SKRIPSI
ESTIMASI SERAPAN DAN STOK KARBON PADA JENIS
Rhizopora Mucronate DAN Avicenia Alba DI KAWASAN
KONSERVASI MANGROVE DUSUN PUNTONDO DESA
LAIKANG KECAMATAN MANGARAMBOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
SKRIPSI
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kelautan Pada
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Muslim Indonesia
NIM : 07320190042
ii
iii
Diketahui oleh,
iii
iv
Disetujui
Oleh Komisi Penguji :
iv
v
RINGKASAN
Andraresty Ratri Andrini, Stambuk 07320190042, Estimasi Serapan
dan Stok Karbon Pada Jenis Rhizophora mucronata dan Avicennia alba Di
Kawasan Konservasi Mangrove Dusun Puntondo Desa Laikang Kecamatan
Mangarabombang Kabupaten Takalar. Dibawah bimbingan Bapak Asbar
selaku Pembimbing Utama dan Bapak Muhammad Yunus sebagai Pembimbing
Anggota
Karbon merupakan materi penyusun dasar seluruh senyawa organik.
Penyerapan karbon sendiri terjadi didasarkan atas proses kimiawi dalam
aktivitas fotosintesis tumbuhan yang menyerap CO2 dari atmosfer dan air dari
tanah menghasilkan oksigen dan karbohidrat yang selanjutnya akan
berakumulasi menjadi selulosa dan lignin sebagai cadangan karbon. Stok
karbon adalah persediaan karbon yang tersimpan yang dihitung berdasarkan
nilai kandungan karbon dan luas area penuh dengan satuan ton/ha.
v
vi
KATA PENGANTAR
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunianya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
Kabupaten Takalar”.
tidak bisa terselesaikan tanpa pihak-pihak yang mendukung baik secara moril
vi
vii
2. Bapak Dr. Ir. Abd Rauf, M.Si, selaku Dekan Fakultas Perikanan dan
3. Ibunda Dr. Ir. Hamsiah, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Indonesia.
Penulis
6. Ayahanda Dr. Ir. Abd Rauf, M.Si selaku Penguji dalam laporan hasil
penelitian penulis.
7. Ibunda Dr. Ir. Hamsiah, M.Si selaku Penguji dalam laporan hasil
penelitian penulis.
vii
viii
12. Kepada seluruh pihak tanpa terkecuali yang telah banyak memberikan
13. Terakhir, tak lupa saya ingin berterima kasih kepada diri saya sendiri, I
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
pada umumnya. Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Terima Kasih
Penulis
viii
ix
DAFTAR ISI
ix
x
x
xi
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1.Ilustrasi carbon pools pada pohon magrove yang terdiri atas abovegraund,
belowground, litter dan soil................................................................................. 9
2.Siklus karbon (C-cycle).................................................................................. 11
3.Peta Lokasi Penelitian .................................................................................... 16
4.Teknis pengukuran diameter setinggi dada (DBH) pada berbagai kondisi
batang pohon maupun elevasi yang berbeda-beda ............................................ 20
5. Pengukuran pohon......................................................................................... 20
6. Pengukuran Daun .......................................................................................... 22
7.Kerapatan Pada Stasiun 1 dan Stasiun 2 ........................................................ 31
8.Perbandingan nilai sediaan karbon pada mangrove Rhizohora Mucronata dan
Avicennia Alba pada tiap stasiunnya ................................................................ 34
xi
xii
DAFTAR TABEL
No Halaman
xii
xiii
LAMPIRAN
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu negara kepulauan, Indonesia terdiri atas lebih dari
17.508 pulau dengan panjang garis pantai sekitar 95.181 km (Kusuma, 2021),
dengan garis pantai yang sangat panjang dan iklim tropis serta faktor-faktor
lainnya yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang sebagian
salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas, terdapat di daerah pasang
surut di wilayah pesisir, pantai, dan pulau-pulau kecil serta merupakan sumber
daya alam yang sangat potensial. Mangrove memiliki peran penting dalam biota
laut, mencegah terjadinya badai, angin topan, abrasi, serta membangun komunitas
sosial ekonomi.
disebut blue carbon yang memiliki fungsi ekologis yang sangat penting bagi
diperkirakan hutan mangrove dapat menyerap CO2 dari atmosfer sebesar 25,5 juta
ton/tahun (Ong, 2004). Stok karbon global rata-rata yang dimiliki oleh ekosistem
mangrove diperkirakan mencapai 956 Mg C ha−1, yang jauh lebih tinggi daripada
hutan hujan tropis, rawa gambut, rawa asin, dan padang lamun.
1
2
hutan daratan pada umumnya. Hutan mangrove tiap satu hektarnya dapat
menyimpan sampai lima kali lipat lebih banyak karbon dibandingkan hutan hujan
hutan mangrove sebagai menyimpan karbon sampai saat ini masih terbatas. Hal
ini ditandai dengan banyaknya kerusakan hutan mangrove. Sekitar 48% luas hutan
pengelolaan lahan yang kurang tepat, antara lain pembakaran hutan dalam skala
luas secara bersamaan, konversi lahan serta pengeringan lahan gambut untuk
Hutan mangrove memiliki peran yang sama dengan hutan yang lainnya
mencapai hingga 77,9 %, dimana karbon yang diserap tersebut disimpan dalam
biomassa mangrove yaitu pada beberapa bagian seperti pada batang, daun, dan
sedimen.
Kabupaten Takalar adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Setalan yang
2
3
jenis mangrove.
lingkungan pesisir dan perairan pantai. Oleh sebab itu di lokasi tersebut, tidak
sekitar pantai. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Q.S Ar-Ruum ayat 41,
yaitu:
perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
manusia merasakan dampak negatif atas apa yang diperbuatannya sendiri. Sudah
dunia sebesar 30-50% dalam kurun waktu setengah abad terakhir ini akibat
2011) menyadari hal itu maka diakukan upaya alternatif mengatasi permasalahan
pemanasan global.
3
4
kegiatan untuk memperoleh data dan informasi mengenai tingkat, status, dan
kecenderungan perubahan emisi gas rumah kaca secara berkala dari berbagai
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Q.S An-Nahl ayat 18 yang berbunyi:
Surah ini membuktikan betapa banyaknya nikmat dan karunia yang Allah
anugerahkan kepada kita, baik di langit, darat, air, maupun dalam diri manusia.
Walaupun kita menghitung nikmat Allah yang diberikan kepada kita, niscaya
fotosintesis. CO2 yang diserap akan disimpan dalam bentuk biomassa atas (above
dalam sedimen (Kauffman, 2011). Penelitian mengenai estimasi serapan dan stok
mengetahui serapan karbon mangrove dan mengetahui nilai estimasi stok karbon
jenis mangrove Rhizophora mucronata dan Avicennia alba sehingga hal tersebut
4
5
ini.
2. Bagaimana nilai estimasi stok karbon pada jenis Rhizophora mucronata dan
Kabupaten Takalar?
5
6
2. Untuk mengetahui nilai estimasi stok karbon pada jenis Rhizophora mucronata
mengetahui kerapatan, serapan dan nilai estimasi stok karbon sehingga dapat
Adapun manfaat lain dari penelitian ini bagi masyarakat, dapat menambah
informasi dan masukan tentang estimasi serapan dan stok karbon tersimpan dari
6
7
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Biomassa
Biomassa merupakan keseluruhan berat atau volume organisme dalam
suatu kawasan atau volume tertentu. Biomassa juga disebut sebagai keseluruhan
jumlah materi hidup di atas permukaan pada suatu pohon dan dinyatakan
menggunakan satuan ton berat kering per satuan luas. Biomassa inilah yang
merupakan keperluan makhluk di atas bumi melalui mata rantai antara manusia
dan binatang dalam proses kebutuhan CO2 yang diikat dan O2 yang dilepaskan
(Sutaryo, 2009)
terdapat pada pohon dan dinyatakan dalam satuan berat kering per unit area,
faktor, diantaranya adalah dimensi (diameter dan tinggi), kerapatan kayu, dan
8
9
persamaan allometrik. Metode ini terhitung akurat tetapi memakan biaya yang
persamaan allometrik.
Gambar 1 Ilustrasi carbon pools pada pohon magrove yang terdiri atas
abovegraund, belowground, litter dan soil
Dalam perhitungan perkiraan biomassa dan simpanan karbon dalam
tegakan mangrove metode yang paling sering digunakan yaitu metode non
9
10
destructive, metode ini dipilih karena sifatnya yang tidak merusak ekositem
mangrove serta merupakan metode yang paling mudah (Rudianto, 2017).
2.2. Karbon
Karbon merupakan materi penyusun dasar seluruh senyawa
organik. Dalam siklus karbon, mekanisme timbal balik fotosintesis serta respirasi
Karbon dapat tersimpan dalam kantong karbon dalam rentang waktu yang
lama atau hanya sebentar. Jumlah CO2 di atmosfer akan bervariasi tergantung
periode. CO2 memiliki konsentrasi rendah saat periode panas di belahan Bumi
Utara dan tertinggi saat periode dingin. Kenaikan jumlah karbon yang tersimpan
dalam karbon pool mewakili jumlah karbon yang terserap dari atmosfer (Sutaryo,
2009) Manusia dan hewan di darat dan di laut, termasuk hewan- hewan kecil yang
(Suprianto, 2012).
lingkungan makhluk hidup, materi anorganik serta atmosfer. Hutan, tanah, laut,
atmosfer menyimpan karbon yang bergerak secara dinamis dalam kantong karbon
aktif / active carbon pool (Sukirman, 2017). Siklus karbon dapat dilihat pada
10
11
disimpan dalam bentuk biomassa dalam bagian tubuhnya seperti batang, daun,
akar, umbi buah, dan lain sebagainya (Sukirman, 2017). Banyak atau tidaknya
karbon organik yang terdapat tentu saja berpengaruh terhadap berjalannya rantai
aktivitas fotosintesis tumbuhan yang menyerap CO2 dari atmosfer dan air dari
menjadi selulosa dan lignin sebagai cadangan karbon. Pada saat tumbuhan atau
satwa hutan mati, akan terjadi proses dekomposisi oleh bakteri dan mikroba yang
11
12
Adapun kandungan karbon, stok atau cadangan karbon, dan serapan gas
gr/cm2 .
b. Stok atau cadangan karbon adalah persediaan karbon yang tersimpan yang
dihitung berdasarkan nilai kandungan karbon dan luas area penuh dengan
satuan ton/ha.
c. Serapan gas CO2 merupakan suatu substrat untuk menyerap CO2 dalam satuan
Karbon pada tanaman akan terdistribusi menjadi dua bagian, yaitu karbon
yang akan menjadi energi untuk proses fisiologis tanaman dan karbon yang akan
masuk ke dalam struktur tumbuhan dan menjadi bagian dari tumbuhan (Rahadian,
2019).
2.3. Mangrove
Mangrove merupakan tumbuhan yang mampu bertahan hidup di daerah
pesisir pantai dengan dibawah kondisi lingkungan yang dipengaruhi oleh pasang
surut air laut dan berlumpur. Tumbuhan mangrove sebagai ekosistem pesisir
pantai memiliki beberapa peran penting yaitu sebagai fungsi fisik, hutan
12
13
mangrove berperan dalam melindungi pantai dari abrasi, menahan sedimen, dan
lain-lain. Sebagai fungsi kimia hutan mangrove mampu menyerap CO2 , pengolah
bahan-bahan limbah, dan lain-lain. Dan sebagai fungsi biologi berperan sebagai
kawasan asuhan atau tempat pemijahan, sumber plasma nutfah, dan lain-lain
(Rahim, 2017).
secara terus-menerus oleh tumbuhan. Mangrove adalah mata rantai yang berperan
(Arief, 2003). Mangrove tidak atau sulit tumbuh di wilayah pesisir yang terjal dan
berombak besar dengan arus pasang surut kuat, karena kondisi ini tidak
2. Daerahnya tergenai air laut secara berkala, baik setiap hari maupun yang hanya
4. Terlindungi dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat. Air
13
14
unik yaitu memiliki pohon yang relatif sedikit, memiliki akar yang tidak beraturan
dengan akar seperti akar yang mencuat seperti pensil, memiliki biji (propagul)
bidang dan jumlah batang per hektar yang diketahui melalui suatu pengukuran
lingkungan hidup No. 201 Tahun 2004 tentang kreteria buku dan pedoman
penentuan kerusakan mangrove (Kartika et al, 2018). Seperti pada tabel kriteria
14
15
tegakan dari suatu jenis dan jumlah total jumlah tegakan jenis di suatu kawasan
tegakan hutan sebagai dasar perhitungan stok karbon dan penentuan faktor emisi
gas rumah kaca, terutama karbon dioksida CO2 dari sektor berbasis lahan.
biomassa sebagai variabel terikat. Metode ini telah banyak diaplikasikan untuk
estimasi stok karbon pada berbagai tipe vegetasi di Indonesia (Hairiah et al., 2001;
15
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Analisa sampel serapan dan stok karbon telah dilakukan di Laboratorium Kimia
estimasi serapan dan stok karbon diantaranya tersaji dalam tabel berikut:
16
17
Bahan yang digunakan dalam penelititan ini dapat dilihat pada (table 3) sebagai
berikut:
Tabel 3.Bahan yang digunakan dalam penelitian.
17
18
sendiri oleh penulis langsung dari sumber pertama atau tempat objek
penelitian dilakukan.
2. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan dari sumber lain yang
telah ada.
Tabel 4. Jenis dan Sumber Data.
tiga tingkat kerapatan tajuk. Metode yang digunakan adalah purposive sampling
meter dari arah darat ke laut. Berikut bentuk plot untuk pengambilan contoh pada
50 m
4
10 m Plot 3 Plot 2 Plot 1
35 m
10 m
18
19
individu jenis yang terdapat pada ketiga plot dan mencatat nilainya.
- Mengidentifikasi nama jenis pohon. Kegiatan ini diperlukan karena data dari
breast high), dan jika diperlukan, melakukan prediksi ketinggian pada setiap
individu pohon mangrove yang di sampling. Terkait dengan hal ini, maka teknis
19
20
diprediksi juga melalui konversi dari sub sampling cabang atau ranting (yang
dihitung juga.
- Sebelum melakukan pengukuran seluruh tegakan pohon dalam plot, maka perlu
disepakati posisi pohon yang dianggap masuk batas didalam plot ataupun diluar
penentuan tegakan yang dianggap didalam plot dan diluar plot ; tegakan no 1-4
secara absolut dianggap didalam plot, tegakan no 5 dianggap diluar plot karena
20
21
sebagian besar biomassa ada di luar plot, tegakan no 6 + 7 sudah jelas diluar
plot karena sebagian atau separuh dari biomassanya berada didalam plot ; catatan
= untuk kegiatan ini hanya diambil satu individu dari satu jenis untuk setiap plot
dan transek.
Daun adalah bagian dari aboveground yang jelas terlihat dan mudah untuk
dilakukan dengan hanya mengambil sub sampel daun dengan prediksi ukuran
yang relatif sama. Jika tidak sama, maka kita bisa membaginya menjadi ukuran
2) Jika memang terdapat perbedaan yang cukup signifikan terkait panjang dan
lebar antar daun, maka bisa dilakukan pengambilan sub sampel daun dengan
cabang, dengan begitu jumlah satuan daun bisa diprediksi dari total panjang
ranting / cabang,
4) Seperti halnya ranting dan cabang, maka daun perlu untuk ditimbang biomassa
basahnya, untuk kemudian dimasukkan kedalam oven selama 2-3 hari untuk
21
22
akar cabang dan melakukan prediksi konversi dengan menghitung prediksi jumlah
a. Surveyor melakukan pemotongan bagian akar utama dan akar cabang dengan
akar yang akan terus tumbuh panjang dan membesar sedangkan akar cabang
merupakan akar yang tidak tumbuh dari bagian batang, namun tumbuh
dari akar pokok. Akar cabang yang terbentuk akan tumbuh ke arah luar,
b. Potongan akar utama dan akar cabang diukur panjang dan juga diameternya,
22
23
c. Jumlah akar utama dan akar cabang yang berada di permukaan dihitung untuk
digunakan sebagai data dasar agar bisa dikonversi total biomassa basah dan
biomassa keringnya, data inilah yang akan digunakan dalam teknis perhitungan
Stok Karbon.
adalah ton per hektar (ton/ha). Maka dari itu konversi simpanan karbon adalah
sebagai berikut:
Aboveground atau Biomassa Bagian Atas atau Biomassa atas permukaan, dan
parameter yang digunakan adalah daun, ranting, cabang dan juga batang utama.
biomassa dan stok karbon di hutan primer (daratan). Seluruh data dari ke-empat
tersebut akan menjadi data aboveground dan kemudian dianalisis lanjut untuk
untuk menduga potensi biomassa dan simpanan karbonnya. Metode alometrik ini
dilakukan dengan cara mengukur diameter batang pohon setinggi dada (diameter
at breast height, DBH). Kemudian, DBH digunakan sebagai variabel bebas dari
23
24
Pengukuran biomassa pada pohon dengan metode DBH dilakukan pada setiap plot
allometrik pada setiap jenisnya. Berikut persamaan allometrik dari jenis – jenis
Kerapatan jenis (Di) adalah jumlah tegakan jenis ke - dalam suatu unit area.
𝑁𝑖
Di =
A
Keterangan:
Di: Kerapatan jenis ke - i (ind/m2 )
Ni: Jumlah total individu dari jenis ke - i (ind)
A: Luas area total pengambilan contoh (m2 ).
24
25
ke-i (Ni) dan total tegakan seluruh jenis (n) (English et al, 1994):
𝑁𝑖
RDi = × 100 %
n
Keterangan:
BK = 0,251 × ρ × D2,46
Keterangan:
ρ : Berat Jenis Kayu
D : Diameter pohon (1,3 m dari permukaan tanah atau di atas banir)
(Komiyama, 2008)
Keterangan:
ρ : Berat Jenis Kayu (Rhizophora mucronata 0,92)
D : Diameter pohon (1,3 m dari permukaan tanah atau di atas banir)
25
26
Keterangan:
26
27
Keterangan :
ppm kurva : kadar contoh yang didapat dari kurva regresi hubungan
antar kadar deret standar dengan pembacaannya setelah
dikurangi blanko.
fk : faktor koreksi kadar air = 100/(100 – % kadar air)
Kadar bahan organik (%) : 100/58 x kadar C-org (%) 100 /58 adalah
faktor Van Bemmelen
Untuk mengetahui stok karbon pada tegakan pohon mangrove dapat
dilaukan dengan mengkonversi data biomassa yang didapatkan dari lapangan ke
dalam rumus pengukuran/perkiraan kandungan karbon. Rumus penghitungan
karbon pada mangrove mengacu pada rumus Badan Standar nasional (2011) yaitu:
Kc = B x %C Organik
Keterangan :
Kc : kandungan karbon dari biomassa mangrove (kg)
B : Total Biomassa (kg)
% C Organik : Nilai presentasi kandungan karbon, sebesar 0,47 atau
menggunakan nilai persen karbon yang diperoleh dari hasil pengukuran
dilaboratorium
MrCO2
S CO2 = × Kc
Ar C
Keterangan:
S CO2 : Serapan gas karbon dioksida (kg/m2 )
Mr CO2 : Berat molekul relatif (44)
Ar C : Massa atom relatif (12)
Kc : Kandungan karbon (kg/m2 )
27
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
28
29
Kingdom : Plantae
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Rhizhoporales
Family : Rhizhoporaceae
Genus : Rhizhopora
Species : Rhizophora mucronata
2. Avicennia alba
Avicennia alba merupakan jenis pionir pada habitat rawa dan mangrove di
lokasi pantai yang terlindung, juga di bagian yang lebih asin di sepanjang
pinggiran sungai yang masih dipengaruhi pasang surut, serta di sepanjang garis
pantai. Mangrove ini ciri-ciri bentuknya memiliki akar nafas, kulit kayu luar
berwarna keabu-abuan atau gelap kecokelatan, beberapa ditumbuhi tonjolan kecil,
sementara yang lain kadang memiliki permukaan yang halus.
Klasifikasi dari Avicennia alba adalah sebagai berikut: (Yunasfi, 2013)
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
29
30
Class : Magnoliopsida
Order : Scrophulariales
Family : Acanthaceae
Genus : Avicennia
Species : Avicennia alba
Jumlah Individu
Stasiun 1 Stasiun 2
Jenis
Plot I Plot II Plot III Plot I Plot II Plot III
Rhizophora mucronate 20 5 24 14 25 23
Avicennia alba 6 5 6 0 0 0
Jenis Rhizophora mucronata banyak ditemukan di Kawasan Konservasi
Mangrove Dusun Puntondo karena jenis ini merupakan jenis mangrove yang
pertumbuhannya toleran terhadap kondisi lingkungan dan dapat menyebar luas
dan dapat tumbuh tegak pada berbagai tempat. Adapun hasil perhitungan tingkat
kerapatan jenis mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove Dusun Puntondo
dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini.
30
31
2000
1500
Grafik kerapatan pada tiap
1000 stasiun
500
0
Stasiun 1 Stasiun 2
31
32
Berdasarkan Gambar 4.1 bahwa semakin ke arah laut maka semakin tinggi
kerapatan mangrovenya dan semakin kearah darat maka semakin rendah
kerapatan mangrovenya. Tempat tumbuh yang ideal bagi mangrove adalah di
sekitar pantai yang lebar muara sungainya, delta, dan tempat yang arus sungainya
banyak.
4.3. Analisis Nilai Estimasi Stok Karbon Pada Jenis Rhizophora mucronata
dan Avicennia alba Di Kawasan Konservasi Mangrove Dusun Puntondo Desa
Laikang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar
Hasil pengolahan data biomassa total pada bagian-bagian mangrove jenis
Rhizophora mucronata dan Avicennia alba dari sampel hidup yang di dapat dari
Kawasan Konservasi Mangrove Dusun Puntondo dapat dilihat pada Tabel berikut
(Tabel 8.)
Tabel 8.Biomassa total pada mangrove jenis Rhizophora mucronata dan
Avicennia alba
32
33
Keterangan:
33
34
0,08
0,07
0,06
0,05
0,04 Rhizophora
mucronata
0,03
Avicennia alba
0,02
0,01
0
Stasiun 1 Stasiun 2
Gambar 8.Perbandingan nilai sediaan karbon pada mangrove Rhizohora
Mucronata dan Avicennia Alba pada tiap stasiunnya
4.4 Analisis Serapan Karbon Mangrove Yang Terdapat di Kawasan
Konservasi Mangrove Dusun Puntondo Desa Laikang Kecamatan
Mangarabombang Kabupaten Takalar
Serapan CO2 juga memiliki hubungan yang positif antara jumlah total
individu dengan kandungan karbon biomassa. Jadi, serapan gas CO2 akan besar
apabila total biomassa yang ada juga besar sehingga kandungan karbon juga ikut
besar dan begitu pula sebaliknya.
Cara mengetahui jumlah serapan karbon pada biomassa mangrove yang
telah diperoleh yakni dengan nilai Stok atau sediaan karbon yang telah dihitung
sebelumnya, di masukkan kedalam rumus rumus Bismark et.al. (2008). Hasil
perhitungan serapan karbondioksida pada masing-masing sampel mangrove jenis
Rhizophora mucronata dan Avicennia alba secara sederhana dapat dilihat pada
tabel 12.
34
35
35
36
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa:
a. Tingkat kerapatan ekosistem mangrove yang terdapat di Kawasan Konservasi
Mangrove Dusun Puntondo Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang
Kabupaten Takalar tergolong sedang hingga padat. Stasiun I mempunyai
kerapatan yang lebih tinggi mempunyai potensi stok karbon mangrove, stok
karbon dan serapan CO2 yang lebih tinggi dari Stasiun II.
b. Hasil rata-rata stok karbon mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove Dusun
Puntondo Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar yaitu
sebesar 70.45 ton/ha untuk mangrove Rhizophora mucronata dan 11.22 ton/ha
untuk mangrove Avicennia alba.
c.Untuk serapan CO2 didapatkan hasil rata-rata sebesar 25,831 ton CO2 /ha untuk
mangrove Rhizophora mucronata dan 4,114 ton CO2 /ha untuk mangrove
Avicennia alba. Kerapatan tegakan mangrove sangat mempengaruhi biomassa,
stok karbon mangrove dan serapan CO2 serta memiliki hubungan yang sangat
kuat.
5.2 Saran
Peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut mengenai potensi-potensi
serapan dan stok karbon pada setiap jenis mangrove lainnya yang terdapat di
Kawasan Konservasi Mangrove Dusun Puntondo Desa Laikang Kecamatan
Mangarabombang Kabupaten Takalar.
36
37
DAFTAR PUSTAKA
37
38
Kauffman, J. B., Heider, C., Cole, T. G., Dwire, K. A., & Donato, D. C. 2011.
Ecosystem carbon stocks of micronesian mangrove forests. Wetlands,
31(2), 343–352.
Mcleod. 2011. Blue Carbon Menuju Pemahaman Yang Lebih Baik Tentang
Peran Habitat Pantai Yang Bervegetasi Dalam Menyerap CO2.
Washington Paper.
Suprianto, T & A. Solihat. 2012. Siklus Karbon dan Hutan. Palu. PT. Komodo
Books.
38
39
39
40
2.Pengambilan sampel bagian daun, batang dan akar pada mangrove Rhizophora
mucronata dan Avicennia alba
40
41
41
42
42
43
43
44
44