Anda di halaman 1dari 7

Praktikum ke : 1 Mata Kuliah: Mikrobiologi Perairan

Hari, Tanggal : Jumat, 11 November 2016

PEMBUATAN MEDIA AGAR

Giza Yunita R

4443150049
Perikanan 3A
Kelompok 2

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTASPERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENGTIRTAYASA
2016

ABSTRAK
Media agar merupakan suatu campuran bahan-bahan tertentu dengan
aquadest yang dapat menimbulkan mikrorganisme pada derajat keasaman dan
inkubasi tertentu, atau bahan yang di gunakan untuk memperkembangakan mikro
organisme di laboratorium secara invitro. Sebelum di gunakan media harus dalam
keadaan steril, artinya tidak di tumbuhi oleh mikroba lain yang tidak di harapkan..
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan media agar
TSA. Praktikum ini berlangsung pada hari Jumat 11 November 2016 pada pukul
10.00 sampai pukul 12.00 bertermpat di Laboratorium TPHP.Alat yang akan
digunakan pada praktikum pembuatan media agar yaitu cawan petri, Erlenmeyer
dan bunsen. Sedangkan bahan yang akan digunakan berupa media TSA, aquades,
dan alcohol 70%.
Kata kunci : Mikroba, Media Agar, TSA

ABSTRACT
Media that is a mixture of certain materials with distilled water on a
microorganism that can cause acidity and a certain incubation, or material that is
used to memperkembangakan micro-organisms in laboratory in vitro. Prior to use the
media to be in a sterile condition, meaning not in tumbuhi by other microbes that are
not expected .. The purpose of this lab is to find ways of making the media to TSA.
This practicum takes place on Friday, November 11th, 2016 at 10:00 am until 12:00
bertermpat in TPHP.Alat laboratory that will be used in the manufacture of a media
lab that is a petri dish, Erlenmeyer and bunsen. While the materials to be used in the
form of TSA media, distilled water and 70% alcohol.
Keywords: Microbial, Media Agar, TSA

PENDAHULUAN
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat
yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan
kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme
dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung
garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan
mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu
berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya.

Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang


merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air.
Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien
dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air,
karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh.

Media agar mempunyai berbagai macam fungsi seperti menumbuhkan


mikroba, mengisolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan
perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus steril/bersih
dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media agar.
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara
serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara
digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi
dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium pembiakan berisi air,
sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen,
hidrogen serta unsur-unsur sekelumit (trace element). Dalam bahan dasar medium
dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin atau
nukleotida. Media terbagi menjadi dua golongan, yaitu : Media hidup dan Media mati

Media hidup pada umumnya dipakai dalam Laboratorium Virologi untuk


pembiakan berbagai virus, sedangkan dalam Laboratorium Bakteriologi hanya
beberapa kuman tertentu saja, dan terutama pada hewan percobaan. Contoh media
hidup adalah: hewan percobaan (termasuk manusia), telur berembrio, pembiakan
jaringan, dan sel-sel pembiakan bakteri tertentu untuk penelitian bakteriofage (bakteri
yang terinfeksi oleh virus). Media agar yang digunakan adalah TSA (Trypticase Soy
Agar).

Trypticase Soy Agar (TSA) merupakan media agar yang digunakan untuk
kegiatan pengisolasian dan pembudidayaan berbagai macam mikroorganisme yang
bersifat aerobik. Medium ini digunakan untuk berbagai tujuan yang mencakup
pemeliharaan stok budidaya, isolasi berbagai macam spesies mikroorganisme, serta
sebagai dasar untuk media termasuk darah (Becton, Dickinson and Company 2007).
Komposisi dari TSA ini antara lainApproximate Formula* Per Liter Purified Water,
Pancreatic Digest of Casein, Papaic Digest of Soybean, Sodium Chloride, Agar.

METODOLOGI

Praktikum mengenai “Pembuatan Media Agar” dilaksanakan pada hari Jumat


11 November 2016 pada pukul 10.00 sampai pukul 12.00. Pelaksanaan praktikum ini
berlangsung di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP), Jurusan
Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi cawan petri, hotplate,
tabung erlenmayer dan timbangan elektrik, dan Bunsen. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah aquades, media TSA, dan Alkohol 70%.
Hal pertama yang dilakukan dalam praktikum ini adalah disiapkan alat serta
bahan praktikum, kemudian TSA atau Trypticase Soy Agar ditimbang sebanyak 4
gram, lalu tuangkan aquades 100ml ke dalam tabung erlenmeyer, kemudian larutkan
TSA ke dalam Erlenmeyer tadi, TSA yang sudah dilarutkan tadi di didihkan dengan
hotplate, setelah dididihkan larutan tersebut dituangkan ke dalam cawan petri secara
perlahan sambil didekatkan dengan bunsen, kemudian cawan petri dirapatkan dengan
plastic wrap dan disimpan dalam lemari es. Diagram alir langkah di atas dapat dilihat
pada Gambar 1.

Persiapan alat dan bahan



Timbang TSA sebanyak 4 gram dengan menggunakan timbangan elektrik

Masukkan aquades kedalam Erlenmeyer sebanyak 100ml

Larutkan TSA kedalam Erlenmeyer

Erlenmeyer dididihkan dengan hotplate

Tuangkan dalam cawan petri

Penyimpanan dalam lemari es

Gambar 1. Diagram alir Pembuatan Media Agar

HASIL DAN PEMBAHASAN


Telah dilakukan praktikum mengenai pembutan media dalam praktikum
mikrobiologi air. Dalam praktikum ini dilakukan pembuatan mengenai beberapa
media, diantaranya yaitu Media TSA, TSA merupakan media kultur universal, hampir
semua jenis bakteri bisa tumbuh pada media ini. Trypticase Soy Agar digunakan
untuk medium pertumbuhan dengan tujuan mengamati morfologi koloni,
mengembangkan kultur murni, pertumbuhan untuk tes biokimia. TSA juga biasa
digunakan untuk penghitungan jumlah bakteri.
Tabel 1. verifikasi TSA

Sebelum Sesudah
ekstraksi ekstraksi
Bau Seperti susu bayi Seperti pupuk

Warna Cream/kuning kuning telur


muda
Sifat solid Semi-solid

KESIMPULAN DAN SARAN


Pada praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah suatu
bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara yang berguna untuk membiakkan
mikroba. Media yang digunakan untuk membiakkan mikroorganisme salah satunya
adalah media TSA. Saat menuangkan media agar kedalam cawan harus selalu berada
di dekat api agar media steril dan media agar harus cepat dituang di cawan karena jika
dingin media akan mengeras serta berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat
diketahui bahwa media agar yaitu TSA merupakan media kultur yang umum diberguna
untuk isolasi dan penumbuhan bermacam mikroorganisme yang bersifat aerobik, cara
membuatnya yang tidak sulit sehingga praktikan mampu mengikuti sesuai dengan
prosedur.

Praktikum yang dilakukan sudah cukup baik dan sesuai dengan


prosedur hanya saja penjelasan materi harus lebih detail kembali.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J. B. Reece, dan L. G. Mitchell. 2002. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga,
Jakarta.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Elrod, S. L. dan W. D. Stansfield. 2006. Genetika Edisi Keempat. Erlangga, Jakarta.
Fardias, S. 1993. Analisis Mikrobiologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Khasani.1990. Prosedur alat-alat Kimia. Yogyakarta : liberty
Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
M. Natsir Djide. 2006 .Mikrobiologi Farmasi Dasa r. Universitas Hasanuddin :
Makassar
Mila Ermila. 2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Erlangga : Jakarta
Schlegel. Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum edisi VI. Gajah Mada University Press:
Yoyakarta.
Sumanti, Debby M., dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi
Pangan.Universitas Padjajaran:Jatinangor

LAMPIRAN

Gambar 1. TSA ditimbang sebanyak 4 Gambar 2. Sterilisasi alat – alat


gr dengan menggunakan timbangan menggunakan alcohol.
elektrik.
Gambar 3. Pelarutan TSA Gambar 6. Cawan petri
kedalam Erlenmeyer. dirapatkan dengan plastic wrap.

Gambar 7. Pemberian label nama


Gambar 4. Larutan tersebut
pada tiap cawan petri.
dididihkan dengan menggunakan
hotplate.

Gambar 5. Larutan dituangkan


kedalam cawan petri.

Anda mungkin juga menyukai