Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh:
B. LANDASAN TEORI
Air memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Air selalu kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk mandi, mencuci, dan terlebih lagi kita sangat
membutuhkan air untuk minum. Fungsi air untuk kehidupan tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Semakin meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan air juga terus
meningkat. Padatnya jumlah penduduk ini juga dapat menurunkan kualitas air karena
aktivitas manusia yang semakin banyak menjadi salah satu faktor tingginya tingkat
pencemaran air (Ariani et all., 2018). Pencemaran air dapat berasala dari sampah,
limbah, pupuk, detergen, dan berbagai zat pencemar lain yang berasal dari aktivitas
makhluk hidup. Air yang tercemar oleh limbah ini merupakan tampat yang subur untuk
berkembangbiaknya mikroba, termasuk mikroba patogen. Mikroba patogen yang
berkembangbiak dalam air tercemar dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan mengganggu
lingkungan. Salah satu parameter biologis yang digunakan untuk mengidentifikasi
pencemaran pada air adalah keberadaan bakteri Coliform.
Bakteri Coliform adalah kelompok bakteri indikator untuk menentukan kualitas
atau mutu dari lingkungan air, tanah atau makanan. Bakteri Coliform dalam air
menunjukkan adanya mikroba yang bersifat toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan.
Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Coliform, semakin tinggi pula resiko kehadiran
bakteri patogen lain (Natalia et all., 2014). Untuk mengetahui tingkat pencemaran air
dengan bakteri Coliform ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu metode filtrasi dan
Most Probable Number (MPN). Pada kesempatan kali ini, akan digunakan metode
MPN karena beberapa kelebihannya. Metode MPN adalah salah satu metode perhitungan
bakteri secara tidak langsung yang digunakan untuk menghitung jumlah bakteri
Coliform dengan berdasarkan perkiraan total bakteri golongan Coliform menggunakan
nilai praduga yang dihasilkan dari kombinasi seri tabung dengan jumlah positif yang
dihasilkan. Metode MPN terdiri dari 3 tahap pengujian yaitu uji presumtif (presumptive
test), uji konfirmasi (confirmative test), dan ji lengkap (completed test)
C. WAKTU PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan pada 6 Maret 2023.
D. LOKASI PRAKTIKUM
Pengambilan sampel dan pemeriksaan dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Surabaya Jl.
Pucang Jajar Tengah 56, Kertajaya, Gubeng, Surabaya.
E. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan pembuatan media bagi pemeriksaan MPN coliform.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan air dengan parameter MPN coliform.
3. Mahasiswa dapat melakukan inokulasi dari biakan dari bahan sampel.
4. Mahasiswa dapat melakukan pembacaan hasil inkubasi dengan benar.
F. PROSEDUR KERJA
b. Bahan:
1. Sampel air PDAM
2. Aquadest
3. Media TSL (Triple Strength Lactose)
4. Media SSL (Single Strength Lactose)
5. Media BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth)
PEMBUATAN MEDIA
1) Triple Strength Lactose (TSL)
Timbang media Lactose broth sesuai kebutuhan yaitu 1,95 gram
Larutkan dengan aquadest pada Erlenmeyer hingga 50 ml, lalu aduk biar larut
Masukkan 5 ml kedalam tabung reaksi yang berisi tabung durham dalam keadaan
terbalik, tutup dengan kapas, dan beri kertas etiket.
Sterilkan dalam autoclave Suhu 121 o C selama 15 menit
3) Media BGLB
Timbang BGLB sesuai kebutuhan yaitu 3,6 gram
Larutkan menggunakan aquadest ke dalam Erlenmeyer hingga 50 ml, aduk hingga
larut
Kemudian masukan dalam tabung reaksi 5 ml yang berisi tabung durham, tutup
dengan kapas dan beri kertas etiket
Sterilkan dalam autoclave Suhu 121 o C selama 15 menit.
LANGKAH KERJA
1. Masukkan sampel air minum dua mata ose ke (3:3:3) TSL 10ml: SSL 1ml: SSL
0,1ml. Masukkan juga sampel air PDAM dua mata ose (5:1:1) TSL 10ml : SSL
1ml: SSL 0,1 ml. Jangan lupa untuk seetiap buka tutup sampel maupun media dan
saat memasukkan ose harus dengan diflambir.
2. Dimasukkan kedalam inkubator setelah 1×24 jam dilakukan pengecekan apakah
terdapat pertumbuhan bakteri yaitu dengan ciri-ciri keruh dan terdapat gelembung
pada tabung durham min 10%.
3. Jika terdapat pertumbuhan bakteri dapat dilanjutkan dengan dilakukan inokulasi
ke media BGLB.
4. Setelah dilakukan inokulasi ke media BGLB selanjutnya masukkan kedalam
inkubator dengan waktu 2×24 jam.
5. Setelah 2x24 jam dilakukan pengecekan apakah terdapat pertumbuhan bakteri yaitu
dengan ciri-ciri keruh dan terdapat gelembung pada tabung durham.
6. Dicocokkan pada tabel perkiraan 5:1:1 dan juga tabel perkiraan 3:3:3 yang tersedia
dimodul untuk menentukan berapakah pjt tiap 100 ml.
HASIL PRAKTIKUM
Dari praktikum yang telah dilakukan, sampel air PDAM pada BGLB yang ternyata
terdapat pertumbuhan bakteri yaitu dengan ciri-ciri keruh dan terdapat gelembung pada
tabung durham. Terdapat (5:1:1) TSL 10ml: SSL 1ml: SSL 0.1 ml sehingga jika
dicocokkan kedalam tabel perkiraan mendapatkan hasil lebih dari sama dengan 240
PJT/CFU tiap 100 ml.
DOKUMENTASI