Komoditas Perikanan
Komoditas
Air Tawar Perikanan Air tawar dan Potensi Pengembangannya :
KB.1 dan
Pengembanga
Potensi 1. Ikan Mas 2. Ikan Nila 3. Ikan Lele 4. Ikan Patin 5. Ikan
nnya
Gabus
6. Ikan Belut 7. Ikan Sidat 8. Ikan bawal 9. Lobstrer Air Tawar
KB 2. TEKNIK PEMBENIHAN
KOMODITAS PERIKANAN AIR TAWAR
•PETA
KONSEP Lokasi Unit
Pembenihan
Pemeliharaan
Larva Penanganan
Induk
Penetasan Teknik
Telur Pemijahan
4
5. Cacing sutra (Tubifex sp) : salah satu jenis
pakan alami yang sangat dibutuhkan untuk
budidaya tergolong ke dalam oligochaeta telah
menjadi incaran untuk dibudidayakan karena
memiliki kemampuan untuk hidup pada
densitas yang tinggi dan memiliki kesanggupan
untuk bertahan pada lingkungan dengan
kelarutan oksigen yang sangat rendah.
6. Larva : Individu organisme muda yang memiliki
bentuk mirip seperti tubuh induknya
7. Dekomposisi : Berkaitan dg zat yg berasal dr
makhluk hidup
8. Desinfektan :
Bahan untuk
membersihkan dan
pembasmi hama dan penyakit
9. Feeding Rate : Pemberian
ratarata pakan yang
diberikan
10. DO : Dissolved Oxygen, oksigen terlarut yang
dibutuhkan oleh biota air untuk bernapas
11. Efisiensi Pakan : Rasio perbandingan antara
biomassa ikan dengan bobot pakan yang
dikonsumsi.
12. Elevasi : Kemiringan tanah, biasanya
persyaratan tanah yang baik elevasinya 3o – 5o
13. Fekunditas : Jumlah telur yang di kandung
induk ikan
14. Fitoplankton : Organisme yang pergerakannya
dipengaruhi oleh aris air dan memiliki klorofil
sehingga dapat berfotosintesis untuk
memproduksi makanannya
15. Hatchery : Bangunan pembenihan atau panti
benih
16. Haching rate : Derajat penetasan telur
17. Inkubator : Alat yang dipanasi dengan aliran
listrik yang dipakai untuk memerami telur
18. Corong penetasan : inkubator ikan yang
berbentuk kerucut dan menerapkan sistem
resirkulasi pada sistem pengairannya
19. Instalasi air : Perencanaan pembangunan alur
air bersih dari sumber air melalui komponen
penyalur dan penyambungnya ke bak – bak
penampungan air maupun kran-kran yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
20. Obat ikan : Sediaan yang dapat digunakan
untuk mencegah dan/atau mengobati penyakit
ikan, membebaskan gejala penyakit, atau
memodifikasi proses kimia dalam tubuh yang
meliputi sediaan biologik, farmasetik, premiks,
probiotik dan obat alami
21. Pakan alami : mahluk hidup baik tumbuhan
maupun hewan yang berfungsi untuk pakan
ikan
22. Parameter : Unsur-unsur / elemen-elemen
5
23. Pembenihan ikan : Proses menghasilkan benih
ikan dengan cara melakukan manajemen
induk, pemijahan, penetasan telur,
pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan
yang terkontrol;
24. Pemijahan : Pertemuan sel telur dan sel sperma
yang bertujuan untuk pembuahan
25. Pendederan : Tahap pelepasan/penyebaran
benih (ikan/udang) ke tempat pembesaran
sementara
26. pH : jumlah ion yang terdapat di perairan
Predator : Hewan pemakan daging
27. Resirkuasi Air : Pengolahan air menggunakan
filter selanjutnya digunakan kembali
28. Seleksi : Tahapan proses pemilihan ikan
berdasarkan jenis kelamin, ukuran, morfologi
dan kesehatan dalam rangka mempertahankan
dan memperbaiki mutu genetik
29. Survival rate : Kelulushidupan larva
30. Tata letak : Usaha untuk menyusun, menata,
atau memadukan elemen elemen atau unsur-
unsur menjadi hal yang bermanfaat
31. Tektur tanah : Susunan campuran tanah
32. Testoteron : Hormon penghasil utama testis
pada jantan dan indung telur (ovari) pada
betina. Fungsinya antara lain meningkatkan
libido, energi, dan fungsi imun
33. Wadah budidaya : tempat untuk memelihara
ikan bak yang berupa telur, larva dan ikan
dewasa
34. Oksigen terlarut : Oksigen diperairan yang
dibutuhkan oleh ikan dalam satuan mg/l yang
berarti jumlah mg/l gas oksigen yang terlarut
dalam air atau dalam satuan internasional
dinyatakan ppm (part per million).
35. Penyiponan : Upaya membuang kotoran berupa
bahan organik dari bak menggunakan selang
ke luar bak
36. Aerasi : Memaksimalkan kontak antara air
dengan udara yang bertujuan menambah
oksigen, sehingga semakin bertambahnya
waktu injeksi udara ke dalam air baku akan
semakin memaksimalkan terjadinya kontak air
dengan udara sehingga oksigen terlarut akan
semakin banyak.
37. Seleksi induk : Suatu tindakan untuk
membiarkan individu atau populasi tertentu
bereproduksi sedangkan individu atau populasi
lainnya tidak diberi kesempatan bereproduksi.
38. Gonad : bagian dari organ reproduksi pada ikan
yang menghasilkan telur pada ikan betina dan
sperma pada ikan jantan umumnya
mempunyai sepasang gonad dan jenis
kelamin umumnya terpisah.
6
39. Pemijahan semi buatan : teknik pemijahan
dengan pemberian rangsangan berupa hormon
gonadotropin dan selanjunya proses ovulasi
terjadi secara alami di kolam
40. Kelenjar hipofisa : Kelenjar hormon reproduksi
yang terletak dibawah otak sebelah kanan
didalam cekungan tulang sellatursica
kelenjar ini menenpel pada infundibulum
dengan suatu tangkai yang pendek agak
panjang atau pipih tergantung jenis ikannya
41. Ovaprim : Hormon yang berfungsi untuk
merangsang dan memacu hormon gonadothropin
pada tubuh ikan sehingga dapat mempercepat
proses ovulasi dan pemijahan, yaitu pada
proses pematangan gonad dan dapat
memberikan daya rangsang yang lebih tinggi,
menghasilkan telur dengan kualitas yang baik
serta menghasilkan waktu laten yang relatif
singkat juga dapat menekan angka mortalitas
42. Pemijahan buatan : teknik pemijahan dengan
pemberian rangsangan berupa hormon
gonadotropin dan ovulasi ikan dilakukan
dengan bantuan pembudidaya yang biasanya
dikenal dengan teknik pengurutan (stripping)
43. Hama : Semua bentuk gangguan yang berkaitan
dengan kegiatan budidaya baik hewan, tanaman
maupun manusia yang merusak yang mana
aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan
kerugian secara ekonomis
44. Penyakit ikan : segala sesuatu yang dapat
menimbulkan gangguan pada ikan, baik secara
langsung maupun tidak langsung seperti
bakteri, parasit ataupun virus
KB 3. TEKNIK PEMBESARAN
KOMODITAS PERIKANAN AIR TAWAR
•PETA
KONSEP
Pemilihan Lokasi
Wadah Media Penebaran benih Pemberian Pakan
Pembesaran Hama dan Penyakit
Pengendalian
Aspek teknis Kolam air
tenang Media Hama
Budidaya
Persiapan
Aspek non Kolam air
teknis deras Kualitas air
Penyakit
Keramba
Jaring Apung
7
1. Land-based aquaculture : Sistem budidaya
ikan yang berhubungan dengan daratan
2. Water-based aquaculture : Sistem budidaya
ikan yang berhubungan dengan berbasis air
3. Aspek teknis : aspek-aspek yang mempengaruhi
secara langsung keberhasilan atau kegagalan
kegiatan teknis
4. Aspek non-teknis : aspek-aspek yang
berpengaruh secara tidak langsung terhadap
keberhasilan usaha dalam pembesaran ikan.
5. Kolam air tenang : wadah pemeliharaan ikan
yang di dalamnya terdapat air bersifat
menggenang atau mengalir kecil tetapi tidak
terlalu besar debit airnya.
6. Kolam air deras : kolam mengalir yang debit
airnya besar. Debit airnya mencapai 50 l/detik–
350 l/detik.
7. Hama : Organisme yang salah satu fase atau
keseluruhan siklus hidupnya merugikan atau
mengakibatkan gangguan pada ikan budidaya,
baik secara langsung maupun tidak langsung
8. Penyakit : organisme yang hidup dan
berkembang dalam tubuh ikan, sehingga organ
tubuh ikan terganggu, akan terganggu pula
seluruh jaringan tubuh ikan
9. Oksigen terlarut : oksigen dalam bentuk terlarut
didalam air karena ikan tidak dapat mengambil
oksigen di perairan yang berasal dari difusi
langsung dengan udara.
10. Karbondioksida : Gas yang larut di dalam air
bersumber dari hasil pernafasan oleh binatang-
binatang air, tumbuh-tumbuhan, dan
pembakaran bahan organik di dalam air oleh
mikroorganisme
11. Sortasi : memilih benih-benih berdasarkan
kriteria kualitas misalnya baik dan jelek.
Pengertian benih jelek apabila benih-benih ada
yang badannya cacat, sangat kecil, dan sakit.
12. Grading : mengelompokkan benih-benih ikan
berdasarkan kriteria ukuran panjang tubuh.
13. Frekuensi pemberian : Jumlah pengulangan
pemberian pakan untuk ikan
14. Gejala klinis : Tanda-tanda awal oleh suatu
serangan penyakit terhadap ikan berupa
kelainan-kelainan fisik, tingkah laku yang
terlihat secara visual.
8
15. Karamba Jaring Apung : Tempat pemeliharaan
ikan yang berupa kotak dengan bahan utama
berupa jaring, yang dilengkapi dengan rangka
dan pelampung yang memungkinkan alat ini
terapung di permukaan air.
16. Larva : Fase perkembangan ikan yang bentuk
morfologinya belum menyerupai ikan dewasa
17. Kelangsungan hidup : Tingkat perbandingan
jumlah ikan yang hidup dari awal hingga akhir
pemeliharaan
18. Padat penebaran : Jumlah atau berat benih yang
ditebar per satuan luas (m2)
19. Pakan alami : Organisme makanan ikan yang
tumbuh dalam lingkungan budidaya
20. Pakan buatan : Pakan yang tersusun dari
beberapa jenis bahan, seperti dedak tepung ikan,
vitamin dan mineral, yang komposisinya
disesuaikan dengan kualitas pakan yang
diinginkan
21. Pelet : Pakan buatan yang dicetak berbentuk
kotak hingga tabung.
22. Pendederan : Proses pemeliharaan benih dari
fase larva sampai menjadi benih mencapai
ukuran tertentu.
23. Pertumbuhan : Pertambahan berat ikan dalam
rentang waktu tertentu
24. Produksi : Jumlah organisme di dalam suatu
lingkungan tertentu (kolam/KJA), yang biasanya
dinyatakan dalam berat per luas.
25. Wadah budidaya : tempat untuk memelihara
ikan
26. Pematang : Tanggul yang dibuat untuk
menahan massa air didalam kolam agar tidak
keluar dari dalam kolam. Oleh karena itu jenis
tanah yang akan digunakan untuk
membuat pematang kolam harus kompak dan
kedap air serta tidak mudah bocor.
27. Bioflok : berasal dari kata bios yang artinya
kehidupan dan flock yang bermakna gumpalan,
sehingga bioflok adalah kumpulan dari berbagai
jenis organisme seperti jamur, bakteri, algae,
protozoa, cacing, dan lain lain, yang tergabung
dalam gumpalan.
28. Kecerahan : Ukuran tranparansi perairan dan
pengukuran cahaya sinar matahari didalam air
9
dapat dilakukan dengan menggunakan
lempengan/kepingan Secchi disk
29. Kekeruhan : banyaknya zat yang tersuspensi
pada suatu perairan yang menggambarkan
tentang sifat optik yang ditentukan berdasarkan
banyaknya cahaya yang diserap dan
dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di
dalam perairan.
30. Plankton : merupakan organisme renik yang
melayang di dalam air, tidak bergerak atau
bergerak sedikit dan selalu mengikuti arus.
31. Bentos : merupakan organisme yang hidup
baik di lapisan atas dasar perairan (Epifauna)
maupun di dalam dasar perairan (Infauna) dan
dapat menjadi pakan alami bagi ikan atau
sebaliknya apabila dalam jumlah banyak menjadi
penyaing atau predator bagi ikan.
32. Survival rate : merupakan tingkat
kelangsungan hidup suatu jenis ikan dalam
suatu proses budidaya dari mulai awal ikan
ditebar hingga ikan dipanen.
Teknik
pemanenan
PEMANENAN
BENIH IKAN
Pengemasan
Cara panen
d i
PEMANENA
N kolam i
keramba
IKAN
UKURAN
KONSUMSI Cara panen d
10
1. Benih : ikan dalam umur, bentuk dan ukuran
tertentu yang belum dewasa, termasuk telur,
larva, dan biakan murni alga.
2. Grading : Suatu upaya pengelompokan
ikan/hasil ikan menjadi beberapa tingkat/kelas
(grade) sehingga masing-masing kelas memiliki
kualitas mutu yang seragam.
3. Kepadatan benih : Jumlah benih dalam satu
wadah yang dinyatakan dalam satuan ekor per liter
air
4. Panen : Kegiatan pengumpulan hasil budidaya
ikan baik berupa benih atau ikan konsumsi
5. Pemberokan : Kegiatan mempuasakan ikan
antara 20 jam - 24 jam sebelum proses pengemasan
6. Pengemasan : Suatu cara atau metode
pembungkusan dalam kantong plastik dan
pengepakan dalam wadah styrofoam atau wadah
terbuka lainnya
7. Sarana angkutan darat : alat angkut berupa
mobil atau kendaraan bermotor lainnya yang
beroperasi di darat
8. Sarana angkutan udara : alat angkut berupa
pesawat udara
9. Sortasi : pemisahan benih ikan berdasarkan
jenis dan kondisi benih.
10. Waktu angkut : waktu yang diperlukan dari
mulai pengepakan benih sampai dengan benih tiba
dilokasi pengiriman
11. Pengemasan sistem terbuka : Ikan yang
diangkut dengan wadah atau tempat yang media
airnya masih berhubungan dengan udara
bebas. pengangkutan sistem ini biasanya
digunakan untuk jarak dekat dan
membutuhkan waktu tidak lama.
12. Pengemasan sistem tertutup : pengemasan
ikan hidup yang dilakukan menggunakan wadah
tertutup, udara dari luar tidak bisa masuk ke
dalam media tersebut. Pengemasan dengan cara
ini dapat dilakukan pada jarak yang jauh
11
1. KB 3. Teknis Pemberian pakan dalam
Pertumbuhan ikan
2. KB 4. Pengertian sortasi dan grading
12