Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENDAHULUAN

“TEKNIK ASEPTIS, ISOLASI DAN INOKULASI”

OLEH
NAMA : MAGHFIRAH PUTRI ARIFIN
NIM : 20018014
KELAS : TRANSFER A 2020

LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI SARJANA 1
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2020
1. Pengertian aseptis, isolasi dan inokulasi
Jawab :
a) Aseptis berarti bebas mikroorganisme. Teknik aseptis didefinisikan
sebagai prosedur kerja yang meminimalisir kontaminan mikroorganisme
dan dapat mengurangi resiko paparan terhadap petugas.
b) Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan
murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari
pembelahan dari satu sel tunggal
c) Inokulasi adalah proses penanaman mikroba secara aseptik kemedia
tumbuhnya, baik berbentuk padat, cair atau semi padat. Media tumbuh
berbentuk padat dapat dibagi menjadi agar tegak (deep agar), agar
miring(slantagar) dan lempeng agar (plate agar). Tujuan utama inokulasi
adalah untuk menumbuhkan mikroba pada media tumbuh sehingga akan
memudahkan dalam mempelajarinya.

2. Teknik Isolasi sampel dari tanah dan air (Boleh dalam bentuk
skema/Gambar)
Jawab :

Isolasi sampel dari tanah

- Dimasukkan tanah ke dalam tabung pengenceran secara


aseptis.
- Dilakukan pengenceran bertingkat, tiga pengenceran
terakhir diambil 0,1 ml untuk ditanam secara spread plate
pada media.
- Diinkubasi pada 37oC selama 124 jam.
- Koloni akan tumbuh pada cawan tersebut kemudian dipilih
koloni yang relatif terpisah dari koloni lain dan koloni yang
mudah dikenali.
- Koloni yang terpilih kemudian ditumbuhkan atau
dimurnikan ke NA baru dengan teknik streak kuadran.
- Diinkubasi selama 124 jam

sampel
Isolasi sampel dari air
- Diambil sampel air dimasukan kedalam botol sampel steril
- Dilakukan pengenceran pada setiap sampel air.
- Medium yang telah steril dituangkan secukupnya kedalam
cawan petri.
- Diambil sebanyak 1ml dari 2 pengenceran terakhir dari
setiap sampel air.
- Dimasukan kedalam cawan petri berisi medium, kemudian
dihomogenisasikan cawan petri dan dibungkus dengan
kertas.
- Kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 72 sampai
96 jam.

sampel
3. Teknik Menanam Bakteri pada medium
Jawab:
a) Pour Plate (Agar Tuang)
 Alat :
- Cawan petri.
- Tabung reaksi.
- Pipet seukuran.
- Bunsen.
 Bahan :
- Media Nutrient Agar cair.
- Alkohol 70%.
- Sampel hasil pengenceran dalam tabung reaksi.
 Cara kerja :
- Disiapkan cawan steril, sampel hasil pengenceran dalam tabung
reaksi yang akan ditanam, dan media padat yang masih cair (>
45oC).
- Diteteskan 1 ml suspensi sel secara aseptis ke dalam cawan kosong
steril.
- Media yang masih cair dituangkan ke cawan kemudian putar
cawan untuk menghomogenkan suspensi bakteri dan media,
kemudian diinkubasi.
b) Goresan Sinambung
 Alat :
- Jarum inokulasi (ose).
- Cawan petri.
- Bunsen.
 Bahan :
- Media Nutrien Agar.
- Isolat Bacillus subtilis.
- Alkohol 70%.
 Cara kerja :
- Jarum ose disentuhkan pada koloni dan gores secara kontinu
sampai setengah permukaan agar.
- Jangan pijarkan ose, lalu putar cawan 180oC lanjutkan goresan
sampai habis.
- Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk
mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke
cawan atau media baru.
c) Goresan T
 Alat :
- Jarum inokulasi (ose).
- Cawan petri.
- Bunsen.
 Bahan :
- Media Nutrien Agar.
- Isolat Bacillus subtilis.
- Alkohol 70%.
 Cara kerja :
- Cawan dibagi menjadi 3 daerah bagian menggunakan spidol
marker.
- Daerah 1 diinokulasi dengan streak zig-zag.
- Jarum inokulan dipanaskan dan tunggu dingin, kemudian streak
zigzag dilanjutkan pada daerah 2 (streak pada gambar). Cawan
diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna.
- Lakukan hal yang sama pada daerah 3.
d) Goresan Kuadran (Streak Quadran)
 Alat :
- Jarum inokulasi (ose).
- Cawan petri.
- Bunsen.
 Bahan :
- Media Nutrien Agar.
- Isolat Bacillus subtilis.
- Alkohol 70%.
 Cara kerja :
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda
yaitu dibagi empat daerah. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga
masih mengandung banyak sel mikroba. Goresan selanjutnya
dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah
semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, Dr, D. 1998. Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta.
Ida Indrawati, Sarah Dewi Fakhrudin. 2016. Isolasi dan Identifikasi Jamur
Patogen pada Air Sumur dan Air Sungai di Pemukian arga Desa
Karangwangi, Cianjur, Jawa Barat. Jurnal Biodjati ISSN : 2541-4208
Pelczar, 1998. Michael J.Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Salle, A.J. (1961). Fundamental Principles of Bacteriology. New York: McGraw-
Hill Book Co.
Stainer, R.Y.; Adelberg, E.A.; and Ingraham, J. (1976). The Microbial World. 4 th
ed. New Jersey: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs.
Stainer, R.Y.; Adelberg, E.A.; and Ingraham, J. (1976). The Microbial World. 4 th
ed. New Jersey: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs

Anda mungkin juga menyukai