Disusun Oleh :
A. TOPIK
Identifikasi ada atau tidaknya bakteri Escherechia Coli pada air PDAM laboratorium
terpadu Politeknik Kesehatan Surabaya.
B. WAKTU PRATIKUM
Penelitian ini dilakukan pada 6 Februari 2023 hingga 8 Februari 2023.
C. LOKASI PEMERIKSAAN
Pengambilan sampel dan pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Surabaya Jl. Pucang Jajar Tengah 56,
Kertajaya, Gubeng, Surabaya.
D. TUJUAN
Untuk mengidentifikasi bakteri Escherechia Coli pada air PDAM di
Laboratorium Mikrobiolgi
BAB II
DASAR TEORI
5. Sampel
Sampel adalah Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono 1997). Sampel tidak boleh terkontaminasi apapun supaya
mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, maka dari itu alat dan bahan yang
digunakan untuk pengambilan sampel harus steril. Alat yang akan bersentuhan langsung
dengan sampel juga harus steril dan tidak terkontaminasi apapun.
BAB III
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi sebagai berikut dan dapat dilihat pada
table dibawah ini :
Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi sebagai berikut dan dapat dilihat pada
table dibawah ini :
Cara Kerja
1. Pengambilan Sampel
Prinsip pengambilan sampel adalah sampel tidak boleh terkontaminasi apapun
darimanapun, maka itu saat pengmbilan sampel segala sesuatunya harus steril,
langkah- langkah pengambilan sampel air PDAM:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Nyalakan air kran PDAM selama 1-2 menit untuk membersihkan saluran
3. Cek suhu air dengan termometer dan cek pH dengan pH meter
4. Catat lokasi, jam, tanggal, nama petugas, kode sampel dan jenis sampel
5. Nyalakan lampu spirtus, lalu flambir bagian ujung kran PDAM saat kran mati
6. Buka tutup botol steril dengan didekatkan pada lampu spirtus
7. Flambir bagian mulut botol steril
8. Masukkan air PDAM sebanyak ¾ bagian ke dalam botol steril
9. Flambir bagian mulut botol sebelum ditutup kembali dengan kapas dan
alumunium foil
10. Beri etiket pada botol coklat yang telah berisi sampel
Masukkan sampel kedalam coolbox yang telah berisi es
2. Pembuatan Media
1) Siapkan 180 ml akuades dan EC Broth 8,88 gram. Dengan jumlah EC Broth
per tabung reaksi 1,11 gram dan volume akuades per tabung. Lalu masukkan
kedalam tabung reaksi lalu tutup dengan kapas dan masukkan dalam autoklaf
dalam suhu 121˚C selama 15 menit.
2) Membuat media EC agar dengan melarutkan EC agar menggunakan
aquadest. EC dimasukkan dalam erlenmeyer lalu masukkan aquadest
kedalam gelas ukur kemudian aquadest di tuangkan kedalam erlenmeyer
setelah itu di aduk menggunakan batang pengaduk. Larutan EC yang telah
tercampur di panaskan di atas kompor lalu di tutup menggunakan kapas. EC
yang telah dipanaskan dimasukkan dalam autoklaf dalam suhu 121˚C selama
15 menit.
3) Sampel yang sudah diambil dimasukkan dalam media EC sebanyak ml lalu
di inkubasi dalam waktu 1x24 jam ± 2 jam.
4) Media EMB yang sudah padat di cairkan menggunakan panci yang di alasi
dengan kapas.
5) Setelah cair EMB agar dituang kedalam petridish steril sebanyak ¾ petridish
lalu tunggu hingga memadat kembali kediatan ini dilakukan didalam Laminar
Air Flow.
6) EMB yang sudah memadat di letakkan dalam inkubator untuk
menghilangkan air kondensasi.
7) EMB yang sudah hilang air kondennya sudah bisa dimasuki sampel. Saat
memasukkan sampel pada media EMB agar dilakukan di dalam Biologcal
Safety Cabinet.
8) Bersikan BSC dengan alkohol 70%, di usap menggunkan tisu dan
menggnakan hand scone, lalu nyalakan lampu UV dan fan selama ± 15 – 30
menit.
9) Metode gores, bakar ose lalu ambil tabung rekasi dan flambir ujungnya
kemudian masukkan ose, flambir tabung reaksi lalu tutup kembali. Kemudian
flambir petridish yang sudah berisi EMB agar lalu dibalik dan dibuka
tutupnya. Ose yang sudah dimasukkan kedalam tabung reaksi diputar
perlahan lalu angkat dan gores pada media dengan metode gores sinambung
lalu tutup petridish dan flambir.
10) Setelah selesai petridish di tutup menggunakan kertas coklat dan di tali
dengan tali rami lalu dimasukkan kedalam inkubator selama 1x24 jam ± 2
jam
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada media EMB agar yang sudah diinkubasi selama 1 x 24 jam± 2 jam, tidak
didapatkan adanya koloni berwarna hijau metalik. Pada EMB agar ditemukan koloni
berwarna sedikit pink ke orenan yang diduga adalah koloni bakteri Enterobacter
aerogenes. Tentu dibutuhkan penelitian yang lebih dalam lagi mengenai spesifikasi
bakteri tersebut, namum dari tampak atau bentuk fisiknya, kami menduga bahwa air
PDAM Politeknik Kesehatan Surabaya mengandung bakteri Enterobacter
aerogenes. Hasil yang di dapatkan jika air PDAM mengandung E. coli yaitu, ditandai
dengan munculnya Koloni bakteri diameter 2-3mm yang akan menunjukkan kemilau
berwarna hijau metalik dengan cahaya yang dipantulkan dan pusat ungu gelap oleh
cahaya yang ditransmisikan. Kemilau hijau metalik ini menunjukkan kemampuan
fermentasi laktosa dan/atau sukrosa yang kuat yang khas dari fekal coliform
(Tankeshwar, 2022). Berdasarkan peraturan Permenkes Nomor 32 tahun 2017 untuk
parameter biologi yang harus diperiksa untuk keperluan higiene sanitasi yang
meliputi total coliform dan escherichia coli dengan satuan/unit colony forming unit
dalam 100 ml sampel air.
BAB V
KESIMPULAN