Pd
Materi 1
Hakikat Bahasa dan
Perkembangan Bahasa
Indonesia
TUJUAN PEMBELAJARAN
0
Handout by Emy R. Kusuma, M.Pd
1
Handout by Emy R. Kusuma, M.Pd
2. Fungsi Bahasa
Berdasarkan berbagai literatur bahasa yang ada, ahli bahasa bersepakat bahwa
bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
tentunya masih terdapat fungsi-fungsi lain yang lebih spesifik, yaitu (1) fungsi
ekspresif, (2) fungsi direktif, (3) fungsi informasional, (4) fungsi metlaingual, (5) fungsi
interaksional, (6) fungsi kontekstual, (7) fungsi puitik. Berikut paparan lebih lanjut
terkait fungsi bahasa dalam komunikasi.
a) Fungsi Ekspresif
Fungsi ekspresif bahasa mengarah pada penyampaian pesan. Artinya, bahasa itu
didayagunakan untuk menyampaikan ekspresi penyampaian pesan. Fungsi bahasa
tersebut biasa digunakan untuk mengekspresikan emosi, keinginan, atau perasaan yang
ingin disampaikan oleh penggunanya.
b) Fungsi Direktif
Fungsi direktif berorientasi pada penerima pesan. Dalam hal ini, bahasa
digunakan sebagai alat control untuk mempengaruhi orang lain, baik secara emosi,
perasaan, maupu tingkah laku.
c) Fungsi Informasional
Fungsi informasional bahasa terfokus pada makna. Pada fungsi ini, bahasa
digunakan untuk menginformasikan sesuatu pada orang lain. Misalnya, melaporkan,
mendeskripsikan, menjelaskan, dan mengonfirmasikan sesuatu.
d) Fungsi Metalingual
Fungsi metalingual bahasa berfokus pada kode. Pada fungsi ini, bahasa digunakan
untuk menyatakan sesuatu lambang yang menjelaskan bahasa tertentu, misalnya
lambang SO2 dan O2 merupakan lambang bahasa dari sulfur oksida dan oksigen.
e) Fungsi Interaksional
Fungsi interaksional bahasa berfokus pada saluran yang digunakan oleh
pembicara. Fungsi ini digunakan untuk mengungkapkan, mempertahankan, dan
mengakhiri suatu kontak.
f) Fungsi Kontekstual
Fungsi kontekstual berfokus pada konteks (situasi dan kondisi) pemakai bahasa.
g) Fungsi Puitik
Fungsi puitik bahasa berorientasi pada kode dan makna secara simultik. Dalam
hal ini, terdapat kode bahasa yang dipilih untuk mewakili makna yang hendak
disampaikan.
3. Ragam Bahasa
Ragam bahasa atau variasi bahasa merupakan salah satu pembahasan penting
ketika seseorang mempelajari bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2005:920) ragam bahasa diartikan sebagai variasi bahasa yang digunakan pemakainya,
topic dibicarakan hubungan pembicara dan teman bicara, dan medium pembicaraannya.
2
Handout by Emy R. Kusuma, M.Pd
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat beberapa aspek yang ada dalam ragam
bahasa, yaitu (1) situasi yang dihadapi, (2) permasalahan yang hendak disampaikan, (3)
latar belakang pendengar atau pembaca yang dituju, dan (4) medium atau sarana yang
digunakan. Berikut pemaparan lebih lanjut terkait aspek dalam ragam bahasa.
a) Ragam Bahasa berdasarkan Situasi
Formal, semiformal dan non formal
b) Ragam Bahasa berdasarkan Topik/Masalah
c) Ragam Bahasa beradasarkan Latar Belakang Pendengar/Pembaca
Baku dan tidak baku
d) Ragam Bahasa berdasarkan Medium/Sarana Lisan dan tulis
4. Laras Bahasa
Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya. Laras
bahasa berkaitan langsung dengan selingkung bidang dan keilmuan penggunanya. Laras
bahasa terbagi atas dua jenis yang laras berdasarkan bidang keahlian yang dimiliki
pengguna bahasa, dan berdasarkan pengguna bahasa.
Pertama, laras bahasa berdasarkan bidang yang dimiliki pengguna bahasa, yaitu
(1) bidang ilmiah dan (2) laras bidang nonilmiah. Laras dalam bidang ilmiah berkaitan
dengan suatu ilmu tertentu, misalkan laras bahasa ekonomi memiliki sub-sublaras
bahasa manajement, bahasa akuntansi, bahasa asuransi, bahasa perpajakan dan lain
sbegaianya yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Laras dalam bidang nonilmiah
biasanya digunakan untuk orang-orang awam yang bekerja dibidang tertentu tidak pada
ranah ilmiah, misalkan laras bahasa transportasi memiliki sub-sublaras bahasa sopir,
bahasa kernet dan lain sebagainya. Pembeda antara laras bahasa ilmiah dan laras bahasa
non ilmiah dapat dikenali berdasarkan karakteristik yang ada dalam sub-sublaras bahasa
ilmiah, yaitu (1) penggunan kosakata dan bentukan kata, (2) penyusunan frasa, klausa,
dan kalimat, (3) penggunaan istilah, (4) pembentukan paragraf/wacana lisan, (5)
penampilan hal teknis, dan (6) penampilan kekhasan dalam wacana.
Kedua, laras bahasa berdasarkan pengguna bahasa terbagi menjadi dua jenis, yaitu
(1) laras bahasa umum, dan (2) laras bahasa khusus. Laras bahasa umum adalah laras
bahasa yang mampu dipahami oleh seluruh pengguna bahasa dan tidak terikat dengan
bidang tertentu. Laras bahasa khusu adalah laras bahasa dalam bidang tertentu yang
hanya dipahami oleh pengguna bahasa dalam bidang tersebut. Laras bahasa umum erat
kaitannya dengan bahasa populer yang digunakan dan dipahami oleh masyarakat umum,
sedangkan laras bahasa khusus hanya dipahami oleh kelompok tertetnu. Contoh: laras
bahasa dari jenis penyakit yang berasal dari meningkatnya produksi asam di lambung,
jika menggunakan laras bahasa umum maka jenis penyakit tersebut sering dikenal
dengan kata “maag”, sedangkan dalam laras khusus penyakit tersebut dikenal dengan
“gastritis/GERD”.
3
Handout by Emy R. Kusuma, M.Pd
4
Handout by Emy R. Kusuma, M.Pd
REFERENSI
Chaer, A. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Endarmoko, E. 2017. Remah-Remah Bahasa. Bandung: Bentang Pustaka.
Rani, A., Martutik, & Arifin, B. 2013. Analisis Wacana: Tinjauan Deskriptif. Malang: Surya
Pena Gemilang.
Sumarsono. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim MKU Bahasa Indonesia.2015. Bahasa Indonesia Kontekstual. Surabaya: Pustaka Raja.