Anda di halaman 1dari 24

PENUNTUN PRAKTIKUM

ZOOLOGI VERTEBRATA

Tim Dosen Zoologi Vertebrata

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKARAYA
2023

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


Jadwal Praktikum Zoologi Vertebrata

No. Tanggal Materi Dosen Asisten PJ


Angelina Inocencia
1. 16 Februari 2023 Pisces Tim Dosen
Christia Agusti Uhai
Adventus Robertino Rangin
2. 23 Februari 2023 Amphibia Tim Dosen
Rahmad Hidayat
Armando Andora
3. 2 Maret 2023 Reptilia Tim Dosen
Supardi
Ahmad Migi Fatomi
4. 9 Maret 2023 Avifauna Tim Dosen
Indrian Pinta Cahayani Zega
Monika Fitri Wulandari
5. 16 Maret 2023 Mammalia Tim Dosen Mahda Nurul Kirana
Nopita Tamara Sari
8. UAP Tim Dosen

Palangka Raya, Februari 2023

Koordinator M.K, Zoologi Vertebrata

Ahamad Muammar Kadafi, S.Si.,M.Si.


NIP. 19930521 202012 1 007

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


TATA TERTIB PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA
Petunjuk umum saat melaksanakan kegiatan praktikum Zoologi Vertebrata di Laboratorium
FMIPA dan praktikum lapangan.

Sebelum Praktikum
1. Mahasiswa harus hadir 10 menit sebelum kegiatan praktikum dimulai, menunggu di koridor
Laboratorium FMIPA, sebelum dipersilahkan masuk ke dalam Laboratorium FMIPA. Keterlambatan
hadir berdampak pada tidak dapat menyelesaikan pre/posttest yang diberikan. Tidak ada toleransi,
kecuali ada alasan tertulis yang relevan dari pihak yang berwenang.
2. Setiap praktikum, mahasiswa harus membawa tiket masuk, buku pre/posttest peralatan tulis (pensil,
penggaris, balpoint, penghapus), dan lembar pengamatan.
3. Sebelum melaksanakan kegiatan praktikum, mahasiswa harus sudah membaca dan memahami, latar
belakang, permasalahan, tujuan dan metode praktikum yang akan dilaksanakan pada saat tersebut.
4. Setiap praktikum diadakan test (pretest dan/atau posttest) yang berkaitan dengan topik yang akan
dipraktikumkan saat itu. Di akhir semester, akan dilakukan ujian akhir praktikum (UAP).
5. Sebelum melaksanakan praktikum, setiap kelompok (ketua kelompok) harus berkoordinasi dengan
asisten praktikum terkait kebutuhan alat-alat, dan bahan kegiatan praktikum
6. Pakaian praktikum harus disesuaikan dengan materi dan lokasi praktikum. Jas laboratorium
harus digunakan untuk praktikum yang dilakukan saat praaktikum di Laboratorium FMIPA dan
diwajibkan menggunakan sepatu tertutup dan baju sopan sedangkan, di lapangan/alam, pakaian
harus menjamin keleluasaan pelaksanaan praktikum, diharapkan memakai celana panjang, baju
lengan panjang, sepatu lapangan/tertutup, dan topi.
7. Jas hujan dan payung sangat diperlukan dalam praktikum di lapang, sehingga hujan atau tidak
mahasiswa tetap menjalankan praktikum lapang, namun tetap mempertimbangkan keselamatan jiwa
8. Letakkan topi, tas, jaket dan sebagainya pada tas.
9. Selama kegiatan praktikum mahasiswa diwajibkan menjaga kebersihan dan attitude dalam
berperilaku.

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


Selama dan Sesudah Praktikum
1. Setiap kegiatan praktikum dipimpin oleh Asisten Dosen dan didampingi oleh beberapa KoAsisten
Mahasiswa/Sarjana baru. KoAsisten membimbing praktikan dalam memahami materi, metode
penelitian, pelaporan dan presentasi hasil praktikum. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan
praktikum dapat didiskusikan dengan Asisten/KoAsisten.
2. Test (Pretest atau Posttest) diadakan sebelum atau sesudah kegiatan praktikum. Mahasiswa datang
terlambat, tidak diberi kesempatan test susulan, nilai dianggap nol (0). Jika mahasiswa mendapat nilai
pre/posttest kurang dari 65, maka mahasiswa dianggap tidak serius/siap mengikuti kegiatan
praktikum. Jika mahasiswa dua (2) kali mendapatkan nilai <65 secara berturut-turut, maka mahasiswa
tersebut tidak diperkenankan mengikuti kegiatan praktikum topik berikutnya.
3. Praktikan dilarang menyentuh, mengusik, dan mengganggu peralatan dan set-up penelitian
mahasiswa atau dosen yang sedang berlangsung di laboratorium.
4. Setelah kegiatan praktikum selesai setiap kelompok harus membersihkan semua alat yang dipakai
dan mengembalikannya pada tempatnya sesuai dengan jumlahnya.
5. Setiap kelompok atau mahasiswa wajib mengganti alat yang rusak atau hilang selama dipinjam
sebelum praktikum berakhir.
6. Data hasil pengamatan praktikum harus mendapat persetujuan (acc) dari KoAsisten/Asisten
penanggungjawaban pada topik praktikum yang dilakukan. Data harus siap 30 menit sebelum
kegiatan praktikum berakhir dan acara dilanjutkan dengan kompilasi (jika dibutuhkan) serta penjelasan
analisis data.
7. Hasil, pembahasan serta kesimpulan dikerjakan oleh semua anggota kelompok di luar laboratorium.

Tidak Dapat Mengikuti Praktikum


1. Mahasiswa yang dengan terpaksa tidak dapat mengikuti praktikum yang sudah dijadwalkan pada
kelasnya, diwajibkan membuat surat sebelumnya atau segera setelah absen.
2. Tidak ada kegiatan praktikum susulan untuk mahasiswa yang absen karena sakit maupun ijin acara
lainnya. Nilai pre/posttest dianggap tidak ada dan tidak diperhitungkan dalam penilaian akhir (UAP).

Petunjuk Khusus
1. Waktu pelaksanaan praktikum, setiap kelompok didampingi oleh asisten. Tiap pengamatan dan
deskripsi serta gambar-gambar yang dibuat harus sepengetahuan asisten.
2. Hasil pengamatan berupa gambar dikerjakan langsung di laboratorium pada lembar
pengamatan sementara yang telah disiapkan. Gambar pengamatan harus digambar secara

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


proporsional, baik warna, bentuk dan ukurannya. Setiap gambar pengamatan jika mempunyai
keterangan tambahan, segala keterangan tersebut harus disertakan.
3. Harus menggunakan pensil 2B dalam mengambar pada lembar pengamatan.

Laporan Praktikum
1. Laporan kegiatan praktikum menggunakan teknik penulisan ilmiah dengan prinsip ABC ( Accurate,
Brief and Clear).
2. Laporan praktikum adalah hasil kerja individu dan dilarang melakukan plagiasi dengan alasan apapun.
3. Tata bahasa dan teknik menulis diharapkan menggunakan kaidah ilmiah yang ssesuai dengan
panduan penulisan tugas akhir Universitas Palangka Raya
4. Laporan akan dikumpul kepada Asisten praktikum sesuai dengan penanggung jawab praktikum
sesuai jadwal yang telah disepakati (1 minggu setelah kegiatan topik praktikum). Laporan yang
terlambat dikumpulkan akan mendapat pengurangan nilai 30 per hari. Laporan akan dievaluasi oleh
Asisten Dosen.
5. Format laporan (lihat bagian lampiran): Dibuat oleh setiap praktikan, laporan ditulis tangan pada kertas
A4 dengan margin kiri 4, atas 3, kanan 3, bawah 3. Format laporan dengan rincian sebagai berikut;
 HALAMAN COVER: merupakan sampul mencantumkan informasi tentang judul praktikum,
kelompok praktikum, Logo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), nama
praktikan, Nomor Induk Mahasiswa (NIM), nama Laboratorium, Program Studi, Fakultas,
Universitas.
 BAB I: PENDAHULUAN (Nilai 10%): Berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan dan
manfaat praktikum.
 BAB II: TINJAUAN PUSTAKA (20%): Berisi uraian literasi pustaka yang mendukung materi topik
praktikum (Minimal tahun 2000, Pustaka berbahasa Inggris yang relevan minimal 3, dan bahasa
Indonesia minimal 2).
 BAB III: METODE PRAKTIKUM (Nilai 20%): Berisi tentang waktu dan lokasi praktikum, uraian
Langkah kerja untuk mendapat data dan teknik analisis data praktikum.
 BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN (Nilai 40%): Berisi tentang data dan analisis data yang
diinterpretasikan dan didukung oleh pustaka berbahasa Inggris yang relevan minimal 3, dan
bahasa Indonesia minimal 2.
 BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN (Nilai 5%): Berisi uraian menjawab tujuan praktikum, saran
untuk lanjutkan penelitian, untuk memanfaatkan hasil praktikum dan perbaikan metode praktikum
 DAFTAR PUSTAKA (Nilai 5%): Berisi daftar Pustaka minimal tahun 2000 yang telah disitasi pada
bagian Pendahuluan, Metodologi, Hasil dan Pembahasan. Tabel dan Gambar disampaikan utuh,

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


tidak boleh dalam keadaan terpotong dengan penamaan gambar mengikuti urutan BAB (Contoh
gambar pada BAB I: Gambar 1.1..dst, gambar pada BAB II: Gambar 2.1..dst). Template laporan
dapat dilihat di Lampiran 1-4.

Larangan Mahasiswa
1. Praktikan yang mencontek saat test ( pretest/posttest) dampaknya adalah akan dikurangi nilai min 5 (-
5) pada semua praktikan dan akan berlaku kelipatan apabila ada praktikan lain yang mencontek.
2. Membawa atau meninggalkan barang berharga saat praktikum. Hilangnya barang berharga misalnya
uang, kalkulator, HP, laptop atau yang lain menjadi tanggung jawab masing-masing praktikan.
3. Gaduh, merokok, memakai topi, sandal jepit serta memakai perhiasan berlebihan atau baju ketat atau
mini selama praktikum.
4. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.

Palangka Raya, Februari 2023


Koordinator Praktikum

Ahamad Muammar Kadafi, S.Si.,M.Si.


NIP. 19930521 202012 1 007

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


BAB V
Mamalia
Asal Usul Mamalia
Teori evolusi mengemukakan bahwa sejumlah makhluk yang diduga pernah ada, keluar
dari laut dan merubah diri mereka menjadi reptil, dan burung terbentuk dari evolusi reptil-
reptil tersebut. Menurut skenario yang sama, reptil bukan saja menjadi nenek moyang
burung, tetapi juga mamalia. Namun, terdapat jurang pemisah yang besar antara reptil dan
mamalia dilihat dari struktur tubuh keduanya. Di satu pihak reptil bersisik, berdarah dingin
dan berkembang biak dengan bertelur. Sedangkan di pihak lain, tubuh mamalia tertutup
rambut, berdarah panas, dan berkembang biak dengan melahirkan anaknya.
Satu contoh yang memisahkan reptil dengan mamalia adalah struktur rahang mereka.
Rahang bawah mamalia terdiri dari hanya satu tulang rahang bawah dan gigi-gigi terletak
pada tulang ini. Sedangkan pada reptil terdapat tiga tulang kecil pada kedua sisi rahang
bawahnya. Satu perbedaan mendasar lainnya adalah semua mamalia memiliki tiga tulang di
dalam telinga bagian tengahnya (yakni martil, landasan dan sanggurdi). Semua reptil hanya
memiliki satu tulang di dalam telinga bagian tengahnya. Evolusionis menyatakan bahwa
rahang dan telinga bagian tengah reptil berevolusi secara bertahap menjadi rahang dan
telinga mamalia. Akan tetapi bagaimana perubahan ini terjadi masih merupakan pertanyaan
yang tak terjawab. Khususnya, pertanyaan tentang bagaimana telinga dengan satu tulang
berevolusi menjadi telinga dengan tiga tulang, dan bagaimana proses mendengar tetap
berfungsi selama perubahan tersebut berlangsung, tidak pernah dapat dijelaskan.
Tidaklah mengherankan jika tak satu pun fosil yang menghubungkan reptil dengan
mamalia pernah ditemukan. Inilah sebabnya mengapa ahli paleontologi evolusionis Roger
Lewin terpaksa mengatakan “peralihan menjadi mamalia pertama masih merupakan tanda
tanya”. George Gaylord Simpson, salah satu ahli evolusi terkemuka abad ke-20
memberikan pernyataan mengenai fakta yang cukup membingungkan para evolusionis
sebagaimana berikut: Peristiwa paling membingungkan dalam sejarah kehidupan di bumi
adalah perubahan dari Mesozoik, yakni Zaman Reptil, ke Zaman Mamalia. Seolah layar
diturunkan secara tiba-tiba di atas panggung di mana seluruh peran utama dimainkan oleh
reptil, khususnya dinosaurus, dalam jumlah yang besar dan dengan keberagaman yang
mengejutkan, dan kemudian layar naik kembali untuk menampakkan pemandangan yang
sama tetapi dengan kelompok pemain yang sama sekali baru, suatu kelompok pemain tanpa
kemunculan dinosaurus sama sekali, reptil-reptil jenis lain ada dalam jumlah besar, dan
seluruh peran utamanya dimainkan oleh beragam mamalia yang tidak dijumpai dalam peran
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
sebelumnya. Kesemua ini menunjukkan mamalia juga muncul di bumi secara tiba-tiba dan
dalam keadaan telah lengkap, tanpa nenek moyang apa pun. Ini merupakan bukti nyata
bahwa mereka telah diciptakan oleh Allah SWT.
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui dan memahami tentang kelas Mamalia
2. Mengidentifikasi Mamalia berdasarkan morfologi
3. Mengetahui anatomi pada kelas Mamalia
Manfaat Praktikum
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang kelas Mamalia
2. Untuk mengetahui morfologi kelas Mamalia
3. Untuk mengetahui anatomi kelas Mamalia

A. Pengertian Mamalia
Mamalia merupakan salah satu hewan dari kelas vertebrata yang memiliki sifat
homoetherm atau disebut juga dengan berdarah panas. Ciri khas mamalia mempunyai
kelenjar susu, melahirkan anak serta memiliki rambut. Menurut Suyanto dan Semiadi
(2004) dalam jurnal yang berjudul “Keanekaragaman Jenis Mamalia Kecil (Famili
Muridae) pada Tiga Habitat yang Berbeda di Lhokseumawe Provinsi Aceh” ukurannya,
mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mamalia besar dan mamalia kecil.
International Biological Program mendefinisikan mamalia kecil sebagai jenis-jenis
mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa kurang dari 5 kg seperti tikus,
bajing, dan tupai. Sementara menurut (Eko,2016) Taksa mamalia adalah kelompok
satwa yang memiliki ciri utama menyusui dan melahirkan anaknya. Berdasarkan berat
badan dewasa, mamalia dibagi menjadi dua ketegori yaitu mamalia kecil < 5 kg dan
mamalia besar dengan berat > 5 kg. Mamalia memiliki peran yang penting dalam
ekosistem antara lain sebagai penyubur tanah, penyerbuk bunga, pemencar biji, serta
pengendali hama secara biologi. Menurut Jasin (1992) dalam jurnal Keanekaragaman
Jenis Dan Karakteristik Habitat Mamalia Besar Di Kawasan Hutan Bukit Bahoror Desa
Citapen Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan mamalia besar merupakan satwa
yang memiliki derajat paling tinggi di dunia,sedangkan kemampuan hidup mamalia
besar sangat rentan terhadap ketersediaan pakan dan gangguan habitat.
Mamalia merupakan salah satu taksa yang memegang peran penting dalam
mempertahankan dan memelihara kelangsungan proses-proses ekologis yang
bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. Taksa mamalia merupakan taksa

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


satwa yang mempunyai resiko tinggi mengalami kepunahan. Asal usul kelas
Mamalia adalah dari bangsa reptil, muncul pada era Mesozoikum. Mamalia telah
menyebar disetiap relung ekologi di bumi dan ditemukan di laut, sepanjang
pantai, di danau, sungai, di bawah tanah, di atas tanah, di pohon dan bahkan di
udara. Daerah penyebaran mamalia mulai dari kutub sampai daerah tropis, jumlah
spesiesnya melebihi semua vertebrata terestrial lain hingga mencapai ± 4060.
Namun demikian jumlah ini dapat menyusut, apabila spesies tidak didasarkan
pada variasi geografis.
Menurut Sukiya (2001) mamalia memiliki karakter struktural yang
membedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama kelas mamalia adalah
adanya kelenjar susu, yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk anaknya.
Kelenjar lain yang biasa ditemukan adalah kelenjar minyak (sebasea) dan kelenjar
keringat (sudofira). Rambut tumbuh selama periode tertentu dalam hidupnya,
meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali pada stadium tua seperti pada
paus. Mamalia seperti halnya burung yang endotermis, karena memiliki
mekanisme internal pengontrol suhu tubuh. Mamalia adalah kelompok hewan
yang memiliki kelenjar susu dan melahirkan anaknya. Ciri fisik mamalia yang
membedakannya dengan kelompok hewan lain adalah adanya rambut, gigi
heterodont, sel darah merah tak berinti.
Pada umumnya semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi
tubuhnya. Jumlahnya berbeda-beda antara satu spesies dengan yang lain, ada
spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi rambut di tempat tertentu pada bagian
tubuhnya. Mamalia merupakan hewan bersifat homoisterm atau sering disebut
hewan berdarah panas.

B. Karakteristik pada mamalia


1. Hewan yang bertulang belakang memiliki rambut, berdarah hangat dan
menyusui. Selain itu beberapa mamalia juga dilengkapi kantung di perutnya.
Beragam hewan mamalia sangat mudah dikenali.
2. Hewan mamalia memiliki ruas tulang belakang sebanyak 7 ruas. Namun, tidak
semua mamalia memiliki tulang belakang contohnya kukang.
3. Memiliki kuku atau cakar di bagian jari. Kuku atau cakar berfungsi untuk
memanjat dan memegang makanan.
4. Mempunyai jenis gigi yang berbeda, yaitu gigi taring, gigi seri, dan gigi
geraham.
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
5. Memiliki kelenjar mamae yang berfungsi untuk menyusui anaknya).
6. Berkembang biak dengan melahirkan (vivipar) dan ada juga yang berkembang biak
dengan bertelur (ovovivipar).
7. Permukaan tubuh ditutupi rambut.
8. Makanannya bermacam-macam (herbivora, karnivora, omnivora, dan
insektivora)
9. Hidup di darat dan air.
10. Suplai makanan lewat plasenta. Maksudnya pada saat berda dalam
kandungan beberapa induk hewan mamalia memberikan suplai makanan pada
janinnya lewan plasenta. Plasenta tersebut sama halnya dengan plasenta bayi
manusia. Contoh mamalia yang memiliki plasenta diantaranya adalah kelinci,
domba, dan sapi.

C. Anatomi dan Morfologi Mamalia

Gambar 2.6 Anatomi Mamalia

Mulut mencit terdiri atas 2 bagian yakni (1) bagian eksternal (luar) yang
sempit berupa vestibula yang terdiri dari ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi; (2)
bagian dalam (internal) atau rongga mulut yang dibatasi dengan tulang maksilaris,
palatum serta mandibularis di bagian belakang bersambung dengan faring. Selaput
lendir mulut ditutupi oleh jaringan epitel berlapis yang dibawahnya terdapat kelenjar
halus penghasil lendir. Selaput tersebut penuh dengan pembuluh darah dan ujung
akhir dari saraf sensoris. Bibir mencit terletak di sebelah luar mulut dan ditutupi
dengan kulit serta dan di bagian dalam ditutupi dengan mukosa.

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


Gambar 2.7 Mulut Mencit
Faring mencit di bagian dalamnya terdapat lengkung faring yang terdapat tonsil
atau amandel yang tersusun atas kumpulan kelenjar limfe. Kelenjar tersebut banyak
mengandung limfosit yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap infeksi. Letak faring
bersimpangan antara saluran respirasi dengan saluran makanan
Laring mencit secara fisiologi adalah saluran udara yang berfungsi sebagai pembentuk
suara yang lokasinya berada di depan bagian faring sampai di ketinggian vertebra
servikalis serta masuk ke dalam trakea. Pangkal trakea tersebut ditutup dengan epiglotis
yang tersusun atas dari tulang-tulang rawan. 
Jantung mencit berada di atas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma.
Jantung terdiri dari ruang dan terbungkus oleh selaput pericardia. Perikardia tersusun
atas 2 lapisan, yaitu lamina parietalis dan lamina viseralis . Diantara kedua lapis
tersebut terdapat cavum pericardia yang berisi cairan pericardia. Jantung mencit
tersusun atas empat ruang, yakni dua atrium (serambi) dan dua ventrikel (bilik). 
Paru-paru mencit lokasinya di dalam rongga dada sebelahnya kanan dan kiri jantung.
Paru-paru bagian kanan terdiri atas tiga kelompok alveolus yang merupakan dua lobus
paru- paru. Di bagian dalam paru-paru, bronkus bagian kanan memiliki tiga cabang,
sementara bronkus bagian kiri memiliki 2 cabang. Cabang dari bronkus dinamakan
bronkiolus. Fungsi paru-paru mencit yakni sebagai sistem pernafasan.
Hati mencit berfungsi sebagai homeostasis yang berperan dalam proses
metabolisme. Warna hati coklat kemerahan yang terletak di bagian bawah diafragma.
Fungsi hati mencit yakni mengubah zat makanan yang diserap dari usus dan kemudian
disimpan di organ tubuh lain; mengubah hasil metabolisme untuk diekskresikan
kedalam empedu dan urin.
Kantung empedu mencit memiliki bentuk seperti buah pir yang mana organ tersebut
sebagai penghubung antara hati dengan usus dua belas jari. Kandung empedu berfungsi
untuk menghasilkan getah empedu, sehingga membuat getah empedu menjadi kental. 
Lambung mencit adalah organ yang berbentuk seperti kacang keledai. Lambung
tersusun atas 3 bagian, yakni kardia, fundus, antrum. Makanan yang masuk ke dalam
lambung melalui kerongkongan serta melewati otot sfingter.
Usus dua belas jari (duodenum) mencit adalah bagian pertama dari usus halus.
Makanan yang masuk ke dalam duodenum bisa dicerna oleh usus halus. Jika duodenum
sudah penuh, maka duodenum akan memberikan sinyal kepada lambung untuk berhenti
menyuplai sari makanan.
Usus besar mencit terdiri atas dari kolon asendens (naik), kolon transversum
(mendatar), kolon desendens (menurun), dan kolon sigmoid (yang berhubungan dengan
rektum). Usus besar menghasilkan sekret yang berfungsi menyerap air dan elektrolit

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


dari tinja. Pada saat mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, namun pada saat
mencapai rektum bentuknya menjadi padat.

Gambar 2.8 Sistem Pencernaan Mencit

Ginjal mencit terdiri dari sepasang organ dengan bentuk seperti kacang dan
letaknya berada di retroperitoneal di bagian kedua sisi tulang punggung. Ginjal
mencit tidak melekat langsung pada bagian dinding tubuh namun dilapisi oleh
jaringan lemak. Pada bagian ginjal kanan memiliki ukuran lebih besar, lebih
berat dan letaknya lebih anterior. Ginjal mencit jantan memiliki massa lebih
berat dan lebih besar. 

Gambar 2.9 Letak Ginjal dan Alat Reproduksi Betina Mencit.

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


Organ reproduksi mencit jantan berfungsi menghasilkan gamet jantan. Alat
kelamin mencit jantan tersusun atas alat kelamin dalam dan luar. Alat kelamin
luar berupa penis dan skrotum, sementara alat kelamin dalam berupa testis,
saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin.

Gambar 2.10 Sistem Reproduksi Mencit Jantan

Sistem reproduksi mencit betina terdiri atas beberapa organ, yaitu ovarium,


saluran telur (oviduct atau tuba falopi), uterus (endometrium), vagina, dan
klitroris. Ovarium berbentuk bulat, kecil, melekat pada dinding rongga tubuh
oleh selaput mesovarium.  Ovarium terdapat sepasang yang jenuh dengan bakal
sel telur atau oogonium. Ovarium tersebut akan selalu mematangkan oogonium
menjadi telur (ovum) secara bergantian antara ovarium kanan dan kiri dengan
cara ovulasi yang selanjutnya akan masuk ke dalam saluran telur atau oviduct.
Saluran telur merupakan saluran kecil yang berliku-liku. Ujung anteriornya
terdapat tuba falopi yang merupakan tempat masuknya telur yang telah matang
dari ovarium.  Selaput penggantung oviduct disebut mesosalphink. Uterus
(endometrium) berdinding tebal, tersusun dari oviduct yang melebar pada bagian
posterior, dan mempunyai tipe bicornus (tanduk). Selaput penggantung uterus
disebut mesometrium. Jika uterus tampak menonjol maka mencit dalam keadaan
bunting. Vagina merupakan persatuan dari kedua uterus, yang lubang keluarnya
disebut vulva. Klitoris merupakan penonjolan kecil, anterior dari vulva dan
tempat bermuaranya uretra. Klitoris merupakan organ yang ekuivalen dengan
penis pada jantan.

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


Gambar 2.11 Morfologi Mencit

Bentuk tubuh mencit memiliki ciri-ciri rambut mencit (Mus musculus) liar
memiliki warna coklat pada bagian dorsal dan warna abu-abu terang pada bagian
dorsal. Warna mata hitam dan integumen (kulit) kulit berpigmen dan ekor
berwarna gelap. Adapun morfometri Mus musculus yakni :
1. Panjang tubuh total = 153 mm.
2. Panjang ekor 80-130% dari panjang badan dan kepala = 79 mm.
3. Ukuran kaki belakang = 16 mm.
4. Ukuran telinga  = 12 mm.
5. Ukuran tengkorak = 19 mm.
6. Rumus puting susu = 3 + 2
7. Berat tubuh dewasa = 30 – 40 gr.

Gambar 2.12 Rumus Puting Susu Mencit Betina.

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


D. Klasifikasi Mamalia

Kelas mamalia terbagi menjadi beberapa ordo yaitu :

a. Ordo Monotremata (Mamalia Bertelur)


Ciri-cirinya bertelur dan menyusui anaknya. Ordo ini hanya terdapat di
Benua Australia. Terdiri atas 2 famili, 3 genus dan 3 spesies.

1. Famili Tachyglossidae (Echidna)


Tidak memiliki gigi, tubuhnya berambut diselingi dengan duri tajam dan
mempunyai paruh. Mamalia pemakan rayap atau larva serangga ini terdiri dari 2
spesies, yaitu Zaglossus bruijnii dan Tachyglossus aculeatus.
2. Famili Ornithorhynchidae (Platipus)
Hanya ada 1 spesies yaitu Ornithorhynchus anatinus. Cirinya, mempunyai
paruh seperti bebek tetapi lentur, berambut tebal, telapak kaki berselaput dan
sangat kuat. Mamalia pemakan larva serangga dan invertebrata lainnya ini hidup
di daerah perairan, seperti sungai atau danau.
b. Ordo Marsuplalla (Mamalia Berkantung)
Ciri khasnya yaitu memiliki kantung di depan daerah perutnya yang berfungsi
untuk menyimpan anaknya yang baru lahir. Ciri lainnya yaitu menpunyai gigi seri
yang relatif lebih banyak dari mamalia lain (5 pasang dirahang atas dan 4 pasang
di rahang bawah), dan mempunyai 5 jari kaki. Terdapat di Benua Australia,
Indonesia bagian Timur, dan Amerika. Terdiri dari 18 famili, yaitu :
1. Famili Didelphidae (Tupai Amerika)
Sebagian besar omnivor dan merupakan pemanjat yang lebih banyak
beraktivitas di tanah. Contoh : Didelphis virginiana
2. Famili Caenolestidae
Tubuhnya sebesar tikus dan mempunyai sepasang gigi taring.
3. Famili Microblotherildae
Tubuhnya sebesar tikus kecil dan merupakan pemakan larva dan pupa
serangga. Hanya ada 1 spesies, yaitu Dromiciop australis
4. Famili Dasyuridae
Ukuran tubuhnya bervariasi, mulai dari yang sangat kecil sampai sebesar anjing
terrier, bersifat karnivora, dan senang memanjat pohon. Contoh: Sarcophilus harrisii
(Tasmanian devil).
5. Famili Thylacinidae

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


Hanya ada 1 spesies yaitu Thylacinus cynocephalus (Tasmanian tiger) yang
diperkirkan hidup pada tahun 1940-an. Mamalia ini memiliki panjang tubuh lebih dari
3 meter dan diperkirakan mirip serigala dengan corak bulu seperti harimau.
6. Famili Myrmeocobiidae
Hanya ada 1 spesie yaitu Myrmecibius fasciatus. Mamalia yang beraktivitas
sepanjang hari ini mempunyai lidah yang panjang untuk memakan rayap.
7. Famili Notoryctidae
Hanya ada 1 spesies yaitu Notoryctes thylos. Mamalia bertubuh kecil ini
hidup di dalam gundukan pasir dan merupakan pemakan serangga dan reptil.
8. Famili Peramelidae
Mempunyai cakar yang tajam di kaki depan dan mampu meloncat dan berlari
menggunakan ujung jarinya. Hewan omnivor ini memakan serangga dan larvanya.
Contoh: Perameles nasuta
9. Famili Thylacomydae
Hanya ada 1 spesies contohnya Macrotis lagotis. Cirinya mempunyai bulu
panjang dan mengilat, tlinga dan kakinya agak panjang, dan hidup dilubang yang
dalam.
10. Famili Vombatidae
Bertubuh pendek dan gemuk, ekornya sangat pendek, dan jarinya pendek
dengan kuku yang tajam. Mamalia ini menggali lubang yang panjang untuk tidur
sepanjang hari. Contoh Lasiorhinus krefftii
11. Famili Phascolarctidae
Hanya ada 1 spesies yaitu Phascolarctos cinereus. Mamalia pemakan daun
eucalyptus ini mempunyai lengan panjang, tidak punya ekor, dan aktif pada
malam hari.
12. Famili Phalaangeridae
Salah satu anggota famili ini adalah genus Phalanger (kuskus) yang aktif pada
malam hari.

13. Famili Pseudochheiridae


Ciri khas famili ini adalah adanya selaput diantara siku dan dipergelangan
kaki dikedua sisi tubuhnya yang digubnakan untung terbang dari pohon ke pohon.
Contoh Petauroides volans.
14. Famili Petauridae
Mirip dengan famili Pseudocheiridae, tetapi selaputnya leih lebar, yaitu mulai

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


dari pergelangan tangan sampai pergelangan kaki. Contoh genus petaurus.
15. Famili Burramyidae
Berukuran kecil dan mempunyai ekor panjang yang digunakan untuk
memegang. Contoh Burramys parvus.
16. Famili Tarsipedidae
Hanya ada 1 spesies yaitu Tarsipes rostratus yang berukuran kecil dan
mempunyai lidah dipinggir yang khusus digunakan untuk menghisap nektar.
17. Famili Potoroide
Mirip kangguru tetapi lebih kecil, mempunyai lima jari kaki belakang, dan
berjalan melompat dengan diimbangi oleh ekornya. Contoh Hysprymnodon
moschatus.
18. Famili Macropodidae
Mempunyai 4 jari di kaki belakang. Terdiri dari jenis wallaby, kangguru, dan
kangguru pohon. Contoh Macropus rufus.
c. Ordo Primata (Bangsa kera)
Merupakan vertebrata berderajat paing tinggi karena memiliki akal, pikiran, budaya.
Terdiri atas beberapa famili, yaitu :
1. Famili Cheirogaleidae
Berukuran sangat kecil, hidup soliter, dan pemakan serangga. Contoh
Microcebus rufus.
2. Famili Lemuridae
Mempunyai moncong seperti anjing, dan susunan gigi seperti sisir. Contoh
Lemur catta.
3. Famili Indridae
Tidak memiliki ekor, kaki belakang lebih panjang dari kaki depan, dan
bergerak dengan melompat dari pohon ke pohon. Contoh Indri indri.

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


4. Famili Daubentoniidae
Bewarna hitam, memiliki sepasang gigi seri yang besar di setiap rahangnya,
ibu jarinya berkuku pipih, mata dan telinganya besar. Primata yang hidup soliter
ini aktif di malam hari. Contoh Daubentonia madagascariensis.
5. Famili Loridae
Agak mirip lemur, sebagian bertungkai dan berekor pendek dan sebagian
bertungkai dan berekor panjang. Contoh Euoticus elegantulus.
6. Famili Tarsiidae
Ekornya seperti tikus, mempunyai kaki belakang dengan bagian tarsalnya panjang,
jari-jarinya panjang tidak berambut, mata dan telinganya besar serta hidup berpasangan.
Contoh Tarsius bancanus.
7. Famili Callitrichidae
Jari-jarinya berkuku kecuali ibu jarinya dan hidup berpasangan. Contoh

Callithrix pygmaea.

8. Famili Cebidae

Dikenali dari bentuk hidungnya yang tulang hidungnya melebar dan lubang hidungnya
menyamping. Contoh Alouatta palliata.
9. Famili Cercopithecidae
Famili ini cenderung pemakan daun atau sering disebut sebagai monyet dunia
lama. Terdiri atas kelompok Guenon, contohnya Cercopithecus nictitans dan
kelompok Baboon, contohnya Theropithecus galada.
d. Ordo Pholldota
Terdiri atas 1 famili dan 2 genus.
Famili Manidae
Tubuhnya bersisik keras, berkaki pendek dan kecil tetapi sangat kuat, dan
bentuk kepelanya mengerucut. Hewan ini pemakan semut. Terdapat 2 genus yakni
Manis dan Phataginus. Contoh Phataginus gigantea.
e. Ordo Rodentia
Ciri khusus ordo ini mempunyai sepasang gigi seri yang tajam dan
umumnyab herbivora. Terdiri atas beberapa famili, yaitu :
1. Famili Aplodontidae

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


Hidup di gunung dan mempunyai gigi seri yang kuat untuk menebang pohon.
Contoh Aplodontia rufa.
2. Famili Sciuridae
Mempunyai ekor yang mengagumkan, mata tajam, kuku tajam untuk bergerak di
pohon dibantu ekornya sebagai penyeimbang dan senang bergerak. Contoh Sciurus
carolinensis.
3. Famili Geomydae
Ukuran tubuhnya sangat kecil, berkantung di kedua pipinya untuk menyimpan
makanan dan mempunyai kuku yang kuat. Contoh Orthogeomys grandis.
4. Famili Hetetomidae

Disebut tikus berkantung. Contohnya Genus Dipodomys.

5. Famili Castoridae

Hidup di daerah perairan, mempunyai gigi seri yang kuat untuk menebang pohon
sebagai makanan dan tempat tinggal dan mempunyai ekor pipih dan kaki berselaput.
Contoh Castor canadensis.
6. Famili Anomaluridae
Ciri khasnya mempunyai patagium (membran disisi badannya yang menyerupai
sayap). contoh Zenkerella insignis.

E. Peran Mamalia
Mamalia memiliki peranan yang penting dalam kelestarian. Mamalia sangat
berperan dalam kehiduapan manusia karena dimanfaatkan untuk memenuhi banyak
kebutuhan. Manusia dapat memenuhi kebutuhan dengan memakan daging sapi,
kambing, kerbau, unta atau babi. Kulit sapi dan kambing merupakan bahan baku
sandang, baik pakaian maupun sepatu. Gajah dapat digunakan untuk mengangkut
batang pohon atau balok kayu yang besar. anjing atau sipanse telah dijadikan bahan
penelitian untuk eksplorasi angkasa luar. Selain itu, beberapa jenis mamalia lainnya
bermanfaat pula untuk penelitian dibidang kesehatan. Mamalia memiliki peran yang
penting dalam kelestarian ekosistem hutan. Menjelaskan peranan mamalia, antara lain
sebagai penyubur tanah, penyerbuk

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


bunga, pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi. Selain peranannya
secara ekologis, mamalia juga memiliki peranan dalam bidang kesehatan,
ekonomi, serta estetika.
Alat dan Bahan:
Alat Bahan
1. Dissection Kit 1. Mencit (Mus musculus)
2. Jarum pentol 2. Kapas
3. Toples 3. Kloroform
4. Papan Streofom
5. Sarung tangan
6. Pensil
7. Lembar Pengamatan

Langkah-langkah Praktikum
Pengamatan Morfologi
1. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan
2. Basahi kapas dengan kloroform (obat bius)
3. Masukkan kapas ke dalam toples
4. Ambil mencit dan masukkan ke dalam toples yang telah berisi obat bius kemudian
tutup toples. Lalu tunggu 2-5 menit hingga mencit dalam keadaan tidak sadar.
5. Ambil mencit kemudian sebelum pembedahan mencit dibunuh dengan cara dislokasi
pada tulang leher untuk memastikan hewan telah benar-benar mati.
6. Letakkan mencit diatas steorofom dengan bagian ventral hadap ke atas.
7. Kemudian ditusuk keempat kakinya dengan jarum pentul
8. Amatilah mencit.
Pengamatan Anatomi
1. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan
2. Basahi kapas dengan kloroform (obat bius)
3. Masukkan kapas ke dalam toples
4. Ambil mencit dan masukkan ke dalam toples yang telah berisi obat bius kemudian
tutup toples. Lalu tunggu 2-5 menit hingga mencit dalam keadaan tidak sadar.
5. Ambil mencit kemudian sebelum pembedahan mencit dibunuh dengan cara dislokasi
pada tulang leher untuk memastikan hewan telah benar-benar mati.

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


6. Letakkan mencit diatas steorofom dengan bagian ventral hadap ke atas.
7. Kemudian ditusuk keempat kakinya dengan jarum pentul
8. Setelah itu ditarik kulit perutnya dengan pinset
9. Kulit yang telah ditarik digunting dari bagian posterior ke anterior
10. Kemudian ditarik ujungnya secara horizontal membentuk daun jendela. Hasil
potongan ditahan kulitnya dengan jarum pentul.
11. Lalu amati organ didalamnya
12. Gambarlah sistem organ yang disusunnya, pengamatan dapat dilengkapi dengan
pemotretan

LAMPIRAN 1 - CONTOH COVER

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


21 cm

3 cm

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA


PRAKTIKUM I
JUDUL TOPIK

4 cm 3 cm
29,7 cm

OLEH:

NAMA:
NIM:
KELOMPOK:
ASISTEN:

LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKARAYA
2022

3 cm

Keterangan:
- Jenis huruf Times New Roman ukuran 12 (bold)
- Ukuran logo 3 cm x 3 cm
- Spasi 1,5
- Logo grayscale
- Di print pada kertas warna hijau muda ukuran A4

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
LAMPIRAN 2 - CONTOH
1.3FORMAT
Manfaat PENULISAN LAPORAN

21 cm
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ...
3 cm
2.2 ...
2.3 ...

BAB III
METODE
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Waktu dan Tempat
3.3 Cara Kerja (dalam diagram alir)

BAB IV
4 cm
29,7 cm

HASIL DAN PEMBAHASAN


3 cm
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan

BAB V
KESIMPULAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
(Menggunakan Format penulisan daftar pustaka APA Style)

3 cm

Keterangan:
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
- Ditulis tangan pada kertas A4
- menggunakan bolpoint biru
- Setiap Bab (I-V) berserta daftar pustaka harus ditulis pada halaman baru,
Lampiran 3 – Contoh Lembar Pengamatan

Lembar Pengamatan
Praktikum Zoologi Vertebrata – di Laboratorium Biologi

Nama :
NIM :
Kelompok :

No Nama dan Gambar Spesimen Keterangan


1. Nama Spesies 1. …
(di tulis tangan, dimiringin atau digaris bawahi) 2. …
3. …
Dll…

2.

3.

dst

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Anda mungkin juga menyukai