1) Mikroskop
2) Object glass
3) Deg glass
b. Cara Kerja :
1) Letakkan ± satu tetes dari salah satu zat warna diatas objek
1
2. Cara Tidak Langsung metode sedimentasi
1) Mikroskop
2) Gelas sedimentasi
3) Saringan kawat
5) Air
6) Batang Pengaduk
7) Pipet Tetes
b. Cara Kerja :
batang pengaduk
2
5) Bila cairan diatas sediment sudah jernih, maka air dibunag dan
kaca penutup
1) Mikroskop
3) Tabung reaksi
4) Gelas kimia
5) Batang pengaduk
b. Cara Kerja :
3
2) Masukkan suspensi tersebut kedalam tabung reaksi sampai
permukaan larutan
4
B. Teknik Pemeriksaan Cacing Keremi
1. Oxyuris vermicularis
Cara yang biasa dilakukan adalah cara apus anus dengan teknik
3) Karet gelang
4) Tabung reaksi
5) Tutup karet
b. Cara membuat
5
karet. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar bahan
daerah perinal
kaca benda.
6
C. Pemeriksaan Darah Tepi Untuk Mikrofilaria
waktu malam hari sekitar jam 22.00 atau jam 20.00 – 24.00.
2) Metilalkohol
3) Larutan giemsa
b. Cara Kerja
hilang
2) Keringkan
6) Lakukan pengeringan
7
2. Pewarnaan Sediaan Darah Dengan Hematoksilin-eosin
2) Eteralkohol (1:1)
3) Larutan HEmatoksilin-eosin
6) Xilol
7) Kanada balsam
b. Cara Kerja
hilang
2) Keringkan
4) Keringkan
menit
menit
8
8) Lakukan dehidrasi dengan cara memasukkan kedalam deretan
9) Keringkan
9
D. Pemeriksaan Telur Cacing Pada Jari-Jari Tangan
a. Mikroskop
b. Kaca benda
c. Kaca penutup
d. Cawan petri
e. Pinset
f. Kain kasa ( 5 x 5 cm )
2. Cara Kerja
petri
centripuge
menit
10
g. Ambil seimen dengan pipet dan letakkan pada kaca benda
11
PRAKTIKUM HELMINTOLOGI I
Tanggal Praktikum :
Identifikasi :
Telur Cacing :
Pemeriksaan :
Ukuran 60 x 45 µ
Bentuk lonjong
Pemeriksaan :
dibuahi
Ukuran 90 x 40 µ
12
3. Telur Ascaris lumbricoides yang
berembrio
sedang bekembang
decorticated
lapisan
13
5. Telur Trichuris trichiura
Ukuran 50 x 22 µ
tengguli
Ukuran 55 x 25 µ
dindingnya mendatar
tambang)
14
Telur cacing paling banyak
Ukuran 60 x 40 µ
membulat (tumpul)
dari telur
15
PRAKTIKUM HELMINTOLOGI II
Tanggal Praktikum :
Identifikasi :
Filarial :
Perhatikan :
Pemeriksaan mikroskopis
16
2. Microfilaria wuchereria bancrofti Pembesaran 100X
Perhatikan :
Pemeriksaan mikroskopis
17
A. CARA PEMULASAN SEDIAAN DARAH UNTUK PARASIT MALARIA
atau leishman.
hasil pulasan dengan campuran tersebut maka sel dapat terlihat berwarna
merah muda, inti sel darah putih menjadi lembayung tua, protopplasma
parasit malaria menjadi biru dan butir kromatin parasit menjadi merah
karmin.
campuran eosin dan azur metilen yang merupakan hasil oksidasi biru
metilen.
18
B. PEMERIKSAAN MALARIA DENGAN SEDIAAN DARAH TIPIS
tebal.
jelas.
1. Sidiaan harus tersebar rata dan bebas dari lubang-lubang karena kaca
benda berlemak dan garis karena kaca benda berlemak dan garis
3. Sediaan harus tipis dan terdiri dari satu lapisan eritrosit dan letak
Pada sediaan yang baik dan pulasan juga baik akan tampak :
19
Sifat parasit dalam sediaan darah tipis :
spesiesnya.
20
METODE I :
c. Metal alcohol
2. Prosedur Kerja :
1/2 menit.
larutan giemsa.
21
PEMERIKSAAN MALARIA DENGAN SEDIAAN DARAH TEBAL
1. Lebih banyak darah yang dapat diperiksa dibanding sediaan darah tipis
2. Jumlah parasit kira-kira 20x lebih banyak dalam satu lapangan pandang
Pemeriksaan sediaan darah tebal hanya memberikan hasil yang baik, bila
sediaan dibuat dengan teliti dan bila pulasan dilakuakan dengan baik
3. Bentuk cacing sering juga tampak seperti tanda seru, koma atau kedua
plasmodium falciparum
22
PULASAN GIEMSA UNTUK SEDIAAN DARAH TEBAL
2. Prosedur Kerja :
a. Sediaan darah tidak boleh terlalu tebal dan diameternya kurang lebih
b. Cuci dengan air kran atau aquadest dengan hati-hati, karena sediaan
mudah terlepas.
23
PRAKTIKUM MALARIA
PROTOZOA
Dalam sediaan darah tipis sel darah merah yang dihinggapi parasit
Plasdium vivax, membesar dan pada sel darah merah tersebut tampak titik-
titik schuffner halus, berwarna merah, tersebar rata dalam sel darah derah
terdapat pigmen berwarna kuning yang pada gameosit menjagi lebih jelas
Pemeriksaan Gambar
1. Plasmodium vivax
stadium trofosit
24
2. Plasmodium vivax
3. Plasmodium vivax
Stadium makrogametosit
4. Plasmodium vivax
Stadium mikrogametosit
25
5. Darah normal tidak mengandung
parasit malaria
PRAKTIKUM PROTOZOA
Plasmodium falcifarum
Sediaan darah tipis dan tebal dengan pulasan giemsa eritrosit tidak
membesar, warnanya sering lebi tua, titik Maurer tampak paling jelas pada
stadium trofozit muda yang agak lanjut, bentuknya tidak teratur dan
Praktikum Gambar
26
1. Plasmodium falciparum
Accole
2. Plasmodim falciparum
cincin
3. Plasmodium falciparum
27
4. Plasmodium falciparum
Stadium makrogametosit
5. Plasmodium falciparum
Stadium makrogametosit
28