Anda di halaman 1dari 10

Program Studi Diploma III Gizi Poltekkes

Denpasar

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
Jl. Gemitir No 72 Denpasar Timur 80237
Tlp : (0361) 465232, Fax: (0361) 465232

FORMULIR PENGAJUAN TUGAS AKHIR

Nama Mahasiswa : I PUTU PEBI MARDIANA

NIM : P07131018029

Bidang Karyatulis : 1. Gizi Klinik 3. Gizi Institusi


2. Gizi Masyarakat 4. Teknologi Pangan

1. Masalah Karya Tulis

GAMBARAN KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) PADA ANAK


SEKOLAH DASAR YANG MENGALAMI OVERWEIGHT DAN OBESITAS DI SD N 2
MEDEWI

2. Uraikan latar belakang masalah tugas akhir tersebut !


Gizi lebih atau overweight pada saat sekarang merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia,
mempengaruhi tidak hanya negara maju tapi juga negara berkembang seperti Indonesia.
Berdasarkan jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 yang diperkirakan 210 juta, jumlah penduduk
yang oveweight diperkirakan mencapai 76,7 juta (17,5%) dan pasien obesitas berjumlah lebih dari
9,8 juta (4,7%). Menurut data tersebut, dapat disimpulkan bahwa overweight dan obesitas di
Indonesia telah menjadi masalah besar yang memerlukan penanganan secara serius Obesitas
adalah istilah yang digunakan untuk kelebihan berat badan (BB). Kelebihan berat badan adalah
keadaan dimana BB seseorang melebihi berat badan normal atau seharusnya. Obesitas adalah
kelebihan lemak tubuh. Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran
energy. Data Riskesdas 2010 menunjukan,masalah obesitas cenderung terjadi pada anak usia
sekolah (6-12 tahun) dan selanjutnya usia pra remaja (13-15). Pada usia sekolah mencapai 14%,
sedangkan anak usia 15 tahun keatas presentasenya 19,1%. Angka tersebut tergolong tinggi,
sehingga perlu mendapat perhatian penuh dari semua pihak. Trend kelebihan nutrisi, baik dalam
kelebihan berat badan maupun obesitas pada anak harus menjadi perhatian.

3. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir tersebut adalah :


Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran konsumsi makanan siap saji (fast food) pada anak sekolah dasar yang
mengalami overweight dan obesitas di SD N 2 Medewi

Panduan Praktikum MK. Metodologi Halaman 7


Program Studi Diploma III Gizi Poltekkes
Denpasar

Tujuan Khusus

1. Mengetahui karakteristik responden di SD N 2 Medewi berdasarkan indikator IMT/U


2. Mengetahui gambaran konsumsi makanan siap saji (fast food) pada anak sekolah dasar yang
mengalami overweight dan obesitas di SD N 2 Medewi
4. Kerangka Konsep

Perilaku konsumsi makanan Overweight dan


Fast Food Obesitas

Keterangan :
: Variabel Terikat
: Variabel Bebas

5. Kepustakaan yang sudah/sedang/akan dibaca yang sebagai sumber pendukung masalah yang
diteliti

a. BUKU terbitan terbaru (minimal 3 judul)

1. _
2. _
3. _

Panduan Praktikum MK. Metodologi Halaman 7


b. JURNAL PENELITIAN terbitan 5 tahun terakhir (minimal 3 jurnal penelitian)
1. GAMBARAN POLA ASUPAN MAKANAN PADA REMAJA DI KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW UTARA(FARAH S. MOKOGINTA ,2016)
2. KONSUMSI FAST FOOD DAN AKTIVITAS FISIK SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN
OVERWEIGHT (Ika Amalina Bonita,2017)
3. HUBUNGAN PENGETAHUAN MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN KEJADIAN
DISMENORHOE PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 2 JALAKSANA KECAMATAN
JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2018 (Evie Soviyati,dan Siti Nurjannah,2019)

c. LAPORAN/DOKUMEN (minimal 3 laporan/dokumen)

1. _
2. _
3. _

d. HASIL PENELUSURAN WEB (minimal 3 laporan/dokumen)


1. https://media.neliti.com/media/publications/67363-ID-gambaran-pola-asupan-makanan-pada-
remaja.pdf
2. http://ejournal-s1.undip.ac.id/cgi-sys/suspendedpage.cgi
3. https://media.neliti.com/media/publications/295170-hubungan-pengetahuan-makanan-cepat-saji-
caed0741.pdf

2. Calon Pembimbing yang pernah dihubungi :

a. Ir. Hertog Nursanyoto,M.Kes

Denpasar, 1 September 2020

Mengetahui PA Nama Mahasiswa

(_ _) (I PUTU PEBI MARDIANA)

Catatan Tim Dosen Metodologi Penelitian :


i. Dilanjutkan dengan perbaikan
ii. Ditolak atau ganti permasalahan
PANDUAN PENGISIAN FORM PENGAJUAN
TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI DIPLOMA III
GIZI POLTEKKES DENPASAR
Isian Identitas Pengusul :
Sudah jelas, diisi dengan nama dan NIM mahasiswa yang akan melaksanakan tugas akhir

Isian Bidang Kajian:


Sasaran penelitian di Jurusan Gizi meliputi 4 bidang kajian yaitu :
1. Bidang Gizi Masyarakat
2. Bidang Gizi Klinik
3. Bidang Gizi Institusi
4. Bidang Teknologi
Keempat bidang tersebut dikembangkan lagi menjadi beberapa topik sebagai berikut:
1. Bidang Gizi Masyarakat :
a. Masalah gizi pada ibu pra hamil, ibu hamil dan Baduta
b. Penanganan gizi buruk pada baduta, stunting pada balita
c. GAKI (Pemetaan, penggunaan garam beriodium)
d. Pencegahan dan penanganan anemia ibu hamil dan remaja putri
e. Penanganan masalah gizi dan kesehatan pariwisata
f. Masalah gizi lebih/obesitas dan penyakit degeneratif
g. Ketersediaan pangan dan akses pangan
h. Analisis konsumsi pangan tingkat keluarga
i. Gizi olahraga dan kebugaran
2. Bidang Gizi Klinik :
a. Asuhan gizi pada gizi kurang dan gizi buruk dan stunting
b. Asuhan gizi pada penyakit tidak menular
c. Asuhan gizi pada penyakit infeksi
d. Pengembangan diet untuk berbagai jenis penyakit
e. Pengembangan model intervensi diet dan konseling bagi pelaku wisata dan wisatawan
3. Gizi Institusi :
a. Penerapan gizi seimbang untuk layanan institusi (sekolah, perusahan, perkantoran,
perhotelan).
b. Pengembangan manajemen layanan gizi institusi
c. Pengembangan sistem layanan gizi darurat dan masal
d. Pengembangan sistem layanan gizi bagi pelaku wisata dan wisatawan
4. Teknologi Pangan :
a. Pengembangan produk pangan lokal berpotensi gizi dan komersial bagi wisatawan
b. Pengembangan pangan lokal berpotensi gizi untuk penanggulangan gizi kurang dan
gizi lebih
c. Penyusunan formula makanan bersumber pangan lokal
d. Pengembangan formula makanan untuk gizi buruk, atlet dan keadaan darurat
e. Pengembangan kuliner tradisional bali untuk wisatawan
f. Peningkatan mutu gizi pangan

Pilihlah satu satu bidang kajian yang paling menarik minat saudara untuk dikaji
sebagai suatu masalah penelitian. Bila topik yang akan saudara kaji, belum tercantum
dianatara salah satu bidang kajian, maka konsultasikan dengan dosen pengampu mata
kuliah Metodologi Penelitian untuk mendapatkan konfirmasi, bidang kajian yang cocok
dipilih yang paling sesuai dengan topik yang saudara ajukan.

Isian Masalah yang akan dikaji :


Penentuan topik masalah yang akan dikaji oleh mahasiswa yang akan membuat tugas akhir
dapat dilakukan dengan cara: a) menuliskan topik masalah yang memang sudah ditetapkan; b)
mahasiswa menentukan sendiri makalah yang akan dikaji; atau c) topik masalah ditentukan
bersama – sama antara mahasiswa dan dosen pembimbingnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengungkapkan masalah penelitian adalah :
1. Masalah hendaknya menarik dan akan lebih baik lagi bila mendatangkan manfaat apabila
dikaji lebih dalam
2. Mahasiswa hendaknya telah menguasai seluk beluk masalah yang akan dikaji
3. Masalah yang diajukan sebaiknya disusun berdasarkan sumber – sumber pendukung yang
mudah dicari
Pembatasan tentang masalah yang akan diajukan dapat dipertimbangkan dengan cara – cara
sebagai berikut:
1. Letakkan topik masalah tersebut dalam posisi sentral atau sebagai pusat perhatian, lalu
ajukan pertanyaan: apakah topik tersebut masih dapat dirinci ke dalam topik yang lebih
kecil (sub topik)
2. Identifikasi atau buatlah semacam checklist dari sub topik yang ditemukan pada point (1)
kemudian pilihlah topik mana yang paling bermanfaat dan penting untuk dikaji lebih
lanjut
3. Kemukakan kembali pertanyaan apakah dari topik yang sudah dipilih pada point (2)
masih dapat dirinci lagi menjadi topik – topik yang lebih kecil lagi.
4. Lakukan kembali langkah pada point (2) sampai pada titik telah ditemukan masalah
seperti yang disyaratkan dalam pengajuan penulisan tugas akhir di Prodi DIII Gizi
Poltekkes
Pekerjaan memilih masalah ini memang kelihatannya rumit dan bertele – tele, karena untuk
mendapatkan masalah penelitian, mahasiswa harus melakukan kegiatan sedemikian rinci.
Namun patut disadari bahwa kegiatan ini bertujuan agar topik yang akan diangkat benar –
benar tajam pembahasannya kelak.
Setelah masalah yang akan dikaji berhasil dipilih dan diidentifikasi, maka isian masalah pada
form pengajuan karyatulis ilmiah diisi dengan masalah yang sudah tersaji dalam format
perumusan masalah. Adapun kriteria perumusan masalah yang baik antara lain adalah:
1. Perumusan masalah biasanya dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya
2. Perumusan masalah harus jelas dan padat berisi hubungan antar variabel yang akan dikaji
3. Perumusan masalah harus mengandung implikasi tersedianya data yang akan
dikumpulkan untuk memecahkan masalah
4. Perumusan masalah hendaknya dapat dijadikan sebagai dasar untuk pembuatan judul
penelitian

Isian Latar Belakang Masalah


Latar belakang yang tersusun sistematik hendaknya memuat butir – butir yang melandasi
perlunya masalah dikaji lebih lanjut. Paparan dalam latar belakang dapat dilakukan dengan
mengungkapkan antara lain :

1. imulai dari suatu landasan ideal (kondisi yang dicita – citakan) yang relevan dengan
masalah yang akan dikaji. Khususnya untuk penelitian bidang gizi, landasan ideal dapat
dipetik dari rencana pembangunan jangka panjang dan menengah (pengembangan SDM),
sistem kesehatan nasional (upaya perbaikan gizi), atau rencana aksi pangan dan gizi yang
biasanya dirumuskan secara periodik oleh Kementerian Kesehatan atau instansi terkait
lainnya.
2. Selanjutnya diikuti dengan paparan kondisi factual yang menggambarkan bahwa landasan
ideal yang dirumuskan pada point (1) memang harus diakui belum tercapai secara
maksimal. Kondisi factual dapat dipetik dari Hasil survey yang dilaksanakan secara
nasional (misalnya Riskesdas); Hasil survey yang bersifat khusus (misalnya pemantauan
status gizi). Atau dapat pula dipetik dari laporan dinas – dinas terkait yang sudah
dipublikasikan.
3. Agar masalah yang dikaji menjadi lebih menarik, di bagian latar belakang juga perlu
diuraikan mengenai keterkaitan antara masalah yang akan dikaji dengan bebrapa faktor
yang diduga memicu terjadinya masalah tersebut (existing condition). Paparan existing
condition dapat bersumber dari jurnal – jurnal ilmiah yang sudah dipublikasikan baik di
tingkat internasional, nasional, maupun regional; hasil – hasil penelitian terdahulu yang
relevan dengan masalah yang akan dikaji; argumentasi dari para pakar di bidangnya yang
dikemukakan pada suatu pertemuan ilmiah (lokakarya, seminar, atau sejenisnya).
4. Bila memungkinkan di dalam penulisan latar belakang juga sebaiknya sudah
menggambarkan keadaan secara umum tempat – tempat yang akan dijadikan lokasi
penelitian. Penggambaran lokasi penelitian pada latar belakang bertujuan untuk
memastikan ketersediaan sampel dan data yang akan dikumpulkan pada saat penelitian
berjalan.

Isian Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan suatu pernyataan yang disusun untuk menggali
informasi (data) yang relevan dengan masalah yang akan dikaji dalam suatu kegiatan
penelitian. Di dalam rumusan tujuan penelitian setidak – tidaknya harus mencakup 3 unsur
yang ingin diketahui yaitu: 1) deskripsi tentang karakteristik populasi (sampel); 2) deskripsi
tentang variabel – variabel penelitian; serta 3) hubungan antar variabel yang akan dikaji.
Suatu penelitian seyogyanya hanya memiliki satu tujuan umum yang kemudian dirinci lagi
menjadi beberapa tujuan khusus. Didalam merumuskannya tujuan haruslah merupakan tujuan
yang bersifat konkrit yang dapat diamati dan diukur.
Tujuan umum merupakan pernyataan yang bersifat general mencakup secara luas tentang apa
yang diharapkan akan diperoleh dari kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Itulah
sebabnya tujuan umum masih bersifat abstrak dan tidak bisa diukur (immeasurable). Kata
kunci yang biasa digunakan untuk merumuskan tujuan umum diantaranya adalah:
mengetahui; memahami; memperoleh gambaran; mengevaluasi. Sedangkan tujuan khusus
merupakan pernyataan operasional yang menunjukkan secara spesifik tentang akan yang
ingin diperoleh dari kegiatan penelitian. Kata kunci dari tujuan khusus diantaranya adalah:
mengidentifikasi, mengukur, menentukan, menginterpretasi. Tujuan khusus harus dapat
dijadikan sebagai dasar untuk menyusun secara rinci metode penelitian yang akan
dilaksanakan. Dari rumusan tujuan khusus inilah, peneliti dituntut untuk membuat kuesioner,
pedoman observasi, keterlibatan fihak lain dalam penelitian, rancangan sampel, dan
seterusnya.

Isian Kerangka Konsep

Dalam kajian metodologi penelitian, memang masih terdapat kontroversi tentang istilah
kerangka teori dan kerangka konsep. Sebagian pakar metodologi menganggap kedua istilah
tersebut mengandung pengertian yang sama, tapi ada juga sebagian pakar yang menganggap
bahwa kerangka teori berbeda dengan kerangka konsep. Sebagai panduan, usulan penulisan
karyatulis ilmiah di Prodi D3 Gizi Poltekkes Denpasar menggunakan istilah kerangka konsep,
dengan pengertian setelah memaparkan berbagai aspek secara detail dan rinci dalam tinjauan
pustaka (ini yang digambarkan sebagai kerangka teori), maka langkah selanjutnya dibuat
rangkuman sebagai dasar untuk membuat kerangka konsep. Dalam usulan penulisan,
kerangka konsep digambarkan sebagai suatu skema atau bagan yang menggambarkan
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (variabel independen)
adalah variabel yang apabila ia mengalami perubahan akan mengakibatkan perubahan pada
variabel lain. Oleh karena itu, untuk lebih mudah memahaminya, variabel independen
merupakan penggambaran dari berbagai faktor yang memicu timbulnya suatu masalah.
Sedangkan variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang nilainya akan berubah
sebagai akibat perubahan yang terjadi pada variabel bebas. Dengan demikian, variabel terikat
tidak lain merupakan penggambaran dari masalah itu sendiri. Di dalam membuat kerangka
konsep yang digambarkan dalam bagan cukup hanya variabel bebas dan terikat saja.

Namun pada prakteknya dapat juga ditambahkan, namun pada prakteknya dapat juga
ditambahkan dengan variabel perancu. Seperti contoh berikut:

Pencantuman variabel perancu pada kerangka konsep penelitian terutama ditujukan untuk
mencapai maksimasi hasil penelitian. Atau dengan kata lain, variabel perancu yang
ditampilkan pada kerangka konsep akan dijadikan sebagai penetapan kriteria inklusi sampel.
Sebagai contoh pada hubungan antar variabel di atas, agar kesimpulan yang akan diperoleh
menjadi lebih valid, maka di dalam memilih sampel, peneliti harus menetapkan syarat hanya
pada kelompok orang yang tidak punya kebiasaan minum kopi.

Isian Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memegang peranan penting dalam kegiatan penelitian, apabila kita telah
menetapkan topik penelitian yang akan dikaji maka tahap berikutnya adalah melakukan
tinjauan pustaka secara lebih banyak dan mendalam. Peran pokok dari tinjauan pustaka
adalah untuk menyusun landasan teoritis yang bertujuan untuk memberikan jawaban
sementara atas masalah yang akan dikaji. Tinjauan pustaka juga merupakan pengantar untuk
dapat menyusun kerangka konsep penelitian. Secara lebih rinci, manfaat tinjauan pustaka
dalam kegiatan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menggali teori dasar dan konsep yang ditemukan oleh para peneliti terdahulu
2. Mengikuti perkembangan mutakhir dari teori yang relevan dengan masalah yang dikaji
3. Memperoleh wawasan atau orientasi yang lebih luas dari topik yang akan dikaji
4. Memanfaatkan data sekunder
5. Menghindari duplikasi (kegandaan) tentang topik masalah yang akan dikaji
6. Mempelajari tentang bagaimana mengungkapkan buah fikiran secara sistematis, obyektif,
dan kritis
Dalam tinjauan pustaka akan diulas berbagai publikasi resmi yang relevan dengan topik yang
akan dikaji, mencakup antara lain: aspek masalah yang diteliti, pendekatan pemecahan
masalah yang digunakan, kerangka konsep yang akan dikembangkan, serta kemungkinan
hasil yang akan diperoleh sebagaimana dipaparkan pada hasil – hasil penelitian terdahulu.
Pada tinjauan pustaka juga harus diulas berbagai metode pengambilan data untuk variabel
yang bersifat khusus, kelebihan dan kekurangannya, serta kendala yang bakal dihadapi untuk
mengungkap keterbatasan penelitian. Ulasan tinjauan pustaka dapat dilakukan bila minimal
akan diulas (sebagai suatu perkiraan minimal untuk penelitian level prodi DIII) 3 buku utama
(textbook), 3 artikel dari jurnal (publikasi ilmiah) terkait dengan topik penelitian, serta 3 hasil
penelitian yang tidak dipublikasikan (KTI, skripsi, Tesis, atau Disertasi) yang terbit dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir.

Isian Dosen Pembimbing

Mahasiswa dapat memilih/menghubungi dosen yang akan dijadikan sebagai calon


pembimbing untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Namun keputusan akhir tentang dosen
yang ditunjuk sebagai pembimbing berada di tangan Kaprodi D3 Gizi Poltekkes Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai