BIOLOGI LAUT
TAHUN 2022
Oleh:
Muhammad Ahsin Rifa’i
Metode Praktek:
Metode yang digunakan dalam praktek ini adalah belt transect, yaitu dengan menarik
garis tegak lurus terhadap garis kontur (garis pantai). Panjang transek disesuaikan dengan
topografi pantai. Jarak penempatan transek (plot pertama dari setiap transek) terhadap
batas garis pantai (batas pasang tertinggi) adalah 5 m. Kemudian ditentukan titik
koordinat transek dengan bantuan alat GPS. Jumlah transek yang akan dibuat sebanyak 3
transek dengan jarak antar transek adalah 5 m (disesuaikan). Untuk mempermudah
pendataan makroinvertebrata, tiap plot dibagi menjadi 4 atau 25 subplot (seusaikan
dengan transek yang ada) (Gambar 1). Selanjutnya dihitung jumlah dan jenis
makroinvertebrata serta mengamati substrat pada masing-masing plot. Data-data yang
diperoleh akan dimasukkan dalam tabel pengamatan. Tiap plot didokumentasikan dengan
menggunakan kamera digital. Jika belum mampu mengidentifikasi maka sampel bias
disimpan dan diawetkan untuk didentifikasi di laboratorium.
Untuk mengetahui keanekaragaman dan pola zonasi makroinvertebrata bentik
dilakukan dengan menganalisis secara deskriptif data-data yang telah dimasukkan dalam
tabel. Analisis pola zonasi makroinvertebrata bentik juga dilakukan dengan
memvisualisasikan dalam gambar kemudian dilakukan penjelasan secara deskriptif.
DAFTAR PUSTAKA
CATATAN: