A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prose-
dural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya
untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode ceramah,
tanya jawab, diskusi kelompok dan penugasan dengan sikap jujur, rasa ingin
tahu,percaya diri, terampil, dan penuh tanggung jawab, pada materi ajar
pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis perairan peserta didik di
harapkan mampu:
1. Menganalisis Teknik pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis
perairan.
2. Melakukan Pengambilan sampel makroorganisme parameter biologi kualitas
air pada kolam tanah dan kolam beton.
D. Materi Pembelajaran
1. Teknik pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis perairan.
2. Pengambilan sampel parameter biologi kualitas air pada kolam tanah dan
kolam beton.
➢ Sumber Pembelajaran :
1. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Direktorat Pemblnaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Google
3. Yuotube.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 = (2 jampel x 45 menit) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15
Guru : menit
Orientasi
❖ Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (PPK)
❖ Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (PPK)
Apersepsi
❖ Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan dengan
materi sebelumnya,
Motivasi
❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
❖ Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
pada pertemuan yang berlangsung
Kegiatan Inti 65
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta Peserta didik diberi rangsangan untuk memusatkan
didik kepada perhatian pada topik
masalah o teknik pengambilan sampel parameter
kualitas air
dengan cara : Melihat tayangan video dan power point
dan gambar (TPACK) Tentang kondisi periaran,
peserta didik di bagi dalam dua kelompok untuk
menganalisis teknik pengambilan sampel
makroorganisme parameter biologi kualitas air
berdasarkan jenis perairan dengan membaca buku
paket atau dari internet.
Kolam ikan
yang belum
layak di untuk
budidaya
Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan Guru meminta masing-masing kelompok berdiskusi dan
hasil karya merencanakan dan menyiapkan laporan hasil
pengamatan dan membuat power point sebagai bahan
presentasi. (TPACK)
LAMPIRAN
H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
A. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1. Deskripsi Singkat ...................................................................... 1
2. Relevansi ................................................................................... 2
3. Petunjuk Belajar ........................................................................ 2
B. INTI 3
1. Capaian Pembelajaran ................................................................ 3
2. Sub Capaian Pebelajaran ............................................................ 3
3. Uraian Materi ............................................................................. 3
1. Lokasi pengambilan sampel ................................................. 3
2. Penentuan Lokasi penganbilan sampel ................................ 4
3. Teknik pengambilan sampel................................................. 4
4. Rangkuman ................................................................................ 8
5. Tugas Terstruktur ....................................................................... 9
6. Forum Diskusi .......................................................................... 10
C. PENUTUP ...................................................................................... 11
1. Tes Sumatif .............................................................................. 11
2. Kunci Jawaban ......................................................................... 13
Daftar Pustaka ................................................................................ 14
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Pengambilan sampel Kualitas air dengan cara yang benar merupakan satu
langkah awal sebagai penentu keakuratan data kualitas air yang akan
digunakan. Sebelum mempelajari teknik pengambilan sampel maka alangkah
baiknya anda mengetahui macam-macam sampel/ contoh air terlebih dahulu.
Air permukaan yang akan diambil menjadi sampel untuk selanjutnya dilakukan
pengukuran parameternya berasal dari air sungai, air danau, air waduk, mata
air, air rawa, dan air gua. Pengujian air permukaan bertujuan untuk:
a. Dengan mengetahui mutu kualitas air permukaan dapat ditentukan
peruntukannya, misalnya air minum, air untuk rekreasi, air untuk
industrI, air untuk perikanan, air pertanian, dan sebagainya
b. Dapat di jadikan acuan untuk pembuktian dan mengendalikan
pencemaran
c. Sebagai dasar kebijakan pengelolaan air permukaan
3. Petunjuk Belajar
Untuk Memudahkan dalam memahami materi ajar pada Modul ini,
adalah sebagai berikut:
1. Semua uraian materi di baca serta catat materi yang belum/kurang
pahami;
2. Untuk lebih memahami materi ajar pada modul ini agar di harapkan
juga membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan
materi yang sedang dipelajari;
3. Ajaklah peserta lain berdiskusi agar lebih memahami materi ajar ini.
4. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang
menarik dengan media pembelajaran yang sudah disediakan di modul
dengan pendekatan problem based learning;
5. Modul ini berisi capaian pembelajaran, sub capaian pembelajaran,
uraian materi, rangkuman, tugas terstruktur, forum diskusi, tes
formatif, kunci jawaban dan daftar pustaka.
6. Menerapkan pengetahuan yang didapatkan dari modul ini kedalam
kehidupan sehari-hari dan merefleksinya.
2
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran yang diinginkan dengan mempelajari modul
ini adalah sebagai berikut:
1. Merinci lokasi yang tepat untk pengambilan sampel parameter
biologi kualitas air pada kolam tanah dan kolam beton
2. Menganalisis teknik pengambilan sampel parameter bologi kualitas
air pada kolam tanah dan beton
3. Menganalisis teknik penanganan sampel parameter bologi kualitas
air pada kolam tanah dan beton
3. Uraian Materi
1. Lokasi pengambilan sampel
Lokasi pengambilan sampel dapat dilakukan pada air permukaan dan
air tanah. Pengambilan sampel pada air permukaan meliputi air sungai, danau,
waduk, rawa, dan genangan air lainnya Penentuan kualitas air pada daerah
pengaliran sungai didasarkan pada :
✓ Sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang belum atau masih
sedikit mengalami pencemaran;
✓ Sumber air tercemar, yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami
perubahan atau di hilir sumber pencemaran;
✓ Sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada tempat penyadapan
pemanfaatan sumber air.
Sedangkan pemantauan kualitas air pada danau/waduk didasarkan
pada :
✓ Tempat masuknya sungai ke danau/waduk
✓ Di tengah danau/waduk
✓ Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan
✓ Tempat keluarnya air danau/waduk
▪ Daerah hulu atau sumber air alamiah, yaitu lokasi yang belum tercemar.
Lokasi ini berperan untuk identifikasi kondisi asal atau base line
sistemtata air
▪ Daerah pemanfaatan air sungai, yaitu lokasi di mana air sungai
dimanfaatkan untuk bahan baku air minum, air untuk rekreasi, industry,
perikanan, pertanian, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui
kualitas air sebelum dipengaruhi oleh suatu aktifitas
▪ Daerah yang potensial terkontaminasi, yaitu lokasi yang mengalami
perubahan kualitas air oleh aktivitas industrI, pertanian, domestik, dan
sebagainya. Lokasi ini dipilih untuk mengetahui hubungan antara
pengaruh aktivitas tersebut dan penurunan kualitas air sungai
▪ Daerah pertemuan dua sungai atau lokasi masuknya anak sungai. Lokasi
ini dipilih apabila terdapat aktivitas yang mempunyai pengaruh
terhadap penurunan kualitas air sungai
▪ Daerah hilir atau muara, yaitu daerah pasang surut yang merupakan
pertemuan antara air sungai dan air laut. tujuannya untuk mengetahui
kualitas air sungai secara keseluruhan. Apabila data hasil pengujian di
daerah hilir dibandingkan dengan data untuk daerah hulu, evaluasi
tersebut dapat menjadi bahan kebijakan pengelolaan air sungai secara
terpadu.
▪ Pada sungai dengan debit lebih dari 150 m3/detik, sampel air
diambil minimum dari 6 titik, masing-masing pada jarak ¼, ½,
dan ¾ lebar sungai, pada 0,2 x kedalaman sungai dan 0,8 x
kedalaman sungai
Tabel 14. Jumlah titik pengambilan sampel air sungai berdasarkan klasifikasi dan
debit rata-rata tahunan
Debit rata-rata
Klasifikasi Jumlah Jumlah titik
tahunan
sungai kedalaman sampel
(m3/detik)
< 5 (kedalaman air Sangat kecil 1
rata-rata < 1 m)
5 - 150 Sedang 2
Debit rata-rata
Klasifikasi Jumlah Jumlah titik
tahunan
sungai kedalaman sampel
(m3/detik)
< 5 (kedalaman air Sangat kecil 1
rata-rata < 1 m)
5 - 150 Sedang 2
Keterangan:
d : kedalaman air sungai; L : lebar sungai (Sumber Hadi, 2007)
d : kedalaman air sungai; L : lebar sungai (Sumber Hadi, 2007)
Pada titik pengambilan sampel air danau atau waduk ditetapkan menurut
ketentuan-ketentuan sebagai berikut; Pada danau atau waduk dengan kedalaman
kurang dari 10 m, sampel air diambil dari dua titik, yaitu di permukaan dan di dasar
danau/waduk
c. Pengambilan sampel air di danau / waduk
Pada titik pengambilan sampel air danau atau waduk ditetapkan menurut
ketentuan-ketentuan sebagai berikut;
▪ Pada danau atau waduk dengan kedalaman kurang dari 10 m, sampel air
diambil dari dua titik, yaitu di permukaan dan di dasar danau/waduk
• Siapkan alat pengambil sampel yang sesuai dengan keadaan sumber air;
• Bilas alat dengan sampel yang akan diambil;Ambil sampel sesuai dengan
keperluan dan campurkan dalam penampung sementara hingga
merata
• Apabila sampel diambil dari beberapa titik, maka volume sampel yang
diambil dari setiap titik harus sama.
Untuk pemeriksaan oksigen terlarut
(3) Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar uap air;
(4) Alirkan lagi air selama 1 – 2 menit;
(5) Buka tutup botol dan isi sampai ±¾ botol;
(6) Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup.
▪ Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat sampel air (misalnya untuk
keperluan pemeriksaan logam, alat pengambilan sampel tidak terbuat dari
logam),
▪ Mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya,
▪ Sampel mudah dipindahkan ke botol penampung tanpa ada sisa bahan
tersuspensi di dalamnya,
▪ Kapasitas alat disesuaikan dengan keperluan dan tergantung dari maksud
pemeriksaan,
▪ Mudah dan aman dibawa
Wadah sampel yang digunakan juga dapat terbuat dari berbagai macam bahan,
namun ada beberapa persyaratan wadah sampel yang harus diperhatikan antara
lain :
▪ Terbuat dari bahan gelas atau plastik
▪ Dapat ditutup dengan rapat
▪ Mudah dicuci dan tidak mudah pecah
▪ Wadah untuk pemeriksaan bakteri harus dapat disterilkan
▪ Tidak menyerap zat-zat kimia dari sampel
▪ Tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam sampel
▪ Tidak menimbulkan reaksi antar wadah dan sampel air
Waktu pengambilan sampel
1) Jenis air, misalnya air tanah, air limbah, air sungai, air laut
2) Lokasi atau titik pengambilan sampel, disebutkan
lokasi yang pasti/jelas dimana sampel diambil
3) Parameter yang akan diperiksa
4) Cuaca saat pengambilan sampel
5) Tanggal dan waktu (jam) pengambilan sampel
6) Nama yang mengambil sampel
9
1. Forum Diskusi
Untuk menambah penguasaan materi dimodul ini, silahkan anda
lakukan diskusi terhadap permasalahan berikut:
Dari hasil pengamatan yang telah ananda lakukan, buatlah kesimpulan
apakah kolam tersebut layak di jadikan tempat budidaya ikan
C. PENUTUP
1. Tes Sumatif
1Urutan yang benar prosedur pengambilan air permukaan secara tidak
langsung dari jembatan..
(1) Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
(2) Tarik tali sambil digulung;
(3) Buka tutup botol dan turunkan botol perlahan-lahan ke dalam
permukaan air;
(4) Bakar bagian mulut botol, kemudian botol tutup lagi.
(5) Ikat botol dengan tali dan pasang pemberat di bagian dasar botol;
(6) Buang sebagian isi botol hingga volumenya ±¾ volume botol;
Urutan yang benar adalah...
A. 1,2,3,4,5,6
B. 1,3,2,5,4,6
C. 1,5,3,2,6,4
D. 1,5,2,3,6,4
2
Urutan yang benar pengambilan Air tanah pada kran air adalah..
1. Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar
uap air;
2. Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
3. Buka kran dan biarkan air mengalir selama 1 – 2 menit;
4. Buka tutup botol dan isi sampai ±¾ botol;
5. Alirkan lagi air selama 1 – 2 menit;
6. Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup.
Urutan yang benar adalah...
A. 1,2,3,4,5,6
B. 1,2,5,4,3,6
C. 2,3,1,5,4,6
D. 2,3,5,1,4,6
3 Bila dilakukan pengambilan sampel air sungai, namun terdapat pertemuan
dua sungai pada areal yang akan dilakukan pengambilan sampe, terdapat
satu titik yang merupakan salah satu area yang dapat dijadikan titik
sampling, namun memerlukan uji ........................
a. homogenitas
b. heterogenitas
c. oksigen terlarut
d. suhu dan salinitas
Kunci Jawaban
1.C 2.C 3.A 4.A 5.A
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, M.R. 2017. Skripsi Analisis Kadar Flavonoid Total Dari Alga Coklat
(Sargassum Sp. Dan Padina Sp.) Sebagai Obat Analgesik. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar
Basmal, Jamal. 2009. Squalen Vol. 4 No. 1. Prospek Pemanfaatan Rumput Laut
Sebagai Bahan Pupuk Organik. Peneliti Pada Balai Besar Riset
Pengolahan Produk Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan.
Berlyanto Sedayu, Bakti et al .2014. Jurnal Pupuk Cair Dari Rumput Laut
Eucheuma Cottonii, Sargassum Sp.Dan Gracilaria Sp. Menggunakan
Proses Pengomposan. Bandul. Loka Penelitian dan Pengembangan
Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan,
Jensen, A. (1993). Present dan future needs for alga dan algal products.
Hydrobilogia.
Jimenez-Escrig, A. & Goni, C.I. (1999). Nutritional evaluation and physio logical
effects of edible seaweeds. Archivos Latinoamericanos de Nutrition.
Daerah pertemuan dua sungai atau lokasi masuknya anak sungai. Lokasi ini dipilih apabila terdapat
aktivitas yang mempunyai pengaruh terhadap penurunan kualitas air sungai
Daerah hilir atau muara, yaitu daerah pasang surut yang merupakan pertemuan antara air sungai dan air
laut. tujuannya untuk mengetahui kualitas air sungai secara keseluruhan. Apabila data hasil pengujian di
daerah hilir dibandingkan dengan data untuk daerah hulu, evaluasi tersebut dapat menjadi bahan kebijakan
pengelolaan air sungai secara terpadu.
Gambar 24. Lokasi pengambilan sampel air sungai
Penentuan Jumlah Titik Pengambilan Sampel Air Sungai
Debit rata-rata tahunan Klasifikasi sungai Jumlah titik Jumlah kedalaman
(m3/detik) pengambilan pengambilan
sampel sampel*
<5 Kecil 2 1
5 – 150 Sedang 4 2
150 – 1000 Besar 6 3
>1000 Sangat besar Minimum 6 seperti 4
pada sungai besar, jumlah titik
Pada sungai dengan debit lebih dari 150 m3/detik, sampel air
diambil minimum dari 6 titik, masing-masing pada jarak ¼, ½,
dan ¾ lebar sungai, pada 0,2 x kedalaman sungai dan 0,8 x
kedalaman sungai
Pengambilan sampel air di danau / waduk
Pada danau atau waduk dengan kedalaman lebih dari 100 m, titik pengambilan
sampel air dapat diperbanyak sesuai dengan keperluan
Pengambilan sampel air di danau / waduk
Teknik Pengambilan Sampel Air
Untuk pemeriksaan mikrobiologi
Pada air permukaan secara langsung
(1) Siapkan botol yang volumenya 100 mL dan telah disterilkan pada suhu
120°C selama 15 menit atau dengan cara strerilisasi lain;
(2) Pegang bagian bawah botol dan celupkan ± 20 cm di bawah permukan
air dengan posisi mulut botol berlawanan dengan arah aliran.
Untuk air tanah pada sumur gali Tahapan pengambilan sampel air sama dengan pada air
permukaan
Pada air permukaan secara tidak langsung dari jembatan
(1) Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
(2) Ikat botol dengan tali dan pasang pemberat di bagian dasar botol;
➢ Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar uap air;
➢ Alirkan lagi air selama 1 – 2 menit;
➢ Buka tutup botol dan isi sampai ±¾ botol;
➢ Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup.
Peralatan pengambilan sampel air sebagai berikut
Peralatan Kegunaan Gambar
Mengambil
Van dorn
horizontal sampel air pada
water sampler kedalaman tertentu
Mengambil
Kemmerer
water sampler sampel air pada
kedalaman
tertentu
Peralatan Kegunaan Gambar
Ekman Grab Mengambil sampel
benthos pada
perairan tergenang
A. Kompetensi Dasar
3.2.Menjelaskan pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis perairan
4.2.Mempertunjukkan pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis perairan
D. Keselamatan Kerja
1. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh
hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena
ketidak-telitian dan tidak taat asas.
2. Baca dan pelajari setiap langkah/instruksi dengan cermat sebelum
melaksanakan praktek
3. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan urutan proses yang sudah ditetapkan
4. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja selama melakukan praktik
Petunjuk kerja
1. Kerjakan tugas ini secara berkelompok masing-masing kelompok terdiri
dari 5 orang
2. Kelompok pertama lakukan pengamatan dan pengambilan sampel
parameter biologi di kolam tanah SMK Perikanan Propinsi Riau.
3. Keelompok kedua lakukan pengamatan dan pengambilan sampel parameter
biologi di kolam beton SMK Perikanan Propinsi Riau.
4. Masing masing kelompok mengumpulkan hasil pengamatan parameter
biologi apa saja yang di jumpai pada lokasi praktek yang sudah ditentukan,
masukkan kedalam tabel pengamatan.
5. Tiap kelompok membuat laporan hasil praktek
6. Masing masing kelompok menampilkan presentasi di depan peserta lain.
Tabel hasil observasi pengamatan parameter biologi pada kolam percobaan SMK
Perikanan Propinsi Riau
Jenis parameter biologi
No Pengaruhnya bagi komoditas perikanan.
yang ditemukan
1
2
3
4
5
Kesimpulan
1. Dari hasil Praktikum yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan apakah
kolam tersebut layak di jadikan tempat budidaya
ikan.................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Langkah apa yang harus dilakukan agar kolam menjadi baik dan
memenuhi syarat sebagai tempat budidaya ikan
........................................................................................................................
..................................................................................................................
Khosri, S.Pi
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN PENGETAHUAN.
Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda (PG)
Instrumen Uraian
Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan tertulis
Nama Satuan Pendidikan : SMK Perikanan Propinsi Riau
Tahun Pelajaran : 2021-2022
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Kualitas Air dan Hama Penyakit Ikan
Tujuan : Mengukur kompetensi peserta didik menjelaskan
pengambilan sampel kualitas air berdasarkan jenis
perairan.
Kisi kisi soal pengetahuan.
No Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal Level Bentuk Soal Nomor
. pokok Soal
1 2 3 4 5 6 7
1 3.5 Menerapkan o Menentukan sumber Persiapan HOTS Pilihan 1
Pada soal disajikan
prosedur persiapan air yang baik bagi Media urutan secara acak Ganda
media pembesaran pembesaran Pembesaran prosedur
komoditas komoditas Komoditas pengambilan air
perikanan perikanan. Perikanan Air permukaan secara
o Menganalisss Tawar tidak langsung dari
persiapan media jembatan, peserta
pembesaran didik mampu
komoditas perikanan mengurutkan dengan
air tawar benar.
4.5 Melakukan o Melakukan
persiapan media Treatment Pada soal disajikan HOTS Pilihan ganda 2
pembesaran (perlakuan) terhadap Urutan acak
komoditas media pembesaran pengambilan Air
perikanan komoditas perikanan. tanah pada kran air,
peserta didik mampu
mengurutkan dengan
benar.
2 Pada soal disajikan HOTS Pilihan ganda 3
pengambilan sampel
air sungai, namun
terdapat pertemuan
dua sungai pada areal
yang akan dilakukan
pengambilan sampe,
terdapat satu titik
yang merupakan
salah satu area yang
dapat dijadikan titik
sampling,peserta
didik mampu
menentukan jawaban
yang tepat.
Disajikan pada sola HOTS Pilihan ganda 4
perbedaan dalam
penentuan jumlah
titik sampilng pada
suatu perairan, baik
itu perairan danau
maupun peraian
sungai, peserta
didik mampu
menentukan Jumlah
titik sampling yang
dilakukan disungai.
Pada soal di HOTS Pilihan ganda 5
sajikan jarak, lebar
dan kedalaman air
yang akan di ambil
sebagai sampel air,
dalam mengambil
sampel air di
sungai
membutuhkan
kriterian tertentu.
Pada sungai
dengan debit
antara 5 – 150
m3/detik maka
peserta didik
mampu menjawab
dengan benar.
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN –TERTULIS
(Pilihan Ganda)
2
Urutan yang benar pengambilan Air tanah pada kran air adalah..
1. Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar
uap air;
2. Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
3. Buka kran dan biarkan air mengalir selama 1 – 2 menit;
4. Buka tutup botol dan isi sampai ±¾ botol;
5. Alirkan lagi air selama 1 – 2 menit;
6. Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup.
Urutan yang benar adalah...
A. 1,2,3,4,5,6
B. 1,2,5,4,3,6
C. 2,3,1,5,4,6
D. 2,3,5,1,4,6
3 Bila dilakukan pengambilan sampel air sungai, namun terdapat pertemuan
dua sungai pada areal yang akan dilakukan pengambilan sampe, terdapat
satu titik yang merupakan salah satu area yang dapat dijadikan titik
sampling, namun memerlukan uji ........................
a. homogenitas
b. heterogenitas
c. oksigen terlarut
d. suhu dan salinitas
Kunci Jawaban
1.C 2.C 3.A 4.A 5.A
Kisi-Kisi Penilaian