ABSTRACT
MUHAMMAD SYARIF HIDAYATULLAH. Distribution of Mangrove
Vegetation and its Relation to Environmental Characteristics of the Coastal Waters
of Makassar, South Sulawesi. Supervised by DIETRIECH GEOFFREY BENGEN
and ENDANG SUNARWATI SRIMARIANA.
Mangroves can adapt to tidal environments in coastal areas. The growth and
development of mangroves are influenced by the physical and chemical
characteristics of the waters. The study was conducted at three stations using a line
transect, and using three replication in each station. The data of the coastal
environmental quality were collected at every one substation with three replications
of each station. The relationship between mangrove distribution and environmental
characteristics was analyzed using the Principal Component Analysis and
Correspondence Analysis. Five mangroves were found at the study site i.e.
Avicennia marina, Aegiceras corniculatum, Rhizophora apiculata, Rhizophora
mucronata, and Sonneratia alba with densities ranging from 22-1322 ind ha-1. A.
marina can grow on clay substrate while R. mucronata on the clay-sand substrate.
A. corniculatum can grow with conditions of low salinity and low sediment pH.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Kelautan
pada
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
Menyetujui,
rNuriava.
#- M.Sc
1 198303 1 001
ranggar Lutus:
I I t{QV 2SlS
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sebaran
Vegetasi Mangrove dan Keterkaitannya dengan Karakteristik Lingkungan Perairan
Pesisir Makassar, Sulawesi Selatan.” Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
mendaptkan gelar sarjana di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof Dr Ir Dietriech Geoffrey Bengen, DEA selaku dosen pembimbing
pertama, Ir. Endang S. Srimariana, M.Si selaku dosen pembimbing kedua,
Dr. Meutia Samira Ismet, S.Si, M.Si selaku dosen penguji, dan Risti
Endriani Arhatin, S.Pi, M.Si selaku perwakilan komisi pendidikan atas
bimbingan, kritik, dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini.
2. Ir. Adhy Cahya Slamet, M.Si dan Ir. Sitti Chadidjah, M.Si yang telah
membantu dalam melaksanakan penelitian ini.
3. Bapak Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan,
Bapak Kepala Konservasi Mangrove Lantebung, dan Bapak Kepala
Pelabuhan Untia yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan penelitian
di lapang.
4. Ibu Tatik Hayati dan Bapak Syaifullah selaku orang tua serta keluarga yang
selalu mendoakan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Teman seperbimbingan Berylia Khairini, Siti Zahrah Utami, Ajeng
Andriani, Samuel Sembiring dan Rahmah Aprilian yang saling menguatkan
satu sama lain.
6. Teman seperjuangan Hendri Nur Hasan, Tamyizul Muchtar dan Liantiame
yang menemani masa perkuliahan.
7. Teman-teman di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan angkatan 52 dan
Indonesian Green Action Forum LC IPB yang telah mengisi dunia
perkuliahan dan memberikan pelajaran berharga.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Segala bentuk kritik, masukan, dan saran sangat penulis harapkan untuk kajian
evaluasi serta perbaikan agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Semoga karya
tulis ini dapat memberikan manfaat untuk kedepannya.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR LAMPIRAN ii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 1
METODE 2
Waktu dan Tempat 2
Alat dan Bahan 2
Prosedur Penelitian 3
Analisis Data Vegetasi Mangrove 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 6
Kondisi Umum Lingkungan Penelitian 6
Karakteristik Fisika Kimiawi Lingkungan Perairan 6
Struktur Vegetasi Mangrove 8
SIMPULAN DAN SARAN 14
Simpulan 14
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN 17
RIWAYAT HIDUP 22
ii
DAFTAR TABEL
1. Parameter lingkungan perairan dan sedimen yang diukur 4
2. Kondisi karakteristik fisika kimiawi lingkungan perairan Pesisir Makassar 6
DAFTAR GAMBAR
1. Lokasi dan stasiun penelitian di Pesisir Makassar, Sulawesi Selatan 2
2. Ilustrasi transek garis kuadrat untuk pengambilan data vegetasi mangrove 3
3. Hasil pengukuran fraksi sedimen di setiap stasiun penelitian 8
4. Peta sebaran mangrove di Pesisir Makassar, Sulawesi Selatan 9
5. Kerapatan jenis mangrove kategori pohon di lokasi penelitian 10
6. Kerapatan jenis mangrove kategori anakan di lokasi penelitian 10
7. Kerapatan jenis mangrove kategori semai di lokasi penelitian 11
8. Indeks nilai penting mangrove di lokasi penelitian 12
9. Hasil Analisis Komponen Utama sebaran spasial karakteristik lingkungan
pada sumbu F1, F2 dan F3 13
10. Hasil Analisis Koresponden sebaran spasial mangrove pada sumbu F1, F2,
dan F3 14
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi 17
2. Hasil analisis struktur vegetasi mangrove tingkat pohon, anakan, dan semai
di Perairan Pesisir Makassar, Sulawesi Selatan 18
3. Hasil analisis PCA 19
4. Hasil analisis CA 20
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
METODE
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu yaitu, water
quality checker, refraktometer, GPS hand, roll meter, meteran jahit, alat tulis,
kamera, akuades, buku identifikasi mangrove (Wetlands International),
gunting/pisau, plastik strap, software ArcGis, Xlstat 2014, Microsoft Word, dan
Microsoft Excel.
3
Prosedur Penelitian
5m 5m
1m 1m
m m
35 m 35 m
1m
5m
m 10 m
5m
Gambar 2 Ilustrasi transek garis kuadrat untuk pengambilan data vegetasi mangrove
n𝑖
RD𝑖 = × 100%
∑n
Keterangan :
RD𝑖 : Kerapatan relatif jenis ke-i
n𝑖 : Jumlah total tegakan jenis ke-i
∑ n : Jumlah total tegakan seluruh jenis
5
F𝑖
RF𝑖 = × 100%
∑F
Keterangan :
RF𝑖 : Frekuensi relatif jenis ke-i
F𝑖 : Frekuensi jenis ke-i
∑F : Jumlah frekuensi seluruh jenis
91.66% dan liat sebesar 8.32%. Kandungan pasir ketiga stasiun memiliki jumlah
yang sama sebesar 0.02% (Gambar 3). Substrat lempung mendominasi di setiap
stasiun penelitian. Hal ini dapat disebabkan karena letak lokasi kawasan mangrove
memiliki arus yang lemah serta substrat lempung dengan ukuran butir sedimen
yang relatif kecil sehingga menyebabkan mudah mengendap dalam perairan. Hal
ini sesuai dengan penelitian Rifardi (2008) yang menyatakan pergerakan sedimen
dipengaruhi oleh kecepatan arus dan ukuran butir sedimen. Semakin besar
kecepatan arus yang bergerak, maka semakin besar ukuran butiran sedimen yang
dipindahkan.
100%
Presentasi Fraksi Sedimen
80%
60%
40%
20%
0%
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Kerapatan Mangrove
Kondisi kelimpahan vegetasi mangrove dapat digambarkan dalam nilai
kerapatan jumlah pohon per satuan luas. Kerapatan mangrove dapat digunakan
sebagai salah satu indikator tingkat kerusakan suatu kawasan mangrove (Kusmana
dan Ningrum). Hasil pengamatan secara keseluruhan terdapat 5 jenis mangrove
yang ditemukan di lokasi penelitian yaitu, Avicennia marina, Aegiceras
corniculatum, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, dan Sonneratia alba
(Lampiran 1). Jenis yang ditemukan dengan kerapatan masing-masing pada Stasiun
1 yaitu A. marina memiliki kerapatan sebesar 82%, R. mucronata 13%, R. apiculata
3%, dan S. alba 2%. Jenis yang ditemukan dengan kerapatan masing-masing pada
Stasiun 2 yaitu R. mucronata sebesar 71% dan A. marina 29%. Jenis yang
ditemukan dengan kerapatan masing-masing pada Stasiun 3 yaitu A. marina sebesar
57%, R. mucronata 40%, dan A. corniculatum 3%. Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 201 (2004) menyatakan bahwa kategori nilai kerapatan
jenis mangrove dibagi menjadi tiga kategori yaitu pada nilai <1000 ind ha-1
termasuk kategori jarang, ≥1000–1500 ind ha-1 termasuk kategori sedang dan ≥1500
ind ha-1 termasuk kategori rapat. Kerapatan sangat dipengaruhi oleh jumlah
ditemukannya spesies dalam daerah penelitian. Semakin banyak suatu spesies,
9
maka kerapatan relatifnya semakin tinggi. Nilai kerapatan suatu jenis menunjukkan
kelimpahan jenis dalam suatu ekosistem yang menggambarkan bahwa jenis dengan
kerapatan tertinggi memiliki pola penyusuaian dengan kondisi lingkungan (Anugra
et al. 2014). Nilai kerapatan mangrove dapat dilihat pada Gambar 4.
2, dan A. corniculatum sebanyak 400 ind ha-1 pada Stasiun 3 (Gambar 6). Jenis A
corniculatum hanya ditemukan pada Stasiun 3 yang berada di dekat dengan bekas
lokasi tambak karena jenis ini mampu bertoleransi dengan salinitas yang rendah.
Menurut Patel dan Pandey (2009) menyatakan A. corniculatum dapat
dikelompokkan di antara tanaman yang toleran garam dimana pertumbuhan benih
A. corniculatum dapat beradaptasi dengan salinitas rendah dan pertumbuhan
optimal berada pada salintas 24 ‰.
1400
1200
Kerapatan jenis mangrove
1000
800
(ind ha-1)
600
400
200
0
Rm Am Ra Sa Rm Am Rm Am Ac
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
800
Kerapatan jenis mangrove
600
(Iind ha-1)
400
200
0
Rm Am Rm Am Rm Am Ac
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
100000
80000
Kerapatan jenis mangrove
60000
(ind ha-1)
40000
20000
0
Rm Am Sa Rm Am Rm Am
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
250
200
Indeks Nilai Penting
150
100
50
0
Rm Am Ra Sa Rm Am Rm Am Ac
Stasiun 1 Stasiun2 Stasiun 3
Gambar 8 Indeks nilai penting mangrove di lokasi penelitian. A. marina (Am);
A. corniculatum (Ac); R. apiculata (Ra); R. mucronata (Rm); S. alba
(Sa).
Indeks Nilai Penting dari setiap jenis sangat tergantung pada pertumbuhan
mangrove. Menurut Warongan (2009), peranan suatu jenis terhadap suatu
komunitas dapat menunjukkan kondisi pertumbuhan mangrove dalam komunitas
tersebut. Perbedaan indeks nilai penting vegetasi mangrove ini dikarenakan adanya
kompetisi pada setiap jenis untuk mendapatkan unsur hara dan sinar cahaya
matahari pada suatu lokasi. Nilai yang tinggi menunjukkan bahwa jenis tersebut
mampu bersaing dengan lingkungan sekitarnya, sebaliknya jika nilai yang rendah
menandakan jenis tersebut kurang mampu bersaing dengan lingkungan sekitarnya
dan jenis yang lain. Jenis mangrove yang ditemukan pada setiap stasiun mampu
hidup dengan substrat dominan lempung. Jenis S. alba dapat hidup pada campuran
lempung dan pasir serta dapat berasosiasi dengan A. marina pada kondisi
lingkungan yang sama. Jenis R. apiculata dapat hidup pada tanah berlempung dan
R. mucronata lebih toleran terhadap subtrat yang lebih keras dan pasir. Jenis A.
corniculatum dapat hidup pada tanah dengan substrat yang beragam (Noor et. al
2006).
Analisis sumbu F2 menunjukkan bahwa Stasiun 3 (sub Stasiun 3.1 dan 3.3)
memiliki habitat dengan ciri Eh yang rendah namun Stasiun 3 (sub Stasiun 3.2)
pada sumbu F3 dicirikan dengan kondisi habitat yang memiliki ph sedimen rendah.
Eh dan pH dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman dalam proses
ketersediaan hara. Penggenangan air pada substrat sedimen dapat mempengaruhi
nilai pH dan Eh tanah. Menurut Cyio (2008), pada saat kondisi genangan air tinggi
dapat meningkatkan pH sedimen namun hal tersebut berbanding terbalik dengan
nilai Eh
EH
2.1 3.2
1.1 1.3 2
1 1.2
PH
F2 (25.04 %)
F3 (21.34 %)
SEDIMEN
1
LIAT EH 3.1 1.2
0
LEMPUNG LEMPUNG
2.2 0
2.3 2.1 1.1
3.1
LIAT 2.2 1.3
-1
-1 2.3 PH
3.2 SEDIMEN
3.3 3.3
-2 -2
-3 -2 -1 0 1 2 3 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3
F1 (53.62 %) F1 (53.62 %)
F3 (14.35 %)
F2 (22.64 %)
Sa
-1 -1 3.2
1.3
-2 -2
Sa
-3 -3
Ra
Ac
-4 -4
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
F1 (63.00 %) F1 (63.00 %)
Gambar 10 Hasil Analisis Koresponden sebaran spasial mangrove pada sumbu F1,
F2, dan F3
Jenis mangrove A. corniculatum ditemukan pada Stasiun 3 yang dicirikan dengan
kondisi pH sedimen yang rendah. Menurut Patang (2013), pH sedimen yang
berkisar antara 6,4– 6,8 masih sangat cocok untuk pertumbuhan hampir semua jenis
mangrove.
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 2 Hasil analisis struktur vegetasi mangrove tingkat pohon, anakan, dan
semai di Perairan Pesisir Makassar, Sulawesi Selatan
Pohon
Stasiun Jenis
Jumlah Rdi Rfi Rci INP
A. marina 89 82.41 57.14 80.75 220.30
R. mucronata 14 12.96 28.57 11.37 52.90
1 R. stylosa 3 2.78 7.14 3.73 13.65
S. Alba 2 1.85 7.14 4.15 13.15
Total 108 100 100 100 300
A. marina 48 28.74 41.67 28.68 99.09
2 R. mucronata 119 71.26 58.33 71.32 200.91
Total 167 100 100 100 300
A. marina 59 56.73 53.85 93.95 204.53
R. mucronata 42 40.38 38.46 5.47 84.31
3
A. corniculatum 3 2.88 7.69 0.58 11.16
Total 104 100 100 100 300
Anakan
Stasiun Jenis
Jumlah Rdi Rfi INP
A. marina 8 80 80 160
1 R. mucronata 2 20 20 40
Total 10 100 100 200
A. marina 7 29.17 33.33 62.50
2 R. mucronata 17 70.83 66.67 137.50
Total 24 100 100 200
A. marina 9 31.03 33.33 64.37
3
R. mucronata 12 41.38 33.33 74.71
A. corniculatum 8 27.59 33.33 60.92
Total 29 100 100 200
Semai
Stasiun Jenis
Jumlah Rdi Rfi INP
1 A. marina 34 73.91 60 133.91
R. mucronata 8 17.39 20 37.39
S. alba 4 8.70 20 28.70
Total 46 100 100 200
2 A. marina 8 8.70 14.29 22.98
R. mucronata 84 91.30 85.71 177.02
Total 92 100 100 200
3 A. marina 15 42.86 40 82.86
R. mucronata 20 57.14 60 117.14
Total 35 100 100 200
19
1.5 60
1 40
0.5 20
0 0
F1 F2 F3 F4
axis
F1 F2 F3 F4
PH SEDIMEN 0.226 0.069 0.705 0.000
EH 0.015 0.933 0.053 0.000
SAND 0.000 0.000 0.000 0.000
LEMPUNG 0.952 0.000 0.048 0.000
LIAT 0.952 0.000 0.048 0.000
F1 F2 F3 F4
PH SEDIMEN 0.475 0.262 -0.840 0.000
EH -0.120 0.966 0.230 0.000
SAND 0.000 0.000 0.000 0.000
LEMPUNG 0.976 -0.004 0.219 0.001
LIAT -0.976 0.005 -0.219 0.001
20
F1 F2 F3 F4
1.1 0.518 0.478 0.004 0.000
1.2 0.819 0.143 0.038 0.000
1.3 0.540 0.389 0.071 0.000
2.1 0.828 0.172 0.000 0.000
2.2 0.730 0.056 0.214 0.000
2.3 0.807 0.047 0.146 0.000
3.1 0.115 0.452 0.433 0.000
3.2 0.022 0.294 0.684 0.000
3.3 0.182 0.437 0.381 0.000
Factor scores:
Observation F1 F2 F3 F4
1.1 0.961 0.923 0.080 -0.001
1.2 2.151 0.898 0.462 -0.001
1.3 1.139 0.968 -0.413 0.002
2.1 -2.757 1.258 -0.013 0.000
2.2 -0.650 -0.181 -0.352 0.000
2.3 -1.772 -0.430 -0.753 0.000
3.1 0.249 -0.495 0.484 0.000
3.2 -0.366 -1.323 2.019 0.000
3.3 1.045 -1.619 -1.514 0.000
0.35
80
0.3
Inertia (%)
Eigenvalue
0.25 60
0.2
0.15 40
0.1
20
0.05
0 0
F1 F2 F3
axis
21
F1 F2 F3
1.1 0.969 0.023 0.007
1.2 0.966 0.025 0.009
1.3 0.017 0.969 0.014
2.1 0.964 0.006 0.030
2.2 0.866 0.039 0.095
2.3 0.884 0.032 0.084
3.1 0.965 0.026 0.009
3.2 0.026 0.087 0.887
3.3 0.825 0.055 0.121
F1 F2 F3
1.1 1.591 0.412 0.291
1.2 1.494 0.404 0.297
1.3 0.244 -3.042 -0.460
2.1 -1.237 0.160 0.461
2.2 -0.610 0.216 0.423
2.3 -0.662 0.211 0.427
3.1 1.482 0.403 0.298
3.2 -0.258 0.781 -3.132
3.3 -0.522 0.224 0.418
F1 F2 F3
Am 0.990 0.009 0.002
Rm 0.996 0.000 0.004
Ra 0.006 0.972 0.022
Sa 0.006 0.972 0.022
Ac 0.006 0.058 0.935
F1 F2 F3
Am 0.951 0.148 0.083
Rm -1.070 0.040 0.141
Ra 0.409 -8.488 -1.610
Sa 0.409 -8.488 -1.610
Ac -0.432 2.179 -10.973
RIWAYAT HIDUP