A.FATIMAH KUNENG
07320190046
A.FATIMAH KUNENG
07320190046
A.FATIMAH KUNENG
i
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING
Diketahui Oleh,
ii
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI
Disetujui
iii
RINGKASAN
iv
KATA PENGATAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan setiitik ilmu-Nya serta nikmat yang tak berujung sehingga penulis
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
Tidak lupa juga penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
pihak-pihak yang mendukung baik secara moril danjuga materil. Maka, penulis
2. Bapak Dr. Ir. Abd Rauf, M.Si selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu
v
3. Ibu Dr. Ir. Hamsiah, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Kelautan
4. Bapak Dr. Ir. Danial, M.Si selaku Pembimbing utama penulis, terima kasih
Proposal ini.
Proposal ini.
kekurangan didalamnya, baik dari sistematis penulisan, isi, tata bahasa serta
berbagai kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak waktu dan
sehingga Proposal Penelitian ini memberikan manfaat yang tak terhingga kepada
A. Fatimah Kuneng
vi
DAFTAR ISI
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
vii
2.3.3 Keselamatan/Keamanan ........................................................................8
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. Prediksi Waktu yang dibutu8hkan untuk setiap Kegiatan Wisata ......... 25
ix
DAFTAR GAMBAR
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
17.480 pulau dan garis pantai yang panjangnya kurang lebih sepanjang 95.181 km
persimpangan antara ekosistem darat dan laut. ekosistem yang bersatu dalam
pengembangan yang sangat besar karena ditunjang dengan ekosistem yang sangat
produktif seperti terumbu karang, mangrove, muara, padang lamun dan lain
sebagainya. Sumber daya hayati memiliki nilai ekonomi yang tinggi di samping
wisata rekreasi pantai. Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka
selama bekerja. Rekreasi pantai dapat diartikan sebagai salah satu bagian dari
wisata pantai dimana bertujuan untuk mencari kepuasan dan menghilangkan rasa
dari sumatera sampai papua. Salah satu jenis wisata di Indonesia adalah wisata
pantai. Wisata pantai merupakan suatu bentuk wisata yang dilakukan di daerah
2
Wisata pantai memiliki bebrapa kategori kegiatan berwisata salah satunya adalah
wisata pantai rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka untuk
bekerja. Rekreasi dapat diartikan sebagai salah satu bagian wisata pantai yang
bertujuan untuk mencari kepuasan dan menghilangkan rasa penat. (Nugraha et al.,
2013).
namun terdapat beberapa kata yang menunjuk kepada pengertian dengan kata
yang berbeda namun secara umum maknanya sama, dintaranya : adalah Saha-
qur’an Qs. At-taubah (9) ayat 2 dan 112.66 dalam dua ayat diatas di jelaskan
ibadah dan anjuran melaut atau bertamasya ke suatu negeri untuk melihat
nilai spiritual dan tujuan Islam dalam menggalakkan ekowisata, yang merupakan
tujuan paling utama adalah untuk mengenal Tuhan, dalam berbagai ayat Al-
qur’an Allah Swt menyeru manusia untuk melakukan perjalanan di atas bumi dan
memikirkan berbagai fenomena dan penciptaan alam. Dalam Al Qur’an surah Al-
Artinya : “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah
kabupaten pinrang yang memiliki potensi dari kekayaan alamnya terutama dari
sektor pertanian dan bentang alam yang menjadi tempat-tempat wisata. Salah satu
tempat wisata yang populer di Bumi Lasinrang ini adalah wisata pantai harapan
ammani khuusnya di akhir pekan, tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh
pemandangan alam yang memukau, tempat wisata ini juga menyediakan Kawasan
sejumlah fasilitas yang bisa digunakan. Hal ini tentu agar menunjang kepuasan
setiap hari banyak yang dating berkunjung. Berdasarkan data mulai tahun 2016
sampai akhir 2019 jumlah pengunjung meningkat, memasuki tahun 2020 sampai
samapi tahun 2019 sebanyak 36.788 orang, dan pada tahun 2020 menurun
menjadi 1.595 orang, penurunan dimulsi per maret 2020. (H. Sunardi, 2021)
Namun belum kriteria jumlah kunjungan pada wisata pantai harapan ammani
Zulkarnaini, 2017).
kesesuaian wisata dan daya dukung Kawasan wisata pantai di pantai harapan
dan kemampuan daya dukung di pantai harapan ammani bahwa pulau tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Wisata kegiatan perorangan atau kelompok untuk rasa bosan atau biasa
lain yang mempunyai sifat sementara, sebagai usaha mencari keseimbangan atau
keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi social dan
budaya, alam dan ilmu pengetahuan pantai berarti bagian dari danau atau tepian
laut yang terkena Gerakan ombak pada bagian atas pantai terdapat endapan dalam
bentuk batuan kerikil sampai endapan yang paling halus selalu terdampar oleh
ombak. Sementara batu-batu besar merupakan tanda batas bagian atas Gerakan
ombak, batu-batuan kecil, pasir dan endapan menutupi daratan bagian yang
terdekat dengan air. Kawasan wisata pantai berarti : suatu kegiatan perorangan
atau kelompok yang melakukan perjalanan ke suatu daerah daratan yang terkena
Gerakan ombak dan digenangi oleh air pasang surut serta ditutupi oleh pasir putih
yang terbawa oleh ombak yang mempunyai sifat sementara di dalam mencari
dimensi social budaya, alam dan ilmu pengetahuan. (Mahadi & Indrawati, 2010).
tempat lainnya. Ada pantai yang berlumpur, berpasir yang datar dan landai,
berbatu dan terjal. Keadaan topografi dan geologi wilayah pesisir mempengaruhi
Pantai Berpasir terdapat di seluruh dunia dan lebih dikenal dari pada pantai
berbatu. Hal ini disebabkan pantai berpasir merupakan tempat yang dipilih untuk
sebagian besar terdiri atas batu kuarsa dan feldspar, bagian yang paling banyak
dan paling keras sisa-sisa pelapukan batu di gunung. Pantai yang berpasir dibatasi
hanya di daerah dimana gerakan air yang kuat mengangkut partikel yang halus
dan ringan. Total bahan organik dan organisme hidup di pantai yang berpasir jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan jenis pantai lainnya (Dahuri et al., 2004).
Menurut Islami (2003) peruntukan pantai dengan substrat hitam adalah boating,
selancar, renang, snorkling dan diving. Parameter utama bagi daerah pantai
berpasir adalah pola arus yang akan mengangkut pasir yang halus, gelombang
yang akan melepaskan energinya di pantai dan angin yang juga merupakan
memanjang ke arah laut dan terbenam di air (Dahuri et al., 2004). Pantai berbatu
yang tersusun dari bahan yang keras merupakan daerah yang paling padat
hewan maupun tumbuhan. Keadaan ini berlawanan dengan pantai berpasir dan
berlumpur yang hampir tandus (Nybakken, 1992). Pantai berbatu menjadi habitat
berbagai jenis moluska, bintang laut, kepiting, anemon dan juga ganggang laut
(Bengen, 2001).
7
terbatas pada daerah intertidal yang benar-benar terlindung dari aktivitas laut
terbuka. Pantai berlumpur dapat berkembang dengan baik jika ada suatu sumber
tempat, sebagian di teluk yang tertutup, gobah, pelabuhan dan terutama estuaria
(Nybakken, 1992).
bab 1 pasal 1 dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan
2.3.2 Kebersihan
untuk kegiatan wisata pantai adalah kebersihan alami yaitu pada lokasi wisata
tersebut tidak terlalu tercemar dengan sampah yang berasal dari perairan yaitu
sampah yang terbawa oleh arus atau gelombang. Meskipun suatu pantai memiliki
kebersihan maka tentu hal tersebut dapat mengurangi estetika dari pantai itu
sendiri.
2.3.3 Keselamatan/Keamanan
ketersediaan fasilitas atau sarana dan prasarana yang tersedia dilokasi wisata.
Luasan Pantai meliputi : daerah supratidal yaitu daratan pantai yang tidak
terkena air pada saat pasang, daerah intertidal yaitu daerah antara batas pasang
tertinggi dengan batas surut terendah, dan daerah subtidal yaitu daerah yang selalu
tegenang air. Lebar pantai berhubungan dengan kelandaian pantai. Semakin landai
suatu perairan maka semakin besar pula daerah supridal yang dapat dimanfaatkan
sedangkan daerah intertidal untuk kegiatan mandi dan bermain-main dan berenang
2.4 Ekowisata
yang alami maupun buatan serta budaya yang ada bersifat informatif dan
memberi akses kepada semua orang untuk melihat, mengetahui, dan menikmati
kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan atau daerah-
daerah yang dibuat berdasarkan kaidah alam dan secara ekonomi berkelanjutan
wisata ini menaruh perhatian besar pada lingkungan alam dan budaya lokal.
berikut:
10
destinasi wisata, baik pada diri wisatawan, masyarakat lokal maupun pelaku
wisata lainnya
masyarakat lokal.
hubungan sangat erat dengan daerah lahan atas (upland) baik melalui aliran air
sungai, air permukaan (run off) maupun air tanah (ground water), dan dengan
ekologis (Dahuri et al., 2004). Keterpaduan sektoral berarti berarti bahwa perlu
ada koordinasi tugas, wewenang, dan tanggung jawab antar sektor atau instansi
tingkat pemerintah mulai dari pemerintah desa hingga pemerintah pusat (vertical
ekologi, sosiologi, hukum dan ilmu lainnya yang relevan (Dahuri et al., 2004).
Tujuan dari pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu menurut Cicin Sain
wisata adalah kegiatan perjalanan atau Sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan
daya Tarik wisata. Jadi pengertian wisata itu mengandung unsur yaitu : (1)
kegiatan perjalanan; (2) dilakukan secara sukarela; (3) bersifat sementara; (4)
12
melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain ( Islami, 2003).
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau Sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di
bidang tersebut.
penyelenggara pariwisata.
wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.
5. Objek dan Daya tarik wisata segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
13
6. Kawasan pariwisata adalah Kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau
diasosiasikan dengan tiga “S” (sun, sea dan sand) yaitu jenis pariwisata yang
pesisir (coastal tourism) adalah hal-hal yang terkait dengan kegiatan wisata, hal-
hal yang menyenangkan dan aktivitas rekreasi yang dilakukan di wilayah pesisir
dan perairannya. Sementara itu, Orams (1999) Adrianto (2006). Pariwisata pantai
merupakan bagian dari wisata pesisir yang memanfaatkan pantai sebagai objek
dan daya tarik pariwisata yang dikemas dalam paket wisata. wisata pantai meliputi
keindahan alam pantai, olahraga pantai, sun bathing, piknik, berkemah dan
Kegiatan manusia untuk kepentingan wisata dan juga priwisata. ( yulianda, 2007 )
14
2. Ruang (space) yang merupakan daerah atau ruang lingkup tempat melakukan
perjalanan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
waktu tersebut meliputi pengambilan data lapangan, analisis data, serta penulisan
Mattiro Sempe Kabupaten Pinrang. Peta Lokasi penelitian dapat dilihat pada
Gambar 1
Alat dan bahan merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan penelitian
ini, adapun alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 1
16
untuk parameter biofisik pantai yang meliputi: Kedalaman pantai, Tipe Pantai,
Kecerahan perairan, Biota Berbahaya, penutupan lahan dan ketersediaan air tawar.
masyarakat sekitar, pelaku usaha wisata kawasan objek wisata serta pemerintah
setempat melalui kuesioner yang telah disusun dan dipersiapkan peneliti. Dalam
teknik wawancara ini, selain kuesioner yang telah disusun secara terstruktur, juga
17
lahan untuk wisata pantai antara Kedalaman perairan. Perairan yang relatif
dimana para wisatawan dapat bermain air maupun berenang dengan aman.
Kedalaman 0-5 meter merupakan syarat yang paling sesuai untuk wisata pantai.
mencatat nilai yang ditunjukkan pada tiang skala sampai batas permukaan air
laut. Waktu yang di gunakan untuk mengukur kedalaman memiliki dua cara
yaitu pasang surut terendah dan pasang surut tertinggi. Nilai yang ditunjukkan
pada tiang skala ini merupakan nilai kedalaman stasiun penelitian dan
2. Tipe Pantai, penentuan tipe pantai yaitu diamati secara visual menggunakan
meter, yaitu diukur jarak vegetasi terakhir yang ada dipantai hingga batas
para wisatawan, semakin lebar suatu pantai semakin baik untuk wisatawan
dimiliki suatu tempat wisata maka pengunjung merasa tidak nyaman untuk
dicocokkan kedalam kriteria kesesuaian wisata yang sudah ada (deviana et al).
V = S/t
Keterangan:
dan tongkat. Pertama meletakkan tongkat secara horizontal diatas pasir dan
𝛾
𝛼 = 𝑎𝑟𝑐𝑎𝑛
×
keterangan:
Y = Jarak antara garis tegak lurus yang dibentuk oleh kayu horizontal
secara perlahan kedalam perairan pada lokasi pengamatan sampai pada batas
visual disk yang tidak terlihat. Lalu mengukur panjang tali dan mencatat
10. Ketersediaan Air Tawar, pengukuran ketersediaan air tawar dapat dilakukan
dan kemampuan kawasan menyangga segala macam aktivitas wisata. Analisis ini
berapapun besarnya daya tarik dari suatu lokasi wisata, secara ekologis tetap
memiliki keterbatasan sehingga jumlah dan frekuensi kunjungan dalam satu ruang
seperti berjemur, bermain pasir, wisata olahraga, berenang dan aktivitas lainnya.
tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kemiringan
pantai, penutupan lahan pantai, biota berbahaya dan ketersediaan air tawar.
Analisis ini diperlukan untuk melihat apakah kawasan wisata pantai di Pantai
(Yulianda, 2007)
Keterangan :
yang diperlukan.
23
tersebut (Adi et al., 2013). Analisis kesesuaian wisata rekreasi pantai merujuk
𝑛𝑖
IKW = ∑ ( 𝑛𝑚𝑎𝑥 ) × 100 )
Ketrerangan :
wisatawan yang dating ke tempat tersebut. Wisatawan biasanya tidak mau apabila
pula pada Kawasan pantai Harapan Ammani, Analisa daya dukung pantai berpasir
potensi sumberdaya pesisir, pantai dan pulau-pulau kecil secara lestari. Penentuan
daya dukung ekologis ini perlu dilakukan karena sumber daya wisata pesisir
bersifat mudah rusak dan ruangan untuk wisatawan sangat terbatas. Berdasarkan
menggunakan rumus
𝐿𝑝 𝑊𝑡
DDK = 𝐾 × 𝑃𝑙
× 𝑊𝑝
Keterangan :
jenis kegiatan yang dilakukan. Luas suatu area yang dapat digunakan oleh
akan tetap terjaga. Potensi ekologis wisatawan dan luas area kegiatan
disediakan untuk kawasan (Wt). Waktu kawasan adalah lama waktu areal
dibuka dalam satu hari, dan rata-rata waktu kerja sekitar 10 jam (07.00-17.00).
Prediksi waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan wisata disajikan pada
Tabel 6.
DAFTAR PUSTAKA