bahasa Indonesia di samping dipelajari oleh penutur asing yang ada di Indonesia yang dikenal dengan BIPA, juga telah menjadi salah satu mata kuliah wajib di beberapa negara, antara lain Australia. Dalam hal ini bahasa Indonesia telah menjadi mata kuliah yang diminati. Masalahnya adalah bagaimana dengan kita bangsa Indonesia sebagai pemilik bahasa ini? Sebagai pemersatu, bahasa Indonesia berfungsi menghubungkan antarsesama penutur berbagai dialek bahasa Indonesia. Sebagai pemberi kekhasan, bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa Melayu Malaysia, bahasa Melayu Singapura, bahasa Melayu Brunai Darussalam, atau bahkan bahasa bahasa Indonesia sudah jauh berbeda dari bahasa Melayu Riau/Johor sebagai induk bahasa Indonesia. Sebagai fungsi kewibawaan perkembangan bahasa Indonesia dapat dijadikan teladan bagi bangsa-bangsa lain, seperti di Asia Tenggara atupun mungkin juga di negara-negara di Afrika, yang juga memiliki bahasabahasa yang moderen karna penutur bahasa Indonesia yang baik dan benar akan memperoleh kewibawaan di mata orang lain. Sebagai fungsi kerangka acuan, bahasa Indonesia akan selalu berkembang. Perkembangan itu selalu disepakati melalui hasil keputusan pertemuan-pertemuan khusus untuk membicarakan tentang bahasa Indonesia atau melalui kongres Bahasa Indonesia. Keputusankeputusan yang telah disepakati di masarakatkan secara resmi, baik melalui media maupun melalui pembelajaran pada setiap jenjang sekolah. Untuk memelihara, melindungi, dan mewujudkan bahasa Indonesia agar tetap dicintai dan digunakan oleh bangsa Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia melalui Undang-Undang sistem pendidikan Nasional (SISDIKNAS) menetapkan bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam setiap tingkatan pendidikan nasional. Hal itu tercantum dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, BAB VII, Psl 33 ayat 1 yang berbunyi Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. Sebagai implementasi dari UU SISDIKNAS tersebut, pemerintah menetapkan kurikulum Nasional dan Garis-Garis Besar Prorgram Pengajaran Bahasa Indonesia untuk setiap tingkatan sekolah yang ada di Indonesia. Untuk melihat sejauh mana realisasi kecintaan, kesetiaan, dan kebanggan bangsa Indonesia sebagai pemilik terhadap bahasa Indonesia, maka pihak-pihak yang terkait (teutama yang bergerak dalam bidang pendidikan) telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/MA/SMK dan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian di PT yang wajib dicantumkan dalam kurikulum pada seluruh Jurusan/Prodi/Fakultas dan wajib diambil/diprogramkan

oleh seluruh mahasiswa sampai lulus. Selanjutnya, bahasa Indonesia ditetapkan pula sebagai mata pelajaran/mata kuliah yang diujikan secara nasional (UAN/UN). Masalahnya sekarang adalah apakah prospek penggunaan bahasa Indonesia oleh masyarakat Indonesia di era globalisasi ini masih sesuai dengan harapan sebagaimana yang dipaparkan sebelumnya? Pertanyaan ini perlu dilontarkan, sebabdengan diberlakukanya perdagangan bebas antar negara, batas teritorial secara geografis menjadi tidak penting. Sekat-sekat teritorial tersebut selama ini mulai berangsur-angsur hilang dengan masuknya informasi secara bebas ke seluruh sudut ruangan yang ada di seluruh penjuru dunia. Menghadapi permasalahan ini mampukah bangsa Indonesia mempertahankan dan mengembagkan bahasa Indonesia di tengah pesatnya teknologi informasi dewsa ini? Agar bahasa Indonesia tetap eksis dipergunakan oleh masyarakat Indonesia perlu adanya upaya yang serius dan kerja keras dari seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi muda (mahasiswa).

1.2 Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah Apa Manfaat Mempelajari Mata Kuliah Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi?

1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dan penulis dapat mengetahui apa sebenarnya manfaat mempelajari mata kuliah bahasa Indonesia bagi kita khususnya mahasiswa perguruan tinggi.

1.4 Manfaat Setelah pembaca makalah ini, maka setidaknya pembaca akan memahami arti penting dari mata kuliah bahasa Indonesia, sehingga mata kuliah tersebut masih terus diajarkan bahkan sampai perguruan tinggi.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 .Pengertian Bahasa Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Sifat bahasa: (a) sistemis yaitu terdiri atas pola-pola yang beraturan dan saling berkaitan; (b) arbitrer yaitubentuk dan makna bersifat manasuka sesuai dengan masyarakat pemakainya; (c) konvensional yaitu bentuk dan makna ditentukan berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakai; (d) dinamis yaitu bentuk dan makna berkembang/berubah sesuai perkembangan. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.

2.2 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Bagi Mahasiswa Bahasa Indonesia merupakan produk bahasa yang lahir di bangsa Indonesia sendiri. Bahasa Indonesia tidak lahir begitu saja, namun juga melalui proses yang panjang. Bahkan hingga sekarang, bahasa Indonesia masih terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, setiap saat bahasa Indonesia dapat bertambah kosa katanya. Perkembangan zaman yang cepat terutama di era globalisasi ini menuntut bahasa Indonesia untuk selalu berbenah sehingga dapat menampung berbagai macam istilah-istilah baru yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Bahasa ini digunakan untuk menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia sendiri terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang setiap suku tersebut memiliki bahasa daerah masing-masing. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk menyatukan bahasa-bahasa tersebut ialah melalui bahasa Indonesia Berbagai macam fungsi bahasa Indonesia, salah satunya yang telah disebutkan di atas yaitu sebagai pemersatu bangsa. Selain itu ada beberapa fungsi bahasa Indonesia, salah satunya yaitu sebagai bahasa baku dalam penulisan karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah dianjurkan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun juga perlu diketahui, penulisan karya ilmiah tingkat internsional

harus menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Meskipun demikian, karya ilmiah tersebut hendaknya juga ditulis dalam bahasa Indonesia agar anak negeri juga dapat mempelajari karya tersebut. Masih banyak lagi fungsi dari bahasa Indonesia, seperti menumbuhkan sikap nasionalisme, cinta produk sendiri (produk-produk Indonesia dan lain-lain), bahasa dalam forum formal, bahasa dalam kegiatan belajar mengajar, dan lain sebagainya. Melihat dari berbagai fungsi di atas, maka Bahasa Indonesia perlu untuk dipelajari. Bahkan dari SD hingga perguruan tinggi, pelajaran dan kuliah bahasa Indonesia masih diberikan. Hal ini penting untuk mengenalkan dan melatih para siswa agar dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. Dalam maraknya era globalisasi masa kemajuan informatika dan komuniakasi setiap individu dituntut untuk menyumbangkan karya kreativitasnya dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Terutama bagi kalangan mahasiswa yang dituntut untuk selalu berkarya baik berbentuk tulis maupun non tulisan. Akan tetapi dalam dunia tulis menulis di kalangan mahsasiswa, masih banyak kerancuan-kerancuan yang menyimpang dari kaidahnya dalam tulisan-tuliasan. Apa lagi budaya menulis yang sesuai kaidah EYD sudah mulai terlupakan akibat dari kemajuan tekhnologi dan informatika yang bersifat instan. Selain itu gairah tulis menulis telah mengalami penurunan, sehingga tidak heran dalam kalangan mahasiswa lebih menyukai copy paste dari karya orang ataupun membeli karya orang yang diaku sebagai karyanya. Padahal dengan kemajuan tekhnologi dan informatika, membuka lahan yang seluas-luasnya bagi manusia untuk terus berkarya dan menuangkannya segala bentuk kreativitasnya, terutama dalam bentuk tulisan. Misalnya dalam dunia internet tersedia berbagai informasi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta wadah yang siap menampung segala kreativitas dan uneguneg manusia yang berupa tulisan seperti situs blog maupun jejaring social. Akan tetapi kebanyakan mahasiswa Indonesia masih mengenyampingkannya dan belum dapat menggunakannya secara maksimal sebagai media mempublik karya. Gairah tulis menulis bagi mahasiswa Indonesia masih tergolong rendah. Dan adapun tulisan-tulisan yang dikaryakannya pun masih mengalami kerancuan bahasa yang menyimpang dari kaidah EYD. Untuk itulah perlu adanya mata kuliah bahasa Indonesia bagi mahasiswa. Akan tetapi sudah tentunya mahasiswa yang telah melewati jenjang SD hingga SMA telah menerima pelajaran bahasa Indonesia dari A sampai Z. Dan apakah di perguruan tinggi ini hanya mengulangi materi yang teah disampaikan layaknya di sekolah-sekolah? Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, pada umumnya dosen mengajarkan kembali materi mata kuliah sebagai mana yang telah disampaikan para guru bahasa Indonesia di SD hingga SMA. Para dosen kembali mengajarkan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan, dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Tidak jarang mahasiswa diperlakukan seperti mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia di Fakultas Sastra dan Bahasa. Seolah-olah mereka dididik menjadi calon ahli bahasa atau calon sarjana Bahasa Indonesia. Oleh karena materi yang sama telah mereka peroleh sebelumnya, maka banyak mahasiswa baru yang mengikuti kuliah Bahasa Indonesia dengan setengah hati atau merasa sangat terpaksa, demi nilai atau indeks prestasi belaka. Sehingga tidak diherankan jika mahasiswa mengalami kejenuhan dalam belajar bahasa Indonesia. Akan tetapi apakah para mahasiswa telah mampu berbahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik yang berupa tuliasan maupun lisan? Banyak riset yang memaparkan sebagaimana yang disampaikan oleh S. Sahala Tua Saragih dalam tulisannya mahasiswa dan bahasai Indonesia bahwa sebagian besar mahasiswa belum mampu menggunakan bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan dengan baik dan benar. Untuk itu, mahasiswa non bahasa perlu dilatih secara intensif berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan hal tersebut sudah menjadi konskwensi para dosen, baik dosen pengampu bahasa Indonesia maupun yang lain. Artinya, setiap dosen baik pengampu mata kuliah bahasa Indonesia maupun yang lain harus mampu mendidik para mahasiswa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam konteks ilmu atau program studi masing-masing. Dengan kata lain, setiap dosen harus mampu menjadi dosen Bahasa Indonesia. Selain itu para mahasiswa pun perlu mendapatkan pelatihan jurnalistik maupun berkarya ilmiah serta mendapatkan wadah untuk berkreasi mengeluarkan segala kreativitasnya. Sehingga nantinya dalam penulisan karya ilmiah, mahasiswa mampu membuat karya ilmiah dengan penuturan bahasa Indonesia yang baik dan benar tanpa adanya copy paste maupun plagiasi.

2.3 Pentingnya Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional negara Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia sudah diajarkan sejak tingkat SD, SMP, dan SMA. Oleh karena itu sebaiknya setelah jenjang SMA bahasa Indonesia sudah dikuasai atau setidaknya mempunyai pengetahuan yang memadai tentang Bahasa Indonesia. Namun faktanya, masih sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan berbahasa Indonesia secara maksimal. Di perguruan tinggi, kita akan mempelajari Bahasa Indonesia dimana kita dituntut untuk mempertahankan Bahasa Indonesia. Ini dituntut supaya tidak luntur oleh kalangan banyak pemuda dan pengaruh budaya asing yang cenderung mempengaruhi pikiran generasi muda. Selain itu bahasa Indonesia itu penting untuk dipelajari diperguruan tinggi, dikarenakan di universitas setiap mahasiswa berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kemudian, bahasa Indonesia sebagai panduan untuk penyusunan dan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar dalam komunikasi ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, dll), selain itu mempelajari bahasa Indonesia bagi mahasiswa di universitas sama halnya seperti mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA, namun pembahasan di universitas lebih spesifik dan mendalam, dan sebagian besar mahasiswa masih tetap ingin mempelajari bahasa Indonesia dikarenakan agar mereka mampu bertata bahasa dengan baik dan benar. Alasan inilah yang membuat Dirjen depdiknas RI memutuskan memasukan Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah yang wajib diajarkan di seluruh perguruan tinggi dan seluruh jurusan. Tujuannya untuk mengasah kemampuan berbahasa dan mengembangkan kepribadian para mahasiswa. Sudah menjadi suatu kewajiban bagi kita selaku Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menguasai dan menerapkan bahasa Indonesia dalam kehidupan seharihari dengan baik dan benar, sehingga bahasa Indonesia dapat terjaga keasliannya.

Dalam perguruan tinggi, kita akan sering membuat karya ilmiah. Bukan hanya karya ilmiah yang akan kita buat melainkan laporan praktikum, skripsi, thesis dan karya tulis lainnya. Di perguruan tinggi, kita akan mempelajari Bahasa Indonesia dimana kita dituntut untuk mempertahankan Bahasa Indonesia. Ini dilakukan supaya tidak luntur oleh kalangan banyak pemuda dan pengaruh budaya asing yang cenderung mempengaruhi pikiran generasi muda. Di dalam mata kuliah Bahasa Indonesia, kita pasti mempelajari dan memahami arti pentingnya tata bahasa dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam pembuatan karya ilmiah dan sejenisnya. Setelah kita bisa memahami EYD dengan baik dan benar, kita akan bisa mengetahui konsep penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dimanapun kita berada. Sebagai seorang mahasiswa, selayaknya kita menambah kosakata yang sesuai dengan keilmuan yang kita tekuni di perguruan tinggi. Kita harus bisa menggunakan diksi-diksi yang baik dan kalimat-kalimat yang efektif sesuai jenjang pendidikan, bukan seperti anak SMA dan SMP lagi. Dalam suatu karya ilmiah, penggunaan bahasa memiliki arti yang sangat penting. Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Untuk penggunaan bahasa dalam suatu karya ilmiah berarti menitikberatkan suatu bahasa sebagai alat komunikasi berupa tulisan. Karena itu, penggunaan bahasa dalam karya ilmiah sangatlah penting. Pengertian dari karya ilmiah sendiri adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Nah, untuk di tingkatan perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Selain itu karena alasan di atas, terdapat beberapa hal lain yang membuat bahasa indonesia harus dijadikan mata kuliah di perguruan tinggi. Dengan demikian, sangat penting untuk mengadakan mata kuliah Bahasa Indonesia di setiap perguruan tinggi selain karena bahasa indonesia merupakan bahasa negara kita sendiri dan sebagai bahasa pemersatu dengan cara ini juga kita secara tidak langsung telah melestarikan bahasa kita. siapa lagi yang akan melestarikan bahasa Indonesia ini kalau bukan kita sebagai warga negara itu sendiri.

2.4.Tujuan dan Manfaat Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Diajarkannya mata kuliah Bahasa Indonesia di berbagai universitas dan perguruan tinggi memiliki tujuan umum yang meliputi: 1. Menumbuhkan kesetiaan terhadap bahasa Indonesia, yang nantinya diharapkan dapat mendorong mahasiswa memelihara bahasa Indonesia. 2. Menumbuhkan kebanggan terhadap bahasa Indonesia, yang nantinya diharapkan mampu mendorong mahasiswa mengutamakan bahasanya dan menggunakannya sebagai lambing identitas bangsa. 3. Menumbuhkan dan memelihara kesadaran akan adanya norma bahasa Indonesia, yang nantinya diharapkan agar mahasiswa terdorong untuk menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku.

Selain tujuan umum, Mata kuliah Bahasa Indonesia ini juga memiliki tujuan khusus. Secara khusus mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa, calon sarjana, terampil dalam menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik apakah itu secara lisan, ataupun tertulis, sebagai pengungkapan gagasan ilmiah. Jika dilihat dari tujuan diberikannya mata kuliah ini sebenarnya cukup jelas apalagi di zaman seperti ini khususnya anak muda generasi penerus Bangsa saat ini kurang sadar akan pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar, kurang merasa bangga dengan bahasa nasional, contohnya adanya bahasa gaul yang malah lebih sering digunakan sehari-hari sampai diterbitkan pula kamus bahasa gaul, apakah ini berarti bahasa Indonesia sudah dilupakan? Maka dari itu dengan adanya mata kuliah bahasa Indonesia ini setidaknya mempunyai harapan untuk para penerus bangsa agar tidak pernah melupakan bahasa Ibu mereka, yaitu bahasa Indonesia.

Manfaat Mempelajari Bahasa Indonesia secara umum ini dilakukan untuk: 1. Menumbuhkan sikap bahasa yang positif terhadap bahasa Indonesia; 2. Menjadi bahasa pemersatu dari berbagai bahasa dari tiap daerah di Indonesia; 3. Kebanggaan terhadap bangsa Indonesia; 4. Kesetiaan akan bahasa Indonesia; 5. Meningkatkan kesadaran akan adanya norma dalam berbahasa dan secara khusus bertujuan untuk terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

BAB III PENUTUP

3.1

SIMPULAN

bahasa Indonesia itu penting untuk dipelajari diperguruan tinggi, dikarenakan Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu, karena di universitas setiap mahasiswa berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kemudian, bahasa Indonesia sebagai panduan untuk penyusunan dan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar dalam komunikasi ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, dll), selain itu mempelajari bahasa Indonesia bagi mahasiswa di universitas sama halnya seperti mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA, namun pembahasan di universitas lebih spesifik dan mendalam, dan sebagian besar mahasiswa masih tetap ingin mempelajari bahasa Indonesia dikarenakan agar mereka mampu bertata bahasa dengan baik dan benar, bahasa Indonesia-pun penting untuk dilestarikan oleh penutur aslinya. Melihat dari berbagai fungsi, maka Bahasa Indonesia perlu untuk dipelajari. Bahkan dari SD hingga perguruan tinggi, pelajaran dan kuliah bahasa Indonesia masih diberikan. Hal ini penting untuk mengenalkan dan melatih para siswa agar dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. Dalam maraknya era globalisasi masa kemajuan informatika dan komuniakasi setiap individu dituntut untuk menyumbangkan karya kreativitasnya dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Terutama bagi kalangan mahasiswa yang dituntut untuk selalu berkarya baik berbentuk tulis maupun non tulisan. Akan tetapi dalam dunia tulis menulis di kalangan mahsasiswa, masih banyak kerancuan-kerancuan yang menyimpang dari kaidahnya dalam tulisan-tuliasan. Apa lagi budaya menulis yang sesuai kaidah EYD sudah mulai terlupakan akibat dari kemajuan tekhnologi dan informatika yang bersifat instan. Selain itu gairah tulis menulis telah mengalami penurunan, sehingga tidak heran dalam kalangan mahasiswa lebih menyukai copy paste dari karya orang ataupun membeli karya orang yang diakuI sebagai karyanya. Padahal dengan kemajuan tekhnologi dan informatika, membuka lahan yang seluas-luasnya bagi manusia untuk terus berkarya dan menuangkannya segala bentuk kreativitasnya, terutama dalam bentuk tulisan. Misalnya dalam dunia internet tersedia berbagai informasi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta wadah yang siap menampung segala kreativitas dan uneguneg manusia yang berupa tulisan seperti situs blog maupun jejaring social. Akan tetapi kebanyakan mahasiswa Indonesia masih mengenyampingkannya dan belum dapat menggunakannya secara maksimal sebagai media mempublik karya.

3.2

Saran

Diharapkan makalah ini dapat mengingatkan pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya bahwa bahasa Indonesia perlu dipelajari, karena dengan cara ini juga kita secara tidak langsung telah melestarikan bahasa kita. Siapa lagi yang akan melestarikan bahasa Indonesia ini kalau bukan kita sebagai warga Indonesia itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA Subro, seno.1998. Seri Bahasa Indonesia. Semarang: CV Aneka ilmu Muslich, Masnur. 2010. Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi: Kedududkan, Fungsi, Pembinaan, dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara Rahayu, Mnto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT Grasindo

Anda mungkin juga menyukai