Anda di halaman 1dari 32

DOKUMEN RANCANGAN PEMBELAJARAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN

BAHAN AJAR
MEDIA
LKPD
INSTRUMEN EVALUASI

Oleh :
DELFRIADY, S.Pi

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN


TENGAH SMK NEGERI 8 PALANGKA RAYA
2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP LURING)

A. Identitas Program Pendidikan, meliputi :

Satuan Pendidikan : SMKN 8 Palangka Raya


Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Komoditas Perikanan Air
Tawar Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan Air Tawar
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 1 X 10 Menit (1 x Pertemuan)

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


a. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, dan
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerjayan spesifik atau
memecahkan masalah.
4. Mencoba, mengolah, menyaji, merakit dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan dan kejujuran dibawah
pengawasan langsung.

b. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif)
4.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia

4.4.1 Melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
2. Peserta didik diharapkan mampu melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia

E. Materi Pembelajaran
1. Kriteria parameter kualitas air (Biologi, Fisika, Kimia)
2. Teknik Pengukuran parameter kualitas air (Biologi, Fisika, Kimia)
3. Pengelolaan kualitas air optimal untuk kegiatan pembesaran ikan
4. Interaksi antar parameter kualitas air (biologi, fisika, kimia) pada pembesaran ikan
5. Pengaruh kualitas air terhadap pertumbuhan ikan

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktik dan Penugasan
3. Model : Discovery Learning

G. Kegiatan Pembelajaran

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa


Kegiatan Pendahuluan (1 menit)
Melakukan pembukaan dengan salam Peserta didik menjawab salam
pembuka dan berdoa untuk memulai dan berdoa
pembelajaran
Guru memeriksa kehadiran peserta Peserta didik menjawab
didik sebagai sikap disiplin
Guru memberikan motivasi Peserta didik menyimak
menyampaikan manfaat mempelajari motivasi yang disampaikan guru
pengelolaan kualitas
air
Guru mengingatkan kembali materi Peserta didik menjawab ciri-ciri
pembelajaran sebelumnya melalui benih yang baik
pertanyaan “ menyebutkan ciri-ciri
benih yang baik.
Menyampaikan tujuan pembelajaran Peserta didik menyimak
pada pertemuan yang berlangsung
Guru mengajukan pre tes berupa Peserta didik menjawab pre tes
pertanyaan lisan yang disampaikan oleh guru
Guru menyampaikan model dan Peserta didik menyimak
pendekatan pembelajaran
Kegiatan Inti (8 Menit)
Langkah 1. Pemberian Rangsangan (Stimulation)
Guru melakukan presentasi uraian materi Peserta didik diminta menyimak dan
melalui tayangan slide dan tayang video mencatat secara garis besar point
tentang : penting tentang materi yang terdapat
- Menganalisis pengelolaan kualitas air dalam tayangan slide/tayangan video
benih ikan
Guru menyampaikan tentang dampak dari Peserta didik berusaha mencari
pengaruh suhu terhadap pertumbuhan ikan informasi dan jawaban awal dari
dan bagaimana cara mengatasinya pertanyaan guru

Langkah 2. Pernyataan Identifikasi Masalah (Problem Statement)


Guru memberikan kesempatan pada Peserta didik megemukakan
peserta didik untuk mengidentifikasi pertanyaan yang berkaitan dengan
masalah yang terdapat dalam pengelolaan tayangan yang disajikan serta
kualitas air dengan mengemukakan pengerjaan tugas secara kelompok
pertanyaan yang berkaitan dengan
tayangan yang disajikan
Guru mengelompokkan peserta didik Peserta didik bergabung dalam
dalam kegiatan diskusi kelompoknya masing-masing

Langkah 3. Pengumpulan Data (Data Collection)


Guru memberikan penugasan untuk Peserta didik mengumpulkan
mengumpulkan informasi tentang informasi yang relevan untuk
Menganalisis pengelolaan kualitas air benih menjawab penugasan yang diajukan
ikan dengan membagikan LKPD pada LKPD melalui kegiatan
Waktu penugasan selama 2 menit membaca sumber lain selain buku
teks (jelajah internet) dan
mengerjakan penugasan sesuai
dengan waktu yang ditentukan
Langkah 4. Pengolahan Data (Data Processing)
Guru berkomunikasi dengan peserta didik Peserta didik dapat berkomunikasi
(membimbing siswa dalam mengolah dengan guru, apabila ada hal yang
informasi yang dikumpulkan serta kurang dipahami dapat mengerjakan
mengarahkan siswa jika penugasan pada LKPD.
melenceng dari penyelesaian masalah).
Langkah 5. Pembuktian (Verification)
Guru mendorong peserta didik terlibat aktif Peserta didik dalam kelompok
dalam diskusi kelompok untuk mendiskusikan hasil pengamatannya
mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasikan hasil
pengamatannya dengan data-dataatau
teori pada buku sumber yang
relevan.
Langkah 6. Menarik Simpulan/Generalisasi (Generalization)
Guru meminta salah satu perwakilan Perwakilan peserta didik
kelompok untuk melakukan presentasi mengemukakan pendapat melalui
singkat penugasan yang dilakukan secara presentasi dan ditanggapi oleh
kelompok kelompok lain

Guru memberi kesempatan kepada Peserta didik memberikan


kelompok lain untuk mengajukan penjelasan atas pertanyaan
pertanyaan atau tanggapan nya kelompok lain
Guru mengarahkan siswa menyimpulkan Peserta didik menyimpulkan point
point-point penting dalam kegiatan penting dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan pembelajaran dalam bentuk laporan
kegiatan
Guru memberikan apresiasi dan review Peserta didik melakukan refleksi
kepada peserta didik (wawasan apa yang bertambah
setelah menyelesaikan simpulan
laporan kegiatan presentasi yang
baru dilakukan)
Kegiatan Penutup (1 menit)
Guru melakukan review dan refleksi : Peserta didik melakukan refleksi :
 Kegiatan pembelajaran yang telah  Wawasan apa yang bertambah
dilaksanakan sesuai dengan Tujuan setelah melakukan seluruh
Pembelajaran rangkaian kegiatanpembelajaran
 Tindak lanjut untuk kegiatan  Kendala apa saja yang dialami
berikutnya, yaitu menyampaikan materi selama melakukan kegiatan
yang akan dipelajari pembelajaran
 Guru memberikan penghargaan atas  Peserta didik menghargai dan
hasil kerja peserta dan kerjasama termotivasi untuk dapat
peserta didik dalam kelompok dan melakukan kegiatan berikutnya
memmotivasi peserta didik pada dengan baik
kegiatan berikutnya
 Guru meminta ketua kelas memimpin  Ketua kelas memimpin doa dan
doa dan mengucapkan salam mengucapkan salam

H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


a. Alat/Bahan
1. Laptop
2. Bahan tayangan (Slide PPT)
3. Video
b. Media Pembelajaran
1. Wa Group kelas
2. Ruang Praktik Budidaya

I. Sumber Belajar
1. Buku Kualitas Air
2. Internet

J. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
Obsevasi pada saat proses pembelajaran
2. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (Tes Lisan, Pilihan Ganda)
3. Penialaian Keterampilan
Unjuk kerja pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia.

Mengetahui Palangka Raya, September 2022


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Rahmi Kurnia Handayani, S.Pd Delfriady, S.Pi


NIP. 19700608 199703 2 008 NIP. 19800208 200803 1 003
LEMBAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan, meliputi :


Satuan Pendidikan : SMKN 8 Palangka
Raya Program Keahlian : Perikanan
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan Air Tawar
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Komoditas Perikanan Air
Tawar Kelas /Semester : XI/Ganjil
Alokasi Waktu : 1 X 10 Menit (1 x Pertemuan)

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


a. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, dan
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerjayan spesifik atau
memecahkan masalah.
4. Mencoba, mengolah, menyaji, merakit dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan dan kejujuran dibawah
pengawasan langsung.

b. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif)
4.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia

4.4.1 Melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia.
2. Peserta didik diharapkan mampu mmelakukan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia

KD TEKNIK PENILAIAN INSTRUMEN


3.4 Menerapkan pengelolaan 1. Tes Tertulis 1. Soal tes Tertulis
kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif 2. Penugasan 2. Lembar tugas dan
dan intensif) Lembar penilaian tugas

4.4 Menerapkan pengelolaan 3. Tes Praktik / unjuk kerja 3. Lembar soal praktik dan
kualitas air benih ikan Lembar observasi unjuk
(tradisional, semi intensif kerja
dan intensif
LAMPIRAN

a. Penilaian Sikap

No. Nama Siswa Aspek Penilaian Jumlah Skor


A B C D E
1
2
3 dst
Jumlah
Rata-rata
Presentase

Keterangan Aspek Observasi dan Rubrik Penilaian

Aspek Observasi Kriteria Skor


A Religius Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
B Nasionalisme Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
C Kejujuran Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
D Disiplin Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
E Tanggungjawab Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1

Kualifikasi Nilai Pada Penilaian Sikap

Skor Kualifikasi
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat Baik
b. Penilaian Pengetahuan

Petunjuk :
Berilah nilai pada kolom skor sesuai dengan nilai pengetahuan yang diperolah peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Nama Peserta Didik : ……………
Pertemuan ke : ……………

Kompetensi Indikator Pencapaian Nomor Level Soal Kunci Jawaban Skor


Dasar Kompetensi Soal Kognitif
Maksimal
3.4 3.4.1 Menerapkan pengelolaan 1 L3 Keberadaan suhu secara Karena suhu merupakan
kualitas air benih ikan tidak langsung berpengaruh “controlling factor Suhu
(tradisional, semi intensif merupakan faktor kulitas air
dan intensif) baik secara besar terhadap kehidupan
ikan dan faktor lainnya, yang bisa mempengaruhifaktor
biologi, fisik, dan kimia 20/100
kualitas air lain, perubahan
mengapainiterjadi?
suhu berpengaruh terhadap
proses fisika, kimia, dan biologi
badan air. Dengan kata lain
turun naiknya suhu akan
mmpengaruhi pada faktor
kualitas air yang lain.

3.4.1 Menerapkan pengelolaan 2 L3 Bagaimanakah Agar diperoleh hasil yang


kualitas air benih ikan mengaplikasikan tepat pengukuran dilakukan
(tradisional, semi intensif
dan intensif) baik secara pengukuran kecerahan pada saat cuaca sedang
biologi, fisik, dan kimia dalam memperoleh hasil cerah miasalnya tengak 20/100
pengukuran yang tepat dan hari/di siang hari.
akurat ?
3.4.2 Menganalisis pengelolaan 3 L4 Di perairan kadang Pelapisan ini terjadi karena
kualitas air benih ikan terjadi pelapisan suhu permukaan air lebih
(tradisional, semi intensif 20/100
(Stratifikasi suhu). Suhu tinggi dibanding dengan
dan intensif) baik secara permukaan biasanya suhu air dibagian bawahnya.
Biologi, Fisik, dan Kimia
lebih tinggi dari suhu Strasifikasi suhu terjadi
pada bagian bawahnya, karena masuknya panas dari
bmengapa terjadi cahaya matahari kedalam
demikian ? kolam air yang
mengakibatkan terjadinya
gradien suhu yang vertikal.

3.4.2 Menganalisis pengelolaan 4 L4 Amatilah gambar berikut ! Sangat berpengaruh dan


kualitas air benih ikan merugikan karena dapat
(tradisional, semi intensif menurunkan kualitas
dan intensif) baik secara perairan dan membunuh
Biologi, Fisik, dan Kimia
organisme lainnya di
perairan tersebut, ciri suatu
perairan yang mengalami
blooming biasanya terlihat
dari warna air hal ini dipicu 20/100
oleh zat hara berlebih.
Jika terjadi blooming
pertumbuhan fitoplakton
pada perairan, apakah ini
bepengaruh langsung bagi
ikan dan organisme
lainnya
?
3.4.2 Menganalisis pengelolaan 5 L4 Jika terjadi penurunan Jika demikian dapat
kualitas air benih ikan pH secara mendadak dilakuan dilakukan dengan
(tradisional, semi intensif bagaimana tindakan yang pengapuran susulan ditebar
dan intensif) baik secara harus dilakukan secara merata, maupun
Biologi, Fisik, dan Kimia
pembudidaya mengatasi dengan cara menempatkan
masalah tersebut ? pada saluran pemasukan air, 20/100
selain itu dapt dilakukan
dengan mengganti air dan
memasukkan air yang baru

∑ Skor Penilaian …………

c. Penilaan Keterampilan / Unjuk Kerja (Proses dan Produk)

Lembar Observasi Unjuk Kerja

No Nama Peserta Didik Aspek Yang Diamati


Persiapan Proses Waktu
Kerja (Sitematika Hasil Kerja Sikap Kerja Penyelesaian
Kerja)
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

5
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja

Nama Indikator Skor

- Pakaian kerja dan sarung tangan dan masker dipakai dengan rapi dan lengkap 9,0-10

Persiapan Kerja - Pakaian kerja dan sarung tangan dan masker dipakai dengan tidak rapi tetapi lengkap 8,0-8,9

- Pakaian kerja dan sarung tangan dan masker dipakai dengan tidak rapi dan tidak 7,0-7,9
Lengkap
- Pakaian kerja dan sarung tangan dan masker tidak dipakai Tidak

- Melakukan pengecekan alat pengukuran parameter kualitas air sesuai dengan 9,0-10
prosedur kerja
- Membaca juknis sebelum melakukan praktik
- Melakukan pengukuran parameter kualitas air sesuai dengan prosedur kerja
Proses (Sitematika Kerja) - Melakukan pengecekan alat pengukuran parameter kualitas air sesuai dengan 8,0-8,9
prosedur kerja
- Membaca juknis sebelum melakukan praktik
- Melakukan pengukuran parameter kualitas air tidak sesuai dengan prosedur kerja
- Melakukan pengecekan alat pengukuran parameter kualitas air sesuai dengan 7,0-7,9
prosedur kerja
- Tidak membaca juknis sebelum melakukan praktik
- Melakukan pengukuran parameter kualitas air tidak sesuai dengan prosedur kerja
- Melakukan pengecekan alat pengukuran parameter kualitas air tidak sesuai dengan Tidak
prosedur kerja
- Tidak membaca juknis sebelum melakukan praktik
- Melakukan pengukuran parameter kualitas air tidak sesuai dengan prosedur kerja
Data hasil pengukuran paramater kualitas air yang diperoleh data sangat lengkap 9,0-10

Data hasil pengukuran paramater kualitas air yang diperoleh data cukup lengkap 8,0-8,9
Hasil Kerja
Data hasil pengukuran paramater kualitas air yang diperoleh data kurang lengkap 7,0-7,9

Data hasil pengukuran paramater kualitas air yang diperoleh data tidak lengkap Tidak

- Alat tangan dan alat ukur digunakan secara cermat, cekatan dan teliti 9,0-10
- Keselamatan kerja dilakukan dengan sungguh-sungguh
- Tempat kerja dijaga kebersihannya
- Alat tangan dan alat ukur digunakan secara cermat, cekatan dan teliti 8,0-8,9
- Keselamatan kerja dilakukan dengan sungguh-sungguh
- Tempat kerja tidak dijaga kebersihannya
Sikap Kerja - Alat tangan dan alat ukur digunakan secara cermat, cekatan dan teliti 7,0-7,9
- Keselamatan kerja kurang dilakukan dengan sungguh-sungguh
- Tempat kerja tidak dijaga kebersihannya
- Tempat kerja tidak dijaga kebersihannya Tidak

Waktu yang dibutuhkan peserta melakukan kegiatan praktik kurang dari atau sesuai 9,0-10
dengan waktu yang dialokasikan.
Waktu yang dibutuhkan peserta melakukan kegiatan praktik lebih 1 – 2 jam dari alokasi waktu 8,0-8,9
Waktu Penyelesaian yang ditentukan.
Waktu yang dibutuhkan peserta melakukan kegiatan praktik lebih 3 - 4 jam dari alokasi waktu 7,0-7,9
yang ditentukan.
Waktu yang dibutuhkan peserta melakukan kegiatan praktik lebih 4 jam dari alokasi waktu Tidak
yang ditentukan.

Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik


(NP)
Persiapan Proses Hasil Sikap Kerja Waktu ∑ NK
1 2 3 4 5 6
Bobot (%) 10 40 30 10 10

Skor Komponen
NK
Keterangan:

 Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
program keahlian.
 NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
 NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
 Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan dengan karakter program keahlian
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMKN 8 Palangka Raya


Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Komoditas Perikanan Air
Tawar Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan Air Tawar
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Alokasi Waktu : 1 X 10 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, dan
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerjayan spesifik atau
memecahkan masalah.
4. Mencoba, mengolah, menyaji, merakit dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan dan kejujuran dibawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif)
4.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
3.4.2 Menganalisis pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia

E. Alat dan Bahan


Alat tulis, LKPD, Laptop, HP Android

F. Langkah-Langkah Kegiatan

1. Peserta didik mengerjakan tugas yang terdapat pada LKPD tentang karakteristik
pengelolaan parameter kualitas air
2. Peserta didik secara kelompok menuangkan hasil penugasan ke dalam LKPD
3. Peserta didik melakukan presentasi hasil penugasan yang dilakukan secara
kelompok

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD


)
SEKOLAH ……………………………………………..

PROGRAM KEAHLIAN ……………………………………………..

KOMPETENSI KEAHLIAN ……………………………………………..

MATA PELAJARAN ……………………………………………..

KELAS SEMESTER ……………………………………………..

Kelompok : ……………………………………………..

Pengamatan
Pernahkan kalian memperhatikan warna-warni perairan yang ada disekitar
anda? Pernahkah terbersit dalam benak anda mengapa perairan bisa memiliki
warna yang berbeda-beda? Untuk lebih jelasnya amatilah warna perairan
berikut
, kumpulkan informasi mengenai warna perairan dari berbagai sumber dan
lakukan analisa mengapa itu bisa terjadi!
Kolam A Kolam B

Berdasarkan hasil pengamatan kedua gambar diatas, dapat di analisis sebagai


berikut :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

G. Pengamatan
Peserta didik melakukan pengamatan karakteristik kualitas air dalam pengelolaan
kualitas air pada media pembesaran benih ikan
H. Hasil dan Analisis
Hasil dan analisis terlampir dalam LKPD

I. Kesimpulan
Kesimpulan terlampir dalam LKPD

J. Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas X Semester 1. Pengelolaan
Kualitas Air. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.

Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas X Semester 2. Pengelolaan
Kualitas Air. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas XI Semester 3. Teknik
Pembesaran Ikan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
MATERI AJAR
MELAKUKAN PENGELOLAAN KUALITAS AIR

A. Satuan Pendidikan : SMKN 8 Palangka


Raya Program Keahlian : Perikanan
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan Air Tawar
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Komoditas Perikanan Air
Tawar Kelas /Semester : XI/Ganjil

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


a. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, dan
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerjayan spesifik atau
memecahkan masalah.
4. Mencoba, mengolah, menyaji, merakit dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan dan kejujuran dibawah
pengawasan langsung.

b. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif)
4.4 Melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1 Menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia
3.4.2 Menganalisis pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia

4.4.1 Melakukan pengelolaan kualitas air benih ikan (tradisional, semi intensif dan
intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan pengelolaan kualitas air benih ikan
(tradisional, semi intensif dan intensif) baik secara Biologi, Fisik, dan Kimia.

E. Uraian Materi
Ruang lingkup materi yang akan dipelajari dalam pengelolaan kualitas air pada
pembesaran benih ikan adalah meliputi:
1. Kriteria Parameter Kualitas Air
2. Teknik Pengukuran parameter kualitas air (Biologi, Fisika, Kimia)
3. Pengelolaan kualitas air optimal untuk kegiatan pembesaran
4. Interaksi antar parameter kualitas air (Biologi, Fisika, Kimia) pada perairan
5. Pengaruh kualitas air terhadap pertumbuhan ikan
1. Kuantitas Air Media Budidaya
Selama kegiatan pemeliharaan ikan, kuantitas (volume) air harus selalu
dipertahankan sesuai dengan volume yang ditetapkan. Pengaruh dari menyusutnya
volume air sistem teknologi budidaya memang tidak terlalu vital, namun cukup
berbahaya apabila tidak segera diatasi. Dampak dari penurunan volume air sistem
teknik budidaya adalah :

 Suhu air akan berfluktuasi tinggi. Hal ini disebabkan pada volume air yang
sedikit air akan cepat panas, danakan cepat juga melepas panas.
 Konsentrasi salinitas air cenderung lebih tinggi, karena penguapan air yang
tinggi menyebabkan partikel-partikel garam yang mengendap semakin banyak.
Sebagai contoh adalah tambak garam yang airnya sengaja dikeringkan untuk
dipanengaramnya.
 Untuk budidaya semi intensif dan intensif, kondisi volume air yang kurang
menyebabkan DO air turun, sehingga ikan-ikan akan mengalami krisis DO
yang berdampak terhambatnya metabolisme pada ikan
Pada kondisi kualitas air yang kritis (menurun), maka harus dilakukan
penggantian air baru yang steril dengan volume air yag lebih banyak
(penggantian air baru yang steril bisa mencapai 30%), sehingga dengan kondisi
seperti ini harus ada/tersedia sejumlah air yang cukup baik secara kuantitas
maupun kualitas.
2. Kualitas Air Media Budidaya
Kualitas air media budidaya yang baik, sudah tentu akan mendukung pertumbuhan
dan perkembangan ikan secara optimal. Oleh karena itu kualitas air media budidaya
harus selalu diperiksa dari segi kelayakannya, ikan sangat peka terhadap perubahan
kualitas air dan apabila terlihat kecenderungan penurunan kualitas airnya, maka kita
harus melakukan langkah-langkah pengelolaan sesuai dengan faktor kualitas air
yang mengalami penurunan kualitas tersebut.
A. Parameter Fisika
Parameter fisika kualitas air adalah kondisi fisik kualitas air yang ditunjukkan
oleh faktor-faktor kualitas air perairan. Yang termasuk parameter fisika itu antara
lain cahaya, suhu, kecerahandankekeruhan, warna, dan salinitas.
a. Intensitas Cahaya
Dalam pembesaran ikan, keberadaan cahaya sangat penting. Pemanasan air
media pembesaran sangat erat hubungannya dengan intensitas dan penetrasi
cahaya yang masuk ke dalam perairan tersebut.
Jadi cahaya memegang peranan penting dalam pembesaran ikan baik dalam
memanasi suhu media budidaya maupun untuk keberadaan plankton
b. Suhu
Suhu merupakan faktor kulitas air yang bisa mempengaruhi faktor kualitas
air lain, perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan
biologi badan air. Dengan kata lain turun naiknya suhu akan mmpengaruhi
pada faktor kualitas air yang lain. Jadi suhu merupakan “controlling factor”.
Ikan seperti halnya biota air lainnya merupakan hewan berdarah dingin
(Poikilotermal), oleh sebab itu suhu tubuhnya sangat tergantung oleh suhu
air. Namun begitu perubahan suhu baik berupa penurunan maupun
peningkatan suhu yang sangat besar (drastis) sama sekali tidak dapat
ditolerir oleh ikan dan dapat menyebabkan ikan „shock“. Kisaran suhu yang

optimal bagi pemeliharaan ikan di kolam adalah 23 – 30 oC


Suhu rendah dibawah normal dapat menyebabkan ikan mengalami lethargi,
yaitu kehilangan nafsu makan, dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
Sebaliknya suhu yang terlalu tinggi ikan dapat mengalami stress pernapasan
dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan insang permanen.

Gambar 1. Termometer
fungsi dari pengukuran suhu ini adalah untuk mengetahui suhu terendah dan
suhu tertinggi dalam satu hari. Pengukuran berikutnya hanya dilakukan
apabila terjadi suasana yang ekstrim saja, misalnya cuaca yang mendung
atau hujan terus menerus, maka perlu dilakukan pengecekan suhu untuk
melihat nilai minimalnya.
suhu rendah mengakibatkan metabolisme ikan turun, maka kita harus
mengurangi jatah pemberian pakan sampai setengah bagiannya

Gambar 2. Pengukuran suhu


c. Kecerahan dan kekeruhan
Kecerahan adalah ukuran transparansi perairan, ditentukan secara visual
dengan menggunakan alat “Secchi disk” yang pertama kali dikembangkan
oleh Profesor Secchi sekitar abad XIX. Pada penggunaan secchi disk, ini
beliau berusaha mengkuantitatifkan kekeruhan air dalam suatu nilai dikenal
dengan kecerahan secchi disk (Jeffries dan Mills, 1996).
Nilai kecerahan yang dinyatakan dalam satuan meter juga dipengaruhi oleh
faktor diluar kondisi airnya seperti keadaan cuaca dan waktu pengukuran.
Selain itu ketelitian orang yang mengukurnya juga menentukan hasilnya.
Untuk meminimalisir faktor-faktor tersebut, pengukuran kecerahan
sebaiknya dilakukan pada tengah hari antara pukul 11.00 – 13.00, dengan
kondisi cuacanya cerah.
Cara mengukur kecerahan adalah:
- Tentukan waktu pengukuran yaitu siang hari pukul 11.00 – 13.00.
- Tentukantempat pengukuran, misalnya padatempat pemberian pakan yang
memungkinkan kita dapat mencelupkan alat Secchi disk. Disamping itu
pastikan matahari tidak terhalangi oleh benda atau oleh orang yang
melakukan pengukuran kecerahan.
- Masukkan alat Secchi sampai batas dimana alat tidak terlihat lagi, lalu
angkat alat dan bacalah nilai kecerahanya.
d. Warna Air

Gambar 3. Warna-warni perairan umum

Warna air cukup berpengaruh terhadap kehidupan ikan yang dibudidayakan.


Warna dapat menghambat penetrasi cahaya ke dalam air dan mengakibatkan
terganggunya proses fotosintesis. Selain disebabkan oleh partikel koloid
yang tersupensi, warna perairan juga dapat disebabkan oleh peledakan
(blooming) fitoplankton.
Pada lingkungan budidaya warna air yang didapati juga bermacam-macam,
antara lain dipengaruhi oleh kandungan plankton yang tergandung di dalam
air baik fitoplankton maupun zooplankton, larutan tersuspensi, dekomposisi
bahan organik, mineral maupun bahan lain yang terlarut dalam air. Warna
air yang disebabkan oleh dominasi plankton dapat mempengaruhi warna air,
sehingga secara tidak langsung dari warna perairan juga dapat
menggambarkan kesuburan perairan.

Gambar 4. Air kolam pembesaran ikan

B. Parameter Kimia Perairan


Pemantauan kualitas air menggunakan parameter kimia, adalah pemantauan
dengan melihat faktor-faktor kimia air pada media air tersebut. Pemantauan
parameter kimia ini merupakan yang terumit dibandingkan dengan parameter
lainnya, mengingat banyaknya unsur dan molekul kimia yang terdapat di air yang
meliputi air tawar, laut atau air payau.
a. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman atau pH air adalah kondisi sifat senyawa-senyawa di dalam
air. Sifat senyawa-senyawa di dalam air bisa berupa asam atau basa. Asam

adalah senyawa yang menghasilkan ion Hidrogen (H +) bila dilarutkan dalam


air, sedangkan basa adalah senyawa-senyawa yang menghasilkan ion

Hidroksil (OH-) bila dilarutkan di dalam air.


Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai
nilai pH sekitar 7 – 8,5. Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi
perairan, misalnya proses nitrifikasi akan berhenti jika pHrendah.
Bila pH lebih besar dari 9 dapat mengganggu kehidupan ikan dan
pertumbuhan pakan alami, bahkan nafsu makan ikan menjadi menurun
sehingga pertumbuhannya terhambat
Tabel 1. Hubungan antara pH air dengan kehidupan ikan
Keadaan Ph Pengaruhnya terhadap ikan
Lebih besar dari 11,0 Bersifat racun terhadap ikan
11,0 Titik mati alkalis
9,5 – 11,0 Produksi rendah
8,5 – 9,5 Cukup baik bagi pemeliharaan ikan
7,5 – 8,5 Baik bagi pemeliharaan ikan
6,0 – 7,0 Produksi sedang
4,5 – 6,0 Produksi rendah
4,0 – 4,5 Tidak berproduksi
4,0 Bersifat racun terhadap ikan
Lebih kecil dari 4,0 Titik mati asam

Alat yang umum digunakan untuk mengukur pH biasanya menggunakan


Universal pH dan pH meter. Universal pH adalah alat ukur kualitas air dari
kertas dimana apabila dicelupkan ke dalam air, warna kertas akan berubah
tergantung dari pH-nya, warna yang ditunjukkan dibandingkan dengan warna
standar alat ukur, maka akan diketahui nilai pH dari air tersebut yang
ditunjukkan pada standar warna pada alat.

Gambar 5. Universal pH

Prosedur Pengukuran pH Air dengan alat digital pH meter

 Contoh air yang akan diukur pH nya diambil dengan botol sampel dan
dimasukkan ke dalam beaker glass atau wadah lain
 Kertas pH dicelupkan ke dalam air contoh beberapa saat sampai tidak
terlihat perubahan warna pada kertas pH tersebut
 Warna kertas pH hasil pencelupan dicocokkan dengan warna standar
pada kotak wadah pHUniversal.
 Hasil pencocokan dicatat sebagai nilai pH air yang diukur

Prosedur Pengukuran pH Air dengan alat digital pH

meter

 Contoh air yang akan diukur nilai pH nya diambil dalam gelas ukur atau
wadah lain
 Alat digital pH meter disiapkan dan dicek/dites batu baterainya, apakah
masih bagus atautidak. Bila sudah soak, batu bateraidiganti yang baru.
 Sebelum digunakan, digital pH meter distandarkan terlebih dahulu
dengan larutan pH standar lalu ujung sensor/probe dicelupkan ke dalam
larutan tersebut hingga angka/nilai pH yang terdapat pada layar monitor
tidak berubah lagi/stabil. Misalnya pada pH 4, 7 dan
 10. Apabila angka pada pH digital belum terarah ke salah satu angka
tersebut, maka dapat dilakukan pemutaran dengan menggunakan skrup
yang berada di sisi kiri/kanan pH digital
 Setelah nilai stabil, alat siap digunakan untuk mengukur pH air. Apabila
ujung sensor dimasukkan ke dalam air yang diukur maka alat akan
menunjukkan angka pH-nya.

Gambar 6. pH meter digital


b. Oksigen Terlarut (DO)
Kadar oksigen di atmosfer sekitar 210 ml/l. Oksigen adalah salah satu gas
yang ditemukan terlarut pada perairan. Kadar oksigen terlarut di perairan
alami bervariasi tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan
atmosfer. Kadar oksigen berkurang dengan semakin meningkatnya suhu,
ketinggian, dan berkurangnya tekanan atmosfer (Jeffries dan Mills, 1996).
Alat yang digunakan untuk mengukur DO adalah DO meter. Seperti halnya
alat-alat kualitas air lain, DO meter juga merknya banyak, sehingga
pengoperasiannya juga tergantung dari petunjuk (manual) dari masing-
masing alat DO meter tersebut.
Gambar 7. DO meter

c. Karbondioksida (CO2)
Jumlah kandungan karbondioksida dalam suatu lingkungan perairan
ditentukan oleh bahan organik dan binatang air yang ada di dalamnya,
semakinbanyak bahan organik yang terurai, semakin tinggi kandungan
karbondioksidanya, demikian pula dengan metabolisme binatang yang ada,
berbanding lurus dengan kadar karbondioksida (Boyd, 2000).
Meskipun persentase CO2 di atmosfer kecil, akan tetapi keberadaan CO2 di
perairan relatif banyak, karena CO2 memiliki sifat kelarutan yang tinggi
(Jeffries dan Mills, 1988). Karbondioksida yang terdapat di
Kandungan karbondioksida bebas yang ideal untuk hidup ikan lele dumbo
adalah 0 – 12,8 mg/ liter (Murhananto, 2002). Kandungan CO2 di dalam air
tambak sebaiknya tidak boleh lebih dari 15 mg/l, karena apabila terlalu tinggi
dikhawatirkan akan terhirup oleh ikan.

d. Ammonia
Ammonia dalam air dapat berasal dari pemupukan, eksresi hewan dan hasil
perombakan komponen nitrogen oleh mikroba. Beberapa jenis tanaman dapat
menyerap ammonia. Bakteri pengurai (nitrobacter) dapat mengoksidasi
ammonia menjadi nitrat. Oleh karena itu ammonia dapat menurun
konsentrasinya dengan berbagai cara. Akan tetapi dengan kepadatan ikan
yang tinggi dikolam dan pemberian makanan buatan dapat meningkatkan
konsentrasi ammonia. Ammonia sangat beracun bila dalam bentuk NH3,
sedangkan yang sudah terionisai menjadi NH4 + relatif tidak beracun.
C. Parameter Biologi
Kelimpahan plankton yang terdiri dari phytoplankton dan zooplankton sangat
diperlukan untuk mengetahui kesuburan suatu perairan yang akan dipergunakan
dalam kegiatan budidaya. Plankton sebagai organisme perairan tingkat rendah
yang melayang-layang di air dalam waktu yang relatif lama mengikuti
pergerakan air. Plankton merupakan organisme yang tinggal di dalam kolom air
pada umumnya sangat peka terhadap perubahan lingkungan hidupnya (suhu,
pH,salinitas, gerakan air, cahaya matahari dll) baik untuk mempercepat
perkembangan atau yang mematikan.
Berdasarkan ukurannya, plankton dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Macroplankton (masih dapat dilihat dengan mata telanjang/ biasa/tanpa
pertolongan mikroskop).
2. Netplankton atau mesoplankton (yang masih dapat disaring oleh plankton
net yang mata netnya 0,03 - 0,04 mm). 20
3. Nannoplankton atau microplankton (dapat lolos dengan plankton net di
atas).
Berdasarkan tempat hidupnya dan daerah penyebarannya, plankton dapat
merupakan :
1. Limnoplankton (plankton air tawar/danau).
2. Haliplankton (hidup dalam air asin)
3. Hypalmyroplankton (khusus hidup di air payau)
4. Heleoplankton (khusus hidup dalam kolam-kolam)
5. Petamoplankton atau rheoplankton (hidup dalam air mengalir, sungai).

Gambar 8. Plankton
F. Soal Latihan
Pilihan Ganda

1. Dibawah ini yang termasuk ke dalam kelompok parameter fisika air adalah …
a. Salinitas, suhu, oksigen terlarut
b. Oksigen terlarut, karbondioksida bebas, ammonia
c. Intensitas cahaya, kekeruhan, suhu
d. Gas metana, suhu, salinitas
e. Kecerahan, Salinitas, pH
2. Kelompok organisme yang tinggal di dalam kolom air (water column) baik di
perairan tawar maupun laut disebut …
a. Plankton
b. Bentos
c. Nekton
d. Perifiton
e. Neuston

3. Kualitas air adalah parameter yang harus selalu diperiksa secara berkala
dalam mengelola media pembesaran benih ikan …

Mengapa faktor kualitas air sangat berpengaruh dalam pembesaran ikan


a. Karena ikan peka terhadap perubahan kualitas air


b. Karena ikan berdarah panas
c. Karena ikan eurytermal
d. Karena ikan euryhaline
e. Karena ikan mudah terserang penyakit
4. Suhu merupakan salah satu faktor kualitas air yang sangat penting dalam pembesaran
ikan. Keberadaan suhu bisa mempengaruhi faktor kualitas air lainnya. Yang
merupakan dampak suhu yang tinggi adalah ...
a. NH3 turun
b. Salinitas turun
c. CO2 meningkat
d. DO meningkat
e. Kecerahan meningkat
5. Kecerahanseringdigunakanuntukindikatorkesuburansuatukolamatau wadah
lainnya. Hal ini disebabkan karena kecerahan ditentukan oleh ...
a. Padatan tersuspensi total
b. Keberadaan padatan terlarut total
c. Keberadaan penetrasi cahaya kedalam air kolam
d. Keberadaan warna air kolam
e. Keberadaan plankton dikolam

Kunci Jawaban

1. C
2. A
3. A
4. D
5. E

Rubrik Penilaian

Nomor Soal Bobot Soal


1-5 5
Jumlah Skor Maksimal 25

Keterangan :
Jika benar mendapat skor 5
Jika Salah mendapat skor 0
Penentuan Skor Soal Pilihan Ganda

Skor perolehan
NA = x 100
Skor maksimal
G. Daftar Pustaka

Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas X Semester 1. Pengelolaan
Kualitas Air. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.

Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas X Semester 2. Pengelolaan
Kualitas Air. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.

Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas Kelas XI Semester 3. Teknik
Pembesaran Ikan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai