“penyediaan air”
Penyusun
Ferry w.f waangsir,st.,m.kes
I gede putu arnawa,sst.,m.si
Christine j.k ekawati,ssi.,m.si
I. KRITERIA LOKASI
Lokasi praktek yang digunakan untuk Praktek Penyediaan Air adalah di
Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi, serta di lapangan untuk melakukan
pengukuran parameter lapangan (debit air, parameter fisik dan Inspeksi
sanitasi sarana air bersih).
PANDUAN PRAKTEK
“PENYEDIAAN AIR”
TIM PENGAJAR:
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tim Pengajar
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa dapat menjelaskan, memahami
masing-masing pokok bahasan yang diberikan dan mampu melaksanakan
serta mengevaluasi kegiatan praktek dengan benar.
Tujuan Instruksional Khusus
Dalam menjalankan praktikum mata kuliah Penyediaan Air mahasiswa/i
diharapkan mampu :
1. Melaksanakan Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih;
2. Melakukan cara pengambilan dan pengiriman sampel air secara fisik,
kimia dan bakteriologis;
3. Mampu melakukan pemeriksaan kualitas air secara fisik, kimia dan
bakteriologis;
4. menginterpretasikan data hasil Inspeksi Sanitasi Sarana dan hasil
pemeriksaan laboratorium;
5. Melakukan desinfeksi sarana dengan kaporit;
6. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan sarana air bersih.
PRAKTEK PRAKTEK DI
DI LAPANGAN LABORATORIUM
Laporan
Laporan Praktek
Akhir
Presentasi
Laporan
A. Praktek Lapangan
1. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih
Jenis sarana yang akan di inspeksi sanitasi dituangkan dalam
bagan sebagai berikut :
Terminal Air
Hidran Umum
Petugas
( …………………………)
Petugas
( …………………………)
Petugas
( …………………………)
Petugas
( …………………………)
Petugas
( …………………………)
Petugas
( …………………………)
0 7 14
4 7 9
Dampak pH
(a) pH air secara praktek berkisar antara 4 – 9, secara teoritis pH
dari 0 – 14, dimana pH = 0 disebut sangat asam dan pH = 14
disebut sangat basa, sedangkan pH = 7 menunjukkan netral
pada suhu 250C
(b) Ketidaknormalan pH air dapat disebabkan oleh pemasukan
asam / basa
(c) pH yang lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar 9,2 dapat
menyebabkan senyawa kimia berubah menjadi racun yang
mengganggu kesehatan.
(d) Pengendapan semua logam akan terjadi pada pH > 8,3, Fe
pada pH 8 – 9, sedangkan Mn pada pH = 11.
(e) Pada pH 7 – 8,5, khlorine akan bereaksi efektif (80%),
sedangkan pada > 8,5 henya bereaksi < 40%
100%
x dosis kaporit yang dibutuhkan
60%
100%
x 0,5 mg/l = 0,83 mg/l.
60%
V = 814,4375 mg
2 mg/ml
V = 407,21875 ml
Pelaksanaan Praktikum
A. UJI DUGAAN (PRESUMTIVE TEST)
a. Alat :
1. Tabung reaksi steril.
2. Tabung durham steril
3. Rak tabung reaksi.
4. Pipet ukur 10 ml dan 1 ml steril.
5. Bunsen.
6. Bulp/pipet filer/penghisap.
7. Inkubator.
b. Bahan :
1. Sampel air.
2. Media LB 1 dan LB 3 steril.
3. Alcohol.
4. Kapas.
5. Kertas label.
6. Korek api.
c. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Bersihkan (aseptiskan) meja kerja dan tangan praktikan
menggunakan alkohol.
Sampel
@ 10 ml @ 1 ml @ 0,1 ml
LB 3 @ 5 ml LB 1 @ 10 ml LB 1 @ 10 ml
b. Bahan :
Koloni E. coli
A. HASIL PRAKTIKUM
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Jumlah
Kupang, ......................................
Dosen Pembimbing
(.................................................)
Pedoman Bidang Studi” Penyediaan Air BErsih dan” APK-TS, Depkes RI,
1984
Pelatihan kualitas air (IPA KKHUSUS), Akademi Teknik Tirta Wiyata, 2003
Tabel MPN per 100 ml sampel menggunakan 7 buah tabung dengan porsi 5 – 1 – 1
dengan batas kepercayaan 95%.
Tabel MPN per 100 ml sampel menggunakan seri 3 tabung untuk setiap pengenceran
Tabel MPN per 100 ml sampel menggunakan seri 5 tabung untuk setiap pengenceran