Bab 4.
Perkembangan
Sistem Teknologi
Agribisnis
Perikanan
151
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
A. Tujuan Pembelajaran
B. Aktifitas Pembelajaran
Kode TP : X.PB.4.1
Tujuan : Peserta didik mampu membuat perhitungan
Pembelajaran dasar 152nstrum usaha bidang perikanan
sesuai dengan potensi disekitarnya.
Profil Pelajar : Beriman, bertaqwa kepada tuhan YME,
Pancasila berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, kreatif dan bernalar kritis
152
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Pendahuluan (20 menit)
1. Guru membuka kegiatan dengan memberi salam dan menyapa peserta
didik
2. Guru memimpin doa sebelum aktifitas dimulai
3. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
153
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
4. Guru melakukan pengkondisian kelas dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran, 154nstrume pembelajaran, dan memotivasi siswa
5. Guru melakukan apersepsi dengan menghubungkan pembelajaran
sebelumnya dan yang akan dipelajari pada sesi ini.
Kegiatan Inti (490 menit)
1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, 154nstrume pembelajaran, apersepsi, penilaian,
pengkondisian dan motivasi.
2. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan pemantik yang
diajukan oleh guru untuk menumbuhkan ketertarikan terhadap materi
yang akan dipelajari
3. Guru menyampaikan menyampaikan pemaparan umum tentang ekologi
perairan dan sistem budidaya perikanan
4. Peserta didik dipersilahkan untuk membentuk kelompok sebanyak 4
kelompok di bantu guru atau ketua kelas
5. Guru membagi lokasi pengematan disesuaikan dengan materi yang akan
disampaikan untuk mewakili perairan yang ada didaerah sekitar seperti
Danau/Tambak/Sungai/Karamba Jaring Apung, atau Perkolaman untuk
mengisi 2 lembar pengamatanyang tersedia di LK X.PB.4.1
6. Peserta didik dipersilahkan untuk mengerjakan LK X.PB.4.1 secara
berkelompok untuk mengidentifikasi ekologi dan ekosistem serta
perairan dan sistem budidaya perikanan secara langsung dengan
pengamatan di lapangan.
7. Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan LK X.PB.4.1,
perwakilan peserta didik diminta untuk menyampaikan hasil
pekerjaannya didepan kelas/rekan sejawat dan peserta didik lain
memperhatikan dan dapat memberikan pertanyaan atau tanggapan.
8. Setelah semua kelompok selesai menyampaikan hasil kerjanya, peserta
didik menyimak dan memperhatikan penjelasan dan penguatan yang
diberikan oleh guru.
9. Peserta didik memperhatikan arahan dan penjelasan guru terkait apa
yang telah dipelajari dan yang akan dipelajari pada pembelajaran
berikutnya.
10. Peserta didik menyerahkan hasil diskusi kelompok.
154
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Penutup (30 menit)
1. Guru membuka sesi tanya jawab sebelum merefleksikan hasil kegitan
pembelajaran 155nstrum dengan peserta didik.
2. Guru memberikan apresiasi dan motivasi pada siswa atas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Guru membuat hubungan antar materi sebelum menutup kegiatan
4. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam
155
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Kode TP : LK.X.PB.4.1
Tugas Diskusi : Ekologi dan ekosistem perairan
Nama Anggota : 1.
Kelompok 2.
3.
4.
5.
dst
Alat dan Bahan : Laptop, jaringan internet, lembar pengamatan,
Diskusi kamera, alat tulis, bahan bacaan
Lokasi pengamatan :
Tanggal pengamatan :
2 Tambak**
3 Karamba Jaring
Apung**
dst
Keterangan : *Coret yang tidak perlu
**Contoh lokasi pengamatan yang terdapat disekitar kalian
156
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Lokasi pengamatan :
Tanggal pengamatan :
Ekologi Perairan : Tawar/Payau/Laut
157
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Kode TP : X.PB.4.2
Tujuan : Peserta didik mampu memahami dan
Pembelajaran menganalisis perkembangan teknologi
agribisnis perikanan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan.
Profil Pelajar : Beriman, bertaqwa kepada tuhan YME,
Pancasila berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, kreatif dan bernalar kritis
Sarana dan : Laptop, jaringan internet, alat tulis, lembar
prasarana pengamatan, media pembelajaran,
Model : Discovery Learning secara Luring/Daring
Pembelajaran
Metode : Diskusi, eksplorasi, dan presentasi
Pembelajaran
Penilaian : Individu dan kelompok
Alokasi Waktu : 12 JP (@ 45 menit)
Materi : 1. Teknologi budidaya perikanan
Pembelajaran 2. Teknk otomasi pada kegiatan budidaya
perikanan
3. Teknologi digital pada budidaya perikanan
Pertanyaan : 1. Apakah saudara tau bagaimana
Pemantik perkembangan teknologi perikanan yang
ada di Indonesia?
2. Apakah saudara merasa kerepotan dengan
rutinitas pemeliharaan ikan?
3. Apakah saudara bisa membayangkan bahwa
suatu saat nanti kegiatan budidaya
perikanan dapat dilakukan dengan cara
otomasi?
4. Apakah kalian dapat membayangkan
nantinya saudara tetap dapat memelihara
ikan di perusahaan yang saudara miliki
158
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Pendahuluan (20 menit)
1. Guru membuka kegiatan dengan memberi salam dan menyapa
peserta didik
2. Guru memimpin doa sebelum aktifitas dimulai
3. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
4. Guru melakukan pengkondisian kelas dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran, skenario pembelajaran, dan memotivasi siswa
5. Guru melakukan apersepsi dengan menghubungkan pembelajaran
sebelumnya dan yang akan dipelajari pada sesi ini.
Kegiatan Inti (490 menit)
1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, skenario pembelajaran, apersepsi,
penilaian, pengkondisian dan motivasi.
2. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan pemantik yang
diajukan oleh guru untuk menumbuhkan ketertarikan terhadap
materi yang akan dipelajari
3. Guru menyampaikan menyampaikan pemaparan umum tentang
perkembangan teknologi agribinis perikanan
4. Peserta didik dipersilahkan untuk membentuk kelompok sebanyak 4
kelompok di bantu guru atau ketua kelas
5. Guru membagi lokasi pengamatan disesuaikan dengan materi yang
akan disampaikan, dan siswa dipersilahkan untuk mempelajari
terlebih dahulu LK X.PB.4.2 yang akan digunakan sebagai lembar
pengamatan.
6. Peserta didik dipersilahkan untuk mengerjakan LK X.PB.4.2 dan
melengkapi lembar pengamatan dengan didampingi oleh guru
pendamping
7. Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan LK X.PB.4.1,
perwakilan peserta didik diminta untuk menyampaikan hasil
159
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
pekerjaannya didepan kelas/rekan sejawat dan peserta didik lain
memperhatikan dan dapat memberikan pertanyaan atau tanggapan.
8. Setelah semua kelompok selesai menyampaikan hasil kerjanya,
peserta didik menyimak dan memperhatikan penjelasan dan
penguatan yang diberikan oleh guru.
9. Peserta didik memperhatikan arahan dan penjelasan guru terkait apa
yang telah dipelajari dan yang akan dipelajari pada pembelajaran
berikutnya.
10. Peserta didik menyerahkan hasil diskusi kelompok.
Penutup (30 menit)
1. Guru membuka sesi tanya jawab sebelum merefleksikan hasil kegitan
pembelajaran bersama dengan peserta didik.
2. Guru memberikan apresiasi dan motivasi pada siswa atas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Guru membuat hubungan antar materi sebelum menutup kegiatan
4. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam
160
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Kode TP : LK.X.PB.4.2
Tugas Diskusi : Perkembangan teknologi agribisnis perikanan
Nama Anggota : 1.
Kelompok 2.
3.
4.
5.
dst
Alat dan Bahan : Laptop, jaringan internet, lembar pengamatan,
Diskusi kamera, alat tulis, bahan bacaan
161
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
162
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Kode TP : X.PB.4.3
Tujuan : Peserta didik mampu memahami dan
Pembelajaran mengimplementasikan budidaya ramah
lingkungan (sustainable aquaculture)
Profil Pelajar : Beriman, bertaqwa kepada tuhan YME,
Pancasila berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, kreatif dan bernalar kritis
Sarana dan : Laptop, jaringan internet, alat tulis, lembar
prasarana pengamatan, media pembelajaran,
Model : Discovery Learning secara Luring/Daring
Pembelajaran
Metode : Diskusi, eksplorasi, dan presentasi
Pembelajaran
Penilaian : Individu dan kelompok
Alokasi Waktu : 12 JP (@ 45 menit)
Materi : 1. Isu-isu global agribisnis perikanan
Pembelajaran 2. Bioteknologi sebagai upaya budidaya
ramah lingkungan
Pertanyaan : 5. Apakah saudara pernah memperhatiakn
Pemantik tentang penggunaan pakan dan obat-
obatan pada kegiatan budidaya perikanan?
6. Tahukan kalian bahwa penggunaan obat
yang berlebihan juga dapat berdampak
kurang baik pada orang yang
mengkonsumsinya?
7. Apakah saudara juga pernah mengamati
mulai banyaknya tambak-tambak di
beberapa daerah saat ini sudah mulai
terbengkelai dan tidak produktif lagi?
163
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Pendahuluan (20 menit)
1. Guru membuka kegiatan dengan memberi salam dan menyapa
peserta didik
2. Guru memimpin doa sebelum aktifitas dimulai
3. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
4. Guru melakukan pengkondisian kelas dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran, skenario pembelajaran, dan memotivasi siswa
5. Guru melakukan apersepsi dengan menghubungkan pembelajaran
sebelumnya dan yang akan dipelajari pada sesi ini.
Kegiatan Inti (490 menit)
1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, skenario pembelajaran, apersepsi,
penilaian, pengkondisian dan motivasi.
2. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan pemantik yang
diajukan oleh guru untuk menumbuhkan ketertarikan terhadap
materi yang akan dipelajari
3. Guru menyampaikan menyampaikan pemaparan umum tentang
sistem budidaya ramah lingkungan
4. Peserta didik dipersilahkan untuk membentuk kelompok sebanyak 4
kelompok di bantu guru atau ketua kelas
5. Guru membagi lokasi pengamatan disesuaikan dengan materi yang
akan disampaikan, dan siswa dipersilahkan untuk mempelajari
terlebih dahulu LK X.PB.4.3 yang akan digunakan sebagai lembar
pengamatan.
6. Peserta didik dipersilahkan untuk mengerjakan LK X.PB.4.3 dan
melengkapi lembar pengamatan dengan didampingi oleh guru
pendamping
7. Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan LK X.PB.4.3.
perwakilan peserta didik diminta untuk menyampaikan hasil
164
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
AKTIFITAS PEMBELAJARAN
pekerjaannya didepan kelas/rekan sejawat dan peserta didik lain
memperhatikan dan dapat memberikan pertanyaan atau tanggapan.
8. Setelah semua kelompok selesai menyampaikan hasil kerjanya,
peserta didik menyimak dan memperhatikan penjelasan dan
penguatan yang diberikan oleh guru.
9. Peserta didik memperhatikan arahan dan penjelasan guru terkait apa
yang telah dipelajari dan yang akan dipelajari pada pembelajaran
berikutnya.
10. Peserta didik menyerahkan hasil diskusi kelompok.
Penutup (30 menit)
1. Guru membuka sesi tanya jawab sebelum merefleksikan hasil kegitan
pembelajaran bersama dengan peserta didik.
2. Guru memberikan apresiasi dan motivasi pada siswa atas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Guru membuat hubungan antar materi sebelum menutup kegiatan
4. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam
165
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Kode TP : LK.X.PB.4.3
Tugas Diskusi : Sistem budidaya ramah lingkungan
Nama Anggota : 1.
Kelompok 2.
3.
4.
5.
dst
Alat dan Bahan : Lembar kerja dan ATK
Diskusi Ember besar volume 80 liter
Arang batok kelapa
Gelas plastic
Benih lele
Tang
Kawat
Bibit kangkong
Solder
166
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
167
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
5. Pengamatan pertumbuhan
a. Untuk melengkapi data dan keberhasilan kegiatan yang saudara
lakukan timbang kembali lele yang saudara panen
b. Saudara juga dapat menghitung jumlah lele yang saudara panen
untuk mengetahui tingkat kematian lele yang saudara pelihara
(survival rate)
c. Buatlah laporan pemeliharaan dilengkapi dengan dokumentasi dan
data-data yang telah saudara kumpulkan
d. Data minimal yang harus saudara miliki adalah sebagai berikut :
168
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
C. Penguatan Materi
Perkembangan sistem teknologi agribisnis perikanan saat ini berkembang
sangat pesat seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi indistri
4.0. Kemajuan teknologi perikanan harus pula menyeimbangkan dengan
daya dukundan kelestarian lingkungan. Luasnya peluang dan tantangan
pada bisang agribsinis perikanan membuat kita pun harus dapat
menyesuaikan kebutuhan produksi dengan efisiensi usaha agribisnis
perikanan.
a. Ekologi perairan
169
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
170
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
171
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
2) Populasi
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama,
yang menempati ruang yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Anggota-anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama
lain dan bereproduksi di antara sesamanya. Populasi suatu spesies
adalah bagian dari suatu komunitas. Faktor-faktor yang membatasi
suatu populasi diantaranya ketersediaan jumlah makanan yang rendah,
pemangsa, persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau
spesies lainnya, iklim dan penyakit.
3) Komunitas
Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada
suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat
keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu
dan populasi. Secara umum Komunitas adalah sebuah kelompok sosial
dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki
ketertarikan dan habitat yang sama. Didalam komunitas, tidak semua
organisme memiliki peran penting dalam menentukan lingkungannya.
4) Ekosistem
Ekosistem merupakan sekumpulan komunitas dengan lingkungan
abiotiknya. Atau tempat terjadinya interaksi antara organisme dengan
lingkungan abiotiknya. Ekosistem dibedakan menjadi 2, yaitu
ekosistem darat (Pegunungan, lembah, Hutan, Sawah, Ladang, Kebun,
dan sebagainya), dan ekosistem perairan (Kolam, sungai, danau, pantai,
laut, dan sebagainya). Selain terjadi interaksi, dalam ekosistem juga
terjadi peristiwa siklus energi, daur materi, produktivitas, dan
sebagainya. Ekosistem terbentuk dari sebuah komunitas dan
lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air, udara, nutrien dan
energi. Pada ekosistem akan terjadi hubungan aktifitas fisika dan
biologi dalam suatu lingkungan.
5) Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan,
dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung.
Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem
ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan
hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer
172
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
b. Ekosistem Perairan
173
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
pada zona ini adalah konsumen yang meliputi jenis cacing darah
dan kerang-kerang kecil.
174
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Contoh peraiaran lontik antara lain sungai, selokan atau air terjun. Ciri-
ciri dari ekosistem ini adalah airnya yang mengalir dan kadar oksigen
terlarut yang sangat tinggi. Jenis aliran yang terdapat dalam ekosistem
ini juga menentukan komposisi komponen biotik yang hidup dalam
ekosistem tersebut. Aliran air sendiri bergantung pada topografi dan
besarnya tempat air mengalir.
Ekosistem sungai ini mempunyai suatu ciri khas. Ciri khas yang
dimiliki oleh ekosistem sungai ini adalah adanya aliran air yang searah
sehingga memungkinkan adanya perubahan fisik dan kimia di
dalamnya yang berlangsung secara terus menerus. Selain ciri khas
tersebut, kita juga dapat menemukan beragam ciri atau karakteristik
yang dimiliki oleh ekosistem sungai ini. Beberapa ciri atau
karakteristik utama yang dimiliki oleh ekosistem sungai antara lain:
Adanya air yang terus mengalir dari arah hulu menuju ke arah
hilir.
Terdapat variasi kondisi fisik dan juga kimia dalam tingkat aliran
air yang sangat tinggi.
Adanya perubahan kondisi fisik dan juga kimia yang berlangsung
secara terus menerus.
Dihuni oleh berbagai macam tumbuhan dan juga binatang yang
telah beradaptasi dalam kondisi aliran air.
Itulah beberapa ciri utama yang dimiliki oleh ekosistem sungai. Perlu
kita ketahui bersama bahwasannya ciri atau karakteristik tersebut
hanya dipuyai oleh ekosistem air ini dan tidak dimiliki oleh jenis
ekosistem lainnya.
175
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
dengan laut terbuka, dipengaruhi oleh gerakan pasang surut, dimana air
laut bercampur dengan air tawar dari buangan air daratan, perairan
terbuka yang memiliki arus, serta masih terpengaruh oleh proses-proses
yang terjadi di darat (Pangesti, 2013). Jika kadar garam yang dikandung
dalam satu liter air adalah antara 0,5 sampai 30 gram, maka air ini disebut
air payau. Namun jika konsentasi garam melebihi 30 gram dalam satu liter
air disebut air asin (Suprayogi, dalam Darmawansa, 2014).
Estuari adalah jenis perairan yang memiliki variasi yang tinggi ditinjau dari
faktor fisik, kimia, biologi, ekologi dan jenis habitat yang terbentuk di
dalamnya. Hal ini disebabkan karena dinamika dari estuari sangat besar,
baik dalam skala waktu yang pendek karena adanya pasang surut maupun
dalam skala waktu yang panjang karena adanya pergantian musim. Hal ini
disebabkan karena organisme tersebut harus mampu untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Respon dari tingkah laku organisme tersebut
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya juga beragam dan
memiliki ciri khas tersendiri. Organisme yang mampu bertahap pada
kondisi fisik dan kimia perairan dapat tetap hidup di habitatnya, tetapi bagi
organisme yang tidak mampu bertahan pada ambang toleransinya akan
menjadi organisme pengunjung transisi. Dimana pada saat sesuai dengan
batas ambangnya organisme ini akan masuk ke habitat di estuari, tetapi
jika tidak maka organisme ini akan meninggalkan daerah estuari ini.
176
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau
rawa garam. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air
tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan
pasang surut airnya. Nutrien dari sungai memperkaya daerah estuari.
Bentuk estuaria bervariasi dan sangat bergantung pada besar kecilnya air
sungai, kisaran pasang surut, dan bentuk garis pantai. Kebanyakan estuaria
didominasi subtrat lumpur yang berasal dari endapan yang dibawa oleh air
tawar maupun air laut. Karena partikel yang mengendap kebanyakan
bersifat organik, subtrat dasar estuaria biasanya kaya akan bahan organik.
Bahan organik ini menjadi cadangan makanan utama bagi organisme
estuaria. Dengan kondisi lingkungan fisik yang bervariasi dan merupakan
daerah peralihan antara darat dan laut, estuari mempunyai pola
pencampuran air laut dan air tawar yang tersendiri. Menurut (Kasim,
2005), pola pencampuran sangat dipengaruhi oleh sirkulasi air, topografi,
kedalaman dan pola pasang surut karena dorongan dan volume air akan
sangat berbeda khususnya yang bersumber dari air sungai.
177
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
178
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Ekosistem air laut ini terdiri atas beberapa ekosistem lainnya yakni
ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal atau bitarol, dan
ekosistem pasang surut. Ekosistem air laut ini didominasi oleh perairan
asin yang sangat luas dan merupakan ekosistem yang menjadi tempat
tinggal berbagai biota laut, mulai dari hewan ber sel satu, mamalia,
invertebrata, hingga tanaman- tanaman laut seperti alga dan terumbu
karang. Ekosistem air laut mempunyai ciri khusus yang membedakannya
dengan ekosistem lainnya. Ciri- ciri ekosistem laut ini secara umum adalah
sebagai berikut:
a) Mempunyai variasi suhu, yakni perbedaan suhu antara bagian
permukaan laut dengan bagian dalam atau kedalaman air laut.
b) Memiliki tingkat salinitas yang tinggi, yakni semakin mendekati garis
khatulistiwa maka salinitas semakin tinggi.
c) Tidak terlalu dipengaruhi oleh keadaan iklim dan juga cuaca.
d) Didominasi oleh NaCI hingga mencapai 75%.
Sebagai suatu ekosistem, ekosistem laut ini terdiri atas beberapa bagian.
Secara umum, bagian- bagian dari ekosistem air laut ini dilihat dari jarak
dari pantai dan juga kedalamannya. Dilihat dari sudut tersebut, ekosistem
air laut dibedakan menjadi zona litoral, zona neritik, dan juga zona oseanik.
a) Zona litoral
Zona litoral ini juga disebut sebagai zona pasang surut, yakni
merupakan zona yang paling atas atau paing dangkal dari lautan. Zona
litoral ini merupakan zona dari laut yang berbatasan langsung dengan
daratan. Di zona litoral ini, kita akan menemukan banyak hewan atau
sekelompok hewan, diantaranya adalah bintang laut, udang, kepiting,
bulu babi, hingga cacing laut.
b) Zona neritik
Zona neritik ini disebut juga dengan ekosistem pantai pasir dangkal.
Zona neritik ini merupakan bagian dari laut yang mempunyai tingkat
kedalaman sekitar 200 meter, sehingga masih dapat ditembus oleh
cahaya matahari hingga ke bagian dasar. zona neritik ini merupakan
zona yang banyak dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan ganggang atau
rumput laut dan juga berbagai jenis ikan. Di zona neritik ini kita akan
menemukan suatu ekosistem lainnya yang lebih kecil, yakni :
ekosistem terumbu karang,
179
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
180
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang beraneka ragam. Berikut ini
adalah macam-macam dari ekosistem air laut:
a) Ekosistem laut dalam. Ekosistem alut dalam ini terdapat di daerah laut
paling dalam atau palung laut. Ekosistem ini tidak dapat ditembus oleh
cahaya matahari. Organisme yang hidup di ekosistem ini adalah
predator dan ikan yang dapat memancaran cahayanya sendiri.
181
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
182
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
183
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
184
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Karamba jaring
Longline Penculture
apung
185
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
186
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
187
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
188
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
189
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
190
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Gambar 19. Pemanfaatan teknologi pada industri pakan buatan dan pakan alami
191
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
192
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
193
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
194
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Selain faktor buangan sisa pakan dan feses ikan budidaya, penggunaan
obat-obatan atau bahan kimia tanpa pengendalian yang baik juga menjadi
salah satu momok yang berkembang bagi keamanan pangan pada ikan
hasil budidaya. Seperti penggunaan antibiotic yang masih banyak
195
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
Isu global agribisnis perikanan tidak hanya berasal dari proses produksi
budidaya ikan, namun bisa disebabkan karena pemanfaatan tata kelola
wilayah atau ruang yang bersinggungan dengan berbagai aspek seperti
pariwisata, lahan pemukiman, serta green belt di daerah pesisir.
196
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
197
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
D. Refleksi
Isilah pernyataan berikut ini sebagai refleksi pembelajaran!
1. Dari hasil kegiatan pembelajaran apa saja yang telah anda peroleh
dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap?
E. Asessment
Untuk mengetahui tingkat pemahaman saudara terhadap materi yang telah
dipelajari, saudara dipersilahkan untuk menjawab beberapa prtanyaan
berikut!
1) Sebutkan 3 ekosistem perairan beserta peranannya dalam budidaya
perikanan!
2) Jelaskan sistem perikanan budidaya berdasarkan posisi media
produksinya beserta contoh pemanfaatannya untuk kegiatan budidaya!
3) Jelaskan sistem dan teknik budidaya berdasarkan perkembangan
teknologinya!
198
Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan
F. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta
didik yang telah tuntas mencapai tujuan pembelajaran dan dapat
mengembangkan potensinya
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah
mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan
untuk perluasan atau pendalaman materi (kompetensi).
Untuk lebih memahami konsep dan peranan ekologi perairan saudara
dapat menyimak video pada link berikut
https://youtu.be/YmazKYWJZEA. Jika saudara tertarik dengan
penerapan teknologi sistem resirkulasi berikut tautan video tentang
implementasi RAS dengan microbubble sebagai upaya budidaya ramah
lingkungan pada tautan berikut https://youtu.be/A4QNtwlF9wk.
Saudara juga dapat menyaksikan video perkembangan teknologi
perikanan budidaya yang telah menggunakan teknologi maju pada
tautan berikut https://youtu.be/OXOXn_5PtNI. Untuk pengayaan
materi terkait sustainable aquaculture saudara dapat menyimak tautan
berikut https://youtu.be/fu5wvD9iDyU.
Jika saudara tertarik lebih dalam tentang sistem dah perkembangan
teknologi di bidang budidaya perikanan saudara dapat terus menggali
informasi dari berbagai sumber yang tersedia diinternet atau berbagai
sumber lain yang mendukung pembelajaran.
199