ZOOLOGI VERTEBRATA
Sebelum Praktikum
1. Mahasiswa harus hadir 10 menit sebelum kegiatan praktikum dimulai, menunggu di koridor
Laboratorium FMIPA, sebelum dipersilahkan masuk ke dalam Laboratorium FMIPA. Keterlambatan
hadir berdampak pada tidak dapat menyelesaikan pre/posttest yang diberikan. Tidak ada toleransi,
kecuali ada alasan tertulis yang relevan dari pihak yang berwenang.
2. Setiap praktikum, mahasiswa harus membawa tiket masuk, buku pre/posttest peralatan tulis (pensil,
penggaris, balpoint, penghapus), dan lembar pengamatan.
3. Sebelum melaksanakan kegiatan praktikum, mahasiswa harus sudah membaca dan memahami, latar
belakang, permasalahan, tujuan dan metode praktikum yang akan dilaksanakan pada saat tersebut.
4. Setiap praktikum diadakan test (pretest dan/atau posttest) yang berkaitan dengan topik yang akan
dipraktikumkan saat itu. Di akhir semester, akan dilakukan ujian akhir praktikum (UAP).
5. Sebelum melaksanakan praktikum, setiap kelompok (ketua kelompok) harus berkoordinasi dengan
asisten praktikum terkait kebutuhan alat-alat, dan bahan kegiatan praktikum
6. Pakaian praktikum harus disesuaikan dengan materi dan lokasi praktikum. Jas laboratorium
harus digunakan untuk praktikum yang dilakukan saat praaktikum di Laboratorium FMIPA dan
diwajibkan menggunakan sepatu tertutup dan baju sopan sedangkan, di lapangan/alam, pakaian
harus menjamin keleluasaan pelaksanaan praktikum, diharapkan memakai celana panjang, baju
lengan panjang, sepatu lapangan/tertutup, dan topi.
7. Jas hujan dan payung sangat diperlukan dalam praktikum di lapang, sehingga hujan atau tidak
mahasiswa tetap menjalankan praktikum lapang, namun tetap mempertimbangkan keselamatan jiwa
8. Letakkan topi, tas, jaket dan sebagainya pada tas.
9. Selama kegiatan praktikum mahasiswa diwajibkan menjaga kebersihan dan attitude dalam
berperilaku.
Petunjuk Khusus
1. Waktu pelaksanaan praktikum, setiap kelompok didampingi oleh asisten. Tiap pengamatan dan
deskripsi serta gambar-gambar yang dibuat harus sepengetahuan asisten.
2. Hasil pengamatan berupa gambar dikerjakan langsung di laboratorium pada lembar
pengamatan sementara yang telah disiapkan. Gambar pengamatan harus digambar secara
Laporan Praktikum
1. Laporan kegiatan praktikum menggunakan teknik penulisan ilmiah dengan prinsip ABC ( Accurate,
Brief and Clear).
2. Laporan praktikum adalah hasil kerja individu dan dilarang melakukan plagiasi dengan alasan apapun.
3. Tata bahasa dan teknik menulis diharapkan menggunakan kaidah ilmiah yang ssesuai dengan
panduan penulisan tugas akhir Universitas Palangka Raya
4. Laporan akan dikumpul kepada Asisten praktikum sesuai dengan penanggung jawab praktikum
sesuai jadwal yang telah disepakati (1 minggu setelah kegiatan topik praktikum). Laporan yang
terlambat dikumpulkan akan mendapat pengurangan nilai 30 per hari. Laporan akan dievaluasi oleh
Asisten Dosen.
5. Format laporan (lihat bagian lampiran): Dibuat oleh setiap praktikan, laporan ditulis tangan pada kertas
A4 dengan margin kiri 4, atas 3, kanan 3, bawah 3. Format laporan dengan rincian sebagai berikut;
HALAMAN COVER: merupakan sampul mencantumkan informasi tentang judul praktikum,
kelompok praktikum, Logo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), nama
praktikan, Nomor Induk Mahasiswa (NIM), nama Laboratorium, Program Studi, Fakultas,
Universitas.
BAB I: PENDAHULUAN (Nilai 10%): Berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan dan
manfaat praktikum.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA (20%): Berisi uraian literasi pustaka yang mendukung materi topik
praktikum (Minimal tahun 2000, Pustaka berbahasa Inggris yang relevan minimal 3, dan bahasa
Indonesia minimal 2).
BAB III: METODE PRAKTIKUM (Nilai 20%): Berisi tentang waktu dan lokasi praktikum, uraian
Langkah kerja untuk mendapat data dan teknik analisis data praktikum.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN (Nilai 40%): Berisi tentang data dan analisis data yang
diinterpretasikan dan didukung oleh pustaka berbahasa Inggris yang relevan minimal 3, dan
bahasa Indonesia minimal 2.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN (Nilai 5%): Berisi uraian menjawab tujuan praktikum, saran
untuk lanjutkan penelitian, untuk memanfaatkan hasil praktikum dan perbaikan metode praktikum
DAFTAR PUSTAKA (Nilai 5%): Berisi daftar Pustaka minimal tahun 2000 yang telah disitasi pada
bagian Pendahuluan, Metodologi, Hasil dan Pembahasan. Tabel dan Gambar disampaikan utuh,
Larangan Mahasiswa
1. Praktikan yang mencontek saat test ( pretest/posttest) dampaknya adalah akan dikurangi nilai min 5 (-
5) pada semua praktikan dan akan berlaku kelipatan apabila ada praktikan lain yang mencontek.
2. Membawa atau meninggalkan barang berharga saat praktikum. Hilangnya barang berharga misalnya
uang, kalkulator, HP, laptop atau yang lain menjadi tanggung jawab masing-masing praktikan.
3. Gaduh, merokok, memakai topi, sandal jepit serta memakai perhiasan berlebihan atau baju ketat atau
mini selama praktikum.
4. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.
A. Pengertian Mamalia
Mamalia merupakan salah satu hewan dari kelas vertebrata yang memiliki sifat
homoetherm atau disebut juga dengan berdarah panas. Ciri khas mamalia mempunyai
kelenjar susu, melahirkan anak serta memiliki rambut. Menurut Suyanto dan Semiadi
(2004) dalam jurnal yang berjudul “Keanekaragaman Jenis Mamalia Kecil (Famili
Muridae) pada Tiga Habitat yang Berbeda di Lhokseumawe Provinsi Aceh” ukurannya,
mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mamalia besar dan mamalia kecil.
International Biological Program mendefinisikan mamalia kecil sebagai jenis-jenis
mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa kurang dari 5 kg seperti tikus,
bajing, dan tupai. Sementara menurut (Eko,2016) Taksa mamalia adalah kelompok
satwa yang memiliki ciri utama menyusui dan melahirkan anaknya. Berdasarkan berat
badan dewasa, mamalia dibagi menjadi dua ketegori yaitu mamalia kecil < 5 kg dan
mamalia besar dengan berat > 5 kg. Mamalia memiliki peran yang penting dalam
ekosistem antara lain sebagai penyubur tanah, penyerbuk bunga, pemencar biji, serta
pengendali hama secara biologi. Menurut Jasin (1992) dalam jurnal Keanekaragaman
Jenis Dan Karakteristik Habitat Mamalia Besar Di Kawasan Hutan Bukit Bahoror Desa
Citapen Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan mamalia besar merupakan satwa
yang memiliki derajat paling tinggi di dunia,sedangkan kemampuan hidup mamalia
besar sangat rentan terhadap ketersediaan pakan dan gangguan habitat.
Mamalia merupakan salah satu taksa yang memegang peran penting dalam
mempertahankan dan memelihara kelangsungan proses-proses ekologis yang
bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. Taksa mamalia merupakan taksa
Mulut mencit terdiri atas 2 bagian yakni (1) bagian eksternal (luar) yang
sempit berupa vestibula yang terdiri dari ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi; (2)
bagian dalam (internal) atau rongga mulut yang dibatasi dengan tulang maksilaris,
palatum serta mandibularis di bagian belakang bersambung dengan faring. Selaput
lendir mulut ditutupi oleh jaringan epitel berlapis yang dibawahnya terdapat kelenjar
halus penghasil lendir. Selaput tersebut penuh dengan pembuluh darah dan ujung
akhir dari saraf sensoris. Bibir mencit terletak di sebelah luar mulut dan ditutupi
dengan kulit serta dan di bagian dalam ditutupi dengan mukosa.
Ginjal mencit terdiri dari sepasang organ dengan bentuk seperti kacang dan
letaknya berada di retroperitoneal di bagian kedua sisi tulang punggung. Ginjal
mencit tidak melekat langsung pada bagian dinding tubuh namun dilapisi oleh
jaringan lemak. Pada bagian ginjal kanan memiliki ukuran lebih besar, lebih
berat dan letaknya lebih anterior. Ginjal mencit jantan memiliki massa lebih
berat dan lebih besar.
Bentuk tubuh mencit memiliki ciri-ciri rambut mencit (Mus musculus) liar
memiliki warna coklat pada bagian dorsal dan warna abu-abu terang pada bagian
dorsal. Warna mata hitam dan integumen (kulit) kulit berpigmen dan ekor
berwarna gelap. Adapun morfometri Mus musculus yakni :
1. Panjang tubuh total = 153 mm.
2. Panjang ekor 80-130% dari panjang badan dan kepala = 79 mm.
3. Ukuran kaki belakang = 16 mm.
4. Ukuran telinga = 12 mm.
5. Ukuran tengkorak = 19 mm.
6. Rumus puting susu = 3 + 2
7. Berat tubuh dewasa = 30 – 40 gr.
Callithrix pygmaea.
8. Famili Cebidae
Dikenali dari bentuk hidungnya yang tulang hidungnya melebar dan lubang hidungnya
menyamping. Contoh Alouatta palliata.
9. Famili Cercopithecidae
Famili ini cenderung pemakan daun atau sering disebut sebagai monyet dunia
lama. Terdiri atas kelompok Guenon, contohnya Cercopithecus nictitans dan
kelompok Baboon, contohnya Theropithecus galada.
d. Ordo Pholldota
Terdiri atas 1 famili dan 2 genus.
Famili Manidae
Tubuhnya bersisik keras, berkaki pendek dan kecil tetapi sangat kuat, dan
bentuk kepelanya mengerucut. Hewan ini pemakan semut. Terdapat 2 genus yakni
Manis dan Phataginus. Contoh Phataginus gigantea.
e. Ordo Rodentia
Ciri khusus ordo ini mempunyai sepasang gigi seri yang tajam dan
umumnyab herbivora. Terdiri atas beberapa famili, yaitu :
1. Famili Aplodontidae
5. Famili Castoridae
Hidup di daerah perairan, mempunyai gigi seri yang kuat untuk menebang pohon
sebagai makanan dan tempat tinggal dan mempunyai ekor pipih dan kaki berselaput.
Contoh Castor canadensis.
6. Famili Anomaluridae
Ciri khasnya mempunyai patagium (membran disisi badannya yang menyerupai
sayap). contoh Zenkerella insignis.
E. Peran Mamalia
Mamalia memiliki peranan yang penting dalam kelestarian. Mamalia sangat
berperan dalam kehiduapan manusia karena dimanfaatkan untuk memenuhi banyak
kebutuhan. Manusia dapat memenuhi kebutuhan dengan memakan daging sapi,
kambing, kerbau, unta atau babi. Kulit sapi dan kambing merupakan bahan baku
sandang, baik pakaian maupun sepatu. Gajah dapat digunakan untuk mengangkut
batang pohon atau balok kayu yang besar. anjing atau sipanse telah dijadikan bahan
penelitian untuk eksplorasi angkasa luar. Selain itu, beberapa jenis mamalia lainnya
bermanfaat pula untuk penelitian dibidang kesehatan. Mamalia memiliki peran yang
penting dalam kelestarian ekosistem hutan. Menjelaskan peranan mamalia, antara lain
sebagai penyubur tanah, penyerbuk
Langkah-langkah Praktikum
Pengamatan Morfologi
1. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan
2. Basahi kapas dengan kloroform (obat bius)
3. Masukkan kapas ke dalam toples
4. Ambil mencit dan masukkan ke dalam toples yang telah berisi obat bius kemudian
tutup toples. Lalu tunggu 2-5 menit hingga mencit dalam keadaan tidak sadar.
5. Ambil mencit kemudian sebelum pembedahan mencit dibunuh dengan cara dislokasi
pada tulang leher untuk memastikan hewan telah benar-benar mati.
6. Letakkan mencit diatas steorofom dengan bagian ventral hadap ke atas.
7. Kemudian ditusuk keempat kakinya dengan jarum pentul
8. Amatilah mencit.
Pengamatan Anatomi
1. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan
2. Basahi kapas dengan kloroform (obat bius)
3. Masukkan kapas ke dalam toples
4. Ambil mencit dan masukkan ke dalam toples yang telah berisi obat bius kemudian
tutup toples. Lalu tunggu 2-5 menit hingga mencit dalam keadaan tidak sadar.
5. Ambil mencit kemudian sebelum pembedahan mencit dibunuh dengan cara dislokasi
pada tulang leher untuk memastikan hewan telah benar-benar mati.
3 cm
4 cm 3 cm
29,7 cm
OLEH:
NAMA:
NIM:
KELOMPOK:
ASISTEN:
LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKARAYA
2022
3 cm
Keterangan:
- Jenis huruf Times New Roman ukuran 12 (bold)
- Ukuran logo 3 cm x 3 cm
- Spasi 1,5
- Logo grayscale
- Di print pada kertas warna hijau muda ukuran A4
21 cm
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ...
3 cm
2.2 ...
2.3 ...
BAB III
METODE
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Waktu dan Tempat
3.3 Cara Kerja (dalam diagram alir)
BAB IV
4 cm
29,7 cm
BAB V
KESIMPULAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
(Menggunakan Format penulisan daftar pustaka APA Style)
3 cm
Keterangan:
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
- Ditulis tangan pada kertas A4
- menggunakan bolpoint biru
- Setiap Bab (I-V) berserta daftar pustaka harus ditulis pada halaman baru,
Lampiran 3 – Contoh Lembar Pengamatan
Lembar Pengamatan
Praktikum Zoologi Vertebrata – di Laboratorium Biologi
Nama :
NIM :
Kelompok :
2.
3.
dst