Anda di halaman 1dari 26

KELAS:XI APAT

MAPEL: TEKNIK
PENGEMBANGBIAKAN IKAN

DISUSUN OLEH: RIDEL AFNI, S.Pi

NAMA SISWA :
NIS :
KELAS :

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 1


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang berkat limpahanNya”
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Teknik pemijahan buatan menggunakan hormon
buatan berbasis scientifik Approach” telah terselesaikan.
Lembar kegiatan peserta didik (LKPD) teknik pemijahan buatan menggunakan
hormon buatan berbasis Scientifik Approach disusun untuk mempfasilitasi peserta didik
dalam memahami dan menemukan konsep seta jawaban dari materi “teknik pemijahan
buatan dengan hormon buatan”, serta memberikan kemudahan bagi guru dalam
menyampaiakn materi ‘teknik pemijahan buatan dengan hormon buatan” dalam kegiatan
belajar mengajar. Rangkaian LKPD ini tersusun atas 4 LKPD dengan pembagian topik yaitu”
“macam-macam hormon buatan dan tahapan pemijahan”, “menentukan jumlah hormon
dalam kegiatan pemijahan”, “menganalisa hasil pemijahan”, dan “teknik pembuatan laporan
hasil pemijahan dengan data yang dianalisa”.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan semoga “lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD)” teknik pemijahan buatan dengan hormon buatan”ini dapat bermanfaat bagi
pemakainya.

Surabaya, Oktober 2018

Ridel Afni, S.Pi

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
Petunjuk umum penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik..............................................................4
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.........................................................................................5
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1..............................................................................................7
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 2..............................................................................................12
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 3..............................................................................................17
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 4..............................................................................................21

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 3


PETUNJUK UMUM PENGGUNAAN LKPD

1. LKPD ini merupakan lembar kerja berbasis Scientific Approach yang digunakan siswa untuk
mempelajari konsep teknik pemijahan buatan dengan hormon buatan” melalui kegiatan
pengamatan serta siswa dituntut aktif dalam kegiatan yang ada pada LKPD ini.
2. LKPD 1 berisi tentang pengamatan materi berupa macam-macam hormon buatan dan
tahapan pemijahan buatan dengan hormon buatan dengan metode discovery learning .
3. LKPD 2 berisi tentang kegiatan penentuan dosis hormon buatan (Ovaprim) terhadap hasil
pemijahan buatan dengan metode Problem Base Learning.
4. LKPD 3 berisi tentang Analisa hasil pemijahan buatan terhadap daya tetas telur” dengan metode
discovery learning
5. LKPD 4 berisi tentang Pembuatan laporan hasil kegiatan pemijahan buatan dengan data yang
sudah disusun memakai metode discovery learning.
6. Tahapan LKPD 1-4 adalah mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan.
7. Kegiatan dalam LKPD ini dilakukan secara berkelompok terdiri dari 3-5 peserta didik.
8. Agar menumbuhkan dan terbiasa pada sikap peduli, disiplin, serta tanggung jawab, setelah
melakukan kegiatan Praktikum atau pengamatan peserta didik harus membersihkan meja kerja
dan meletakkan alat pada tempatnya sehingga ruangan kegiatan praktikum menjadi bersih dan
rapi kembali.
9. Alokasi waktu yang digunakan dalam pembelajaran menggunakan LKPD ini yaitu 8x45 menit.
10. Jika kalian mengalami kesulitan , kalian bisa bertanya dan meminta bantuan kepada guru.

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 4


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI INTI:
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Agribisnis Perikanan Air Tawar
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Agribisnis Perikanan Air Tawar.
Menyajikan potensi & peran budidaya perairan berdasarkan
sumberdaya alam, ekonomi dan sosial Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR:
KI Kompetensi Dasar Indikator
3 3.9 Menganalisis pemijahan 3.9.1 Menjelaskan macam-macam
buatan dengan hormon hormon buatan
buatan komoditas 3.9.2 Menjelaskan tujuan penggunaan
perikanan hormon dalam kegiatan pemijahan
3.9.3 Menguraikan tahapan kegiatan
pemijahan buatan
3.9.4 Menentukan jumlah hormon yang
digunakan dalam pemijahan
buatan dengan kebutuhan induk
3.9.5 Menganalisis kegiatan pemijahan
dengan menggunakan hormon
buatan

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 5


KI Kompetensi Dasar Indikator
3.9.6 Menyusun data hasil analisis
kegiatan pemijahan
4 4.9 Melakukan pemijahan 4.9.1 Menunjukkan jenis hormon
buatan Dengan hormon buatan yang mudah digunakan
buatan komoditas dalam kegiatan pemijahan buatan
perikanan 4.9.2 Menyiapkan kegiatan pemijahan
dengan menggunakan hormon
buatan
4.9.3 Melaksanakan kegiatan pemijahan
dengan menggunakan hormon
buatan
4.9.4 Mempresentasikan hasil kegiatan
praktek
4.9.5 Membuat laporan praktikum

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 6


KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
LKPD 1

TOPIK
PEMN
Macam-macam hormon buatan dan tahap pemijahan buatan dengan menggunakan hormon
buatan

Alokasi waktu
2 x 45 menit

TUJUAN PEMBELAJARAN
l
1. Menjelaskan macam-macam hormon buatan untuk kegiatan pemijahan dengan baik
2. Menunjukkan hormon buatan yang digunakan untuk kegiatan pemijahan dengan baik
3. Menjelaskan tujuan penggunaan hormon buatan dalam kegiatan pemijahan
4. Menguraikan tahapan kegiatan pemijahan buatan dengan hormon buatan dengan tepat.

ALAT DAN BAHAN

1. Alat
 Buku
 Pensil
 Pena
 Karet penghapus
1. Bahan
 Macam-macam hormon buatan

Ringkasan materi
(Pengantar) Kegunaan Ovaprim antara lain :
 menekan musim pemijahan
 mengatur kematangan gonad selama musim pemijahan normal
 merangsang produksi sperma pada jantan untuk periode waktu
yang lama dan volume yang lebih banyak.
 Merangsang pematangan gonad sebelum musim pemijahan
 Memaksimalkan potensi reproduksi
 Mempertahankan materi genetic pada beberapa ikan yang
terancam punah
 Mempersingkat periode pemijahan.
Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 7
Penggunaan Chorulon digunakan sebagai
bantuan dalam meningkatkan fungsi
pemijahan jantan dan betina yang sulit
memijah atau agar ikan mengejar
pasangannya.

Penggunaan hipopisa berfungsi sebagai mempercepat terjadinya


pelepasan ovulasi. Hipofisa merupakan salah satu kelenjer yang
dapat digunakan dalam membantu fertilisasi pada ikan. Hipofisa
merupakan suatu kelenjar yang terletak didalam struktur
bertulang (selatursika) di dasar otak.

PROSEDUR KEGIATAN

Mengamati
Coba kalian amati tayangan yang ada di Video ttg penggunaan hormon dalam kegiatan
pemijahan buatan.

Menanya
Berdasarkan tayangan yang ada di video , maka timbulah pertanyaan-pertanyaan di pikiran
kita : Misalnya “hormon apa yang digunakan dalam kegiatan pemijahan buatan”?
Sekarang tuliskan pertanyaan yg timbul dalam pikiran kalian!

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 8


Nah, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan itu kita akan lakukan kegiatan
mengumpulkan data dengan membaca artikel berikut ini:

Mengumpulkan data(informasi)

Artikel 1 Artikel 2
Ovaprim adalah campuran analog salmon
Hasil penelitin satyani,D (2008), Berbagai jenis Gonadotropihin Releasing Hormon (sGnRH-a) dan anti
produk yang merupakan sumber gonadotropin
dopamine. Ovaprim adalah hormon yang berfungsi
akhirnya semakin bervariasi mengarah kepada
efisiensi, efektivitas, dan kepraktisan. untuk merangsang dan memacu hormon
gonadothropin pada tubuh ikan sehingga dapat
Ekstrak hipofisa ikan mas atau ikan lain sebagai
mempercepat proses ovulasi dan pemijahan, yaitu
sumber gonadotropin segar terbukti bagus dan
efektif untuk digunakan, tetapi kadarnya belum pada proses pematangan gonad dan dapat
terstandarisasi. Produk lain yang dikenal sebagai memberikan daya rangsang yang lebih tinggi,
sumber gonadotropin adalah HCG, LHRH-a, dan menghasilkan telur dengan kualitas yang baik serta
Ovaprim. HCG (Human Chorionic Gonadotropin) menghasilkan waktu laten yang relatif singkat juga
yang merupakan hormon yang disekresi dari dapat menekan angka mortalitas (Sukendi, 1995).
plasenta manusia dan dibuat melalui pemurnian Hormon ini juga dapat bekerja pada organ target
urine wanita hamil dengan nama "Pregnil" yang lebih tinggi pada ikan (Harker,1992). Hasil
banyak dijual dan mudah didapatkan. Produk penelitian ini dikatakan bahwa pada perlakuan 0,3
LHRH-a (Luteinizing Hormone Releasing ml/kg berat badan ikan dapat meningkatkan daya
hormone-analog) adalah hormon sintetis yang tetas telur sehingga mampu menekan tingkat
dibuat analognya dengan gonadotropin ikan.
mortalitas pada telur ikan lele dumbo.
Hormon ini amat bagus dan efektivitasnya untuk
ikan telah banyak terbukti (Peter et al., 1987; Hormon ovaprim dapat mempengaruhi latensi waktu
Billard, 1 992). Sayangnya hormon ini di pemijahan, daya tetas telur dan sintasan larva ikan lele
Indonesia harganya amat mahal dan dumbo (Clarias gariepinus).
keberadaannya sering susah atau sulit Dosis ovaprim terbaik dalam penelitian ini adalah
didapatkan. Sementara produk lain yang umum 0,3ml/kg berat badan ikan dengan menghasilkan
dan mudah didapatkan adalah "Ovaprim" yang waktu latensi pemijahan tercepat 552 menit, daya
bersintesis gonadotropin salmon dan tetas telur tertinggi 84,16 % dan sintasan larva
domperidon atau anti dopamin (substansi tertinggi 85,33 %.
penghambat gonadotro• pin) (Lam, 1 995; sinjal,H. 2014. Efektifitas ovaprim terhadap lama
Billard, 1 989). Ovaprim luas digunakan karena
waktu pemijahan, daya tetas telur dan sintasan larva
mudah dalam penggunaan dan penyimpanannya
serta cukup efektif menstimulasi perkembangan ikan lele dumbo, Clarias gariepinus. Jurnal budidaya
gonad. perikanan.vol.2 no.1:14-21
Hormon HCG lebih umum digunakan kombinasi
dengan LHRH-a atau ovaprim. Dapat disimpulkan
hasil penelitian satyani,D.2008. Stimulasi untuk
merangsang ovulasi dan spermiasi induk ikan
balashark yang telah matang gonad dari semua
parameter yang diamati yaitu jumlah telur
ovulasi, tingkat pembuahan, maupun daya tetas
telurnya lebih baik menggunakan kombinasi HCG
dengan ovaprim dibandingkan dengan ovaprim
saja.
Darti Satyani'), Siti Subandiyah'), dan
Irsyaphiani Insan"),2008. Penggunaan dua jenis
hormon gonadotrapin untuk merangsang
pemijahan ikan bakashrk (Balanteocheilus
melamopterus). Jurnal akuakultur vol.3
no.2:157-164

Billard, R. 1992. Reproduction in rainbow trout,


dynamic of gametogenesis, biology and
preservation of gametes. Aquaculture. 1 00:
263—298.
Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 9
Billard, R. 1 989. Endocrinology and fish culture.
Fish Physiology and Biochemistry. Kupler Publ.
Amsterdam. 70 4):49—56.
Setelah membaca artikel ini , tuliskan analisa dari artikel yang sudah kalian baca dengan
teliti dan benar.

Artikel 1
Hormon yang dibahas.........................................................................................
Tahapan penggunaan:.........................................................................................
hormon

Artikel 2
Hormon yang
dibahas.............................................................................................
Tahapan penggunaan :...........................................................................................
Hormon

Mengasosiasi
Dari hasil kegiatan menganalisa artikel jawab pertanyaan berikut
1. “hormon apa yang dapat digunakan pada kegiatan pemijahan buatan...

2. Apa tujuan penggunaan hormon dalam kegiatan pemijahan buatan

3. Jelaskanlah tahapan kegiatan pemijahan buatan dengan menggunakan hormon


Ovaprim

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 10


Mengkomunikasikan
Setelah kalian menemukan tujuan kegiatan hari ini coba sampaikan hasil yg kalian peroleh.

Ketika seorg teman menyampaikan hasil pengamatannya teman yg lain sebaiknya


memperhatikan dan memberikan tanggapan.

DAFTAR PUSTAKA

Darti Satyani'), Siti Subandiyah'), dan Irsyaphiani Insan"),2008. Penggunaan dua jenis hormon gonadotrapin
untuk merangsang pemijahan ikan bakashrk (Balanteocheilus melamopterus). Jurnal
akuakultur vol.3 no.2:157-164

Billard, R. 1992. Reproduction in rainbow trout, dynamic of gametogenesis, biology and preservation of
gametes. Aquaculture. 1 00: 263—298.

Billard, R. 1 989. Endocrinology and fish culture. Fish Physiology and Biochemistry. Kupler Publ. Amsterdam.
70 4):49—56.
sinjal,H. 2014. Efektifitas ovaprim terhadap lama waktu pemijahan, daya tetas telur dan sintasan larva ikan
lele dumbo, Clarias gariepinus. Jurnal budidaya perikanan.vol.2 no.1:14-21

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 11


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
LKPD 2

TOPIK 2 Penentuan dosis hormon buatan


(ovaprim) dalam persiapan dan
kegiatan pemijahan buatan.

3 X 45
ALOKASI WAKTU MENIT

1. Menyiapkan kegiatan pemijahan dengan menggunakan


hormon buatan (Ovaprim) dengan teliti dan baik.
Tujuan 2. Menentukan jumlah hormon (Ovaprim)yang digunakan
dalam kegiatan pemijahan dengan jumlah induk yang
Pembelajaran dipijahkan dengan tepat.
3. Melaksanakan kegiatan pemijahan dengan menggunakan
hormon buatan (Ovaprim) dengan teliti

ALAT:
1. Spuit
ALAT DAN BAHAN 2. Bulu ayam BAHAN:
3. Mangkok 1. Induk ikan
4. Pisau lele/mas
5. Pinset 2. Ovaprim
6. Kakaban 3. NaCl/Aquabidest
7. Aerasi
8. Tisue
9. Gunting
10. Nampan
11. timbangan

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 12


Penentuan dosis
RINGKASAN MATERI Dosis ovaprim yang digunakan dalam kegaiatan pemijahan buatan
adalah Induk yang beratnya ± 1 kg, dosis hormon Ovaprim 0,3-0,5 ml.
2
Bila beratnya 0,5 kg maka dosis yang diperlukan setengah nya, yakni
0,15 – 0,25 ml.

Kegiatan pelaksanaan praktek


PERSIAPAN KEGIATAN perlu diperhatikan:
PEMIJAHAN BUATAN: - Wadah penetasan telur
- Siapkan induk ikan - Jumlah dan berat ikan
- Siapkan alat dan bahan - Dosis hormon ovaprim
kegiatan pemijahan - Larutan pengencer
buatan dengan hormon (NaCl/Aquabidest)
buatan (Ovaprim) - Aerasi
- Siapkan peralatan K3 - Serta alat pendukung
dalam kegiatan untuk kegiatan pemijahan
pemijahan buatan

Mengamati(merumuskan masalah)
Baca artikel di bawah ini dengan cermat dan teliti!
Artikel 1
Sinjal (2014), Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa induk ikan lele dumbo yang disuntik dengan
dosis ovaprim 0,3 ml/kg berat badan ikan dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi hormon
gonadotropin didalam darah sehingga dapat merangsang perkembangan telur dan mempercepat proses
pemijahan ikan dengan waktu latensi 552 menit. Sedangkan penyuntikkan ovaprim pada dosis 0,6
ml/kg berat badan ikan (640 menit) dan 0,9 ml/kg berat badan ikan (730 menit) tidak terlalu
berpengaruh terhadap peningkatan gonadotropin.
Ini membuktikan bahwa penyuntikkan dosis ovaprim secara intramuscular (didalam otot) pada induk ikan
lele dumbo yang matang gonad dapat merangsang ovulasi. Dengan diperoleh waktu latensi yang tercepat
pada perlakuan B dengan dosis ovaprim 0,3 ml/kg berat badan ikan, maka menunjukkan bahwa perlakuan
tersebut merupakan yang berpotensi untuk merangsang terjadinya ovulasi.
sinjal,H. 2014. Efektifitas ovaprim terhadap lama waktu pemijahan, daya tetas telur dan sintasan larva
ikan lele dumbo, Clarias gariepinus. Jurnal budidaya perikanan.vol.2 no.1:14-21

Artikel 1
Pemijahan dengan hormon 0,3ml/kg:...................................................

Pemijahan dengan hormon >0,3ml/kg:..................................................


Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 13
Menanya (penyebab masalah)
Berdasarkan hasil membaca artikel susun rumusan masalah yang terkait dengan penentuan
dosis hormon dalam kegiatan pemijahan buatan dengan hormon ovaprim

Untuk mengetahui jawaban yang timbul dari pikiranmu marilah kita lakukan kegiatan
mengumpulkan data dengan melakukan kegiatan pemijahan buatan dengan hormon
ovaprim pada dosis yang berbeda. Bisa dilihat dengan melihat prosedur atau tahap-tahap
kegiatan pemijahan buatan dengan dosis berbeda.
Lihat prosedur di bawah ini:

Mengumpulkan data
(menguji hipotesa)

Untuk membuktikan permasalah yang ditimbulkan maka dapat dilakukan kegiatan


pemijahan dengan prosedur yang sudah ditentukan dan dibandingkan hasilnya dengan
artikel yang disediakan.

Prosedur kegiatan pemijahan buatan dengan hormon ovaprim:


a. Siapkan alat suntik dan hormon Ovaprim untuk disuntikkan. Gunakan injeksi spuit yang
sudah dibersihkan dengan air panas atau gunakan alat injeksi yang baru.
b. Timbang induk ikan lele (jantan dan betina) dan tentukan dosis Ovaprim.
1. Induk yang beratnya ± 1 kg, dosis hormon Ovaprim 0,3-0,5 ml. Bila beratnya 0,5 kg
maka dosis yang diperlukan setengah nya, yakni 0,15 - 0,25 ml (sesuai petunjuk pada
wadah hormon tersebut).
2. Sedot dengan alat injeksi spuit sebanyak hormon yang diperlukan,yaitu 0,3 ml dan
0,6ml setiap injeksi yang berisi dosis ovaprim yang berbeda diencerkan dengan larutan
NaCl sebanyak 0,5 ml.

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 14


3. Lakukan penyuntikan secara hati-hati. Setelah obat didorong masuk, jarum dicabut
lalu bekas suntikkan ditekan/ditutup dangan jari telunjuk beberapa saat agar obat
tidak keluar.
4. Lakukan pengontrolan induk dengan dipisahkan pada bak yang terpisah dengan
pemberian air setinggi 45cm dan diberi aerasi, induk tidak diberi makan.
5. Setelah 8 jam dilakukan pengambilan sperma dan striping
6. Fertilisasi dan penebaran telur
7. Telur menetas 18-24 jam
8. Catatlah hasil kegiatan pemijahan buatan dengan menggunakan tabel.
Setelah melakukan kegiatan praktek pemijahan buatan dengan hormon buatan (Ovaprim)
sesuai prosedur dan melihat artikel yang disajikan sebagai bahan pembanding maka tuliskan
data daya tetas yang di dapatkan dari kegiatan praktek.
Tabel......................
Persentase daya tetas ikan
No Pelabelan Induk ikan
Dosis 0,3 ml/kg Dosis 0,6ml/kg
1 A
2 B

Mengasosiasi
(menyimpulkan dan mengevaluasi)

Dari kegiatan pemijahan buatan yang dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan jawablah
pertanyaan di bawah ini!
1. Bagaimana perbedaan hasil pemijahan buatan dengan penggunaan dosis hormon
ovaprim yang berbeda dilihat dari segi daya tetasnya?

2. Jelaskanlah prosedur pemijahan buatan dengan penggunaan hormon ovaprim secara


ringkas?

3. Manakah hasil pemijahan buatan yang hasil daya tetasnya lebih baik diantara
perbedaan penggunaan dosis hormon ovaprim?

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 15


Mengkomunikasikan
Setelah melakukan kegiatan pemijahan buatan dengan cara praktek langsung silahkan anda
sampaikan hasil diskusi kelompok anda dengan data yang sudah anda dapatkan dan ambilah
kesimpulannya!

Ketika kelompok peserta didik menyampaikan hasil kegiatan prakteknya, kelompok lain
diminta untuk memperhatikan dan menghargai kelompok penampil.

DAFTAR PUSTAKA

sinjal,H. 2014. Efektifitas ovaprim terhadap lama waktu pemijahan, daya tetas telur dan sintasan larva ikan
lele dumbo, Clarias gariepinus. Jurnal budidaya perikanan.vol.2 no.1:14-21

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 16


KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
LKPD 3

Menganalisa data hasil


TOPIK pemijahan buatan dengan
hormon ovaprim

Alokasi Waktu 2 x 45menit

1. Menganalisis kegiatan pemijahan dengan


Tujuan Pembelajaran menggunakan hormon buatan
(Ovaprim)tepat
2. Menyusun data hasil analisis kegiatan
pemijahan dari segi daya tetas telur.

Alat dan Bahan Alat dan bahan:


- Seperangkat Alat tulis
- Bahan data analisa praktek

Data hasil praktek yang bisa dianalisa berupa:


Dalam menentukan tingkat penetasan
telur data yang diperlukan adalah banyaknya telur yang menetas
Pengantar(Ringkasan) pada masing – masing perlakuan. Telur dihitung 200 butir telur
kemudian dimasukan kedalam Loyang yang telah diberi aerator.
Setelah itu telur diinkubasi sampai telur-telur tadi menetas,
kemudian hitung telur yang menetas. Menurut Efrizal (1998)
daya tetas telur dapat dihitung dengan persamaan :
HCR(%) = jumlah telur menetas x 100
Jumlah telur sampel

Prosedur Kerja

Mengamati

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 17


Coba amati data hasil kegiatan pemijahan buatan dengan hormon ovaprim yang sudah
kalian lakukan

Menanya
Berdasarkan data yang sudah dibuat , maka timbulah pertanyaan-pertanyaan di pikiran kita
: Misalnya “kenapa terjadi perbedaan daya tetas dengan dosis berbeda”?
Sekarang tuliskan pertanyaan yg timbul dalam pikiran kalian!

Ayo , untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan itu kita akan lakukan kegiatan
mengumpulkan data dengan membaca artikel berikut ini:
Mengumpulkan data/informasi:
Artikel 2
Kumpulkanlah data melalui artikel dibawah ini:
Hasil penelitian Penggunaan kombinasi
hormon hCG dosis 500 IU/ kg dan ovaprim
Artikel 1 dosis 0,7 mL/kg dalam menginduksi ovulasi
Hasil penelitian Sinjay (2014) Untuk dan pemijahan ikan agamysis memberikan
melihat pengaruh pemberian hormon ovaprim respons pemijahan lebih baik dibandingkan
terhadap daya tetas telur pada ikan yang perlakuan lainnya, baik dengan menggunakan
disuntik dengan hormon ovaprim dan yang kombinasi AI dan ovulasi, yaitu keluarnya
tidak disuntik dengan hormon ovaprim telur ke rongga ovari atau rongga perut
ternyata terdapat perbedaan nilai persentase setelah pecahnya folikel oosit. Nagahama
penetasan. (1987) menyatakan bahwa proses ovulasi
Induk ikan lele dumbo yang disuntik terdiri atas beberapa tahapan. Pada tahap
dengan hormon ovaprim dosis 0,3 ml/kg berat awal lapisan folikel melepaskan diri dari
badan ikan menunjukkan hasil yang baik oosit; pada saat akan terjadi ovulasi, mikrofili
dalam merangsang hormon gonadotropin pada kedua permukaan tersebut sedikit demi
dalam mempercepat proses penetasan, sedikit terpisah. Hal tersebut dimungkinkan
tapi ketika dosis ovaprim dinaikkan menjadi dilakukan oleh enzim proteolitik. Dalam
0,6 ml/kg berat badan ikan dan 0,9 ml/kg setiap perkembangan secara biologi
berat badan ikan ternyata sudah kurang termasuk oosit ikan, perkembangan antara
berpengaruh lagi terhadap daya tetas telur ini satu fase ke fase yang berikutnya
bisa dikarenakan oleh kelebihan dosis membutuhkan waktu tertentu. Brooks et al.
sehingga dapat memperlambat pergerakan (1997) menambahkan bahwa pada oosit yang
dari spermatozoa dalam membuahi telur. telah matang, sitoplasma akan menjadi
Sedangkan tanpa menggunakan dosis ovaprim bening, gelembung minyak bergabung
(0 ml/kg berat badan ikan) juga kurang menjadi satu, dan berukuran besar, serta
berpengaruh karena tidak adanya hormon pecahnya vesikel germinal (germinal vesicle
perangsang yang diberikan. Ini berarti breakdown) sehingga terjadi pergeseran inti
perlakuan 0,3 ml/kg berat badan ikan ovaprim telur ke tepi. Farastuti (2014) menambahkan
pada ikan lele dumbo yang digunakan sudah bahwa sebelum terjadi ovulasi, sel telur akan
maksimum. Dengan demikian dikatakan mengalami pembesaran. Folikel membentuk
bahwa pemberian hormon ovaprim semacam benjolan yang semakin membesar
0,3 ml/kg berat badan ikan dapat sehingga menyebabkan dinding folikel pecah.
meningkatkan daya tetas telur dengan rata – Pecahnya dinding folikel terjadi pada bagian
rata 84, 16 % dari hasil pemijahan. yang paling lemah (bagian membran) dengan
Peningkatan daya tetas telur ikan lele dumbo bantuan enzim. Sel-sel teka secara faal
yang diberi larutan ovaprim menurut bertindak sebagai otot halus yang dapat
Manickam dan Joy (1989) disebabkan karena mendorong oosit keluar dari folikel.
kandungan Folicle Stimulating Hormone (FSH) Bastian,2017. Induksi ovulasi dan pemijahan
meningkat
Tekniksehingga
Pemijahanfolikel berkembang
buatan dengandan
hormon buatan ikan Agamysis (agamyxis 18
daya tetas telur juga meningkat. albomaculatus)menggunakan hormon yang
sinjal,H. 2014. Efektifitas ovaprim terhadap berbeda.Riset akuakultur,12(2):169-177
lama waktu pemijahan, daya tetas telur dan
sintasan larva ikan lele dumbo, Clarias
Setelah membaca artikel ini , tuliskan analisa dari artikel yang sudah kalian baca dengan
teliti dan benar.

Artikel 1
Daya tetas yang dibahas:..................................................................................
Tahapan penghitungan:.........................................................................................
Daya tetad

Artikel 2
Daya tetas yang dibahas:..................................................................................
Tahapan penghitungan:.........................................................................................
Daya tetad

Mengasosiasi
Dari hasil kegiatan menganalisa artikel jawab pertanyaan berikut
1. Tuliskanlah data hasil praktek berupa daya tetas.

2. Kenapa terjadi perbedaan daya tetas dari perbedaan dosis hormon ovaprim

Mengkomunikasikan
Setelah kalian menemukan tujuan kegiatan hari ini coba sampaikan hasil yg kalian peroleh.

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 19


Ketika kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok lain mendengarkan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Bastian,2017. Induksi ovulasi dan pemijahan ikan Agamysis (agamyxis albomaculatus)menggunakan hormon
yang berbeda.Riset akuakultur,12(2):169-177
sinjal,H. 2014. Efektifitas ovaprim terhadap lama waktu pemijahan, daya tetas telur dan sintasan larva ikan
lele dumbo, Clarias gariepinus. Jurnal budidaya perikanan.vol.2

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 20


KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
LKPD 4

Membuat laporan kegiatan praktek


TOPIK pemijahan buatan dengan hormon
ovaprim

Alokasi waktu 1 x 45 menit

Tujuan Pembelajaran 1. Merinci hasil kegiatan pemijahan dengan hormon buatan


(Ovaprim) dari segi daya tetas telur yang dihasilkan.
2. Mempresentasikan data hasil kegiatan pemijahan dengan
hormon buatan (Ovaprim)
3. Membuat laporan praktikum berdasarkan data yang
didapatkan dengan tepat

Ringkas Materi Dalam pembuatan laporan hasil melakukan kegiatan pemijahan


(Pengantar) buatan dengan hormon ovaprim dibuat dengan prosedur yang
ada seperti di bawah ini:
1. Kata pengantar
2. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Rumusan masalah
3. Metode pelaksanaan
a. Waktu dan tempat
b. Alat dan bahan pratek
c. Prosedur kegiatan praktek
4. Hasil dan pembahasan
a. Hasil kegiatan pemijahan buatan
b. Data rincian hasil praktek
5. Pembahasan
a. Analisa hasil kegiatan praktek
6. Kesimpulan dan saran
7. Daftar pustaka
8. Lampiran
Teknik Pemijahan buatan dengan hormon (foto Kegiatab praktek)
buatan 21
Alat dan Bahan Alat dan Bahan:
- seperangkat
alat tulis
- rincian data
hasil praktek

Prosedur Kerja
Mengamati
Coba kalian amati contoh laporan yang ada dimasing-masing kelompok bagaimana
penulisan laporan praktikum yang benar.

Menanya
Berdasarkan contoh laporan yang disajikan , maka timbulah pertanyaan-pertanyaan di
pikiran kita : Misalnya “bagaimana membuat laporan praktikum yang benar”?
Sekarang tuliskan pertanyaan yg timbul dalam pikiran kalian!

Nah , untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan yang timbul dari pikiran kalian marilah
kita melihat bagaimana cara pembuatan laporan dengan melihat artikel berikut ini

Mengumpulkan informasi/Data

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 22


Artikel 1
Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum
1) Bahan dan Ukuran
Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul.
c. Jarak Baris
Jarak antar baris dibuat 1,5 spasi kecuali kutipan langsung, judul tabel dan gamba
h. Judul, sub judul, anak judul dan lain-lain
1. Judul
a. Tidak terlalu umum, perlu lebih spesifik b. Tidak terlalu panjang
c. Pengertian kata yang dipakai harus umum
d. Judul dinyatakan dalam kata benda atau kata yang dibendakan; kata ganti
“nya” kalau bisa dihindarkan
2. Setiap bab harus bernomor urut dengan angka romawi besar. Pendahuluan dankepala/judul bab ditulis
ditengah secara simetris dengan huruf besar tanpa garis dan titik.
3. Bab dibagi dalam beberapa sub bab yang diberi nomor urut dengan angka arab
Pemberian nomor sub bab adalah kembar: nomor didepan menunjukkan nomor bab-nya, sedangkan nomor
dibelakangnya menunjukan nomor sub bab-nya. Antara kedua nomor tersebut disela dengan titik. Antara
nomor sub bab dengan pangkal kata judul sub bab-nya diberi sela 1 spasi. Penulisan judul sub bab
menggunakan huruf besar hanya untuk setiap huruf awal kata selain kata sambung.
b. Tabel
1. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel tanpa diakhiri dengan titik.
2. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali jika terlalu panjang dan tidak termuat dalam satu halaman, maka pada
halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan
kata lanjutan yang dicetak tebal dan diberi kurung.
3. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara satu dengan lainnya cukup tegas.
4. Jika tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas dengan posisi potrait, maka harus
dibuat memanjang dengan posisis landscape.
5. Di atas dan bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah dari uraian pokok.
6. Tabel ditik simetris.
7. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, sebaiknya ditempatkan pada lampiran.
8. Penulisan judul tabel dengan huruf besar.
c. Gambar
1. Bagan, grafik, peta dan foto, semuanya disebut gambar. Nomor gambar yang diikuti dengan judul dan
sumbernya diletakkan simetris di bawah gambar.
2. Gambar tidak boleh dipenggal. Keterangan gambar dituliskan pada tempat yang lowong di dalam gambar dan
jangan pada halaman lain.
3. Bila gambar dilukiskan melebar sepanjang tinggi kertas, bagian atas gambar harus
diletakkan disebelah kiri kertas. Skala pada grafik dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi atau
ekstrapolasi.
4. Letak gambar diatur simetris.
5. Penulisan judul gambar dengan huruf besar.
4) Penulisan Daftar Pustaka
a. Daftar Pustaka disusun menurut abjad dan diberi nomor urut mulai dari 1. b. Judul buku tidak boleh disingkat.
c. Penyingkatan kependekan Jurnal Ilmiah harus mengikuti yang telah lazim dilakukan.
d. Nama keluarga (Nama belakang) ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan singkatan nama depan.
e. Semua nama pengarang harus ditulis sesuai dengan urutannya di dalam artikel/
buku.
f. Penulisan Daftar Pustaka
1. Jurnal : Nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal (dicetak tebal atau dicetak miring), volume,
halaman.
2. Buku : Nama Pengarang, tahun terbit, judul buku, edisi (jika ada), volume (jika ada), penerbit, kota tempat
penerbit
3. Pengutipan dari sumber harus dicantumkan dengan jelas di dalam teks, yaitu dengan menulis nomor urut dari
Daftar Pustaka. Misal ?.. metode baku [5] . Nomor 5 disini artinya nomor urut 5 di dalam Daftar Pustaka.
Laboratorium .2013. tata cara pembuatan laporan praktikum. UIN sunan Gunung Jati. Bandung

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 23


Artikel 2
SISTEMATIKA LAPORAN RESMI
I. Sampul
Judul dan Identitas (format sudah tersedia)
II. Isi Laporan
1. Tujuan
Tuliskan tujuan praktikum sesuai dengan percobaan yang dilakukan
2. Dasar Teori*
Dasar Teori menguraikan teori, temuan, dan bahan referensi lain yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan
landasan untuk melakukan suatu praktikum. Dasar Teori dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang
akan digunakan dalam praktikum yang mengacu pada Daftar Pustaka. Sumber pustaka yang digunakan
diiusahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari buku, artikel, atau jurnal ilmiah.
3. Alat
Tuliskan semua alat yang digunakan, jika ada tuliskan spesifikasinya
(merek dan ukuran)
4. Bahan
Tuliskan semua bahan yang digunakan beserta spesifikasinya, jika larutan sebutkan konsentrasinya
5. Prosedur Kerja/Cara Kerja

Buat dalam bentuk diagram alir (flowchart) sedemikian hingga prosedur kerja tidak berupa kalimat. Jika
menggunakan kata kerja, gunakan bentuk kata kerja pasif. Flowchart dibuat dengan bagan-bagan yang
mempunyai arus yang menggambarkan langkah atau prosedur dalam percobaan yang dibuat secara sederhana,
terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol standar.
6. Data Pengamatan
Tuliskan semua data setiap langkah yang dilakukan sesuai dengan hasil percobaan. Data pengamatan dapat
dibuat dalam bentuk tabel atau kalimat yang sederhana. Data pengamatan dituliskan sesuai dengan
urutan prosedur kerja yang telah dilakukan yang merupakan jawaban sementara dari tujuan percobaan.
Penulisan data pengamatan yang baik akan memudahkan dalam penyusunan analisis data, pembahasan dan
kesimpulan.
7. Analisis data
Buat analisis data dengan perhitungan atau dengan suatu uji statistika sesuai dengan tujuan percobaan.
8. Pembahasan
Menguraikan semua langkah yang telah dilakukan (bukan berisi cara kerja), hasil dan data yang telah
dicapai, dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan. Pembahasan ditulis sesuai dengan kaidah
penulisan ilmiah. Kalimat ditulis mengikuti kaidah penulisan kalimat yang baik, yang terdiri dari subyek,
predikat, obyek, dan keterangan. Pembahasan minimal menguraikan jawaban pada pertanyaan pada buku
panduan. Gunakan berbagai sumber referensi sebagai pembanding.
9. Kesimpulan
Kesimpulan berisi jawaban sesuai dengan tujuan percobaan yang ditulis dalam kalimat yang sederhana.
10. Daftar Pustaka
Tuliskan semua referensi yang digunakan sesuai dengan ketentuan penulisan pustaka
11. Pengesahan
Rohyami,Y.2011. tata cara pembuatan laporan Praktikum. Laoratorium Kimia. Yogyakarta.

Tempat dan tanggal otorisasi dari praktikan, asisten, dan dosen pengampu.

Setelah membaca artikel ini , tuliskan analisa dari artikel yang sudah kalian baca dengan
telitiIII.dan
Lampiran
benar.
Laporan harus dilampiri laporan sementara yang telah disetujui oleh Dosen
Artikel 1
Pengampu dan lampiran pendukung lain jika diperlukan.
Prosedur Pembuatan laporan yang
benar:.....................................................................................................................
................................................................................................................................

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 24


Artikel 2
Prosedur pembuatan laporan yang
benar:.....................................................................................................................
................................................................................................................................

Mengasosiasi
Dari hasil kegiatan menganalisa artikel jawab pertanyaan berikut!
1. Bandingkalah ke dua artikel manakah yang lebih cocok prosedur untuk pembuatan
laporan praktikum yang benar lalu jelaskan dengan bahasamu.

2. Buatlah laporan kegiatan praktikum kegiatan pemijahan buatan dengan hormon


ovaprim sesuai prosedur yang benar dan teliti.

Mengkomunikasikan
Setelah kalian menemukan tujuan pembelajaran hari ini sampaikan lah hasil laporan kalian
dan presentasikan hasil praktikum.

Pada saat kelompok menyampaikan hasil diskusi pembuatan laporan diharapkan peserta
didik yang lain mendengar dengan baik.

Daftar pustaka

Laboratorium .2013. Tata cara pembuatan laporan praktikum. UIN sunan Gunung Jati.
Bandung
Rohyami,Y.2011. Tata cara pembuatan laporan Praktikum. Laboratorium Kimia.
Yogyakarta.

Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 25


Teknik Pemijahan buatan dengan hormon buatan 26

Anda mungkin juga menyukai