SMAN 1 PESANGGARAN
Tahun Ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tugas Dasar-dasar
Komposisi untuk memenuhi tugas dari pembina pramuka.
Mengingat terbatasnya kemampuan penulis dalam penyusunan makalah ini, penulis sadar bahwa
makalah ini jauh dari sempurna. Maka penulis mengharapkan pembaca meberi kritik dan saran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
2.PEMBAHASAN
1. Pengertian Bahasa.
2. Fungsi Bahasa.
3. Pengertian Bahasa Baku.
4. Pengertian Bahasa Gaul.
3.PENUTUP
KARYA ILMIAH BAHASA INDONESIA
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana eksistensi Bahasa Indonesia saat ini ?
2. Bagaimana pengaruh eksistensi bahasa Milenial terhadap Bahasa Indonesia ?
3. Bagaimana perkembangan bahasa Milenial dikalangan remaja ?
4. Bagaimana mengatasi perkembangan dan pemakaian bahasa Milenial terhadap anak muda
jaman sekarang.
TUJUAN PENULISAN
Siswa dapat mengetahui mana bahasa baku dengan bahasa alay ataupun gaul:
5. Pengertian Bahasa.
6. Fungsi Bahasa.
7. Pengertian Bahasa Baku.
8. Pengertian Bahasa Gaul.
MANFAAT PENULISAN
Karya tulis ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara
praktis. Secara teoritis karya tulisini berguna sebagai pengembangan konsep kebahasaan. Secara praktis
karya tulis ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang
kebahasaan.
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep kebahasaan baik secara teoritis maupun secara
praktis.
PENGERTIAN BAHASA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminologi mengartikan bahasa sebagai sistem
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama,
berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia,
bukan bunyi yang dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru-paru menggetarkan
pita suara di kerongkongan dan kemudian terujar lewat mulut. Abidin, dkk (2010 : 1). Menurut Keraf
dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan
bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa
adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau
berinteraksi antara anggota masyarakat.
FUNGSI BAHASA
Fungsi bahasa menurut Abidin, dkk (2010 : 3) menjelaskan bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai
media komunikasi, tetapi selain sebagai media komunikasi bahasa juga memiliki fungsi lain yaitu :
1. Fungsi ekspresif bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan pengelaman.
Contohnya dalam puisi. Pengarang mengeksperikan ide, gagasan dan pengalamanya dengan
bahasa yang ditulis per bait yang disebut puisi.
2. Fungsi estetis bahasa sebagai media yang indah untuk menyampaikan pesan. Fungsi estetis ini
biasa diwujudkan dalam bentuk karya sastra.
3. Fungsi informatif artinya bahasa dapat digunakan untuk menginformasikan sesuatu kepada orang
lain.
4. Alat fungsional artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu.
PENGERTIAN BAHASA BAKU
Setiap negara mempunyai bahasa resmi masing-masing. Dalam Bahasa Indonesia bahasa resmi itu disebut
bahasa baku. Bahasa baku terdiri dari kata-kata yang baku. Kata-kata baku adalah kata-kata yang sesuai
dengan standar aturan kebahasaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu
bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman, dengan kata lain bahasa baku adalah bahasa yang
menjadi bahasa pokok dan bahasa standar serta acuan yang digunakan sehari-hari pada bahasa percakapan
maupun bahasa tulisan. Bahasa baku lazim digunakan dalam :
1. Komunikasi resmi (Tertulis).
Contoh : Surat-menyurat resmi, pengumuman resmi, undang- undang dan lain-lain .
2. Wacana Teknis.
Contoh : Laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran dan lain-lain.
3. Pembicaraan di Depan Umum.
Contoh : Ceramah, kuliah, pidato dan lain-lain.
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya (Formal).
Contoh : Guru terhadap murid, saat sedang rapat di intansi tertentu, pembicaraan kenegaran
a. Pengunaan awalan E
Kata “emang” itu bentukan dari kata memang yang disisipkan bunyi “e”. Disini jelas terlihat terjadi
pemendekan kata berupa mengilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi perbedaan saat melafalkan kata
tersebut dan merancu dari kata aslinya.
b. Kombinasi K, A, G
Kata “kagak” bentukan dari kata tidak yang bunyinya “tid” diganti “kag”. Huruf konsonan pada kata
pertama diganti dengan “k” huruf vocal “i” diganti “a”. Huruf konsonan kedua diganti “g”. Sehingga kata
“tidak” menjadi “kagak”.
c. Sisipan E
Kata “temen” merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vocal “a” menjadi “e”. Hal ini
mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.
PEMBAHASAN
Eksistensi Bahasa Indonesia
Di zaman sekarang ini perkembangan bahasa Indonesia kian menurun. Masuknya berbagai bahasa asing
yang tidak mungkin kita tolak dan ada beberapa kata asing yang diserap menjadi kosa kata Indonesia.
Namun, disisi lain, keberagaman bahasa serapan juga menjadi masalah bagi orsinilitas bahasa yang kian
mengkhawatirkan dan penggunaan tata bahasa yang kian serampangan baik tulisan maupun lisan. Tentu
saja, media televisi, koran, radio, internet dan merek dagang import adalah termasuk faktor pendorong
utama yang ikut mencederai kebahasaan kita. Fenomena ini sangat terlihat jelas pada pengunaan bahasa
oleh anak-anak muda saat ini. Munculah istilah bahasa gaul, bahasa alay, dan sebagainya. Di kalangan
remaja Milenial , film import juga ikut mempengaruhi perkembangan kebahasaan yang seharusnya
menjadi pondasi komunikasi. Sebut saja misalnya film animasi dari negara tetangga, ipin-upin, yang
diputar dengan menggunakan bahasa Melayu. Merek dagang asing juga dengan seenaknya masuk dengan
bahasa aslinya, tanpa melakukan penyesuaian dengan bahasa nasional. Kebahasaan kita menjadi seperti
pasar, dimana semua bahasa bercampur baur. Dengan kata lain keberadaan bahasa Indonesia semakin
terkalahkan dengan munculnya bahasa lain seperti bahasa gaul.
Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia
Di era globalisasi ini penggunaan bahasa gaul makin meraja dan terus muncul bahasa gaul baru yang
membuat eksistensi bahasa Indonesia kian menurun. Penggunaan bahasa gaul ini membuat remaja makin
sulit mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahkan penggunaan bahasa yang terlalu sering
mebuat orang-orang tak sadar bahwa bahasa tersebut bukan bahasa yang baik dan benar. Tidak jarang
dalam acara formal pun banyak orang yang menggunakan bahasa gaul yang dalam konteksnya tidak.
Media Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul
Terlihat dari contoh struktur bahasa gaul bahwa media sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahasa
gaul, khususnya situs-situs jejaring sosial. Penikmat situs-situs jejaring sosial kebanyakan adalah remaja.
Tulisan seorang remaja di situs jejaring sosial yang menggunakan bahasa gaul, akan dilihat dan bisa jadi
ditiru oleh remaja lain. Selain remaja anak sekolah dasar pun banyak yang menggunakan situs jejaring
sosial. Berarti banyak juga remaja yang seharusnya diberikan atau diajarkan bahasa yang baik dan benar
dengan adanya situs jejaring sosial sebagai media juga dapat berpengaruh besar. Tapi tidak dapat
dipungkiri bahwa penyerapan bahasa gaul dikalangan anak dan remaja yang tengah membuming
merupakan bagian dari konformitas terhadap lingkungan. Yang dimaksud konformitas adalah meleburkan
diri pada lingkungan agar mendapat pengakuan. Dalam perkembangan sosial anak usia SD dan remaja,
konformitas memang amat diperlukan karena akan meningkatkan self esteem (harga diri) anak. Jadi,
biarkan saja anak remaja menggunakan bahasa gaul yang memang diperlukan bagi perkembangan
sosialnya. Yang harus diajarkan pada anak remaja adalah soal penempatan, dalam arti kapan dan kepada
siapa bahasa tersebut boleh digunakan. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa media berpengaruh
besar terhadap penyebaran bahasa gaul.
Cara Mengatasi Perkembangan Bahasa Gaul
Tidak dapat dipungkiri kita bermasyarakat, bersosialisasi lebih sering menggunakan bahasa gaul. Para
remaja dalam perkembangan psikologis pun tidak bisa ditolak atau dicegah untuk tidak terbiasa dengan
bahasa gaul, karena itu memang suatu proses dalam psikologisnya. Dengan kata lain penggunaan bahasa
gaul tidak bisa kita hilangkan atau cegah perkembangannya. Yang dapat kita lakukan yaitu :
Memberi pengertian yang lebih mendalam akan pentingnya berbahasa yang baik dan benar.
Menanamkan sikap cinta bahasa sendiri pada anak-anak atau remaja dengan berbagai cara,
mengadakan lomba puisi dan lain-lain.
Dan yang paling penting dimulai dari diri sendiri.
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi, keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa Indonesia. Namun disisi
lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan anak-anak dan remaja karena perkembangan
psikologis keduanya menuntut mereka agar diakui di masyarakat dan salah satunya dengan mengikuti tren
bahasa gaul itu sendiri. Oleh karena itu perkembangan bahasa gaul tidak dapat dicegah tetapi dapat
diminimalisir jika kita kembali meningkatkan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri.