BAHAN AJAR
MEDIA
LKPD
INSTRUMEN EVALUASI
Oleh :
DELFRIADY, S.Pi
b. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif)
4.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
4.4.1 Melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
2. Peserta didik diharapkan mampu melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
E. Materi Pembelajaran
1. Kriteria parameter kualitas air (Biologi, Fisika, Kimia)
2. Teknik Pengukuran parameter kualitas air (Biologi, Fisika, Kimia)
3. Pengelolaan kualitas air optimal untuk kegiatan pembesaran ikan
4. Interaksi antar parameter kualitas air (biologi, fisika, kimia) pada pembesaran ikan
5. Pengaruh kualitas air terhadap pertumbuhan ikan
G. Kegiatan Pembelajaran
I. Sumber Belajar
1. Buku Kualitas Air
2. Internet
J. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
Obsevasi pada saat proses pembelajaran
2. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (Tes Lisan, Pilihan Ganda)
3. Penialaian Keterampilan
Unjuk kerja pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia.
b. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif)
4.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
4.4.1 Melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia.
2. Peserta didik diharapkan mampu mmelakukan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
4.4 Menerapkan pengelolaan 3. Tes Praktik / unjuk kerja 3. Lembar soal praktik dan
kualitas air benih ikan Lembar observasi unjuk
(tradisional, semi intensif kerja
dan intensif
LAMPIRAN
a. Penilaian Sikap
Skor Kualifikasi
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat Baik
b. Penilaian Pengetahuan
Petunjuk :
Berilah nilai pada kolom skor sesuai dengan nilai pengetahuan yang diperolah peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Nama Peserta Didik : ……………
Pertemuan ke : ……………
5
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
- Pakaian kerja dan sarung tangan dan masker dipakai dengan rapi dan lengkap 9,0-10
Persiapan Kerja - Pakaian kerja dan sarung tangan dan masker dipakai dengan tidak rapi tetapi lengkap 8,0-8,9
- Pakaian kerja dan sarung tangan dan masker dipakai dengan tidak rapi dan tidak 7,0-7,9
Lengkap
- Pakaian kerja dan sarung tangan dan masker tidak dipakai Tidak
- Melakukan pengecekan alat pengukuran parameter kualitas air sesuai dengan 9,0-10
prosedur kerja
- Membaca juknis sebelum melakukan praktik
- Melakukan pengukuran parameter kualitas air sesuai dengan prosedur kerja
Proses (Sitematika Kerja) - Melakukan pengecekan alat pengukuran parameter kualitas air sesuai dengan 8,0-8,9
prosedur kerja
- Membaca juknis sebelum melakukan praktik
- Melakukan pengukuran parameter kualitas air tidak sesuai dengan prosedur kerja
- Melakukan pengecekan alat pengukuran parameter kualitas air sesuai dengan 7,0-7,9
prosedur kerja
- Tidak membaca juknis sebelum melakukan praktik
- Melakukan pengukuran parameter kualitas air tidak sesuai dengan prosedur kerja
- Melakukan pengecekan alat pengukuran parameter kualitas air tidak sesuai dengan Tidak
prosedur kerja
- Tidak membaca juknis sebelum melakukan praktik
- Melakukan pengukuran parameter kualitas air tidak sesuai dengan prosedur kerja
Data hasil pengukuran paramater kualitas air yang diperoleh data sangat lengkap 9,0-10
Data hasil pengukuran paramater kualitas air yang diperoleh data cukup lengkap 8,0-8,9
Hasil Kerja
Data hasil pengukuran paramater kualitas air yang diperoleh data kurang lengkap 7,0-7,9
Data hasil pengukuran paramater kualitas air yang diperoleh data tidak lengkap Tidak
- Alat tangan dan alat ukur digunakan secara cermat, cekatan dan teliti 9,0-10
- Keselamatan kerja dilakukan dengan sungguh-sungguh
- Tempat kerja dijaga kebersihannya
- Alat tangan dan alat ukur digunakan secara cermat, cekatan dan teliti 8,0-8,9
- Keselamatan kerja dilakukan dengan sungguh-sungguh
- Tempat kerja tidak dijaga kebersihannya
Sikap Kerja - Alat tangan dan alat ukur digunakan secara cermat, cekatan dan teliti 7,0-7,9
- Keselamatan kerja kurang dilakukan dengan sungguh-sungguh
- Tempat kerja tidak dijaga kebersihannya
- Tempat kerja tidak dijaga kebersihannya Tidak
Waktu yang dibutuhkan peserta melakukan kegiatan praktik kurang dari atau sesuai 9,0-10
dengan waktu yang dialokasikan.
Waktu yang dibutuhkan peserta melakukan kegiatan praktik lebih 1 – 2 jam dari alokasi waktu 8,0-8,9
Waktu Penyelesaian yang ditentukan.
Waktu yang dibutuhkan peserta melakukan kegiatan praktik lebih 3 - 4 jam dari alokasi waktu 7,0-7,9
yang ditentukan.
Waktu yang dibutuhkan peserta melakukan kegiatan praktik lebih 4 jam dari alokasi waktu Tidak
yang ditentukan.
Skor Komponen
NK
Keterangan:
Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
program keahlian.
NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan dengan karakter program keahlian
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, dan
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerjayan spesifik atau
memecahkan masalah.
4. Mencoba, mengolah, menyaji, merakit dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan dan kejujuran dibawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif)
4.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
3.4.2 Menganalisis pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
F. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Peserta didik mengerjakan tugas yang terdapat pada LKPD tentang karakteristik
pengelolaan parameter kualitas air
2. Peserta didik secara kelompok menuangkan hasil penugasan ke dalam LKPD
3. Peserta didik melakukan presentasi hasil penugasan yang dilakukan secara
kelompok
Kelompok : ……………………………………………..
Pengamatan
Pernahkan kalian memperhatikan warna-warni perairan yang ada disekitar
anda? Pernahkah terbersit dalam benak anda mengapa perairan bisa memiliki
warna yang berbeda-beda? Untuk lebih jelasnya amatilah warna perairan
berikut
, kumpulkan informasi mengenai warna perairan dari berbagai sumber dan
lakukan analisa mengapa itu bisa terjadi!
Kolam A Kolam B
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
G. Pengamatan
Peserta didik melakukan pengamatan karakteristik kualitas air dalam pengelolaan
kualitas air pada media pembesaran benih ikan
H. Hasil dan Analisis
Hasil dan analisis terlampir dalam LKPD
I. Kesimpulan
Kesimpulan terlampir dalam LKPD
J. Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas X Semester 1. Pengelolaan
Kualitas Air. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas X Semester 2. Pengelolaan
Kualitas Air. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas XI Semester 3. Teknik
Pembesaran Ikan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
MATERI AJAR
MELAKUKAN PENGELOLAAN KUALITAS AIR
b. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif)
4.4 Melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
3.4.2 Menganalisis pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
4.4.1 Melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia.
E. Uraian Materi
Ruang lingkup materi yang akan dipelajari dalam pengelolaan kualitas air pada
pembesaran benih ikan adalah meliputi:
1. Kriteria Parameter Kualitas Air
2. Teknik Pengukuran parameter kualitas air (Biologi, Fisika, Kimia)
3. Pengelolaan kualitas air optimal untuk kegiatan pembesaran
4. Interaksi antar parameter kualitas air (Biologi, Fisika, Kimia) pada perairan
5. Pengaruh kualitas air terhadap pertumbuhan ikan
1. Kuantitas Air Media Budidaya
Selama kegiatan pemeliharaan ikan, kuantitas (volume) air harus selalu
dipertahankan sesuai dengan volume yang ditetapkan. Pengaruh dari menyusutnya
volume air sistem teknologi budidaya memang tidak terlalu vital, namun cukup
berbahaya apabila tidak segera diatasi. Dampak dari penurunan volume air sistem
teknik budidaya adalah :
Suhu air akan berfluktuasi tinggi. Hal ini disebabkan pada volume air yang
sedikit air akan cepat panas, danakan cepat juga melepas panas.
Konsentrasi salinitas air cenderung lebih tinggi, karena penguapan air yang
tinggi menyebabkan partikel-partikel garam yang mengendap semakin banyak.
Sebagai contoh adalah tambak garam yang airnya sengaja dikeringkan untuk
dipanengaramnya.
Untuk budidaya semi intensif dan intensif, kondisi volume air yang kurang
menyebabkan DO air turun, sehingga ikan-ikan akan mengalami krisis DO
yang berdampak terhambatnya metabolisme pada ikan
Pada kondisi kualitas air yang kritis (menurun), maka harus dilakukan
penggantian air baru yang steril dengan volume air yag lebih banyak
(penggantian air baru yang steril bisa mencapai 30%), sehingga dengan kondisi
seperti ini harus ada/tersedia sejumlah air yang cukup baik secara kuantitas
maupun kualitas.
2. Kualitas Air Media Budidaya
Kualitas air media budidaya yang baik, sudah tentu akan mendukung pertumbuhan
dan perkembangan ikan secara optimal. Oleh karena itu kualitas air media budidaya
harus selalu diperiksa dari segi kelayakannya, ikan sangat peka terhadap perubahan
kualitas air dan apabila terlihat kecenderungan penurunan kualitas airnya, maka kita
harus melakukan langkah-langkah pengelolaan sesuai dengan faktor kualitas air
yang mengalami penurunan kualitas tersebut.
A. Parameter Fisika
Parameter fisika kualitas air adalah kondisi fisik kualitas air yang ditunjukkan
oleh faktor-faktor kualitas air perairan. Yang termasuk parameter fisika itu antara
lain cahaya, suhu, kecerahandankekeruhan, warna, dan salinitas.
a. Intensitas Cahaya
Dalam pembesaran ikan, keberadaan cahaya sangat penting. Pemanasan air
media pembesaran sangat erat hubungannya dengan intensitas dan penetrasi
cahaya yang masuk ke dalam perairan tersebut.
Jadi cahaya memegang peranan penting dalam pembesaran ikan baik dalam
memanasi suhu media budidaya maupun untuk keberadaan plankton
b. Suhu
Suhu merupakan faktor kulitas air yang bisa mempengaruhi faktor kualitas
air lain, perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan
biologi badan air. Dengan kata lain turun naiknya suhu akan mmpengaruhi
pada faktor kualitas air yang lain. Jadi suhu merupakan “controlling factor”.
Ikan seperti halnya biota air lainnya merupakan hewan berdarah dingin
(Poikilotermal), oleh sebab itu suhu tubuhnya sangat tergantung oleh suhu
air. Namun begitu perubahan suhu baik berupa penurunan maupun
peningkatan suhu yang sangat besar (drastis) sama sekali tidak dapat
ditolerir oleh ikan dan dapat menyebabkan ikan „shock“. Kisaran suhu yang
Gambar 1. Termometer
fungsi dari pengukuran suhu ini adalah untuk mengetahui suhu terendah dan
suhu tertinggi dalam satu hari. Pengukuran berikutnya hanya dilakukan
apabila terjadi suasana yang ekstrim saja, misalnya cuaca yang mendung
atau hujan terus menerus, maka perlu dilakukan pengecekan suhu untuk
melihat nilai minimalnya.
suhu rendah mengakibatkan metabolisme ikan turun, maka kita harus
mengurangi jatah pemberian pakan sampai setengah bagiannya
Gambar 5. Universal pH
Contoh air yang akan diukur pH nya diambil dengan botol sampel dan
dimasukkan ke dalam beaker glass atau wadah lain
Kertas pH dicelupkan ke dalam air contoh beberapa saat sampai tidak
terlihat perubahan warna pada kertas pH tersebut
Warna kertas pH hasil pencelupan dicocokkan dengan warna standar
pada kotak wadah pHUniversal.
Hasil pencocokan dicatat sebagai nilai pH air yang diukur
meter
Contoh air yang akan diukur nilai pH nya diambil dalam gelas ukur atau
wadah lain
Alat digital pH meter disiapkan dan dicek/dites batu baterainya, apakah
masih bagus atautidak. Bila sudah soak, batu bateraidiganti yang baru.
Sebelum digunakan, digital pH meter distandarkan terlebih dahulu
dengan larutan pH standar lalu ujung sensor/probe dicelupkan ke dalam
larutan tersebut hingga angka/nilai pH yang terdapat pada layar monitor
tidak berubah lagi/stabil. Misalnya pada pH 4, 7 dan
10. Apabila angka pada pH digital belum terarah ke salah satu angka
tersebut, maka dapat dilakukan pemutaran dengan menggunakan skrup
yang berada di sisi kiri/kanan pH digital
Setelah nilai stabil, alat siap digunakan untuk mengukur pH air. Apabila
ujung sensor dimasukkan ke dalam air yang diukur maka alat akan
menunjukkan angka pH-nya.
c. Karbondioksida (CO2)
Jumlah kandungan karbondioksida dalam suatu lingkungan perairan
ditentukan oleh bahan organik dan binatang air yang ada di dalamnya,
semakinbanyak bahan organik yang terurai, semakin tinggi kandungan
karbondioksidanya, demikian pula dengan metabolisme binatang yang ada,
berbanding lurus dengan kadar karbondioksida (Boyd, 2000).
Meskipun persentase CO2 di atmosfer kecil, akan tetapi keberadaan CO2 di
perairan relatif banyak, karena CO2 memiliki sifat kelarutan yang tinggi
(Jeffries dan Mills, 1988). Karbondioksida yang terdapat di
Kandungan karbondioksida bebas yang ideal untuk hidup ikan lele dumbo
adalah 0 – 12,8 mg/ liter (Murhananto, 2002). Kandungan CO2 di dalam air
tambak sebaiknya tidak boleh lebih dari 15 mg/l, karena apabila terlalu tinggi
dikhawatirkan akan terhirup oleh ikan.
d. Ammonia
Ammonia dalam air dapat berasal dari pemupukan, eksresi hewan dan hasil
perombakan komponen nitrogen oleh mikroba. Beberapa jenis tanaman dapat
menyerap ammonia. Bakteri pengurai (nitrobacter) dapat mengoksidasi
ammonia menjadi nitrat. Oleh karena itu ammonia dapat menurun
konsentrasinya dengan berbagai cara. Akan tetapi dengan kepadatan ikan
yang tinggi dikolam dan pemberian makanan buatan dapat meningkatkan
konsentrasi ammonia. Ammonia sangat beracun bila dalam bentuk NH3,
sedangkan yang sudah terionisai menjadi NH4 + relatif tidak beracun.
C. Parameter Biologi
Kelimpahan plankton yang terdiri dari phytoplankton dan zooplankton sangat
diperlukan untuk mengetahui kesuburan suatu perairan yang akan dipergunakan
dalam kegiatan budidaya. Plankton sebagai organisme perairan tingkat rendah
yang melayang-layang di air dalam waktu yang relatif lama mengikuti
pergerakan air. Plankton merupakan organisme yang tinggal di dalam kolom air
pada umumnya sangat peka terhadap perubahan lingkungan hidupnya (suhu,
pH,salinitas, gerakan air, cahaya matahari dll) baik untuk mempercepat
perkembangan atau yang mematikan.
Berdasarkan ukurannya, plankton dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Macroplankton (masih dapat dilihat dengan mata telanjang/ biasa/tanpa
pertolongan mikroskop).
2. Netplankton atau mesoplankton (yang masih dapat disaring oleh plankton
net yang mata netnya 0,03 - 0,04 mm). 20
3. Nannoplankton atau microplankton (dapat lolos dengan plankton net di
atas).
Berdasarkan tempat hidupnya dan daerah penyebarannya, plankton dapat
merupakan :
1. Limnoplankton (plankton air tawar/danau).
2. Haliplankton (hidup dalam air asin)
3. Hypalmyroplankton (khusus hidup di air payau)
4. Heleoplankton (khusus hidup dalam kolam-kolam)
5. Petamoplankton atau rheoplankton (hidup dalam air mengalir, sungai).
Gambar 8. Plankton
F. Soal Latihan
Pilihan Ganda
1. Dibawah ini yang termasuk ke dalam kelompok parameter fisika air adalah …
a. Salinitas, suhu, oksigen terlarut
b. Oksigen terlarut, karbondioksida bebas, ammonia
c. Intensitas cahaya, kekeruhan, suhu
d. Gas metana, suhu, salinitas
e. Kecerahan, Salinitas, pH
2. Kelompok organisme yang tinggal di dalam kolom air (water column) baik di
perairan tawar maupun laut disebut …
a. Plankton
b. Bentos
c. Nekton
d. Perifiton
e. Neuston
3. Kualitas air adalah parameter yang harus selalu diperiksa secara berkala
dalam mengelola media pembesaran benih ikan …
Kunci Jawaban
1. C
2. A
3. A
4. D
5. E
Rubrik Penilaian
Keterangan :
Jika benar mendapat skor 5
Jika Salah mendapat skor 0
Penentuan Skor Soal Pilihan Ganda
Skor perolehan
NA = x 100
Skor maksimal
G. Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas X Semester 1. Pengelolaan
Kualitas Air. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas X Semester 2. Pengelolaan
Kualitas Air. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas XI Semester 3. Teknik
Pembesaran Ikan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.