Anda di halaman 1dari 65

RPP KUALITAS AIR DAN HPI IKAN AIR TAWAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SMK Perikanan Propinsi Riau


Mata Pelajaran : Kualitas Air dan Hama Penyakit Ikan
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Materi Pokok : Pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis
perairan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Guru Pengampu : Khosri, S.Pi
Email : kosrirozali@yahoo.co.id

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prose-
dural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya
untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.Menjelaskan pengambilan 3.2.1. Menganalisis teknik
sampel kualitas air pengambilan sampel kualitas
berdasarkan jenis perairan air berdasarkan jenis perairan.

4.2.1. Melakukan pengambilan


4.2.Mempertunjukkan sampel makroorganisme
pengambilan sampel kualitas parameter biologi kualitas air
air berdasarkan jenis perairan pada kolam tanah dan kolam
beton.

Kurikulum 2013. Edisi Revisi, SMK Perikanan Prov.Riau


T.P. 2020 / 2021
1
RPP KUALITAS AIR DAN HPI IKAN AIR TAWAR

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode ceramah,
tanya jawab, diskusi kelompok dan penugasan dengan sikap jujur, rasa ingin
tahu,percaya diri, terampil, dan penuh tanggung jawab, pada materi ajar
pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis perairan peserta didik di
harapkan mampu:
1. Menganalisis Teknik pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis
perairan.
2. Melakukan Pengambilan sampel makroorganisme parameter biologi kualitas
air pada kolam tanah dan kolam beton.

D. Materi Pembelajaran
1. Teknik pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis perairan.
2. Pengambilan sampel parameter biologi kualitas air pada kolam tanah dan
kolam beton.

E. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Pendekatan : Saintifik-TPACK, HOTS dan 4C (Mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengolah
informasi, dan mengkomunikasikan dengan baik)
Metode : Materi ajar di sampikan secara luring , dengan menampilkan
power point dan video, diskusi, tanya jawab dan penugasan,

F. Media, Alat, dan bahan,


Media Alat Bahan
1. Power point bergambar. 1. Laptop 1. Plastik
2. Video youtube 2. Infocus. pembungkus
• https://youtu.be/sngRP5ud2do 3. Botol Sampel 2. Tali pengikat.
3. WAG (Wa Group) 4. Ember.
5. Gayung.
6. Kantong plastik
7. Mikroskop

➢ Sumber Pembelajaran :
1. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Direktorat Pemblnaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Google
3. Yuotube.

Kurikulum 2013. Edisi Revisi, SMK Perikanan Prov.Riau


T.P. 2020 / 2021
2
RPP KUALITAS AIR DAN HPI IKAN AIR TAWAR

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 = (2 jampel x 45 menit) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15
Guru : menit
Orientasi
❖ Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (PPK)
❖ Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (PPK)
Apersepsi
❖ Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan dengan
materi sebelumnya,
Motivasi
❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
❖ Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
pada pertemuan yang berlangsung
Kegiatan Inti 65
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta Peserta didik diberi rangsangan untuk memusatkan
didik kepada perhatian pada topik
masalah o teknik pengambilan sampel parameter
kualitas air
dengan cara : Melihat tayangan video dan power point
dan gambar (TPACK) Tentang kondisi periaran,
peserta didik di bagi dalam dua kelompok untuk
menganalisis teknik pengambilan sampel
makroorganisme parameter biologi kualitas air
berdasarkan jenis perairan dengan membaca buku
paket atau dari internet.

Kolam ikan
yang belum
layak di untuk
budidaya

Kurikulum 2013. Edisi Revisi, SMK Perikanan Prov.Riau


T.P. 2020 / 2021
3
RPP KUALITAS AIR DAN HPI IKAN AIR TAWAR

Mengorganisasikan Guru membagikan lembar kerja (LKPD) kepada


peserta didik masing-masing kelompok dan meminta tiap kelompok
berdiskusi (communication, dan collaboration) dan
membagi tugas untuk mencari data/bahan-bahan/alat
yang diperlukan (HOTS) untuk menganalisis teknik
pengambilan sampel makroorganisme parameter
biologi kualitas air berdasarkan jenis perairan.

Membimbing Mengumpulkan informasi


penyelidikan Guru meminta masing-masing kelompok melakukan
individu dan penyelidikan dengan cara melakukan praktek langsung
kelompok mengumpulkan dan menemukan makroorganisme
parameter biologi apa saja yang di jumpai untuk
kelompok satu pada kolam tanah dan kelompok dua
pada kolam beton (HOTS). Serta melihat panduan
praktek yang ada di LKPD. (critical thinking),
(creativity), (communication), (collaboration)

Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan Guru meminta masing-masing kelompok berdiskusi dan
hasil karya merencanakan dan menyiapkan laporan hasil
pengamatan dan membuat power point sebagai bahan
presentasi. (TPACK)

Masing-masing kelompok menampilkan hasil


diskusinya dalam bentuk power point di depan kelas
untuk di tanggapi dari peserta lain. (critical thinking),
(creativity), (communication), (collaboration)

Menganalisa & Guru bersama peserta didik merefeksikan dan


mengevaluasi membuat kesimpulan mengenai materi ajar yang di
proses pemecahan pelajari saat ini
masalah
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati dan menilai sikap siswa.
Kegiatan Penutup 10
Guru : menit
• Guru menyampaikan bahwa pelajaran telah berakhir dan meminta
salah seorang peserta didik memimpin doa.
• Guru melakukan salam penutup pembelajaran.

Kurikulum 2013. Edisi Revisi, SMK Perikanan Prov.Riau


T.P. 2020 / 2021
4
RPP KUALITAS AIR DAN HPI IKAN AIR TAWAR

LAMPIRAN
H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan


1) Portofolio / unjuk kerja
 Laporan tertulis kelompok

2. Instrumen Penilaian (Terlampir)

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
❖ Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM.
❖ Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal),
b. Pengayaan
❖ Pengayaan diberikan bila di perlukan dan ada materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas

Mengetahui Dumai, Juli 2021


Kepala SMK Perikanan Guru Mapel KA dan HPI
Prov.Riau

Drs. Edwar Mufti KHOSRI, S.Pi


NIP. 19620925 199003 1 004

Kurikulum 2013. Edisi Revisi, SMK Perikanan Prov.Riau


T.P. 2020 / 2021
5
MATERI AJAR
MAPEL KUALITAS AIR DN HAMA PENYAKIT IKAN
PENGAMBILAN SAMPEL KUALITAS AIR
BERDASARKAN JENIS PERAIRANNYA

DISUSUN OLEH: KHOSRI, S.PI


GURU SMK PERIKANAN PROVNSI RIAU

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


PERIKANAN PROVNSI RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur kepada


ALLAH SWT, atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah, serta kemudahan yang
diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Materi Ajar Berbasis
PROBLEM BASED LEARNING dengan judul Materi Ajar pada Mapel Kualitas
air dan Hama Penyakit Pada ikan. Sub judul Pengambilan Sampel Kualitasa air
Berdasarkan Jenis Perairan. Semoga materi ajar ini bisa bermanfaat,
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
memberikan sumbangan pemikirannya sehingga materi ajar ini bisa diselesaikan,
Penulis menyadari bahwa materi ajar ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, untuk itu saran dan masukan yang membangun dari semua
pihak sangat di harapkan, agar materi ajar ini bisa menjadi referensi bagi semua.

Dumai, Juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR ............................................................................ i

A. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1. Deskripsi Singkat ...................................................................... 1
2. Relevansi ................................................................................... 2
3. Petunjuk Belajar ........................................................................ 2
B. INTI 3
1. Capaian Pembelajaran ................................................................ 3
2. Sub Capaian Pebelajaran ............................................................ 3
3. Uraian Materi ............................................................................. 3
1. Lokasi pengambilan sampel ................................................. 3
2. Penentuan Lokasi penganbilan sampel ................................ 4
3. Teknik pengambilan sampel................................................. 4
4. Rangkuman ................................................................................ 8
5. Tugas Terstruktur ....................................................................... 9
6. Forum Diskusi .......................................................................... 10
C. PENUTUP ...................................................................................... 11
1. Tes Sumatif .............................................................................. 11
2. Kunci Jawaban ......................................................................... 13
Daftar Pustaka ................................................................................ 14
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Pengambilan sampel Kualitas air dengan cara yang benar merupakan satu
langkah awal sebagai penentu keakuratan data kualitas air yang akan
digunakan. Sebelum mempelajari teknik pengambilan sampel maka alangkah
baiknya anda mengetahui macam-macam sampel/ contoh air terlebih dahulu.
Air permukaan yang akan diambil menjadi sampel untuk selanjutnya dilakukan
pengukuran parameternya berasal dari air sungai, air danau, air waduk, mata
air, air rawa, dan air gua. Pengujian air permukaan bertujuan untuk:
a. Dengan mengetahui mutu kualitas air permukaan dapat ditentukan
peruntukannya, misalnya air minum, air untuk rekreasi, air untuk
industrI, air untuk perikanan, air pertanian, dan sebagainya
b. Dapat di jadikan acuan untuk pembuktian dan mengendalikan
pencemaran
c. Sebagai dasar kebijakan pengelolaan air permukaan

Materi ajar ini membahas Pengambilan Sampel Kualitasa air


Berdasarkan Jenis Perairan, lebih khusus membahas pengambilan sampel
parameter biologi kualitas air, ini menjadi salah satu materi yang perlu di
pahami lebih mendalam. Adapaun alasannya adalah:
Mengaitkan parameter biologi kualitas air pada kolam tanah dan kolam
beton, terhadap pengaruhnya pada komoditas perikanan air tawar.
Dengan dibuatnya materi ajar ini dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran mandiri, sehingga bisa lebih mengetahui tentang
Pengambilan Sampel Kualitasa air Berdasarkan Jenis Perairan, lebih
khusus membahas pengambilan sampel parameter biologi kualitas air,,
pada modul ini yang akan menjadi pokok pembahasannya adalah:
➢ Menentukan Lokasi pengambilan sampel air
➢ Teknik pengambilan sampel air
➢ Teknik penanganan sampel air
1. Relevansi
Dengan adanya materi ajar ini dapat meningkatkan kompetensi profesional
dan pedagogik bagi semua pendidik khususnya bagi pendidik bidang
perikanan. Materi ajar ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan dan
disampaikan dalam bentuk gambar dan video ini link Videonya
https://youtu.be/sngRP5ud2do sehingga memudahkan para pendidik dalam
menyampaikan materi ajar kepada pesertanya. Modul ini dapat di jadikan
sebagai penunjang dan penguat pemahaman tentang Pengambilan Sampel
Kualitasa air Berdasarkan Jenis Perairan, lebih khusus membahas
pengambilan sampel parameter biologi kualitas air, dengan mempelajari
modul ini sehingga di harapkan mengetahui:
1. Parameter biologi kualitas air
2. Hubungan parameter biologi kualitas air dengan kegiatan budidaya ikan

3. Petunjuk Belajar
Untuk Memudahkan dalam memahami materi ajar pada Modul ini,
adalah sebagai berikut:
1. Semua uraian materi di baca serta catat materi yang belum/kurang
pahami;
2. Untuk lebih memahami materi ajar pada modul ini agar di harapkan
juga membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan
materi yang sedang dipelajari;
3. Ajaklah peserta lain berdiskusi agar lebih memahami materi ajar ini.
4. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang
menarik dengan media pembelajaran yang sudah disediakan di modul
dengan pendekatan problem based learning;
5. Modul ini berisi capaian pembelajaran, sub capaian pembelajaran,
uraian materi, rangkuman, tugas terstruktur, forum diskusi, tes
formatif, kunci jawaban dan daftar pustaka.
6. Menerapkan pengetahuan yang didapatkan dari modul ini kedalam
kehidupan sehari-hari dan merefleksinya.

2
B. INTI

1. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran yang diinginkan dengan mempelajari modul
ini adalah sebagai berikut:
1. Merinci lokasi yang tepat untk pengambilan sampel parameter
biologi kualitas air pada kolam tanah dan kolam beton
2. Menganalisis teknik pengambilan sampel parameter bologi kualitas
air pada kolam tanah dan beton
3. Menganalisis teknik penanganan sampel parameter bologi kualitas
air pada kolam tanah dan beton

2. Sub Capaian Pembelajaran


Adapun sub capaian pembelajaran yang diharapkan adalah:
1. Melakukan pengambilan sampel parameter biologi kualitas air pada
kolam tanah dan kolam beton.
2. Membandingkan parameter biologi kualitas air pada kolam tanah
dengan kolam beton
3. Mengaitkan parameter biologi kualitas air pada kolam tanah dan
kolam beton, terhadap pengaruhnya pada komoditas perikanan air
tawar.

3. Uraian Materi
1. Lokasi pengambilan sampel
Lokasi pengambilan sampel dapat dilakukan pada air permukaan dan
air tanah. Pengambilan sampel pada air permukaan meliputi air sungai, danau,
waduk, rawa, dan genangan air lainnya Penentuan kualitas air pada daerah
pengaliran sungai didasarkan pada :
✓ Sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang belum atau masih
sedikit mengalami pencemaran;
✓ Sumber air tercemar, yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami
perubahan atau di hilir sumber pencemaran;
✓ Sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada tempat penyadapan
pemanfaatan sumber air.
Sedangkan pemantauan kualitas air pada danau/waduk didasarkan
pada :
✓ Tempat masuknya sungai ke danau/waduk
✓ Di tengah danau/waduk
✓ Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan
✓ Tempat keluarnya air danau/waduk

2. Penentuan lokasi pengambilan sampel air sungai


Langkah awal dalam menentukan lokasi pengambilan sampel air
sungaiadalah mengetahui keadaan geografi sungai dan aktifitas di sekitar
daerah aliran sungai. Secara umum, lokasi pengambilan sampel air sungai
meliputi:

▪ Daerah hulu atau sumber air alamiah, yaitu lokasi yang belum tercemar.
Lokasi ini berperan untuk identifikasi kondisi asal atau base line
sistemtata air
▪ Daerah pemanfaatan air sungai, yaitu lokasi di mana air sungai
dimanfaatkan untuk bahan baku air minum, air untuk rekreasi, industry,
perikanan, pertanian, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui
kualitas air sebelum dipengaruhi oleh suatu aktifitas
▪ Daerah yang potensial terkontaminasi, yaitu lokasi yang mengalami
perubahan kualitas air oleh aktivitas industrI, pertanian, domestik, dan
sebagainya. Lokasi ini dipilih untuk mengetahui hubungan antara
pengaruh aktivitas tersebut dan penurunan kualitas air sungai
▪ Daerah pertemuan dua sungai atau lokasi masuknya anak sungai. Lokasi
ini dipilih apabila terdapat aktivitas yang mempunyai pengaruh
terhadap penurunan kualitas air sungai
▪ Daerah hilir atau muara, yaitu daerah pasang surut yang merupakan
pertemuan antara air sungai dan air laut. tujuannya untuk mengetahui
kualitas air sungai secara keseluruhan. Apabila data hasil pengujian di
daerah hilir dibandingkan dengan data untuk daerah hulu, evaluasi
tersebut dapat menjadi bahan kebijakan pengelolaan air sungai secara
terpadu.

Gambar 24. Lokasi pengambilan sampel air sungai

Khusus untuk pertemuan dua sungai atau masuknya anak sungai,


lokasi pengambilan sampel adalah di daerah di mana air di kedua sungai itu
diperkirakan telah tercampur secara sempurna. Untuk mengetahuinya perlu
dilakukan uji homogenitas air sungai. Uji homogenitas dilakukan dengan
mengambil beberapa sampel di sepanjang lebar sungai dan pada kedalaman
tertentu. Parameter ujinya adalah suhu, derajat keasaman atau pH, oksigen
terlarut atau DO, dan daya hantar listrik (DHL). Apabila hasil pengujian
parameter di beberapa titik tersebut tidak berbeda jauh, yaitu kurang dari
10%, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi pencampuran sempurna di
antara dua air sungai tersebut. Tabel 11 menggambarkan perkiraan jarak
pencampuran sempurna untuk penentuan lokasi pengambilan sampel.
Tabel 12. Perkiraan jarak pencampuran sempurna di sungai

Lebar rata-rata Kedalaman rata- rata Perkiraan jarak pencampuran


(m) (m) sempurna (km)
5 1 0,08 – 0,70
2 0,05 – 0,30
3 0,03 – 0,20
10 1 0,30 – 2,70
2 0,20 – 1,40
3 0,10 – 0,90
4 0,08 – 0,70
5 0,07 – 0,50
20 1 1,30 – 11,0
3 0,40 – 4,00
5 0,30 – 2,00
7 0,20 – 1,50
50 1 8,00 – 70,0
3 3,00 – 20,0
5 2,00 – 14,0
10 0,80 – 7,00
20 0,40 – 3,00

a. Penentuan jumlah titik pengambilan sampel air sungai

Apabila lokasi pengambilan telah ditetapkan, langkah selanjutnya


adalah menentukan titik pengambilannya. Jumlah titik tersebut sangat tergantung
pada debit rata-rata tahunan dan klasifikasi sungai. Semakin banyak titik
pengambilan sampel, semakin tergambarkan kualitas air sungai sesungguhnya.
Tabel 12 dibawah memberikan ilustrasi jumlah titik pengambilan air sungai sesuai
klasifikasinya.
Tabel 13. Jumlah titik pengambilan sampel air sungai sesuai klasifikasinya
Debit rata-rata Klasifikasi Jumlah titik Jumlah kedalaman
tahunan sungai pengambilan pengambilan
(m3/detik) sampel sampel*
<5 Kecil 2 1
5 – 150 Sedang 4 2
150 – 1000 Besar 6 3
>1000 Sangat besar Minimum 6 seperti 4
pada sungai besar,
jumlah titik
tambahan
tergantung pada
sungainya, kenaikan
ditambah dengan
faktor 2
(dua)

Penentuan titik pengambilan sampel air bertujuan agar pada saat


pengambilan sampel, benda yang terapung di permukaan air dan endapan
yang mungkin tergerus dari dasar sungai tidak ikut terambil. Titik
pengambilan sampel air yang berupa air permukaan ditetapkan dengan
ketentuan sebagai berikut :

▪ Pada sungai dengan debit kurang dari 5 m3/detik, sampel air


diambil pada satu titik ditengah sungai pada 0,5 x kedalaman
sungai.

▪ Pada sungai dengan debit antara 5 – 150 m3/detik, sampel air


diambil dari 2 titik, masing-masing pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar
sungai pada 0,5 x kedalaman sungai.

▪ Pada sungai dengan debit lebih dari 150 m3/detik, sampel air
diambil minimum dari 6 titik, masing-masing pada jarak ¼, ½,
dan ¾ lebar sungai, pada 0,2 x kedalaman sungai dan 0,8 x
kedalaman sungai
Tabel 14. Jumlah titik pengambilan sampel air sungai berdasarkan klasifikasi dan
debit rata-rata tahunan

Debit rata-rata
Klasifikasi Jumlah Jumlah titik
tahunan
sungai kedalaman sampel
(m3/detik)
< 5 (kedalaman air Sangat kecil 1
rata-rata < 1 m)

< 5 (kedalaman Kecil 1


rata-rata > 1 m)

5 - 150 Sedang 2

150 - 1000 Besar 3

> 1000 Sangat besar 4

Dalam prakteknya, jumlah titik tersebut sangat dipengaruhi oleh situasi


dan kondisi air sungai. Untuk gambaran yang lebih detail, Tabel 13 dibawah
menunjukkan jumlah titik pengambilan sampel air sungai berdasarkan klasifikasi
dan debit rata-rata tahunan.
Tabel 14. Jumlah titik pengambilan sampel air sungai berdasarkan klasifikasi dan
debit rata-rata tahunan

Debit rata-rata
Klasifikasi Jumlah Jumlah titik
tahunan
sungai kedalaman sampel
(m3/detik)
< 5 (kedalaman air Sangat kecil 1
rata-rata < 1 m)

< 5 (kedalaman Kecil 1


rata-rata > 1 m)

5 - 150 Sedang 2

150 - 1000 Besar 3

> 1000 Sangat besar 4

Keterangan:
d : kedalaman air sungai; L : lebar sungai (Sumber Hadi, 2007)
d : kedalaman air sungai; L : lebar sungai (Sumber Hadi, 2007)

b. Pengambilan sampel air di danau / waduk

Pada titik pengambilan sampel air danau atau waduk ditetapkan menurut
ketentuan-ketentuan sebagai berikut; Pada danau atau waduk dengan kedalaman
kurang dari 10 m, sampel air diambil dari dua titik, yaitu di permukaan dan di dasar
danau/waduk
c. Pengambilan sampel air di danau / waduk

Pada titik pengambilan sampel air danau atau waduk ditetapkan menurut
ketentuan-ketentuan sebagai berikut;

▪ Pada danau atau waduk dengan kedalaman kurang dari 10 m, sampel air
diambil dari dua titik, yaitu di permukaan dan di dasar danau/waduk

▪ Pada danau atau waduk dengan kedalaman antara 10 m – 30 m, sampel diambil


pada tiga titik, yaitu dipermukaan, lapisan termoklin, dan di dasar danau
▪ Pada danau atau waduk dengan kedalaman antara 30 m – 100 m, sampel
diambil pada titik, yaitu permukaan, lapisan termoklin (metalimnion), di atas
lapisan hipolimnion, dan dasar danau/waduk
▪ Pada danau atau waduk dengan kedalaman lebih dari 100 m, titik
pengambilan sampel air dapat diperbanyak sesuai dengan keperluan.

d. Teknik Pengambilan Sampel Air

Teknik pengambilan sampel air permukaan harus disesuaikan dengan


keperluannya, karena masing-masing teknik berbeda dalam pengambilan
sampel dan penanganannya. Berikut dibawah ini teknik pengambilan sampel
untuk berbagai keperluan :

Untuk pemeriksaan sifat fisika dan kimia air

• Siapkan alat pengambil sampel yang sesuai dengan keadaan sumber air;
• Bilas alat dengan sampel yang akan diambil;Ambil sampel sesuai dengan
keperluan dan campurkan dalam penampung sementara hingga
merata
• Apabila sampel diambil dari beberapa titik, maka volume sampel yang
diambil dari setiap titik harus sama.
Untuk pemeriksaan oksigen terlarut

a) Tahapan pengambilan sampel yang dilakukan secara langsung :


1. Siapkan botol BOD volume ± 300 mL yang bersih dan bertutup
asah;
2. Celupkan botol dengan hati-hati,

3. Isi botol sampai penuh, hindari terjadinya turbulensi dan gelembung


udara pada saat pengisian botol; kemudian ditutup,
4. Sampel siap untuk dianalisis.
b) Alat pengambilan khusus
Sampel air diambil sesuai dengan prosedur pemakaian alat tersebut.

Untuk pemeriksaan mikrobiologi

a) Pada air permukaan secara langsung


(1) Siapkan botol yang volumenya 100 mL dan telah disterilkan pada
suhu 120°C selama 15 menit atau dengan cara strerilisasi lain;
(2) Pegang bagian bawah botol dan celupkan ± 20 cm di bawah
permukan air dengan posisi mulut botol berlawanan dengan arah
aliran.

b) Pada air permukaan secara tidak langsung dari jembatan


(1) Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
(2) Ikat botol dengan tali dan pasang pemberat di bagian dasar botol;
(3) Buka tutup botol dan turunkan botol perlahan-lahan ke dalam
permukaan air;
(4) Tarik tali sambil digulung;
(5) Buang sebagian isi botol hingga volumenya ±¾ volume botol;
(6) Bakar bagian mulut botol, kemudian botol tutup lagi.

c) Untuk air tanah pada sumur gali


Tahapan pengambilan sampel air sama dengan pada air permukaan
d) Air tanah pada kran air
(1) Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
(2) Buka kran dan biarkan air mengalir selama 1 – 2 menit;

(3) Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar uap air;
(4) Alirkan lagi air selama 1 – 2 menit;
(5) Buka tutup botol dan isi sampai ±¾ botol;
(6) Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup.

Setelah lokasi dan peruntukan sampel ditentukan maka dapat dilakukan


persiapan sarana dan prasarana terlebih dahulu untuk mempermudah
pengambilan sampel. sarana dan prasarana yang perlu disiapkan antara lain :

Peralatan pengambilan sampel air harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut :

▪ Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat sampel air (misalnya untuk
keperluan pemeriksaan logam, alat pengambilan sampel tidak terbuat dari
logam),
▪ Mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya,
▪ Sampel mudah dipindahkan ke botol penampung tanpa ada sisa bahan
tersuspensi di dalamnya,
▪ Kapasitas alat disesuaikan dengan keperluan dan tergantung dari maksud
pemeriksaan,
▪ Mudah dan aman dibawa

Peralatan pengambilan sampel terdiri dari beberapa jenis, penggunaannya harus


disesuaikan dengan

▪ Alat pengambil sampel sederhana (ember plastik, botol).


▪ Botol biasa diberi pemberat yang dapat digunakan pada kedalaman tertentu.
▪ Alat pengambil sampel setempat secara mendatar yang digunakan untuk
pengambilan sampel di sungai atau air mengalir pada kedalaman tertentu.
▪ Alat pengambil sampel secara tegak, untuk mengambil sampel pada lokasi
yang airnya tenang atau aliran sangat lambat pada kedalaman tertentu, seperti
di danau, waduk dan muara sungai.
▪ Alat pengambil sampel pada kedalaman yang terpadu, untuk mendapatkan
sampel yang mewakili semua lapisan air.
▪ Alat pengambil sampel secara otomatis, digunakan untuk sampel gabungan
waktu dari air limbah atau air sungai tercemar, agar diperoleh kualitas air rata-
rata selama periode tertentu.
▪ Alat pengambil sampel untuk pemeriksaan gas terlarut yang dilengkapi tutup
sehingga alat dapat ditutup segera setelah terisi penuh.
▪ Alat pengambil sampel untuk pemeriksaan bakteri, yaitu botol gelas yang
ditutup kapas atau aluminium foil, tahan panas dan tekanan selama proses
sterilisasi.
▪ Alat pengambilan sampel untuk pemeriksaan plankton berupa jaringan yang
berpori 173 mesh/inchi.
▪ Alat pengambil sampel untuk pemeriksaan hewan benthos, misalnya Ekman
grap, digunakan untuk pengambilan sampel pada sumber air yang alirannya
relatif kecil.

Wadah sampel yang digunakan juga dapat terbuat dari berbagai macam bahan,
namun ada beberapa persyaratan wadah sampel yang harus diperhatikan antara
lain :
▪ Terbuat dari bahan gelas atau plastik
▪ Dapat ditutup dengan rapat
▪ Mudah dicuci dan tidak mudah pecah
▪ Wadah untuk pemeriksaan bakteri harus dapat disterilkan
▪ Tidak menyerap zat-zat kimia dari sampel
▪ Tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam sampel
▪ Tidak menimbulkan reaksi antar wadah dan sampel air
Waktu pengambilan sampel

Untuk pemantauan kualitas air, interval waktu pengambilan sampel


diatur pada hari dan jam yang berbeda, sehingga dapat diketahui
perbedaan kualitas air setiap hari maupun setiap jam. Sebagai
contoh apabila pengambilan sampel pertama dilakukan pada hari
Senin jam 06.00, maka pengambilan sampel selanjutnya dilakukan
pada hari Selasa jam 07.00, dst

Frekwensi pengambilan sampel

Frekwensi pengambilan sampel untuk keperluan pemantauan


dilakukan berdasarkan keperluan atau apabila belum ditetapkan,
maka sebagai pegangan dapat dilakukan sebagai berikut :

• Untuk sungai/saluran yang tercemar berat, setiap 2 minggu


sekali, selama satu tahun;
• Untuk sungai/saluran yang tercemar ringan sampai sedang,
sebulan sekali, selama satu tahun;
• Untuk air alami yang belum tercemar, setiap 3 bulan sekali
selama satu tahun;
• Untuk air danau/waduk, setiap 2 bulan selama satu tahun;
• Untuk aliran air tanah, setiap 3 bulan selama satu tahun.

Dalam pengambilan sampel, sebaiknya digunakan wadah yang baru.


Jika terpaksa menggunakan wadah bekas, wadah diperlakukan
dengan perlakuan tertentu terlebih dahulu, yang dapat menjamin
bahwa wadah tersebut bebas dari pengaruh sampel sebelumnya.
Selain itu, wadah atau peralatan yang dapat bereaksi dengan limbah
cair harus dihindarkan, misalnya wadah atau peralatan yang terbuat
dari logam yang dapat mengalami korosi oleh air yang bersifat asam.
Alat yang digunakan juga harus mudah dicuci atau dibersihkan
untuk menghindari kontaminasi, mudah dan aman dibawa ke lokasi
sampling.

Pengambilan sampel air dapat dilakukan melalui langkah-langkah


kerja sebagai berikut:

▪ Menyiapkan alat yang telah terkalibrasi untuk pengambilan


sampel yang sesuai dengan keadaan sumber air
▪ Alat-alat tersebut dibilas sebanyak tiga kali dengan sampel air
yang akan diambil
▪ Dilakukan pengambilan sampel sesuai dengan keperluan;
sampel yang diperoleh dicampur secara merata di dalam
penampung sementara atau container yang harus bebas dari
kontaminan
▪ Jika pengambilan sampel dilakukan pada beberapa titik maka
volume sampel dari setiap titik harus sama.
▪ Penentuan titik sampling atau lokasi sampling dapat didukung
dengan GPS dan kamera

e. Teknik penanganan sampel

Setelah pengambilan sampel, air sampel sebaiknya segera


dianalisis. Jika terpaksa harus disimpan, setiap parameter kualitas
air memerlukan perlakuan tertentu terhadap sampel. Selain
perlakuan dengan bahan kimia, pengawetan yang paling umum
dilakukan adalah pendinginan pada suhu 4ºC selama transportasi
dan penyimpanan. Pada suhu tersebut, aktivitas bekteri terhambat.

Sampel yang ditunda pengukurannya dan terpaksa harus dilakukan


penyimpanan sebaiknya dilakukan labeling pada botol sampel yang
digunakan. Pelabelan botol sampel sangat penting dilakukan untuk
menghindari kekeliruan saat analisa sampel. Pelabelan minimal
meliputi pencatatan data tentang :

1) Jenis air, misalnya air tanah, air limbah, air sungai, air laut
2) Lokasi atau titik pengambilan sampel, disebutkan
lokasi yang pasti/jelas dimana sampel diambil
3) Parameter yang akan diperiksa
4) Cuaca saat pengambilan sampel
5) Tanggal dan waktu (jam) pengambilan sampel
6) Nama yang mengambil sampel

Frekuensi pengambilan sampel air tergantung pada beberapa faktor,


yaitu perubahan beban pencemaran dan debit air, tujuan pemantauan
kualitas air, dan kemampuan analisis.

Pada prinsipnya hampir semua parameter kimia air dapat dianalisa


secara akurat di laboratorium. Tetapi hasil analisa tersebut akan
tidak ada manfaatnya apabila cara pengambilan sampelair di
lapangantidak sesuai dengan sifat dari beberapa parameter kimia air
yang sangat sensitif terhadap kontak langsung dengan udara, maka
pengambilan sampel pun harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
kontak air dengan udara dapat dihindari serta air dapat dibawa ke
permukaan dan ketika sampai di laboratorium, tidak akan mengalami
perubahan sifat (Anonimous, 1992).
f. Teknik pengawetan sampel

Pengawetan contoh yang sempurna untuk sampel perairan adalah


tidak mungkin, mengingat sifat-sifat kestabilan dari masing-masing
unsur yang terkandung pada contoh tersebut tidak mungkin dicapai
dengan sempurna. Fungsi pengawetan adalah memperlambat proses
perubahan kimia dan biologis yang tidak terelakan. Pengawetan
sangat sukar karena hampir semua pengawet mengganggu untuk
beberapa pengujian. Menyimpan sampel pada suhu rendah (4°C)
mungkin merupakan cara terbaik. Untuk mengawetkan contoh
sampai hari berikutnya penggunaan reagent pengawet dapat
dilakukan selama tidak mengganggu proses analisa dan penambahan
ke dalam botol dilakukan sebelum pengisian contoh sehingga contoh
dapat diawetkan secepatnya. Tidak ada satu metode pengawetan
yang memuaskan karena itu dipilih pengawetan yang sesuai dengan
tujuan pemeriksaan. Semua metode pengawetan kemungkinan
kurang memadai untuk bahan-bahan tersuspensi. Penggunaan
formaldehid tidak dianjurkan karena mempengaruhi sangat banyak
pemeriksaan.

Metode pengawasan pada umumnya terbatas pada kontrol pH,


penambahan zat kimia, pendinginan dan pembekuan. Parameter-
parameter tertentu lebih banyak dipengaruhi oleh penyimpanan
contoh sebelum dianalisa daripada yang lainnya. Beberapa jenis
kation dapat hilang karena diserap oleh dinding wadah gelas seperti
alumunium (Al), Kadmium (Kd), Krom (Cr), Tembaga (Cu), Besi
(Fe), Timbal (Pb), Mangan (Mn), Perak (Ag) dan Seng (Zn).
Sebaiknya untuk parameter-parameter diatas, contoh diambil secara
terpisah dan ditampung dalam botol bersih serta diasamkan dengan
HCl pekat atau H2SO4 pekat sampai pH 2,0 untuk mengurangi
absorbsi pada dinding wadah. Parameter pH, temperatur dan gas
terlarut harus segera diperiksa di lapangan karena parameter tersebut
mudah sekali berubah dalam waktu singkat.
Tugas Terstruktur
1. Kerjakan tugas ini secara berkelompok masing-masing kelompok terdiri
dari 5 orang
2. Kelompok pertama lakukan pengamatan dan pengambilan sampel
parameter biologi di kolam tanah SMK Perikanan Propinsi Riau.
3. Keelompok kedua lakukan pengamatan dan pengambilan sampel parameter
biologi di kolam beton SMK Perikanan Propinsi Riau.
4. Masing masing kelompok mengumpulkan hasil pengamatan parameter
biologi apa saja yang di jumpai pada lokasi praktek yang sudah ditentukan,
masukkan kedalam tabel pengamatan.
5. Tiap kelompok membuat laporan hasil praktek
6. Masing masing kelompok menampilkan presentasi di depan peserta lain.
7. Laporan segera di kumpulkan selama1 hari.
.
Tabel hasil observasi pengamatan parameter biologi pada kolam percobaan SMK
Perikanan Propinsi Riau
No Jenis parameter biologi yang ditemukan Jumlah Keterangan
1
2
3
4 8

9
1. Forum Diskusi
Untuk menambah penguasaan materi dimodul ini, silahkan anda
lakukan diskusi terhadap permasalahan berikut:
Dari hasil pengamatan yang telah ananda lakukan, buatlah kesimpulan
apakah kolam tersebut layak di jadikan tempat budidaya ikan
C. PENUTUP
1. Tes Sumatif
1Urutan yang benar prosedur pengambilan air permukaan secara tidak
langsung dari jembatan..
(1) Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
(2) Tarik tali sambil digulung;
(3) Buka tutup botol dan turunkan botol perlahan-lahan ke dalam
permukaan air;
(4) Bakar bagian mulut botol, kemudian botol tutup lagi.
(5) Ikat botol dengan tali dan pasang pemberat di bagian dasar botol;
(6) Buang sebagian isi botol hingga volumenya ±¾ volume botol;
Urutan yang benar adalah...
A. 1,2,3,4,5,6
B. 1,3,2,5,4,6
C. 1,5,3,2,6,4
D. 1,5,2,3,6,4

2
Urutan yang benar pengambilan Air tanah pada kran air adalah..
1. Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar
uap air;
2. Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
3. Buka kran dan biarkan air mengalir selama 1 – 2 menit;
4. Buka tutup botol dan isi sampai ±¾ botol;
5. Alirkan lagi air selama 1 – 2 menit;
6. Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup.
Urutan yang benar adalah...
A. 1,2,3,4,5,6
B. 1,2,5,4,3,6
C. 2,3,1,5,4,6
D. 2,3,5,1,4,6
3 Bila dilakukan pengambilan sampel air sungai, namun terdapat pertemuan
dua sungai pada areal yang akan dilakukan pengambilan sampe, terdapat
satu titik yang merupakan salah satu area yang dapat dijadikan titik
sampling, namun memerlukan uji ........................
a. homogenitas
b. heterogenitas
c. oksigen terlarut
d. suhu dan salinitas

4 Terdapat perbedaan dalam penentuan jumlah titik sampilng pada suatu


perairan, baik itu perairan danau maupun peraian sungai, untuk menentukan
Jumlah titik sampling yang dilakukan disungai dipengaruhi oleh…
a. debit rata-rata tahunan
b. klasifikasi sungai
c. kedalaman sungai
d. lebar sungai
5 Untuk menentukan jarak, lebar dan kedalaman air yang akan di ambil
sebagai sampel air, membutuhkan kriterian tertentu. Pada sungai dengan
debit antara 5 – 150 m3/detik maka titik pengambilan sampel pada…
A. jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai dengan 0,5 kedalaman sungai
B. jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai dengan diatas permukaan dan di dasar
sungai
C. jarak ½ lebar sungai dengan 0,5 kedalaman sungai
D. jarak ¼, ½ dan ¾ lebar sungai dengan 0,5 kedalaman sungai

Kunci Jawaban
1.C 2.C 3.A 4.A 5.A
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, M.R. 2017. Skripsi Analisis Kadar Flavonoid Total Dari Alga Coklat
(Sargassum Sp. Dan Padina Sp.) Sebagai Obat Analgesik. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar

Atmadja, W, S., A. Kadi, Sulistijo dan R. Satari. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis


Rumput Laut di Indonesia. Puslitbang Oseanologi LIPI, Jakarta, 190 hlm.

Basmal, Jamal. 2009. Squalen Vol. 4 No. 1. Prospek Pemanfaatan Rumput Laut
Sebagai Bahan Pupuk Organik. Peneliti Pada Balai Besar Riset
Pengolahan Produk Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan.

Berlyanto Sedayu, Bakti et al .2014. Jurnal Pupuk Cair Dari Rumput Laut
Eucheuma Cottonii, Sargassum Sp.Dan Gracilaria Sp. Menggunakan
Proses Pengomposan. Bandul. Loka Penelitian dan Pengembangan
Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan,

Jensen, A. (1993). Present dan future needs for alga dan algal products.
Hydrobilogia.

Jimenez-Escrig, A. & Goni, C.I. (1999). Nutritional evaluation and physio logical
effects of edible seaweeds. Archivos Latinoamericanos de Nutrition.

Kadi, A. 2005. Beberapa Catatan Kehadiran Marga Sargassum di Perairan


Indonesia. Puslitbang Oseanografi LIPI, Jakarta, 14 hlm.

Permentan. (2011). Peraturan Menteri Pertanian No.70/


Permentan/SR.140/10/2011. Pupuk organik, pupuk hayati, dan
pembenah tanah. 16 pp.
Suriadikarta, D.A. dan Setyorini, D. 2009. Baku Mutu Pupuk Organik.
Bogor.Departemen Pertanian.

Sutanto, K. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Jakarta. Kanisius.


Materi Ajar
PENGAMBILAN SAMPEL
KUALITAS AIR
OLEH
GURU MAPEL KHOSRI, S.Pi
Maksud pengambilan sampel kualitas air adalah

sampel air sifat sama


(representatif)
yang diteliti dengan
masih
sekecil sumber
mewakili
mungkin sampel air
Metode pengambilan sampel air
Contoh Sesaat (Grap Sample) sumber air mempunyai karakteristik yang
tidak banyak berubah didalam suatu periode atau didalam batas jarak
waktu tertentu
Contoh Gabungan Waktu (Composite Sample)adalah campuran contoh-
contoh sesaat yang diambil dari suatu tempat yang sama pada waktu yang
berbeda
Contoh Gabungan Tempat (Integreted Sample)Merupakan campuran
contoh-contoh sesaat yang diambil dari tempat yang berbeda pada waktu
yang sama
Penentuan kualitas air pada daerah pengaliran sungai
didasarkan pada :
1 • Sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang
belum atau masih sedikit mengalami pencemaran;

2 • Sumber air tercemar, yaitu lokasi pada tempat yang telah


mengalami perubahan atau di hilir sumber pencemaran;

• Sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada


3
tempat penyadapan pemanfaatan sumber air.
pemantauan kualitas air pada danau/waduk
didasarkan pada :
1. Tempat masuknya sungai ke danau/waduk
2. Tempat masuknya sungai ke danau/waduk
3. Di tengah danau/waduk
4. Tempat keluarnya air
danau/waduk
Penentuan lokasi pengambilan sampel air sungai
Daerah hulu atau sumber air alamiah, yaitu lokasi yang belum tercemar. Lokasi ini berperan untuk
identifikasi kondisi asal atau base line sistemtata air
Daerah pemanfaatan air sungai, yaitu lokasi di mana air sungai dimanfaatkan untuk bahan baku air
minum, air untuk rekreasi, industry, perikanan, pertanian, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk
mengetahui kualitas air sebelum dipengaruhi oleh suatu aktifitas
Daerah yang potensial terkontaminasi, yaitu lokasi yang mengalami perubahan kualitas air oleh aktivitas
industrI, pertanian, domestik, dan sebagainya. Lokasi ini dipilih untuk mengetahui hubungan antara
pengaruh aktivitas tersebut dan penurunan kualitas air sungai

Daerah pertemuan dua sungai atau lokasi masuknya anak sungai. Lokasi ini dipilih apabila terdapat
aktivitas yang mempunyai pengaruh terhadap penurunan kualitas air sungai
Daerah hilir atau muara, yaitu daerah pasang surut yang merupakan pertemuan antara air sungai dan air
laut. tujuannya untuk mengetahui kualitas air sungai secara keseluruhan. Apabila data hasil pengujian di
daerah hilir dibandingkan dengan data untuk daerah hulu, evaluasi tersebut dapat menjadi bahan kebijakan
pengelolaan air sungai secara terpadu.
Gambar 24. Lokasi pengambilan sampel air sungai
Penentuan Jumlah Titik Pengambilan Sampel Air Sungai
Debit rata-rata tahunan Klasifikasi sungai Jumlah titik Jumlah kedalaman
(m3/detik) pengambilan pengambilan
sampel sampel*

<5 Kecil 2 1
5 – 150 Sedang 4 2
150 – 1000 Besar 6 3
>1000 Sangat besar Minimum 6 seperti 4
pada sungai besar, jumlah titik

tambahan tergantung pada


sungainya, kenaikan ditambah
dengan faktor 2
(dua)
Titik pengambilan sampel air permukaan sebagai berikut :

Pada sungai dengan debit antara 5 –


Pada sungai dengan debit kurang dari
150 m3/detik, sampel air diambil dari
5 m3/detik, sampel air diambil pada
2 titik, masing-masing pada jarak 1/3
satu titik ditengah sungai pada 0,5 x
dan 2/3 lebar sungai pada 0,5 x
kedalaman sungai.
kedalaman sungai.

Pada sungai dengan debit lebih dari 150 m3/detik, sampel air
diambil minimum dari 6 titik, masing-masing pada jarak ¼, ½,
dan ¾ lebar sungai, pada 0,2 x kedalaman sungai dan 0,8 x
kedalaman sungai
Pengambilan sampel air di danau / waduk

Pada danau atau waduk dengan kedalaman antara 10 m – 30 m, sampel diambil


pada tiga titik yaitu dipermukaan, lapisan termoklin, dan di dasar danau

Pada danau atau waduk dengan kedalaman antara 30 m – 100 m, sampel


diambil pada titik, yaitu permukaan, lapisan termoklin (metalimnion), di atas
lapisan hipolimnion, dan dasar danau/waduk

Pada danau atau waduk dengan kedalaman lebih dari 100 m, titik pengambilan
sampel air dapat diperbanyak sesuai dengan keperluan
Pengambilan sampel air di danau / waduk
Teknik Pengambilan Sampel Air
Untuk pemeriksaan mikrobiologi
Pada air permukaan secara langsung

(1) Siapkan botol yang volumenya 100 mL dan telah disterilkan pada suhu
120°C selama 15 menit atau dengan cara strerilisasi lain;
(2) Pegang bagian bawah botol dan celupkan ± 20 cm di bawah permukan
air dengan posisi mulut botol berlawanan dengan arah aliran.

Untuk air tanah pada sumur gali Tahapan pengambilan sampel air sama dengan pada air
permukaan
Pada air permukaan secara tidak langsung dari jembatan
(1) Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
(2) Ikat botol dengan tali dan pasang pemberat di bagian dasar botol;

(3) Buka tutup botol dan turunkan botol perlahan-lahan ke dalam


permukaan air;
(4) Tarik tali sambil digulung;

(5) Buang sebagian isi botol hingga volumenya ±¾ volume botol;

(6) Bakar bagian mulut botol, kemudian botol tutup lagi.


Air tanah pada kran air:

➢ Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;


➢ Buka kran dan biarkan air mengalir selama 1 – 2 menit;

➢ Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar uap air;
➢ Alirkan lagi air selama 1 – 2 menit;
➢ Buka tutup botol dan isi sampai ±¾ botol;
➢ Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup.
Peralatan pengambilan sampel air sebagai berikut
Peralatan Kegunaan Gambar

Mengambil
Van dorn
horizontal sampel air pada
water sampler kedalaman tertentu

Mengambil
Kemmerer
water sampler sampel air pada
kedalaman
tertentu
Peralatan Kegunaan Gambar
Ekman Grab Mengambil sampel
benthos pada
perairan tergenang

Surber sampler Mengambil sampel


benthos pada
perairan mengalir

Ayakan benthos Menyaring sampel


benthos

Plankton net mengambil sampel


plankton
Waktu Pengambilan
Sampel Frekwensi Pengambilan Sampel
Sebagai contoh apabila ▪ Untuk sungai/saluran yang tercemar berat, setiap 2
pengambilan sampel minggu sekali, selama satu tahun;
pertama dilakukan pada ▪ Untuk sungai/saluran yang tercemar ringan sampai
sedang, sebulan sekali, selama satu tahun;
hari Senin jam 06.00,
▪ Untuk air alami yang belum tercemar, setiap 3 bulan
maka pengambilan sekali selama satu tahun;
sampel selanjutnya ▪ Untuk air danau/waduk, setiap 2 bulan selama satu
dilakukan pada hari tahun;
Selasa jam 07.00, dst ▪ Untuk aliran air tanah, setiap 3 bulan selama satu tahun.
Teknik penanganan sampel
Sampel yang ditunda pengukurannya dan terpaksa harus dilakukan penyimpanan
sebaiknya dilakukan labeling pada botol sampel yang digunakan.
Pelabelan minimal meliputi
1. Jenis air, misalnya air tanah, air limbah, air sungai, air laut
2. Lokasi atau titik pengambilan sampel,disebutkan lokasi
yang pasti/jelas dimana sampel diambil
3. Parameter yang akan diperiksa
4. Cuaca saat pengambilan sampel
5. Tanggal dan waktu (jam) pengambilan sampel
6. Nama yang mengambil sampel
Parameter makroorganisme
kualitas air
Tumbuhan air dapat meningkatkan produktifitas perairan,
peranannya adalah sebagai produsen primer, sebagai habitat
biota seperti ikan, tempat perlindungan ikan, tempat menempel
berbagai hewan.
Gulma air

Ada sebagian tumbuhan air yang merugikan yaitu gulma air.


gulma air adalah tumbuhan air yang dapat mengganggu
penggunaan air oleh manusia dan tumbuhan air sebagai gulma
air yang dalam keadaan dan waktu tertentu tidak dikehendaki,
karena dianggap menimbulkan kerugian yang melebihi
peranannya yang menguntungkan
Beberapa jenis gulma air

Cyperus rotundus Paspulum commersoni Pandanus sp Nymphaea sp.


Sekian dan
terima kasih
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Sekolah : SMK Perikanan Propinsi Riau


Mata Pelajaran : Kualitas Air dan Hama Penyakit Ikan Air Tawar
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi Pokok : Pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis
perairan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Guru Pengampu : Khosri, S.Pi
Email : kosrirozali@yahoo.co.id

A. Kompetensi Dasar
3.2.Menjelaskan pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis perairan
4.2.Mempertunjukkan pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis perairan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.Menjelaskan pengambilan 3.2.1. Menganalisis teknik
sampel kualitas air pengambilan sampel kualitas
berdasarkan jenis perairan air berdasarkan jenis perairan.

4.2.Mempertunjukkan 4.2.1. Melakukan pengambilan


pengambilan sampel kualitas sampel parameter biologi
air berdasarkan jenis perairan kualitas air pada kolam tanah
dan kolam beton.

C. Alat dan bahan yang di butuhkan


No Alat Bahan
1 Botol Sampel Kertas Pembungkus
2 Ember Tali
3 Gayung
4 Kantong Plastik
5 alat tulis,
6 Kolam ikan

Kolam tanah Kolam beton

D. Keselamatan Kerja
1. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh
hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena
ketidak-telitian dan tidak taat asas.
2. Baca dan pelajari setiap langkah/instruksi dengan cermat sebelum
melaksanakan praktek
3. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan urutan proses yang sudah ditetapkan
4. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja selama melakukan praktik

Petunjuk kerja
1. Kerjakan tugas ini secara berkelompok masing-masing kelompok terdiri
dari 5 orang
2. Kelompok pertama lakukan pengamatan dan pengambilan sampel
parameter biologi di kolam tanah SMK Perikanan Propinsi Riau.
3. Keelompok kedua lakukan pengamatan dan pengambilan sampel parameter
biologi di kolam beton SMK Perikanan Propinsi Riau.
4. Masing masing kelompok mengumpulkan hasil pengamatan parameter
biologi apa saja yang di jumpai pada lokasi praktek yang sudah ditentukan,
masukkan kedalam tabel pengamatan.
5. Tiap kelompok membuat laporan hasil praktek
6. Masing masing kelompok menampilkan presentasi di depan peserta lain.
Tabel hasil observasi pengamatan parameter biologi pada kolam percobaan SMK
Perikanan Propinsi Riau
Jenis parameter biologi
No Pengaruhnya bagi komoditas perikanan.
yang ditemukan
1
2
3
4
5

Kesimpulan
1. Dari hasil Praktikum yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan apakah
kolam tersebut layak di jadikan tempat budidaya
ikan.................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Langkah apa yang harus dilakukan agar kolam menjadi baik dan
memenuhi syarat sebagai tempat budidaya ikan
........................................................................................................................
..................................................................................................................

Guru maple KAHPI

Khosri, S.Pi
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMK Perikanan Propinsi Riau


Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X /12
Mata Pelajaran : Kulitas Air dan Hama Penyakit Ikan

Jurnal penilai sikap


Kejadian/ Butir Pos/
No Waktu Nama Tindak lanjut
Perilaku sikap Neg
1
2
3
4
5

PENILAIAN PENGETAHUAN.

Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda (PG)

Instrumen Uraian
Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan tertulis
Nama Satuan Pendidikan : SMK Perikanan Propinsi Riau
Tahun Pelajaran : 2021-2022
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Kualitas Air dan Hama Penyakit Ikan
Tujuan : Mengukur kompetensi peserta didik menjelaskan
pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis
perairan.
Kisi kisi soal pengetahuan.
No Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal Level Bentuk Soal Nomor
. pokok Soal
1 2 3 4 5 6 7
1 3.5 Menerapkan o Menentukan sumber Persiapan HOTS Pilihan 1
Pada soal disajikan
prosedur persiapan air yang baik bagi Media urutan secara acak Ganda
media pembesaran pembesaran Pembesaran prosedur
komoditas komoditas Komoditas pengambilan air
perikanan perikanan. Perikanan Air permukaan secara
o Menganalisss Tawar tidak langsung dari
persiapan media jembatan, peserta
pembesaran didik mampu
komoditas perikanan mengurutkan dengan
air tawar benar.
4.5 Melakukan o Melakukan
persiapan media Treatment Pada soal disajikan HOTS Pilihan ganda 2
pembesaran (perlakuan) terhadap Urutan acak
komoditas media pembesaran pengambilan Air
perikanan komoditas perikanan. tanah pada kran air,
peserta didik mampu
mengurutkan dengan
benar.
2 Pada soal disajikan HOTS Pilihan ganda 3
pengambilan sampel
air sungai, namun
terdapat pertemuan
dua sungai pada areal
yang akan dilakukan
pengambilan sampe,
terdapat satu titik
yang merupakan
salah satu area yang
dapat dijadikan titik
sampling,peserta
didik mampu
menentukan jawaban
yang tepat.
Disajikan pada sola HOTS Pilihan ganda 4
perbedaan dalam
penentuan jumlah
titik sampilng pada
suatu perairan, baik
itu perairan danau
maupun peraian
sungai, peserta
didik mampu
menentukan Jumlah
titik sampling yang
dilakukan disungai.
Pada soal di HOTS Pilihan ganda 5
sajikan jarak, lebar
dan kedalaman air
yang akan di ambil
sebagai sampel air,
dalam mengambil
sampel air di
sungai
membutuhkan
kriterian tertentu.
Pada sungai
dengan debit
antara 5 – 150
m3/detik maka
peserta didik
mampu menjawab
dengan benar.
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN –TERTULIS
(Pilihan Ganda)

1 Urutan yang benar prosedur pengambilan air permukaan secara tidak


langsung dari jembatan
(1) Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
(2) Tarik tali sambil digulung;
(3) Buka tutup botol dan turunkan botol perlahan-lahan ke dalam
permukaan air;
(4) Bakar bagian mulut botol, kemudian botol tutup lagi.
(5) Ikat botol dengan tali dan pasang pemberat di bagian dasar botol;
(6) Buang sebagian isi botol hingga volumenya ±¾ volume botol;

Urutan yang benar adalah...


A. 1,2,3,4,5,6
B. 1,3,2,5,4,6
C. 1,5,3,2,6,4
D. 1,5,2,3,6,4

2
Urutan yang benar pengambilan Air tanah pada kran air adalah..
1. Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar
uap air;
2. Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
3. Buka kran dan biarkan air mengalir selama 1 – 2 menit;
4. Buka tutup botol dan isi sampai ±¾ botol;
5. Alirkan lagi air selama 1 – 2 menit;
6. Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup.
Urutan yang benar adalah...
A. 1,2,3,4,5,6
B. 1,2,5,4,3,6
C. 2,3,1,5,4,6
D. 2,3,5,1,4,6
3 Bila dilakukan pengambilan sampel air sungai, namun terdapat pertemuan
dua sungai pada areal yang akan dilakukan pengambilan sampe, terdapat
satu titik yang merupakan salah satu area yang dapat dijadikan titik
sampling, namun memerlukan uji ........................
a. homogenitas
b. heterogenitas
c. oksigen terlarut
d. suhu dan salinitas

4 Terdapat perbedaan dalam penentuan jumlah titik sampilng pada suatu


perairan, baik itu perairan danau maupun peraian sungai, untuk
menentukan Jumlah titik sampling yang dilakukan disungai dipengaruhi
oleh…
a. debit rata-rata tahunan
b. klasifikasi sungai
c. kedalaman sungai
d. lebar sungai
5 Untuk menentukan jarak, lebar dan kedalaman air yang akan di ambil
sebagai sampel air, membutuhkan kriterian tertentu. Pada sungai dengan
debit antara 5 – 150 m3/detik maka titik pengambilan sampel pada…
A. jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai dengan 0,5 kedalaman sungai
B. jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai dengan diatas permukaan dan di dasar
sungai
C. jarak ½ lebar sungai dengan 0,5 kedalaman sungai
D. jarak ¼, ½ dan ¾ lebar sungai dengan 0,5 kedalaman sungai

Kunci Jawaban
1.C 2.C 3.A 4.A 5.A

Keterangan Bobot Skor:


1. Jika dijawab benar skor: 20
2. Jika dijawab salah/ tidak dijawab skor: 0
3. Jumlah skor total adalah: 100
Penilaian Keterampilan : Kinerja/unjuk kerja
Nama Satuan Pendidikan : SMK Perikanan Propinsi Riau
Tahun Pelajaran : 2021-2022
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Kualitas Air dan Hama Penyakit Ikan
Tujuan : Mengukur kompetensi peserta didik menjelaskan pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis
perairan.

Kisi-Kisi Penilaian

No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
1. 4.2. Mempertunjukkan pengambilan • Praktik pengambilan Melakukan Kenerja/unjuk
sampel kualitas air berdasarkan jenis sampel para meter pengambilan kerja.
perairan biologi kualitas air pada sampel
kolam tanah dan beton makroorganisme
parameter biologi
kualitas air pada
kolam tanah dan
kolam beton.
RUBIK PENILAIAN KETERAMPILAN
Tahapan Deskripsi Kegiatan Kriteria Skor
Persiapan Persiapan sumber bahan dan alat Menyediakan 3 alat dan bahan atau lebih 4
Menyediakan 2 bahan 3
Menyediakan 1 bahan 2
Tidak menyedakan sama sekali 1
Pelaksanaan Melakukan tindakan pencegahan kecelakan Memakai perlengkapan praktek Lengkap 4
kerja Memakai Perlengkapan paraktek (satu tidak di pakai) 3
Memakai Perlengkapan praktek ( dua atau lebih tidak di pakai) 2
Hanya baju praktek saja yang di pakai 1
Melakukan Memasukkan air ke wadah Melakukan secara benar, teliti dan dan berurut (prosdur LKPD) 4
budidaya ikan Melakukan secara benar , teliti dan tidak berurut (prosdur LKPD) 3
Melakukan secara benar, tidak teliti dan tidak berurut (prosdur 2
LKPD)
Melakukan secara tidak benar tidak teliti dan tidak berurut 1
(prosdur LKPD)
Pelaporan Menjawab pertanyaan dalam Presentasi Suara keras,menjawab benar, percaya diri 4
Suara keras, menjawab kurang benar, kurang percaya diri 3
Suara pelan, menjawab kurang benar 2
Tidak aktif sama sekali/diam saja 1

Konten PPT Tampilan PPT sangat bagus dan sangat menarik 4


Tampilan PPT bagus menarik 3
Tampilan PPT kurang bagus kurang menarik 2
Tampilan PPT tidak bagus dan tidak menarik 1

Ket: perlengkapan prakter (Baju praktek, sepatu, sarung tangan, masker)


Skor nilai= jumlah nilai X 100
20

Anda mungkin juga menyukai